Jumat, 07 April 2017

sukristiawan.com:Asal Usul dan ciri ciri Dajjal

Asal Usul dan Ciri-ciri Dajjal Dajjal adalah makhluk Allah yang masih dalam kategori keturunan Nabi Adam as alias manusia. Sehingga, teori-teori atau dugaan yang mengatakan bahwa Dajjal merupakan hewan, jin, kombinasi antara jin dan manusia ataupun teknologi terbantah dengan hadits ini: عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ صَحِبْتُ ابْنَ صَائِدٍ إِلَى مَكَّةَ فَقَالَ لِي أَمَا قَدْ لَقِيتُ مِنْ النَّاسِ يَزْعُمُونَ أَنِّي الدَّجَّالُ أَلَسْتَ سَمِعْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّهُ لَا يُولَدُ لَهُ قَالَ قُلْتُ بَلَى قَالَ فَقَدْ وُلِدَ لِي أَوَلَيْسَ سَمِعْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَدْخُلُ الْمَدِينَةَ وَلَا مَكَّةَ قُلْتُ بَلَى قَالَ فَقَدْ وُلِدْتُ بِالْمَدِينَةِ وَهَذَا أَنَا أُرِيدُ مَكَّةَ قَالَ ثُمَّ قَالَ لِي فِي آخِرِ قَوْلِهِ أَمَا وَاللَّهِ إِنِّي لَأَعْلَمُ مَوْلِدَهُ وَمَكَانَهُ وَأَيْنَ هُوَ قَالَ فَلَبَسَنِي Dari Abu Said Al-Khudri RA, ia berkata: Aku menemani Ibnu Shaid pergi ke Mekah, ia berkata kepadaku: Aku telah bertemu dengan beberapa orang yang menganggap bahwa aku adalah seorang Dajjal. Apakah kamu pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Dajjal itu tidak mempunyai anak. Aku jawab: Ya! Ia berkata lagi: Dan aku telah mempunyai anak. Bukankah kamu telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: Dajjal itu tidak akan memasuki Madinah dan Mekah. Aku menjawab: Ya! Ia berkata lagi: Dan aku telah dilahirkan di Madinah dan sekarang aku sedang menuju ke Mekah. Kemudian di akhir pertanyaannya dia berkata kepadaku: Demi Allah, sesungguhnya aku tahu waktu kelahirannya, tempatnya dan di mana dia. Ia berkata: Ia telah mengaburkanku tentang perkara itu. (HR Muslim) Dalam hadits lain, Rasulullah menerangkan mengenai Dajjal ini yang artinya: “Sesungguhnya Al-Masih Ad-Dajjal seorang laki-laki pendek…” [HR. Ahmad 23144, Abu Dawud 4320] Ciri-ciri Fisik Dajjal Sebagaimana yang sudah disebutkan di atas, bahwasannya Dajjal adalah manusia yang sama seperti kita. Ia mempunyai rambut, mata, wajah, tangan, badan dan sebagainya persis seperti manusia biasa. Akan tetapi, ada beberapa hal yang lebih spesifik mengenai ciri-ciri makhluk ini. Berikut ini adalah ciri-ciri fisik Dajjal yang dikumpulkan dari beberapa hadits Nabi Muhammad SAW. Rambutnya keriting. Di keningnya terdapat tulisan “Ka Fa Ra” atau “Kaafir” dalam tulisan Arab. Mata kanannya buta dan menonjol. Sebagian orang menganggap bahwa Dajjal hanya memiliki satu bola mata saja, anggapan ini adalah keliru. Yang benar, Dajjal memiliki dua bola mata akan tetapi satunya buta. Kulit badannya berwarna kemerah-merahan. Badannya gemuk dan pendek. Dalam riwayat lain, tubuhnya gemuk dan besar. Dadanya bidang. Kakinya bengkok. Dajjal tidak bisa memiliki keturunan alias mandul. Sumbernya adalah hadits-hadits berikut ini: “Tidak ada seorang Nabi pun kecuali telah memperingatkan ummatnya tentang Dajjal yang buta sebelah lagi pendusta. Ketahuilah bahwa Dajjal buta sebelah matanya sedangkan Allah tidaklah buta sebelah. Tertulis diantara kedua matanya; Kafir (yang mampu dibaca oleh setiap muslim).” [HR. Al-Bukhari 7131,7408, Muslim 2933] “Sesungguhnya Al-Masih Ad-Dajjal seorang laki-laki pendek, berkaki bengkok, keriting rambutnya, buta sebelah matanya, dan matanya kabur tidak menonjol dan tidak juga cekung, jika ia memperdayai kalian maka ketahuilah bahwa Tuhan kalian tidaklah buta sebelah.” [HR. Ahmad 23144, Abu Dawud 4320] Dari Abu Sa’id Al-Khudri, Rasulullah bersabda : “Dan tidaklah diutus seorang nabi yang diikuti itu, kecuali untuk memperingatkan kaumnya terhadap Dajjal. Aku telah menerangkan ciri-cirinya bahwa ia cacat, sedangkan Tuhan kalian tidaklah cacat. Mata kanannya menonjol dan tidak dapat disembunyikan, seolah-olah dahak yang berada di dinding kapur, sedangkan mata kirinya seperti planet yang bulat.“ Dalam hadits Anas, Rasulullah bersabda : “Dan diantara kedua matanya termaktub tulisan kafir“. Dan dalam satu riwayat disebutkan : “Kemudian beliau mengejanya -kaf fa’ ra’- yang dapat dibaca oleh setiap muslim“. Dan dalam satu riwayat lagi dari Hudzaifah, “Dapat dibaca oleh setiap orang mukmin, baik ia tahu tulis baca maupun tidak.“ Dalam hadits Abu Hurairah, Rasulullah bersabda : “Adapun Al-Masih Si Pendusta itu adalah buta sebelah matanya, lebar dahinya, bidang dadanya bagian atas dan bengkok (kakinya).” Lokasi, Kemunculan dan Tempat Persinggahannya Lokasi Ad-Dajjal pada Zaman Nabi SAW Tentang lokasi tempat dikurungnya Dajjal sekarang ini, telah dijelaskan dalam sebuah hadits dari Fathimah binti Qais r.a yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Hadits tersebut menceritakan kisah yang cukup panjang. Mari kita simak sejenak kisah yang dituturkan oleh Shahabiyah ini, “Saya mendengar juru panggil Rasulullah SAW menyeru: “Shalat Jama’ah! Shalat jama’ah!” (panggilan seperti ini biasanya hanya pada waktu shalat atau apabila ada sesuatu yang sangat penting). Fatimah binti Qais melanjutkan, “Maka saya pun pergi ke masjid dan shalat bersama Rasulullah SAW dan saya berada pada shaf pertama para wanita. Ketika Rasulullah SAW telah selesai sholat, beliau duduk di atas mimbar. Beliau tertawa kemudian berkata, ’Hendaklah masing-masing tetap di tempat! Tahukah Anda semua mengapa saya kumpulkan?’ Para Shahabat menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.’ Beliau SAW bersabda, ‘Bukan karena suatu kabar gembira, bukan pula karena suatu ancaman, tetapi karena Tamim ad-Dari yang tadinya seorang pemeluk Nasrani lalu dia datang menyatakan keislamannya dan menceritakan kepada saya kejadian yang sesuai dengan yang pernah saya sampaikan kepada kalian semua tentang al-Masih ad-Dajjal. Dia menceritakan kepada saya bahwa dia berlayar dengan tiga puluh orang dari Lakhm dan Juzam, lalu ombak besar membuat mereka terombang ambing di lautan sebulan lamanya hingga akhirnya mereka terdampar di sebuah pulau di arah timur matahari. Mereka pun turun dan duduk beristirahat dekat kapal mereka lalu memasuki pulau tersebut. Mereka kemudian bertemu dengan makhluk melata yang dipenuhi bulu. Saking banyaknya bulunya mereka tidak tahu mana bagian depan dan bagian belakangnya. Mereka berkata, ‘Makhluk apakah Engkau ini?’ Makhluk itu berkata, ‘Aku adalah Jassasah (Pengintai).’ Mereka bertanya, ‘Apa itu Jassasah?’ Makhluk tu menjawab, ‘Pergilah kalian menemui laki-laki yang ada digedung besar sana, dia sangat ingin mendengar berita dari kalian.’ ilustrasi dajjal yugioh.wikia.net Tamim berkata, ‘Ketika dia menyebut nama seorang laki-laki, kami takut bahwa makhluk itu adalah setan. Maka kami pun bergegas pergi sampai kami menemukan bangunan besar itu lalu masuk ke dalamnya. Di sana ada seorang manusia yang paling besar dan paling kuat yang pernah kami lihat. Kedua tangannya terbelenggu ke lehernya diantara kedua lutut dan sikunya. Kami berkata, ‘Celakalah engkau, makhluk apakah engkau ini?’ Dia menjawab, ‘Kalian mampu menemukanku, beritahu saya siapa kalian ini!’ Mereka (Tamim dan rombongan) menjawab, ‘Kami adalah orang-orang Arab, kami naik kapal laut, tiba-tiba ombak pasang dan kami pun terombang-ambing selama satu bulan sampai akhirnya terdampar di pulau Anda ini. Kami pun merapat dan memasukinya. Tiba-tiba kami bertemu dengan makhluk melata yang berbulu sangat lebat sehingga sulit mengetahui mana depan dan mana bagian belakangnya. Kami berkata kepadanya, ‘Celakalah engkau, makhluk apakah kau ini?’ Dia menjawab, Aku adalah jassasah (Pengintai).’ Kami pun berkata, Apakah jassasah itu?’ Dia berkata, ‘Pergilah temui laki-laki yang ada di bangunan besar itu karena dia sangat ingin mendengarkan berita dari kalian!’ Maka kami pun bergegas menemuimu, dan merasa takut dengan makhluk itu dan menyangka dia adalah setan.’ Laki-laki besar itu berkata, ‘Beritahukan kepada saya tentang kebun kurma Baisan!’ Kami berkata, ‘Tentang apanya yang ingin engkau ketahui?’ Dia berkata, ‘Tentang pohon-pohon kurmanya, apakah masih berbuah?’ Kami berkata, ‘Ya.’ Dia berkata, ‘Ketahuilah karma-karma itu hampir tidak lagi berbuah.’ ‘Beritakan kepadaku tentang danau Tiberias!’ Kami pun berkata, ‘Tentang apanya yang ingin engkau ketahui?’ Dia berkata, ‘Apakah di sana ada airnya?’ Kami menjawab, ‘Danau itu banyak airnya,’ Dia berkata, ‘Ketahuilah airnya tak lama lagi akan habis.’ ‘Beritahu saga tentang sumber air Zagar!’ Kami berkata, ‘Tentang apanya yang ingin engkau ketahui?’ Dia berkata, ‘Apakah masih banyak airnya? Apakah penduduk sekitarnya memanfaatkan airnya untuk bercocok tanam?’ Kami menjawab, ‘Ya, airnya banyak, penduduk sekitar memanfaatkannya untuk bercocok tanam.’ Dia berkata, ‘Beritakan kepada saya tentang Nabi kaum yang ummi, apa yang telah dilakukannya?’ Mereka menjawab, ‘Dia telah muncul di Mekkah dan tinggal di Yatsrib,’ Dia berkata, ‘Apakah orang-orang Arab memerangi mereka?’ Kami menjawab, ‘Ya.’ Dia berkata, ‘Apa yang dilakukannya kepada mereka?’ Maka kami pun memberitahurnya bahwa telah tampak para pengikutnya dari kalangan orang-orang Arab, mereka mematuhinya. Dia berkata, ‘Itu sudah terjadi?’ Kami menjawab, ‘Ya,’ Dia berkata, jika demikian maka yang terbaik bagi kalian ialah mematuhinya. Aku beritahukan kepada kalian siapa sesungguhnya aku ini. Aku adalah al-Masih, hampir datang waktunya aku diizinkan keluar, lalu akan berjalan mengelilingi bumi, tidak satu kampung pun yang tidak kusinggahi dalam waktu empat puluh malam kecuali Mekkah dan Taibah karena keduanya diharamkan atasku. Baca: Keutamaan Kota Madinah http://nettik.net/10-alasan-mengapa-kota-madinah-patut-kita-cintai/ Setiap kali aku berusaha untuk memasuki salah satu dari keduanya aku akan dihadang oleh Malaikat yang memegang pedang mengusir saya menjauhi kedua kota itu. Setiap celah kota itu dijaga oleh para malaikat.”‘ Fatimah binti Qais (perawi hadits) berkata, “Rasulullah SAW menghentakkan tongkat beliau ke mimbar dan berkata, ‘Inilah Taibah, inilah Taibah (maksud beliau Madinah). Bukankah saya pernah menyampaikannya hal seperti ini kepada kalian?’ Para hadirin menjawab, ‘Benar,’ Beliau SAW melanjutkan, ‘Sesungguhnya apa yang disampaikan oleh Tamim membuatku kagum karena sesuai dengan yang pernah saya sampaikan kepada kalian tentang Dajjal, Madinah dan Mekkah. Dia berada di laut Syam atau laut Yaman; bukan, tetapi dia ada di timur, dia ada di timur, dia ada di timur!’ Beliau pun memberi isyarat dengan tangannya ke arah timur. Fatimah melanjutkan, “Maka saya pun menghafalnya dari Rasulullah SAW.” Ilustasi pulau Dajjal Ilustrasi pulau Dajjal | mohdzopfan.wordpress.com Kemunculan Dajjal Munculnya Dajjal adalah dari sebuah daerah bernama Khurasan. Hal ini disimpulkan dari riwayat dari Sayyidina Abu Bakr Ash-Shiddiq r.a, bahwa Nabi SAW bersabda, الدَّجَّالُ يَخْرُجُ مِنْ أَرْضٍ بِالْمَشْرِقِ يُقَالُ لَهَا خُرَاسَانُ يَتْبَعُهُ أَقْوَامٌ كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَةُ “Dajjal itu keluar dari bumi sebelah timur yang disebut Khurasan. Dajjal akan diikuti oleh kaum yang wajah mereka seperti tameng yang dilapisi kulit”. Khurasan merupakan tempat awal Dajjal muncul dan belum berbuat kerusakan serta menebar fitnah. Ia di sana masih dalam tahap atau fase mengumpulkan para pengikutnya saja. Sedangkan, tempat awal dimana ia berbuat kerusakan dan menyebarkan fitnah adalah di sebuah tempat di antara Syam dan Irak. Dalam hadits An Nawas bin Sam’an yang marfu’ –sampai pada Nabi SAW– disebutkan, إِنَّهُ خَارِجٌ خَلَّةً بَيْنَ الشَّأْمِ وَالْعِرَاقِ فَعَاثَ يَمِينًا وَعَاثَ شِمَالاً يَا عِبَادَ اللَّهِ فَاثْبُتُوا “Dajjal itu keluar di antara Syam dan Irak. Dia lantas merusak kanan dan kiri. Wahai para hamba Allah, tetap teguhlah”. Tempat-tempat yang Tidak Bisa Dimasuki Dajjal serta Persinggahannya Ketika Dajjal berkeliling ke seluruh dunia, ternyata masih ada beberapa lokasi yang tidak bisa dimasuki oleh Dajjal dan para pengikutnya. Hal ini disebabkan lokasi-lokasi tersebut memiliki malaikat penjaga yang khusus diciptakan untuk melindungi tempat tersebut dari Dajjal. Dalam hadits Fathimah binti Qois r.a disebutkan bahwa Dajjal mengatakan, فَأَخْرُجَ فَأَسِيرَ فِى الأَرْضِ فَلاَ أَدَعَ قَرْيَةً إِلاَّ هَبَطْتُهَا فِى أَرْبَعِينَ لَيْلَةً غَيْرَ مَكَّةَ وَطَيْبَةَ فَهُمَا مُحَرَّمَتَانِ عَلَىَّ كِلْتَاهُمَا كُلَّمَا أَرَدْتُ أَنْ أَدْخُلَ وَاحِدَةً أَوْ وَاحِدًا مِنْهُمَا اسْتَقْبَلَنِى مَلَكٌ بِيَدِهِ السَّيْفُ صَلْتًا يَصُدُّنِى عَنْهَا وَإِنَّ عَلَى كُلِّ نَقْبٍ مِنْهَا مَلاَئِكَةً يَحْرُسُونَهَا “Aku akan keluar dan menelusuri muka bumi. Tidaklah aku membiarkan suatu daerah kecuali pasti aku singgahi dalam masa empat puluh malam selain Makkah dan Thoybah (Madinah). Kedua kota tersebut diharamkan bagiku. Tatkala aku ingin memasuki salah satu dari dua kota tersebut, malaikat menemuiku dan menghadangku dengan pedangnya yang mengkilap. Dan di setiap jalan bukit ada malaikat yang menjaganya.” Pada saat itu, peraturan suci kota Madinah telah dilanggar. Kota yang pada asalnya memiliki peraturan bahwa tidak ada yang boleh masuk kecuali orang yang beragama Islam ini telah dimasuki oleh orang-orang kafir. Sehingga pada saat Dajjal datang, orang-orang kafir dan munafik ini baru menunjukkan sikap asli mereka dengan mendatangi Dajjal. Diriwayatkan oleh Anas bin Malik bahwa Nabi SAW bersabda, “Ad-Dajjal akan datang dan berkemah di sebuah tempat dekat Madinah dan kemudian Madinah akan mengguncang tiga kali dimana setiap orang kafir dan munafik akan keluar (dari Madinah) menuju ke arahnya.” (Sahih Al-Bukhari no. 9.239 ) tempat persinggahan dajjal somalinet.com Tempat yang dilingkari itu disinyalir adalah tempat pemberhentian Dajjal ketika tidak bisa memasuki kota Madinah. Saat ini, tempat tersebut adalah sebuah istana milik keluarga kerajaan Saudi. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Dajjal akan datang (menuju kota Madinah), lalu ia akan memanjat (bukit) lalu menatap ke arah kota Madinah. Ia akan berkata kepada para pengikutnya, “Apakah kalian melihat tempat berwarna putih itu? Itu adalah Masjidnya Ahmad (maksudnya Nabi Muhammad).” (HR Hakim dalam Mustadrak-nya) Berikut ini gambar yang lebih jelasnya. Dajjal tidak bisa masuk madinah youtube.com istana raja saudi suaranetizen.com Selain kota Mekkah dan Madinah, ada 4 masjid yang juga tidak bisa dimasuki oleh Dajjal, yaitu: لاَ يَأْتِى أَرْبَعَةَ مَسَاجِدَ الْكَعْبَةَ وَمَسْجِدَ الرَّسُولِ والْمَسْجِدَ الأَقْصَى وَالطُّورَ “Dajjal tidak akan memasuki empat masjid: masjid Ka’bah (masjidil Haram), masjid Rasul (masjid Nabawi), masjid Al Aqsho’, dan masjid Ath Thur.” Para Pengikut Dajjal Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah SAW bersabda: “Bumi yang paling baik adalah Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal nanti ia dikawal oleh malaikat. Dajjal tidak sanggup memasuki Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal (di luar Madinah), kota Madinah bergegar tiga kali. Orang-orang munafik yang ada di Madinah (lelaki atau perempuan) bagaikan cacing kepanasan kemudian mereka keluar meninggalkan Madinah. Kaum wanita adalah yang paling banyak lari ketika itu. Itulah yang dikatakan hari pembersihan. Madinah membersihkan kotorannya seperti tukang besi membersihkan karat-karat besi.” “Dajjal akan diikuti oleh orang-orang Yahudi Ashfahan sebanyak 70.000 orang yang mengenakan jubah tanpa berjahit. ” [Shahih Muslim. Kitabul Fitan wa Asyrotis Sa’ah, Bab Fi Baqiyyah Min Ahaadiitsid Dajjal hadits No. 2944] Ashfahan adalah sebuah daerah di Iran. Menurut wikipedia, jumlah Yahudi Iran saat ini sekitar 80.000 – 100.000 jiwa yang tersebar di Iran, Israel, Amerika dan Eropa. Selain orang-orang Yahudi dan munafik, banyak diantara perempuan-perempuan yang terpesona dengan tipudaya Dajjal. Nabi SAW bersabda, “Dajjal akan turun di lembah air Murqonah’ ini, maka orang yang datang kepadanya kebanyakan kaum wanita, sehingga seseorang akan pergi menemui sahabat karibnya, ibunya, anak perempuannya, saudara perempuannya, dan kepada bibinya untuk meneguhkan hatinya karena kuatir mereka akan pergi menemui Dajjal.” [Musnad Ahmad 7: 190] Fitnah dan Kemampuan Dajjal kekeringan yang melanda di era dajjal perhiasantaqwa.blogspot.com Fitnah yang dimaksud di sini adalah fitnah berupa ujian keimanan dari Allah kepada manusia melalui munculnya Dajjal. Karena memang fitnah dalam bahasa Arab berarti ujian/cobaan. Fitnah ini merupakan fitnah terbesar yang akan dilalui umat manusia yang tidak ada lagi bandingannya sejak zaman Nabi Adam as hingga hari kiamat nanti sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah SAW, مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ مِنَ الدَّجَّالِ “Tidak ada satu pun makhluk sejak Adam diciptakan hingga terjadinya kiamat yang fitnahnya (cobaannya) lebih besar dari Dajjal.” (HR. Muslim no. 2946) Imam An-Nawawi radhiyallahu anhu menjelaskan, “Yang dimaksud di sini adalah tidak ada fitnah dan masalah yang lebih besar daripada fitnah Dajjal.” “Sesungguhnya aku memperingatkanmu dari Dajjal. Tidak seorang nabi pun kecuali dia memperingatkan kaumnya darinya. Demikian pula Nuh, dia memperingatkan umatnya darinya.”(Muttafaq alaihi dari Ibnu Umar. Mukhtashar Shahih al-Bukhari no. 1246 dan Mukhtashar Shahih Muslim no. 2044). 1. Dajjal yang membawa kebohongan dan fitnah tidak datang begitu saja, akan tetapi telah diawali dengan munculnya para penipu yang diberi amanah. Sehingga ketika itu, orang sudah ‘biasa’ berinteraksi kepada penipu dan terus saja mempercayainya. Dari Anas bin Malik, katanya Rasulullah SAW bersabda: “Menjelang turunnya Dajjal ada tahun-tahun tipu daya, yaitu tahun orang-orang pendusta dipercayai orang dan orang jujur tidak dipercayai. Orang yang tidak amanah dipercayai dan orang amanah tidak dipercayai.” 2. Fitnah Dajjal menjadi sangat mengerikan karena yang ia bawa adalah kebohongan-kebohongan yang bisa menjerumuskan orang-orang yang memiliki iman yang lemah sehingga menjadi kafir. Di awal-awal kemunculannya, ia hanya akan mengaku sebagai seorang nabi atau utusan Tuhan dengan menunjukkan hal-hal yang ia katakan sebagai mukjizat (padahal trik-trik semata). Nabi Muhammad telah memperingatkan mengenai hal ini dalam sabdanya, Dari An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu: Rasulullah S.A.W berkata: فَيَأْتِي عَلَى الْقَوْمِ فَيَدْعُوْهُمْ فَيُؤْمِنُوْنَ بِهِ وَيَسْتَجِيْبُوْنَ لَهُ فَيَأْمُرُ السَّمَاءَ فَتُمْطِرُ وَاْلأَرْضَ فَتُنْبِتُ “… Dia (Dajjal) datang kepada satu kaum untuk mendakwahi mereka. Maka mereka pun beriman kepadanya, menerima dakwahnya. Maka Dajjal memerintahkan langit untuk hujan dan memerintahkan bumi untuk menumbuhkan tanaman, maka turunlah hujan dan tumbuhlah tanaman….” (HR. Muslim no. 2937) 3. Ketika Dajjal berkelana ke penjuru dunia, ia akan berkata: “Akulah Tuhan sekalian alam, dan matahari ini berjalan dengan izinku. Apakah kamu bermaksud menahannya?” Katanya sambil ditahannya matahari itu, sehingga satu hari lamanya menjadi satu minggu atau satu bulan. Setelah dia tunjukkan kehebatannya menahan matahari itu, dia berkata kepada manusia: “Sekarang apakah kamu ingin supaya matahari itu berjalan?” Mereka semua menjawab: “Ya, kami ingin.” Maka dia tunjukkan lagi kehebatannya dengan menjadikan satu hari begitu cepat berjalan. 4. Dalam hadis agak panjang tentang Dajjal, diceritakan bahwa Dajjal itu akan menemui orang-orang. Dajjal mengajak mereka semua, maka orang-orang itu pun menurutinya. Dajjal terus melakukan ‘dakwah’nya dari satu negeri ke satu negeri. (Fath al-Bari jilid 13 ms 145 dan selepasnya, no hadis 7132) Ketika Dajjal hampir sampai ke Madinah dan hendak masuk, tiba-tiba didapatinya Malaikat menunggu di pintu masuk kota dengan pedang terhunus. Dajjal pun berhenti di luar Madinah lalu keluar kepadanya seorang lelaki pada hari itu dari Madinah. Lelaki itu adalah sebaik-baik lelaki, paling sholeh dan bertaqwa kepada Allah. Apabila ia melihat Dajjal di luar Madinah, ia berkata kepada Dajjal itu: ‘Hei Dajjal! Aku bersaksi bahwa engkau itu Dajjal yang diceritakan kepada kami oleh Rasulullah SAW.’ Dajjal berkata: ‘Hei laki-laki! Kamu harus menaatiku atau aku potong engkau menjadi dua.’ Lelaki itu berkata: ‘Wahai sekalian manusia! Inilah dia Dajjal yang pembohong. Maka ketika Dajjal mendengar perkataan itu, ia berkata kepada pengikutnya: ‘Apa pendapat kamu jika aku bunuh orang yang membantah aku ini, kemudian aku hidupkan dia kembali, adakah kamu masih ragu tentang pernyataan bahwa aku adalah tuhan?’ Jawab pengikut Dajjal: ‘Kami tidak akan ragu, bahkan kami makin yakin.’ Lalu Dajjal membunuh lelaki itu, kemudian dihidupkannya kembali. Inilah yang disabdakan oleh Nabi SAW: ‘…Kemudian Dajjal itu menyeru seorang lelaki yang sangat muda. Lelaki itu dipaksa untuk mengakui Dajjal bahawa dia adalah tuhan. Ia enggan, lalu dipancung dengan pedang, dipotong dua hingga mati. Kemudian lelaki yang mati itu dipanggil supaya bangkit, lalu ia pun hidup ketika itu juga dan ia dipanggil untuk datang kepadanya. Maka orang muda itupun datang dengan berseri-seri wajahnya. Dajjal itu berkata kepada lelaki itu: ‘Hei laki-laki! Adakah engkau percayakan aku?’ Jawab lelaki itu. ‘Demi Allah! Tidaklah engkau terlebih pandai dari aku pada hari ini.’ Kemudian dia berkata: ‘Tidak ada lagi seorang pun yang akan terbunuh selepas ku ini. Wahai sekalian manusia! Inilah Dajjal yang pembohong itu. Barangsiapa yang taatkannya, maka ia berkekalan di dalam api neraka, dan sesiapa yang tidak menurutinya, maka ia tinggal berkekalan di dalam syurga.’ Dajjal meninggalkan lelaki itu, dan kemudian ia masuk ke Syam, dalam keadaan Dajjal menyeru manusia menurutinya, ketika itulah Nabi Isa turun… (hingga akhir hadits) (Bahr al-Mazi juz 15 halaman 196) Kita tidak usah mencoba berusaha menjadi pemuda itu. Karena, di dalam hadits disebutkan juga bahwa ada orang yang merasa imannya sudah kuat lalu mendatangi Dajjal, dan ternyata ia malah menjadi pengikutnya. Selain itu, konon pemuda yang dimaksud dalam hadits tersebut telah lahir di Palestina. Berikut penjelasan seorang ulama Palestina mengenai hal tersebut. 5. Hendaknya seorang Muslim tetap memegang teguh akidahnya yang lurus dan imannya yang kokoh agar tidak tertipu oleh Dajjal. Berikut ini adalah salah satu misteri yang harus kita perhatikan. Dari Hudzaifah r.a, Rasulullah bersabda, “Apabila Dajjal muncul, dia mempunyai air dan api. Adapun yang dilihat orang-orang bahwa ia adalah api maka ia justru air yang dingin. Adapun yang dilihat orang-orang bahwa ia adalah air yang dingin maka ia justru api yang membakar. Barangsiapa dari kalian mendapatkan itu maka hendaknya dia masuk ke dalam apa yang dilihatnya api karena ia adalah air yang dingin.” (Muttafaq alaihi. Lafazh ini adalah lafazh al-Bukhari, Mukhtashar Shahih al-Bukhari no. 1375, Mukhtashar Shahih Muslim no. 2046). Kematian Dajjal Dajjal kelak akan mati dibunuh oleh al-Masih Isa bin Maryam. Nabi Isa akan diturunkan ke bumi seperti sedia kala, setelah sebelumnya diangkat ke langit, untuk ikut berperang bersama kaum muslimin dan membunuh Dajjal. Dalam hadits Abdullah bin Amru yang panjang Rasulullah mengatakan hal ini. Sabda beliau, “Lalu Allah mengutus Isa bin Maryam, wajahnya mirip Urwah bin Mas’ud. Isa kemudian memburu Dajjal dan membinasakannya.” (HR. Muslim) Dalam hadits an-Nawas bin Sam’an yang panjang Rasulullah juga menjelaskan, “Manakala dia dalam kondisi tersebut, Allah mengutus al-Masih putra Maryam, lalu Isa memburunya sehingga dia menangkapnya di pintu gerbang Lud -kota yang terletak di sebelah barat Baitul Maqdis-. Maka Isa membunuhnya.” (HR. Muslim) Cara Menangkal Fitnah Dajjal Dengan besarnya ujian yang diberikan Allah kepada kaum Muslimin lewat Dajjal ini, tentu saja Allah juga sudah menyediakan solusinya. Seperti kata pepatah, setiap ada penyakit pasti ada obatnya. Diantara amalan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW adalah doa yang dibaca setelah membaca doa tasyahud akhir. Doanya adalah sebagai berikut : do'a berlindung dari fitnah dajjal rumaysho.com اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِجَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شر فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ Dibaca: Allahumma innii a’uudzubika min ‘adzaabil qobri wa min ‘adzaabi jahannam wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min syarri fitnatil masiihid Dajjaal. Artinya : “Ya Alloh! Sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari adzab kubur, dari adzab jahannam, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnahnya Al-Masih Ad-Dajjal.” [HR. Bukhori] Selain itu, Nabi juga menganjurkan kita untuk merutinkan dan menghafal sebagian dari surat Al-Kahfi. Beliau bersabda, Dari Sammarah bin Jundab, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat dari surat Al-Kahfi, ia tidak akan terkena bahaya fitnah Dajjal, barangsiapa yang membaca seluruh ayatnya ia akan masuk surga.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 3: 242) Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadits dari al-Nawas bin Sam’an yang cukup panjang, yang di dalam riwayat tersebut Rasulullah SAW bersabda, “Maka barangsiapa di antara kamu yang mendapatinya (mendapati zaman Dajjal) hendaknya ia membacakan atasnya ayat-ayat permulaan surat al-Kahfi.” Dalam riwayat Muslim yang lain, dari Abu Darda’ r.a, bahwa Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat dari permulaan surat al-Kahfi, maka ia dilindungi dari Dajjal.” Imam Muslim berkata, Syu’bah berkata, “Dari bagian akhir surat al-Kahfi.” Dan Hammam berkata, “Dari permulaan surat al-Kahfi.” (Shahih Muslim) Imam Nawawi berkata, “Ini disebabkan, karena pada awal-awal surat al-Kahfi itu terdapat/ berisi keajaiban-keajaiban dan tanda-tanda kebesaran Allah. Maka orang yang merenungkan tidak akan tertipu dengan fitnah Dajjal. Demikian juga pada akhir suratnya, yaitu firman Allah: أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ يَتَّخِذُوا عِبَادِي مِنْ دُونِي أَوْلِيَاءَ “Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dap at) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku?” QS. Al-Kahfi: 102. (Lihat Syarah Muslim milik Imam Nawawi: 6/93) Zaman kita sekarang ini sudah semakin mendekati era keluarnya Dajjal. Oleh karena itu, mujahadah (usaha) kita untuk berlindung dari fitnah Dajjal harus lebih ekstra. Bacalah dan wajibkanlah bagi dirimu membaca surat al-Kahfi setiap kali sebelum tidur. Kalaupun kamu tidak mampu membaca semuanya, minimal bacalah 10 ayat pertama dan terakhir surat tersebut. Karena sesungguhnya 8 orang ulama dari Yaman telah bermimpi bahwa mereka melihat ikatan Dajjal telah dilepaskan oleh Allah dari tempat mereka dikurung. -Habib Umar bin Hafizh- Demikian dulu yang bisa kami sampaikan, apabila ada yang kurang atau mau dipertanyakan, silakan ditaruh pada kolom komentar di bawah ini. Jangan lupa untuk selalu menyimak Tags: by sukristiawan.

sukristiawan.com:Ciri ciri yajuj dan majuj

Mengenal Ya'juj dan Ma'juj 7:43 AM - Add Comment Kemunculan sebuah bangsa yang akan menciptakan kekacauan serta kerusakan di muka bumi telah ditakdirkan Allah subhanahuwata’ala sebagai salah satu penanda kiamat besar. Siapakah dan bagaimanakah mereka? Di dalam beberapa hadits tentang tanda-tanda hari kiamat kubra, disebutkan ada sepuluh tanda hari kiamat. Di antaranya adalah keluarnya Ya`juj wa Ma`juj. Berita tentang keluarnya Ya`juj wa Ma`juj bukan hanya mutawatir, bahkan disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya’ ayat 96-97: "Hingga apabila dibukakan (dinding) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah datangnya janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): “Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang dzalim.” Ibnu Katsir rahimahullahu menerangkan: mereka adalah dari keturunan Adam ‘alaihissalam dari keturunan Nabi Nuh ‘alaihissalam, dari anak keturunan Yafits yakni nenek moyang bangsa Turki yang terisolir oleh benteng tinggi yang dibangun oleh Dzulqarnain. Sedangkan makna “min kulli hadabin yansilun” diterangkan oleh Ibnu Katsir ahimahullahu: yakni turun dari tempat-tempat yang tinggi dengan cepat dengan membuat kerusakan. Demikian pula disebutkan dalam surat Al-Kahfi ayat 94: “Wahai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya`juj wa Ma`juj merusak di muka bumi, kami akan siapkan imbalan yang besar agar kiranya engkau membuatkan benteng antara kami dengan mereka.” Adapun kalimat yang menunjukkan bahwa runtuhnya benteng Dzulqarnain dan keluarnya Ya`juj wa Ma`juj sebagai tanda dekatnya hari kiamat adalah ucapan Allah subhanahuwata’ala pada ayat ke-98: “Ini adalah rahmat dari Rabbku…..” Ibnu Katsir rahimahullahu menyatakan: “Ini adalah dalil yang menunjukkan bahwa mereka tidak akan bisa melubanginya sedikitpun…” Sedangkan makna “Jika datang janji Rabbku” adalah: Jika telah dekat hari kiamat, Allah subhanahuwata’ala akan runtuhkan benteng tersebut. Demikian dikatakan oleh Ibnu Katsir rahimahullahu. Ya`juj wa Ma`juj dari keturunan Adam ‘alaihissalam Ya’juj wa Ma’juj adalah dari jenis manusia keturunan Adam. Tidak seperti yang digambarkan oleh sebagian orang bahwa mereka bukanlah dari keturunan manusia. Hanya saja mereka adalah orang-orang yang merusak serta memiliki sifat dan perangai yang Allah subhanahuwata’ala takdirkan kepada mereka tidak seperti manusia pada umumnya. Dalil yang menunjukkan bahwa mereka dari jenis manusia keturunan Adam ‘alaihissalam adalah apa yang diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dalam Kitabul Anbiya’ bab Qishah Ya’juj wa Ma’juj, dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu’anhu, bahwa Nabi Sallallahu’alaihiwassallam bersabda: ن أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِي اللَّهم عَنْهم عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى ا عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَقُولُ ا تَعَالَى يَا آدَمُ فَيَقُولُ لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ فِي يَدَيْكَ فَيَقُولُ أَخْرِجْ بَعْثَ النَّارِ قَالَ وَمَا بَعْثُ النَّارِ قَالَ مِنْ كُلِّ أَلْفٍ تِسْعَ مِائَةٍ وَتِسْعَةً وَتِسْعِينَ فَعِنْدَهُ يَشِيبُ الصَّغِيرُ ) وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ ا شَدِيدٌ ( قَالُوا يَا رَسُولَ ا وَأَيُّنَا ذَلِكَ الْوَاحِدُ قَالَ أَبْشِرُوا فَإِنَّ مِنْكُمْ رَجُلًا وَمِنْ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ أَلْفًا… Allah subhanahuwata’ala berfirman kepada Adam: “Wahai Adam.” Maka Adam menjawab: “Labbaika wa sa’daika wal khairu fi yadaika (Aku sambut panggilan-Mu dengan senang hati dan kebaikan semuanya di tangan-Mu).” Kemudian Allah subhanahuwata’ala berfirman: “Keluarkan pasukan penghuni neraka.” Maka Adam bertanya: “Apa itu pasukan penghuni neraka?” Allah subhanahuwata’ala berfirman: “Mereka dari setiap seribu orang, sembilan ratus Sembilan puluh sembilan orang!” Maka ketika itu anak kecil menjadi beruban, setiap yang hamil melahirkan apa yang dikandungnya, dan kamu lihat orang-orang seakan-akan mabuk padahal mereka tidak mabuk, tetapi karena adzab Allah subhanahuwata’ala yang sangat keras. Kemudian para sahabat bertanya: “Siapa yang satu itu, wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab: “Bergembiralah sesungguhnya penghuni neraka itu dari kalian satu dan dari Ya’juj wa Ma’juj seribu.” (HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari, juz 6 hal.382) Dari hadits di atas kita dapatkan beberapa faedah: Pertama: Ya’juj wa Ma’juj adalah calon penghuni neraka. Kedua: jumlah Ya’juj wa Ma’juj sangat besar. Ketiga: bahwa Ya’juj wa Ma’juj dari jenis manusia keturunan Adam. Sifat-sifat Ya’juj wa Ma’juj Walaupun mereka dari jenis manusia keturunan Adam, namun mereka memiliki sifat khas yang berbeda dari manusia biasa. Ciri utama mereka adalah perusak dan jumlah mereka yang sangat besar sehingga ketika mereka turun dari gunung seakanakan air bah yang mengalir, tidak pandai berbicara dan tidak fasih, bermata kecil (sipit), berhidung kecil, lebar mukanya, merah warna kulitnya seakan-akan wajahnya seperti perisai dan lain-lain. Disebutkan dalam riwayat Al-Imam Ahmad rahimahullahu, dari Ibnu Harmalah, dari bibinya, dia berkata: وَهُوَ عَاصِبٌ إِصْبَعَهُ مِنْ n خَطَبَ رَسُولُ ا لَدْغَةِ عَقْرَبٍ فَقَالَ: إِنَّكُمْ تَقُولُونَ لَا عَدُوَّ وَإِنَّكُمْ لَا تَزَالُونَ تُقَاتِلُونَ عَدُوًّا حَتَّى يَأْتِيَ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ عِرَاضُ الْوُجُوهِ صِغَارُ الْعُيُونِ شُهْبُ الشِّعَافِ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَةُ Rasulullah sallallahu’alaihi wassallam berkhutbah dalam keadaan jarinya tersengat kalajengking. Beliau bersabda: “Kalian mengatakan tidak ada musuh. Padahal sesungguhnya kalian akan terus memerangi musuh sampai datangnya Ya’juj wa Ma’juj, lebar mukanya, kecil (sipit) matanya, dan ada warna putih di rambut atas. Mereka mengalir dari tempat-tempat yang tinggi, seakan-akan wajah-wajah mereka seperti perisai.” (HR. Ahmad) Ya`juj dan Ma`juj Sudah Ada Sekarang Ya`juj dan Ma`juj sudah ada dan terus dalam keadaan turun-temurun (beranak pinak), tidak meninggal satu orang dari mereka, kecuali lahir seribu orang lebih. Sebagaimana disebutkan dalam riwayat Abdullah bin ‘Amr radhiallahuanhu yang diriwayatkan Al-Hakim rahimahullahu dalam Mustadrak-nya. Namun Alhamdulillah Allah subhanahuwata’ala telah bentengi mereka dari kita, yaitu dengan sebab menakdirkan munculnya Dzulqarnain yang dengan kemampuannya membuat benteng yang terbuat dari besi dan tembaga. Allah subhanahuwata’ala berfirman: “Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan keduanya, suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata: ‘Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya`juj dan Ma`juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan suatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?’ Dzulqarnain berkata: ‘Apa yang telah dikuasakan oleh Rabbku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi.’ Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulqarnain: ‘Tiuplah (api itu).’ Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: ‘Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atas besi panas itu.’ Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melubanginya. Dzulqarnain berkata: ‘Ini (dinding) adalah rahmat dari Rabbku, maka apabila sudah datang janji Rabb-ku Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Rabbku itu adalah benar’.” (Al-Kahfi:92-98) Kesombongan Ya’juj dan Ma’juj Ya`juj dan Ma`juj ketika keluar tidaklah melewati sesuatu kecuali dirusaknya. Tidaklah melewati danau kecuali meminumnya hingga habis. Tidaklah mendapati manusia kecuali dibunuhnya sampai ketika mereka merasa menang membantai seluruh penduduk bumi, dia menantang penduduk langit. Inilah kesombongan yang luar biasa dari Ya`juj wa Ma`juj. ثُمَّ يَسِيرُونَ حَتَّى يَنْتَهُوا إِلَى جَبَلِ الْخُمَرِ وَهُوَ جَبَلُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ فَيَقُولُونَ: لَقَدْ قَتَلْنَا مَنْ فِي الْأَرْضِ هَلُمَّ فَلْنَقْتُلْ مَنْ فِي السَّمَاءِ. فَيَرْمُونَ بِنُشَّابِهِمْ إِلَى السَّمَاءِ فَيَرُدُّ اللهُ عَلَيْهِمْ نُشَّابَهُمْ مَخْضُوبَةً دَمًا “Kemudian mereka berjalan dan berakhir di gunung Khumar, yaitu salah satu gunung di Baitul Maqdis. Kemudian mereka berkata: “Kita telah membantai penduduk bumi, mari kita membantai penduduk langit.” Maka mereka melemparkan panah-panah dan tombak-tombak mereka ke langit. Maka Allah subhanahuwata’ala kembalikan panah dan tombak-tombak mereka dalam keadaan berlumuran darah.” (HR. Muslim dalam kitab Al-Fitan wa Asyrathus Sa’ah) Yakni mereka mengira bahwa darah tersebut bukti kemenangan mereka melawan penduduk langit. Maka Allah subanauwata’ala binasakan seluruhnya pada saat puncak kesombongan mereka dalam waktu yang hampir bersamaan. Binasanya Ya’juj dan Ma’juj dengan doa Nabi Isa ‘alaihissallam Diriwayatkan dari An-Nawwas Ibni Sam’an dalam hadits yang panjang. Di antaranya sebagai berikut: إِذْ أَوْحَى اللهُ إِلَى عِيسَى إِنِّي قَدْ أَخْرَجْتُ عِبَادًا لِي لَا يَدَانِ لِأَحَدٍ بِقِتَالِهِمْ فَحَرِّزْ عِبَادِي إِلَى الطُّورِ وَيَبْعَثُ اللهُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ فَيَمُرُّ أَوَائِلُهُمْ عَلَى بُحَيْرَةِ طَبَرِيَّةَ فَيَشْرَبُونَ مَا فِيهَا وَيَمُرُّ آخِرُهُمْ فَيَقُولُونَ لَقَدْ كَانَ بِهَذِهِ مَرَّةً مَاءٌ وَيُحْصَرُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ حَتَّى يَكُونَ رَأْسُ الثَّوْرِ لِأَحَدِهِمْ خَيْرًا مِنْ مِائَةِ دِينَارٍ لِأَحَدِكُمُ الْيَوْمَ فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ فَيُرْسِلُ اللهُ عَلَيْهِمُ النَّغَفَ فِي رِقَابِهِمْ فَيُصْبِحُونَ فَرْسَى كَمَوْتِ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ ثُمَّ يَهْبِطُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى الْأَرْضِ فَلَا يَجِدُونَ فِي الْأَرْضِ مَوْضِعَ شِبْرٍ إِلَّا مَلَأَهُ زَهَمُهُمْ وَنَتْنُهُمْ فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى اللهِ فَيُرْسِلُ اللهُ طَيْرًا كَأَعْنَاقِ الْبُخْتِ فَتَحْمِلُهُمْ فَتَطْرَحُهُمْ حَيْثُ شَاءَ اللهُ ثُمَّ يُرْسِلُ اللهُ مَطَرًا لَا يَكُنُّ مِنْهُ بَيْتُ مَدَرٍ وَلَا وَبَرٍ فَيَغْسِلُ الْأَرْضَ حَتَّى يَتْرُكَهَا كَالزَّلَفَةِ ثُمَّ يُقَالُ لِلْأَرْضِ أَنْبِتِي ثَمَرَتَكِ وَرُدِّي بَرَكَتَكِ… Ketika Allah subhanahuwata’ala mewahyukan kepada Isa ‘alaihissalam: Sesungguhnya aku mengeluarkan hamba-hamba-Ku yang tidak ada kemampuan bagi seorang pun untuk memeranginya. Maka biarkanlah mereka hamba-hamba-Ku menuju Thuur. Lalu Allah subhanahuwata’ala keluarkan Ya’juj wa Ma’juj dan mereka mengalir dari tiap-tiap tempat yang tinggi. Kemudian mereka melewati danau Thabariyah1, dan meminum seluruh air yang ada padanya. Hingga ketika barisan paling belakang mereka sampai di danau tersebut mereka berkata: “Sungguh dahulu di sini masih ada airnya.” Ketika itu terkepunglah Nabiyullah Isa ‘alaihissallam dan para sahabatnya. Hingga kepala sapi ketika itu lebih berharga untuk mereka daripada seratus dinar kalian sekarang ini. Maka Isa dan para sahabatnya berharap kepada Allah subhanahuwata’ala. Maka Allah subhanahuwata’ala pun mengirim sejenis ulat yang muncul di leher mereka. Maka pagi harinya mereka seluruhnya binasa menjadi bangkai-bangkai dalam waktu yang hampir bersamaan. Kemudian turunlah (dari gunung Thuur) Nabiyullah Isa dan para sahabatnya, maka tidak didapati satu jengkal pun tempat kecuali dipenuhi oleh bangkai dan bau busuk mereka. Maka Nabi Isa ‘alaihissallam pun berharap (berdoa) kepada Allah subhanahuwata’ala. Maka Allah subhanahuwata’ala mengirimkan burung-burung yang lehernya seperti unta, membawa bangkai-bangkai mereka dan kemudian dilemparkan di tempat yang Allah subhanahuwata’ala kehendaki2. Kemudian Allah kirimkan hujan yang tidak menyisakan satu pun rumah maupun kemah, lalu membasahi bumi hingga menjadi licin. Kemudian dikatakan kepada bumi itu: ‘Tumbuhkanlah buahbuahanmu dan kembalilah berkahmu.” (HR. Muslim) Wajib Beriman dengan berita Ya`juj wa Ma`juj Berita tentang Ya`juj wa Ma`juj adalah berita dari Allah subhanahuwata’ala dan Rasul-Nya, sehingga seorang muslim yang beriman wajib menerimanya. Bukankah ciri-ciri orang yang bertakwa adalah beriman kepada hal ghaib yang dikabarkan oleh Allah subhanahuwata’ala dan Rasul-Nya? Dan termasuk hal yang ghaib adalah apa yang akan terjadi pada akhir zaman, termasuk berita akan keluarnya Ya`juj wa Ma`juj? Namun sebagian kaum muslimin, khususnya kaum Mu’tazilah dan para rasionalis atau orang-orang yang terpengaruh oleh mereka, menolak berita-berita hadits yang -menurut anggapan mereka- tidak masuk akal. Mereka menganggap hadits-hadits tersebut hanya akan membuat orang lari dari Islam. Ketika mereka mendengarkan hadits-hadits tentang diangkatnya Nabi Isa ‘alaihissallam dalam keadaan hidup, akan turunnya beliau pada akhir zaman, berita tentang Dajjal – yang sudah ada wujudnya dalam keadaan terbelenggu- atau tentang Ya`juj wa Ma`juj yang masih beranak-pinak dan terus menerus berupaya untuk keluar dari benteng yang dibuat oleh Dzulqarnain, dan lain-lainnya. Mereka benar-benar gelisah, panas dadanya seraya berkata: “Untuk apa hadits-hadits seperti ini disampaikan. Hadits-hadits ini akan menjadikan manusia semakin jauh dari Islam.” Mereka melontarkan olok-olok, celaan, dan berbagai macam ucapan penolakan terhadap hadits-hadits tersebut. Keadaan mereka ini persis seperti yang dikatakan oleh para ulama tentang ahlul bid’ah: Ahmad bin Sinan Al-Qaththan rahimahullahu berkata: ”Tidak ada di dunia ini seorang mubtadi’ (ahli bid’ah) pun kecuali akan membenci ahlil hadits. Jika seseorang mengada-adakan kebid’ahan niscaya akan dicabut kelezatan hadits dari hatinya.” (Aqidatussalaf wa Ashhabul Hadits hal. 300) Abu Nashr bin Sallam Al-Faqih rahimahullahu berkata: “Tidak ada sesuatu yang lebih berat dan lebih dibenci bagi orang-orang mulhid (sesat) daripada mendengarkan hadits dengan riwayat dan sanadnya.” (AqidatusSalaf Ashhabil Hadits hal. 302) Penutup Sebagai nasihat dan peringatan untuk kita dan seluruh kaum muslimin, kami nukilkan beberapa ucapan para ulama dalam masalah ini: Al-Imam Ahmad bin Hambal rahimahullahu menyatakan: “Barangsiapa yang menolak hadits Nabi salallahu’alaihiwassallam, maka dia berada di pinggir jurang kehancuran.” (Thabaqat Al-Hanabilah, 2/11 dan Al-Ibanah, 1/269; lihat Ta’zhimus Sunnah hal. 29) A l – I m a m A l – B a r b a h a r i rahimahullahu menegaskan: “Jika engkau mendengar seseorang mencela riwayat-riwayat (yakni riwayat hadits yang shahih), menolaknya atau menginginkan selainnya, maka curigailah keislamannya dan jangan ragu kalau dia adalah pengekor hawa nafsu, ahlul bid’ah.”(Syarhus Sunnah hal. 51) Abul Qashim Al-Ashbahani rahimahullahu menerangkan: Ahlus Sunnah dari kalangan salaf berkata: “Barangsiapa mencerca riwayat-riwayat hadits, maka sepantasnya untuk dituduh keislamannya.” (Al-Hujjah fi Bayanil Mahajjah 2/248. Lihat Ta’zhimus Sunnah, hal. 29) Al-Imam Az-Zuhri –imamnya para imam pada zamannya- berkata: “Dari Allah subanahuwata’ala keterangannya, Rasulullah sallallahu’alaihiwassalam yang menyampaikannya, maka kewajiban kita adalah menerimanya.” (Aqidatus Salaf Ashhabil Hadits, hal. 249) Beliau berkata juga: “Diriwayatkan dari salaf bahwa kaki Islam tidak akan kokoh, kecuali di atas fondasi at-taslim (yakni menerima dan tunduk pada seluruh ucapan Allah subhanahuwata’ala dan Rasul-Nya, pent.).” (Aqidatus Salaf Ashhabul Hadits hal. 200) Wallahu a’lam. Catatan kaki: 1 Danau Tiberias/Galilea, terletak di wilayah pendudukan Yahudi, tepatnya di barat daya Dataran Tinggi Golan. Merupakan sumber air tawar bagi warga Yahudi-Israel. 