Senin, 02 Januari 2023

sukristiawan.com:Tolak Perppu Ciptaker, Buruh Ancam Gelar Aksi Besar

Tolak Perppu Ciptaker, Buruh Ancam Gelar Aksi Besar

Ilustrasi/Net

INDOPOLITIKA.COM – Partai Buruh dan organisasi serikat buruh menolak isi Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja (Ciptaker) yang baru diterbitkan Presiden Joko Widodo.

“Setelah mempelajari, membaca, menelaah, dan mengkaji salinan Perppu No 2 tahun 2022 yang beredar di media sosial, dan kami sudah menyandingkan dengan UU Cipta Kerja serta UU No 13 Tahun 2003, maka sikap kami menolak,” kata Presiden Partai Buruh, Said Iqbal dalam keterangannya, Minggu (1/1).

Ia merinci sejumlah pasal yang ditolak oleh buruh. Pertama pasal tentang upah minimum. Iqbal mengatakan di dalam Perppu, upah minimum kabupten/kota menggunakan istilah dapat ditetapkan oleh Gubernur.

“Itu sama dengan UU Cipta Kerja. Bahasa hukum dapat berarti bisa ada bisa tidak, tergantung Gubernur. Usulan buruh adalah redaksinya Gubernur menetapkan upah minimum kabupaten/kota,” kata dia.

Selain itu, persoalan lain dalam Perppu terkait upah minimum yang ditolak buruh adalah formula kenaikan upah minimum berdasarkan inflansi, pertumbuhan ekonomi, dan indeks tertentu. Buruh menolak menggunakan indeks tertentu.

“Pasal lain yang kami tolak di Perppu adalah adanya Pasal 88F yang berbunyi, dalam keadaan tertentu Pemerintah dapat menetapkan formula penghitungan upah minimum yang berbeda dengan formula penghitungan upah minimum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 88D ayat (2),” kata Iqbal.

Buruh berpendapat hal itu seperti memberikan mandat kosong kepada pemerintah.

“Sehingga bisa seenaknya mengubah-ubah aturan. Permasalahan lain terkait dengan pengupahan, Perppu juga menegaskan hilangnya upah minimum sektoral,” ujarnya.

Pasal lain yang ditolak buruh terkait outsourcing atau alih daya. Buruh meminta sekurang-kurangnya outsourcing harus kembali ke UU No 13/2003, dengan ada batasan yang jelas.

Hal lain yang menjadi sorotan terkait pesangon. Dalam Perppu tidak ada perubahan. Buruh meminta kembali pada UU No 13 Tahun 2003. Lalu tentang PKWT yang di UU Cipta Kerja tidak dibatasi periode kontraknya. Iqbal mengatakan di dalam Perppu tidak ada perubahan terkait hal tersebut.

“Terkait dengan PHK tidak ada perubahan. Masih sama dengan UU Cipta Kerja. Partai Buruh menolak system mudah rekrut mudah PHK,” kata Iqbal.

Kemudian soal tenaga kerja asing yang persis dengan UU Cipta Kerja. Partai Buruh menolak dan meminta harus ada izin untuk TKA.

“Kemudian saksi pidana, sama persis dengan UU Cipta Kerja. Kami minta kembali ke UU 13/2003. Berikutnya adalah pengaturan waktu kerja juga sama persis dengan UU Cipta Kerja. Begitu juga pengaturan cuti,” kata dia.

“Pengaturan cuti panjang yang hilang, kami tolak. Begitu juga pengaturan cuti, harus kembali ke UU No 13 Tahun 2003,” imbuh dia.

Ia mengatakan pihaknya mempertimbangkan langkah hukum dengan melakukan judicial review. Sementara langkah gerakan, akan ada aksi besar-besaran.

Di samping itu, pihaknya juga akan melakukan lobi. Partai Buruh dan serikat buruh berharap bisa bertemu dengan Presiden Jokowi untuk memberikan masukan.

“Tentang kapan waktu pelaksanaan aksi dan gugatan terhadap Perppu kami akan diskusikan terlebih dahulu dengan elemen yang ada Partai Buruh,” ujar Iqbal.(red)

#sukristiawan.com#

Kamis, 17 November 2022

sukristiawan.com:JAS HIJAU YANG HILANG DI ORDE BARU

JAS HIJAU YANG HILANG DI ORDE BARU

https://www.hwmi.or.id/2022/07/jas-hijau-yang-hilang-di-orde-baru.html

TKR pertama, Yang nanti menjadi TNI. Dan komandan divisi pertama TKR itu bernama *Kolonel KH. Sam’un*, pengasuh pesantren di Banten. Komandan divisi ketiga masih Kyai, yakni *kolonel KH. Arwiji Kartawinata* (Tasikmalaya). *Sampai tingkat resimen Kyai juga yang memimpin*.

Fakta, resimen 17 dipimpin oleh Letnan *Kolonel KH. Iskandar Idris*. Resimen 8 dipimpin *Letnan Kolonel KH. Yunus Anis*. Di batalyon pun banyak komandan Kyai. Komandan batalyon TKR Malang misalnya, dipimpin *Mayor KH. Iskandar Sulaiman* yang saat itu menjabat Rais Suriyah NU Kabupaten Malang. *Ini dokumen arsip nasional, ada Sekretariat Negara dan TNI*.
 
Tapi semua data itu tidak ada di buku bacaan anak SD/SMP/SMA. Seolah tidak ada peran Kyai. KH. Hasyim Asy'ari yang ditetapkan pahlawan oleh Bung Karno pun tidak ditulis. Jadi jasa para Kyai dan santri memang dulu disingkirkan betul dari sejarah berdirinya Republik Indonesia ini.

Waktu itu, Indonesia baru berdiri. Tidak ada duit untuk bayar tentara. Hanya para Kyai dengan santri-santri yang menjadi tentara dan mau berjuang sebagai militer tanpa bayaran. *Hanya para Kyai, dengan tentara-tentara Hizbulloh yang mau korban nyawa tanpa dibayar*. Sampai sekarang pun, NU masih punya tentara swasta namanya Banser.

Tentara itu baru menerima bayaran pada tahun 1950. Selama perjuangan 45 sampai di tahun 50-an itu, tidak ada tentara yang dibayar negara.

Kalau mau mikir, 10 November Surabaya adalah peristiwa paling aneh dalam sejarah. Kenapa? Kok bisa ada pertempuran besar yg terjadi setelah perang dunia selesai 15 Agustus.

Sebelum pertempuran 10 November, ternyata ada perang 4 hari di Surabaya. Tanggal 26, 27, 28, 29 oktober 1945. Kok ‘ujug-ujug’ muncul perang 4 hari ceritanya gimana? Jawabnya: Karena sebelum tanggal 26 Oktober, Surabaya bergolak, setelah ada fatwa resolusi jihad PBNU pada *tanggal 22 Oktober. Kini diperingati sbg Hari Santri*.

Tentara Inggris sendiri aslinya tidak pernah berfikir akan perang dan bertempur dg penduduk Surabaya. Perang sdh selesai kok, Begitu pikirnya. Tapi karena masarakat Surabaya terpengaruh fatwa dan resolusi jihad, mereka nyerang Inggris, yang waktu itu mendarat di Surabaya. Sejarah inilah yang selama ini ditutupi.

*Jika resolusi jihad ditutupi*, orang yang membaca sekilas peristiwa 10 November akan menyebut tentara Inggris ‘ora waras’. Ngapain Ngebomi kota Surabaya tanpa sebab? Tapi *kalau melihat rangkaian dari resolusi jihad, baru masuk akal*; “Oya, *mereka marah karena jenderal dan pasukannya dibunuh arek-arek Bonek Suroboyo*”.
 
*Fatwa Jihad muncul krn Presiden Soekarno meminta fatwa kepada PBNU*: apa yg harus dilakukan warga Negara Indonesia kalau diserang musuh mengingat Belanda ingin kembali menguasai. Bung Karno juga menyatakan bagaimana cara agar Negara Indonesia diakui dunia. Sejak diproklamasikan 17 Agustus, tidak ada satupun negara di dunia yang mau mengakui.

Oleh dunia, Indonesia diberitakan sebagai Negara boneka bikinan Jepang. Bukan atas kehendak rakyat. Artinya, Indonesia disebut sebagai negara yang tidak dibela rakyat. Fatwa dan Resolusi Jihad lalu dimunculkan oleh PBNU. Gara-gara itu, Inggris yang mau datang 25 Oktober tidak diperbolehkan masuk Surabaya karena penduduk Surabaya sudah siap perang.

Ternyata sore hari, Gubernur Jawa Timur mempersilakan. “Silahkan Inggris masuk tapi di tempat yang secukupnya saja”. Ditunjukkanlah beberapa lokasi, kemudian mereka masuk. Tanggal 26 Oktober, ternyata Inggris malah membangun banyak pos-pos pertahanan dengan karung-karung pasir yang ditumpuk & diisi senapan mesin.

