Jumat, 28 April 2017

sukristiawan. com:1 MEI 1886 – ASAL USUL MAYDAY

1 MEI 1886 – ASAL USUL MAY DAY

Ingat-ingatlah Selalu Hari Dimana Kita Berdiri dan Menolak Tunduk. Ingat-Ingatlah Hari Dimana Kita Perjuangkan Hak-Hak Kita.
Ingat-Ingatlah Selalu 1 Mei 1886!

Mayday 1886

Apa yang kita ketahui tentang 1 Mei? Apa yang kita ketahui tentang hari buruh? Bagi mereka yang hidup di Orde Baru, hari buruh adalah sesuatu yang tabu. Hari buruh diidentikkan oleh penguasa dengan paham komunisme. Kita tahu betapa ‘keramat’ betul kata komunis kala itu. Siapapun yang terlabeli kata ‘komunis’ siap-siap saja berurusan dengan aparat. Tak peduli apakah mereka itu dosen, mahasiswa, aktifis HAM, petani, kuli bangunan, atau buruh pabrik yang sekedar minta kenaikan gaji. Baiknya kita camkan dalam-dalam di ingatan kita pada Marsinah dan kawan-kawan Kontras. ‘Komunis’ seakan menjadi label layak bunuh. Dan itu sudah menjadi dalih yang cukup bagi fasis Indonesia, untuk memberangus semua gerakan kaum pekerja. Kini orde baru sudah runtuh, namun keadilan masih banyak yang belum ditegakkan. Karenanya sudah tugas kaum muda untuk meluruskan fakta. Dan tugas kaum muda pula, untuk ikut dalam perjuangan melawan lupa dan distorsi sejarah.

Tak cukup bagi kita untuk sekedar mengamini bahwa hari buruh ditetapkan pada 1 Mei. Untuk mengerti sejarah perjuangan buruh, kita harus mengerti asal mulanya. Kita harus belajar pada sejarah. Kita harus menoleh pada 122 tahun yang lalu. Pada apa yang terjadi di tahun 1886 di Chicago, Illinois.

MUASAL HARI BURUH

Tahun 1886. Saat itu adalah masa yang kelam bagi para buruh. Hampir semua buruh bekerja selama 12 hingga 16 jam sehari. Coba hitung berapa jam yang mereka miliki untuk istirahat dan untuk dirinya sendiri? Dengan 12 hingga 16 jam kerja, posisi buruh sudah diujung tanduk. Bagi kaum buruh seakan-akan hidup adalah untuk bekerja, bukan lagi bekerja untuk hidup. Dan sementara buruh diperas seperti kain pel, kaum kapitalis malah berleha-leha dan menghitung laba. Karenanya kesewenang-wenangan ini harus ditumpas.

Kaum buruh kemudian bersatu menuntut keadilan. Ratusan ribu buruh bersatu dalam berbagai serikat buruh. Salah satunya adalahKnights of Labor. Mereka mengorganisir diri mereka untuk melakukan aksi demonstrasi. Tuntutan yang diajukan adalah pengurangan jam kerja menjadi 8 jam sehari. Sehingga dalam sehari ada 8 jam kerja, 8 jam istirahat, dan 8 jam untuk tidur.

Aksi yang berlangsung sejak April 1886 ini, awalnya didukung sekitar 250 buruh. Dalam dua minggu jumlah pendukung bertambah menjadi 350 buruh. Di jantung pergerakan, Chicago, aksi ini diikuti 90 ribu buruh. Sementara New York mengikuti dengan 10 ribu buruh. Disusul dengan Detroit yang mendukung dengan 11 ribu buruh. Aksi ini menular dengan cepat ke negara bagian lain. Di Louisville dan Baltimore aksi ini bahkan menyatukan buruh kulit putih dan kulit hitam. Aksi terus menjalar dari Maine ke Texas dan dari New Jersey ke Alabama. Hingga 1 Mei 1886, aksi ini telah menarik setengah juta buruh di Amerika.

1 Mei 1886 menandai puncak dari perjuangan kaum buruh. Sebanyak 350 ribu buruh yang dinaungi Federasi Buruh Amerika, melakukan pemogokan di banyak tempat. Semua buruh turun ke jalan. Baik laki-laki maupun perempuan. Baik buruh tua maupun buruh muda. Baik penetap maupun migran. Baik kulit putih maupun kulit hitam. Bahkan istri dan anak-anak dari kaum buruh turut serta. Semua bersatu meneriakkan tuntutan universal ‘8 jam sehari.’

Satu orang buruh hanyalah semut yang lemah dan berdaya. Satu serikat buruh mungkin hanya ‘jari kelingking’ yang tak bisa menyingkirkan beban derita. Buruh bukanlah kekuatan yang patut diperhitungkan saat mereka kecil dan tercerai-berai. Namun saat mereka bersatu, seperti pada di 1 Mei 1886. Buruh adalah satu kepalan tangan besar yang kokoh nan menakutkan. Maka takutlah kelas Borjuis dan paniklah kaum kapitalis.

TANGAN KAPITALIS MENUNTUN PISTOL POLISI

Reaksi ekstrim muncul dari kalangan pengusaha dan pejabat pemerintahan setempat saat itu. Suatu taktik klise menghadapi ‘terorisme tingkat negara bagian’ disiapkan oleh kaum birokrat, untuk menumpas tuntutan 8 jam kerja ini. Melalui Chicago’s Commercial Club, dana sekitar US$ 2.000 digelontorkan untuk memborong peralatan senjata mesin guna menghadapi demonstrasi. Pada 3 Mei 1886, polisi dikirim ke Pabrik McCorwick untuk ‘membereskan’ pemogokan pekerja. Polisi dengan membabi buta menembaki demonstran yang berhamburan. Empat orang tewas dan tak terhitung buruh yang terluka. Kejadian ini menimbulkan amarah bagi kaum buruh.

Sejatinya, polisi juga adalah buruh. Namun mereka diperalat oleh atasan-atasan mereka. Para atasan yang korup itu, tentu saja menerima ‘pesanan’ dari kaum kapitalis dan birokrat kotor. Sementara para polisi rendahan melakukan tugas kotor mereka. Sementara para polisi rendahan mengkhianati dan menghabisi saudara mereka sendiri. Para atasan polisi yang buncit perutnya itu, duduk-duduk di kantor mereka yang aman dan nyaman.

Dua anggota aktif Knights of Labor, Albert Parsons dan August Spies, menyeru buruh agar mempersenjatai diri dan mengikuti aksi pada 4 Mei 1886. Aksi ini berlangsung di bundaran Haymarket. Kaum buruh dengan skala lebih besar, melakukan pemogokan dan memprotes kebiadaban polisi.

Semula aksi berjalan dengan damai. Keputusan untuk mempersenjatai buruh hanyalah untuk melindungi diri semata. Cuaca buruk telah membuat banyak partisipan berkurang. Berbagai kelompok telah membubarkan diri dan menyisakan sekitar ratusan orang. Saat itulah 180 polisi datang meminta agar aksi dihentikan. Ketika pembicara terakhir hendak turun podium, menuruti permintaan polisi, sebuah bom meledak di barisan polisi. Satu orang polisi mati seketika, enam kemudian, dan 70 lainnya luka-luka. Polisi langsung merespon dengan menembaki kerumunan demonstran yang masih tersisa.

Hingga kini tak ada yang tahu siapa sesungguhnya pelempar bom itu. Namun sudah menjadi rahasia umum bagi kita, antek-antek penguasa kerap menggunakan taktik licik melalui tangan provokator. Mereka menggunakannya sebagai pemantik api, sebagai suatu pelegalan atas ‘serangan balik’ mereka. Tentu kita tak lupa konspirasi dibalik Pearl Harbor, Tragedi WTC, dan yang lebih dekat dengan kita, Tragedi Semanggi. Hal itu pula yang terjadi di Tragedi Haymarket. Media Massa dan politisi Borjuis bersatu menuduh bahwa itu ulah dari kaum sosialis. Setiap tempat pertemuan, setiap kantor serikat buruh, setiap tempat percetakan brosur, bahkan hingga rumah pribadi para anggotanya, diserbu oleh kepolisian. Tanpa bukti yang jelas, setiap tokoh sosialis dan anarkis ditangkap. Bahkan tak sedikit buruh yang tak tahu menahu apa itu sosialisme, turut ditangkap dan disiksa. Jaksa Agung tingkat negara bagian, Julius Grinnel bahkan menyeru “Tangkap dulu, dasar hukumnya menyusul!”

Pengadilan korup yang dikendalikan kaum borjuis Chicago, berhasil menyeret delapan aktivis. August Spies, Robert Parsons, Adolph Fischer, George Engel, Fielden, Michael Schwab, Louis Lingg, dan Oscar Neebe. Kesemuanya divonis mati meski tanpa bukti yang jelas. 11 November Louis Lingg bunuh diri dalam sel sementara sisanya dihukum gantung.

250 ribu simpatisan berkumpul dalam pemakaman. Kaum buruh kecewa terhadap pengadilan AS yang korup. Demonstrasi menuntut keadilan terus berlanjut. Juni 1893, Gubernur Altgeld membebaskan sisa tahanan insiden Haymarket. “mereka yang telah dibebaskan, bukanlah karena mereka telah diampuni, melainkan karena mereka sama sekali tidak bersalah.” Ia lalu meneruskan setiap buruh, baik yang mati di tiang gantungan maupun yang dibebaskan, adalah korban ‘hakim-hakim yang disuap.’

Bagi aktivis pergerakan kaum buruh dan kaum revolusioner, tragedi itu lebih dari drama ‘Tuntutan Delapan jam sehari.’ Melainkan merupakan babak perjuangan menuju dunia yang lebih baik. Dunia dimana tidak ada eksploitasi dan penindasan. Karenanya Kongres Sosialis Dunia di Paris 1889, menetapkan 1 Mei sebagai hari buruh. Hari untuk menghormati para martir yang mati karena memperjuangkan kaum buruh. Dan sejak itu warna merah dipakai dan dikibarkan untuk menghormati tumpah darah buruh. Untuk menghormati perjuangan menghapuskan penindasan.

***

Hari ini kita ketahui bahwa banyak pihak, baik birokrat dan politisi, pemimpin ekonomi, maupun media massa, menyembunyikan sejarah dan fakta tentang muasal hari Buruh. Dengan tujuan menghapus sejarah, Amerika Serikat mengganti 1 Mei dengan hari Hukum dan memindahkan hari Buruh ke Minggu pertama September. Begitu pula dengan Indonesia masa Orde Baru. Perayaan hari Buruh masuk kategori kegiatan suversif. Pada masa reformasi, perayaan hari buruh juga telah dihapus melalui UU nomer 13 tahun 2003.

Meski 8 jam sehari sudah dijadikan standar perburuhan internasional oleh International Labor Organization (ILO) melalui Konvensi ILO no. 01 tahun 1919 dan Konvensi no. 47 tahun 1935. Hingga kini baru ada 14 negara yang menandatangani persetujuan tersebut. Serikat-serikat buruh di negara maju mungkin berhasil memperjuangkan buruh di negaranya. Namun di belahan lain di dunia ini, terutama di negara-negara dunia ketiga. Perbudakan atas nama industri masih berlangsung. Melalui globalisasi, tangan-tangan kapitalis makin leluasa mengkploitasi manusia. Di Afrika anak-anak dipaksa bekerja memproduksi coklat untuk konsumsi dunia. Coklat yang sering dimakan para pemuja valentine. Di China, kaum buruh masih bekerja dengan upah murah untuk memproduksi waralaba asing. Dan jangan lupa tentang kesewenang-wenangan perusahan sepatu Nike pada buruh Indonesia.

Ketidakadilan masih ada dimana-mana. Tak terkecuali di Indonesia. Sumber daya alam kita dijarah. Buruh kita dieksploitasi lewat sistem kontrak kerja lepas. Pekerja kita diluar negeri dihinakan. Pedagang kaki lima digusur disana-sini. Pembangunan hampir tak pernah berpihak pada rakyat. Golongan tua yang menduduki kekuasaan hanya bisa bungkam, wartawan-wartawan umum (dari golongan wartawan bodreks dan amplopan) tak sedikit yang disumpal atau menyumpal mulutnya sendiri. Wakil-wakil rakyat tak lagi jadi pelayan rakyat. Mereka hanya lantang bila membela kepentingan kapitalis, khususnya Amerika. Wahai kaum muda Indonesia! Jangan mau terlena oleh hingar-bingar dunia! Jangan mau dibius kehidupan duniawi semata! Hidup ini bukan kesenangan semata. Kuliah ini bukan hanya untuk cari ijazah. Bila kalian lulus nanti jangan melamar dan mengabdi pada pemeras rakyat! Pada Freeport, pada Exxon Mobile, dan pada pemerah manusia lainnya! Setiap kaum terdidik adalah pengabdi bagi rakyatnya! Teruskan perjuangan August Spies, Robert Parsons, Adolph Fischer, George Engel, Fielden, Michael Schwab, Louis Lingg, dan Oscar Neebe! Teruskan perjuangan untuk menghancurkan kapitalisme, imperialisme, tirani, dan sisa-sisa feodal!

Ingat-Ingatlah Selalu 1 Mei 1886!

Iklan

BAGIKAN

TwitterFacebook1K+GoogleSurat elektronikCetakLinkedIn

TERKAIT

Dokumentasi Aksi Mayday - Hari Buruh Internasional oleh FRB 1 Mei 2012dalam "Gambar dan Potret"

Partai Massa Buruh dan Partai Revolusioner – Belajar dari Pengalaman Kaum Buruh Australiadalam "Politik"

Rosa Luxemburg - Apa Asal Usul Mayday?dalam "Dokumen"

Kamis, 13 April 2017

sukristiawan. com: NU dan MASYUMI

NU dan MASYUMI 

Perlu secara khusus meninjau hubungan NU dan  Masyumi karena di dalam organisasi ini untuk pertama kali golongan Islam bersatu dalam satu wadah politik di dalam degara yang sudah merdeka. Kalau Partai Persatuan Pembangunan merupakan gabungan partai politik Islam karena anjuran pemerintah melalui undang-undang kepartaian, maka Masyumi adalah gabungan semua golongan Islam yang didorong oleh semangat persatuan agar umat Islam mempunyai kekuatan yang utuh dan padu untuk memperjuangkan aspirasi Islam. 



Sebagaimana kita ketahui bahwa berdirinya negaa R.I. didahului oleh perdebatan yang sengit tentang dasar negara. Perdebatan itu terjadi di dalam Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaanyang dibentuk oleh Jepang bulan April 1945, badan yang beranggotakan 62 orang ini diketuai oleh Radjiman Wedyodiningrat (seorang tokoh Budi Utomo dulu (1)). Walapun badan ini dibentuk oleh Jepang tetapi bagi para pemimpin perjuangan yang duduk di dalamnya, diarahkan bagi kepentingan kehidupan bangsa. "Tidak saja Bdan itu sekedar 'menyelidiki segala sesuatu mengenai persiapan kemerdekaan Indonesia', tetapi badan ini langsung membicarakan dasar-dasar negara Indonesia Merdeka dan merencanakan, Undang-undang Dasar Indonesia."(2) Dalam badan inilah terjadi perdebatan yang sengit dan tajam antara yang disebut kelompok nasionalis sekuler (nasionalis yang netral agama) dan nasionalis muslim.(3) 

Kelompok Islam melupakan perbedaan di antara mereka; golongan pembaharuan bersatu dengan golongan tradisional untuk mewujudkan aspirasi Islam dalam Indonesia Merdeka, karena itu mereka menuntut negara harus  dasarkan Islam. (4) Bagi Islam kemerdekaan bukan saja kemerdekaan bangsa tetapi juga kemerdekaan Islam. Hal ini sudah tentu wajar terjadi mengingat saham Islam dalam perjuangan dan apa lagi keuntungan yang diperoleh Islam oleh karena kebijaksanaan  Jepang, tidak akan dilepaskan begitu saja.(5) 

Setelah serangkaian   pidato, khususnya dari Muhammad Yamin(6) dan Supomo(7),  Soerkarno mengajukan lima prinsip yang kemudian disebutkan sebagai Pancasila (Lima Dasar), yaitu: 

a. Kebangsaan

b. Internasionalisme atau Perikemanusiaan

c. Permusyawaratan

d. Kesejahteraan dan 

e. Ketuhanan

Ketiga pidato, dari Yamin, Supomo dan Soekarno ini — yang dimuat dalam Naskah Persiapan Undang-undang Dasar 1945 yang disusun oleh Yamin — dinilai oleh Anshari hanya mewakili para nasionalis sekuler sambil menyesalkan bahwa "tidak ada satu pun pidato para anggota nasionalis Islami yang dimuat."(9) 

Sebagaimana kita ketahui pertentangan yang tajam di   dalam Badan Penyelidik itu diselesaikan dengan "kesepakatan kehormatan"(10) yang dikenal sebagai Piagam Jakarta (22 Juni 1945). Piagam itu ditandatangani oleh para tokoh terkemuka yang berjumlah sembilan orang (karena itu juga disebutPanitia Sembilan yang terdiri Soekarno, Mohammad Hatta, A.A. Maramis, Abikusno Tjokrosujoso, Abdul Kahar Muzakir, Agus Salim, Achmad Subardjo, Wahid Hasyim dan Muhammad Yamin.(11) Seolah ingin menyatakan itulah hasil maksimal yang dapat diperoleh Islam. Anshari membuat perbandingan kekuatan dalam Panitia Sembilan antara golongan nasionalis sekuler dan nasionalis muslim berbanding:   5 dan 4.(12) Dalam Piagam Jakarta (Jakarta Charter) prinsip Ketuhanan dirumuskan dengan penambahan"dengan kewajiban untuk menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluk".(13)  

Bagi pihak muslim nasionalis hal ini merupakan sebagian kemenangan baginya karena, walaupun piagam tersebut tidak secara khusus menyebutkan tentang pembentukan sebuah negara Islam bahwa mayoritas penduduk Indonesia adalah Islam, maka dengan mengakui berlakunya Jakarta Charter hal itu berarti memperlakukan kewajiban hukum bagi pemerintah Indonesia untuk memaksakan hukum Islam sebagai pengikat bagi semua umat tanpa memandang latar belakang kultural atau kemasyarakatan mereka.(14)
 

Tetapi Piagam Jakarta hanya penyelesaian sementara. Perdebatan masih tetap berlangsung dalam Badan Penyelidik. Sehari setelah proklamasi para tokoh merasa perlunya pemantapan ideologi negara dan lagi pula ada pihak yang keberatan terhadap Piagam Jakarta yang dianggap diskriminatif terhadap pemeluk agama lain. Atas prakarsa Hatta "seorang tokoh yang oleh muslim nasionalis lebih dipercaya daripada Sukarno,"(15) diadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh muslim nasionalis. Pertemuan itu menghasilkan rumusanPancasila yang baru yang kemudian akan menjadiPembukaan Undang-Undang Dasar 1945, Prinsip pertama Piagam Jakarta dirumuskan secara singkat menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa.(16) Atas usul seorang penganut Hindu-Bali, I Gusti Ktut Pudja istilah Allah (yang dianggap "nama khas dalam Islam" (17)) diganti dengan Tuhan. 

"Menurut Wahid Hasjim," demikian Noer mencatat berdasarkan keterangan Hatta, "kata Ketuhanan Yang Maha Esa sesuai dengan tauhid dalam Islam, dan oleh sebab itu pergantian ini akan memuaskan kalangan Islam. Hanya Islam yang mengakui Ketuhanan Yang Maha Esa, pikir Wahid Hasjim."(18) Noer langsung menyambut pemikiran ini; 

Memang, menurut pendapat umum kalangan Islam di Indonesia, hanya Islam di antara agama-agama di dunia yang menegakkan tauhid dalam arti yang murni. Dipandang dari sudut ini, memang benar hanya Islam yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa.(19)


Tetapi ini hanyalah pendapat sepihak. Bagi kalangan nasionalis sekuler prinsip Ketuhanan itu bukanlah konsep agama tertentu, melainkan hanya merupakan gagasan Ketuhanan saja.(20) Atau, seperti yang ditegaskan oleh Boland dengan mengutip Sidjabat, merupakan gagasan yang bersifat umum dan netral yang memberikan ruang gerak bagi setiap orang memuja Tuhan.(21). Memang, menjadi pergumulan berat bagi segenap bangsa setelah proklamasi mencari legitimasi dukungan terhadap negara sendiri. Kalau dalam masa penjajahan perlawanan terhadap penjajah dengan mudah ditemukan legitimasinya apakah dalam agama Islam (menentang kafir Belanda) atau dalam nasionalisme (menentang penguasa asing) dan di saat perlu kedua motif dengan mudah bersatupadu, tetapi cerita menjadi lain setelah penjajah angkat kaki. Persoalan sekarang adalah bagaimana membangun persatuan agar negara dapat melangsungkan kehidupannya. 

Mengapa tokoh-tokoh muslim nasionalis dalam waktu yang sangat singkat menerima perubahan atas rumusan Piagam Jakarta?(22)   Noer mengajukan beberapa alasan: Pertama, kalangan Islam sangat  mempercayai integritas Hatta; Kedua, kalangan Islam menyadari   sepenuhnya situasi yang masih gawat yang dihadapi oleh negara,   yaitu bagaimana mempertahankan negara dari ancaman kekuatan   asing; Ketiga, kalangan Islam yakin akan memenangkan pemilihan   umum yang direncanakan akan berlangsung dalam waktu singkat.(23) Saya rasa analisis Noer ini benar dan patut disimak. Untuk pertama kali — dan di dalam negara yang baru berumur sehari kalangan Islam menunjukkan sikap yang positif terhadap pengelola negara yang menilai perkembangan baru secara realistis! Sejak itu hubungan-hubungan negara dan agama menjadi unikdalam negara Indonesia bukanlah negara sekuler dan bukan pula negara agama, tetapi berupaya mengembangkan kehidupan keagamaan.(24) Boland mengungkapkan hal itu dengan tepat: 

Demikian pula suatu Indonesia baru telah lahir, bukan sebagai suatu negara Islam seperti yang dimaksud dalam konsepsi Islam ortodoks, dan juga bukan sebagai suatu negara sekuer yang memandang agama hanya sebagai masalah pribadi. Pembahasan mengenai masalah ini telah berakhir dengan suatu jalan tengah, yaitu dalam adanya gagasan mengenai suatu negara yang ingin mengakui suatu asas keagamaan, dan ingin bersikap positif terhadap agama pada umumnya serta dalam berbagai bentuk perwujudannya, atau menurut suatu slogan yang timbul belakangan, suatu negara yang ingin memandang agama sebagai suatu sumbangan yang mutlak terhadapnation-building dan character-building'pembentukan bangsa serta pembinaan watak'. Jadi, penyelesaiannya secara Indonesia dari masalah ini bukanlah suatu undang-undang dasar yang mempergunakan peristilahan Islam tanpa sungguh-sungguh menerima makna Islaminya, tetapi penerimaan nilai-nilai kerohanian milik bersama seperti tercantum dalam Pancasila, dengan sila pertamanya Ketuhanan Yang Mahaesa.(25)  


LAHIRNYA MASYUMI

Pada tanggal 3 November 1945 pemerintah mengeluarkan maklumat (yang dikenal sseagaiMaklumat No.X) yang ditandatangani oleh Wakil Presiden Mohammad hatta yang berisi anjuran tentang berdirinya partai-partai politik; yang merupakan penegasan bahwa pemerintah menyukai timbulnya partai-partai "karena dengan adanya partai-partai itulah dapat dipimpin kejalan yang teratur segala aliran paham yang ada dalam masyarakat" dan merupakan harapan pemerintah "supaya partai-partai politik itu telah tersusun, sebelumnya dilangsungkan pemilihan anggota badan-badan perwakilan rakyat pada bulan Januari 1946."(26) 

Setelah dikeluarkannya maklumat pemerintah ini, kalangan Islam menyambutnya dengan cepat.Masyumi (singkatan dari Majelis Syuro Muslimin Indonesia) diumumkan berdiri tanggal 7 November 1945 dengan Sukiman sebagai ketua.(27) NU menjadi anggota istimewa dan pimpinan tertingginya Hasyim Asyari menjabat Ketua Majelis Syuro dan Wahid Hasyirn sebagai salah seorang wakil ketua Majelis Syuro.(28) Agaknya bagi NU peranan Majelis Syuro inilah penting agar dengan demikian NU menjadi tulang punggung Masyumi. Peranan Majelis Syuro sebagai penentu politik partai terlebih dalam hubungannya dengan masalah keagamaan ditegaskan dalam Anggaran Rumah Tangga, antara lain: 

Majelis Syuro berhak mengusulkan hal-hal yang bersangkut paut dengan politik kepada pimpinan partai. Dalam soal politik yang bersangkut paut dengan masalah hukum agama maka pimpinan partai meminta fatwa dari Majelis Syuro. Keputusan Majelis Syuro mengenai hukum agama bersifat mengikat pimpinan partai. Jika Muktamar/Dewan Partai berpendapat lain daripada keputusan Majelis Syuro, maka pimpinan partai dapat mengirimkan utusan untuk berunding dengan Majelis Syuro dan hasil perutusan untuk berunding dengan Majelis Syuro dan hasil perundingan itu merupakan keputusan tertinggi.(29)

Melihat hak dan kewaian Majelis Syuro ini maka yang ingin ditugaskan adalah peranan ulama dalam partai! Dengan penegasan ini NU cukup puas walaupum di dalam pimpinan partai yang diketuai oleh Sukiman tidak terdapat wakil NU

Ada dua macam keanggotaan dalam Masyumi:  

1) Perseorangan dan 

2) Organisasi. 

Sistem keanggotaan yang demikian menjadi salah satu kelemahan Masyumi karena sejak terbentuk sistem ini selalu menjadi pokok pembahasan dalam setiap kongres partai. Semula tujuan struktur keanggotaan ini adalah agar Masyumi demgan cepat dapat memperoleh banyak anggota. 

Pada mulanya hanya empat organisasi yang masuk Masyumi: Muhammadiyah, NU, Perikatan Umat Islam dan Persatuan Umat Islam. Dua terakhir kemudian bergabung menjadi Persatuan Umat Islam Indonesia.(30) Noer mengatakan keempat anggota merupakan wakil pembaharuan (Muhammadiyah), tradisional (NU), dan Perikatan Umat Islam dan Persatuan Umat Islam bersifat tradisional dalam agama tetapi cenderung modern dalam soal dunia "sehingga memudahkannya untuk bekerja sama dengan kalangan modernis."(31) Kalau demikian hanya NU saja yang mewakili kelompok tradisional murni dalam kiprah politik di awal kemerdekaan. Karena PSII belum dibentuk kembali sejak dibubarkan oleh Jepang, para tokohnya menjadi anggota secara perseorangan seperti Sukiman dan Adikusno. Struktur keanggotaan memang berhasil menghimpun banyak anggota. 

Jika dilihat dari perkembangannya maka sampai 31 Desember 1950 di tiap-tiap Kabupaten terdapat cabang, hampir di tiap kecamatan ada anak cabang dan hampir-hampir tiap desa di Jawa terdapat rantingnya. Sambil memperluas pembentukan di desa-desa di luar Jawa telah tercatat 237 cabang, 1080 anak cabang dengan 4982 ranting dengan lebih kurang 10.000.000 anggota.(32)  

Dilihat dari segi angka memang struktur keanggotaan di atas menjadi kekuatan Masyumi. Namun demikian struktur itu pula merupakan kelemahan. Sebenarnya sejak semula NU lebih condong kebentuk federasi dalam arti yang menjadi anggota adalah organisasi seperti Masyumi di zaman Jepang.(33) Mungkin maksud NU ialah dengan berbentuk federasi eksistensi keanggotaan organisasi pendukung dapat berperan lebih besar dalam perjalanan partai

Memang NU dihormati dengan memberikan kepadanya Majelis Syuro, tetapi kiprah partai lebih banyak dilakukan oleh eksekutif partai.(34) Dengan adanya keanggotaan perseorangan, Masyumi berhasil menghimpun para intelektual yang tangguh seperti Mohammad Natsir, Mohammad Roem dan Sjafruddin Prawiranegara dan lain-lain. Tiga orang inilah yang banyak mengarahkan perjalanan partai karena kefasihan mereka merumuskan pemikiran politiknya. Namun demikian mewakili siapakah mereka melontarkan pemikiran politiknya? Apakah artinya keanggotaan organisasi kalau juru bicara partai orang yang tidak mempunyai basis organisasi? Mampukah mereka menghayati aspirasi para anggota berdasarkan organisasi?Pertanyaan-pertanyaan ini agaknya dapat mewakili keberatan NU sehingga, ia lebih condong kepada bentuk federasi.  

Walaupun NU, seperti dikatakan di atas, agaknya cukup puas dengan kedudukan di dalam Majelis Syuro, bukan berarti ia tidak menyadari bahwa eksekutif dipegang oleh tokoh-tokoh modernis (pembaharuan ) atau "orang-orang sekolahan"menurut ucapan Nurcholis Madjid kepada Ahmad Syafii Maarif.(35). Seolah ingin mengungkapkan suatu kekecewaan Saifuddin Zuhri mengatakan:"Soalnya sederhana saja, Nahdlatul Ulama merasa diperlakukan tidak adil oleh dominasi golongan dan perorangan yang kuat kedudukannya lantaran struktur organisasi yang berlaku."(36) Ucapan ini ditujukan kepada kelompok pembaharuan.(37) Bahwa NU diperlakukan tidak adil dibantah oleh Maarif sambil mengajukan rekaannya terhadap pandangan kaum pembaharu: 

Dari sisi pandangan modernis, cara menempatkan kedudukan para ulama (kyai) itu sudah dipandang cakup adil, karena Dewan Partai (Majelis Syuro) memang diciptakan untuk mereka, sedangkan Dewan Eksekutif untuk para politisi yang berpengalaman, yang kebetulan sebagian terdiri dari golongan modernis. Pihak NU mungkin akan bertanya: Mengapa pintu ditutupi bagi para kyai untuk dilatih menjadi politisi yang berpengalaman?(38) 


Selanjutnya ia menambahkan: 

Pada waktu itu tampaknya kelompok modernis kekurangan data sosial dalam membaca faktor religius-psikologis yang amat penting ini. Sekiranya waktu itu mereka cukup arif dan bijaksana, sayap pesantren dan umat mungkin tidak menarik diri dari Masyumi, sebab bukankah para kyai ini pula yang juga menjadi Bapak Pendiri partai yang dibentuk tiga bulan setelah kemerdekaan RI diproklamasikan?(39) 


Pandangan Maarif ini benar-benar mewakili visi kelompok pembaharu yang menganggap diri lebih mampu karena latar belakang pendidikan modern yang mereka peroleh. Keluhan yang diajukan oleh Maarif belum mewakili keluhan NU. Secara lebih tajam keluhan itu harus diungkapkan demikian:Mengapa kaum pembaharu tidak memperhatikan sejarah di mana para ulama dengan caranya sendiri telah berjuang aktif? Atas dasar apakah kaum pembaharu meremehkan kemampuan politik para ulama, apakah berdasarkan pendidikan atau berdasarkan pandangan keagamaan? Terlepas dari latar belakang para ulama dalam NU, yang sangat kurang mengecap pendidikan modern,menyingkirkan NU dari panggung politik sebenarnya menyangkal peranan klasik ulama di mana aspek politik selalu terkait erat. G.H. Jansen seorang diplomat Inggris yang lama bekerja di kota-kota Kairo, Istambul, Jakarta dan Beirut selama 25 tahun, dengan tepat melukiskan potensi ulama kendatipun mereka dijuluki tradisional dan konservatif: 

Adalah sama sekali tak islami kalau seorang ulama Islam tidak tertarik dan bergerak dalam bidang politik, karena itu berarti bahwa mereka bermasa bodoh terhadap nasib ummat muslimin. Salah satu alasan mengapa ulama mendapat kedudukan di dunia politik, ialah terutama karena mereka adalah kelompok orang-orang yang dihormati di setiap negara muslim . . . Mereka dikenal sebagai tokoh-tokoh tradisionalis dan konservatif tetapi justru karena itu mereka dianggap berhasil. Maksudnya berhasil memelihara tradisi Islam dalam bentuk yang hidup, bukan sebagai mummi.(40) 


Selanjutnya dia menambahkan, dengan mengutip L. Binder 

Islam tradisional telah disatukan oleh tradisi dan organisasi para ulama.Mereka adalah tokoh-tokoh terpelajar Islam yang sampai hari ini berhasil mempertahankan kedudukan mereka sebagai penjaga-penjaga simbol Islam. Hak eksklusif mereka dalam menafsirkan Islam hanya akhir-akhir ini saja dibantah orang. Mereka juga berhasil memelihara semua pokok-pokok ajaran Islam sejak abad pertengahan. Ini adalah hasil yang besar bagi suatu lembaga yang tidak berbentuk semacam itu.(41) 


Bagi NU kedudukan Majelis Syuro bukan sekedar kehormatan. Agaknya bagi NU kedudukan Majelis Syuro dalam Masyumi merupakan pengalihan model struktur NU sendiri yaitu yang disebut di dalam organisasi NU sebagai Majelis Syuriah (ketuanya disebut Rois Am). Dalam NU ia merupakan badan tertinggi yang tugas utamanya "mengawasi dan memimpin gerak langkah" NU. Kemudian hari setelah NU keluar, Masyumi menetapkan "dalam Anggaran Rumah Tangga tahun 1953, perkataan wajib dalam rangka Majelis Syuro itu dihapuskan".(42) Selama NU masih bergabung dalam Masyumi tampaknya kedudukan Majelis Syuro dianggap atau diusahakan menjadi semacam badan penasehat, suatu hal yang dengan gigih di tentang oleh NU.(43) 

Fungsi hanya sebagai penasehat yang diberikan kepada Majelis Syuro juga dirasakan sebagai usaha, untuk mengesampingkan pertimbangan-pertimbangan keagamaan dalam keputusan-keputusan dan kebijaksanaan partai. NU menuntut agar Majelis Syuro yang sudah berdiri sejak tahun 1945 itu berfungsi sebagai badan yang dipimpin oleh ulama terkemuka yang bertugas meninjau keputusan-keputusan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan Majelis Dewan Partai (Eksekutif) yang dianggap bertentangan dengan Islam.(44) 


Dalam pandangan NU, kalau Masyumi sungguh-sungguh akan menjadi partai Islam, maka peranan ulama harus diakui sebagai pengawas kiprah partai agar partai selalu bekerja sesuai dengan gagasan keislaman. Pandangan inilah yang menyebabkan NU seperti sudah saya katakan cukup puas dengan kedudukan di dalam Majelis Syuro walaupun eksekutif didominasi oleh kalangan pembaharuan. Bukankah itu menandakan NU telah menunjukkan sikap yang arif? Para pemimpin Masyumi (eksekutif) — yang memperoleh pendidikan modern (Barat) — mungkin melupakan bahwa NU adalah organisasi yang khas, organisasi massa yang bersifat keagamaan (Jamiah diniyah) dengan basis pesantren dan kedudukan ulama. Kedudukan ulama yang kuat dan menentukan diperoleh bukan karena gagasan yang gemilang atau karena kepandaian merumuskan pemikiran politik tetapi karena statusnya di mata umat sebagai, meminjam istilah Zuhri, "penggembala umat".(45)  

Perbedaan latar belakang pendidikan dan paham keagamaan (akibat politik etis Belanda dan paham pembaharuan dalam agama (46) ) para tokoh eksekutif Masyumi dengan para ulama mencuat dalam konflik intern Masyumi. Para tokoh eksekutif Masyumi merasa dirinya lebih mampu mengelola partai dan merasa juga bahwa pemahaman keislaman mereka dan aktivitas mereka di dalam pergerakan Islam tak perlu diragukan lagi.(47) Dengan demikian Masyumi sebenarnya partai yang rapuh.  

Masyumi yang sangat diharapkan oleh kalangan muslim sebagai satu-satunya saluran aspirasi politik Islam, hanya kurang lebih dua tahun saja mampu bertahan. Harapan itu sudah sirna pada tahun 1947 ketika beberapa tokoh eks Partai Serikat Islam Indonesia (PSII), Arudji Kartawinata dan Wondoamiseno, keluar dari Masyumi dan mendirikan kembali PSII.(48) Tindakan partai ini karena ada peluang untuk mendapat posisi dalam kabinet Amir Sjarifuddin. Dan PSII memang kemudian memperoleh enam kursi dalam kabinet.(49) Masyumi yang semula menolak untuk mendukung kabinet menjadi goyah dan kemudian memberikan dukungannya.(50) Hancurlah mitos Masyumi sebagai satu-satunya wadah politik Islam. Dari sudut persatuan muslim sudah tentu sikap PSII dikecam habis-habisan, namun demikian dari sudut politik — yang senantiasa mementingkan kemenangan golongan — sikap PSII sudah tentu cukup wajar. Keluarnya PSII menunjukkan kurangnya komitmen persatuan di kalangan tokoh pendukung Masyumi. Dengan ikutnya Masyumi mendukung kabinet maka "dalam satu kabinet ada dua partai Islam yang duduk di dalamnya."(51) 

Kiprah Masyumi banyak sekali diwarnai olehpemikiran para tokohnya — dan jangan lupa — umumnya berlatar belakang pendidikan Barat.Kendatipun kedua tokoh PSII yang telah kita sebut tadi — menurut Noer —  keluar dari Masyumi karena kedudukan mereka yang kurang memuaskan (52), agaknya kerapuhan partai ini juga disebabkan oleh perbedaan orientasi ideologi politik para tokohnya. Pengamatan Abu Hanifah, seorang tokoh Masyumi, mengungkapkan hal itu: 

Ketua Masyumi pertama adalah pemimpin muslim terkenal dari Sarekat Islam lama, yaitu Dr. Soekiman. Kelompok pemikirnya terdiri dari pemimpin-pemimpin intelektual muslim yang lebih muda. seperti Sjafruddin Prawiranegara, Mohammad Roem, Kasman, Jusuf Wibisono dan saya sendiri. Kelompok yang lebih muda ini termasuk ke dalam golongan sosialis 'religius'. Jalan pikiran mereka sedikit berbeda dengan kelompok pemimpin muda muslim yang lain dibawah pimpinan Mohammad Natsir. Dalamperkembangan selanjutnya terdapattiga kelompok dalam Masyumi: Kelompok konservatif yang umumnya terdiri dari pemimpin-pemimpin agama muslim; kelompok moderat yang terdiri dari Mohammad Natsir, Sjafruddin, Roem; dan kelompok sosialis religius yang lebih berpikir secara Barat seperti Dr. Soekiman, Jusuf Wibisono dan saya sendiri. Kelompok moderat secara politis lebih dekat kepada Sjahrir. sementara kelompok konservatif dan sosialis religius kebetulan lebih sering berdampingan terutama selama tabun-tahun pertama revolusi.(53) 


Boland setuju dengan George Kahin yang melukiskan para pemimpin Masyumi (Natsir, Sjafruddin Prawiranegara, Mohammad Roem, Jusuf Wibisono dan Abu Hanifah) banyak dipengaruhi oleh  ajaran Muhammad Abduh, dan di pihak lain terdapat golongan   konservatif (unsur NU dan Muhammadiyah) dan sebagai golongan  penengah disebutkan Sukiman dan Prawoto Mangkusasmito.(54) 

Walaupun terdapat perbedaan di antara Abu Hanifah dan Kahin dalam cara pengelompokan dan dalam penempatan nama-nama tokoh, sekurang-kurangnya keduanya menegaskan pengaruh tokoh terhadap kiprah partai. Masyumi mengalami kesukaran merumuskan langkah dan kebijaksanaannya. "Kegagalan mengarahkan dan menangani secara bijak perbedaan-perbedaan pendapat dan kecenderungan ideologi tersebut ke arah persamaan sikap secara wajar, kemudian ternyata telah menghadapkan Masyumi pada problem-problem yang serius," demikian Maarif.(55) Problem yang serius itu — mungkin yang paling serius — adalah ketegangan antara kelompok intelektual (dari kalangan pembaharuan, para eksekutif partai) dan kelompok ulama.  

Apakah tujuan berdirinya Masyumi? Dalam Anggaran Dasar tahun 1945 ditetapkan tujuan berdrinya Masyumi : 

a. Menegakkan kedaulatan Republik Indonesia dan Agama Islam.  
b. Melaksanakan cita-cita Islam dalam urusan kenegaraan.(56)  

Apakah Masyumi mengutamakan berdirinya 'masyarakat Islam' atau 'negara Islam'? Yang tegas menyebutkan negara Islam sebaga tujuan Masyumi adalah sumber dari Wahid Hasyim: "untuk mewujudkan masyarakat dan negara Islam".(57) Boland menyangsikan ketepatan kutipan dari Hasjim ini.(58) Kemungkinan sekali Masyumi berharap perwujudan negara Islam akan mudah terlaksanakan bila ia kemudian memenangkan pemilihan umum. Harapan itu termaktub dalam program aksi yang dikeluarkan tanggal 17 Desember 1945 yang bermaksud "memperkuat dan menyempurnakan dasar-dasar pada Undang-Undang Dasar Rl sehingga dapat mewujudkan masyarakat dan negara Islam" dan karena itu partai menuntut suatu pemilihan umum "yang umum dan langsung".(59) Ada dua bidang, bidang sosial dan ekonomi, yang ditekankan oleh program tersebut: 

Dalam bidang sosial partai menuntut:1. adanya undang-undang guna kesejahteraan umum yang mencakup larangan segala macam perjudian minuman keras dan madat, perzinahan dan riba; 2. undang-undang yang memberi perlindungan kepada kaum buruh secukupnya dengan kesempatan cukup untuk rnelakukan syariat Islam dalam waktu kerja, upah umum, pembatasan jam kerja, bantuan kecelakaan dan bantuan hari tua, penjagaan keamanan dalam bekerja, kesehatan dan perumahan, serta mempertinggi kecerdasan dan juga kesempatan untuk beristirahat; 3. undang-undang yang memberi jaminan pada kaum tani dalam hak memiliki sebidang tanah untuk jaminan hidup berumah tangga, perbaikan alat dan bibit pertanian, perlindungan penjualan hasil bumi di dalam dan di luar negeri, peningkatan derajat dan modernisasi rumah tangga desa serta peningkatan kecerdasan kaum tani khususnya mengenai pertanian; 4. hal yang sama dilakukan untuk keperluan para nelayan. Partai juga menuntut terbit dan terlaksananya undang-undang kewajiban belajar.  

Dalam bidang ekonomi partai berpendapat bahwa: 1) negara wajib mengadakan kemungkinan berusaha dan memberikan lapangan kerja kepada warga negaranya; 2)perekonomian rakyat perlu disusun atas dasar gotong royong, yang di dalamnya usaha perseorangan tidak boleh merugikan kepentingan umum, 'bahkan harus ditujukan ke arah menjamin kemakmuran bersama'; 3)pembatasan hak milik perseorangan dengan 'ketentuan-ketentuan agama Islam (pemberian zakat, kurban dan lain sebagainya)'; 4) sistem kapitalisme yang nyata mengandung kepentingan perseorangan belaka harus ditentang.(60)  


Kesan kita dengan bunyi program di atas adalah sifat pragmatismenya. Sesuatu yang tidak mengherankan karena program itu banyak persamaannya dengan Tafsir Asas PSII tahun 1917 dan memang besar sekali pengaruh Sukiman (eks PSII) ketua Masyumi dalam perumusannya.(61) Menurut Noer kepemimpinan di dalam Masyumi pada tahap awal (1945-1949) didominasi oleh "kalangan yang lebih tua" yang disebut kelompok Sukiman dan barulah pada tahap selanjutnya (1952-1960) didominasi oleh "kalangan yang lebih muda" yang disebut kelompok Natsir.(62) "Antara kedua masa ini (1950-1952) dijumpai fase peralihan, ketika kalangan yang lebih tua tampak berusaha bertahan dan kalangan yang lebih muda mendesakkan garis dan kedudukan kepemimpinannya."(63) Berarti garis perjuangan partai tidak konsisten, tetapi mudah berubah sesuai dengan pemikiran pimpinannya (eksekutif). Kesan keagamaan lebih kuat dalam Manifesto Politiktanggal 6 Juni 1947; "Republik Indonesia, yang penduduknya sebagian besar menganut agama Islam, haruslah merupakan suatu negara dengan suatu undang-undang yang berlandaskan asas-asas yang sesuai dengan agama ini atau tidak bertentangan dengan ajaran-ajaran Islam.(64) Dan pada tahun 1948 Masyumi memutuskan "agar pemerintah harus didesak untuk mewajibkan pendidikan agama di sekolah dasar dan sekolah menengah".(65) Mengenai ini Kahin memberi komentar bahwa "kelompok kecil yang bersikap konservatif dalam Majelis Syuro lebih banyak memberikan perhatian kepada pendidikan Islam dan amal keagamaan secara formal daripada segi sosiai ekonomi dalam program Masyumi tersebut".(66) Ini menunjukkan bahwa sejak semula Masyumi telah mengalami ketegangan yang serius antara kepentingan politik yang cenderung pragmatis dan kepentingan keagamaan (dalam visi tradisional para ulama). Oleh karena itu keluarnya NU dari Masyumi hanya soal waktu saja. Ketika Masyumi menolak calon NU untuk duduk sebagai menteri agama dalam Kabinet Wilopo tahun 1952 melalui "pemungutan suara"(67), maka NU menyatakan diri keluar dari Masyumi. Seperti yang dikatakan oleh Saifuddin Zuhri soal menteri agama hanyalah picu peledak saja: 

Masalah Menteri Agarna cuma picu peledak dari ketidakpuasan akibat kebijaksanaan-kebijaksanaan partai. Keliru kalau orang hanya melihat itu sebagai masalah pokoknya. Soalnya bisa dipahami dengan pertanyaan,cukup pantaskah suatu kekuatan besar seperti NU secara terus menerus dikurangi perannya, lalu satu-satunya yang masih dimiliki diambil lagi.(68) 


Menurut hemat saya, kalau NU menuntut dengan gigih kursi menteri agama didorong oleh ciri khas NU sebagai organisasi ulama dan lagi pula ciri khas itu secara tidak langsung diakui Masyumi dengan menyerahkan pimpinan Majelis Syuro kepadanya. NU mengharapkan melalui jabatan menteri agama pemberlakuan ajaran Islam — sepanjang dimungkinkan di negara Indonesia yang berlandaskan Pancasila dapat dilakukan secara maksimal! Dengan nada pahit Idham Chalid (dalam kepengurusan NU 1952 menjabat sekretaris umum dan 1956 ketua umum(69) ) mengungkapkan kekecewaan NU

Ini terus terang saja waktu itu 5 menteri Masyumi, 4 sudah diambilnya. Departemen Agama masih diambilnya juga. Kalau orang mengatakan, NU pecah, karena kursi meninggalkan Masyumi kata Masyumi.   

Baik, baik — karena kursi. Apa tidak pantas, tuan-tuan mengambil 4 kursi, satu yang dituntut oleh NU. Karena sekarang tuan-tuan tidak mau memberikan, tuan-tuan mau NU pecah karena kursi, sedang tuan-tuan telah punya, salah siapa. Kalau kita bersaudara mempunyai milik lima lantas tuan-tuan sudah ambil 4, kita cuma nuntut satu tidak diberi, kita pecah. Hujjahnya salah siapa — kalau memang benar karena kursi — saya mau tanya.(70) 


Keputusan untuk keluar dari Masyumi diambil dalam Muktamar di Palembang Mei 1952 sambil memberi amanat kepada pengurus:   

Pelaksanaan keputusan tersebut agar jangan sampai menimbulkan kegoncangan di kalangan umat Islam Indonesia. Pelaksanaan keputusan tersebut dilakukan dengan perundingan terlebih dahulu dengan Masyumi, dan Keputusan ini dijalankan dalam hubungan yang lebih luas yang berkenan adanya keinginan untuk membentuk dewan pimpinan umat Islam yang nilainya lebih tinggi, dimana partai-partai dan organisasi-organisasi Islam baik yang sudah maupun belum tergabung dalam Masyumi dapat berkumpul dan berjuang bersama-sama.(71) 

Muktamar di Palembang juga memutuskan NU menjadi partai politik dengan asas dan tujuan: 

Nahdlatul Ulama berasas agama Islam dan bertujuan:  

a. Menegakkan syari'at Islam, dengan berhaluan salah satu daripada 4 madzhab: Syafi'i, Maliki, Hanafi dan Hambali.   
b. Melaksanakan hukum-hukum Islam dalam masyarakat.(72) 


Rumusan ini hampir tidak ada bedanya dengan rumusan Anggaran  Dasar 1926. NU dalam wujudnya sebagai partai politik tetap mempertahankan ciri-cirinya sebagai penganut ajaran mazhab. Orang yang tidak mengakui wibawa keempat mazhab tidak dapat menjadi anggota. Tradisi Islam khususnya tradisi keempat mazhab akan tetap menjadi rujukan kiprah politiknya.  

Menekankan peranan mazhab merupakan letak kekuatan NU, sementara Masyumi dengan tokoh-tokohnya yang berlatar belakang pendidikan Barat masih bergantung pada pemikiran individu. Nanti kita akan melihat bahwa Masyumi baru pada akhir Agustus 1952 menyusun ideologinya yang disebut sebagai Tafsir Asas (Penjabaran Anggaran Dasar).(73) Saya kurang setuju dengan pendapat Boland bahwa "rumusan politik keagamaan mereka malahan tidak begitu jelas watak Islamnya dibanding dengan Masyumi".(74) Karena, sesuai dengan watak tradisionalnya ia cukup mengajukan rumusan bila diperlukan, dengan menggali dari khazanah tradisi. G.H Jansen melukiskannya dengan fasih: 

... NU selalu dituduh oportunis dan tidak mempunyai program atau ideologi sendiri yang jelas. Dan memang ia tak membutuhkannya, karena dengan hanya mengulang ulang tujuan-tujuan tradisional dan skolastiknya ia dapat dengan leluasa melakukan langkah-langkah politik demi kelangsungan hidupnya...(75) 


Segera setelah memutuskan keluar dari Masyumi, NU menggalang persatuan yang bersifat federatif bersama dengan PSII dan  Persatuan Tarbiyah Islamiyah (untuk selanjutnya disingkat PERTI) dalam wadah yang disebut Liga Muslimin Indonesia.(76) PERTI  didirikan pada tahun 1930 di Bukit Tinggi.(77) Organisasi ini juga  berwatak tradisional; bedanya dengan NU adalah bahwa ia hanya  berpegang teguh pada satu mazhab saja, yaitu mazhab Syafii.(78) Liga Muslimin Indonesia yang dibentuk pada tanggal 30 Agustus 1952 ini bertujuan "untuk mencapai masyarakat Islamiyah" yang sesuai dengan hukum Allah dan Sunnah Rasul.(79) Dalam mencapai tujuan itu disusunlah usaha yang menekankan perlunya kerja sama sesuai dengan keinginan NU sebelumnya: 

Mengatur rencana bersama mengenai tindakan-tindakan besar bagi kepentingan umat Islam Indonesia dalam segala lapangan hidup dan kehidupan. Menghimpun organisasi-organisasi Islam Indonesia untuk bekerja atas dasar rencana bersama yang telah ditentukan. Membantu menyuburkan kemajuan organisasi-organisasi Islam Indonesia. Mengadakan kesatuan aksi bagi gerakan-gerakan Islam sewaktu-waktu yang bersifat umum. Menyelenggarakan hubungan dan kerja sama antara umat Islam Indonesia dan umat Islam sedunia. Mengadakan Kongres Islam Indonesia atau permusyawaratan yang bersifat demikian, baik dalam tingkat lingkungan dunia. Lain-lain usaha dalam hubungan soal-soal yang tersebut pada angka 1 sampai 6 di atas.(80) 

Walaupun makna Liga ini dapat saja dinilai kecil oleh beberapa sarjana seperti Noer(81) dan Boland(82), namun ada beberapa hal menarik untuk dicatat. Pertama PSII (sebelum menjadi partai, termasuk golongan pembaharuan) dapat bergabung dengan golongan tradisional (NU dan PERTI) dalam wadah yang bersifat federatif. Kedua,terlepas dari sifat wadah, dengan berdirinya Liga ini maka ada dua wadah perhimpunan kalangan Islam, berarti makin luas pula perpecahan di kalangan umat Islam. Ketiga, NU tetap berusaha menyatakan niatnya membina hubungan atau kerja sama dengan golongan muslim lainnya. Keempat,agaknya perlu dicatat pendapat Maksoem Machfoedz tentang terbentuknya Liga ini, yang memudahkan, katanya adalah, bahwa PSII walaupun tidak mencantumkan mazhab dalam asasnya tetapi ia "tidak pernah mempersoalkan sistematika penyerapan agama Islam".(83) Sudah tentu yang ingin dikatakannya bahwa walaupun PSII termasuk kalangan pembaharuan tetapi ia tidak suka mempersoalkan masalah keagamaan sehingga NU dapat bekerja sama dengan PSII.Memang dalam Kongres Islam pada dekade dua puluhan adalah Muhammadiyah yang gencar menyerang tradisi, sedangkan PSII (ketika itu SI) lebih suka menggalang persatuan ketimbang mempersoalkan masalah keagamaan.(84) Perpecahan antara Masyumi dengan NU merupakan ulangan peristiwa yang telah terjadi pada masa penjajahan Belanda. 

Fenomena ini dapat pula berarti bahwa corak bersatu-berpecah dikalangan umat Islam adalah ulangan belaka dari peristiwa yang terjadi pada periode pra-MIAI, dan sesudah kemerdekaan muncul ke permukaan kembali. Dengan demikian ikrar November (berdirinya Masyumi) ternyata belum mampu mencegah umat dari bencana perpecahan. Bila sebelumnya berpecah karena khilafiah, maka sesudah kemerdekaan berpecah karena soal-soal politik.

Tentang gejala bersatu-berpecah dikalangan umat, menurut K.H.A. Sjaichu (seorang tokoh NU), memang cerminan dari kelemahan yang disebabkan oleh dua faktor: 1. Umat masih belum memiliki kepemimpinan yang dapat diandalkan. Inilah salah satu sebab mengapa persatuan masih sering goyah; 2. Sebagai konsekuensi logis dari faktor pertama, maka pemimpin-pemimpin umat sering benar membuat keputusan-keputusan politik tanpa mempertimbangkan secara mendalam dampak masa depan bagi umat secara keseluruhan.(85) 


Dan bersamaan waktu dengan terbentuknya Liga, pada akhir Agustus Masyumi mencetuskan Tafsir Asas dan Program Perjuangan Partai.(86) Tafsir Asas ini terutama merupakan karya Mohammad Natsir dan Program Perjuangan karya Jusuf Wibisono.(87) Dengan demikian barulah pada tahun 1952 — sesudah NU keluar dari Masyumi — Masyumi mempunyai rumusan ideologi dan program yang baku. Dan, Masyumi sekarang dikendalikan oleh tokoh Natsir, seorang tokoh pembaharuan yang progresif dan fasih dalam merumuskan pemikirannya.  

Tafsir Asas ini disusun dengan kesadaran yang tinggi tentang situasi internasional yaitu, persaingan ideologi kapitalisme dan komunisme. "Perkembangan terjadinya kedua kekuatan itu juga dikemukakan, dan analogi dibuat dengan membandingkannya dengan cerita-cerita dalam Quran".(88) Seolah dengan itu ingin ditegaskan bahwa Islam adalah alternatif di antara kedua ideologi tadi. Noer merangkum pokok-pokok Tafsir Asas itu sebagai berikut: 

Paham kebendaan bertentangan dengan Islam. Islam mengajarkan untuk mempergunakan harta dan sumber alam untuk memperbesar kebahagiaan hidup bagi segenap manusia tanpa melupakan bagian akhiratnya. Kekuasaan sewenang-wenang tidak dapat menghasilkan kepuasan dan kebahagiaan. Ini menghendaki kemerdekaan. Islam menuntut menciptakan masyarakat yang ber-ulil amri(pemerintahan yang memegang kekuasaan menurut hukum dan musyawarah) berdasar musyawarah untuk tegaknya keadilan sesuai dengan kitab-kitab suci agama, dan akhirnya Quran. Hak-hak dasar manusia tidak akan bermanfaat bagi rakyat kebanyakan bila hak didahulukan dan kewajiban segan dilaksanakan. Islam menyadarkan manusia pada syarat pelaksanaan hak tersebut, yaitu syarat tamyiz(kesengajaan) dan tertib.Paham perpecahan dan golongan hendaklah ditolak. Persaudaraan ditegakkan, damai dipelihara, dan perselisihan diselesaikan tanpa kekerasan. Muslim adalah "umat pertengahan". Muslim Indonesia, di samping mempunyai kewajiban terhadap bangsa dan tanah air, juga mempunyai kewajiban terhadap dunia dan umat manusia.(89) 


Sebelum menguraikan Tafsir Asas, Noer banyak memberikan uraian mengenai paham Natsir."Menurut Natsir, Islam bukan semata-mata religi, yaitu agama dalam pengertian rohaniah saja. Islam mengatur hubungan antara manusia dan Allah, dan antara sesama manusia ... yang tidak rnengenal pemisahan agama dari politik".(90) Dari sini Natsir menegaskan bahwa "menegakkan Islam tidak dapat dengan membiarkan pembinaan masyarakat dan negara dengan cara dan paham lain".(91) Tetapi Natsir rajin sekali menekankan bahwa konsep politik Islam sangat sesuai dengan perkembangan modern, seperti penerimaannya terhadap sistem demokrasi, parlemen, dan bahwa Islam tidak bertentangan dengan Pancasila, dan sebagainya.(92). Namun demikian, "Natsir mengingatkan pula bahwa sungguhpun Pancasila 'mengandung tujuan-tujuan Islam, Pancasila itu bukanlah berarti Islam'. Oleh sebab itu, ada cita-cita lain lagi yang perlu ditegakkan oleh muslim".(93) Cita-cita lain itulah yang kemudian akan diperjuangkan oleh Masyumi di dalam Konstituante.(94)  

Kembali kepada Tafsir Asas. Ditinjau dari sistematika bahasan dan pokok-pokok yang dibahas sungguh suatu karya yang pantas dipuji dan sangat setia mencari rujukan pada ayat-ayat Quran. Tetapi sepintas kilas Tafsir Asas ini sangat kabur napas keislamannya dan mungkin sekali hanya dimengerti oleh orang yang berpendidikan modern atau oleh orang yang hidup di kota-kota! Dan, memang para pendukung Masyumi adalah orang-orang yang hidup di kota, kelas menengah dan kaum pedagang.(95)

Demikian pula Program Perjuangan, tidak lebih dari mensakan pemikiran modern (Barat) dalam bidang kenegaraan, ekonomi keuangan, sosial, pendidikan dan kebudayaan, dan sebagainya    Kenegaraan. Masyumi memperjuangkan negara hukum menurut Islam dalam bentuk Republik dan agar negara menjamin keselamatan jiwa dan benda dan kebebasan agama. 

Perekonomian. Perekonomian hendaklah diatur menurut asas ekonomi terpimpin untuk kesejahteraan rakyat. Monopoli dilarang. Dan sebagainya. Keuangan. Perlu dikeluarkan undang-undang Bank dan pengawasan kredit, serta penyederhanaan pajak. Dan sebagainya. Sosial. Perlu penyempurnaan undang-undang perburuhan dan memperhatikan jaminan sosial. Dan sebagainya. Pendidikan dan Kebudayaan. Agar pernerintah membantu sekolah swasta, memajukan pendidikan agama, serta menekankan perlunya ketrampilan disamping pengetahuan. Dan sebagainya. Dan seterusnya.(96) 


Sementara itu Anggaran Dasar Masyumi mendapat rumusan baru. Dalam Anggaran Dasar 1945 (menurut Boland berlaku sejak 1952)(97) tercantum bahwa tujuan Masyumi: "Terlaksananya ajaran dan hukum Islam di dalam kehidupan orang-seorang, masyarakat dan Negara Republik Indonesia, menuju keridlaan Ilahi".(98) Boland melihat rumusan ini agak samar-samar dan menanyakan: "Sampai di manakah rumusan ini memang sengaja disusun secara samar-samar dan karena itu dapat diberi tafsiran beraneka ragam dalam umat Islam itu sendiri?," demikian antara lain pertanyaan Boland.(99) Terlepas dari segi apakah ia samar-sarnar atau tidak, ada pergeseran rumusan dari "cita-cita Islam" (dalam Anggaran Dasar 1945) menjadi "ajaran dan hukum Islam", mungkin dengan maksud mendapat dukungan yang lebih luas setelah keluarnya NU. Saya rasa istilah "ajaran dan hukum Islam" akan lebih akrab bagi golongan tradisional. Tetapi ini hanyalah kemungkinan saja. .Namun demikian, sekurang-kurangnya kita melihat bahwa Masyumi setelah keluarnya NU berusaha memantapkan ideologinya.  
  
Mengamati ideologi (Tafsir Asas) dan Program Perjuangan Masyumi suatu kenyataan terungkap, bahwa rumusan Masyumi nyata sekali menggunakan bingkai pemikiran modern (Barat) dan mengisinya dengan semangat Islam. Hal ini mungkin didorong Oleh semangat menjadi modern dan rasional sehingga yang menonjol akhirnya kaum intelektual dengan pemikirannya ketimbang peranan ulama yang bertumpu pada tradisi. Pengamatan Rahman hampir secara tepat mengungkapkan fenomen ini ketika ia mengamati peranan kaum pembaharuan (modernis) dalam beberapa negara Islam: 

Sebagian besar tokoh teras dalam pemerintahan-pemerintahan Islam adalah modernis: meskipun banyak yang pada dasarnya (jiwanya) sekuler. Namun setidaknya secara lahir mereka mengaku sebagai modernis baik demi kepentingan politik belaka maupun karena berusaha untuk menjaga perasaan khalayak (masyarakat). Tetapi di bidang ini pun para modernis tidak mampurnenyusun teori yang konsisten tentang negara Islam, yang bisa disesuaikan dengan konsep-konsepdemokrasi Barat mereka dengan citra ideal Islam. Sebenarnya bukan Islam yang mereka pakai sebagai titik tolak, melainkan konsep-konsep demokrasi itu.(100) 


Jika pengamatan ini dapat dikenakan kepada Masyumi, maka besar sekali jurang perbedaan antara Masyumi dengan NU! Lagi pula, upaya menyingkirkan ulama dari panggung politik memang bersesuain dengan watak kaum pembaharuan yang menekankan ijtihad ketimbang pendapat tradisi dan pendapat ulama. Dengan meminjam kalimat Rahman: Sebenarnya, dengan menampik 'kelas kyai' dalam Islam, para modernis bermaksud menurunkan para ulama dari panggung. Kemudian mengganti otoritas ulama dengan kelompok lain yakni mereka sendiri bersama para legislator awam sesamanya.(101) Ucapan seorang tokoh Masyumi yang menjadi walikota Yogyakarta, Mohammad Saleh, dalam Kongres Masyumi 1949, memperkuat kesan Rahman ini: "Ini adalah politik . . . Politik ini saudara-saudara tidak bisa dibicarakan sambil memegang tasbih, jangan dikira skop (scope)-nya politik ini hanya di sekeliling pondok dan pesantren saja. Dia luas menyebar keseluruh dunia."(102) Ketika tuntutan wakil NU agar Mohammad Saleh menarik kembali ucapannya ditolak, "sekitar tiga puluh orang NU meniggalkan ruangan."(103) NU sangat tersinggung akibat ucapan itu, karena untuk pertama kali wibawa dan peranan ulama digugat dalam suatu forum justru setelah berada di alam kemerdekaan. Penepatan Majelis Syuro — yang diharapkan menjadi pengakuan peraan ulama sebagai penasehat partai, merupakan penyingkiran secara tidak langsung peranan ulama dari politik.  

Bergabungnya NU dalam Masyumi menjadi pengalaman berharga bagi NU; ia mulai mengalami liku-liku politik, sesuai yang relatif baru baginya. Bahkan, mempertegas perbedaan visi kaum pembaharuan dengan visi ulama; bagi NU politik ingin dijadikan perluasan peranan ulama, sedangkan bagi kaum pembaharuan untuk mewujudkan cita-cita Islam tetapi mengabaikan pengemban utamanya ynitu ulama. Peranan ulama digantikan oleh analis intelektual para eksekutif partai tanpa rujukan tradisi yang menjadi anutan NU. Kalau begitu Masyumi akhirnya merupakan organisasi ideologi (keislaman), sedangkan NU sejak semula adalah organisasi massa (dengan peranan ulama dan pesantren sebagai basis) Siapa atau apakah yang menentukan? Politisi atau ulama? Ideologi atau tradisi? Inilah pertanyaan dilematis yang dipecahkah dengan perpecahan!

NAHDLATUL ULAMA DAN PANCASILA 
Sejarah dan Peranan NU dalam Perjuangan Umat Islam di Indonesia dalam Rangka Penerimaan Pancasila  sebagai Satu-satunya Asas  
Einar M. Sitompul, M.Th 


___________________________ 

Lihat, Supra, hlm. 36. C.S.T. Kansil, Sistem Pemerintahan Indonesia, (Jakarta: Aksara Baru, 1981, edisi baru), hlm. 29.Lihat, Endang Saifuddin Anshari, Piagam Jakarta dan Sejarah Konsensus Nasional antara Nasionalis Islami dan Nasionalis "Sehuler" tentang Dasar Negara Republik Indonesia 1945-1959, semula tesis MA di McGill University Montreal Kanada, 1976, (Jakarta: Rajawali Pers, 1986), hlm. 3-12. Lihat, Ahmad Syafii Maarif, Islam dan Masalah Kenegaraan: Studi tentang Percaturan dalam Konstituante, semula tesis Ph.D pada University of Chicago Amerika Serikat 1982, (Jakarta: LP3ES, 1985), hlm. 101-110. Untuk selanjutnya disebut Maarif,Islam. Tanja, op. cit., hlm. 35. Lihat, Pranarka, op.cit., hlm. 26-28. Lihat, Ibid., hlm. 28-30. Lihat, Ibid., hlm. 31-33. Anshari, op. cit., hlm. 29. Boland, op cit., hlm. 27.; Biasanya dimengerti sebagai "jalan tengah" antara kelompok nasionalis dan kelompok Islam, Ibid., hlm. 29; Menurut Pranarka sebenarnya ada tiga ideologi dalam Badan Penyelidik; Ideologi kebangsaan (nasionalisme), Ideologi Islam dan Ideologi Barat Modern Sekuler. Lihat, Pranarka, op. cit., hlm. 47-51, 281-282. Lihat, Ibid., hlm. 28-29. Anshari, op.cit., hlm. 47; Bandingkan, Maarif,Islam, hlm 102. Lihat, Ibid., hlm. 2 9-4 8. Tanja, Himpunan., hlm. 36, Bandingkan, Maarif, op.cit., hlm 108. Ibid., hlm. 37; Bandingkan Noer, Partai Islam. hlm. 41. Boland, op. cit., hlm. 3 9. Noer, Partai Islam, hlm. 39-40. Ibid., hlm. 41. Ibid., hlm. 42. Lihat, Tanja, Himpunan hlm. 37-38. Boland, op.cit., hlm. 41; Bandingkan, W.B Sidjabat, Religious Tolerance and the Christian Faith, (Jakarta: Badan Penerbit Kristen, 1965), him. 74. Lihat, Noer, Partai Islam, hlm. 41. Ibid., hlm. 4I-42. Bandingkan, Tanja, Himpunan, hlm. 38-39. Boland, op.cit., hlm. 40-41.Lihat, Pranarka, op. cit., hlm. 66; Segera setelah keluarnya Maklumat maka berdirilah partai-partai politik. Secara khronologis dapat disebut: 1. Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia), dipimpin oleh Dr Sukiman, berdiri 7 November 1945; 2. PKI (Partai Komunis Indonesa), dipimpin oleh Mr. Moh. Jusuf, berdiri 7 November 1945; 3. PBI (Partai Buruh Indonesia), dipimpin oleh Njono, berdiri 8 November 1945; 4. Partai Rakyat Jelata, dipimpin oleh Sutan Dewanis, berdiri 8 November 1945; 5. Parkindo (Partai Kristen Indonesia), dipimpin oleh Ds. Probowinoto, berdiri 10 November 1945; 6. PSI (Partai Sosialis Indonesia), dipimpin oleh Mr. Amir Sjarifuddin, berdiri 10 November 1945; 7. PRS (Partai Rakyat Sosialis), dipimpin oleh Sutan Sjahrir, berdiri 20 November 1945; 8. PKRI (Partai Katolik Republik Indonesia), dipimpm oleh I.J. Kasimo; 9. Permai (Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia), dipimpm oleh J.B. Assa, berdiri, 17 Desember 1945; 10. PNI (Partai Nasional Indonesia), dipimpin oleh Sidik Djojosukarto, sebagai gabungan Partai Rakyat Indonesia (PRI), Gerakan Republik Indonesia (Gerindo) dan Serikat Rakyat Indonesia, berdiri 29 Januari 1946. Lihat,Ibid., hlm. 66-67. Ibid., hlm. Lihat, Susunan Pengurus Masyumi, dalam Noer, Partai Islam, hlm. 150-101. Lihat, Machfoedz, op. cit., hlm. 80. Tentang Struktur dan Keanggotaan dalam Masyumi, lihat, Noer, Partai Islam, hlm. 48-49. Ibid., hlm. 49. Data dari, M. Rusli Karim, Perjalanan Partai Politik di Indonesia, (Jakarta: Rajawali Pers, 1983), hlm. 70-71.Lihat, Supra hlm. 95; Bandingkan, hlm. 88. Lihat, Maarif, Islam, hlm. 117-118. Ibid., hlm. 117. Ibid., hlm. 117-118. Ibid., hlm.. 118. Ibid.Ibid. G.H. Jansen, Islam Militan, terjemahan dari Militant Islam, (Bandung: Pustaka, 1980), hlm. 205. Cetak tebal dari saya. Ibid, hlm. 205-206. Cetak tebal dari saya. Noer, Partai Islam, hlm. 62. Pada tahun 1949 Kongres Masyamimengubah Anggaran Dasar di mana kedudukan Majelis Syuro diubah menjadi penasehat. Lihat, Ibid., hlm. 408. Yusuf, et al., op.cit., hlm. 41. Zuhri, Sejarah, hlm. 613. Supra, hlm. 37-49. Bandingkan, Noer, Partai Islam, hlm. 58-65. Lihat, Ibid., hlm. 76-77. Yusuf, et al., op.cit., hlm. 40-41. Ibid., hlm. 41. Ibid. Noer, Partai Islam, hlm. 76. Dikutip di dalam Maarif, Islam, hlm. 113. Cetak tebal dari saya. Boland, op.cit, hlm. 45-46. Maarif, loc. cit. Lihat, Noer, Partai Islam, hlm. 458. Boland, op. cit., hlm. 46. Menurut keterangan lisan dari beberapa  bekas pemimpin Masyumi, sebagai suatu partai, Masyumi memperjuangkan suatu masyarakat Islam dan bukan untuk negara Islam. Kelihatannya kutipan ini bertentangan dengan keterangan ini; namun kita harus memperhitungkan bahwa kutipan tersebut tidak benar, setidaknya sepanjang penggunaan huruf besar ('Negara Islam')".Ibid., hlm. 46-47, catatan kaki nomor 84.Noer, Partai Islam, hlm.119. Ibid., hlm. 119-120. Ibid., hlm. 120. Ibid. hlrn. 99. Ibid., Dikutip dalam, Boland, op. cit. 47. Dikutip dalam, Ibid. Dikutip dalam, Ibid. Noer, Partai Islam, hlm. 86. Terpilih pada waktu itu sebagai Menteri Agama Ki Haji Fakih Usman dari Muhammadiyah. Menarik untuk dicatat komentar Mohammad Roem seorang tokoh Masyumi terkenal tentang peristiwa itu, sebagaimana direkam oleh Maarif: "Tiga puluh tahun kemudian, Mohamad Roem, salah seorang tokoh Masyumi yang dalam rapat pimpinan Masyumi di tahun 1952 itu memberikan suaranya kepada Fakih Usman, menilai kembali bahwa suara yang diberikannya itu sebagai suatu kesalahan. 'Karena itulah', Roem menyimpulkan, 'NU meninggalkan Masyumi'. Pada waktu ini Roem tampaknya berpendapat bahwa pertimbangan berdasarkan prinsip demokrasi semata-mata belumlah cukup sebagai satu-satunya kriterium untuk memecahkan persoalan-persoalan politik dalam tubuh umat Islam". Maarif, Islam, hlm. 121. Dikutip dalam, Yusuf, et al., op.cit., hlm. 42. Lihat susunan Pengurus Besar NU sejak 1952 den seterusnya, dalam Noer, Partai Islam, hlm. 115-117. Dikutip dalam, Ibid., hlm. 87. Cetak tebal dari saya. Yusuf, et al., op. cit., hlm. 42-43. Lihat, Machfoedz, op. cit., hlm. 118. Lihat, Noer, Partai Islam, hlm. 137-140. Boland, op. cit., hlm. 54. Jansen, op. cit., hlm. 207-208. Cetak tebal dari saya. Sebenarnya masih ada dua lagi pendukung Liga tetapi pengaruhnya tidak sebesar ketiga kelompok yang telah disebutkan. Yang pertama Dar al-da'wah wal-Irsyad yang didirikan 1947 di Parepare (Sulawesi Selatan) yang merupakan gabungan berbagai lembaga pendidikan agama. Yang kedua adalah Perserikatan Tionghoa Islam Indonesia yang berpusat di Ujungpandang. Lihat, Noer, Partai Islam, hlm. 94-95. Lihat, Ibid., hlm. 72-75. Lihat, Ibid., hlm. 72. Machfoedz, op. cit., hlm. 99. Ibid. Noer, Partai Islam, hlm. 95. Boland, op cit. hlm. 50. Machfoedz, op. cit., hlm. 101. Supra, hlm. 52. Maarif, Islam, hlm. 120. Lihat, Noer, Partai Is1am, hlm. 137-143. Ibid, hlm. 138. Catatan kaki nomor 83 dan hlm. 141. Catatan kaki nomor 94. Ibid., hlm. 137. Ibid., hlm. 140. Ibid., hlm. 126. Ibid. Lihat, Ibid., hlm. 126-134. Ibid., hlm. 133. Ibid., hlm. 134. Boland, op cit., hlm. 52. Diringkas dari Noer, Partai Islam, hlm. 141-143. Boland, loc. cit. Lihat, Noer, Partai Islam, hlm. 458. Boland, loc. cit. Fazlur Rahman, Islam ModernTantangan Pembaharuan Islam, kumpulan terjemahan artikel Rahman, (Yogyakarta: Shalahuddin Press, 1987), hlm. 99. Cetak tebal dari saya. Ibid. hlm. 100. Amak Fadhali, et al., Partai NU dengan Aqidah dan Perkembangannya, (Semarang: Toha Putera, tanpa tahun, Pengantar 1969). hlm. 27, dikutip dari dalam Noer, Partai Islam, hlm. 88. Ibid.

Jumat, 07 April 2017

sukristiawan.com:Fakta Sejarah] TERNYATA ISLAM MASUK NUSANTARA KETIKA ZAMAN RASULULLAH MASIH HIDUP; Subhanalloh…! Benarkah?