2 Dalam riwayat lain, dilemparkan ke laut. (HR. Hakim dalam Mustadrak-nya, dan Al-Imam Ahmad dalam Musnad-nya) Sumber : http://asysyariah.com/mengenal-yajuj-dan-majuj.html ********************* Ya’juj dan Ma’juj Sudah Muncul? Penulis: Al-Ustadz Abulfaruq Ayip Syafruddin Ya`juj dan Ma`juj, bangsa yang nanti akan muncul menjelang hari kiamat memang sudah ada sekarang di sebuah wilayah yang dipagari oleh sebuah “benteng”. Namun benarkah mereka telah berhasil menembus dinding besi dan tembaga yang mengisolir mereka selama ini kemudian mewujud dalam bangsa yang mendiami wilayah Rusia dan negara-negara pecahan Soviet di Asia Tengah dan sebagian Eropa? Dan benarkah mereka adalah bangsa Mongol (Tartar)? Asyrathus Sa’ah (أَشْرَاطُ السَّاعَةِ) mengandung pengertian asy-syarthu (الشَّرْطُ) yang bermakna tanda (al-‘alamah). Bentuk jamaknya asyrath (أَشْرَاطٌ). Tanda sesuatu adalah permulaannya. Misal, seorang komandan, berarti dia adalah orang yang di depan memimpin pasukan (bawahannya). Sedangkan kata as-sa’ah (السَّاعَةُ) secara bahasa memiliki makna satu bagian dari bagian-bagian malam dan siang. Bentuk jamaknya sa’at (سَاعَاتٌ) dan sa’a (سَاعَ). As-Sa’ah menurut istilah syar’i yaitu waktu terjadinya kiamat. Disebut kiamat lantaran cepatnya hisab pada hari itu, atau pada waktu itu manusia terkejut dalam hentakan sesaat, kemudian semua mengalami kematian dalam satu tiupan. (An-Nihayah fi Gharibil Hadits, Lisanul ‘Arab, dan Al-Qamus Al-Muhith. Lihat Asyrathus Sa’ah, karya Yusuf Al-Wabil) Maka, Asyrathus Sa’ah adalah tanda-tanda kiamat yang mendahului tibanya (hari kiamat) serta menunjukkan akan dekatnya. Tanda-tanda kiamat terbagi menjadi dua bagian, yaitu asyrath shughra, yaitu tanda-tanda yang mendahului kiamat dalam rentang waktu yang panjang, seperti pudarnya ilmu (di tengah kehidupan umat, pent.), berkembangnya kebodohan (terhadap agama), merebaknya minuman keras, banyaknya bangunan bertingkat, dan lain-lain. Adapun yang kedua, yaitu asyrath kubra. Ini merupakan tanda-tanda yang berupa kejadian-kejadian besar yang terjadi menjelang hari kiamat. Apa yang terjadi merupakan peristiwa-peristiwa yang luar biasa, seperti kemunculan Dajjal, turunnya Isa ‘alaihissalam, keluarnya Ya`juj dan Ma`juj, serta terbitnya matahari dari barat. (Asyrathus Sa’ah, karya Yusuf Al-Wabil) Al-Qur`an mengungkap fenomena kemunculan Ya`juj dan Ma`juj sebagai bagian dari kejadian-kejadian menjelang hari kiamat. حَتَّىٰٓ إِذَا فُتِحَتۡ يَأۡجُوجُ وَمَأۡجُوجُ وَهُم مِّن ڪُلِّ حَدَبٍ۬ يَنسِلُونَ (96 (97 وَٱقۡتَرَبَ ٱلۡوَعۡدُ ٱلۡحَقُّ فَإِذَا هِىَ شَـٰخِصَةٌ أَبۡصَـٰرُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ يَـٰوَيۡلَنَا قَدۡ ڪُنَّا فِى غَفۡلَةٍ۬ مِّنۡ هَـٰذَا بَلۡ ڪُنَّا ظَـٰلِمِينَ “Hingga apabila dibukakan (dinding) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari kiamat), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): ‘Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zhalim’.” (Al-Anbiya`: 96-97) Juga dalam surat Al-Kahfi ayat 92-99 dinyatakan pula perihal Ya`juj dan Ma`juj: ثُمَّ أَتۡبَعَ سَبَبًا (92 حَتَّىٰٓ إِذَا بَلَغَ بَيۡنَ ٱلسَّدَّيۡنِ وَجَدَ مِن دُونِهِمَا قَوۡمً۬ا لَّا يَكَادُونَ يَفۡقَهُونَ قَوۡلاً۬ (93 قَالُواْ يَـٰذَا ٱلۡقَرۡنَيۡنِ إِنَّ يَأۡجُوجَ وَمَأۡجُوجَ مُفۡسِدُونَ فِى ٱلۡأَرۡضِ فَهَلۡ نَجۡعَلُ لَكَ خَرۡجًا عَلَىٰٓ أَن تَجۡعَلَ بَيۡنَنَا وَبَيۡنَهُمۡ سَدًّ۬ا (94 قَالَ مَا مَكَّنِّى فِيهِ رَبِّى خَيۡرٌ۬ فَأَعِينُونِى بِقُوَّةٍ أَجۡعَلۡ بَيۡنَكُمۡ وَبَيۡنَہُمۡ رَدۡمًا (95 ءَاتُونِى زُبَرَ ٱلۡحَدِيدِ‌ۖ حَتَّىٰٓ إِذَا سَاوَىٰ بَيۡنَ ٱلصَّدَفَيۡنِ قَالَ ٱنفُخُواْ‌ۖ حَتَّىٰٓ إِذَا جَعَلَهُ ۥ نَارً۬ا قَالَ ءَاتُونِىٓ أُفۡرِغۡ عَلَيۡهِ قِطۡرً۬ا (96 فَمَا ٱسۡطَـٰعُوٓاْ أَن يَظۡهَرُوهُ وَمَا ٱسۡتَطَـٰعُواْ لَهُ ۥ نَقۡبً۬ا (97 قَالَ هَـٰذَا رَحۡمَةٌ۬ مِّن رَّبِّى‌ۖ فَإِذَا جَآءَ وَعۡدُ رَبِّى جَعَلَهُ ۥ دَكَّآءَ‌ۖ وَكَانَ وَعۡدُ رَبِّى حَقًّ۬ا (98 وَتَرَكۡنَا بَعۡضَہُمۡ يَوۡمَٮِٕذٍ۬ يَمُوجُ فِى بَعۡضٍ۬‌ۖ وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ فَجَمَعۡنَـٰهُمۡ جَمۡعً۬ا (99 “Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan keduanya, suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata: ‘Hai Dzulqarnain1, sesungguhnya Ya`juj dan Ma`juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan suatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?’ Dzulqarnain berkata: ‘Apa yang telah dikuasakan oleh Rabbku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka bantulah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kalian dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi.’ Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulqarnain: ‘Tiuplah (api itu).’ Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: ‘Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atas besi panas itu.’ Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melubanginya. Dzulqarnain berkata: ‘Ini (dinding) adalah rahmat dari Rabbku, maka apabila telah datang janji Rabbku Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Rabbku itu adalah benar.’ Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain, kemudian ditiup lagi sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya.” Kemunculan Ya`juj dan Ma`juj merupakan satu dari tanda-tanda kiamat besar. Ini sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Al-Imam Muslim rahimahullahu dari Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam muncul di hadapan kami di mana saat itu kami tengah berbincang-bincang. Maka beliau bertanya: “Apa yang kalian perbincangkan?” Mereka (para shahabat) menjawab: “Kami sedang berbincang tentang hari kiamat.” Lantas Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ، فَذَكَرَ الدُّخَانَ، وَالدَّجَّالَ، وَالدَّابَّةَ، وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا، وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَيَأْجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ، وَثَلاَثَةَ خُسُوفٍ: خَسْفٌ بِالْـمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْـمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ، وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنْ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ “Sesungguhnya tidak akan terjadi hari kiamat hingga kalian melihat sebelumnya sepuluh tanda. Kemudian Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan: Muncul Dajjal, binatang, matahari terbit dari barat, Isa bin Maryam turun (ke bumi), Ya`juj dan Ma`juj, tiga khusuf2, yaitu di timur, barat, dan jazirah Arab. Lantas akhir semua itu muncul api yang keluar dari Yaman yang menghalau manusia ke tempat berkumpul mereka.” (Shahih Muslim, Kitabu Al-Fitan wa Asyrathu As-Sa’ah) Bahkan dalam hadits yang berasal dari An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu (dalam Shahih Muslim) disebutkan kemunculan Ya`juj dan Ma`juj ini dalam satu rangkaian dengan kemunculan Dajjal, Isa bin Maryam, lantas muncul Ya`juj dan Ma`juj. Semua peristiwa tersebut adalah peristiwa-peristiwa yang akan mendahului terjadinya hari kiamat. Nampaklah bahwa peristiwa demi peristiwa jelang hari kiamat merupakan peristiwa yang tersusun bagai marjan dalam satu untaian tali. Al-Imam Ahmad rahimahullahu meriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: الْآيَاتُ خَرَزَاتٌ مَنْظُومَاتٌ فِي سِلْكٍ فَإِنْ يُقْطَعِ السِّلْكُ يَتْبَعْ بَعْضُهَا بَعْضًا “Tanda-tanda hari kiamat (bagaikan) marjan yang disusun dalam untaian tali. Bila tali itu putus, maka terikutlah sebagian pada sebagian (lainnya).” (Musnad Ahmad 12: 6-7, hadits no. 7040. Ahmad Syakir rahimahullahu berkata, “Sanadnya shahih.” Al-Haitsami rahimahullahu berkata, “Hadits ini diriwayatkan Ahmad dan di dalamnya terdapat Ali bin Zaid yang bagus haditsnya.” (Majma’uz Zawaid, 7/321. Lihat Asyrathu As-Sa’ah, Yusuf Al-Wabil, hal. 246) Ya`juj dan Ma`juj merupakan anak keturunan Nabi Adam ‘alaihissalam (manusia). Dalil yang menunjukkan mereka dari anak cucu Adam adalah hadits yang diriwayatkan Al-Imam Al-Bukhari rahimahullahu dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: يَقُولُ اللهُ تَعَالَى: يَا آدَمُ. فَيَقُولُ: لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ فِي يَدَيْكَ. فَيَقُولُ: أَخْرِجْ بَعْثَ النَّارِ. قَالَ: وَمَا بَعْثُ النَّارِ؟ قَالَ: مِنْ كُلِّ أَلْفٍ تِسْعَ مِائَةٍ وَتِسْعَةً وَتِسْعِينَ فَعِنْدَهُ يَشِيبُ الصَّغِيرُ ﭽ ﭣ ﭤ ﭥ ﭦ ﭧ ﭨ ﭩ ﭪ ﭫ ﭬ ﭭ ﭮ ﭯ ﭰ ﭱ ﭼ. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، وَأَيُّنَا ذَلِكَ الْوَاحِدُ؟ قَالَ: أَبْشِرُوا فَإِنَّ مِنْكُمْ رَجُلاً وَمِنْ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ أَلْفًا Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Wahai Adam.” Adam menjawab: “Aku sambut panggilan-Mu dan dengan bahagia aku penuhi perintah-Mu, segala kebaikan berada di tangan-Mu. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Keluarkanlah utusan (penghuni) neraka.” Adam bertanya, “Apa utusan (penghuni) neraka itu?” Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Dari setiap 1.000 orang ada 999 orang.” Maka, ketika itu anak-anak kecil rambutnya beruban, yang hamil melahirkan kandungannya, dan kamu lihat manusia mabuk padahal mereka tidak mabuk, akan tetapi karena adzab Allah Subhanahu wa Ta’ala yang teramat keras. Para shahabat bertanya, “Siapa satu yang selamat dari kita itu, wahai Rasulullah?” Beliau jawab, “Bergembiralah, karena kamu hanya seorang sedang dari kalangan Ya`juj dan Ma`juj seribu orang.” (Shahih Al-Bukhari, Kitab Al-Anbiya` Bab Qishshah Ya`juj wa Ma`juj) Berdasar hadits ini pula, Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullahu menyatakan bahwa Ya`juj dan Ma`juj adalah keturunan manusia. Kata beliau, “Hadits ini jelas sekali menyatakan bahwa Ya`juj dan Ma`juj adalah keturunan Adam.” Demikian pula Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullahu dalam Tafsiru Surati Al-Kahfi menyebutkan bahwa dengan hadits ini kita mengetahui kesalahan mereka yang berpendapat Ya`juj dan Ma`juj bukan berujud seperti manusia. Sebagian mereka sangat pendek dan sebagian lagi sangat tinggi tubuhnya. Sebagian telinganya terpentang dan yang lain berlipat. Semuanya merupakan dongeng Israiliyat. Tidak boleh kita membenarkan (begitu saja), bahkan harus dikatakan bahwa sesungguhnya mereka termasuk bani Adam (manusia), hanya saja mereka kemungkinan berbeda seperti perbedaan (di antara) manusia karena keadaan lingkungannya.” Demikian kata Asy-Syaikh Al-Utsaimin rahimahullahu. Karakteristik Ya`juj dan Ma`juj di muka bumi ini adalah melakukan kerusakan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: قَالُواْ يَـٰذَا ٱلۡقَرۡنَيۡنِ إِنَّ يَأۡجُوجَ وَمَأۡجُوجَ مُفۡسِدُونَ فِى ٱلۡأَرۡضِ فَهَلۡ نَجۡعَلُ لَكَ خَرۡجًا عَلَىٰٓ أَن تَجۡعَلَ بَيۡنَنَا وَبَيۡنَهُمۡ سَدًّ۬ا “Mereka berkata, ‘Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya`juj dan Ma`juj itu orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi...” (Al-Kahfi: 94) Kata Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullahu, yang dimaksud Al-Ifsad (membuat kerusakan) di muka bumi mencakup semua perbuatan yang tidak baik dan tidak memperbaiki. Merusak dengan membunuh, merampok atau merampas, penyimpangan, kesyirikan, dan dalam segala hal. Ibnu Katsir rahimahullahu saat memberi penjelasan pada ayat: حَتَّىٰٓ إِذَا فُتِحَتۡ يَأۡجُوجُ وَمَأۡجُوجُ وَهُم مِّن ڪُلِّ حَدَبٍ۬ يَنسِلُونَ “Hingga apabila dibukakan (dinding) Ya`juj dan Ma`juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.” (Al-Anbiya’: 96) disebutkan bahwa (mereka) orang-orang yang cepat dalam berjalan guna membuat kerusakan. Al-Imam Muslim rahimahullahu dalam Shahih-nya meriwayatkan dengan memberi tambahan (pada hadits An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu) setelah lafal “di danau ini pernah ada air” dengan sabda beliau yang artinya: “Kemudian mereka berjalan hingga Gunung Khumar, yaitu gunung di Baitul Maqdis, maka mereka (Ya`juj dan Ma`juj) berkata, ‘Sungguh kita telah membunuh penduduk bumi. Maka, marilah kita bunuh penduduk langit.’ Lalu mereka melepaskan anak panah mereka ke langit, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala kembalikan anak-anak panah mereka itu kepada mereka dengan berlumuran darah. (Shahih Muslim, tambahan hadits no. 2937) Begitulah laku lampah Ya`juj dan Ma`juj. Destruktif, membuat onar, berbuat kerusakan di muka bumi. Timbul pertanyaan, kapan Ya`juj dan Ma`juj muncul? Sudahkah Ya`juj dan Ma`juj muncul di era lalu atau bahkan di zaman sekarang ini? Ada beberapa kalangan yang berpendapat bahwa Ya`juj dan Ma`juj telah ada dewasa ini. Seperti dinukil Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullahu dalam kitabnya Ya`juj wa Ma`juj wa Fitnatu Ad-Dajjal (hal. 21), bahwa Al-Amir Syakib Arsalan dan selainnya berpandangan sesungguhnya Ya`juj dan Ma`juj adalah negara Soviet atau sebagian dari mereka. Tidak diragukan sesungguhnya mereka adalah bagian dari Ya`juj dan Ma`juj. Demikian diungkapkan Al-Amir Syakib Arsalan. Lain halnya dengan Sayyid Quthub. Dia berpendapat, secara tarjih, bukan yakin, bahwa janji Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk melubangi dinding telah terjadi serta Ya`juj dan Ma`juj telah keluar. Mereka adalah bangsa Tartar yang muncul pada abad ke-7 Hijriyah. Mereka telah menghancurkan kerajaan-kerajaan Islam dan menebar kerusakan di muka bumi. (Asyrathu As-Sa’ah, Yusuf Al-Wabil hal. 378) Dalam hadits An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu disebutkan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala memberitahukan kepada Isa ‘alaihissalam akan keluarnya Ya`juj dan Ma`juj yang tidak ada seorang pun mampu memerangi mereka, dan Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan Isa ‘alaihissalam menjauhkan kaum mukminin dari jalan yang ditempuh Ya`juj dan Ma`juj seraya berfirman: “Kumpulkan hamba-hamba-Ku ke gunung Ath-Thur.” (lihat Asyrathu As-Sa’ah, Yusuf Al-Wabil hal. 369) Berdasarkan hadits An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu dalam Shahih Muslim, maka akan nampak bahwa kemunculan Ya`juj dan Ma`juj bersamaan masa dengan kehadiran Isa ‘alaihissalam. Maka apabila Ya`juj dan Ma`juj dinyatakan telah muncul, tentu akan timbul pertanyaan, bagaimana dengan Isa ‘alaihissalam? Asy-Syaikh Muhammad Al-Amin bin Muhammad Al-Mukhtar Asy-Syinqithi rahimahullahu menyatakan setelah beliau rahimahullahu memaparkan hadits An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu yang panjang, “Berdasar hadits shahih ini, sungguh aku telah melihat penjelasan Nabi Shallallahu ‘alahi wa sallam: ‘Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mewahyukan kepada Isa bin Maryam perihal keluarnya Ya`juj dan Ma`juj setelah terbunuhnya Dajjal.’ Barangsiapa yang menyatakan bahwa mereka (Ya`juj dan Ma`juj) adalah Rusia, dan dinding itu telah roboh sejak dulu, maka pendapatnya tersebut menyelisihi apa yang telah dikabarkan Ash-Shadiqu Al-Mashduq (Rasulullah) Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka batil. Karena sesungguhnya, yang menentang kabar Ash-Shadiq adalah pendusta yang membahayakan, sebagaimana dimaklumi. Tidak ada sesuatu yang kuat dalam Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bisa memalingkan hadits (An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu, ed.) ini yang anda telah melihat keshahihan sanadnya serta memberi kejelasan dalil-dalilnya tentang maksud yang dituju. Pada hakekatnya, yang menjadi sandaran bagi orang-orang yang menyatakan bahwa Ya`juj dan Ma`juj adalah Rusia, dan sandaran orang-orang mulhid (atheis) bahwa Ya`juj dan Ma`juj itu tidak ada wujudnya, adalah alasan-alasan logika, yang telah menjadi keyakinan pemiliknya.” (Adhwa`u Al-Bayan fi Idhah Al-Qur`an bi Al-Qur`an, hal. 141-142) Menurut mereka, kalau Ya`juj dan Ma`juj itu sudah ada di balik benteng tersebut, tentu sudah ditemukan lokasinya. Apalagi dengan adanya kemajuan teknologi yang pesat dan alat-alat yang canggih untuk mendeteksi keberadaan mereka. Tapi, karena tidak ada orang yang menemukan mereka atau lokasi mereka, berarti Ya`juj dan Ma`juj belum pernah ada. Logika seperti ini dapat dibantah dengan realita bahwa banyak hal yang masih belum mampu diungkap hakekatnya, secanggih apapun teknologi yang dikuasai manusia. Ruh misalnya. Ruh, yang demikian dirasakan keberadaannya, selalu menyertai, tetapi belum pernah terungkap eksistensi dan substansinya. Maka, yang menjadi salah satu tanda-tanda datangnya hari kiamat besar, yaitu keluarnya Ya`juj dan Ma`juj pada akhir zaman, belum terjadi. Sebab, hadits-hadits yang shahih menunjukkan bahwa Ya`juj dan Ma`juj keluar setelah Isa ‘alaihissalam turun ke bumi. Dialah yang berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar membinasakan Ya`juj dan Ma`juj. Allah Subhanahu wa Ta’ala pun lantas membinasakan dan membuang bangkai mereka ke laut, serta mengamankan negara-negara dan hamba-hamba-Nya dari kejahatan Ya`juj dan Ma`juj. Wallahu ta’ala a’lam. ———————————————– 1 Lihat keterangan tentang Dzulqarnain di Kajian Utama 2 Lihat keterangan tentang khusuf di Kajian Utama Diambil dari Majalah Asy Syariah Vol.IV/No.37/1429/2008 YouTube Channel Lampu Islam: youtube.com/ArceusZeldfer Facebook Page: facebook.com/LampuIslam Label:Akhir Zaman Bagikan artikel di Facebookdi Twitterdi Google+ Disclaimer: Gambar dan video artikel pada website ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini. Situs yang menampilkan informasi dan pengetahuan menarik seputar dunia islam. Tujuan dari situs ini adalah untuk memberikan wawasan tambahan kepada para pembaca mengenai dunia islam. Artikel Terkait Pasukan Utama Dajjal Adalah Kaum Yahudi “Allah tidak menurunkan ke muka bumi -sejak penciptaan Adam as hingga hari Kiamat- fitnah yang lebih dahsyat dari … Konstantinopel Akan Ditaklukkan oleh Bani Ishaq di Akhir Zaman Salah satu isyarat dari Rasulullah s.a.w tentang akhir zaman adalah penaklukkan Konstantinopel untuk yang terakhir… Tanda-tanda Kiamat yang Harus Kita Waspadai Ada tiga tanda fenomenal dari tanda-tanda kiamat yang perlu diantisipasi dewasa ini oleh umat manusia pada umumnya… Apabila Imam Mahdi Diberitakan Sebagai Teroris Oleh: Ustad Ihsan Tanjung Sebagian orang masih bertanya-tanya apa perlunya seorang Muslim memahami tanda-tanda … Apakah ISIS (Daulah Islam Irak dan Suriah) Adalah Tanda Kiamat? Oleh Ustadz Ammi Nur Bait Khutbah Pertama: إِنَّ الحَمْدَ لِلَّهِ ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ … BERLANGGANAN ARTIKEL LAMPU ISLAM Dikirim melalui eMail by sukristiawan

Rabu, 05 April 2017

sukristiawan.com: 31 Tanda akhir zaman

31 Tanda-tanda Akhir Zaman Menurut Al-quran ads Selama beribu-ribu tahun lamanya manusia telah hidup di dunia zaman telah berlalu dan mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan hidup manusia (baca perkembangan islam abad pertengahan) . Islam sendiri meyakini bahwa manusia saat ini tengah hidup di akhir zaman dan hari kiamat atau hari akhir dibangkitkannya manusia akan segera tiba. Meskipun tidak ada yang mengetahui kapan hari kiamat itu akan datang kecuali Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Setiap umat Islam tentunya harus mengimani hari akhir atau hari kiamat tersebut karena pada hari tersebut manusia yang sudah mati akan dibangkitkan kembali dan dihisab amal perbuatannya(baca fungsi iman kepada Allah SWT). Hari kiamat atau yang dikenal dengan hari akhir zaman atau yaumul akhir adalah hari dimana umat manusia akan dibangkitkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dan ditimbang amal perbuatannya. Tanda-tanda Akhir Zaman Meskipun tidak ada seorangpun yang tahu kapan akan datang hari kiamat ada beberapa hal yang menandai bahwa manusia saat ini tengah berada di akhir zaman atau yang dikenal dengan sebutan Asyrath as saah dan kejadiant tersebut terjadi sekali maupun berulang-ulang. Berikut adalah tanda tanda akhir zaman : Diutusnya Nabi Muhammad SAW Rasulullah SAW adalah Rasul penutup yang menandakan bahwa kaum manusia saat ini adalah kaun yang hidup di akhir zaman. Rasul bersabda (baca keutamaan cinta kepada Rasulullah SAW bagi umatnya) ‘(Masa) diutusnya aku dan (hari terjadinya) Kiamat seperti dua (jari) ini’.”(Anas Radhiyallahu ‘Anhu) berkata, “Dan beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam merapatkan jari telunjuk dengan jari tengahnya.” (HR. Muslim). Wafatnya Nabi Muhammad SAW Dalam suatu hadits Rasul bersabda ‘Hitunglah enam (tanda) menjelang datangnya hari Kiamat dan beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan diantaranya : ‘Kematianku’.” (HR. Al-Bukhari). Penaklukan Baitul Maqdis Penaklukan baitul maqdis atau yang dikenal dengan masjidil aqsa di Palestina adalah salah satu tanda akhir zaman khususnya yang terjadi pada tahun ke 16 H sebagaimana yang disebutkan dalam hadits (baca sejarah peradaban islam dan peninggalan sejarah islam) ‘Hitunglah enam (tanda) menjelang datangnya hari Kiamat dan beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan diantaranya : ‘Penaklukan Baitul Maqdis’.” (HR. Al-Bukhari). Mewabahnya Tha’un ‘Amwas Rasul bersabda : “Hitunglah enam (tanda) menjelang datangnya hari Kiamat dan beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan diantaranya : ‘Kemudian banyaknya kematian yang menimpa kalian bagaikan penyakit (qu’ash1) kambing’.” (HR. Al-Bukhari). Ibnu Hajar berpendapat bahwa wabah penyakit tha’un ‘amwas sudah merebak saat masa kekhalifahan ‘Umar bin Khatab atau pasca penaklukan baitul maqdis. Wabah tersebut terjadi pada tahun 18 H dan menewaskan lebih dari 25000 jiwa. Berlimpahnya Harta Hingga Tidak Ada Yang Menerima Sedekah Disebutkan dalam hadits rasulullah tanda akhir zaman yang lain adalah berlimpahnya harta dan sulitnya menemukan orang untuk diberi sedekah. (baca keutamaan bersedekah) “Tidak akan terjadi hari Kiamat hingga harta benda banyak pada kalian, lalu melimpah ruah, sampai-sampai menyusahkan pemilik harta (mencari) orang yang menerima sedekah darinya, dan seorang dipanggil (untuk) menghadapnya, lalu dia berkata, ‘Aku tidak memiliki keperluan terhadapnya’.