“Lho, ini apa maunya Inggris. Kan sudah tersiar kabar luas kalau Belanda akan kembali menguasai Indonesia dengan membonceng tentara Inggris”, begitu kata arek-arek. Pada 26 Oktober sore hari, pos pertahanan itu diserang massa. Penduduk Surabaya dari kampung-kampung keluar ‘nawur’ pasukan inggris. “Ayo ‘tawur..tawuran..’!”.

Para pelaku mengatakan, itu bukan perang mas, tp tawuran. Kenapa? Gak ada komandanya, gak ada yg memimpin. “Pokoke wong krungu jihad.. jihad… Mbah hasyim.. Mbah hasyim…”. Berduyun-duyun, arek2 Suroboyo sudah keluar rumah semua dan langsung tawur sambil teriak ‘Allahu Akbar’ dan itu berlangsung 27 Oktober. *Mereka bergerak karena seruan jihad Mbah Hasyim* itu disiarkan lewat langgar-langgar, masjid-masjid, dan spiker-spiker. Pada 28 Oktober, tentara ikut arus arek2, ikut gelut dengan Inggris. Massa langsung dipimpin tentara. Dalam pertempuran 28 Oktober ini, *1000 lebih tentara Inggris mati dibunuh*.

Tapi tentara tidak mau mengakui, karena Indonesia meski sudah merdeka, belum ada yang mengakui. Itu jadi urusan besar tingkat dunia jika ada kabar tentara Indonesia yg bunuh Inggris. Tentara tidak mau ikut campur. Negara belum ada yang mengakui kok sudah klaim bunuh tentara Inggris. Itu semua ikhtiyar arek-arek Suroboyo kabeh.

Pada 29 Oktober pertempuran itu masih terus terjadi. Inggris akhirnya mendatangkan presiden Soekarno dan wakil presiden Mohammad Hatta untuk mendamaikan. Pada 30 Oktober ditandatanganilah kesepakatan damai tidak saling tembak-menembak. Yang tanda tangan Gubernur Jatim juga. Sudah damai, tapi massa kampung tidak mau damai.

*Pada 30 Oktober, akhirnya Brigadir Jenderal Mallaby di granat arek-arek Suroboyo*. Mati mengenaskan di tangan pemuda Ansor. Ditembak, mobilnya di Jembatan Merah. Sejarah kematian Mallaby ini tidak diakui oleh Inggris. Ada yang menyebut Mallaby mati dibunuh secara licik oleh Indonesia. Aneh, *jenderal mati tapi disembunyikan sebabnya karena malu*.

Inggris marah betul. Masa negara kolonial kalah. Mereka malu & bingung. Perang sudah selesai, tapi pasukan Inggris kok diserang, jenderalnya dibunuh. Apa ini maksudnya? “Kalau sampai tanggal 9 Nopember jam 6 sore pembunuh Mallaby tidak diserahkan, dan tanggal itu orang-orang surabaya masih yang memegang bedil, meriam dst. tidak menyerahkan senjata kepada tentara Inggris, maka tanggal 10 Nopember jam 6 pagi Surabaya akan dibombardir lewat darat, laut, dan udara," begitu amuk jenderal tertinggi Inggris.

Datanglah tujuh kapal perang langsung ke Pelabuhan Tanjung Perak. Meriam Inggris sudah diarahkan ke Surabaya. Diturunkan pula meriam Howidser yang khusus untuk menghancurkan bangunan. Satu skuadron pesawat tempur dan pesawat pengebom juga siap dipakai. Surabaya kala itu memang mau dibakar habis karena Inggris marah kepada pembunuh Mallaby.

Pada 9 November jam setengah empat sore, Mbah Hasyim yang baru pulang usai Konferensi Masyumi di Jogja sebagai ketua, mendengar kabar arek-arek Suroboyo diancam Inggris. *Fardhu a'in bagi semua umat Islam yang berada dalam jarak 94 kilo dari Kota Surabaya untuk membela Kota Surabaya*. 94 kilo itu- jarak dibolehkannya solat qoshor.

Wilayah Sidoarjo, Tulungagung, Trenggalek, Kediri, wilayah Mataraman, Mojokerto, Malang, Pasuruan, Jombang datang semua karena dalam jarak radius 94 kilo. Dari Kediri, Lirboyo ini datang dipimpin Kyai Mahrus. *Seruan Mbah Hasyim langsung disambut luar biasa*. Bahkan Cirebon yang lebih dari 500 kilo datang- ke Surabaya ikut seruan jihad PBNU.

Anak-anak kecil bahkan orang-orang dari lintas agama juga ikut perang. Orang Konghucu, Kristen, dan Budha semua ikut jihad. *Selain Mallaby, pertempuran di Surabaya menewaskan Brigadir jendral Loder Saimen*. Luar biasa pengorbanan arek-arek Surabaya, para Kyai, dan santri. 
*Tapi lihat, apa yg dilakukan pemerintah di kemudian hari kepada para Kyai ini? Dimanipulasi*.

Jangan cuma di baca doank, tapi bantu membagikan yah biar negara tahu dan paham.

Demikian kultweet #dutaislamcom dari KH. Agus Sunyoto saat menghadiri bedah buku "Fatwa dan Resolusi Jihad" di Pondok Lirboyo 3 November 2017.
#sukristiawan#

Kamis, 13 Oktober 2022

sukristiawan.com:HIKAYAT ACEH TELAH MATI

CATATAN:  Menyambut  Tiga Tahun  Saya Pensiun  sebagai dosen  Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah Kuala-USK,  yang jatuh pada bulan Oktober 2022 ( saya mulai pensiun  tanggal 1 Oktober 2019); bersama ini saya posting artikel terkait kegiatan sambilan saya dalam melestarikan warisan Endatu rakyat Aceh. Semoga bermanfaat!!!.

HIKAYAT ACEH TELAH MATI (?)


Bermula dari membaca berita meninggalnya Syeh Rih Krueng Raya, maka tergeraklah semangat saya untuk mencetak hikayat-hikayat yang telah saya alihkan dari huruf Arab Jawoe ke aksara Latin. Berita itu dimuat dalam Harian Serambi Indonesia, 16 April 1997 halaman 3. Syeh Rih Krueng Raya adalah penyair Hikayat Aceh terkenal,dan saya salah seorang pengagum beliau.

 Kegiatan menyalin hikayat Aceh ke huruf Latin memang sudah sejak tahun 1992 saya lakoni. Hal ini terkait Harian Serambi Indonesia yang saat itu sedang memuat Hikayat Aceh setiap hari secara bersambung. Pemuatan hikayat oleh koran itu berlangsung pada awal 1992 sampai akhir tahun 1994.
 Dari 12 judul hikayat yang sempat dimuat koran itu, tujuh (7) judul diantaranya adalah hasil alih aksara saya. Ketujuh hikayat Aceh itu ialah: (1) Hikayat Meudeuhak; (2) Hikayat Nasruwan Ade, (3) Hikayat Abunawah, (4) Hikayat Banta Keumari(5) Hikayat Aulia Tujoh, (6) Hikayat Tajussalatin, dan (7) Hikayat Zulkarnaini.

Bila dihitung jumlah hari pemuatannya, berarti hampir seribu hari/tiga tahun lebih Harian Serambi Indonesia telah memuat hasil kegiatan alih aksara hikayat yang saya kerjakan. Walaupun ditahun 1995 hikayat tidak dimuat lagi dalam koran, namun karena sudah mencintai/ketagihan; saya terus melanjutkan kerja alih aksara hikayat dari satu judul ke judul lainnya.

Judul-judul dan ringkasan isi dari Hikayat-Nadham-Tambeh dan naskah Jawoe yang telah saya salin dari Arab Melayu/Jawoe ke huruf Latin dari tahun 1992 sampai 2009 sebagai berikut :
 (1) Hikayat Meudeuhak : Keberhasilan seseorang pemimpin/Raja turut ditentukan oleh para penasihatnya namun sang pemimpin perlu selalu menguji kesetiaan mereka (434 halaman) ,(2) Hikayat Banta Keumari: Sikap saling membantu dalam perjuangan hidup akan menghasilkan kebahagiaan bersama (650 halaman),
 (3) Hikayat Tajussalatin: Tajussalatin = mahkota raja-raja. Membicarakan sejumlah pedoman bagi para pemimpin. Ditulis pertama dalam bentuk prosa, bahasa Melayu oleh Bukhari Al Juhari tahun 1603 M. Tahun 1937 atas anjuran Uleebalang Keumangan,Pidie disusun ke bentuk Hikayat Aceh (420 halaman), (4) Hikayat Aulia Tujoh: Mengisahkan tentang tujuh orang pemuda yang melawan seorang penguasa yang zalim. Begitu angkuhnya raja ini sampai-sampai mengakui dirinya sebagai Tuhan (54 halaman), 
(5) Hikayat Kisason Hiyawan: Kisason Hiyawan merupakan kisah sejumlah hewan/binatang. Kehidupan ini penuh dengan teka-teki, tipu muslihat dan saling bersaing. Oleh karena itu perlu hati-hati dan waspada dalam setiap tindakan. Di beberapa tempat di Aceh, naskah ini diberi nama Hikayat Nasruwan Ade Hikayat ini berjiwa lingkungan hidup (176 halaman),

(6) Hikayat Gomtala Syah: Kisah monyet raksasa yang berasal dari manusia. Intinya menceritakan kesetiaan sang monyet membela kepentingan pamannya. Hikayat ini bernuansa lingkungan hidup (548 halaman), (7) Hikayat Keumala Indra: Keberhasilan menguasai berbagai bidang ilmu pengetahuan, akan memperlancar kehidupan. Tokoh ceritanya berasal dari Turki (594 halaman), 
(8)Hikayat Nabi Yusuf: Penderitaan yang disertai kesabaran-ketabhan, akan mewujudkan kemenangan. Sementara kedengkian dan iri hati akan menerima rugi dan kekalahan. Naskahnya sudah cukup tua yang berasal dari kecamatan Titeue, Pidie (281 halaman), 

(9) Hikayat Abu Nawah: Setiap pemimpin /raja harus tahan menerima kritik. Kritikan itu perlu dikemas dalam dua bentuk, yaitu bentuk halus dan tajam/keras (301 halaman), (10) Hikayat Zulkarnaini: Kisah Iskandar Zulkainaini dan Nabi Khaidir/Hidhir ini menyebut asal usul nama Aceh dengan sebutan Pulo Ruja( bekas kain serban Sultan Iskandar Zulkarnani). Dan setiap kedengkian akan menerima balasan Tuhan (226 halaman),

(11) Hikayat Akhbarul Karim: Menjelaskan mengenai Ilmu Fiqh, Tasawuf dan Ilmu Tauhid. Hikayat ini juga mengandung nasihat-nasehat agar umat Islam melaksanakan syari’at Islam secara kaffah. Pengarang Hikayat Akhbarul Karim digelar Teungku Seumatang. Tapi masih diperdebatkan apakah beliau asal Geudong-Aceh Utara atau dari Busu dan Gampong Cot,Pidie(139 halaman), 

(12) Nadham Akhbarul Hakim: Berisi nasihat dan kritikan tajam terhadap ummat Islam dalam segala umur, yaitu remaja, orang dewasa,dan kakek-nenek. Kritik disebut secara lantang/pedas dan kadang-kadang lucu. Terkesan, sebagian isi naskah ini dikutip dari bagian akhir Tambeh Tujoh Blah. (81 halaman), 

(13) Tambeh Tujoh: Tambeh (Arab adalah tanbihi, artinya peringatan/tuntunan). Berisi tujuh masalah/ 7 bab. Dua bab di antaranya termasuk masalah yang amat langka dibahas dalam syair/hikayat Aceh, yaitu masalah kerangka tubuh manusia dan Ilmu Ketabiban/kedokteran . Karya ini ditulis tahun 1208 H oleh Syekh Abdussalam(155 halaman). Syekh Abdussalam adalah kakek dari Teungku Chiek Di Tiro, yang Pahlawan Nasional Indonesia asal Aceh.

 (14) Tambeh 95: Berisi 95 masalah/bab, terdiri dari nasihat, pelajaran Ilmu Agama, Ilmu Tasawuf, contoh-contoh yang bermanfaat; demi kedamaian di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Tambeh ini diterjemahkan dari bahasa Arab tahun 1242 H (1827 M)  oleh Syekh Jalaluddin alias Teungku Di Lam Gut (catatan: nama asli dari naskah ini ialah Tambihul Ghafilin, yang baru saya ketahui  kemudian) (623 halaman).  Dari 95 bab kitab ini, 6 bab merupakan Hikayat Prang Sabi (Hikayat Perang Sabil) yang memompa semangat rakyat Aceh untuk melawan Belanda, hingga Pemerintah Belanda nyaris berputusasa. Inilah  sejarah awal Hikayat Prang Sabi di Aceh yang sebenarnya, walaupun kini telah kita lupakan...!.

 (15) Nadham Ruba’I: Membahas banyak hal masalah ajaran Islam namun secara ringkas (serba-serbi Agama Islam). Naskah ini tidak lengkap lagi (31 halaman),
(16) Nadham Nasihat: Nasihat-nasihat mengenai pentingnya Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan (34 halaman), (17) Hikayat Nabi Meucuko: Kisah pencukuran rambut Nabi Muhammad SAW yang dilakukan Malaikat Jibril (20 halaman), (18) Hikayat Qaulur Ridwan: Qaulur Ridwan ialah perkataan yang disenangi/ridha Tuhan. Hikayat ini ditulis dalam bentuk cerpen yang mengajak orang mau mengerjakan Shalat, kisahnya diramu dengan muatan local. Hikayat ini ditulis Syekh Abdussalam tahun 1220 H (18 halaman),

 (19) Tambeh Tuhfatul Ikhwan: Menjelaskan 12 bab masalah agama dan kemasyarakatan. Tuhfatul Ikhwan = persembahan kepada sahabat/saudara. Tambeh ini diterjemahkan Syekh Abdussalam tahun 1224 H (294 halaman), 

(20) Tambeh Tujoh Blah, karya Syekh Abdussamad alias Teungku Di Cucum yang ditulis tahun 1257 H. Bahwa  beliau sebagai pengarang kitab ini, ‘secara kebetulan’ baru saya ketahui hari Jum’at siang, 10 Ramadhan 1434 H/19 Juli 2013, ketika saya membaca satu bait Tambeh 17 yang berbunyi:”Bahkeu dumnan adab guree, Le kadilee lon hareutoe/Lam hikayat Akhbarul Na’im,Keudeh Polem kalon keudroe!”. Bait terakhir bab ke 7 Tambeh Tujoh Blah itu menyebutkan, bahwa pengarang Tambeh 17 sama dengan penulis kitab Akhbarul  Na’im.

 Sementara pengarang kitab Akhbarul Na’im adalah Syekh Abdussamad  atau Teungku Di Cucum. Saya menjadi sangat ingat dengan Akhbarul Na’im serta penulisnya Teungku Di Cucum, karena pada malam Makmeugang Puasa, 9  Juli  2013  yang lalu baru saja berlangsung pembacaan “Nadham Teungku Dicucum”  oleh Tgk. Ismail alias Cut ‘E  di Bale Tambeh halaman rumah saya. Nadham Tgk. Dicucum adalah nama lain atau nama populer  bagi kitab Akhbarul Na’im.

Syekh Abdussamad mememiliki beberapa nama samaran atau nama pena, yaitu Teungku Muda, Teungku Do dan Teungku Di Cucum.

 Tambeh Tujoh Blah berisi 17 bab, yang membahas masalah hubungan dengan Allah, hubungan sesama Manusia dan dengan binatang/Lingkungan hidup.  Tempo dulu Tambeh 17 termasuk salah satu kitab tambeh yang sangat populer di Aceh.  Saya memiliki salinan Tambeh ini berangka  tahun 1306 H (236 halaman),

(21) Hikayat Banta Amat: Kisah seorang anak Raja yang yatim sejak kecil. Negeri dan semua kekayaan di rampas Pamannya. Berkat ‘azimat’ yang diberikan Raja Ular ia berhasil menjadi Raja kembali. Hikayat ini berjiwa lingkungan hidup (318 halaman), (22) Nadham Mikrajus Shalat: Membahas seluk-beluk shalat serta yang berkaitan dengannya dalam bentuk nadham Aceh. Nadham ini ditulis Teungku Sulaiman Abdullah, Lala-Andeue, Pidie (41 halaman),

 (23) Cuplikan: Hikayat Indra Bangsawan: Mengisahkan kehidupan dua orang Putra Raja yang berjuang menemukan permintaan Ayah mereka. Ternyata yang paling menderita; dialah yang mencapai kemenangan dan menjadi Raja menggantikan sang Ayah (79 halaman),

 (24) Kitab Qawai’idul Islam: Dalam sebutan masyarakat tempo dulu naskah ini dinamakan “Kitab Bakeumeunan” ; menjelaskan mengenai Ilmu Tauhid (Ilmu Kalam) secara panjang lebar dan mendalam. Keistimewaan kitab ini ditulis dalam bahasa Aceh. Selain Bahasa Aceh, bahasa pengantar naskah ini juga menggunakan bahasa Melayu serta bahasa Arab. 

Pada umumnya bentuk penulisan bahasa Aceh adalah dalam jenis syair/puisi secara bersanjak, tapi kitab ini bahasa Acehnya dalam bentuk prosa (28 halaman), (25) Tambeh Gohna Nan: Naskah ini ditulis dalam bentuk penyampaian “wasiat dari seorang Ayah kepada anaknya”. Inti wasiat sang Ayah supaya si Anak mengamalkan kehidupan ‘suluk dan tarikat’ yang amat berkembang di Aceh pada akhir zaman. Kitab ini ditulis kira-kira pada masa awal Perang Aceh-Belanda.Tambeh ini ditulis Syekh Abdussamad alias Teungku Di Cucum, Aceh Besar Naskah ini belum diberi nama oleh pengarang, karena itu saya berilah judul sementara “Tambeh Gohna Nan” (175 halaman),

(26) Adat Aceh: Berisi adat/tradisi dan protokoler Kerajaan Aceh sejak masa Sultan Iskandar Muda. Sesungguhnya, inilah yang disebut dalam sepotong pribahasa Aceh: “Adat bak Poteumereuhom Hukom Bak Syiahkuala” (162 halaman), (27) Tazkirah Thabaqat: Kitab ini ditulis dalam bahasa Melayu berbentuk prosa. Isinya menjelaskan tentang susunan tata pemerintahan Kesultanan Aceh sejak jabatan Geuchik sampai sultan Aceh. Naskah ini ditulis tahun 947 H pada masa Sultan ’Alaiddin Mahmud ‘Abdul Qahar ’Ali Riayat Syah dan terus-menerus direvisi oleh sultan-sultan Aceh sesudahnya.

 Penyalin/revisi terakhir dilakukan Sayed Abdullah Jamalullail alias Teungku Di Mulek atas anjuran Sultan Ibrahim Mansur Syah tahun 1270 H, yakni 20 tahun sebelum perang Belanda-Aceh tahun 1290 H (115 halaman), 

(28) Resep Obat Orang Aceh: Cuplikan/saduran dari kitab obat Tajul Muluk karya Haji Ismail Aceh yang ditulis atas perintah Sultan Aceh Ibrahim Mansur Syah. Judul “Resep Obat Orang Aceh” hanyalah pemberian saya,karena berupa cuplikan (55 halaman),

 (29) Hikayat Malem Dagang: Menceritakan pelayaran Sultan Iskandar Muda bersama pasukannya menyerang Raja Si Ujut di Johor dan Malaka. Raja si Ujut adalah lambang dari bangsa Portugis yang telah menjajah Malaka sejak tahun 1511 M(163 halaman).  Tahun 2015 Hikayat Malem Dagang menjadi kajian Tesis saya di Pascasarjana UIN Ar Raniry.

(30) Hikayat Nabi Yusuf : Isi ringkasnya tidak jauh berbeda dari Hikayat Nabi Yusuf versi Pidie tersebut di atas, namun ditulis mengikut selera novel moderen. Dalam hal percintaan Siti Zalikha misalnya, sengaja tak saya salin beberapa kalimat karena ’lucahnya’. Naskah Arab Jawoe berasal dari kabupaten Nagan Raya, selesai ditulis tahun 1980(230 halaman). Maka dari 30 judul naskah yang telah disalin ke huruf Latin berjumlah 6680 halaman.


Kita kembali ke pokok pembahasan!. Bahwa sebelum membaca berita berpulangnya Syeh Rih Krueng Raya, yang meninggal Jum’at, 12 April 1997 dalam usia 62 tahun; niat mencetak hikayat itu memang pernah muncul dalam pikiran saya, tetapi selalu padam kembali. Pendorong utama untuk mencetak hikayat adalah Drs. Ameer Hamzah, yang ketika itu sebagai Redaktur Budaya Harian Serambi Indonesia.

Namun semua ajakan itu yang selalu disampaikan setiap ketemu; hanya tertanam di hati. Saat itu saya berpikir logis, bahwa hikayat tidak mempunyai “pasaran” lagi di Aceh. Jadi, kalau saya mengeluarkan dana untuk mencetak hikayat berarti saya telah berperilaku “meuwot lam bruek ruhueng”(masak bubur dalam tempurung berlobang). Alias melulu rugi!.

 Kalau pun disebut Tauke hanyalah sebatas “Toke gambang alias Tukang gambe”, yang bermakna pedagang miskin!.

Akibat dorongan Drs. Ameer Hamzah yang tak pernah “absen”, pernah juga saya mendatangi beberapa percetakan di Banda Aceh. Drs. Ameer Hamzah berujar; kalau saya tak menerbitkan hikayat-hikayat itu, dikala tua saya akan menyesal tidak melakukannya!.

 Begitu pula dengan saran UU.Hamidy, seorang pakar Hikayat Aceh asal Universitas Riau,Pekanbaru dalam surat beliau 26 September 1996, yang mendorong mencetak karya-karya saya. “Sediakan dana barang sejuta, dan cetak karya Anda yang kira-kira paling digemari masyarakat”, demikian pesan UU.Hamidy yang pernah setahun penuh meneliti hikayat di Aceh tahun 1974.

 Saat menyurati saya itu UU.Hamidy sendiri telah menerbitkan 35 judul buku tentang budaya Melayu-Riau dan sekarang sudah 60 judul jumlahnya.

Di tahun 1995, yang mula-mula saya pilih adalah sebuah perrcetakan di kampus Darusslam. Dalam pikiran saya, keren juga nanti bila hikayat saya terpampang nama percetakan kampus!. Dan sekaligus ikut mempopulerkan nama kampus Darussalam ke pelosok-pelosok kampung. Naskah yang hendak saya cetak saat itu adalah Hikayat Akhbarul Karim.
 Namun apa daya, ongkos cetaknya di luar kemampuan kantong saya, dan mesti dibayar tunai sekaligus senilai Rp. 1200000(satu juta dua ratus ribu rupiah). Akibat ketiadaan modal, terhambat pula angan-angan saya hendak mencetak hikayat. Dan saat itu perhitungan untung-rugi masih menjadi acuan utama saya dalam “berdagang” hikayat tersebut.

Namun, setelah membaca berita duka  “meninggalnya Syekh Rih Krueng Raya”, sikap saya berubah total. Perhitungan untung-rugi dalam ‘bisnis’ hikayat serta-merta tenggelam dan memunculkan cita-cita melestarikan Hikayat Aceh agar tidak ditelan zaman. Paling kurang tersambunglah kembali rentangan tali penerbitan hikayat yang “sudah putus” setelah Syeh Rih Krueng Raya berpulang ke alam baqa. Paling lama setahun-dualah, pikir saya waktu itu.

Tindakan spontanitas itu saya mulai dengan mengumpulkan hikayat-hikayat karya Syeh Rih Krueng Raya yang masih dijual di toko-toko buku. Sebelumnya, saya memang sudah memiliki dua judul, yaitu Kisah Nasib Aneuk Meuntui yang saya beli di pasar Kotabakti,Pidie tahun 1971 sepulang sekolah dari SMP Beureunuen pada hari Senin yang merupakan uroe gantoe .

 Satu lagi Hikayat Golongan Karya terbitan 1977 yang saya peroleh di Yogyakarta tahun 1987. Dengan ditemani Azhari, seorang mahasiswa FKIP Unsyiah -, famili yang tinggal bersama saya; – berkelilinglah  kami  ke semua toko buku di Banda Aceh. 
Hasilnya adalah beberapa judul hikayat yang diterbitkan pada tahun-tahun yang berbeda, yaitu Fitnah Bak Matuan(1993), Tapeugot Nanggroe(Aceh Rayek-1994), Beusapeue Pakat(1996), Laksamana Keumala Hayati(1996) dan Ie Mata dalam Gurita(1996). Hanya itulah koleksi hikayat Syeh Rih Krueng Raya yang saya miliki sampai hari in. Padahal karya beliau puluhan judul jumlahnya; yang entah dimana sekarang berada(?).

Berbekal nasehat UU.Hamidy, saya pilihlah Hikayat Akhbarul Karim menjadi hikayat cetakan pertama saya sebaga “Toke Hikayat”. Hikayat Akhbarul Karim adalah karya ‘hikayat agama’yang masih populer dibaca orang sampai akhir tahun 60-an. Percetakan yang saya pilih yaitu KUD.Rahmat yang terletak di kawasan Peniti, Banda Aceh yang dikelola Pak Adi. 
Ada tiga hal yang mendorong saya memilih percetakan ini, yakni (1) Ongkos cetak murah, (2) Boleh bayar cicilan, dan (3) Mau diantarkannya ke Toko Buku sebagai barang titipan saya. Masalah murahnya ongkos cetak betul-betul menggembirakan saya. 

Betapa tidak,seperti tersebut di atas di tahun 1995 saya telah mencoba cetak Hikayat Akhbarul Karim di percetakan kampus Darussalam,te tapi batal karena ongkosnya di luar kemampuan saya. Walau sudah berselang dua tahun(1997), namun ongkos cetaknya hanya Rp.600.000,-(enam ratus ribu rupiah) dan boleh bayar cicilan(bacut-bacut). Tetapi yang terjadi kemudian adalah penerbitan Hikayat Akhbarul Karim dalam dua jilid itu didanai percetakan. Setiap jilid dicetak 1000 eksemplar buku saku. Sebagai uang jerih-payah alih aksara kepada saya diberi “honor” Rp.25000,-(duapuluh lima ribu rupiah). Uang itu segera saya pakai buat bayar iklan bagi hikayat itu pada media “Gema Baiturrahman”.

Mungkin Anda heran; kenapa saya yang membayar ongkos iklan, padahal buku-buku hikayat tersebut sudah menjadi milik orang lain!. Jawaban logis memang tak ada, tapi begitulah setrategi dagang ‘Toke hikayat’. 
Selain itu, saya pun sudah berkali-kali gagal dalam berurusan dengan hasil alih aksara Hikayat Akhbarul Karim ini. Pertama, gagal/batal dimuat pada sebuah koran lokal, yang semula dijanjikan sehingga saya bekerja menyalin naskahnya ke huruf Latin. Kedua, gagal dicetak oleh pimpinan koran lokal itu sebagai usaha pribadi. Ketiga, batal dicetak dengan dana sebuah Toko Buku yang telah dijanjikan pimpinannya. Barulah pada kali keempat saya menang atas bantuan percetakan itu!.

Alhamdulillah, niat menyambung usaha Syeh Rih Krueng Raya sudah terwujud!. 
Masih tahun 1997, dengan selang dua-tiga bulan setiap judul ;saya pun mencetak Hikayat Aulia Tujoh,Nadham Akhbarul Hakim dan Hikayat Meucuko Nabi Muhammad Saw. Masing-masing judul dicetak 1000 buah buku saku dengan dana sendiri yang dibayar secara cicilan.

 Sebelum Hikayat Aulia tujoh selesai dicetak, saya berkeliling ke Toko-toko Buku menawarkan titipan hikayat. Sebagian menolak dengan alasan takut tidak laku, tetapi ada pula yang menerima.Pemilik toko buku yang menerima ini,ternyata sejak lama sudah menjual hikayat dan kadang-kadang menjadi sponsor dana untuk mencetak hikayat, khususnya hikayat/nadham tipis berisi kasidah-Like Aceh yang mudah terjual. Maka diantarlah oleh karyawan Pak Adi/KUD.Rahmat buku-buku hikayat ke toko-toko buku tersebut.

Tidak lah semua buku hikayat diantarkan ke toko buku. Biasanya antara 50 sampai 100 eksemplar saya ambil sendiri. Hikayat-hikayat ini, nantinya saya “hadiahkan” kepada teman-taulan saya. Beberapa sekolah, fakultas, dan pustaka di kampus Darussalam dan Tungkop mulai TK sampai Pasca Sarjana sering saya hadiahkan hikayat-hikayat itu.

Karena yang saya gunakan strategi ‘bisnis modern‘, maka iklan pun saya pasang lagi pada buletin “Gema Baiturrahman“ Mesjid Raya Banda Aceh dengan dana Rp.25000(duapuluh lima ribu rupiah) untuk tiga kali terbit. Hanya saja gemar “berhadiah-hadiah” itu; mungkin yang berlawanan dengan sifat pedagang sebenarnya!.

Setelah setahun, saya pun mengumpulkan uang hasil penjualan buku-buku hikayat. Ternyata hasilnya amat jauh dari harapan. Karena itu pada tahun 1998 hanya Hikayat Abunawah jilid I yang dapat saya cetak. Jumlah cetakan pun saya kurangi dari 1000 ke 500 buku perjilid,begitu pula buat seterusnya. Hikayat-hikayat yang saya cetak selanjutnya adalah: Hikayat Lingkongan Udep Wajeb Tajaga(karya sendiri-1999), Abunawah II(2000). Pada tahun 2000 sebuah iklan saya pasang di Radio Rapa-I Aceh-Lambaro untuk 3 kali siar. 
Tahun kedua buku hikayat lebih banyak laku; karena itu pada tahun 2001 lebih banyak hikayat dapat saya cetak, yakni: Hikayat Wajeb Tasayang Binatang Langka, Hikayat Binatang Ubit Kadit Lam Donya(keduanya karya sendiri),Hikayat Kisason Hiyawan II,II,Hikayat Banta Amat I,II, dan Hikayat Meudeuhak I,II. Saya buat berjilid agar mudah pemasarannya,dan setiap jilid rata-rata 60 halaman. Buku ukuran saku ini berisi enam bait setiap halaman
.
Jumlah toko buku yang menampung titipan hikayat bertambah dua lagi tahun 2002 di Banda Aceh. Di tahun ini juga saya pasang iklan hikayat di koran Aceh Ekspres. Pada tahun 2003 tambah satu toko buku di kampus Darussalam. Tapi akibat tidak satu buku hikayat pun laku, maka setelah setahun saya ambil kembali, dan habis saya bagi-bagikan kepada kenalan.

 Pertengahan tahun 2004,sebuah toko buku mengembalikan semua titipan hikayat saya dengan alasan sukar dipasarkan. Hikayat satu kardus besar itu saya hadiahkan kepada Lembaga Bahasa Banda Aceh; dengan pesan agar dihadiahkan lagi kepada pihak lain. Akhirnya, semua hikayat ini dibagi-bagikan kepada para peserta Seminar Budaya Pekan Kebudayaan Aceh(PKA IV) tahun 2004 itu di ACC Dayan Dawod kampus Darussalam.

Musibah/Bala Ie Beuna/tsunami,26 Desember 2004 telah mendatangkan bencana dahsyat bagi “bisnis hikayat” saya. Semangat melestarikan hikayat nyaris mati, namun bisa bangkit kembali pada ujung tahun 2005. Tetapi saya lagi-lagi mengalami hambatan. Hikayat-hikayat yang sudah saya salin dari huruf Arab Jawoe ke huruf Latin hanyalah ketikan mesin Tik biasa, karena itu bila hendak dicetak perlu disalin ulang dengan komputer.

Selama ini tugas salin ke komputer dilakukan Pak Adi (asal Jawa Tengah) yang sejak beberapa tahun lalu sudah memiliki usaha percetakan milik sendiri, yakni UD.Selamat Sejahtera yang juga terletak di kawasan Peniti, Banda Aceh. Karena Pak Adi sedang sakit, maka usaha saya pun terhambat.

 Sukar memang mencari usaha komputer milik orang Aceh yang mau menyalin bahasa Aceh. ”Menyalin bahasa Aceh lebih sukar dari bahasa Inggris!”, begitu alasan mereka. Namun, setelah lama dicari ketemu juga tempat pengetikan komputer tersebut. Tapi banyak pula yang dilakukan Pak Adi sendiri.

Naskah yang akan dicetak adalah Tambeh Tujoh Blah, yakni tujuh belas peringatan/nasehat yang terkait agama Islam. Kitab tambeh ini terbagi tiga jilid.
Jilid I dicetak pada ujung tahun 2006, yang ongkos cetaknya saya bayar dengan honor mengajar di jurusan ekstensi semester itu.
 Honor mengajar semester depannya dibayar bertahap/tidak serentak, maka tertundalah niat mencetak jilid kedua. Begitulah, jilid II dan III Tambeh Tujoh Blah berhasil dicetak pada akhir semester tahun ajaran 2008
dengan honor mengajar dua semester di tahun itu.

Timbul pula persoalan saat dilakukan penitipan ke toko-toko buku.Pemilik KUD Selamat Sejahtera, saat itu dipimpin Ibu Jasmani,isteri Pak Adi(Pak Adi alias Tgk.H.Siswadi Asnawi sudah meninggal pada 22 Nopember 2006). Ibu Jasmani memberitahukan saya, bahwa ada toko buku yang menolak titipan hikayat.Setelah saya cek, jelaslah alasan mereka menolak karena amat minim lakunya. 

Sebenarnya, selama ini pada toko buku itulah yang paling banyak saya titipkan hikayat. Apa hendak dikata,kondisi sudah berubah dan pemilik toko buku pun sudah berganti generasi pemiliknya. Pada awal September 2008, ketika saya datangi toko buku lainnya; pemiliknya yang baru berganti juga memberitahukan agar saya tidak menitipkan hikayat banyak-banyak.” Maksimal 20 buah buku setiap judul”,katanya.

Menanggapi keluhan-keluham itu, saya pun mengambil sikap, yaitu memutuskan berhenti sebagai Toke Hikayat yang sudah saya jalani selama sebelas tahun.

 Akhirnya, semua hikayat saya tarik dari toko-toko buku, dan saya kumpulkan di Percetakan UD. Selamat Sejahtera. Sesudah saya bagi-bagikan dalam tujuh kotak kardus, maka saya hadiahkanlah kepada enam lembaga yang memiliki perpustakaan di Banda Aceh,yakni  1)Pustaka  Sekolah  Menulis Dokarim, 2) Pustaka Ali Hasjmy, 3) Pustaka Aceh Culture Institute, 4) Pustaka Balai Bahasa, 5) Pustaka Wilayah, dan 6) Pustaka Induk Unsyiah, yaitu tiga milik negeri dan tiga lembaga milik swasta. Sementara satu kotak kardus saya ambil sendiri sebagai dokomentasi dan “bungong jaroe” atau buah tangan  Toke Hikayat bagi sahabat dan kenalan baru saya.

Penghargaan :
1. Sebagai Pengarang, Berprestasi Unggulan Peraih KEHATI Award 2001 dari Yayasan KEHATI (Keanekaragaman Hayati Indonesia), Jakarta tanggal 7 Maret 2001. Yayasan ini dipimpin Prof.Dr. Emil Salim mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI.
2. Sebagai Sastrawan; Memperoleh Bintang Budaya Parama Dharma dari Pemerintah RI tanggal 14 Agustus 2003. Anugerah Bintang Budaya ini disematkan Presiden Megawati Soekarnoputri di Istana Negara, Jakarta.
3. Mendapatkan Penghargaan sebagai “Penulis Karya Terbaik Sastra Aceh 2003” dari Dinas Kebudayaan NAD, tanggal 29 September 2003.
4. Menerima Anugerah Budaya “TAJUL ALAM” dalam rangka Pekan Kebudayaan Aceh Ke 5 (PKA V) dari Pemerintah Aceh yang diserahkan oleh Wakil Gubernur NAD Muhammad Nazar, S.Ag di Anjong Mon Mata, Banda Aceh pada malam Selasa tanggal 10 Agustus 2009.

Catatan paling akhir: 
 1. Alhamdulillah, manuskrip Adat Aceh  (no. 26) telah dikaji sebagai disertasi di University Sains Penang, Malaysia  tahun 2017 dan diterbitkan oleh M. Adli Abdullah, Ph.D tahun 2019, dengan judul “MA BAIN- AS-SALATIN (ADAT ACEH)” dan saya telah membelinya dengan uang honor mengajar paling akhir sebelum pensiun.
2. Jumlah manuskrip yang sudah saya alihkan ke huruf Latin hingga hari ini sebanyak 40 judul.

3. Selain menyalin hikayat, nazam dan tambeh ke huruf Latin, saya juga telah menulis puluhan artikel budaya Aceh, yang dimuat dalam koran dan majalah, baik media lokal dan nasional.
Bale Tambeh,   Jeumeu’at,  18  Molod  1444 TH  atawa   18 Rabil Awal  1444 H  bersamaan  14  Oktober 2022 M, poh 10.10  wib.
( T.A. Sakti )
#Peminat budaya dan sastra Aceh.

Rabu, 12 Oktober 2022

sukristiawan.com:TAK KENAL MAKA TAK SAYANG , MARI MENGENAL SUPAYA BISA SAYANG : PROFIL LENGKAP KANDIDAT RI.1 2024~2029. Nama Lengkap : Anies Rasyid Baswedan

TAK KENAL MAKA TAK SAYANG , MARI MENGENAL SUPAYA BISA SAYANG

: PROFIL LENGKAP KANDIDAT RI.1 2024~2029.

Nama Lengkap :
Anies Rasyid Baswedan

Lahir : 7 Mei 1969, di Kuningan, Jawa Barat
Agama : Islam
Orang Tua : Rasyid Baswedan (Ayah) / Aliyah Rasyid (Ibu)
Saudara : Abdillah Rasyid Baswedan dan Ridwan Rasyid Baswedan
Istri : Fery Farhati Ganis

Anak Anak :
✅ Mutiara Annisa Baswedan,
✅ Mikail Azizi Baswedan, 
✅ Kaisar Hakam Baswedan,
✅ Ismail Hakim Baswedan

✅ Biografi Anies Baswedan
Anies Baswedan lahir dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan. Ia dilahirkan pada tanggal 7 Mei 1969 di Kuningan, provinsi Jawa Barat.

✅ Anis Baswedan terlahir di keluarga Akademisi. Ia merupakan anak pertama dari Drs. Rasyid Baswedan, S.U. yang bekerja sebagai Dosen Fakultas Ekonomi di Universitas Islam Indonesia.

✅ Ibunya bernama Prof. Dr. Aliyah Rasyid, M.Pd. yang bekerja sebagai Guru besar dan Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Negeri Yogyakarta).

✅ Anies Baswedan merupakan cucu dari Abdurrachman Baswedan (AR Baswedan). Kakeknya merupakan salah seorang pejuang pergerakan nasional dan pernah menjadi Menteri Penerangan pada masa awal kemerdekaan Indonesia.

✅ Anies diketahui memiliki saudara bernama Abdillah Rasyid Baswedan dan Ridwan Rasyid Baswedan. Anies juga merupakan sepupu dari Novel Baswedan yang merupakan penyidik di KPK.

Masa Kecil :

✅ Sejak kecil Anies Baswedan telah akrab dengan dunia organisasi dan kepemimpinan. Ketika berumur 12 tahun, Anies membentuk kelompok anak-anak muda antara umur 7 hingga 15 tahun di kampungnya.

✅ Klub tersebut diberi nama ‘Kelabang’ (Klub Anak Berkembang), Kelompok ini sering mengadakan berbagai kegiatan olahraga dan kesenian.

✅ Anies Baswedan memulai pendidikan formalnya menjelang usia lima tahun. Ia masuk ke sekolah TK Masjid Syuhada di Kota Baru, Yogyakarta. Kemudian, memasuki usia enam tahun Anies bersekolah di SD Laboratori Yogyakarta. Tamat dari sana,  Anies melanjutkan pendidikannya di di SMP Negeri 5 Yogyakarta.

✅ Anies melanjutkan masa SMA-nya di SMAN 2 Yogyakarta. Ketika SMA, Anies pernah menjadi ketua OSIS se-Indonesia ketika ia mengikuti pelatihan kepemimpinan di Jakarta pada September 1985. Ia menjadi ketua dari 300 delegasi SMA-SMA se-Indonesia, walaupun pada saat itu Anies baru berada di kelas satu.

✅ Anies menjalani pendidikan di SMA selama 4 tahun antara tahun 1985 hingga 1989 sebab ia terpilih sebagai peserta dalam program AFS yaitu program pertukaran pelajar yang di diselenggarakan oleh Bina Antarbudaya, selama satu tahun di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat (1987-1988).

✅ Anies Baswedan Saat Menjadi Mahasiswa UGM
Tamat dari SMA, Anies kemudian melanjutkan kuliahnya di Universitas Gajah Mada di Fakultas Ekonomi. Semasa kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) (1989-1995), Anies Baswedan aktif di gerakan mahasiswa seperti di HMI (Himpunan Mahasiswa Islam). Ia juga menjadi Ketua Umum Senat Mahasiswa UGM.

✅ Sewaktu menjadi mahasiswa UGM, Anies mendapatkan beasiswa Japan Airlines Foundation untuk mengikuti kuliah musim panas bidang Asian Studies di Universitas Sophia di Tokyo, Jepang.

✅ Master dan Doktor di Amerika Serikat

✅ Setelah lulus kuliah di UGM pada 1995, Anies bekerja di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi di UGM. Selama bekerja di UGM, Anies mendapatkan beasiswa Fulbright untuk pendidikan Master Bidang International Security and Economic Policy di Universitas Maryland, College Park.

✅ Sewaktu kuliah, dia dianugerahi William P. Cole III Fellow di Maryland School of Public Policy, ICF Scholarship, dan ASEAN Student Award.

✅ Di tahun 2005, Anies menjadi peserta Gerald Maryanov Fellow di Departemen Ilmu Politik di Universitas Northern Illinois sehingga dapat menyelesaikan disertasinya tentang “Otonomi Daerah dan Pola Demokrasi di Indonesia”.

✅ Ketika berada di Amerika Serikat, Anies aktif di dunia akademik dengan menulis sejumlah artikel dan menjadi pembicara dalam berbagai konferensi. Ia banyak menulis artikel mengenai desentralisasi, demokrasi, dan politik Islam di Indonesia.

✅ Artikel jurnalnya yang berjudul “Political Islam: Present and Future Trajectory” dimuat di Asian Survey, sebuah jurnal yang diterbitkan oleh Universitas California.

✅ Sementara, artikel Indonesian Politics in 2007: The Presidency, Local Elections and The Future of Democracy diterbitkan oleh BIES, Australian National University.

✅ Kembali ke Indonesia, Anies bekerja sebagai National Advisor bidang desentralisasi dan otonomi daerah di Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan, Jakarta (2006-2007). Selain itu pernah juga menjadi peneliti utama di Lembaga Survei Indonesia (2005-2007).

✅ *Rektor Universitas Paramadina*
Pada 15 Mei 2007, Anies Baswedan dilantik menjadi rektor Universitas Paramadina. Anies menjadi rektor menggantikan posisi yang dulu ditempati oleh cendekiawan dan intelektual Muslim, Nurcholish Madjid. Saat itu Anies baru berusia 38 tahun dan menjadi rektor termuda di Indonesia.

✅ Majalah Foreign Policy memasukan Anies dalam daftar 100 Intelektual Publik Dunia. Pada 2008, Ia merintis Program Beasiswa di Universitas Paramadina bernama Paramadina Fellowship.

✅ Program ini mengadopsi konsep yang biasa digunakan di universitas- universitas di Amerika Utara dan Eropa dengan menyematkan nama sponsor sebagai predikat penerima beasiswa.
 
✅ Jika mahasiswa A mendapat beasiswa dari institusi B, yang memang menjadi salah satu sponsor, di belakang nama mahasiswa dicantumkan nama sponsor, menjadi A, Paramadina, Institusi B Fellow.

✅ Prestasi dan Penghargaan
Dalam biografi Anies Baswedan diketahui bahwa nama Anies Baswedan tercantum sebagai satu-satunya orang Indonesia yang masuk pada daftar majalah Foreign Policy yang rilis pada April 2008.

✅ Anies berada pada jajaran nama-nama tokoh dunia antara lain tokoh perdamaian Noam Chomsky. Para penerima penghargaan Nobel, seperti Shirin Ebadi, Al Gore, Muhammad Yunus, dan Amartya Sen, serta Vaclav Havel.

✅ Sementara, World Economic Forum, berpusat di Davos, memilih Anies sebagai salah satu Young Global Leaders (Februari 2009). Majalah bulanan Foresight berbahasa Jepang itu menilai bahwa Anies adalah tokoh yang merupakan salah satu calon pemimpin Indonesia masa mendatang.

✅ Pada Pemilu 2009, Anies menjadi moderator dalam acara debat calon presiden 2009. Pada akhir 2009, Anies dipilih oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjadi anggota Tim-8.

✅ Tim 8 adalah tim yang menangani kasus sangkaan pidana terhadap pimpinan KPK yaitu Bibit dan Chandra. Anies, yang bukan berlatar belakang hukum, dipilih menjadi Juru Bicara Tim-8.

✅ Kemudian, pada April 2010, Anies Baswedan terpilih sebagai satu dari 20 tokoh yang membawa perubahan dunia untuk 20 tahun mendatang versi majalah Foresight yang terbit di Jepang akhir April (2010).

✅ Dalam edisi khusus yang berjudul “20 Orang 20 Tahun”, Majalah Foresight menampilkan 20 tokoh yang diperkirakan skan menjadi perhatian dunia. Mereka akan berperan dalam perubahan dunia dua dekade mendatang.

✅ Dalam biografi Anies Baswedan, Namanya disematkan bersama 19 tokoh dunia lain seperti Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin, Presiden Venezuela Hugo Chavez, Menlu Inggris David Miliband, anggota Parlemen dan Sekjen Indian National CongressIndia Rahul Gandhi, serta politisi muda Partai Republik dan anggota House of Representative AS, Paul Ryan.

✅ Penyampaiannya yang sistematis, tenang dan obyektif dianggap turut membantu menjernihkan suasana dalam suhu politik yang agak memanas pada masa itu.

✅ Anies adalah seorang muslim moderat yang sampai saat ini tetap konsisten pada pendiriannya untuk tidak memihak pada kekuatan (politik) tertentu.

✅ Memasuki tahun 2013, Anie Baswedan resmi terjun ke dunia politik setelah lama bergelut di dunia pendidikan dan sosial. Ia kemudian menjadi peserta konvensi capres dari partai demokrat.

✅ Namun tahun 2014, Anies kemudian resmi bergabung dalam tim pemenangan Capres Jokowi – Jusuf Kalla dimana posisinya ketika itu sebagai Juru Bicara dari pasangan Capres dan Cawapres Jokowi -JK.

💚 👍 *Menteri Pendidikan Republik Indonesia
Kemudian setelah Jokowi – Jusuf Kalla ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia tahun 2014, Jokowi kemudian menunjuk Anies Baswedan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

✅ *Ketika memimpin kementrian pendidikan, Anies Baswedan kemudian merombak organisasi di lingkup kementrian pendidikan seperti Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dipisahkan. Dan digabung dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.*

✅ *Selain itu ia juga melakukan Pembenahan pada seleksi terbuka kemendikbud kemudian melakukan distribusi Kartu Indonesia Pintar (KIP). Membuat program sekolah aman serta mengimbau para orangtua mengantar anaknya sekolah pada tahun ajaran baru.*

✅ *Anies juga menerapkan kurikulum pendidikan terbaru serta menyebarkan guru berkualitas di agar merata di semua wilayah serta melakukan hingga reformasi ujian nasional.*

✅ *Banyak prestasi yang dibuat oleh Anies Baswedan ketika menjabat sebagai Menteri Pendidikan di era pemerintahan Jokowi – Jusuf Kalla. Anies Baswedan menjabat sebagai menteri pendidikan dari tahun 2014 hingga pertengahan tahun 2016. Setelah itu ia kemudian digantikan oleh Muhadjir Effendy.#

✅ *Gubernur DKI Jakarta
Setelah tidak menjabat sebagai menteri pendidikan, Anies Baswedan kemudian diusung oleh partai Gerindra untuk maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Sandiaga Uno sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta.*

✅ *Ia kemudian terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2017 bersama dengan Sandiaga Uno sebagao Wakilnya mengalahkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok serta Djarot Saiful Hidayat dalam pilkada DKI Jakarta yang digelar dalam dua putaran.*

✅ *Mengenai keluarga, Anies Baswedan menikah dengan Fery Farhati Ganis, S.Psi., M.Sc. dan dikaruniai empat anak: Mutiara Annisa (sulung), Mikail Azizi (kedua), Kaisar Hakam (ketiga), dan Ismail Hakim (bungsu).*

*Kediaman Anis Baswedan bertempat tinggal di daerah Lebak Bulus di Jakarta.*

✅👍 Penghargaan Anies Baswedan*
⏳ The Golden Awards Rakyat Merdeka
⏳ Anugerah Integritas Nasional
Dompet Dhuafa Award 2013
Anugerah Hari Sastra Indonesia
⏳*Gerald Maryanov Award
100 Intelektual Publik Dunia
Young Global Leaders
20 Tokoh Pembawa Perubahan Dunia*
*PASIAD Education Award
Nakasone Yasuhiro Award
500 Muslim Berpengaruh di Dunia.*

*Itulah Biografi dan Profil Singkat Anies Baswedan beserta biodata. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca*

 Biografiku.com
Artikel diambil dari Biografiku.com. Silahkan di copy sebagai bahan referensi, Mohon cantumkan sumber*

✅ https://www.biografiku.com/biografi-anies-baswedan-profil-dan-biodata-lengkapnya.
#sukristiawan.com#

Minggu, 25 September 2022

sukristiawan.com:ANGKA MEDIS DALAM KEHIDUPAN SETIAP MANUSIA


ANGKA MEDIS DALAM KEHIDUPAN SETIAP MANUSIA

1. Tekanan darah : 120/80
2. Denyut nadi : 70 - 100
3. Suhu : 36,8 - 37
4. Respirasi : 12-16
5. Hemoglobin
Pria (13,50-18)
Wanita (11,50 - 16)
6. Kolesterol : 130 - 200
7. Kalium : 3,50 - 5
8. Natrium : 135 - 145
9. Trigliserida : 220
10. Jumlah darah dalam tubuh: Pcv 30-40%
11. Gula :  
Anak-anak (70-130)
Dewasa: 70 - 115
12. Besi : 8-15 mg
13. Sel darah putih : 4000 - 11000
14. Trombosit : 150.000 - 400.000
15. Sel darah merah : 4,50 - 6 juta
16. Kalsium : 8,6 - 10,3 mg/dL
17. Vitamin D3 : 20 - 50 ng/ml (nanogram per mililiter)
18. Vitamin B12 : 200 - 900 pg/ml

Tips bagi yang sudah mencapai usia : 40, 50, dan 60 tahun

 
PETUNJUK KESEHATAN UNTUK ORANG TUA

Betapapun sibuknya Anda, perhatikan semua ini agar tetap sehat. Dua hal yang harus diperiksa sesering mungkin :
(1) Tekanan darah Anda
(2) Gula darah Anda.

*Enam hal yang harus dikurangi seminimal mungkin pada makanan Anda :*
(1) garam
(2) Gula
(3) Daging dan makanan yang diawetkan
(4) Daging merah terutama yang dipanggang
(5) Produk susu
(6) Produk bertepung
 
Empat hal yang perlu ditingkatkan dalam makanan Anda :*
(1) Sayuran 
(2) Kacang
(3) Buah dan
(4) Ikan
 

Tiga hal yang perlu Anda lupakan :*
(1) Usia Anda
(2) Masa lalumu
(3) Kekhawatiran/Keluhan Anda 

Empat hal yang harus Anda miliki, tidak peduli seberapa lemah atau seberapa kuat Anda :*
(1) Teman yang benar-benar mencintaimu
(2) Keluarga yang peduli
(3) Pikiran positif
(4) Rumah yang hangat.
 
Tujuh hal yang perlu Anda lakukan untuk tetap sehat :
(1) Sholat
(2) Mengaji
(3) Puasa
(4) Tersenyum/tertawa
(5) Perjalanan/olahraga
(6) Sering berkomunikasi dengan keluarga, sahabat dan kerabat
(7) Kurangi berat badan Anda.
 
Enam hal yang TIDAK PERLU Anda lakukan :
1) Jangan menunggu sampai Anda lapar untuk makan
2) Jangan menunggu sampai Anda haus untuk minum
3) Jangan menunggu sampai Anda mengantuk untuk tidur
4) Jangan menunggu sampai kamu merasa lelah untuk beristirahat
5) Jangan menunggu sampai Anda sakit untuk melakukan pemeriksaan   kesehatan jika tidak, Anda hanya akan menyesal di kemudian hari
6) Jangan menunggu sampai ada masalah baru berdoa kepada Nya.
 
Satu hal yang harus Anda lakukan setelah membaca tips kesehatan ini :

Teruskan tulisan ini kepada orang yang Anda cintai dan teman-teman, dan saat Anda melakukannya, semoga Allah membalas dengan beribu kebaikan. AAMIIN.
 
Saat menjalankan bisnis normal Anda, ingatlah untuk selalu memeriksa tubuh kita untuk mengetahui seberapa bugar Anda. Kesehatan adalah kekayaan.

KEBUGARAN MEDIS BP TINGGI
           
120/80 -- Normal
130/85 --Normal (Kontrol)
140/90 -- Tinggi
150/95 -- V.Tinggi
 
SUHU :
 
98,4 F (Normal)
99,0 F Di Atas (Demam)
Tolong bantu kerabat, sahabat dengan membagikan informasi ini

Serangan jantung- - - Minum Air Hangat.

Ini adalah artikel yang sangat bagus. Tidak hanya tentang air hangat setelah makan, tetapi tentang Serangan Jantung. Orang Cina dan Jepang minum teh panas setelah makanan, bukan air dingin, mungkin sudah saatnya kita mengadopsi kebiasaan minum mereka saat makan. Bagi yang suka minum air dingin, ini artikel terbaik bagi Anda. 

Sangat Berbahaya Jika Minum Air Dingin saat makan. Karena, air dingin akan memadatkan hal-hal berminyak yang Anda baru saja konsumsi, dimana itu akan memperlambat pencernaan. 

Sekali _'lumpur'_ ini bereaksi dengan asam, itu akan rusak dan menjadi diserap oleh usus lebih cepat daripada makanan padat. Ini akan melapisi usus dan akan berubah menjadi lemak serta menyebabkan kanker. Yang terbaik adalah minum sup panas atau air hangat setelah makan.

Kentang goreng dan burger adalah musuh terbesar kesehatan jantung. Hindari untuk Jantung dan Kesehatan kita.

Minumlah satu gelas air hangat tepat saat hendak tidur untuk menghindari penggumpalan darah di malam hari agar terhindar dari serangan jantung atau stroke.

Seorang ahli jantung mengatakan jika semua orang yang membaca  pesan ini dan mengirimkannya ke beberapa orang, yakinlah bahwa kami akan menghemat setidaknya satu kehidupan. 

Silahkan kirimkan artikel ini ke orang-orang yang anda sayangi.
#sukristiawan.com#

Selasa, 06 September 2022

sukristiawan.com:Janji Sana Dusta Sini, Kebijakan Dasamuka Jokowi

Janji Sana Dusta Sini, Kebijakan Dasamuka Jokowi
https://fusilatnews.com/janji-sana-dusta-sini-kebijakan-dasamuka-jokowi/

Oleh : Furqan Jurdi

BEBERAPA bulan lalu tepatnya 13 Juli 2022 Presiden Joko Widodo menjamin harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, listrik, dan gas LPG tiga kilogram tidak akan naik hingga akhir tahun.

Rakyat Indonesia bersyukur mendengar jaminan bapak Presiden itu, dengan harapan rakyat bisa mengatur kembali kehidupan setelah dua tahun di hantam pandemi Covid-19. Tetapi kebiasaan berjanji, kemudian diingkari lagi, itu sudah menjadi kebiasaan pemerintah.

Belum genap sebulan rakyat merayakan kemerdekaan dengan segala euforianya, rakyat dihantam dengan kenaikan harga BBM. Rakyat belum selesai menghadapi krisis akibat pandemi, diperberat lagi dengan melonjaknya harga barang akibat kenaikan harga BBM. Ibaratnya rakyat belum pilih dari luka, pemerintah hajar lagi.

Sekarang masih dalam suasana perayaan kemerdekaan, harusnya rakyat diberi hadiah yang memerdekakan mereka. Pemerintah justru memberikan kebijakan yang menyengsarakan rakyat. Sebuah hadiah kemerdekaan yang menjijikkan.

Tidak berlebihan kalau Rezim Jokowi ini disebut Rezim spesialis nyusahkan rakyat. Sebab selama beberapa tahun terakhir rakyat dipersulit dengan berbagai kebijakan, mulai dari kebijakan penanganan Covid yang amburadul, hingga korupsi dan pembagian cuan dalam bisnis PCR dan Antigen.

Kemudian disusul lagi dengan kebijakan mengenai minyak goreng. Negara penghasil minyak sawit justru mati diladang sawit akibat kebijakan pemerintah yang salah, hingga korupsi besar-besaran terjadi akibat permainan mafia minyak goreng.

Sulit bagi kita menemukan sisi keberhasilan Pemerintahan Jokowi dalam mengurus urusan negara dan rakyatnya. Dalam keadaan negara yang tidak baik-baik saja, justru pemerintah menetapkan pemindahan Ibukota Negara.

Kebijakan ini tidak tepat dengan pemborosan anggaran negara. Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang terus mangkrak hingga setiap tahun ada penambahan anggaran juga kebijakan yang tidak tepat bagi rakyat.

Semua yang tidak tepat sasaran diteruskan demi ambisi “Bapak Infrastruktur”. Namun kebijakan yang sasarannya untuk dapur dan kantong rakyat di perberat terus menerus, hingga rakyat benar-benar miskin, dimiskin oleh kebijakan pemerintah. Ini Rezim spesialis hantam rakyat.

Kenaikan harga BBM menurut Jokowi disebabkan karena subsidi tidak tepat sasaran. Kalau subsidi tidak tepat, seharusnya pemerintah memperbaiki penyaluran subsidi BBM nya supaya tepat.

Solusi dari subsidi tidak tepat ternyata menaikkan harga BBM. Padahal penyaluran subsidi yang tidak tepat tidak ada hubungannya dengan harga BBM.

Jadi kebiasaan mencari kambing hitam dalam kebijakan sudah biasa dilakukan oleh Rezim ini. Kegagalan demi kegagalan yang dilakukan selalu menyalahkan orang lain, entah itu rakyat atau siapa pun termasuk cuaca dan bencana alam disalahkan.

Mungkin pembaca tidak lupa, saat Covid-19 tiba di Indonesia, kita menghadapi krisis, rakyat menjerit, pemerintah berdalih semua karena covid. Padahal sebelum covid pun negara sudah mulai masuk jurang resesi.

Kenaikan harga BBM di tengah situasi sulit seperti ini justru akan menghasilkan lebih banyak kemiskinan. Dengan naiknya harga BBM maka harga-harga sembako dan harga barang, sandang dan pangan akan meningkat tajam.

Dengan demikian rakyat akan akan kewalahan menghadapi lonjakan harga. Akibatnya daya beli masyarakat menurun, dan kalau itu terjadi inflasi akan lebih tinggi lagi. Resesi bahkan depresi ekonomi bisa saja terjadi.

Kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga BBM ini adalah kebijakan Dasamuka. Kebijakan yang dijalankan secara licik, penuh kebohongan, ingkar janji, berwajah sepuluh, disebut sebagai kebijakan dasamuka.

Kebijakan dasamuka hari-hari ini sudah menjadi praktik keseharian pemerintah. Disana mengumbar janji disini ingkar janji, hari ini berjanji besok dusta lagi. Dengan muka kebal malu, berpidato dari hari ke hari.

Apabila mengeluarkan kebijakan selalu bertentangan dengan janji, tidak sesuai dengan kata-kata. Lain yang dipidatokan lain yang diputuskan. Kebijakannya sering menyusahkan rakyat. Inilah gambaran kehidupan berbangsa dan bernegara hari-hari ini.

Kita hanya diberikan kata “sabar” oleh Jokowi. Namun sayang DPR kita seperti kuburan bagi politisi. Disana hanya kumpulan-kumpulan orang-orang, tidak ada suara bising, tidak ada interupsi dari DPR atas kebijakan pemerintah.

Jadi rakyat dilepaskan sendiri untuk berjuang. Apabila kita mengkritik pemerintah kita ditangkap. Apabila rakyat menyampaikan pendapat dimuka umum disebut melanggar UU ITE. Semua serba salah, dan dalam hal ini rakyatlah yang disalahkan.

Jadi kepada siapa rakyat mengadu? Kepada siapa rakyat mengharapkan keadilan dan kesejahteraan?

Apakah kita harus tetap diam, atau bangkit melawan? 

Furqan Jurdi Ketua Pemuda Madani

Dikutip Rmol.id Senin, 05 September 2022

sukristiawan.com:Tolak Perppu Ciptaker, Buruh Ancam Gelar Aksi Besar

Tolak Perppu Ciptaker, Buruh Ancam Gelar Aksi Besar Azhar Ferdian Senin, 02/01/2023 | 00:01 WIB Ilustrasi/Net INDOPOLITIKA.COM  – Partai Bur...