Fakta Sejarah] TERNYATA ISLAM MASUK NUSANTARA KETIKA ZAMAN RASULULLAH MASIH HIDUP; Subhanalloh…! Benarkah? [Fakta Sejarah] TERNYATA ISLAM MASUK NUSANTARA KETIKA ZAMAN RASULULLAH MASIH HIDUP; Subhanalloh…! Benarkah? Posted on 21/06/2011 | 12 Komentar Masih ingatkah kita semua tatkala masih duduk di bangku sekolah, saat mendengar bapak atau ibu guru bercerita tentang sejarah masuknya Islam di Nusantara? “Agama Islam,” kata mereka, “… masuk ke Nusantara lewat para pedagang dari Gujarat, India.” Kini, setelah puluhan tahun kemudian, coba buka buku sejarah anak-anak kita. Lihat bab mengenai masuknya Islam di Nusantara. Ternyata, masih banyak buku teks sejarah di sekolah-sekolah kita yang juga menuliskan jika Islam masuk di Nusantara lewat Gujarat di abad ke-13 Masehi. Hal ini diyakini berdasarkan catatan Marco Polo yang pada 1292 pernah singgah di Sumatera Utara dan menemukan sebuah kampung di mana warganya Muslim, lalu juga nisan makam Sultan Malik al-Shaleh yang berangka 1297 M. TEORI MASUKNYA ISLAM KE NUSANTARA DARI GUJARAT DISEBUT JUGA SEBAGAI TEORI GUJARAT Islam masuk ke Nusantara dibawa para pedagang dari Gujarat, India, di abad ke 14 Masehi. Demikian menurut buku-buku sejarah yang sampai sekarang masih menjadi buku pegangan bagi para pelajar kita, dari tingkat sekolah dasar hingga lanjutan atas, bahkan di beberapa perguruan tinggi. Namun, tahukah Anda bahwa Teori Gujarat ini berasal dari seorang orientalis asal Belanda yang seluruh hidupnya didedikasikan untuk menghancurkan Islam? Orientalis ini bernama Snouck Hurgronje, yang demi mencapai tujuannya, ia mempelajari bahasa Arab dengan sangat giat, mengaku sebagai seorang Muslim, dan bahkan mengawini seorang Muslimah, anak seorang tokoh di zamannya. Menurut sejumlah pakar sejarah dan juga arkeolog, jauh sebelum Nabi Muhammad Sholallohu ‘Alaihi Wasallam menerima wahyu, telah terjadi kontak dagang antara para pedagang Cina, Nusantara, dan Arab. Jalur perdagangan selatan ini sudah ramai saat itu. mMengutip buku Gerilya Salib di Serambi Makkah (Rizki Ridyasmara, Pustaka Alkautsar, 2006) yang banyak memaparkan bukti-bukti sejarah soal masuknya Islam di Nusantara, Peter Bellwood, Reader in Archaeology di Australia National University, telah melakukan banyak penelitian arkeologis di Polynesia dan Asia Tenggara. Bellwood menemukan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa sebelum abad kelima masehi, yang berarti Nabi Muhammad SAW belum lahir, beberapa jalur perdagangan utama telah berkembang menghubungkan kepulauan Nusantara dengan Cina. Temuan beberapa tembikar Cina serta benda-benda perunggu dari zaman Dinasti Han dan zaman-zaman sesudahnya di selatan Sumatera dan di Jawa Timur membuktikan hal ini.Dalam catatan kakinya Bellwood menulis, “Museum Nasional di Jakarta memiliki beberapa bejana keramik dari beberapa situs di Sumatera Utara. Selain itu, banyak barang perunggu Cina, yang beberapa di antaranya mungkin bertarikh akhir masa Dinasti Zhou (sebelum 221 SM), berada dalam koleksi pribadi di London. Benda-benda ini dilaporkan berasal dari kuburan di Lumajang, Jawa Timur, yang sudah sering dijarah…” Bellwood dengan ini hendak menyatakan bahwa sebelum tahun 221 SM, para pedagang pribumi diketahui telah melakukan hubungan dagang dengan para pedagang dari Cina. Masih menurutnya, perdagangan pada zaman itu di Nusantara dilakukan antar sesama pedagang, tanpa ikut campurnya kerajaan, jika yang dimaksudkan kerajaan adalah pemerintahan dengan raja dan memiliki wilayah yang luas. Sebab kerajaan Budha Sriwijaya yang berpusat di selatan Sumatera baru didirikan pada tahun 607 Masehi (Wolters 1967; Hall 1967, 1985). Tapi bisa saja terjadi, “kerajaan-kerajaan kecil” yang tersebar di beberapa pesisir pantai sudah berdiri, walau yang terakhir ini tidak dijumpai catatannya. Di Jawa, masa sebelum masehi juga tidak ada catatan tertulisnya. Pangeran Aji Saka sendiri baru “diketahui” memulai sistem penulisan huruf Jawi kuno berdasarkan pada tipologi huruf Hindustan pada masa antara 0 sampai 100 Masehi. Dalam periode ini di Kalimantan telah berdiri Kerajaan Hindu Kutai dan Kerajaan Langasuka di Kedah, Malaya. Tarumanegara di Jawa Barat baru berdiri tahun 400-an Masehi. Di Sumatera, agama Budha baru menyebar pada tahun 425 Masehi dan mencapai kejayaan pada masa Kerajaan Sriwijaya. Temuan G. R Tibbets Adanya jalur perdagangan utama dari Nusantara—terutama Sumatera dan Jawa—dengan Cina juga diakui oleh sejarahwan G. R. Tibbetts. Bahkan Tibbetts-lah orang yang dengan tekun meneliti hubungan perniagaan yang terjadi antara para pedagang dari Jazirah Arab dengan para pedagang dari wilayah Asia Tenggara pada zaman pra Islam. Tibbetts menemukan bukti-bukti adanya kontak dagang antara negeri Arab dengan Nusantara saat itu. “Keadaan ini terjadi karena kepulauan Nusantara telah menjadi tempat persinggahan kapal-kapal pedagang Arab yang berlayar ke negeri Cina sejak abad kelima Masehi, ” tulis Tibbets. Jadi peta perdagangan saat itu terutama di selatan adalah Arab-Nusantara-China. Sebuah dokumen kuno asal Tiongkok juga menyebutkan bahwa menjelang seperempat tahun 700 M atau sekitar tahun 625 M—hanya berbeda 15 tahun setelah Rasulullah menerima wahyu pertama atau sembilan setengah tahun setelah Rasulullah berdakwah terang-terangan kepada bangsa Arab—di sebuah pesisir pantai Sumatera sudah ditemukan sebuah perkampungan Arab Muslim yang masih berada dalam kekuasaan wilayah Kerajaan Budha Sriwijaya. Di perkampungan-perkampungan ini, orang-orang Arab bermukim dan telah melakukan asimilasi dengan penduduk pribumi dengan jalan menikahi perempuan-perempuan lokal secara damai. Mereka sudah beranak–pinak di sana. Dari perkampungan-perkampungan ini mulai didirikan tempat-tempat pengajian al-Qur’an dan pengajaran tentang Islam sebagai cikal bakal madrasah dan pesantren, umumnya juga merupakan tempat beribadah (masjid). Temuan ini diperkuat Prof. Dr. HAMKA yang menyebut bahwa seorang pencatat sejarah Tiongkok yang mengembara pada tahun 674 M telah menemukan satu kelompok bangsa Arab yang membuat kampung dan berdiam di pesisir Barat Sumatera. Ini sebabnya, HAMKA menulis bahwa penemuan tersebut telah mengubah pandangan orang tentang sejarah masuknya agama Islam di Tanah Air. HAMKA juga menambahkan bahwa temuan ini telah diyakini kebenarannya oleh para pencatat sejarah dunia Islam di Princetown University di Amerika. Bahan Pembalseman Firaun Ramses II Menggunakan Kapur Barus Dari Nusantara Dari berbagai literatur, diyakini bahwa kampung Islam di daerah pesisir Barat Pulau Sumatera itu bernama Barus atau yang juga disebut Fansur. Kampung kecil ini merupakan sebuah kampung kuno yang berada di antara kota Singkil dan Sibolga, sekitar 414 kilometer selatan Medan. Di zaman Sriwijaya, kota Barus masuk dalam wilayahnya. Namun ketika Sriwijaya mengalami kemunduran dan digantikan oleh Kerajaan Aceh Darussalam, Barus pun masuk dalam wilayah Aceh.Amat mungkin Barus merupakan kota tertua di Indonesia mengingat dari seluruh kota di Nusantara, hanya Barus yang namanya sudah disebut-sebut sejak awal Masehi oleh literatur-literatur Arab, India, Tamil, Yunani, Syiria, Armenia, China, dan sebagainya.Sebuah peta kuno yang dibuat oleh Claudius Ptolomeus, salah seorang Gubernur Kerajaan Yunani yang berpusat di Aleksandria Mesir, pada abad ke-2 Masehi, juga telah menyebutkan bahwa di pesisir barat Sumatera terdapat sebuah bandar niaga bernama Barousai (Barus) yang dikenal menghasilkan wewangian dari kapur barus. Bahkan dikisahkan pula bahwa kapur barus yang diolah dari kayu kamfer dari kota itu telah dibawa ke Mesir untuk dipergunakan bagi pembalseman mayat pada zaman kekuasaan Firaun sejak Ramses II atau sekitar 5. 000 tahun sebelum Masehi! Berdasakan buku Nuchbatuddar karya Addimasqi, Barus juga dikenal sebagai daerah awal masuknya agama Islam di Nusantara sekitar abad ke-7 Masehi. Sebuah makam kuno di kompleks pemakaman Mahligai, Barus, di batu nisannya tertulis Syekh Rukunuddin wafat tahun 672 Masehi. Ini memperkuat dugaan bahwa komunitas Muslim di Barus sudah ada pada era itu. Sebuah Tim Arkeolog yang berasal dari Ecole Francaise D’extreme-Orient (EFEO) Perancis yang bekerjasama dengan peneliti dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (PPAN) di Lobu Tua-Barus, telah menemukan bahwa pada sekitar abad 9-12 Masehi, Barus telah menjadi sebuah perkampungan multi-etnis dari berbagai suku bangsa seperti Arab, Aceh, India, China, Tamil, Jawa, Batak, Minangkabau, Bugis, Bengkulu, dan sebagainya. Tim tersebut menemukan banyak benda-benda berkualitas tinggi yang usianya sudah ratusan tahun dan ini menandakan dahulu kala kehidupan di Barus itu sangatlah makmur. Di Barus dan sekitarnya, banyak pedagang Islam yang terdiri dari orang Arab, Aceh, dan sebagainya hidup dengan berkecukupan. Mereka memiliki kedudukan baik dan pengaruh cukup besar di dalam masyarakat maupun pemerintah (Kerajaan Budha Sriwijaya). Bahkan kemudian ada juga yang ikut berkuasa di sejumlah bandar. Mereka banyak yang bersahabat, juga berkeluarga dengan raja, adipati, atau pembesar-pembesar Sriwijaya lainnya. Mereka sering pula menjadi penasehat raja, adipati, atau penguasa setempat. Makin lama makin banyak pula penduduk setempat yang memeluk Islam. Bahkan ada pula raja, adipati, atau penguasa setempat yang akhirnya masuk Islam. Tentunya dengan jalan damai Sejarahwan T. W. Arnold dalam karyanya “The Preaching of Islam” (1968) juga menguatkan temuan bahwa agama Islam telah dibawa oleh mubaligh-mubaligh Islam asal jazirah Arab ke Nusantara sejak awal abad ke-7 M.Setelah abad ke-7 M, Islam mulai berkembang di kawasan ini, misal, menurut laporan sejarah negeri Tiongkok bahwa pada tahun 977 M, seorang duta Islam bernama Pu Ali (Abu Ali) diketahui telah mengunjungi negeri Tiongkok mewakili sebuah negeri di Nusantara (F. Hirth dan W. W. Rockhill (terj), Chau Ju Kua, His Work On Chinese and Arab Trade in XII Centuries, St.Petersburg: Paragon Book, 1966, hal. 159). Bukti lainnya, di daerah Leran, Gresik, Jawa Timur, sebuah batu nisan kepunyaan seorang Muslimah bernama Fatimah binti Maimun bertanggal tahun 1082 telah ditemukan. Penemuan ini membuktikan bahwa Islam telah merambah Jawa Timur di abad ke-11 M (S. Q. Fatini, Islam Comes to Malaysia, Singapura: M. S. R.I., 1963, hal. 39). Dari bukti-bukti di atas, dapat dipastikan bahwa Islam telah masuk ke Nusantara pada masa Rasulullah masih hidup. Secara ringkas dapat dipaparkan sebagai berikut: Rasululah menerima wahyu pertama di tahun 610 M, dua setengah tahun kemudian menerima wahyu kedua (kuartal pertama tahun 613 M), lalu tiga tahun lamanya berdakwah secara diam-diam—periode Arqam bin Abil Arqam (sampai sekitar kuartal pertama tahun 616 M), setelah itu baru melakukan dakwah secara terbuka dari Makkah ke seluruh Jazirah Arab. Menurut literatur kuno Tiongkok, sekitar tahun 625 M telah ada sebuah perkampungan Arab Islam di pesisir Sumatera (Barus). Jadi hanya 9 tahun sejak Rasulullah Sholallohu ‘Alaihi Wasallam memproklamirkan dakwah Islam secara terbuka, di pesisir Sumatera sudah terdapat sebuah perkampungan Islam. Selaras dengan zamannya, saat itu umat Islam belum memiliki mushaf Al-Qur’an, karena mushaf Al-Qur’an baru selesai dibukukan pada zaman Khalif Utsman bin Affan pada tahun 30 H atau 651 M. Naskah Qur’an pertama kali hanya dibuat tujuh buah yang kemudian oleh Khalif Utsman dikirim ke pusat-pusat kekuasaan kaum Muslimin yang dipandang penting yakni (1) Makkah, (2) Damaskus, (3) San’a di Yaman, (4) Bahrain, (5) Basrah, (6) Kuffah, dan (7) yang terakhir dipegang sendiri oleh Khalif Utsman. Naskah Qur’an yang tujuh itu dibubuhi cap kekhalifahan dan menjadi dasar bagi semua pihak yang berkeinginan menulis ulang. Naskah-naskah tua dari zaman Khalifah Utsman bin Affan itu masih bisa dijumpai dan tersimpan pada berbagai museum dunia. Sebuah di antaranya tersimpan pada Museum di Tashkent, Asia Tengah. Mengingat bekas-bekas darah pada lembaran-lembaran naskah tua itu maka pihak-pihak kepurbakalaan memastikan bahwa naskah Qur’an itu merupakan al-Mushaf yang tengah dibaca Khalif Utsman sewaktu mendadak kaum perusuh di Ibukota menyerbu gedung kediamannya dan membunuh sang Khalifah. Perjanjian Versailes (Versailes Treaty), yaitu perjanjian damai yang diikat pihak Sekutu dengan Jerman pada akhir Perang Dunia I, di dalam pasal 246 mencantumkan sebuah ketentuan mengenai naskah tua peninggalan Khalifah Ustman bin Affan itu yang berbunyi: (246) Di dalam tempo enam bulan sesudah Perjanjian sekarang ini memperoleh kekuatannya, pihak Jerman menyerahkan kepada Yang mulia Raja Hejaz naskah asli Al-Qur’an dari masa Khalif Utsman, yang diangkut dari Madinah oleh pembesar-pembesar Turki, dan menurut keterangan, telah dihadiahkan kepada bekas Kaisar William II (Joesoef Sou’yb, Sejarah Khulafaur Rasyidin, Bulan Bintang, cet. 1, 1979, hal. 390-391). Sebab itu, cara berdoa dan beribadah lainnya pada saat itu diyakini berdasarkan ingatan para pedagang Arab Islam yang juga termasuk para al-Huffadz atau penghapal al-Qur’an. Menengok catatan sejarah, pada seperempat abad ke-7 M, kerajaan Budha Sriwijaya tengah berkuasa atas Sumatera. Untuk bisa mendirikan sebuah perkampungan yang berbeda dari agama resmi kerajaan—perkampungan Arab Islam—tentu membutuhkan waktu bertahun-tahun sebelum diizinkan penguasa atau raja. Harus bersosialisasi dengan baik dulu kepada penguasa, hingga akrab dan dipercaya oleh kalangan kerajaan maupun rakyat sekitar, menambah populasi Muslim di wilayah yang sama yang berarti para pedagang Arab ini melakukan pembauran dengan jalan menikahi perempuan-perempuan pribumi dan memiliki anak, setelah semua syarat itu terpenuhi baru mereka—para pedagang Arab Islam ini—bisa mendirikan sebuah kampung di mana nilai-nilai Islam bisa hidup di bawah kekuasaan kerajaan Budha Sriwijaya. Perjalanan dari Sumatera sampai ke Makkah pada abad itu, dengan mempergunakan kapal laut dan transit dulu di Tanjung Comorin, India, konon memakan waktu dua setengah sampai hampir tiga tahun. Jika tahun 625 dikurangi 2, 5 tahun, maka yang didapat adalah tahun 622 Masehi lebih enam bulan. Untuk melengkapi semua syarat mendirikan sebuah perkampungan Islam seperti yang telah disinggung di atas, setidaknya memerlukan waktu selama 5 hingga 10 tahun.Jika ini yang terjadi, maka sesungguhnya para pedagang Arab yang mula-mula membawa Islam masuk ke Nusantara adalah orang-orang Arab Islam generasi pertama para shahabat Rasulullah, segenerasi dengan Ali bin Abi Thalib Rodhiyallohu ‘anhu. Kenyataan inilah yang membuat sejarawan Ahmad Mansyur Suryanegara sangat yakin bahwa Islam masuk ke Nusantara pada saat Rasulullah masih hidup di Makkah dan Madinah. Bahkan Mansyur Suryanegara lebih berani lagi dengan menegaskan bahwa sebelum Muhammad Sholallohu ‘Alaihi Wasallam diangkat menjadi Rasul, saat masih memimpin kabilah dagang kepunyaan Khadijah ke Syam dan dikenal sebagai seorang pemuda Arab yang berasal dari keluarga bangsawan Quraisy yang jujur, rendah hati, amanah, kuat, dan cerdas, di sinilah ia bertemu dengan para pedagang dari Nusantara yang juga telah menjangkau negeri Syam untuk berniaga. “Sebab itu, ketika Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul dan mendakwahkan Islam, maka para pedagang di Nusantara sudah mengenal beliau dengan baik dan dengan cepat dan tangan terbuka menerima dakwah beliau itu,” ujar Mansyur yakin. Dalam literatur kuno asal Tiongkok tersebut, orang-orang Arab disebut sebagai orang-orang Ta Shih, sedang Amirul Mukminin disebut sebagai Tan mi mo ni’. Disebutkan bahwa duta Tan mi mo ni’, utusan Khalifah, telah hadir di Nusantara pada tahun 651 Masehi atau 31 Hijriah dan menceritakan bahwa mereka telah mendirikan Daulah Islamiyah dengan telah tiga kali berganti kepemimpinan. Dengan demikian, duta Muslim itu datang ke Nusantara di perkampungan Islam di pesisir pantai Sumatera pada saat kepemimpinan Khalifah Utsman bin Affan Rodhiyallohu ‘anhu (644-656 M). Hanya berselang duapuluh tahun setelah Rasulullah SAW wafat (632 M). Catatan-catatan kuno itu juga memaparkan bahwa para peziarah Budha dari Cina sering menumpang kapal-kapal ekspedisi milik orang-orang Arab sejak menjelang abad ke-7 Masehi untuk mengunjungi India dengan singgah di Malaka yang menjadi wilayah kerajaan Budha Sriwijaya. Gujarat Sekadar Tempat Singgah Jelas, Islam di Nusantara termasuk generasi Islam pertama. Inilah yang oleh banyak sejarawan dikenal sebagai Teori Makkah. Jadi Islam di Nusantara ini sebenarnya bukan berasal dari para pedagang India (Gujarat) atau yang dikenal sebagai Teori Gujarat yang berasal dari Snouck Hurgronje, karena para pedagang yang datang dari India, mereka ini sebenarnya berasal dari Jazirah Arab, lalu dalam perjalanan melayari lautan menuju Sumatera (Kutaraja atau Banda Aceh sekarang ini) mereka singgah dulu di India yang daratannya merupakan sebuah tanjung besar (Tanjung Comorin) yang menjorok ke tengah Samudera Hindia dan nyaris tepat berada di tengah antara Jazirah Arab dengan Sumatera. Bukalah atlas Asia Selatan, kita akan bisa memahami mengapa para pedagang dari Jazirah Arab menjadikan India sebagai tempat transit yang sangat strategis sebelum meneruskan perjalanan ke Sumatera maupun yang meneruskan ekspedisi ke Kanton di Cina. Setelah singgah di India beberapa lama, pedagang Arab ini terus berlayar ke Banda Aceh, Barus, terus menyusuri pesisir Barat Sumatera, atau juga ada yang ke Malaka dan terus ke berbagai pusat-pusat perdagangan di daerah ini hingga pusat Kerajaan Budha Sriwijaya di selatan Sumatera (sekitar Palembang), lalu mereka ada pula yang melanjutkan ekspedisi ke Cina atau Jawa. Disebabkan letaknya yang sangat strategis, selain Barus, Banda Aceh ini telah dikenal sejak zaman dahulu. Rute pelayaran perniagaan dari Makkah dan India menuju Malaka, pertama-tama diyakini bersinggungan dahulu dengan Banda Aceh, baru menyusuri pesisir barat Sumatera menuju Barus. Dengan demikian, bukan hal yang aneh jika Banda Aceh inilah yang pertama kali disinari cahaya Islam yang dibawa oleh para pedagang Arab. Sebab itu, Banda Aceh sampai sekarang dikenal dengan sebutan Serambi Makkah. Referensi: 1 Prof. Dr. HAMKA; Dari Perbendaharaan Lama; Pustaka Panjimas; cet.III; Jakarta; 1996; Hal.4-5. 2 Peter Bellwood, Prasejarah Kepulauan Indo-Malaysia, Gramedia, 2000. Judul asli “Prehistoriy of the Indo-Malaysian Archipelago”, Academic Press, Sidney, 1985. Buku ini menjadi pegangan peneliti dunia mengenai catatan arkelogis Polynesia dan Asia Tenggara. 3 Ibid, hal.455. 4 G.R. Tibbetts, Pre Islamic Arabia and South East Asia, JMBRAS, 19 pt.3, 1956, hal.207. Penulis Malaysia, Dr. Ismail Hamid dalam “Kesusastraan Indonesia Lama Bercorak Islam” terbitan Pustaka Al-Husna, Jakarta, cet.1, 1989, hal.11 juga mengutip Tibbetts. 5 Robert Dick-Read; Penjelajah Bahari, Pengaruh Peradaban Nusantara di Afriika; Mizan; Juni 2008. Dick-Read bisa dihubungi di robet.dread@ntworld.com atau thurlton.publishing@ntworld.com. Kunjungi pula www.phantomvoyagers.com. 6 Kitab Chiu Thang Shu, tanpa tahun. 7 R.W. Arnold, The Preaching of Islam (Lahore: Ashraf 1968), hal.367 8 F. Hirth dan W.W. Rockhill (terj), Chau Ju Kua, His Work On Chinese and Ar ab Trade in XII Centur ies (St.Petersburg: Paragon Book, 1966) hal. 159. 9 S.Q. Fatini, Islam Comes to Malaysia (Singapura: M.S.R.I., 1963), hal.39 10 Wawancara langsung penulis dengan Mansyur Suryanegara di Bandung, tahun 2002. Sumber Artikel : http://khalidwahyudin.wordpress.com/2007/11/24/islam-masuk-nusantara-saat-rasulullah-masih-hidup/ http://safuan.wordpress.com/2011/05/29/islam-masuk-nusantara-ketika-rasulullah-masih-hidup/ Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest by sukristiawan

sukristiawan.com:FAKTA FAKTA SEJARAH ISLAM YG DISEMBUYIKAN BARAT DAN YAHUDI

FAKTA FAKTA SEJARAH ISLAM YG DISEMBUYIKAN BARAT DAN YAHUDI Sejarah adalah peristiwa yang sudah terjadi, namun baru ditulis kemudian, jauh setelah kejadian sebenarnya berlalu. Sebagai cerita masa lalu sejarah mudah untuk dimanipulasi, dan disampaikan kepada generasi berikutnya yang hanya bisa menerima mentah-mentah informasi itu sebagai kebenaran. Informasi mengenai penemuan-penemuan sains dan teknologi yang pernah kita terima kebanyakan berasal dari buku-buku pengetahuan Barat. Penemu-penemu yang disebut sebagai yang pertama di dunia itu pun dipuji sebagai orang yang berjasa kepada ilmu pengetahuan dan umat manusia. Abad pertengahan, masa kegelapan di Barat Sejak jatuhnya kekaisaran Romawi tanggal 4 September 476, ketika kaisar terakhir dari kekaisaran Romawi Barat, Romulus Augustus, diberhentikan oleh Odoacer, seorang Jerman yang menjadi penguasa Itali setelah Julius Nepos meninggal pada tahun 480, maka dikatakan Eropa telah memasuki Masa-masa Kegelapan (Dark Ages). Masa-masa Kegelapan ini berlangsung kira-kira dari tahun 476 itu hingga Renaisans, sekitar tahun 1500-an. Renaisans disebut juga masa kelahiran kembali Eropa, atau kelahiran kembali budaya Yunani dan Romawi Purba, berupa kemajuan di bidang seni, pemikiran dan kesusasteraan yang mengeluarkan Eropa dari kegelapan intelektual abad pertengahan. Kembalinya budaya Yunani dan Romawi Purba tersebut direbut dari tangan ilmuwan-ilmuwan Islam setelah mengalami perkembangan yang luar biasa. Dengan tanpa malu-malu, plagiator-plagiator Eropa itu mengklaim bahwa penemuan-penemuan sains dan teknologi itu adalah hasil usaha mereka. Fakta-fakta sejarah sebenarnya Sekarang, saya mencoba mengutipkan untuk anda, fakta sebenarnya yang terjadi, bahwa penemuan-penemuan sains dan teknologi itu sebagian besar berasal dari masa kejayaan Kekhalifahan Islam, oleh para sarjana Muslim. Semoga pengetahuan ini dapat disampaikan kepada anak-cucu kita dan menjadi penyadar bahwa kita sebenarnya mempunyai potensi yang sangat besar untuk menguasai kembali sains dan teknologi, dan tidak hanya menjadi pemakai atau korban teknologi. Sejak 5.000 tahun SM Masa perkembangan kebudayaan Mesir Purba. Menghasilkan limas-limas (piramida) yang hebat, sistem pengairan yang baik dan sistem bintang yang cukup bagus. Namun ilmu bintang (astronomi) masih tercampur-aduk dengan ilmu perbintangan (astrologi). Ahli-ahli pengetahuan adalah pendeta-pendeta yang tidak mengenal batas antara logika, takhayul, dan kepercayaan, yaitu pemuja tritunggal Apis-Isis-Osiris. Sejak 4.000 tahun SM Masa perkembangan kebudayaan India Purba. India dengan kecenderungan samadinya lebih terkungkung dalam metafisika, monisme (menunggalnya manusia dengan dewata), dan pantheisme (hadirnya dewata di dalam segala yang ada). Mewariskan pengetahuan Astadhyayi, tata bahasa Sanskrit oleh Panini (kurang lebih 400 tahun SM) adalah pembahasan ilmiah ilmu bahasa yang mendahului pembahasan oleh Aristoteles (384-322 SM) dan bernilai jauh lebih tinggi. Sejak lebih dari 2.000 tahun SM Merupakan masa perkembangan kebudayaan Tiongkok Purba. Dengan pengetahuan bercorak kudus (sacral, scared). Mereka berpikir bahwa segala pemberian berasal dari Thian dan bukan obyektif-empirik, hasil ikhtiar manusia secara sistematik. Cara berpikir manusia Tiongkok Purba pada umumnya masih berdasarkan firasat dan renungan, belum kritik-analitik. Sejak lebih dari 1.000 tahun SM Berkembangnya kebudayaan Parsi Purba. Penemuan jentera (roda gigi/gir) dalam pembuatan tembikar, dan kini mulai dari jam tangan yang terkecil hingga roket angkasa yang terbesar menggunakan jentera di dalam mesinnya. Sejak 500 tahun SM Dimulainya kebudayaan Yunani-Romawi. Dengan filsafat anthroposentrik (manusia berada pada pusat segala aktivitas) mereka di dalam banyak hal berlawanan dengan kecenderungan-kecenderungan niskala Mesir Purba, India Purba, Tiongkok Purba, dan Parsi Purba serta bersikap akliah (rational). Kecendrungan berpikir seolah-olah manusia berdiri di luar alam dan melihat alam sebagai suatu yang terpotong-potong, maka lahirlah pengertian jagat besar (makrokosmos) dan jagat kecil (mikrokosmos). Tidak ada batas antara filsafat dan pengetahuan. 48 SM – 371 Penyerbuan Julius Caesar, kaisar Romawi, pada tanggal 48 SM menghancurkan karya-karya asli ilmu filsafat dan pengetahuan Yunani di perpustakaan-perpustakaan Iskandariah. Kemudian pada 272 M Kaisar Romawi berikutnya, Lucius Domithius Aurelianus, dan Kaisar Theodosius Magnus pada 371 M melakukan hal yang sama. 476 Awal Eropa memasuki masa kegelapan (Dark Ages), yaitu sejak jatuhnya kekaisaran Romawi terakhir tanggal 4 September 476 di mana kaisar Romawi Barat, Romulus Augustus, diberhentikan oleh Odoacer. 571 Kelahiran Nabi Muhammad Saw pada tanggal 12 Rabiul Awal pada Tahun Gajah (bertepatan dengan 20 April 571). Disebut Tahun Gajah disebabkan pada tahun itu Raja Abrahah dari Yaman dengan 60 ribu pasukan bergajahnya ingin menghancurkan Kabah (Baitullah) di Makkah, namun digagalkan Allah Swt dengan serangan burung ababil yang melempari pasukan itu dengan batu berapi (QS.Al-Fiil). Muhammad Saw adalah Rasul terakhir utusan Allah Swt yang membawa risalah kenabian untuk seluruh umat manusia dan alam semesta. 610 Nabi Muhammad Saw menerima wahyu pertama, yakni Alquran surah Al-alaq ayat 1-5 yang diawali dengan kalimat “iqro” yang artinya bacalah. Kalimat ini menjadi awal ditemukannya metoda ilmiah, yakni metode empirik-induktif dan percobaan yang menjadi kunci pembuka rahasia-rahasia alam semesta yang menjadi perintis modernisasi Eropa dan Amerika. Guna penyebaran agama, dikembangkanlah gerakan yang bertujuan membuat “melek” huruf yang belum pernah ada bandingannya pada masa itu. Kepandaian baca tulis tidak lagi menjadi monopoli kaum cendikiawan. Ini adalah langkah pertama gerakan ilmu secara besar-besaran. Konsep tentang karantina pertama kali diperkenalkan dalam abad ke-7 oleh Nabi Muhammad Saw, yang dengan bijaksana memperingatkan supaya hati-hati ketika memasuki atau meninggalkan suatu daerah yang terkena wabah penyakit. Sejak abad ke-10, dokter-dokter Islam berinovasi dengan mengisolasi individu-individu penderita penyakit dan mengasingkannya ke arah utara. Sedangkan konsep karantina yang dikembangkan di Venice, Italia pada tahun 1403 bukanlah yang pertama di dunia. 660 – 750 Kekuasaan Daulah Umayyah menguasai Damsyik (Spanyol) tahun 629 M, Syam dan Irak tahun 637 M, Mesir sampai Maroko tahun 645 M, Persia tahun 646 M, Samarkand tahun 680 M, seluruh Andalusia tahun 719 M, dan akhirnya tertahan di Poiteier pada tahun 732 M dalam usahanya memperluas pengaruh ke Prancis. 700-an (Kompas, navigasi, ensiklopedi geografi, kalender, peta dunia) Ahli ilmu geografi Islam dan navigator-navigatornya mempelajari jarum magnet – mungkin dari orang Cina, namun para navigator itulah yang pertama kali menggunakan jarum magnet di dalam pelayaran. Mereka menemukan kompas dan menguasai penggunaannya di dalam pelayaran menuju ke Barat. Navigator-navigator Eropa bergantung pada juru-juru mudi Muslim dan peralatannya ketika menjelajahi wilayah-wilayah yang tak dikenal. Gustav Le Bon mengakui bahwa jarum magnet dan kompas betul-betul ditemukan oleh Muslim dan orang Cina hanya berperan kecil. Alexander Neckam, seorang Inggris, seperti juga orang Cina, mungkin belajar tentang kompas dari pedagang-pedagang Muslim, namun dikatakan bahwa dialah orang pertama yang menggunakan kompas dalam pelayaran. Dan orang Cina memperbaiki keahlian mereka yang berhubungan pelayaran setelah mereka mulai berinteraksi dengan Muslim selama abad ke-8. Diceritakan bahwa ilmu geografi dihidupkan kembali abad ke-15, ke-16 dan ke-17 ketika pekerjaan Ptolemius di masa lampau ditemukan. Penjelajah dengan ekspedisi-ekspedisi Portugis dan Spanyol juga mendukung hal ini. Risalah pertama berbasis ilmiah tentang geografi dihasilkan selama periode ini oleh sarjana-sarjana Eropa. Namun apakah fakta sesungguhnya? Ahli geografi Islam menghasilkan buku-buku yang tak terhitung tentang Afrika, Asia, India, Cina dan orang-orang Indian selama abad ke-8 hingga abad ke-15. Tulisan-tulisan itu mencakup ensiklopedi geografi pertama di dunia, almanak-almanak dan peta jalan. Karya-karya agung abad ke-14 oleh Ibnu Battutah menyediakan suatu pandangan yang terperinci mengenai geografi dunia di masa lampau. Ahli geografi Muslim dari abad ke-10 sampai abad ke-15 telah melampaui hasil dari orang-orang Eropa tentang geografi daerah-daerah ini dengan baik ketika memasuki abad ke-18. Para penjelajah Eropa menyebabkan kehancuran pada lembaga pendidikan, sarjana-sarjana dan buku-buku mereka. Mereka tidak memberikan makna apa pun pada perkembangan ilmu geografi untuk dunia Barat. 735 Khalifah Abu Ja’far Abdullah Al-Manshur mempekerjakan para penerjemah yang menerjemahkan buku-buku kedokteran, ilmu pasti, dan filsafat dari bahasa Yunani, Parsi dan Sanskrit, di antaranya terdapat Bakhtaisyu Kabir alias Bakhtaisyu ibnu Jurijs ibnu Bakhtaisyu, Al-Fadzj ibnu Naubakht dan anaknya Abu Sahl Tiamdz ibnu Al-Fadzl ibnu Naubakht, serta Abdullah ibnu Al-Muqaffa. 740-an Berbagai bentuk jam mekanik dihasilkan oleh insinyur-insinyur Muslim Spanyol, ada yang besar dan kecil, dan pengetahuan ini kemudian sampai ke Eropa melalui terjemahan buku-buku mekanika Islam ke bahasa Latin. Jam-jam ini menggunakan sistem picu beban. Gambar desain dari beberapa bagian gir dan sistem kerjanya juga ada. Jam seperti itu dilengkapi dengan buangan air raksa, jenis yang kemudian secara langsung dijiplak oleh orang-orang Eropa selama abad ke-15. Sebagai tambahan, selama abad ke-9, Ibn Firnas dari Spanyol Islam, menurut Will Durant, menemukan sebuah alat yang mirip arloji sebagai penanda waktu yang akurat. Ilmuwan-ilmuwan Muslim juga membangun bermacam jam-jam astronomi yang sangat akurat untuk digunakan dalam observatorium-observatorium mereka. Tetapi dikatakan kepada kita bahwa sampai abad ke-14, satu-satunya jenis jam yang ada adalah jam air. Di tahun 1335, sebuah jam mekanis yang besar dibangun di Milan, Italia. Dikatakan bahwa jam ini adalah jam berpicu beban pertama di dunia. 750 – 1258 Kekuasaan Daulah Abbasiah di Baghdad (Irak) 765 Fakultas kedokteran pertama didirikan oleh Jurjis ibnu Naubakht. 800 Ibn Firnas, seorang penemu Muslim Spanyol, tercatat sebagai orang yang pertama membangun dan menguji sebuah pesawat terbang pada tahun 800-an. Roger Bacon belajar tentang pesawat terbang dari referensi-referensi ilmuwan Muslim mengenai pesawat terbangnya Ibnu Firnas. Belakangan yang dikenal adalah penemuan oleh Bacon, ditanggali sekitar 500 tahun kemudian dan Da Vinci sekitar 700 tahun kemudian. Para ahli matematika Islam yang menemukan aljabar memperkenalkan konsep tentang menggunakan huruf-huruf sebagai variabel-variabel yang tak dikenal dalam persamaan-persamaan sejak abad ke-9. Melalui sistem ini, mereka memecahkan berbagai persamaan-persamaan yang kompleks, termasuk kuadrat dan persamaan pangkat tiga. Mereka menggunakan simbol-simbol untuk mengembangkan dan menyempurnakan teorema binomial. Jadi Francois Vieta, seorang ahli matematika Prancis, bukanlah yang pertama menggunakan lambang-lambang aljabar pada tahun 1591. Dia menulis persamaan-persamaan aljabar dengan huruf-huruf seperti x dan y, dan mengatakan bahwa penemuannya ini mempunyai dampak serupa dengan kemajuan dari penggunaan angka Romawi ke angka Arab. Dikatakan bahwa selama abad ke-17 Rene Descartes telah menemukan bahwa aljabar bisa digunakan untuk memecahkan persoalan geometris. Tetapi jauh sebelumnya, yakni sejak abad ke-9, para ahli matematika di masa kekhalifahan Islam sudah melakukan hal yang sama. Pertama adalah Thabit bin Qurrah, kemudian diikuti oleh Abu Al-Wafa pada abad ke-10 dengan membukukan kegunaan Aljabar untuk mengembangkan geometri menjadi eksak dan menyederhanakan sains. Diinformasikan juga kepada kita bahwa tadinya tidak ada perbaikan sejak dibuatnya ilmu bintang selama Abad Pertengahan mengenai gerakan planet-planet sampai abad ke-13. Lalu seorang bijaksana dari Kastil (Spanyol Tengah) bernama Alphonso menemukan Tabel Alphonsine, yang lebih akurat dibanding tabel milik Ptolemius. Fakta sebenarnya adalah ahli ilmu falak (ilmu bintang) Islam membuat banyak perbaikan-perbaikan atas penemuan Ptolemius sejak abad ke-9. Mereka adalah ahli ilmu falak pertama yang memperdebatkan gagasan-gagasan kuno Ptolemius. Di dalam kritik mereka atas orang-orang Yunani, mereka manyatukan bukti bahwa matahari adalah pusat dari sistem matahari dan bahwa garis orbit bumi dan planet-planet lainnya boleh jadi berbentuk lonjong (elips). Mereka menghasilkan ratusan tabel-tabel astronomikal dengan keakuratan tinggi dan gambar-gambar bintang. Banyak dari kalkulasi mereka sangat akurat sehingga mereka dihormati pada masa itu. Tabel milik Alphonso (Alphonsine Tables) hanyalah sekedar salinan dari pekerjaan ilmu bintang yang dipancarkan ke Eropa melalui Islam di Spanyol. Disebutkan pula bahwa seorang sarjana Inggris bernama Roger Bacon pada tahun 1268 untuk pertama kali membuat lensa kaca untuk meningkatkan penglihatan. Pada waktu yang hampir bersamaan, kacamata bisa didapat dan telah digunakan di Cina dan Eropa. Tentu saja kacamata sudah muncul sebelum kacamata Roger Bacon selesai pembuatannya, karena Ibnu Firnas dari Spanyol Islam sudah menemukan kacamata pada abad ke-9, dan diproduksi serta dijual di wilayah Spanyol selama lebih dari dua abad. Setiap sebutan kacamata oleh Roger Bacon, maka itu hanyalah sebuah pengaliran kembali pekerjaan Al-Haytham, orang yang memiliki hasil riset yang dijadikan referensi oleh Bacon. Sarjana-sarjana Islam dari abad ke-9 sampai ke-14 mempelajari dan menemukan ilmu etnografi. Sejumlah ahli geografi Muslim menggolongkan ras-ras, mencatat secara terperinci penjelasan kebiasaan-kebiasaan budaya unik mereka dan penampilan fisiknya. Para ahli Muslim itu menulis ribuan halaman mengenai topik ini. Pekerjaan seorang Jerman bernama Johann F. Blumenbach (1752-1840) yang mengaku sebagai yang pertama menggolong-golongkan ras ke dalam 5 golongan besar (kulit putih, kuning, coklat, merah dan hitam), tidak sebanding dengan pekerjaan-pekerjaan ahli geografi Muslim itu. 813 Pada masa kekuasaan Khalifah Al-Maimun ibnu Harun Al-Rasyid didirikan Daru Al-Hikmah atau Akademi Ilmu Pengetahuan pertama di dunia, yang terdiri dari perpustakaan, pusat pemerintahan, observatorium bintang, dan universitas (Daru Al-Ulum. 850 Ahli kimia Islam menghasilkan kerosin (minyak tanah murni) melalui penyulingan produk minyak dan gas bumi (Encyclopaedia Britannica, Petroleum) lebih dari 1.000 tahun sebelum Abraham Gesner, orang Inggris, mengaku sebagai yang pertama menghasilkan kerosin dari penyaringan aspal. 866 Kertas tertua yang menjadi contoh untuk dicetak di dunia Barat adalah sebuah naskah Arab berjudul Gharib Al-Hadist oleh Abu ‘Ubyad Al-Qasim ibnu Sallam bertanggal Dzulqaidah 252 atau 13 Nopember – 12 Desember 866, yang masih tersimpan di Perpustakaan Universitas Leiden. 900-an Pabrik kertas muncul di Mesir, kemudian di Maroko tahun 1100 M, dan di Spanyol tahun 1150 M yang sudah berhasil membuat kertas putih dan berwarna. Bandul ditemukan oleh Ibnu Yunus al-Masri selama abad ke-10, orang yang pertama mempelajari dan mendokumentasikan gerakan bergetarnya. Hasil perhitungannya digunakan dalam jam-jam yang diperkenalkan oleh ahli ilmu Fisika Muslim selama abad ke-15. Baru pada abad ke-17 Galileo yang masih remaja telah menciptakan bandul. Diceritakan bahwa dia melihat cahaya api pada lampunya berayun-ayun tertiup angin, lalu dia pulang ke rumah dan menemukan bandul dengan inspirasi itu. Dikatakan bahwa trigonometri dikembangkan oleh bangsa Yunani, padahal di masa itu Trigonometri hanya tinggal teori. Teori itu kemudian dikembangkan dan mencapai tingkat kesempurnaan yang modern di tangan sarjana-sarjana Muslim, dan penghargaan untuk itu secara khusus pantas diberikan kepada al-Battani. Dialah yang menguraikan kata-kata fungsi dasar dari ilmu pengetahuan ini, seperti sinus, kosinus, tangen, dan kotangen. Istilah sebelumnya berasal dari terminologi Arab, Jaib untuk sinus yang berarti garis bengkok, istiwa’ untuk kotangen yang berarti bayangan lurus dari gnomon, dan tangen adalah bayang-bayang melintangnya. Selain menetapkan dengan akurat tabel perhitungan trigonometri dari 0 hingga 90 derajat, dia juga berhasil dengan tepat menghitung satu tahun matahari atau masehi, yaitu 365 hari 5 jam 46 menit dan 24 detik. Sebelumnya diketahui bahwa persamaan pangkat tiga yang sulit dan masih belum terpecahkan hingga abad ke-16 ketika Niccolo Tartaglia, seorang ahli matematika Italia berhasil memecahkannya. Kenyataannya persamaan pangkat tiga seperti itu dan juga banyak persamaan-persamaan dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi sudah dapat dipecahkan dengan mudah oleh para ahli matematika Muslim sejak abad ke-10. Selama abad ke-10 atau lebih awal, ratusan ahli matematika Muslim menggunakan dan menyempurnakan teorema binomial. Mereka memulai penggunaannya untuk solusi yang sistematis atas persoalan aljabar. Namun dikatakan bahwa Isaac Newtonlah yang mengembangkan teorema binomial pada abad yang ke-17. Demikian juga dikatakan bahwa Robert Boyle, dalam abad ke-17, yang pertama mengembangkan ilmu kimia, padahal beberapa ahli kimia Muslim, termasuk Ar-Razi, Al-Jabr, Al-Biruni dan Al-Kindi, melaksanakan eksperimen-eksperimen ilmiah dalam ilmu kimia sekitar 700 tahun sebelum Boyle melakukannya. Durant menulis bahwa orang Islam memperkenalkan metode percobaan pada ilmu pengetahuan ini. Humboldt meyakini bahwa orang Islam sebagai penemu ilmu Kimia. Paul Ehrlich (abad ke-19) disebut sebagai pencipta obat-obatan kemoterapi, yakni pemakaian obat-obatan yang khusus untuk membunuh mikroba, padahal dokter-dokter Islam telah menggunakan berbagai macam unsur pokok yang spesifik untuk menghancurkan mikroba. Mereka menggunakan belerang (Sulfur) sebagai bahan utama khusus untuk membunuh kuman kudis. Ar-Razi (pada abad ke-10) menggunakan campuran air raksa sebagai antiseptik yang penting. Banyak ahli kimia Muslim telah menghasilkan alkohol sebagai obat-obatan terapeutik melalui penyulingan sejak abad ke-10 dan melakukan pabriksasi alat-alat penyulingan yang pertama untuk digunakan dalam proses kimiawi. Mereka menggunakan alkohol sebagai bahan pelarut dan antiseptik, jauh sebelum Arnau de Villanova, seorang Spanyol pada tahun 1300, yang mengaku telah membuat alkohol yang pertama di dunia. Diberitakan bahwa anestesia modern ditemukan pada abad ke-19 oleh Humphrey Davy dan Horace Wells. Sebenarnya anesthesia modern ditemukan, dikuasai dan disempurnakan oleh ahli anestesia Muslim 900 tahun sebelum kedatangan Davy dan Wells. Mereka menggunakan cara oral seperti juga anestesia yang dihirup. Sejak abad ke-10 dokter-dokter Islam dan ahli bedahnya sudah menggunakan alkohol sebagai pencegah infeksi ketika membersihkan luka-luka, jadi pencegahan infeksi yang dilakukan oleh ahli bedah dari Inggris, Joseph Lister pada tahun 1865 bukanlah yang pertama. Ahli bedah di Spanyol yang Islam menggunakan metoda-metoda khusus untuk memelihara antisepsis sebelum dan selama perawatan. Mereka juga memulai tindakan-tindakan khusus untuk memelihara kesehatan selama periode pasca operasi. Tingkat sukses mereka sangat tinggi, sehingga penjabat-penjabat tinggi di seluruh Eropa datang ke Cordova, Spanyol, untuk meminta pelayanan kesehatan yang dapat diperbandingkan dengan “Mayo Clinic” di Abad Pertengahan. Menurut apa yang kita ketahui, William Harvey menemukan sirkulasi darah pada awal abad ke-17. Dia yang pertama dengan benar menguraikan fungsi jantung, pembuluh nadi dan vena. Galen dari Roma telah memperkenalkan ide yang salah mengenai sistem peredaran darah, dan Harvey yang pertama menetapkan bahwa darah dipompa ke seluruh tubuh via oleh kerja jantung dan klep-klep pembuluh darah. Oleh karena itu, dia dihormati sebagai pendiri ilmu tubuh manusia (physiology). Tetapi 7 abad sebelumnya, yakni pada abad ke-10, Ar-Razi menulis sebuah risalah yang mendalam mengenai sistem pembuluh darah, dan dengan teliti digambarkannya fungsi pembuluh darah dan klep-klepnya. Ibnu An-Nafs dan Ibnu Al-Quff (pada abad ke-13) mendokumentasikan secara penuh tentang sirkulasi darah dan dengan tepat menggambarkan ilmu urai tubuh dari jantung dan fungsi klep-klepnya 300 tahun sebelum Harvey. William Harvey adalah seorang lulusan Universitas Padua yang terkenal di Itali, yang pada waktu itu mayoritas kurikulumnya didasarkan pada teks buku Ibnu Sina dan Ar-Razi. 960 Gerbert d’Aurillac, seorang Perancis, menerjemahkan buku-buku ilmiah Islam ke dalam bahasa Latin, dan dengan ini, era penerjemahan buku-buku ilmiah Islam dimulai. Gerbert kemudian menjadi Paus Sylvester II, meskipun begitu dia masih disebut tukan sihir karena kepercayaannya terhadap sains yang sangat ditentang oleh gereja pada masa itu. 1000-an Kaca dan cermin digunakan di Spanyol Islam. Orang-orang Venesia belajar tentang seni membuat peralatan berbahan gelas yang bagus dari seniman-seniman pembuat kaca dari Syria selama abad ke-9 dan ke-10. Namun yang diketahui umum cermin dan kaca diproduksi pertama kali tahun 1291 di Venesia. Dikatakan pula bahwa pada abad ke-17 Isaac Newton mengadakan penyelidikan tentang prisma, lensa-lensa dan cahaya. Padahal dalam abad ke-11 Al-Haytham telah menetapkan hampir segala sesuatu yang dikemukakan oleh Isacc Newton mengenai ilmu optik itu, jauh berabad-abad sebelumnya, dan Al-Haytham dihormati oleh banyak penguasa pada masa itu sebagai “penemu optik.” Demikian juga mengenai penyelidikan tujuh variasi warna yang dibiaskan oleh prisma, selain telah lebih dulu dipelajari oleh Al-Haytham, pada abad ke-14 Kamal Ad-Din juga melakukannya. Ada dugaan kalau Newton sedikit dipengaruhi oleh Al-Haytham. Al-Haytham adalah ilmuwan fisika yang paling banyak dijadikan referensi di Abad Pertengahan. Pekerjaan-pekerjaannya digunakan dan dikutip oleh sebagian besar sarjana-sarjana Eropa selama abad ke-16 dan 17, tidak sebanding dengan Newton dan Galileo seandainya digabungkan. Dalam abad ke-16 dikatakan bahwa Leonardo Da Vinci menjadi pendiri ilmu geologi ketika ia mencatat fosil-fosil yang ditemukan di pegunungan yang diindikasi sebagai asal-muasal cairan bumi. Tetapi kenyataanya pada abad ke-11, Al-Biruni membuat dengan tepat perngamatan ini dan menambahkannya ke dalam ilmu geologi, termasuk sebuah buku yang sangat besar, ratusan tahun sebelum Da Vinci dilahirkan. Ibnu Sina mencatat hal ini dengan baik. Jadi sangat mungkin kalau Da Vinci pertama kali belajar konsep ini dari terjemahan buku-buku Islam ke dalam bahasa Latin. Da Vinci tidak menambahkan pengetahuan apa pun yang asli dari dirinya. 1030 Jauh sebelum Paracelsus (abad ke-16) dikatakan menemukan candu yang disuling untuk anesthesia, dokter-dokter Islam sudah memperkenalkan nilai anestetik dari candu asli selama Abad Pertengahan. Candu mula-mula digunakan sebagai bagian dari anestetik oleh orang Yunani. Paracelus adalah seorang murid yang memperlajari pekerjaan-pekerjaan Ibnu Sina, dan dari situlah hampir dipastikan dia memperoleh ide ini. 1050 Konsep keterbatasan materi alam pertama kali ditekuni oleh Al-Biruni, seorang sarjana besar Islam dari Persia dalam tahun 1050. Konsep mengenai wujud materi alam yang bisa berubah namun massanya tetap, seperti air yang jika dipanaskan akan berubah menjadi uap, namun massa total tetap sama. Tapi dikatakan bahwa penemunya adalah Antione Lavoiser pada abad ke-18, padahal Lavoiser adalah seorang murid dari para ahli ilmu kimia dan fisika Muslim pada masanya dan sering mengambil referensi dari buku-buku mereka. Disebutkan bahwa Nicolas Desmarest pada tahun 1756 adalah orang pertama yang mempelajari tentang pembentukan geologi lembah-lembah, dengan teorinya bahwa lembah-lembah itu dibentuk dalam suatu periode yang lama oleh waktu dan aliran udara. Padahal Ibnu Sina dan Al-Biruni membuat dengan tepat penemuan itu dalam abad ke-11, 700 tahun sebelum Desmarest melakukannya. Al-Biruni adalah orang yang melakukan eksperimen besar pertama di dunia. Dia menulis lebih dari 200 buku, dan banyak ilmuwan yang mendiskusikan eksperimen-eksperimennya. Hasil karyanya berupa sejumlah literatur ilmiah berbagai bidang ilmu pengetahuan dalam 13.000 halaman, jauh melebihi apa yang ditulis oleh Galileo digabungkan dengan Newton. Jadi tidak benar bahwa Galileo adalah orang pertama yang melakukan eksperimen besar di dunia pada abad ke-17. 1121 Al-Khazini, ilmuwan Muslim kelahiran Bizantium atau Yunani tahun 1115 dan wafat 1130 adalah saintis yang serba bisa yang menguasai astronomi, fisika, biologi, kimia, matematika serta filsafat. Dia telah memberi kontribusi yang sangat besar bagi perkembangan sains modern, salah satunya adalah kitab Mizan al-Hikmah atau Balance of Wisdom. Buku yang ditulisnya dalam tahun 1121 itu mengungkapkan bagian penting fisika Islam. Dalam buku itu, Al-Khazini menjelaskan sacara detail pemikiran dan teori yang diciptakannya tentang keseimbangan hidrostatika, konstruksi dan kegunaan, serta teori statika atau ilmu keseimbangan, hidrostatika dan pusat gravitasi. Al-Khazini dan ilmuwan Muslim lainnya merupakan yang pertama menjeneralisasi teori pusat gravitasi dan mereka adalah yang pertama kali menerapkannya ke dalam benda tiga dimensi. Para ilmuwan Muslim, salah satunya al-Khazini telah melahirkan ilmu gravitasi yang kemudian berkembang di Eropa. Jelas di sini Isaac Newton sangat terlambat mengemukakan teori Gravitasi di dalam bukunya Philosophia Naturalis Principia Mathematica yang dipublikasikan tahun 1687, 500 tahun lebih setelah buku Al-Khazini membahas hal yang sama. Jadi bagaimana dengan cerita apel yang jatuh itu? 1130 Gerard da Cremona, orang Italia yang tinggal di Spanyol, menerjemahkan 92 buku ilmiah Islam ke dalam bahasa Latin. Buku terjemahannya itu antara lain Al-Asrar (rahasia-rahasia) karya Abu Bakr Muhammad ibnu Zakaria Ar-Razi (bhs.Ltn.Razes, Rases, atau Rhazes), sebuah karya dokter Abu Az-Zahrawi tentang metoda pembedahan, buku karya Abu Muhammad Dhiyauddin Al-Baithar (bhs.Ltn.Alpetagrius) mengenai tumbuh-tumbuhan. Giovanni Morgagni (1682-1771), orang Itali yang dihormati sebagai bapak pathology (ilmu penyakit) karena dikatakan sebagai orang pertama yang dengan benar menguraikan sifat alami penyakit. Namun jauh sebelum Giovanni melakukannya, para ahli bedah Islam adalah ahli patologi pertama sesungguhnya. Mereka menyadari secara penuh sifat alami penyakit dan menggambarkan berbagai macam penyakit dengan detil modern. Ibnu Zuhr dengan benar menggambarkan sifat alami radang selaput dada (pleurisy), tuberkulosis (TBC) dan radang kantung jantung (pericardistis). Az-Zahrawi dengan teliti mendokumentasikan ilmu penyakit dari hydrocephalus (air di otak) dan penyakit-penyakit sejak lahir lainnya. Ibnu Al-Quff dan Ibnu An-Nafs memberi uraian-uraian sempurna tentang penyakit-penyakit peredaran darah. Ahli-ahli bedah Islam lainnya memberi uraian-uraian akurat pertama tentang penyakit berbahaya tertentu, termasuk kanker perut, usus dan kerongkongan. Para ahli bedah Islam ini adalah pemula dari pathology (ilmu penyakit), bukan Giovanni Morgagni. 1140-an Para ahli matematik Islam memperkenalkan bilangan negatif untuk digunakan dalam berbagai fungsi aritmetika sedikitnya 400 tahun sebelum Geronimo Cardano mengakui telah memperkenalkannya dalam tahun 1545, dengan mengatakan bahwa angka-angka bisa kurang dari nol. 1160 Mata air-mata air Nil yang mengalir melalui danau-danau besar di Khatulistiwa telah ditetapkan dengan seksama oleh Al-Idrisi, sedangkan orang-orang Eropa baru menemukannya pada paruh kedua abad ke-19. 1200-an Informasinya pada tahun 1614, John Napier menemukan logaritma dan tabel logaritmik, namun sejak abad ke-13 para ahli matematika Islam sudah menemukannya dan tabel logaritmik seperti itu sudah umum di dalam dunia pengetahuan Islam pada masa itu. 1205 Amir Ya’qub dalam pertempuran Mahdiyya telah menggunakan artileri sebagai senjata terakhir. Pada tahun 1273, Sultan Abu Yusuf pada pertempuran Sijilmasa di Maroko Selatan mempergunakan meriam-meriam. Pada tahun 1342, dua orang Inggris, Lord Derby dan Lord Salisbury, hadir pada pertempuran Algericas yang dipertahankan dengan cara yang sama oleh orang-orang Arab. Ketika kedua orang Inggris itu menyaksikan daya efek mesiu, maka mereka membawa penemuan ini ke negeri mereka. 1240 – 1250 Seorang frater Katolik Roma anggota Ordo Fransiskan dari Inggris bernama Roger Bacon datang untuk mempelajari bahasa Arab ke Paris dan Toledo karena ada orang-orang Perancis yang pandai berbahasa Arab di sana. Selain itu di sana terdapat banyak terjemahan buku ilmiah Islam ke dalam bahasa Latin dan naskah-naskah asli berbahasa Arab. Dikatakan bahwa perawatan pertama dengan anesthesia (pembiusan) dilakukan oleh C.W. Long, seorang Amerika pada tahun 1845, padahal 600 tahun sebelum Long melakukannya, seorang Muslim Spanyol, Az-Zahrawi dan Ibnu Zuhr, di antara para ahli bedah Muslim lainnya, sudah melaksanakan ratusan perawatan-perawatan melalui cara pembiusan dengan penggunaan narkotika yang direndam pada spon, yang ditempatkan dengan cara menutup wajah. 1250 – 1257 Roger Bacon pulang ke Inggris dan melanjutkan pelajaran Bahasa Arabnya di Universitas Oxford dengan membawa sejumlah besar buku-buku ilmiah Islam dari Paris. Di antaranya Al-Manazhier karya Ali Al-Hasan ibnu Haitsam diterjemahkan Bacon ke dalam bahasa Latin, bahasa ilmiah Eropa pada masa itu. Terdapat penjelasan-penjelasan mengenai mesiu dan mikroskop pada naskah itu, namun secara tidak jujur dia telah mencantumkan namanya sendiri pada terjemahan-terjemahan itu dan dengan demikian dia telah melakukan plagiat terang-terangan. Sangat berbeda dengan penerjemah-penerjemah Muslim yang menerjemahkan karya-karya Pythagoras, Plato, Aristoteles, Aristarchos, Euclides dan Claudius Ptolemaios, dan lain-lain dengan tetap menyebutkan nama pengarang-pengarang aslinya. 1300-an Dimulai abad Renaisans (B.Perancis Renaissance) atau kelahiran kembali, di mana ditemukan kembali cerahnya peradaban Yunani dan Romawi (yang dianggap sebagai “klasik”) ketika keduanya mengalami masa keemasan. Renaisans berlangsung antara abad ke-14 hingga abad ke-17 di Eropa. Tampak di sini, bahwa kebangkitan Eropa yang diawali dengan Renaisans erat hubungannya dengan kembalinya penerjemahan buku-buku ilmiah Islam ke dalam bahasa Latin, antara lain Gerbert d’Aurillac, orang Perancis yang menjadi Paus Sylvester II (tahun 960), Gerard da Cremona, orang Itali (tahun 1130), Seorang frater Katolik Roma, Roger Bacon dari Inggris (tahun 1250). Dikatakan bahwa tahun 1454, Johan Gutenberg (1398 – 1468) menemukan mesin cetak paling canggih di abad pertengahan. Faktanya, alat cetak berbahan kuningan yang dapat dipindahkan telah digunakan di Spanyol Islam 100 tahun sebelumnya, ketika Gutenberg belum lahir. 1400-an Dikatakan bahwa sistem desimal di dalam matematika pertama kali dikembangkan oleh seorang Belanda, Simon Stevin, tahun 1589. Sistem desimal membantu ilmuwan matematika karena menggantikan bilangan pecahan yang sulit, sebagai contohnya 1/2, dengan menggunakan desimal menjadi 0,5. Padahal para ahli matematika Islam adalah yang pertama menggunakan sistem desimal sebagai ganti bilangan pecahan secara besar-besaran. Buku Al-Kashi, berjudul “Kunci kepada Aritmatika”, yang ditulis pada awal abad ke-15 dan menjadi stimulus untuk aplikasi sistematis sistem desimal untuk seluruh bilangan dan pecahan-pecahannya. 1600-an Francis Bacon – seorang Bacon yang lain, menyebarluaskan teori induksi dan percobaan-percobaan ilmiah (eksperimen) atau empirisme ilmiah di dalam karya-karyanya The Advencement of Learning (1605), Novum Organum (1620), De Augmentis Scientiarum (1623), Sylva Sylvarum (1624), dan New Atlantis (1624), yang dengan alat cetak buku buatan Johan Gotenburg buku-buku tersebut dicetak. Kemudian berkembang teori Baconian Philosophy yang kemudian menjadi dasar metode ilmiah pada ilmu pengetahuan dan teknologi di Barat (Eropa dan Amerika), yang mana metode tersebut sebetulnya merupakan jiplakan Bacon dari ilmu pengetahuan di dunia Islam. Sumber: Indowebster Tulisan Terkait ws FAKTA SEJARAH ISLAM YANG DISEMBUNYIKAN NEGARA BARAT MENILAI SIFAT MANUSIA DARI KEN**T KONTROVERSI SEJARAH ZAMAN PRASEJARAH MANUSIA AWASI ANAK ANDA DI RUANG CHAT! BLOGGER EVOLUTION Menginstall Webserver ke PC Cool Designs In Consumer Electronics + My #5 Award Tradisi Mengerikan Di Dunia Ramalan Mengerikan: 2010 Perang Dunia Ke 3 Meletus, Eropa Musnah 10 Wanita Terkejam di Dunia Hacker dan Target Hacking Hacking vs Cracking Cybercrimes & CyberCriminals Comments : 99 comments to “FAKTA SEJARAH ISLAM YANG DISEMBUNYIKAN NEGARA BARAT” Waduh. . .panjang nian :-o Tp bener2 bikin mata melek + dpt info yg menambah pengetahuan. Great post sob^^ NumB3R mengatakan... on 26 Agustus 2009 14.28 mantap sob.. jadi teu sejarah nie... sip... Putry mengatakan... on 26 Agustus 2009 20.12 Bukankah Al Quran sudah merangkum semua yang ada di alam semesta ini? Karena itu sudahotomatis memang dunia Islam lebih dahulu mengetahui tentang ilmu pengetahuan. Hanya saja, mungkin orang barat lebih rajin untuk mengeksplorasinya ketimbang umat Islam sendiri. Sehingga justru akhirnya muncul banyak teori ilmu pengegtahuan dari dunia barat. bang FIKO mengatakan... on 26 Agustus 2009 20.17 Mantap artikelnya kang..nambah ilmu lg tentang sejarah islam.... Islam sumber dari segala ilmu pengetahuan.. Dinoe mengatakan... on 26 Agustus 2009 21.48 memang dari dulu islam sudah tidak diterima oleh kalangan eropa / barat atau suku apa itu ya ? karena mereka menganggap islam itu agama yang membatasi tindak tanduk mereka. ya... la kum di nukum waliyadin. dp mengatakan... on 27 Agustus 2009 02.08 Informasi yang sangat baik untuk menambah wawasan kita semua. Penemu dan pakar dari kalangan Islam memang luar biasa. Mari bergandeng tangan bersama untuk mewujudkan dunia yang damai dan sejahtera. Salam sukses buat www.jaiman.co.cc Herdoni Wahyono mengatakan... on 27 Agustus 2009 03.21 jadi ingat pas smp pelajaran Sejarah sob,jan mantab banget nich infonya wa malah baru tahu nich sebagian sejarah di atas.makasih sob. ×÷·´¯`·.·•[ peace ]•·.·´¯`·÷× mengatakan... on 27 Agustus 2009 06.17 nice post dude newbi mengatakan... on 27 Agustus 2009 06.40 @all : thanks yach udah comment... comment yang sahabat berikan dapat menjadikan semangat buat ngeblog. thanks b4..... jaiman mengatakan... on 27 Agustus 2009 07.29 negara2 barat agaknya mulai gerah terhadap gerak dan dinamika islam, sehingga mereka mengantisipasinya dengan cara2 ala machiavelli. sungguh sedih klaim negara barat yang selalu mengidentikkan islam dg teroris. sawali tuhusetya mengatakan... on 27 Agustus 2009 09.55 bener mas bahkan banyak kebesaran Allah yg coba ditutupi mas doyok mengatakan... on 27 Agustus 2009 14.20 bener bgt mas,padahal begitu banyak temuan2 yang ditemukan oleh orang2 Islam tapi malah diklaim oleh orang2 barat. Samalah kek budaya asli Indonesia yg diklaim sama Malaysia nophie mengatakan... on 27 Agustus 2009 20.01 Mereka sebenarnya mengakui kebesaran dan keagungan Allah dan agama Islam, namun mereka berusaha keras untuk menutupi itu semua.. Hanya Allah Yang Maha Mengetahui yang ada di bumi dan dilangit.. Lia_Lovaa mengatakan... on 28 Agustus 2009 00.55 Sebenarnya semua itu ada di dalam Al-Qur'an. dan bangsa Islamm telah mempelajari dan melakukannya sesua dengan ajaran Al-Qur'an. Maka dari itu sesungguhnya Bangsa Islam adalah bangsa yang maju dan pintar. Dan Bangsa barat yang malu karena merasa telah kalah, menutupis semua ke unggulan Islam... mudah2 semua ini terbuka stelah Allah SWT meng hendaki. gema_gogo mengatakan... on 28 Agustus 2009 15.01 Saatnya kita kembali merebut kejayaan itu. Terimakasih artikelnya mas. Ini sangat mencerahkan dan tetaplah kita kabarkan pada anak cucu kita. ivan kavalera mengatakan... on 29 Agustus 2009 01.18 wow panjang banget ya postingnya. di buat artikel seri aja sobat biar keliatan lebih menarik wiryo mengatakan... on 29 Agustus 2009 10.49 salam kenal. . . .keren nih blognys. . . .di tunggu kunjungan baliknya ya bobby mengatakan... on 29 Agustus 2009 15.28 .berkunjung. . . kunjungi aku balik ya, , , ,terima kasih. . b_boy mengatakan... on 29 Agustus 2009 15.29 wah semoga ini menjadi referensi bagi kita ummat islam agar melek...supaya menggali ilmu pengetahuan..pegetahuan di balik ilmu-ilmu yang tersembunyi dan tersirat dalam Alqur'an.....aku suka dengan artikel ini walau panjang nian...tapi tak berpengaruh..toh sangat berharga dan kaya akan pencerahan Salam Dari Blora chairil muhsin laskar senja mengatakan... on 6 November 2009 19.21 Valentin’s day is express approaching links of london across the earth will start stress out about it. Most men, however, delay awaiting the last jiffy to goods their Valentine’s links of london sale. This is because they’re whichever dreamy, languid or don’t have any thoughts to make the day unusual. links of london charms , Valentine’s day is a very painless incident to celebrate. Here are some tips to duck being the average Joe this year! The two most communal gifts on links of london sweetie bracelet day plants and chocolates. These are very common because ladies like chocolate and flora are an image of links of london charm bracelet . It is definitely recommended to give one or, both of these gifts to your female, however, why impede there? baby and flowers certainly the way you feel about your links of London rings. If yes, then maybe this is where you should rest. One of best other idea Links Of London .For example, they, however, give off unimaginable faculty. Anonim mengatakan... on 10 Agustus 2010 00.55 During the World War II, Art Deco jewellery was ugg sale a very popular style among women. The females started ugg boots wearing short dresses and cut their hair short. And uggs such boyish style was accessorized with Art Deco jewellery. They used cheap ugg boots long dangling earrings and necklaces, multiple bracelets and bold ugg boots uk rings.Art Deco jewellery has harshly geometric and symmetrical theme instead disocunt ugg boots of free flowing curves and naturalistic motifs. Art Deco Jewelry buy ugg boots today displays designs that consist of arcs, circles, rectangles, squares, and ugg outlet triangles. Bracelets, earrings, necklaces and rings are added with long ugg boots outlet lines and curves.One example of Art Deco jewelry is the Art Deco ring. Art Deco rings have ugg mall sophisticated sparkle and bold styles. These rings are not intended for a subtle look, they are meant to be noticed. Hence, these are perfect for people with bold styles. chunxue mengatakan... on 5 September 2010 20.31 kenapa kita mesti bangga dengan kejayaan bangsa lain dan ideologi bangsa arab ? bukankkah kita sendiri juga bisa ? Anonim mengatakan... on 4 Januari 2011 19.14 semua punya sejarah gemilang dan kelam,,,,, semua itu bagaikan sisi mata uang yang tak terpisahkan,,,, seperti di nusantara,,,sebelum kedatangan agama Islam sudah beragama Hindu dan Budha,,,dibuktikan dengan peninggaaln arkeologis,,, Candi Borobudur dan Prambanan dll. yang penting kita harus intropeksi diri,,,,, aribawa, bali mengatakan... on 10 September 2012 00.19 coppas fracas embitter mengatakan... on 26 Oktober 2012 07.52 sangat bagus,,,,,tpi sayang,,,,islam kurang tau n kurang mengexplore apa yang ditemukan pendahulunya Anonim mengatakan... on 6 Maret 2013 23.52 Islam memang sdh lebih dahulu menguasai ilmu teknologi...tp krn adanya pemutaran fakta sejarah dan irih dengkih dari bangsa romawi yunani....seolah2 bangsa barat lah yg berjasa di smua bidang sain's. Go...go...umat Islam mari bersatu padu.... sukni muhamad zein mengatakan... on 20 Maret 2013 19.42 Subhanalloh. Sungguh informasi yang mencerahkan buat kita semua, mungkin inilah salah satu alasan orang-orang yang membenci islam dan kaum muslim, karena rasa iri dengki dengan fakta sebenarnya tentang kemuliaan islam, maka untuk menutupi segala kebohongan mereka melancarkan segala bentuk penghinaan, menghujat bahkan melecehkan Nabi Muhammad SAW. Terimakasih sodara. Wassalam. jOeL cHaniaGo mengatakan... on 1 April 2013 09.08 saya igin mengucapkan terima kasih atas information anda harap ada yg lain juga ya Anonim mengatakan... on 30 Mei 2013 22.13 Kita serahkan kembali kepada Allah....yang penting kita lakukan yang trbaik dan jangan mudah terpancing dengan isu SARA Lowongan Kerja Hotel di Bali mengatakan... on 31 Juli 2013 00.44 Postinganx Keren suka bgt.... Nut Nati mengatakan... on 4 Agustus 2013 08.30 Postinganx Keren suka bgt.... Nut Nati mengatakan... on 4 Agustus 2013 08.32 thx nambah nambah ilmu hehehe mksh gan cepi salsabila mengatakan... on 15 Agustus 2013 19.59 thx nambah nambah ilmu hehehe mksh gan cepi salsabila mengatakan... on 15 Agustus 2013 19.59 Sebelum Masehi ga termasuk kali Anonim mengatakan... on 19 Agustus 2013 21.10 huallahhualam nur khalifah mengatakan... on 3 September 2013 22.11 Yang membuat islam tertinggal adalah kelakuan oknum umatnya yang tidak mau belajar dan menggali ilmu dalam al qur'an,mereka memisahkan antara ajaran agama dan iptek,seolah - olah ajaran islam hanyalah tata cara ritual bukanlah ilmu tentang petunjuk kehidupan secara menyeluruh.Mereka kira hanya dengan keyakinan dan ritual yang membabi buta tanpa ilmu bisa memasukkan mereka ke dalam surga.Jika anda mengaku islam,maka belajarlah....! Anonim mengatakan... on 6 September 2013 12.19 alloh adalah iblis...lafads alloh terdapat pada tongkat dewa siwa yang berbentuk garpu...allo adalh dewa batu hitam,dewa bulan bintang,kurang lebih tahun 622 islam berdiri dan itu sudah di nubuatkan dalam kitab wahyu 13 ayat 13,,barangsiapa yang tidak menyembah binatang itu akan di hukum bahwa angka binatang itu adalah binatang 666 atau antikris..muhhamad adalah antikris dan tidak bisa di sangkal lagi...banyak ayat dalam alquran telah di putarbalikkan sehingga otak telah di cuci oleh ajaran2 palsu...muhhamad itu adalah antikris..aku baru saja membaca sejarah muhhamad,bahjwa dia beristri 13,,seorang pembunuh,,perampas harta orang.......mau baca yang jelas bacalah di blog alloh itu iblis atau setan..karna di dalam alquran banyak ayat yang di suruh membunuh kafir....di dalam alkitab tidak ada ajaran untuk membunuh..sudah jelas alloh adalah dewa batu hitam...dan batu hitam itu sekarang terletak di tengah kabah di mekkah...dan itu adalah binatang 666 yang akan keluar pada akhir jaman..dan barangsiapa yang tidak menyembah patung atau binatang maka akan di siksa...itulah yang sedang terjadi pembantain orang2 kudus dimana2..karena rencana iblis dari semula mencari umat sebanyaknya dan membawa ke neraka... buka blog allo adalah iblis dan penipu,,,selama ini islam menyembah iblis... erick mengatakan... on 15 November 2013 02.42 sadarlah sebelum terlambat bahwa selama ini kita islam menyembah berhala..mmenyembah dewa batu.......dan tidak ada tempat bagi penyembah berhala.. erick mengatakan... on 15 November 2013 02.45 Updated! Allah swt SYMBOLOGY DECODED. Persamaan antara tulisan ALLAH SWT [dlm arab] الله, dengan dewa Posaidon, dewa perang & dewa air yunani / Neptune , dewi Air Melusine Starbucks, juga diambil dari dewa Hindu : Dewa Shiwa & dewa Kali :...Lihat Selengkapnya erick mengatakan... on 15 November 2013 02.54 Surah (8) Al-Anfaal ayat: 41 41. Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang [613], maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil... [614], jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa [615] yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan [616], yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. muhhamad adalah nabi paslsu dan alloh adalah iblis... erick mengatakan... on 15 November 2013 03.01 eric,,lu islam atau bukan? jangan banyak komen ? Anonim mengatakan... on 29 November 2013 22.20 Makasih ya gan , blog ini sangat bermanfaat sekali ............. bisnistiket.co.id ivan verys mengatakan... on 5 Desember 2013 03.37 Mantap Gan tambah wawasan. Kunjungi juga blog kita di http://referensisejarahislam.blogspot.com Deni Rusman mengatakan... on 7 Januari 2014 06.19 Informasi yang sangat menarik sekali :D anda membuatnya berdasarkan bukti-bukti yang sememangnya benar. Terima kasih atas kesudian anda menceritakan perihal sejarah Islam yang dulunya tertutup pada mata dan telinga manusia. 2 tumbs up for you!! AZIZAH ABDULLAH mengatakan... on 24 Januari 2014 01.13 Salut, Aku suka sejarah..Mantab..Thanks NSG mengatakan... on 25 Januari 2014 05.22 Erick masih lagi menggunakan kitab expired tu sebab dia menolak Islam. Darah orang seperti Erick adalah halal dibunuh! Anonim mengatakan... on 26 Januari 2014 18.18 Komentar ini telah dihapus oleh pengarang. pasha ferdiansyah mengatakan... on 31 Januari 2014 06.00 zzz Rikudou Ronan mengatakan... on 16 Februari 2014 01.22 mantap Anonim mengatakan... on 16 Februari 2014 01.23 sangat bermanfaat, terima kasih.. http://visitmoney.net/?share=25944 Anonim mengatakan... on 7 April 2014 09.51 bisa jd bahan cerita tuk anak, agar mrk tahu kebesaran peradaban islam....dan bs berbangga menjadi seorang muslim Anonim mengatakan... on 13 April 2014 19.10 sekedar saran aja sih minta tolong di sertakan daftar pustakanya bang jadi klo kita baca bukan sekedar cerita orang aja dan kita bisa buktikan kebenarannya berdasarkan fakta yang mendukung dan di akui kredibilitasnya oleh khalayak umum Anonim mengatakan... on 16 April 2014 18.17 Buat yg nulis darah erick halal d bunuh tlg ht2 kl komen, jgn smp citra islam rusak gr2 orang2 ky gn. Tlg pelajari lg islam dgn baik apa yg blh dan tdk nya. Masukan buat yg punya blog, tlg d filter/ d komen kl ada komen2 yg ngaco sprti d atas. Jgn smp ajaran islam rusak gr2 yg g ngerti2 bgt agama. Thanks Dicky Haditya Noviandi mengatakan... on 7 Mei 2014 22.04 Infonya lengkap mas, trimakasih... Belajar Islam mengatakan... on 14 Mei 2014 03.48 kunjungi blog saya dong ? rio sempana mengatakan... on 21 Mei 2014 14.50 kunjungi blog saya dong ? rio sempana mengatakan... on 21 Mei 2014 14.51 Postingan yang bermanfaat dan menolong sesama bagi pencati informasi, makasih ari sudono mengatakan... on 9 Juni 2014 02.58 Alhmdllh.. bsa untuk bka mata dan hati.. walau pnjng skli.. Anonim mengatakan... on 31 Juli 2014 15.47 Erik tu orang apa bukan, berantem yok rik , Anonim mengatakan... on 5 Agustus 2014 20.08 Komentar ini telah dihapus oleh pengarang. Asti Mareta mengatakan... on 7 Agustus 2014 07.33 Komentar ini telah dihapus oleh pengarang. Asti Mareta mengatakan... on 7 Agustus 2014 08.10 Allahuakbar. Asti Mareta mengatakan... on 7 Agustus 2014 08.17 Assalaamu'alaikum..salam kenal & sukses slalu Hasan mengatakan... on 14 Agustus 2014 03.04 baca juga yuk sejarah yang lainnya di Penivagi Anonim mengatakan... on 10 September 2014 06.45 ternyata kebanyakan sudah di manipulasi ya o.O TheRipper mengatakan... on 13 Oktober 2014 00.41 setuju daftar pustakanya.. rizky fauzi mengatakan... on 22 Oktober 2014 01.54 islam keren, banggalah kita sebagai muslim, semoga mereka yang telah memberikan manfaat dapat kebaikan oleh allah swt arya hasan asári mengatakan... on 10 November 2014 09.12 Mereka bukan hanya menutup kebenaran yang telah ditemukan oleh Ilmuwan muslim, tetapi juga kebenaran yang datang dari Alloh swt Agus Maulana mengatakan... on 27 Juli 2015 05.31 Klu bnar smua klaim itu,,kok ngak ada satupun yang di kembangkan oleh islam sih,,masa dari bgitu banyak yang temukan islam kok ngak ada satupun yang bisa d kembangkan di dunia islam??..aneh bin ajaib,, Jonas Pelahule mengatakan... on 22 Agustus 2015 23.54 Ilmuwaan barat selalu begitu menipu sepanjang sejarah! dan mengklaim bahwa penemuan teknologi hanya milik mereka. padahal islam lebih dahulu menemukan nya! rizki elfanhadi mengatakan... on 31 Oktober 2015 05.32 Ilmuwaan barat selalu menipu dan ingin menang sendiri egois! rizki elfanhadi mengatakan... on 31 Oktober 2015 05.36 Islam gitu loh... Tri Pujiono Ps mengatakan... on 1 November 2015 04.36 hebat,salam kenal utk admin,apakah diperbolehkan apabila saya mengambil beberapa artikel,utk saya masukkan ke blog saya? terima kasih Indonesia Dangdut mengatakan... on 30 Desember 2015 14.47 Jangan cuma bilang keren, Di plajari tuh sejarrah, buat nambah iman, buat panduan islam masa depan dimas adi mengatakan... on 19 Januari 2016 20.16 Jangan cuma bilang keren, Di plajari tuh sejarrah, buat nambah iman, buat panduan islam masa depan dimas adi mengatakan... on 19 Januari 2016 20.16 Jadi tambah termotipasi untuk belajar terima kasih muhammad saiful mengatakan... on 30 Januari 2016 00.19 Hahaha...slimer2 idiot.. Eslam itu ada ketika kang mumet mendeklarasikan diri sbg nabi berdasarkan perintah si khadijah.!! bukankah di alKoran sendiri yg tertulis bahwa firaun itu percaya kpd Nabi musa yg mempunyai Allah bani Israel.? Bukan olloh wts loh..!!! Slimer sprti kalian cuman mencari-cari pembenaran sj demi membuat Eslam kalian kelihatan benar..!! Eslam itu berdasarkan dari Al Takkeya..!! Berbohong Demi Olloh Wts..!! sok atuh,,bersaksi palsu dlm 2 kalimat syahdatmu sj kalian tdk pernah sadar kok..!! dasar idiot.. Kim Christian mengatakan... on 10 Februari 2016 20.08 @kim Christian Nampak sekali bodohnya anda Anonim mengatakan... on 25 Februari 2016 00.34 jangan menghina agama orang lain, sudah jelas tongkat dewa tidak berbentuk lafat , mana buktinya... kau hanya ingin menjelek jelekan islam, urusin agamamu sendiri shani mengatakan... on 2 Maret 2016 03.46 http://YouthToEarn.com/?ref=590844 anm mengatakan... on 14 Maret 2016 23.42 Hadeuh...ini nih yg bikin kita sekalian umat islam geram,dari islam dituduh teroris,dituduh pembunuh,atau apalh segala macem.Nih yah gue beritahu islam dituduh teroris supaya mereka(Amerika=Kristen&Israel=Yahudi)dapat cadangan gas di timur tengah dan supaya israel dapat membinasakan warga palestina. raiyhan ali fahmil fikar mengatakan... on 10 April 2016 06.48 hebat benar postingan ini, kalo memang penemuan semua milik muslim kenapa Timur Tengah tak pernah maju dalam peradaban kecuali dalam hal kekayaan minyak tok ? Mengapa belajar selalu ke negara barat ? mengapa pengngsi Timur Tengah mencari suaka selalu ke negara barat ? Jermia Manu mengatakan... on 18 Mei 2016 03.26 OKeee Mencoba browsing mencari Info Paket Backpacker Karimunjawa yang menyediakan Paket Wisata Karimunjawa Murah atau Agen Travel Karimunjawa dengan pelayanan yang istimewa sementara menyiapkan Spesial Honeymoon Karimunjawa yang Romantis, mencari juga Tiket Kapal Karimunjawa untuk mengetahui update Jadwal Kapal Penyeberangan ke Pulau Karimunjawa, atau mencari Open Trip Karimunjawa biar rame dan lebih seru dan mau nyari barang-barang funiture HD Furniture Jepara Paket Karimunjawa Opentrip mengatakan... on 24 Mei 2016 22.14 Komentar ini telah dihapus oleh pengarang. rio nam mengatakan... on 5 Agustus 2016 12.05 Saya tidak setuju, coba lihat faktanya... Bapak revolusi industri adalah james watt... Beliau orang arab.... Raja penemu dengan lebih dari1000 paten adalah orang arab bernama thomas alva edison... Alexander graham bell orang arab juga.... Eichiro honda juga orang arab.... Neil amstrong juga orang arab... Tsai lun penemu kertas adalah orang arab.... Siapa tidak kenal kaisar mongolia kubilaikhan yang juga orang arab.... Isac newton juga arab.... Batik pun dari arab.... Sampai gajahmada pun orang arab.... Saya mohon anda berfikir dan menganalisa sebelum komen rio nam mengatakan... on 5 Agustus 2016 12.14 Saya sangat setuju.... Pas jaman hindu budha nusantara cuma membangun borobudur, prambanan, dan candi candi lainnya, cuma mempersatukan nusantara dibawah majapahit, lihat setelah islam masuk nusantara.... Negara kita tambah maju, bersatu, tidak ada perang antar suku, agama.... 350 tahun kita berjaya atas bangsa asing.... Imperialis takut akan kekuasaan kerajaan islam di nusantara.... Lihat thailan yang berpenduduk mayoritas non muslim mereka dijajah Berabad abad.... Lihat jepang yang menyembah matahari.... Mereka dilaknat allah dengan teknologi.... Lihat betapa rukun tentramnya timur tengah.... Betapa dermawan nya mereka.... Coba kita berfikir realistis.... Kalau wiburg bersaudara yang menemukan pesawat.... Kok arab yang buat boeing? F16, sukhoi?? Semoga mata sampean melek wasalam rio nam mengatakan... on 5 Agustus 2016 12.29 Nonton Movie Gratis Subtitle Indonesia update setiap hari? hanya disini tempatnya Anonim mengatakan... on 7 Agustus 2016 22.37 Islam yang terbaik, Islam yang terbaik reid mengatakan... on 23 Agustus 2016 20.52 7 lautan di jadikan tinta,pohon 2 di jadikan pena untuk menulis ilmu Allah SWT,ditambah sebanyak itu lagi,tak akan cukup untuk menulisnya..saksikan hai orang orang bodoh,ane berlepas diri dari kalian Unknown mengatakan... on 7 September 2016 06.53 SAYA SEKELUARGA INGIN MENGUCAPKAN BANYAK TERIMAH KASIH KEPADA AKI NAWE BERKAT BANTUANNNYA SEMUA HUTANG HUTANG SAYA SUDAH PADA LUNAS SEMUA BAHKAN SEKARAN SAYA SUDAH BISA BUKA TOKO SENDIRI,ITU SEMUA ATAS BANTUAN AKI YG TELAH MEMBERIKAN ANKA JITUNYA KEPADA SAYA DAN ALHAMDULILLAH ITU BENER2 TERBUKTI TEMBUS..BAGI ANDA YG INGIN SEPERTI SAYA DAN YANG SANGAT MEMERLUKAN ANGKA RITUAL 2D 3D 4D YANG DIJAMIN 100% TEMBUS SILAHKAN HUBUNGI AKI NAWE DI 085-218-379-259 ATAU KLIK SITUS DANA GAIB SUKARMAN MALAYSIA mengatakan... on 12 September 2016 23.07 Semakin kita mempelajari islam, semakin bertambah pula tingkat keimanan dan ketaqwaan kita apakah hanya sekedar membaca, atau dengan serius mempelajarinya semoga Allah selalu menjaga keimanan kita agar selalu berada dijalannya Amin Robiatuz Zuniar mengatakan... on 22 September 2016 02.29 sip Come Depok mengatakan... on 16 November 2016 04.58 makasih gan infonya dan salam sukses jaka mengatakan... on 16 November 2016 23.49 mantap bos artikelnya dan sangat menarik tejo mengatakan... on 16 November 2016 23.50 terimakasih mas buat infonya dan semoga bermanfaat sarmin mengatakan... on 16 November 2016 23.51 Nice Lova Amira mengatakan... on 30 November 2016 16.36 Kalau memang it penemuan islam...knpa islam nd bukukan..alqoran aja bisa dibukukan knpa karya2 yg diklaim islam nd dibukukan...malah mengklaim orng barat menutupi...kan lucu jadinya... Thonas aqu ino mengatakan... on 21 Desember 2016 20.05 Informasi yang sangat berharga bagi umat islam. Allahuakbar My blog Salsabila Thahirah mengatakan... on 23 Desember 2016 08.29 Sebelum komen anda yg harus mikir, semua sudah ada di Al-Quran, Dan sekarang terbukti Al-Quran kitab yg nyata dan benar. Ali Lutfi mengatakan... on 13 Februari 2017 19.40 Poskan Komentar Terima kasih kepada para sahabat yang telah membaca artikel jaiman ini, komentar dan saran sahabat sangat berharga bagi jaiman. Semoga komentar sahabat berguna bagi perkembangan blog ini. Terima kasih..... by sukristiawan

sukristiawan.com:Tolak Perppu Ciptaker, Buruh Ancam Gelar Aksi Besar

Tolak Perppu Ciptaker, Buruh Ancam Gelar Aksi Besar Azhar Ferdian Senin, 02/01/2023 | 00:01 WIB Ilustrasi/Net INDOPOLITIKA.COM  – Partai Bur...