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Munculnya Beragam Fitnah Fitnah yang dimaksud disini adalah cobaan atau ujian. Sebagaimana tanda ini disebutkan dalam suatu hadits “Sesungguhnya menjelang datangnya hari Kiamat (terjadi) banyak fitnah,bagaikan bagian malam yang gelap gulita. Seseorang yang di pagi hari dalam keadaan beriman, dan di sore harinya menjadi kafir. (Ada) yang di sore harinya dalam keadaan beriman, dan di pagi harinya menjadi kafir. Orang yang duduk di saat itu lebih baik daripada orang yang berdiri, orang yang berdiri di saat itu lebih baik daripada orang yang berjalan, dan orang yang berjalan saat itu lebih baik daripada orang yang berlari. Maka patahkanlah busur-busur kalian, putuskanlah tali-tali busur kalian, dan pukulkanlah pedang-pedang kalian ke batu. Jika (rumah) salah seorang dari kalian dimasuki (fitnah), maka jadilah seperti yang terbaik dari kedua anak Adam (Habil).” (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan al-Hakim) Banyaknya Nabi Palsu Bermunculannya nabi palsu adalah salah satu tanda akhir zama. Pada masa Rasulullah sendiri setelah Rasul wafat ada beberapa orang yang mengaku sebagai nabi diantaranya yaitu Musailamah al kazzab, Thulaihah bin Khuwailid al-Asadi,serta di masa ini juga muncul nabi palsu seperti Mirza ahmad al qadiyani yang berasal dari India. Rasul bersabda “Tidak akan terjadi hari Kiamat hingga dibangkitkan ‘para dajjal (pendusta)’ yang (jumlahnya) mendekati tiga puluh, semuanya mengaku bahwa mereka adalah utusan Allah (Rasulullah).” (HR Bukhari) Tersebarnya Stabilitas Keamanan Tanda akhir zaman yang lainnya adalah rasa aman dalam diri manusia dan keamanan yang terjamin disetiap negara. Rasul bersabda ‘Tidak akan terjadi Kiamat hingga seseorang pengendara (kendaraan)berjalan di antara Irak dan Mekkah tidak merasa takut kecuali (takut) tersesat di jalan’.” (HR Ahmad) Fenomena Api Hijaz Munculnya api Hijaz pada pertengahan abad ke 7 H yakni pada tahun 654 H adalah salah satu pertanda akhir zaman sesuai dengan sabda nabi Muhammad SAW “Tidak akan terjadi hari Kiamat sampai api keluar dari tanah Hijaz yang menerangi leher-leher unta di Bashra.” Peperangan dengan Bangsa Turki Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa Rasululullah SAW bersabda: “Tidak akan terjadi hari Kiamat hingga kaum muslimin memerangi bangsa Turki, yaitu kaum yang wajah-wajahnya seperti tameng yang dilapisi kulit, mereka memakai (pakaian) yang terbuat dari bulu, dan berjalan (dengan sandal) yang terbuat dari bulu.” (HR Muslim) (baca juga perkembangan islam di Eropa) Peperangan dengan Bangsa ‘Ajam Sesungguhnya rasul bersabda bahwa : “Tidak akan terjadi hari Kiamat sampai kalian memerangi bangsa Khuz dan bangsa Karman dari kalangan ‘Ajam, bermuka merah, berhidung-hidung pesek, bermata sipit, wajah-wajah mereka bagaikan tameng yang dilapisi kulit, dan sandal-sandal mereka terbuat dari bulu.” (HR. Al-Bukhari) Hilangnya Amanat Salah satu tanda akhir zaman adalah hilangnya amanat pada suatu kaum. Sesuai dengan hadits Rasulullah ‘Jika amanat telah disia-siakan, maka tunggulah Kiamat.’ (Abu Hurairah ra) bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana amanat itu disia-siakan?’ Beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, ‘Jika urusan diserahkan kepada selain ahlinya, maka tunggulah Kiamat!’.” (HR. Al-Bukhari) sponsored links Diangkatnya ilmu dan fenomena Kebodohan Wafatnya para ulama dan mereka yang berilmu adalah salah satu tanda akhir zaman dan kiamat sudah dekat. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits berikut (baca juga islam dan ilmu pengetahuan) “Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu langsung dari para hamba, tetapi mencabut ilmu dengan mewafatkan para ulama, sehingga ketika tidak tersisa lagi seorang alim, maka manusia akan menjadi orang-orang bodoh sebagai pemimpin, lalu mereka ditanya, kemudian mereka akan memberikan fatwa tanpa ilmu, maka mereka seat lagi menyesatkan orang lain.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim) Banyaknya Pasukan dan Pendukung Kezhaliman Makin maraknya orang dan pendukung kezhaliman adalah salah satu tanda akhir zaman. Rasul bersabda Dua kelompok manusia penghuni neraka yang belum pernah aku lihat, (yaitu) golongan orang-orang yang membawa cemeti seperti buntut sapi, mereka memukuli manusia dengannya ”(HR Muslim) Merebaknya Perzinaan Masalah zina saat ini bukan lagi jadi rahasia besar dan hal yang tabu khususnya di negara barat. Hal ini adalah salah satu pertanda bahwa akhir zaman telah tiba sebagaimana yang disebutkan dalam hadits rasulullah SAW bersabda : (baca juga cara bertaubat dari zina dan amalan penghapus dosa zina) ‘Sesungguhnya diantara tanda-tanda Kiamat adalah ………’ dan beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan diantaranya : ‘Merebaknya perzinaan’.” Merajalelanya praktek riba Riba adalah suatu perbuatan mengambil keuntungan dari harta yang dipinjamkan dan hal ini dilarang dalam islam. Merajalelanya praktek riba yang dilakukan oleh bank modern saat ini adalah salah satu tanda akhir zaman sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut (baca juga cara menghindari riba dan hukum riba dalam islam) Sungguh akan datang suatu zaman pada manusia, seseorang tidak peduli (lagi) dengan (status) kehalalan atau keharaman harta yang ia peroleh” (HR Bukhari) Fenomena anggapan alat musik adalah halal Tanda yang lain adalah musik yang semakin merebak dan orang menganggapnya halal. Sebagaimana disebutkan dalam hadits “Kelak terjadi dari umatku beberapa kaum yang menghalalkan zina, sutra, khamer dan alat-alat musik. Dan sungguh ada beberapa kaum yang akan singgah di suatu pegunungan yang tinggi, pada sore harinya (seorang pengembala) menjambangi mereka dengan membawa hewan ternaknya, mereka didatangi –oleh pengembala fakir itu- untuk suatu kebutuhan, lalu mereka berkata: ‘Kembalilah kepada kami besok.’ Maka di malam harinya Allah (membinasakan) mereka dan hancurlah gunung tersebut, dan merubah sebagian mereka menjadi kera dan babi sampai hari kiamat.” Maraknya peredaran Minuman Keras atau khamer Minuman keras atau minuman beralkohol haram hukumnya dan salah satu tanda akhir zaman adalah merebaknya khamer atau minuman keras tersebut. Sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut (baca juga minuman haram menurut islam) ‘Diantara tanda-tanda Kiamat adalah ………..dan beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan diantaranya : ‘(Maraknya) minuman khamer ’.” (HR Muslim) Berlomba-lomba Menghiasi Masjid Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA bahwa Rasul bersabda : “Sungguh kamu akan menghiasinya (masjid-masjidmu) sebagaimana bangsa Yahudi dan Nashrani menghias (tempat-tempat ibadah mereka).” (HR. Al-Bukhari) Berlomba-lomba Meninggikan Bangunan Saat ini setiap negara dan wilayah berlomba-limba mendirikan gedung yang tinggi dan hal ini adalah salah satu tanda akhir zaman. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits “Dan bahwa engkau (akan) menyaksikan orang yang bertelanjang kaki dan badan, lagi miskin yang mengembala domba, berlomba-lomba meninggikan bangunan.” (HR Muslim) Budak Wanita Melahirkan Tuannya Tanda selanjutnya adalah adanya seorang wanita yang melahirkan tuannya, maksudnya adalah sang ibu nantinya akan melayani anak yang ia lahirkan seperti tuannya. Seperti yang disebutkan dalam hadits “Aku kabarkan kepadamu tentang tanda-tandanya, (yaitu) jika seorang budak wanita melahirkan tuannya.” (Muttafaqun ‘Alaihi) Maraknya Pembunuhan Banyaknya kasus pembunuhan keji yang terjadi saat ini adalah salah satu pertanda akhir zaman yang disebutkan dalam hadits berikut “Tidak akan datang hari Kiamat hingga banyak al-harj.” Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah al-harj itu?” Beliau menjawab, “Pembunuhan, pembunuhan.” (HR. Muslim). Zaman Semakin Singkat Semakin cepatnya waktu berlalu adalah salah satu pertanda bahwa kiamat sudah semakin dekat/ Dari Abu Hurairah RA, “Rasulullah SAW bersabda : “Tidak akan terjadi hari Kimat hingga zaman semakin singkat, maka jadilah setahun bagaikan sebulan, sebulan bagaikan sepekan, sepekan bagaikan hari jum’at seperti sehari, sehari bagaikan sejam, dan sejam bagaikan seperti terbakarnya pelepah pohon kurma (cepat sekali, pent.).” (HR Ahmad, at-Tirmidzi, dan Al-Albani meshahihkannya). Pasar Semakin berdekatan Semakin merebaknya pasar atau tempat berjual beli adalah salah satu tanda akhir zaman. Rasul bersabda “Tidak akan terjadi hari Kiamat hingga muncul berbagai fitnah, banyaknya kebohongan dan berdekatannya pasar.” (HR. Ahmad) Fenomena Kemusyrikan Sesungguhnya rasul bersabda dan menyebutkan bahwa salah satu pertanda akhir zaman adalah banyaknya fenomena kemusyrikan atau orang yang menyekutukan Allah SWT sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut (baca syirik dalam islam) “Jika pada umatku pedang telah diletakkan, maka ia tidak akan pernah diangkat darinya sampai hari Kiamat, dan tidak akan terjadi hari Kiamat hingga beberapa kabilah dari umatku mengikuti kaum musyrikin, dan beberapa kabilah dari umatku menyembah berhala.” Sponsors Link Menjamurnya Perbuatan dan Ucapan Keji atau Fasha, Putusnya Silaturahmi, dan Buruknya Hubungan antar tetangga Tanda akhir zaman yang lainnya adalah orang semakin mudah berbuat dan berkata keji, semakin mudahnya memutus silaturahmi dan hubungan antar tetangga yang buruk, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits berikut “Tidak akan terjadi hari Kiamat hingga muncul (banyak) perbuatan dan perkataan keji, pemutusan silaturahmi, dan jeleknya hubungan bertetangga.” Orangtua Bergaya Anak Muda Tanda akhir zaman ini banyak kita temui saat ini, para orangtua yang berpakaian dan bertingkah laku seperti anak muda. Hal ini disebutkan dalam hadits berikut ‘Akan ada di akhir zaman satu kaum yang menyemir rambut mereka dengan warna hitam bagaikan dada burung merpati, mereka tidak akan pernah mencium harumnya surga’.” (HR. Ahmad). Maraknya kekikiran Semakin banyak orang kikir dan merebaknya kebakhilan adalah salah satu tanda akhir zaman yang disebutkan dalam hadits berikut “Zaman semakin berdekatan, amal berkurang dan kekikiran dilemparkan (ke dalam hati).” (HR. Al-Bukhari) Maraknya Perdagangan Perdagangan yang banyak dipraktekkan saat ini adalah salah satu tanda akhir zaman yang disebutkan oleh rasulullah SAW “Menjelang datangnya hari Kiamat, salam hanya diucapkan kepada orang-orang tertentu, dan merebaknya perdagangan hingga seorang wanita turut serta (bersama) suaminya dalam berdagang.” Banyaknya Peristiwa Gempa Bumi Bumi yang didiami oleh manusia semakin tua dan pergeseran lempeng benua yang menua membuat gempa semakin sering terjadi. Hal ini adalah salah satu tanda akhir zaman. Rasulullah SAW bersabda “Tidak akan terjadi hari Kiamat hingga terjadi banyak peristiwa gempa bumi.” (HR. Al-Bukhari) Banyaknya Orang-Orang yang Ditenggelamkan ke Dalam Bumi, Diubah Raut Wajahnya dan Dilempar Batu Tanda terakhir yang menjadi pertanda datangnya kiamat semakin dekat, disebutkan dalam hadits berikut ini “Akan ada pada akhir umatku (orang-orang) yang ditenggelamkan ke dalam bumi, dirubah rawut wajahnya, dan dilempari (batu).” Aisyah Radhiyallahu ‘Anha berkata: ‘Aku bertanya, (Wahai Rasulullah, apakah kami akan dibinasakan sementara masih ada orang-orang soleh ditengah-tengah kami?. Beliau menjawab, “Benar, ketika kemaksiatan telah merajalela.” Demikian tanda-tanda akhir zaman yang telah terjadi dan berlangsung hingga saat ini. Untuk itulah seorang umat muslim harus senantiasa waspada dan meningkatkan ibadahnya kepada allah SWT karena kiamat pasti akan datang meskipun tanda-tanda kiamat besar belum nampak. ads *Jika artikel ini bermanfaat, mohon di share by sukristiawan.

