Tempat Wisata Kulonprogo; Pertama
Kulonprogo tak
ubahnya porselen yang tertutup debu. Nilainya tinggi meskipun debu
menutup tubuh dan wajahnya sehingga kusam tak bergairah. Apa jadinya
jika dibersihkan, dipoles kemudian dipasang dengan sistematis sesuai
pola yang apik. Pariwisata berbasis kearifan lokal akan menjadi
kebanggaan. Yang memunculkan semangat kemandirian, keuletan bahkan
kesadaran bahwa setiap pribadi adalah porselen yang perlu dibersihkan
untuk menemukan kilaunya.
Apa saja porselen itu? Daftar ini menjadi petunjuk menuju rentetan porselen yang belum diusap. Daftar tempat wisata
Kulonprogo yang layak dikunjungi. Daftar ini dibagi menjadi dua kilas
tulisan. Mengapa hanya sekilas, karena keadaan sebenarnya lebih luar
biasa. Bahkan seperti tak berhak menjabarkan bagaimana menariknya tempat
ini jika tak datang langsung kepadanya.
Kilatan porselen
Kulonprogo tak akan lepas dari tuah Sungai Progo. Sungai yang namanya menginspirasi sang founding fathers
sehingga nama Kulonprogo dipilih dengan makna sangat sederhana namun
sejuk di hati. Sebuah kabupaten yang terletak di kulon atau barat aliran
Sungai Progo. Kulon dalam bahasa Jawa berarti barat.
Sungai Progo
adalah porselen dan potensi di dalamnya yakni kilatan yang coba
ditangkap olh esekelompok masyarakat. Sungai Progo yang berbatasan
dengan Sleman dan Bantul memiliki jeram deras sepanjang tahun.
Terbentang dari Kalibawang hingga Galur aliran sungai seperti tak surut.
Jeram ini dimanfaatkan dengan baik oleh pengelola wahana arung jeram
Kulonprogo, Arus Progo namanya. Memiliki kantor di daerah Siwalan,
Sentolo, Arus Progo dengan cekatan membawa pengunjung menuju sensasi
arung jeram dengan sukacita dan aman. Hubungi nomor ini 085752166096
untuk mencoba serunya jeram di Sungai Progo.
Sungai Progo
adalah lambang tak terpisahkan dari legenda Puncak Suroloyo, Samigaluh,
Kulonprogo. Suroloyo merupakan puncak tertinggi di bukit Menoreh,
mencapai 2000 meter dpl. Puncak Suroloyo dipercaya menjadi tempat
bersemayamnya para dewa di cerita pewayangan. Lokasinya bisa ditempuh
melalui jalan yang melewati arah kantor Kecamatan Samigaluh. Kerennya
lagiGunung Merapi, Sindoro, Sumbing, Merbabu bahkan terlihat jelas dari
tempat yang hijau ini. Jikalau ingin heking, outbound dll nampaknya
Suroloyo akan menjadi destinasi yang tepat. Coba tengok Sendang Keputren
di daerah Suroloyo, pada bulan tertentu rutin diadakan jamasan pusaka
pemberian Kraton Yogyakarta.
Dari sejuknya
Suroloyo beralih ke sebuah curug bernama Curug Watu Jengger. Lokasinya
tersembunyi di antara Embung Banjaroya, Kalibawang dan Puncak Suroloyo,
Samigaluh. Cukup sulit menemukannya. Walau demikian pecinta wisata alam
harus mencoba sensasi menembus hutan guna menemukan curug dengan kolam
air di bawahnya.
Kokap selalu indah. Kecamatan yang dahulu kurang dilirik karena stigma ndesonya.
Sekarang menjadi kecamatan dengan fungsi alam sebagai paru-paru
Kulonprogo dan salah satu penyuport terbanyak produk lokal untuk
dipasarkan ke luar Kulonprogo. Jika berkesempatan mengunjungi Kokap
sempatkan pergi ke sebuah tempat berjuluk Gunung Ijo. Letaknya di Desa
Kalirejo, Kokap. Spot wisata yang menawarkan kesejukan dan pemandangan
pedesaan khas menorah. Jika hobi bersepeda coba kayuh sampai ke tempat
ini.
Setelah dari
Kokap mari kembali ke Girimulyo, Kulonprogo. Terdapat sebuah aliran
sungai. Di dekatnya ada sebuah tebing tinggi. Tempat ini bernama Bendung
Kayangan. Konon leluhur desa sekitarlah yang membangun tempat ini.
Bendung Kayangan masih berkaitan dengan legenda pewayangan yang memiliki
alur cerita yang sama dengan legenda yang berkembang di Goa Kiskendo
dan Puncak Suroloyo. Pada saat tertentu di aliran sungai tepat di bawah
tebing besar selalu diadakan upacara sebagai tanda penghormatan terhadap
leluhur dan ucapan syukur kepada Tuhan.
Menginjakan
kaki di Girimulyo bagai berdiri di daratan penuh potensi. Siapa sangka
tanahnya yan berbukit-bukit menyimpan kenampakan alam yang eksotis.
Porselen lain di Girimulyo, Kulonprogo, adalah Puncak Moyeng. Tak jauh
dari Bendung Kayangan berdiri megah sebuah bukit yang dinamai Puncak
Moyeng. Berbeda dengan bukit yang lain. Puncak Moyeng memiliki puncak
yang landau dan dipenuhi rumput. Gunung Merapi, Sindoro, Merbabu Nampak
jelas dari lokasi ini. Lokasinya terbuka dan menarik berminat mendiri camp kecil untuk sekedar melihat matahari terbenam atau terbit.
Embung waduk buatan
Masih di
Girimulyo, Kulonprogo. Kecamatan ini memiliki waduk buatan bernama
Embung Kleco. Sebuah waduk mini di atas bukit Girimulyo. Memiliki fungsi
sebagai sarana pengairan, Embung Kleco dengan pemandangan hamparan
tumbuhan hijau layak untuk dikunjungi selepas menulusuri lokasi wisata
lain di Girimulyo. Embung Kleco adalah pemikiran cerdas mengenai
bagaimana tetap menjadikan lahan di Girimulyo tetap basah meskipun musim
kering sedang hinggap di bulan tertentu.
Selepas Embung
Kleco. Kali ini perjalanan akan bergerak menuju sedikit ke timut.
Kecamatan Kalibawang dikenal menjadi sentra penghasil buah durian
kualitas wahid dari Kulonprogo, yakni Durian Menoreh Kuning dan Durian
Menoreh Merah. Keduanya sudah menjadi varietas durian unggul di
Yogyakarta. Untuk meningkatkan produksi dan kualitas durian dibangunlah
Embung Banjaroya. Sebuah waduk buatan yang fungsinya sama dengan Embung
Kleco di Girimulyo. Melimpahnya produksi durian yang menguntungkan warga
Banjaroya dari segi ekonomis menjadikan pemkab merasa perlu membangun
embung ini. Sempatkan mampir ya.
Peminat wisata
religi khususnya yang beragama Nasrani pasti tau Sendangsono.
Sendangsono adalah mata air tempat ziarah umat Katolik dengan penataan
tempat yang nyeni di Kalibawang, Kulonprogo. Komplek
Sendangsono terbuka untuk umum bahkan pernah digunakan untuk lokasi
shoting film berjudul 3 Hari Untuk Selamanya. Suasana tenang dan teduh
seketika muncul di lokasi yang dulunya dikeramatkan oleh warga sekitar.
Baru setelah Romo Van Lith SJ datang dan menyebarkan agama Katolik
disana, lokasi Sendangsono pelan-pelan dibangun menjadi tempat ziarah
seindah saat ini. Selain Sendangsono, tempat wisata religi
nasrani lainnya adalah Goa Maria Lawangsih. Lokasinya di Kecamatan
Girimulyo. Dapat ditempuh dari Goa Kiskendo menyusuri jalan aspal halus
ke arah Samigaluh.
Dari Kecamatan
Kalibawang kembali menuju Kecamatan Kokap. Di Kokap terdapat sebuah
bumi perkemahan kecil di belakang Wisma Sermo. Wisma ini bisa
difungsikan sebagai tempat rapat, makrab dan lain lain. Di belakangya
ada halaman yang sering pula digunakan untuk kemah. Ini adalah
perkemahan paling bagus di Kulonprogo dari segi keadaan alam. Rute
hikingnya masih alami. Peserta akan disuguhi pemandangan hutan pinus
dari atas dan Waduk Sermo. Masuk ke hutan pinus pengunjung dapat
menemukan air terjun unik tepat di rute hiking.
Kecamatan
Samigaluh dengan sebagian besar lingkungannya masih asri memiliki
puncak-puncak yang tak banyak orang tau. Salah satunya Puncak Watu
Pikul. Puncak Watu Pikul berada di atas kebun teh Nglinggo, Samigaluh,
Kulonprogo. Sebuah puncak dengan dua buah batu yang menjulang, mirip
seperti ujung ketapel. Jika minta izin kepada seorang Bapak yang tinggal
di bawah Watu Pikul mungkin bisa camping di samping batu
dengan latar belakang Kabupaten Purworejo dan hamparan persawahan
Kulonprogo. Tentu dengan tetap menjaga kebersihan dan bertingkah laku
sopan jika ingin menghabiskan waktu disana. Kalau beruntung beberapa
meter dari tempat ini akan ada beberapa warga yang sedang memancing
burung. Hebat bukan?
Sebelum menuju
Puncak Watu Pikul pengunjung sebenarnya bisa mampir terlebih dahulu di
air terjun Nglinggo. Di dekat kebun teh Samigaluh terdapat sebuah air
terjun yang bisa dinikmati sambil bersantai di gardu kecil. Cocok
dijadikan tempat bersantai jika membawa makanan sendiri.
Objek wisata
potensial selanjutnya adalah Watu Blencong, Girimulyo. Konon batu besar
ini bisa menyala saat malam hari. Lokasinya persis di depan pintu masuk
dusun ketika menuju Grojogan Sewu. Posisi Watu Blencong yang mingklik mingklik tetap tertahan tidak ambruk meskipun berulang kali gempa menggoyang tanah subur Kulonprogo.
Bergeser
sedikit ke arah barat. Sebelum objek wisata alam lain ramai diceritakan,
ada sebuah tempat bernama Tamanan sudah muncul terlebih dahulu menjadi
buah bibir setidaknya di kalangan warga Kecamatan Kokap, Kulonprogo.
Gardu pandang di atas bukit Menoreh ini terletak di deket Curug
Sigembor, Girimulyo, di ruas jalan Kokap menuju Girimulyo. Saat cuaca
cerah laut selatan terlihat dari tempat ini.
Tempat ini
mengagumkan setidaknya bagi kami yang menemukannya dengan tidak sengaja.
Sepulang dari Grojogan Sewu dan Watu Blencong rombongan memutuskan
melewati jalur menuju Kokap. Tak disangka tidak lama berjala di sisi
kanan persis di bahu jalan terlihat sebuah air terjun dengan debit air
cukup besar. Inilah Curug Sigembor di Kecamatan Girimulyo, Kulonprogo.
Letaknya cuma tiga kilometer dari Kiskendo. Sebelum dibersihkan Curug
Sigembor ditutup tapi sekarang sudah bersih dan siapapun bisa mampir
kesini.
Air terjuan
lain yakni Curug Mbang Soka. Masih di Girimulyo, Kulonprogo. Ada dua
curug yang airnya sangat jernih. Jika ingin mandi tempat ini cocok
karena cukup aman, airnya bening bersih dan batuannya tidak terlalu
licin.
Selanjutnya
Grojogan Sewu, Girimulyo, Kulonprogo. Curug cantik dengan debit air
melimpah. Ketika datang pertama kali ke tempat ini kagum rasanya dengan
derasnya aliran air disini. Leteknya di Dusun Beteng, dekat dengan Goa
Kiskendo. Jika kesini yang sopan yak karena melewati banyak
rumah warga. Bahkan sebelum sampai di grojogan mata kita akan disuguhi
derasnya aliran air di sebuah sungai yang sebenarnya tidak lebar dan
dalam.
Air terjun
terakhir yakni air Terjun Sidoharjo. Letaknya di Dusun Sidoharjo,
Samigaluh, Kulonprogo. Tinggi air terjun sekitar 50 meter bahkan
mungkin lebih, karena itu air terjun Sidoharjo menjadi air terjun
tertinggi di Kulonprogo. Air terjun Sidoharjo pernah dijadikan tempat
pengambilan iklan minuman energi beberapa tahun yang lalu. Sebelum
mencapai air terjun pengunjung akan melewati pemandangan indah dari
sebuah sekolah bernama MTSn Sidoharjo. Inilah sekolah dengan pemandangan
terindah di Kulonprogo sejauh kami amati.
Menutup daftar tempat wisata
Kulonprogo bagian pertama. Seberapa peduli kita kepada hewan sebagai
makhluk hidup yang hidup berdampingan dengan kita? Baik adanya jika
anak-anak diajarkan mengenal dan menghargai makhluk hidup serta
lingkungan di Wild Resque Center (WRC). Sebuah tempat penangkaran hewan
langka di Paingan, Nanggulan, Kulonprogo, yang di dalamnya terdapat
perkemahan, rumah singgah, penginapan, outbound area dan lain
lain. Ideal jika sejak dini anak anak diajarkan mengenai hewan di tempat
ini. Selain itu anak-anak juga dapat belajar memberikan penanganan
terhadap hewan. Dari sini mereka belajar menghargai lingkungan, Wild
Rescue Center menutup jelajah wisata Kulonprogo bagian pertama.