sukristiawan.com:Wasilah wasilah surat surat alquran

FADHILAH BEBERAPA SURAT DALAM AL-QUR`AN Pendahuluan Alhamdulillah, pada kesempatan ini kita diberi kesempatan oleh Allah untuk membahas keutamaan beberapa surat yang ada dalam al-Qur`an, kita telah mengetahui bersama bahwa Al-Qur’an yang di wahyukan Allah adalah terdiri dari 30 juz. Semua surat dari Al-Fatihah sampai An-Nas, jelas memiliki keutamaan yang setiap umat Islam wajib mengamalkannya. Alloh tidak membedakan tentang kelebihan dan keutamaan setiap surat atau ayat dalam Al-Qur’an. ” Tiadalah kami alpakan (diskriminasikan) sesuatupun didalam Al Kitab ( Al-Qur’an ) ” ( Al An’aam : 38 ). Hanya manusia yang belum mengkajinya secara mendalam. Tetapi ada beberapa surat dan ayat yang mempunyai keutamaan tertentu berdasarkan petunjuk dari Nabi. Oleh karena itu sangat dianjurkan agar umat Islam senantiasa membaca Al-Qur’an. Dan kalau sanggup hendaknya menghatamkan Al-Qur’an setiap pekan sekali, atau sepuluh hari sekali, atau dua puluh hari sekali atau khatam setiap bulan sekali. Sebelum melanjutkan pada pembahasan ini, perlu diketahui bahwa penulis dalam pembahasan ini hanya menulis mengenai keutamaan surat dan membacanya, dan akan membagikan antara hadits-hadits yang soheh dan yang lemah. Akan tetapi yang berkenaan dengan ayat akan dibahas pada pembahasan yang lain. Pengertian surat Surah adalah sejumlah ayat al-Qur’an yan mempunyai permulaan dan kesudahan, Jumlah surah al-Quran ada 114 surah. Adapun jumlah ayatnya sebanyak 6200 lebih namun kelebihanya ini masih diperselisihkan. Dan surah yang terpanjang adalah surat al Baqarah. Macam-macam surat Surat-surat Qur`an itu ada empat bagian: At Tiwal ada tujuh surah, yaitu baqarah, Ali Imran, an Nisa`, Al Maidah, An’am, A’raf dan yang ketujuh ad yang mengatakan anfal dan bara’ah sekaligus karena tidak dipisah dengan basmalah diantra keduanya. Dan dikatakan pula bahwa yang ketujuh adalah surah Yunus. Al mi’un, yaitu surah-surah yang ayat-ayatnya lebih dari seratus atau sekitar itu. Al Matsani, yaitu surah-surah yang jumlah ayatnya di bawah al Mi’un. Dinamakan masani karena surah itu di ulang-ulang bacaanya lebih banyak dari at tiwal dam al mi’un. Al mufasal, dikatakan bahwa surah–surah ini dimulai dari surah qof, ada pula yang mengatakan di mulai dari surat al hujurat, juga ada yang mengatakan dimulai dari surat yang lain. Mufasal di bagi menjadi tiga: Tiwal ,ausat dan qisar. Mufassal tiwal dimulai dari surat Qaf atau hujurat sampai dengan Amma atau buruj. Al mufasal ausat dimulai dari surah Amma atau buruj sampaidengan duha atau lam yakun. Dan mufasal qisar dimiulai dari dhuha atau lam yakun sampai dengan surah Qur’an terakhir. Dinamakan mufasal, karena banyaknya fasl (pemisah) diantara surah-surah tersebut dengan basmalah. Keutamaan surat, dengan dalil yang shoheh Surat Al-Fatihah Rasulullah bersabda: عن أبي سعيد بن المعلى قال كنت أصلي فدعاني النبي صلى الله عليه و سلم فلم أجبه قلت يا رسول الله إني كنت أصلي قال ( ألم يقل الله { استجيبوا لله وللرسول إذا دعاكم } . ثم قال ألا أعلمك أعظم سورة في القرآن قبل أن تخرج من المسجد ) . فأخذ بيدي فلما أردنا أن نخرج قلت يا رسول الله إنك قلت ( لأعلمنك أعظم سورة من القرآن ) . قال ( { الحمد لله رب العالمين } . هي السبع المثاني والقرآن العظيم الذي أوتيته ) Dari abu sa’id rafi’ bin al-Mu’alla ia berkata: Rasulullah bersabda kepadaku: “Maukah aku ajari kamu surat yang paling agung di dalam al-qur`an sebelum kamu belajar dari masjid?” lalu beliau belajar tanganku, dan ketika kami hendak keluar, aku berkata: “wahai rasulullah, tadi engkau mengatakan bahwa engkau akan mengajarkanku surat yang paling agung dalam al-qur`an?” beliau bersabda: I”Alhamdulillahi Rabbil ‘AlaminI yang serupa dan diulang-ulang serta al-qur`an yang agung yang diberikan kepadaku”.(HR. al-Bukhari). Surat Al-Baqarah Rasulullah bersabda: عن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال لا تجعلوا بيوتكم مقابر إن الشيطان ينفر من البيت الذي تقرأ فيه سورة البقرة Dari abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda: “janganlah kalian menjadikan rumah kalian bagaikan perkuburan. Sesungguhnya syaitah lari dari rumah yang sibacakan padanya surat Al-Baqarah.”(HR. Muslim). Surat Al-Kahfi Rasulullah bersabda: من حفظ عشر آيات من أول سورة الكهف عصم من الدجال “Barangsiapa yang menghafal 10 ayat dari surat al-kahfi akan dililndungi dari dajjal.” (HR. Muslim) Surat Al-Fath Rasulullah bersabda: أن رسول الله صلى الله عليه و سلم كان يسير في بعض أسفاره وعمر بن الخطاب يسير معه ليلا فسأله عمر عن شيء فلم يجبه رسول الله صلى الله عليه و سلم ثم سأله فلم يجبه ثم سأله فلم يجبه فقال عمر ثكلتك أمك نزرت رسول الله صلى الله عليه و سلم ثلاث مرات كل ذلك لا يجيبك قال عمر فحركت بعيري حتى كنت أمام الناس وخشيت أن ينزل في قرآن فما نشبت أن سمعت صارخا يصرخ بي قال فقلت لقد خشيت أن يكون نزل في قرآن قال فجئت رسول الله صلى الله عليه و سلم فسلمت عليه فقال ( لقد أنزلت علي الليلة سورة لهي أحب إلي مما طلعت عليه الشمس ) . ثم قرأ { إنا فتحنا لك فتحا مبينا } Bahwasanya Rasulullah SAW sedang berjalan ketika safar bersama Umar bin Khaththab pada malam hari, kemudian Umar bin Khaththab bertanya tentang sesuatu, dan tidak dijawab oleh Rasulullah, kemudian bertanya lagi, dan tidak dijawab, kemudian bertanya lagi dan tidak dijawab, kemudian umar berkata: duhai malangnya engkau wahai Umar(dia berkata pada dirinya sendiri) kamu telah bertanya kepada Rasulullah sebanyak tiga kali, tapi semuanya tidak dijawab, kemudian Umar berkata: kemudian aku menggerakkan tungganganku sampai pergi kedepan banyak orang dan aku takut dengan kejadisn itu akan turun al-Qur`an, dan tidak lama kemudian ada suara yang memanggilku, kemudian aku berkata: aku sangat hawatir dengannya akan turun al-Qur`an, kemudian aku mendatangi Rasulullah dan mengocapkan salam kepadanya kemudian beliau berkata: Tadi malam telah turun kepadaku satu surat yang mana lebih aku sukai dari terbitnya matahari, kemudian beliau membacakan: Inna fatahna laka fathan mubiina. (HR. Bukhari) Surat Al-Ikhlas Rasulullah bersabda: أن رجلا سمع رجلا يقرأ { قل هو الله أحد } . يرددها فلما أصبح جاء إلى رسول الله صلى الله عليه و سلم فذكر ذلك له وكأن الرجل يتقالها فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم ( والذي نفسي بيده إنها لتعدل ثلث القرآن ) Dari abu said al-hudri juga bahwa ada seseorang mendengar orang alian membaca surat al-ikhlas secara berulang-ulang. Keesokan harinya ia dating kepada rasulullah dan menceritakan kejadian tersebut seakan-akan ia menganggapnya remeh. Maka Rasulullah bersabda: “demi dzat yang diriku ada di tangan-Nya, sesungguhnya ia sebanding dengan sepertiga al-Qur`an.” (HR. al-Bukhari) Surat an-Nas dan al-Falaq Rasulullah bersabda: عن عقبة بن عامر قال: قال رسول الله صلى الله عليه و سلم ألم تر آيات أنزلت الليلة لم ير مثلهن قط ؟ قل أعوذ برب الفلق وقل أعوذ برب الناس Dari ‘Uqbah bin ‘Amir bahwa rasulullah bersabda: “Tidakkah kamu memperhatikan ayat-ayat yang baru diturunkan tadi malam yang tidak ada sesuatupun yang semisal dengannya? Qul A’uudzu bi rabbil Falaq, dan Qul A’uudzu bi rabbin Naas.” (HR. Muslim) Surat Al-A’raf Rasulullah bersabda: “… عن أبى عبد الله عليه السلام قال: مَن قرأ سورة الأعراف فى كل شهر كان يوم القيامة من الذين لا خوف عليهم ولا هم يحزنون، فإن قرأها فى كل جمعة كان ممن لا يُحاسَب يوم القيامة لأن فيها محكماً، فلا تدعوا قراءتها فإنها تشهد يوم القيامة لمن قرأها”. “Dari abi Abdullah ‘Alaihis Salam berkata: barangsiapa yang membaca surat al-a’raf pada setiap bulan maka pada hari kiamat dia tidak akan termasuk orang yang tidak memiliki rasa takut dan sedih, dan apabila dibaca pada setiap jum’at maka pada hari kiamat termasuk orang yang tidak dihisab karena didalamnya terdapat ayat yang muhkam, maka dari itu jangan kalian meninggalkan untuk membacanya, dikarenakan surat ini akan menjadi saksi pada hari kiamat bagi yang membacanya” (HR. bukhari) Surat al-Mulk ”Dari Abu Hurairah dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam, beliau bersabda:”Sesungguhnya ada satu surat yang berjumlah tiga puluh ayat yang memberikan syafa’at kepada yang menghafalkannya sampai ia diampuni, itu adalah surat atTabarak (Al Mulk).”Hadits di atas diriwayatkan oleh penyusun kitab Sunan yang empat dari hadits Syu’bah. Dan Imam at Tirmidzi berkata, “Hadits ini hasan shahih.” Berikut adalah beberapa dalil yang menunjukkan tentang keutamaan surat dalam al-Qur`an dengan dalil-dalil yang soheh, namun sekarang banyak sekali hadits-hadits yang berkenaan dengan keutamaan surat ini dengan dalil-dalil yang dho’if(lemah). Diantaranya adalah sebagai berikut: Bererapa hadits yang lemah mengenai keutamaan surat Surat Ali Imran, hadits ini adalah derajadnya maudhu’ dari Ubai bin Ka’ab من قرأ سورة آل عمران أعطي بكل آية منها أماناً على جسر جهنم “Barangsiapa yang membaca surat ali imran, maka setiap ayat akan memberi keamanan pada waktu melewati titian jahannam”(HR. Baidhowi) Surat al-A’raf, derajad haditsnya adalah maudhu’ مَنْ قرأ سورة الأعراف جعل الله يوم القيامة بينه وبين إبليس سداً، وكان آدم شفيعاً له يوم القيامة “Barangsiapa yang membaca surat al-A’raf maka Allah akan menjadikan diantaranya dengan iblis penghalang, dan adam akan member syafa’at pada hari kiamat” (HR. Baidhowi) Surat al-Jatsiyah, derajad haditsnya adalah maudhu’ مَنْ قرأ سورة حم الجاثية، ستر الله عورته، وسكّنَ روعته يوم الحساب “Barangsiapa yang membaca surat al-jatsiyah, niscaya allah akan menutup auratnya dan akan menghilangkan kepanikannya pada hari perhitungan(yaumul hisab)” (HR. Baidhowi) Surat Yasin, dalam masalah keutamaan surat yasin ini sebenarnya banyak sekali hadits dho’if yang menyebutkannya, diantaranya adalah: عن أبى هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ” من قرأ يس في ليلة أصبح مغفورا له، ومن قرأ الدخان ليلة الجمعة أصبح مغفورا له Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda: “Siapa yang membaca surat Yasin dalam suatu malam, maka ketika ia bangun pagi hari diampuni dosanya dan siapa yang membaca surat Ad-Dukhan pada malam Jum’at maka ketika ia bangun pagi hari diampuni dosanya.” (Ibnul Jauzi, Al-Maudhu’at, 1/247). Penutup Demikianlah yang dapat kami jelaskan mengenai beberapa keutamaan surat dalam al-Qur`an. Harapan kami hendaknya kita selalu membaca al-Qur`an secara keseluruhan, baik itu yang telah disebutkan keumamaannya ataupun tidak, dikarenakan membacanya adalah banyak pahala yang kita peroleh. Sebagaimana samda nabi: “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari al-Qur-an, akan mendapatkan suatu kebaikan. Sedang satu keba-ikan akan dilipatkan sepuluh kali lipat. Aku tidak berkata, Alif laam miim, satu huruf. akan tetapi alif satu huruf, laam satu huruf dan miim satu huruf. [HR. At-Tirmidzi (no. 2910). Lihat pula Shahih at-Tirmidzi (III/9) dan Shahih al-Jaami’ush Shaghir (no. 6469), dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu] Semoga tulisan ini bermanfaat, wallahu a’lam bis-showab. Advertisements Related Sebab Ditolaknya Do’aIn "AQIDAH" by sukristiawan.

sukristiawan.com:Surat Al Kahfi dan Terjemah Bahasa Indonesia

sukristiawan.com:Surat Al Mulk dan Terjemah Bahasa Indonesia

sukristiawan.com:Surat Al Waqiah dan Terjemah Bahasa Indonesia

sukristiawan.com:Proposal KSPSI yang dibacakan jumhur hidayat di sidang ILO

Pada Sidang International Labour Organization (ILO) tahun 2024, **Jumhur Hidayat** (Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia...