Jumat, 07 April 2017

sukristiawan.com:Mengarungi Sejarah Keemasan Daulah Islam Hingga Keruntuhannya

Mengarungi Sejarah Keemasan Daulah Islam Hingga Keruntuhannya Muqaddimah Kebanyakan kaum Muslim saat ini memang sudah tidak lagi mengenal sejarah panjang keemasan Islam. Sejarah Islam yang membentang selama 1.300 tahun itu seolah telah sirna dari ingatan mereka. Padahal, dalam sejarah peradaban manusia, belum pernah ada sebuah sistem kehidupan yang mampu bertahan sepanjang kurun itu. Sosialisme, misalnya, hanya mampu bertahan selama 74 tahun, yakni sejak ideologi tersebut eksis secara internasional tahun 1917 dengan berdirinya negara Uni Soviet hingga kehancurannya tahun 1991. Kebanyakan kaum Muslim juga tidak mengenal siapa saja para khalifah yang telah membawa Islam hingga menyebar ke seluruh penjuru bumi setelah Rasulullah saw. wafat. Kalaulah mereka mengenal, kebanyakan hanya sampai masa Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin al-Khaththab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib). Bahkan, banyak di antara mereka yang menyangka bahwa Kekhilafahan Islam berhenti hanya sampai pada masa itu. Karena itu, penting sekali untuk menyegarkan kembali ingatan kaum Muslim terhadap sejarah panjang masa Kekhilafahan Islam. Hal ini diperlukan untuk membangun kembali kesadaran umat terhadap kewajiban utama mereka memperjuangkan kembali tegaknya Kekhilafahan Islam. Secara garis besar setelah wafatnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alayhi wa alihi wa sallam, Islam berkembang dengan pesat ke seluruh penjuru dunia. Kekhilafahan bani Umayyah, Kekhilafahan bani Abbasiyyah dan Kekhilafahan Turki Utsmani sebagai pernyambung kekuatan Islam setelah pemerintahan Khulafaur Rasyidin (Khilafah Nubuwwah) senantiasa menyebarkan Islam dan meluaskan wilayah-wilayah kaum Muslimin. Kontinuitas Kekhilafahan Rasulullah saw. telah memerintahkan kaum Muslim untuk mengangkat khalifah, sepeninggal beliau. Khalifah inilah yang di-baiat secara syar‘î untuk memimpin kaum Muslim berdasarkan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya. Dia pula yang akan menerapkan syariat Allah sekaligus menyebarluaskan Islam ke seluruh penjuru dunia dengan dakwah dan jihad. Rasulullah saw. berwasiat kepada kaum Muslim agar jangan sampai mereka hidup tanpa memiliki khalifah. Apabila tidak ada khalifah, kerena berbagai sebab, maka tidak ada aktivitas yang patut dilakukan kaum Muslim kecuali segera mengangkat khalifah yang baru. Dialah yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan pada masa berikutnya. Rasulullah saw. bersabda: «وَمَنْ مَاتَ وَلَيْسَ فِي عُنُقِهِ بَيْعَةٌ مَاتَ مِيْتَةً جَاهِلِيَّةً» Siapa saja yang mati dalam keadaan tidak ada baiat di atas pundaknya, maka ia mati dalam keadaan Jahiliah (HR Muslim). Dari sinilah kita dapat memahami mengapa para sahabat r.a. memprioritaskan pemilihan khalifah, setelah Rasulullah saw. wafat, daripada memakamkan jenazah beliau terlebih dulu. Padahal, para sahabat tentu tahu, bahwa menyegerakan pemakaman jenazah adalah perkara yang wajib, apalagi jenazah Rasulullah saw. Namun, hal itu tidak dilakukan, karena mereka paham bahwa mengangkat khalifah—yang akan menggantikan Rasulullah saw. dalam hal kepemimpinan umat (bukan dalam urusan kenabian)—adalah kewajiban yang harus lebih didahulukan. Umat Islam generasi terdahulu telah menjaga wasiat Nabi Muhamad saw. itu, dengan tetap memiliki khalifah dalam kurun waktu yang amat panjang, yaitu selama 13 abad. Mereka bahkan tidak pernah membayangkan kaum Muslim akan hidup tanpa khalifah sebagaimana yang tejadi saat ini. Kaum Muslim waktu itu terus menjaga eksistensi khalifah. Apabila khalifah meninggal atau tidak ada karena satu dan lain sebab, maka Majelis Umat (Ahlul Halli wal ‘Aqd) segera mengangkat khalifah pengganti. Demikian seterusnya sehingga kaum Muslim senantiasa hidup dengan memiliki seorang khalifah atau imam. PERJALANAN DAKWAH RASULULLAH SAW. MEMBANGUN DAULAH ISLAMIYAH Peristiwa ini bermula ketika sang Utusan Allah (Penutup para Nabi) di lahirkan di bumi bertepatan tahun 570 M bersamaan dengan kekalahan tentara Abrahah dalam upaya memusnahkan Ka’bah. 610 M – Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul Allah dan mulai mendakwah Islam dengan membentuk kutlah (kelompok) di rumah al-Arqam bin Abi Arqam. 613 M – Dakwah secara terbuka, setelah Rasulullah menerima wahyu, فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ “Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik” (QS. Al-Hijr : 94) Dengan demikian, interaksi antara kaum Muslimin dan orang kafir telah dimulai. 619 M – Terjadi peristiwa Isra’ Mi’raj. سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Israa’ : 1) Mencari Nushrah (perlindungan) dari orang-orang yang berpengaruh serta memiliki kekuatan, suku-suku dan kaum-kaum dalam rangka menyebarkan dakwah Islam dan menerapkan Islam dengan syarat mereka memeluk Islam. 621 M – Dimulainya fase dakwah selanjutnya. Terjadinya bai’at Aqaba I ; Rasulullah telah di bai’at oleh suku al-Aus dan al-Khazraj yang berasal dari Yatsrib (Madinah). Proses pengirim Mus’ab bin Umair ke Yatsrib (Madinah) untuk mengajarkan Islam kepada suku-suku tersebut. Sebagian besar penduduk Madinah memeluk Islam. 622 M – Bertepatan dengan 1 H (terjadinya peristiwa Hijrah). Terjadinya bai’at Aqabag II ; Rasulullah menerima penyerahan pemerintahan Madinah dari al-Aus dan al-Khazraj. Bai’at Aqabah ke-II ini diberikan oleh 73 orang laki-laki dan 2 orang wanita. Mereka membai’at Rasulullah untuk memeluk Islam dan memberi perlindungan kepada beliau (Shallallahu ‘alayhi wa sallam). Perintah untuk berhijrah oleh Nabi kepada para sahabatnya. Kaum Quraiys merancang akan melakukan pembunuhan terhadap Nabi, namun upaya mereka gagal dan beliau melakukan hijrah. Kemudian membentuk negara Madinah. Nabi sebagai pemimpinnya. Kaum Muhajirin dan Anshar di persaudarakan. Membangun masjid sebagai pusat pengembagan agama dan politik negara Islam. Terjadinya penanda tanganan Piagam Madinah antara kaum Muslimin dengan orang-orang musyrik dan yahudi di Yatsrib. 624 M – Terjadinya perang Badar (313 kaum Muslimin VS 1000 kaum Kafir). Kaum Muslimin menang. Peristiwa ini merupakan peperangan yang sangat penting dalam sejarah Islam. 625 M – Terjadi perang Uhud ; kaum Muslimin mengalami kekalahan. Beberapa pasukan Islam mengabaikan perintah Rasulullah dengan meninggalkan posisi penting dalam medan perang hingga Rasul pun mengalami luka. 627 M – Perang Khandak (al-Ahzab). Kaum Muslimin menang dan kaum Quraisy selanjutnya tidak memiliki kemampuan untuk melancarkan serangan. 628 M – Terjadi peperangan Bani Quraydah, Islam menang. Perjanjian Hudaibiyah. Mengirim surat kepada para pemimpin dunia untuk mengajak mereka masuk Islam. Terjadi perang Khaibar dan Islam kembali menang. 629 M – Terjadi peparangan Mut’ah antara kaum Muslimin dan Romawi. 3000 kaum Muslimin VS 200.000 kaum Kuffar, dan kaum Muslimin mundur. 630 M – Pembebasan Mekkah, setelah Quraysh melanggagar perjanjian Hudaibiyah. Terjadi perang Hunain, Islam menang. Perang Taif, Islam menang. Perang Tabuk, pasukan Romawi di pukul mundur. 631 M – Tahun delegasi. Suku-suku Arab yang lain disemenanjung memberikan Bai’at kepada Nabi. 632 M – Peristiwa Haji Wada’ (11 H), dihadiri oleh 100.000 kaum Muslimin (sahabat). Nabi Muhammad menyiapkan pasukan Usamah bin Ziyad untuk menyerang Romawi. Pada tahun ini, Nabi Muhammad shallallahu ‘alayhi wa sallam wafat. Nabi Shallallahu ‘alayhi wa sallam pernah bersabda ; قال صلى الله عليه وسلم كانت بنو إسرائيل تسوسهم الأنبياء كلما هلك نبى خلفه نبى و إنه لا نبى بعدى و ستكون خلفاء فتكثر قالوا ما تأمرنا قال فوا ببيعة الأول فالأول و أعطوهم حقهم فإن الله سائلهم عما استرعاهم “Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda, dulu bani Israil diurus dan dijaga oleh para Nabi (الأنبياء), setiap seorang Nabi meninggal maka akan digantikan oleh Nabi yang lain, dan sesungguhnya tidak ada Nabi setelahku, yang akan ada adalah Khulafa’ (para Khalifah) dan jumlah mereka banyak, para sahabat bertanya, “lalu apa yang engkau perintahkan kepada kami ya Rasulullah ? Nabi bersabda, “penuhilah bai’at yang pertama, dan yang pertama, berikanlah kepada mereka yang menjadi hak mereka, maka sungguh Allah akan mempertanyakan kepada mereka atas apa yang mereka diminta untuk mengurusinya” [Hadits Riwayat Imam Muslim] ESTAFET KEPEMIMPINAN PARA KHILAFATUN NUBUWWAH (KHILAFAH RASYIDAH) Masa kekhilafahan kaum Muslim di awali dengan kepemimpinan Khulafaur Rasyidin yang berlangsung selama kurang lebih 30 tahun. Pada periode ini, kaum Muslim telah meraih masa keemasan, khususnya pada masa Kekhilafahan Abu Bakar ash-Shiddiq hingga separuh dari masa kepemimpinan Utsman bin Affan. Khalifah terakhir pada periode ini adalah Hasan bin ‘Ali, cucu Rasulullah saw. 632 M – Masih dalam tahun yang sama, Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq dibai’at menjadi Khalifah (pengganti Nabi), para sahabat membai’at beliau. Kemudian meneruskan misi sahabat Usamah bin Zayd memimpin ekspedisi ke Syiria. Memerangi golongan Murtad dan suku Arab yang enggan membayar zakat. 633 M – Terjadi perang Yamamah ; Islam berjaya membebaskan selatan Syiria. Penaklukan al-Hirah di Iraq oleh Khalid bin Walid. Mulai dilakukan pengumpulan al-Qur’an yang diketuai oleh Zayd bin Tsabit. 634 M – Terjadi peperangan Ajnadin di Palestina. Khalifah Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq wafat. Sayyidina Umar bin Khatthab dibai’at menjadi Khalifah. 635 M – Ekspansi pertama Kekhilafahan Umar bin Khatthab ke ibukota Syiria dan Damsyik 636 M – Barah dan Balabak akhirnya di bebaskan. Damsyik dan Hims dibebaskan. 637 M – Syiria dan Jordan dibebaskan. Terjadi peperangan Yarmuk yang dipimpin oleh Khalid bin Walid melawan Byzantium. Bandar al-Kufah di bangun. 638 M – Iraq dibebaskan oleh Islam. Terjadinya perang al-Qadisiah (sebuah kota didekat Hirah, Iraq) yang akhirnya takluk ditangan Islam. Jerusalem dibebaskan secara damai. Dari sana, futuhat berlanjut ke Ibukota Persia, yaitu Al-Madain. Terjadi peperangan Jalula’ dan Parsi jatuh ketangan Islam dan banyak lagi kota-kota di Syiria yang dibebaskan. 639 M – Proses penyusunan calendar Hijriyah. Para sahabat menetapkan permulaannya berdasarkan peritiwa yang paling penting dalam sejarah Islam yaitu hijrahnya Nabi dari Mekkah ke Madinah untuk mendirikan Darul Muhajirin (darul Islam). 640 M – Kawasan di Iraq dan Syiria yang masih tersisa dibebaskan. 641 M – Qaysariyyah dibebaskan. Ibukota Mesir yaitu Iskandaria akhirnya takluk. Mousul dapat dikuasai tentara kaum Muslimin. 642 M – Kaum Yahudi berpindah dari negari Arab ke Syiria. 643 M – Dinasti Persia runtuh dan Iran di bebaskan. Terjadinya perang Nawahand. 644 M – Bertepatan dengan 23 Hijriyah. Tripoli (Libya) dibebaskan. Azerbaijan, Hamazan, Asfahan dibebaskan. Khalifah Sayyidina Umar bin Khattab wafat karena di bunuh oleh salah seorang Majusi. Sayyidina Utsman bin ‘Affan dibai’at menjadi Khalifah. 645 M – Seruan ke Afrika Utara. Cyprus akhirnya takluk. 646 M – Seruan menentang Byzantium. 647 M – Tentara angkatan laut Islam dikembangkan dan dipimpin oleh Mu’awiyah bin Abi Sufyan. Terjadi peperangan dahsyat di laut menentang angkatan laut Byzantium. Pemerintahan Persia Sassanid berhasil di tumpas. 648 M – Terjadi pemberontakan (bughat) terhadap Kekhilafahan Sayyidina Utsman bin ‘Affan. Syapur dibebaskan dan Tripolitania juga dibebaskan. 652 M – Khurasan dan Naisapur di bebaskan. 653 M – Khalifah Utsman bin ‘Affan di bunuh, bertepan dengan tahun 35 H. Beliau berhasil merebut Armenia, Tunisia, Cyprus, Rhodes, dan bagian yang tersisa dari Persia, Transoxania dan Tabaristan. Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib dibai’at menjadi Khalifah. 657 M – Khalifah ‘Ali bin Abi Thalib memindahkan pusat Kekhilafahan dari Madinah ke Kufah. 658 M – Terjadinya perang Jamal ; peperangan antara Amirul Mukminin dan penentangnya. 659 M – Perang Shiffin ; peperangan antara Khalifah ‘Ali dan penentangnya yaitu Mu’awiyyah. Khalifah ‘Ali bin Abi Thalib kembali menguasai Hijaz dan Yaman dari Mu’awiyah. *Pasa masa ini hidup ulama yang sangat terkenal yaitu Imam Hasan al-Bashriy (643 – 732 M) 661 M – Khalifah ‘Ali bin Abi Thalib wafat dibunuh oleh kalangan Khawarij. Beliau 6 tahun menjadi Khalifah. Sayyidina Hasan bin ‘Ali dibai’at menjadi Khalifah, hanya sekitar enam bulan beberapa hari. Pada tahun 41 H, beliau mengundurkan diri dari jabatan khalifah. Selanjutnya pemerintahan di limpahkan ke Mu’awiyyah (gubernur Damaskus). Peristiwa penyerahan kekuasaan kepada Mu’awiyah ini dikenal dengan ‘Amul Jamaah, yang mana Khalifah Hasan bin ‘Ali menyatakan mundur dari jabatannya pada 25 Rabiul Awwal 41 H.Berakhirnya Kekhilafahan Hasan bin ‘Ali maka berakhirlah Khilafah an-Nubuwwah. Khilafah an-Nubuwwah yaitu Khilafah yang berjalan diatas thariqah kenabian. Sehingga, genaplah apa yang disabdakan Rasulullah bahwa Khilafah Nubuwwah adalah 30 tahun, dan 30 tahun itu adalah masa Khalifah Abu Bakar, Khalifah Umar bin Khaththab, Khalifah Utsaman bin ‘Affan, Khalifah ‘Ali bin Abi Thalib serta masa Khalifah Hasan bin ‘Ali. أخبرنا أحمد بن سليمان قال أنا يزيد قال أنا العوام قال حدثني سعيد بن جهمان عن سفينة مولى رسول الله صلى الله عليه و سلم قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم الخلافة في أمتي ثلاثون سنة ثم ملكا بعد ذلك قال فحسبنا فوجدنا أبا بكر وعمر وعثمان وعليا “al-Khilafah an-Nubuwwah yang ada pada umatku adalah 30 tahun kemudian setelahnya masa kerajaan”Al-Imam al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalaniy didalam kitab yang sudah masyhur yaitu Fathul Bariy syarah Shahih Bukhari (14/479) memberikan komentar, لِحَدِيثِ الْخِلَافَة بَعْدِي ثَلَاثُونَ سَنَة لِأَنَّ الْمُرَاد بِهِ خِلَافَة النُّبُوَّة وَأَمَّا مُعَاوِيَة وَمَنْ بَعْده فَكَانَ أَكْثَرُهُمْ عَلَى طَرِيقَة الْمُلُوك وَلَوْ سُمُّوا خُلَفَاء ، وَاَللَّه أَعْلَمُ “berdasarkan hadits (al-Khilafah ba’diy tsalatsuna sanah), sebab sesungguhnya yang dimaksud dengan hadits tersebut adalah Khilafah Nubuwwah (Khilafah yang berjalan diatas metode kenabian), adapun Mu’awiyah serta penguasa-penguasa setelahnya yang jumlah mereka sangat banyak berjalan diatas thariqah (tabi’at) al-muluk (raja-raja) walaupun semuanya dinamakan sebagai Khalifah. Wallahu a’lam.“ MASA KHILAFAH BANI UMAYYAH Kepemimpinan Bani Umayyah berlangsung selama kurang lebih 91 tahun, dari tahun 41 H sampai 132 H (661-749M), dengan pusat pemerintahan di Damaskus. Pada masa ini, banyak negeri yang berhasil ditaklukkan. Di antaranya, di sebelah timur sampai ke negeri Cina; di sebelah barat sampai ke Andalusia (Spanyol) dan selatan Perancis.Di antara Khalifah yang terkenal pada masa Bani Umayyah adalah Umar bin Abdul Azîz. Masa pemerintahannya diwarnai dengan banyak reformasi dan perbaikan. Dia banyak menghidupkan dan memperbaiki tanah-tanah yang tidak produktif, menggali sumur-sumur baru, dan membangun masjid-masjid. Dia juga mendistribusikan sedekah dan zakat dengan cara yang benar sehingga kemiskinan tidak ada lagi pada zamannya. Pada masa pemerintahannya tidak ada lagi orang yang berhak menerima zakat ataupun sedekah. Berkat ketakwaan dan kesalihannya, dia dianggap sebagai Khulafaur Rasyidin yang ke-5. 661 M – Mu’awiyah dibai’at menjadi Khalifah setelah Sayyidina Hasan bin ‘Ali memberikan bai’at dan mendeklarasikan Kekhilafahan Bani Ummayyah. 663 M – Burqaha (Libya) dan Kuwar (Sudan) dibebaskan oleh Khilafah. Banyak negeri-negeri di Asia yang dibebaskan. 670 M – Eskpansi ke Afrika Utara. Penaklukan Kabul. 677 M – Penawanan Samarkand dan Tirmiz. Serangan ke Konstantinopel. 680 M – Wafatnya Muawiyah. Yazid bin Mu’awiyyah dibai’at menjadi Khalifah dan menduduki tahta Kekhilafahan. Peristiwa pembunuhan Sayyidina Hussein bin ‘Ali bin Abi Thalib. *Sayyidina Husein bin Ali pindah dari Makkah ke Kufah atas permintaan golongan Syi’ah yang ada di Irak. Umat Islam di daerah ini tak mengakui Yazid bin Mu’awiyyah sebagai Khalifah. Mereka mengangkat Husein sebagai Khalifah. Dalam pertempuran yang sangat tak seimbang di Karbala, sebuah daerah dekat Kufah, tentara Sayyidina Hussein kalah, dan kepala sayyidina Husein dipenggal dan dikirim ke Damaskus, sedangkan tubuhnya dikubur di Karbala. 683 M – Mu’awiyyah bin Yazid (Mu’awiyyah II) di bai’at menjadi Khalifah. Kemudian, Abdullah bin Zubayr dibai’at menjadi Khalifah. Beliau di bunuh oleh golongan Umawiyyah. Dibai’at Khalifah Abdul Malik bin Marwan dan menjadikan Bahasa Arab sebagai bahasa resmi Kekhilafahan. 689 M – Perubahan mata uang Byzantium dan Persia yang di kuasai oleh Islam. Mencetak mata uang tersendiri dengan menggunakan kata dan tulisan arab. 691 M – Kubah Batu (Dome of The Rock) di bangun di Jerusalem, pertepatan tahun 72 H. 692 M – Dibai’at Khalifah Abdul Malik bin Marwan. 696 M – Banyak kota-kota di Romawi yang dibebaskan. 698 M – Seluruh Afrika Utara dibebaskan. 700 M – Seruan menentang bangsa Barbar di Afrika Utara. 705 M –Turkistan di bebaskan. Kekhilafahan Walid bin Abdul Malik. Kekhilafahan mengalami kemakmuran. 706 M – Terjadi perluasan Masjid Nabawi. Pembebasan Bukhara dan tempat-tempat lainnya. 711 M – Andalusia (Spanyol) dan sebagian Perancis dibebaskan. 712 M – Tentara Kekhilafahan bani Umayyah memasuki Spanyol. Sind dan Punjab (India) dibebaskan. Khawarizm dan Samarqand di bebaskan. 713 M – Kabul (Afghanistan) dibebaskan. 715 M – Tus dibebaskan. Wafatnya Khalifah Walid bin Abdul Malik, dan dibai’atnya Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik. * Aimmatul Muslimin yang hidup pada masa-masa ini ; Imam Zayd bin ‘Ali (700-742 M), Imam Abu Hanifah (700 – 768 M), Imam Jakfar (700 – 768 M), Imam Ibnu Ishaq (708 – 774 M) dan Imam Malik (713 – 797 M). 716 M – Futuhat ke Konstantinopel. 717 M – Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik wafat dan Umar bin Abdul Aziz dibai’at menjadi Khalifah. Perubahan besar-besar dilakukan, masa gemilang Islam dan penuh kemakmuran walaupun tidak lama. Pada masa ini, tidak ada kemiskinan di negara Islam, tiada orang yang layak menerima zakat. Dana dari zakat digunakan untuk membebaskan budak-budak di Eropa. 720 M – Khalifah Umar bin Abdul ‘Aziz wafat. Kemudian di bai’at Yazib bin Abdul Malik sebagai Khalifah. 724 M – Dibai’atnya Hisyam bin Abdul Malik sebagai Khalifah 725 M – Tentara kaum Muslimin menawan Nimes di Prancis. 732 M – Terjadi pertempuran Balat as-Syuhada di tengah Perancis. Kaum Muslimin dikalahkan. 740 M – Pemberontakan (bughat) oleh kaum Syi’ah dibawah pimpinan Zaid bin Ali. Bangsa Berber di Afrika Utara juga melakukan bughat. Terjadinya pertempuran Nobles. 742 M – Pemulihan aturan-aturan Islam di Qiarawan. 743 M – Khalifah Hisyam bin Abdul Malik wafat kemudian Walid bin Yazid di bai’at menjadi Khalifah. Kembali Syi’ah di Khurasan dibawah pimpinan Yahya bin Zaid melakukan bughat. 744 M – Peralihan kekuasaan dari Khalifah Walid bin Yazid kepada putranya yaitu Yazid (an-Naqis/berkurang) bin Walid dan di bai’at menjadi Khalifah, selanjutnya Ibrahim bin Walid dibai’at menjadi Khalifah. Dilakukan penterjemahan buku-buku filsafat Yunani (Hellenistic) ke bahasa Arab. Hal ini menyebabkan munculkan kalangan Mutakallimin, seperti Muktazilah, Jabariyyah, Ahlussunnah dan lain-lain. Kemudian dibai’at Khalifah Marwan (al-Himar/keledai) bin Muhammad. 745 M – Kufah dan Mousul diduduki oleh kalangan Khawarij. 746 M – Kufah dan Mousul kembali ketangan Khalifah Marwan bin Muhammad. 749 M – Kekalahan tentera Umayyah di Kufah, Iraq jatuh ke tangan tentara Abbasiyyah. 750 M – Pertempuran Zab dan Damaskus ditawan oleh tentera bani Abbasiyyah. Akhir dari Kekhilafahan bani Umayyah.Masa kepemimpinan Bani Umayyah berakhir pada tahun 132 H. Ini terjadi setelah Marwan bin Muhammad mengalami kekalahan dalam Perang Zab, melawan pasukan yang dipimpin Abu Abbas as-Saffah dari Bani Abbasiyah. Sejak saat itu kekhilafahan beralih ke Bani Abbasiyah. MASA KHILAFAH BANI ABBASIYAH Masa kepemimpinan Bani Abbasiyah berlangsung selama kurang lebih 783 tahun. Khalifah pertamanya adalah Abu Abbas as-Saffah dan yang terakhir adalah al-Mutawakkil ‘Alallah. Masa kepemimpinan Bani Abbasiyah dapat dibagi menjadi dua periode, yaitu periode Kekhilafahan Abbasiyah yang berpusat di Irak dan yang berpusat di Mesir. 750 M – Berdirinya Kekhilafahan bani Abbasiyah. Khalifah Abul Abbas as-Safah memerintah di Kufah. 754 M – Wafatnya Khalifah Abu Abbas as-Safah, kemudian di bai’at Abu Ja’far al-Mansyur sebagai Khalifah. 755 M – Pemberontakan Abdullah bin Ali. Pembunuhan Abu Muslim. Disamping itu Abdurrahman Ad-Dakhil memulai pemerintahan di Andalusia. 756 M – Abdur-Rahman I mendirikan Khilafah Bani Umayyah di Spanyol.sebagai kelanjutan Khilafa sebelumnya di Baghdad namun kekhilafahan ini dibiarkan saja. Pembangunan kota Baghdad. 763 M – Perkembangan yang sangat pesat terjadi di Baghdad. Kekalahan tentera Abbasiyyah di Spanyol. 772 M – Pertempuran di Afrika Utara. 775 M – Wafatnya Khalifah Abu Jakfar Al-Mansyur, dan dibai’atnya Al-Mahdi sebagai Khalifah. 767 M – Masa Imam Syafi’i (beliau hidup hingga tahun 820 M) 777 M – Terjadi pertempuran Saragosa di Spanyol. 785 M – Peralihan Khalifah dari Al-Mahdi ke Al-Hadi. 786M – Khalifah Al-Hadi wafat dan Harun Ar-Rasyid di bai’at menjadi Khalifah. Islam mencapai puncak kejayaan. Terjadi banyak penaklukan kawasan di Romawi. 781 M – Masa Imam Ahmad bin Hanbal (beliau hidup hingga 856 M). 792 M – Futuhat ke selatan Prancis. 800 M – Kaidah-kaidah ilmu pengatahuan di ciptakan. Al-Jabar diciptakan oleh Al-Khawarizmi. 805 M – Seruan menentang Byzantium. Penawanan Pulau Rhodes dan Cyprus. 809 M – Khalifah Harun Ar-Rasyid wafat. Al-Amin dibai’at menjadi Khalifah. 814 M – Terjadinya perang saudara di antara Al-Amin dan Al-Ma’mun. Al-Amin terbunuh dan Al-Ma’mun dibai’at menjadi Khalifah. 816 M – Syi’ah melakukan bughat di Mekkah. Pulau Corsica dikuasai oleh bani Umayyah di Spanyol. Lahir Imam Bukhari (beliau hidup hingga tahun 878 M) 819 M – Khalifah Makmun datang ke Baghdad. 824 M – Imam Abu Daud (beliau hidup hingga 897 M) 827 M – Aliran Muktazilah dijadikan paham Kekhilafahan oleh Al-Makmun. 831 M – Imam Ibnu Majah (beliau hidup hingga tahun 895 M) 833 M – Khalifah Al-Makmun wafat. Pada tahun ini dibai’atlah Al-Mu’tashim Billah sebagai Khalifah. 836 M – Pemberontakan (bughat) yang terjadi di Azerbaijan di hentikan. 837 M – Khalifah menyahut seruan seorang Muslimah yang meminta pertolongan karena ditawan oleh Romawi dan menyemalatkannya. Ammuriah dibuka. 30.000 Romawi terbunuh dan 30.000 lainnya ditawan. Masa Imam Nasaa’i (beliau hidup hingga tahun 925 M) 839 M – Tentara kaum Muslimin menempati wilayah selatan Italia. Menguasai kota Messina di Sisilia. 842 M – Wafatnya Khalifah Al-Mu’tashim Billah. Dibai’at Al-Wasiq billah. 847 M – Khalifah Al-Waqsit billah wafat dan Al-Mutawakkil ‘alallah dibai’at menjadi Khalifah. 850 M – Al-Mutawakkil mengembalikan kejayaan Islam. 861 M – Pembunuhan Khalifah dan dibai’at Al-Muntashir billah sebagai Khalifah. Setelah wafatnya Khalifah Al-Muntashir diganti oleh Khalifal Al-Musta’in billah. 864 M – Daulah Zaidiyyah didirikan di Tabaristan oleh Hasan bin Zaid. 866 M – Dibai’at Khalifah Al-Mu’taz billah. 869 M – Khalifah dipaksa lengser, dibai’at Khalifah Al-Muhtadi billah. 870 M – Al-Muhtadi melawan Turki, kemudian di bai’at Al-Muhtamid billah sebagai Khalifah menggantikan Al-Muhtadi.Pada abad ke 9 Hijriyah pintu ijtihad tertutup, setelah Imam al-Qaffal mengeluarkan fatwa melarang ijtihad, namun bagaimana pun faktanya masih terdapat banyak mujtahid di negara Islam. 892 M – Masa Khalifah al-Mu’tadid Billah. 899 M – Munculnya golongan Qaramita, yang kemudian di hancurkan pada tahun 458 Hijriyah. 902 M – Dibai’at Khalifah Al-Muktafi Billah. 908 M – Kemudian Khalifah Al-Muqtadir billah. 909 M – Berdiri pemerintahan Fatimiyyah di Afrika Utara. 912 M – Wafatnya penguasa Umayyah di Spanyol, kemudian digantikan oleh penerusnya. 913 M – Pembunuhan penguasa Samanid. Al-Hamra Qasr (Istana Hamra) dibangun di Seville, Andalusia. 918 M – Imam At-Tirmidzi wafat. 930 M – Qaramita menyerang Mekkah ketika musim dan Hajar Aswad di curi. 931 M – Pemulihan kekhilafahan Al-Muqtadir Billah setelah mengalami kegoncangan. 932 M – Dibai’at Khalifah Al-Qahir Billah setelah Al-Muatadir wafat dan juga wafatnya Imam Ath-Thabraniy. 934 M – Khalifah Al-Radli Billah. 940 M – Digantikan oleh Khalifah Al-Muttaqi Lillah, kemudian beliau mengalami kebutaan dan akhirnya dilengserkan. 944 M – Khalifah Al-Musaktafi al-Allah, 945 M – Khalifah Al-Muthi’ Lillah. 947 M – Sayf ad-Daulah mendidikan pemerintahan Hamadiyin di Aleppo. 969 M – Kota Kahirah (Kairo) di bangun. 970 M – al-Muiz membangun Universitas al-Azhar untuk menyebarkan paham Fathimiyyah. Shalahuddin al-Ayyubi kemudian membersihkan al-Azhar dari paham tersebut. 974 M- Dibai’at Khalifah Al-Thai’i Lillah. 987 M – Masjid Agung Cordoba di bangun. 994 M – Imam Ibnu Hazm lahir (beliau hidup hingga tahun 1064 M). 996 M – Dibai’at Khalifah Al-Qadir Billah. Al-Hakim bi-amri Syaithan (bukan bi-Amrillah) memerintah Mesir. 1000 M – Multan dan Ghur ditawan oleh pasukan Islam. 1031 M – Khalifah Al-Qa’im Bi Amrillah. 1037 M – Kaum Saljuk dipimpin oleh Tughril menaklukkan Khurasan, bertepatan dengan tahun 429 H. 1046 M – Paus (pope) Urban II memulai perang Salib pertama. 1055M- Baghdad ditawan oleh tentera Turki Saljuk. Pemerintahan Abbasiyyah dari Seljuk berdiri. 1060 M – Kepulauan Sisilia di bebaskan. 1070 M – Alb Arsalan mengalahkan Romawi. Rajanya di tawan dan dibebaskan setelah membayar tebusan. 1075 M – Khalifah Al Mu’tadi Biamrillah 1085 M – Tentera Kristen menawa Toledo (di Spanyol). 1090 M – Permulaan munculnya kelompok al-Bathiniyyah, bertepatan dengan 483 H (dihapuskan pada tahun 1256 M) 1091 M – Bangsa Norman tawan Sicily, pemerintahan Muslim di Sisilia berakhir. 1094 M – Khalifah Al Mustadhhir Billah 1099 M – Tentera Salib menawan Baitul Maqdis dan membunuh semua penduduknya. Keberhasilan tentara salib karena adanya bantuan dari golongan Fathimiyyah. Kelompok al-Bathiniyyah muncul di Asfahan. 1107 M – Kaum Salib menaklukkan Tripoli dan sebagian Syiria. 1109 M – Yusuf ibnu Tasfin al-Barbar mengalahkan kaum Salib di Andalusia. 1112 M – Imam as-Sarkasyi wafat. 1118 M – Khalifah Al Mustarsyid Billah. 1135 M – Khalifah Al-Rasyid Billah. 1136 M – Khalifah Al Muqtafi Liamrillah. 1148 M – Khayruddin az-Zinki mengalahkan kaum Salib di dekat Damsyik (Damaskus). 1160 M – Khalifah Al Mustanjid Billah. 1169 M – Sulthan Shalahuddin al-Ayyubi memerintah di Mesir. Kaum Fathimiyyah di kalahkan dan pembersihan al-Azhar dari paham Fathimiyyah. 1170 M – Khalifah Al Mustadhi’u Biamrillah. 1171 M – Sulthan Shalahuddin al-Ayyubi memberikan bai’at kepada Khalifah. 1177 M – Sulthan Shalahuddin al-Ayyubi membangun tembok di Kahirah (Kairo). 1179 M – Khalifah An Naashir Liddiinillah. 1187 M – Sulthan Shalahuddin Al-Ayyubi merebut Baitul Maqdis (Jerusalem) dari tentera Salib, Hittin (di Palestina). Syiria dibebaskan. Perang Salib terjadi. 1193 M – Imam Ibnu Asakir dan Sulthan Shalahuddin al-Ayyubi wafat. 1194 M – Tentera kaum Muslimin berhasil menguasai Delhi, India. 1217 M – Imam Ibnu Rusyd wafat. 1219 M – Kaum Salib mencaplok kawasan Dumiat (di Mesir). 1220 M – Genghis Khan (Tartar) menaklukkan Turkistan, Bukhara, Samarqand dan Khurasan. 1221 M – al-Malik al-Kami membebaskan Dumiat. 1223 M – Imam Nawawi dilahirkan (beliau hidup hingga tahun 1277 M). 1225 M – Khalifah Adh Dhahir Biamrillah dibai’at. 1226 M – Digantikan oleh Khalifah al Mustanshir Billah. 1228 M – Imam Ar-Razi wafat. 1229 M – Kaum Salib mengakuisisi Jerusalem untuk kedua kalinya. 1236 M – Tentera Kristen (Salib) merebut kota Cordoba (di Spanyol). 1242 M – Khalifah Al Mu’tashim Billah dan wafatnya Imam Ibnu Qudamah. 1244 M – Jerusalem dibebaskan, bertepatan dengan 642 Hijriyah. 1249 M – Kaum Salib melancarkan serangan ketujuh kalinya (terakhir) yang dipimpin oleh Louis IX, namun gagal. 1256 M – Kekalahan mutlak kaum al-Bathiniyyah di tangan bangsa Tartar. 1258 M – Tentera Mongol menyerang dan meluluh lantakkan kota Baghdad. Ribuan penduduk terbunuh, Khalifah di bunuh. Baghdad jatuh ketangan tentara Mongol. Dua pengkhianat yaitu Ibnu al-Alqami dan Nashiruddin at-Thusi membantu Tartar. Pada masa kepemimpinan al-Mu‘tashim Billah terjadi peristiwa tragis yang menimpa kaum Muslim. Peristiwa itu adalah serangan tentara Tartar, pada tahun 656 H, ke jantung Ibu Kota Negara Khilafah, di Baghdad. Tentara Tartar yang dipimpin Hulagu ini menyerang kaum Muslim secara biadab. Perang yang berlangsung selama 40 hari itu, selain berhasil membunuh Khalifah, juga membunuh anak-anak dan pamannya. Sebagian dari mereka ada yang ditawan. Dikisahkan, tidak seorang pun yang selamat dari pembantaian sadis tentara Tartar, kecuali mereka yang bersembunyi di sumur atau di kolong jembatan. Diperkirakan lebih dari satu juta penduduk menjadi korban kebiadaban pasuka Tartar. Akibat serangan ini, kaum Muslim tidak memiliki khalifah selama kurang lebih tiga setengah tahun. Imam Al-Hafidz Jalaluddin As-Suyuthiy juga menyatakan didalam Tarikh al-Khulafa’ (375-380) bahwa kaum Muslimin tidak pernah tidak memiliki Khalifah kecuali setelah jatuhnya Baghdad ketangan Tartar sehingga jabatan menjadi kosong selama 3 tahun. Pada tahun 658 H, tentara Tartar meyeberangi sungai Furat dan mereka sampai di Halb. Di tempat itu mereka menghunus pedang dan melanjutkan perjalanan ke Damaskus. Bersamaan dengan itu, kaum Muslim yang ada di Mesir tengah mengkosolidasikan kekuatan untuk menyongsong tentara Tartar dengan semangat jihad yang membara. Saat itu, kaum Muslim dipimpin oleh Saifuddin Quthuz al-Mu‘izzi, yang menjadi sultan di Mesir, dengan gelar al-Malik al-Muzhaffar. Al-Muzhaffar dan panglimanya, Ruknuddin Baybars al-Bandaqadari, memimpin pasukan Islam untuk menyambut serangan orang Tartar. Mereka bertemu di ‘Ayn Jalut. Kedua pasukan ini terlibat dalam pertempuran sengit pada hari Jumat, 15 Ramadhan. Tentara Tartar akhirnya kalah telak dalam pertempuran yang sangat monumental di dalam catatan sejarah kaum Muslim. Memasuki tahun 659 H, Dunia Islam belum juga memiliki seorang khalifah. Akhirnya, didirikanlah kekhilafahan di Mesir. Al-Muntanshir-lah yang diangkat sebagai khalifah pertama Bani Abbasiyah di Mesir. Dia adalah seorang keturunan Bani Abbasiyah, yang berhasil lolos dari pembantaian tentara Tartar, dan berhasil menyelamatkan diri ke Mesir. Sejak saat itu, pusat kekuasaan Islam berpindah ke Kairo. Pembaiatan al-Muntanshir sebagai khalifah berlangsung pada tanggal 1 Rajab 659 H. 1261 M – Khalifah al-Muntashir Billah (Khalifah terakhir di Baghdad). 1262 M – Khalifah al-Hakim Biamrillah I. Banyak kelompok-kelompok Tartar masuk Islam. 1263 M – Ibnu Taimiyyah lahir (beliau hidup hingga tahun 1328 M). 1265 M – Ibnu al-Ahmar mengalihkan kembali 32 kota di Andalusia (Spanyol). Hulaghu, raja Tartar meninggal dunia. 1281 M – al-Malik al-Mansyur Qalawun (dari Mesir) mengalahkan kaum Tartar di Syiria. Sulthan Qalawun membebaskan Tripoli (Syiria) dari kaum Salib setelah 150 tahun. 1293 M – Islam tersebar dikalangan tentara Tartar. 1299 M – Utsman I, Sulthan Utsmaniyyah yang pertama, beliau berperang melawan Romawi. 1300 M – Imam Ibnu Katsir dilahirkan (beliau hidup hingga tahun 1373 M) 1301 M – Khalifah al-Mustakfi Billah. 1326 M – Ourkhan I, Sulthan Utsmaniyyah kedua. Beliau menaklukkan Asia Kecil (Turki). 1339 M – Khalifah al-Wathiq Billah I. 1341 M – Khalifah al-Hakim Biamrillah. 1352 M – Murad I yang merupakan Sulthan Utsmaniyyah ketiga. Khalifah al-Mu’tadhid Billah pertama. 1361 M – Murad membebaskan Adranah. 1632 M – Khalifah al-Mutawakkil ‘Alallah I (Pengangkatan pertama). 1365 M – Taimurlink (Mongol) memulai peperangan terhadap kaum Muslimin. 1377 M – Khalifah al-Mu’tashim Billah I (pengangkatan pertama). Khalifah al-Mutawakkil Alallah I (pengangkatan kedua). 1383 M – Khalifah al-Wathiq Billah II. 1383 M – Murad membebaskan Sofia. 1386 M – Khalifah al-Mu’tashim Billah I (pengangkatan kedua). 1389 M – Khalifah al-Mutawakkil ‘Alallah I (pengangkatan ketiga). Perang Kosovo, Murad mengalahkan Serbia (Yugoslavia). Ba-Yazid I, Sulthan Utsmaniyyah ke empat. 1393 M – Bulgaria dibebaskan oleh Ba-Yazid. Perancis dan Jerman di kalahkan. Taimurlink menaklukkan Baghdad untuk pertama kalinya. 1401 M – Taimurlink kembali menaklukkan Baghdad kedua kalinya dan menaklukkan Syiria. 1402 M – Taimurlink menaklukkan Ankara. Ba-Yazid tertawan kemudian dibebaskan. Banyak kawasan kaum Muslimin di bebaskan. 1403 M – Muhammad al-Halabi, Sulthan Utsmani kelima. 1406 M –Khalifah al-Musti’in Billah. 1421 M – Murad II, Sulthan Utsmaniyyah ke-6. 1422 M – Murad menaklukkan kembali kawasan-kawasan yang di taklukkan oleh Taimurlink. 1430 M – Khalifah al-Mu’tadhid Billah II. 1431 M – Albania ditaklukkan oleh Murad II. 1441 M – Khalifah al-Mustakfi Billah II. 1450 M – Khalifah al-Qaim Billah. 1451 M – Muhammad II, Sulthan Utsmaniyyah Ke-7. 1453 M – Konstantinopel (Istanbul) dibebaskan oleh Muhammad II, kemudian diberi gelar dengan Al-Fatih (Muhammad Al-Fatih atau Muhamamd sang Pembebas). 1458 M – Serbia (Yugoslavia) dibebaskan. 1459 M – Khalifah al-Mustanjid Billah. 1462 M – Bosnia (Yugoslavia) dibebaskan. 1471 M – Imam As-Suyuthiy dilahirkan (beliau hidup hingga tahun 1533 M). 1474 M – Imam Ibnu Hajar wafat. 1479 M – Khalifah al-Mutawakkil Alallah II. 1480 M – Sebagian kepulauan Yunani ditaklukkan oleh Muhammad al-Fatih. 1481 M – Ba-Yazid II, Sulthan Utsmaniyyah ke-8. 1492 M – Jatuhnya Granada. Inquisisi Spanyol dan pemerintahan Islam di Spanyol berakhir. 1497 M – Khalifah al-Mustansik Billah (pengangkatan pertama). 1508 M – Khalifah al-Mutawakkil ‘alallah III (pengangkatan pertama). 1512 M – Salim I, Sulthan Utsmaniyyah ke-9. 1514 M – Tabriz (Iran) di taklukkan dan Syah Isma’il dikalahkan. 1516 M – Peperangan Marj Dabiq ; Syiria ditaklukkan oleh Bani Utsmaniyyah. Khalifah al-Mustansik Billah (pengangkatan kedua). 1517 M – Khalifah al-Mutawakkil ‘Alallah III (pengangkatan kedua).Masa kepemimpinan Bani Abbasiyah yang perpusat di Mesir berakhir tahun 918 H. Ini terjadi ketika kondisi politik saat itu sudah sangat tidak stabil. Di samping karena adanya konflik internal, yang menyebabkan persatuan khilafah lemah, juga karena adanya ancaman serangan orang-orang Portugis yang sudah sampai di Luat Merah. Pada saat itu, kekuatan Utsmani yang ada di Turki muncul di bawah pimpinan Sultan Salim. Akhirnya, khalifah Abbasiyah terakhir, al-Mutawakkil ‘Alallah (III) turun tahta dan menyerahkan kekuasaan kepada Sultan Salim. MASA KHILAFAH BANI UTSMANIYYAH Kepemimpinan Khilafah Utsmaniyah berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama, sekitar 424 tahun, dari tahun 918-1342 H (1512-1924 M). Khalifah pertamanya adalah Salim al-Ula dan yang terkahir adalah ‘Abdul Majid ats-Tsani. Banyak prestasi yang berhasil diraih Kekhilafahan Utsmaniah, di antaranya adalah penaklukan Konstantinopel. Mereka telah mendatangi Eropa sampai di Austria, lalu mengepungnya lebih dari dua kali. Negeri-negeri Eropa yang berhasil dikuasai antara lain Hungaria, Beograd, Albania, Yunani, Rumania, Serbia, dan Bulgaria. Mereka juga telah menguasai seluruh kepulauan di Laut Tengah dan menariknya ke dalam pangkuan Islam. 1517 M – Khalifah Salim I dibai’at setelah Khalifah al-Mutawakkil lengser. Terjadi peperangan al-Ahram ; Mesir di taklukkan oleh pasukan Utsmaniyyah. 1520 M – Sultan Sulaiman al-Qanuni dibai’at menjadi Sulthan (Khalifah). 1521 M – Yugoslavia jatuh ketangan Islam. Gereja terbesar diubah menjadi masjid, tempat Khalifah Sulaiman mendirikan shalat Jum’at. 1522 M – Rhodes di taklukkan. 1526 M – Perang Mohacs. Buda (sebagian dan Budapest, Hungaria) dibuka ; Raja Luis di bunuh. 1527 M – Austria meng-akuisisi Buda. 1529 M- Buda ditaklukkan kembali, Austria mundur. Serangan dan pengepungan ke wilayah Vienna dan Vienna akhirnya jatuh ke tangan Islam. 1532 M – Algeria dibebaskan oleh pasukan Khilafah Utsmaniyyah yang berasal dari Spanyol. 1534 M – Tabriz kembali di taklukkan. Khilafah Utsmani memerintah di Baghdad. 1535 M – Tunisia dibebaskan oleh pasukan Utsmaniyyah dari Spanyol. Pulau Crete juga di taklukkan. 1539 M – Perdamaian dengan Austria setelah Austria bersedia membayar jizyah. 1541 M – Pest (sebagian dari Budapest, Hungaria) ditaklukkan Khilafah Islam. Raja Austria akhirnya mundur. 1543 M – Niche (Selatan Prancis) dibebaskan dalam waktu yang sangat singkat. 1549 M – Khalifah Sulaiman meminta kepada Ibrahim al-Halabi untuk menulis sebuah kitab berkaitan dengan perundangan Islam yang berjudul Multaqa al-Abhur. Khalifah Sulaiman akhirnya di beri gelas dengan Sulaiman al-Qanuni. 1560 M – Angkatan laut Utsmaniyyah mengalahkan Spanyol. 1565 M – Pulau Malta di kepung. 1566 M – Szeged (Szigetve di Hungaria) ditaklukkan. Khalifah Sulaiman sakit dan wafat ketika di ambang kemenangan. Khalifah salim II diba’at menjadi Khalifah . 1568 M – Autria setuju untuk terus membayar Jizyah. 1571 M – Terjadi perang Lepanto. Pulas Cyprus di taklukkan pasukan Utsmaniyyah. Paus menggabungkan Vienna dan Spanyol untuk mengambil alih Cyprus. 1572 M – Spanyol meng-akuisisi Tunisia. 1573 M – Perdamaian dengan V ienna dan Cyprus kembali kepangkuan Islam. Vienna akhirnya membayar sanksi kemiliteran. 1574 M – Khalifah Murad III dibai’at jadi Khalifah. 1575 M – Polonia memilih untuk di tinggal dibawah perlindungan Khilafah Islamiyyah. 1577 M – Kargstan ditaklukkan oleh pasukan Utsmaniyyah. 1578 M – Portugis melakukan serangan ke Maghribi (Maroko) dan akhirnya dibebaskan oleh Portugis. 1583 M – Taghiston dibebaskan. 1590 M – Azebaijan, Luristan dan Sharwan di bebaskan dengan damai tanpa peperangan. 1595 M – Khalifah Muhammad III. 1596 M – Orlo (Hungaria) akhirnya berhasil dibebaskan. Sedangkan Austria kalah. 1603 M – Khalifah Ahmad I. 1606 M – Terjadi perdamaian dengan Austria dan Austria berhenti membayar jizyah. 1617 M – Khalifah Musthafa I (pengangkatan pertama sebagai Khalifah). 1618 M – Khalifah ‘Utsman II. 1622 M – Pasukan khusus Khilafah (Inkishari) menjadi sangat kuat dan memiliki pengaruh sehingga terjadi perubahan di Kekhilafahan sekehendak mereka. Khalifah Musthafa I diba’at kembali (pengangkatan kedua kalinya). 1623 M – Syah ‘Abbas menaklukkan Baghdad. 1625 M – Misionatis untuk pertama kalinya berada di Lebanon dan mulai meracunia pemahaman umat Islam. Inilah awal dimulainya serangan Misionaris. 1623 M – Khalifah Murad IV dibai’at. 1635 M – Tabriz di taklukkan kembali oleh Khilafah Islam. 1640 M – Khalifah Ibrahim I . 1645 M – Pulai Crete di rebut kembali. 1641 M- Kekhilafahan Sulthan Muhammad IV 1683 M – Kota Neohazel (Austria) ditaklukkan. 1672 M – Limburg ditaklukkan dengan cepat. Polonia dikalahkan dan setuju untuk membayar Jizyah. 1683 M – – Serangan dan pengepungan ke Vienna untuk kedua kalinya. Banyak kota-kotanya berhasil di buka, tetapi Paus memanggil negeri-negeri Eropa untuk membantu Austria mengalakah pasukan Khilafah Islamiyyah. 1686 M – Autria, Polonia, Vienna, Malta, Russia dan Paus telah membuat sebuah perjanjian suci dan berhasil merampas kembali Budapest dan Neohazel. 1687 M – Sultan Muhammad IV wafat, kemudian di bai’at Khalifah Sulaiman II . 1688 M – Samandriah, Qlumbaz dan Belgrade jatuh ketangan musuh. Kaum Muslimin kehilangan kendali atas kota Udine dan Nichea di Eropa. 1690 M – Somandriah, Belgrade, Udine dan Niche direbut dan dikuasai kembali. 1691 M – Khalifah Ahmad II. 1695 M – Khalifah Musthafa II . Khalifah melakukan serangan ke Russia dan seluruh negara Eropa menyerang Daulah Islam. 1703M – Pembaharuan kebudayaan di bawah pemerintahan Sulthan Ahmad III setelah beliau dibai’at. 1711 M – Pengepungan Tzar Rusia tetapi panglima pasukan kaum Muslimin melakukan pengkhianatan kepada Khalifah karena uang dan membebaskan Tzar dengan sebuah perjanjian. 1730 M – Khalifah Mahmud I. 1737 M – Russia dan Autria akhirnya dikalahkan oleh Islam. 1729 M – Perjanjian Belgrade dengan Rusia dan Austria ; Bergrade dan kawasan-kawasan lainnya diserahkan kepada Daulah Islam (Khilafah). 1754 M – Kemudian Khalifah “Utsman IlI. 1757 M – Khalifah Musthafa II. 1771 M – Armada laut Rusia ditumpas oleh Armada laut Islam. 1773 M – Khalifah ‘Abdul Hamid I. Rusia berhasil dikalahkan oleh kaum Muslimin dalam pertempuran darat. 1774 M – Rusia mengalahkan kaum Muslimin dan perjanjian damai di tanda tangani. 1782 M – Perjanjian Jassy. 1784 M – Rusia dan Autria kembali banyak merampas wilayah kaum Muslimin. 1789 M – Dibai’at Khalifah Salim III. Austria meng-akuisisi Belgrade dan Serbia. Rusia mengakuisisi Bandar. 1798 M – Napoleon mengambil alih Mesir dan membawa masuk kebudayaan Perancis. Perjanjian damai dengan Austria. Serbia kembali kepangkuan Daulah Islam. 1801 M – Napoleon ditundukkan di ‘Akka (Palestina). Napoleon di kalahkan di Iskandariah dalam pertempuran laut Abu Qir. Terjadinya perjanjian damai dengan Perancis. 1804 M – Pembentukan tentara Resmi, disamping adanya tentara Khusus (Inkishari). 1806 M – Rusia dan Inggris menyerang Islam. 1807 M – Khalifah Musthafa IV di bai’at. Inggris di kalahkan setelah mengepung Borporus. Muhammad Ali mengalahkan Inggris di Rashid. Inggris keluar (meninggalkan) Mesir. Terjadinya perjanjian damai antara Perancis dan Inggris terhadap Khilafah. 1808 M – Khalifah Mahmud II. 1815 M – Serbia melakukan bughat (pemberontakan). 1817 M – Serbia terpisah dari Khilafah. 1826 M – Yunani melakukan Revolusi namun gagal. Athena di taklukkan. Tentara elit Inkishari daulah Khilafah di bubarkan dan digantikan dengan tentara Resmi. Kekalahan angkatan laut Khilafah Utsmaniyyah di Navarino. 1828 M – Eropa membantu Yunani untuk memisahkan diri dari Khilafah Islam. Tentara Resmi Khilafah melawan Rusia. Rusia mengembalikan wilayahnya kembali ketangan kaum Muslimin setelah adanya perjanjian damai. 1830 M – Perancis mengambil alih Aljazair. Tahun-tahun selanjunyat, Khilafah mulai mengadopsi perundang-undangan Eropa. 1836 M – Khalifah ‘Abdul Majid I dibai’at. 1856 M – Terjadinya perang al-Qim ; Perancis dan Inggris melawan Rusia. 1860 M – Perancis mengambil alih Syiria untuk menolong kaum Nashrani. 1873 M – al-Imam asy-Syaukani wafat. 1861 M – Khalifah “Abdul ‘Aziz I.Perancis mundur dari Syiria. 1864 M – Serbia merdeka, akan tetapi masih berada dibawah perlindungan Khilafah. 1867 M – Serbia merdeka dan tentara kaum Muslimin mundur sepenuhnya. 1869 M – Perancis menggali terusan Suez. 1876 M – Khalifah Murad V, pada tahun yang sama kemudian di bai’at Khalifah ‘Abdul Hamid II menggantikan khalifah Murad V. Bulgaria melakukan Revolusi dengan bantuan dari Rusia namun gagal. Serbia menyerang kaum Muslimin dengan bantuan Rusia namun kaum Muslimin berhasil mengalahkan mereka dan mengambil alih Bulgaria serta seluruh Serbia. 1877 M – Rusia dan Rumania berhasil dikalahkan setelah melakukan penyerangan terhadap kaum Muslimin. Rusia dan Hungaria mengambil alih Pleven (Bulgaria Utara). Rusia dikalahkan dan Kaisar dibebaskan ; Rusia telah kalah sebanyak 6 kali. 1878 M – Rusia mengambil alih Sofia, Pleven dan Edrine (Turki). Terjadi perjanjian damai dengan Rusia. Kongres Berlin. Bulgaria, Montenegro dan Serbia merdeka. Edrine dan kawasan lain kaum Muslimin kembali kepangkuan Khilafah. Inggris mengambil alih Cyprus. Terjadi perjanjian Berlin, pihak Eropa membagi-bagi wilayah kaum Muslimin. 1908 M- Berdirinya gerakan Turki Muda. Austria menyerang Bosnia dan Herzegovina. 1909 M – Dibai’at Khalifah Muhammad Risyad V. Namun, Khilafah berada dibawah control kaum Nasionalis Turki. 1911 M – Umat Islam di Libya bertempur melawan Italia di Tripoli. 1912 M – Terjadi perang Balkan pertama melawan Yunani, Bulgaria dan Serbia. Mereka melakukan perampasan seluruh wilayah kaum Muslimin di Balkan. 1913 M – Pergerakan Sanusiyyah yang muncul di Libya melawan Italia. Perang Balkan kedua. 1914 M – Khilafah Turki Utsmani memasuki masa Perang Dunia I sebagai sekutu penguasa tengah. Kaum Muslimin mengalami kekalahan dalam beberapa peperangan dan wilayah Khilafah menyempit. Inggris merampas Palestina dan Trans-Jordan. 1917 M – Perjanjian Balfour, perdana menteri Inggris berjanji akan memberikan kaum Yahudi sebuah tanah air di Palestina. 1918 M – Khalifah Muhammad Wahiddin II. 1919 M – Mustafa Kemal Atatürk datang ke Samsun. 1920 M – Musthafa Kemal (pengkhianat) mengetuai pemerintahan di Turki. Pada saat yang sama, negara Islam dibagi-bagi diantara pihak-pihak yang bersekutu membangun pemerintahan nasionalisme Arab dan Turki diseluruh kawasan yang berhasil diduduki ; kebanyakan negeri-negeri kaum Muslimin menjadi koloni Barat. 1922 M – Khalifah Abdul Majid II namun kekuasaan Khilafah akhirnya ditiadakan dan Khalifah Abdul Majid tidak lagi memiliki kuasa. 1923 M – Musthafa Kemal mendeklarasikan Republik Turki dan melarang dikumandangkannya adzan dalam bahasa Arab. 1924 M- Khalifah dihapuskan dan ditiadakan secara mutlak oleh Musthafa Kemal dengan bantuan penjajah Barat. Khalifah terakhir umat Islam di asingkan dan asset-aset Khalifah dirampas. Sedangkan Turki berubah menjadi negara sekuler sengan system Republik buatan non-Islam. Dengan runtuhnya Khilafah, maka umat Islam tidak lagi memiliki institusi Khilafah. Namun perjuangan Umat Islam masih berlanjut walaupun ketiadaan Khilafah sudah cukup lama, karena Khilafah ‘alaa Minhajin Nubuwwah akan kembali, Khilafah dengan kualitasnya yang kembali Rasyidah sesuai dengan apa yang pernah Nabi sabdakan, تكون النبوة فيكم ما شاء الله أن تكون ، ثم يرفعها الله إذا شاء أن يرفعها ، ثم تكون خلافة على منهاج النبوة ، فتكون ما شاء الله أن تكون ، ثم يرفعها الله إذا شاء أن يرفعها ، ثم تكون ملكا عاضا ، فيكون ما شاء الله أن تكون ، ثم يرفعها الله إذا شاء أن يرفعها ، ثم يكون ملكا جبريا ، فتكون ما شاء الله أن تكون ، ثم يرفعها إذا شاء أن يرفعها ، ثم تكون خلافة على منهاج النبوة ، ثم سكت “Masa kenabian itu ada ditengah-tengah kalian, atas izin Allah ia tetap ada, lalu Allah akan mengangkatnya jika Dia berkehendak untuk mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian (Khilafah ‘alaa Minhajin Nubuwwah). Ia ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan (kerajaan) yang dlalim (Mulkan ‘Adhan) ; ia juga ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan (kerajaan) diktator yang menyengsarakan (Mulkan Jabariyah) ; ia juga ada dan atas izin Alah akan tetap ada. Kemudian akan ada kembali Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian (Khilafah ‘alaa Minhajin Nubuwwah), Beliau kemudian diam” [Hadits riwayat Al-Imam Ahmad dan Al-Bazar] Pada tahun yang sama muncul pergerakan untuk mengambalikan Khilafah di India. Sekulerisme di umumkan di Turki. Syarif Husein Mekkah, membentuk semacam dewan Khalifah yang terdiri dari 9 Sayyid dan ditambah 19 orang perwakilan daerah atau negara lain. SEJARAH MASIH BERLANJUT… 1925 M – Pakaian Islam untuk laki-laki dan perempuan diganti dengan pakaian Barat dan dilakukan upaya “modernisasi” di Turki. Hijab bagi wanita diharamkan. Kalendar dan hari cuti Islam di tiadakan. Perundang-undangan keluarga Islam diganti dengan produk Barat di Turki. Mushtafa kemal tewas akibat penyakit kelamin. Ketika saat kematiannya hampir tiba, dia menyarankan duta besar Inggris di Turki untuk menjadi Presiden Turki namun duta besar menolak.Dilakukan persiapan penyelenggaraan Kongres Khilafah yang akan diadakan di Kairo. 1926 M – Berlangsung Kongres Khilafah di Kairo namun tidak ada proses bai’at. 1928 M – Imam Hasan al-Banna mendirikan Ikhwanul Muslimin di Mesir. Sedangkan di Turki tulisan arab diganti dengan hufur latin. 1939 M – Meletusnya perang dunia II hingga tahun ’45. 1941 M – Pendirian Jami’at al-Islami oleh Maulana Abu ‘Ala al-Maududi. 1945 M – Indonesia diberi kemerdekaan oleh Barat. 1947 M – Negara Pakistan didirikan. 1948 M – Sebagian besar tanah kaum Muslimin di Palestina dirampas kaum Yahudi. 1949 M – Pengambil alihan kekuasaan Amerika yang pertama di Syiria. Husni az-Zaim berkuasa. 1952 M – Jamal Abdul Nashir berkuasa di Mesir melalui kekuasaan yang di rancang oleh Amerika. 1953 M – Imam Taqiyuddin an-Nabhani mendirikan partai politik (Hizbut Tahrir) yang dikhususkan untuk kembali melanjutkan kehidupan Islam melalui Khilafah Islam . 1956 M – Inggris, Perancis dan Israel menyerang Mesir. Sinai dan Gaza di kuasai oleh mereka. Mesir menerima Resolusi PBB untuk menerima pasukan PBB berada di Sinai. Hal merupakan bagian dari stategi Amerika. 1960 M – Jamal Abdul Nashir menyesatkan pemahaman umat Islam dengan menyerukan Nasionalisme Arab. 1967 M – al-Quds (Jerus Salem), Tepi Barat, Gaza dan Sinai di jajah oleh Israel. 1968 M – Pengambil alihan kekuasaan yang di rancang oleh Inggris di Iraq sehingga membawa Ahmad Hassan al-Bakar berkuasa. Awal kemunculan Saddam Hussein. 1969 M – Muammad Qadafi berkuasa di Libya melalui rancangan Inggris. 1970 M – Terjari peristiwa september hitam, pembantaian di Yordania, ribuan terbunuh dipihak angkatan bersenjata Raja Hussein Yordania dan pasukan bersenjata Arafat. 1978 M – Khamaini berkuasa di Iran melalui rancangan Amerika. Imam Taqiyuddin an-Nabhani wafat. 1979 M – Soviet Rusia menjajah Afghanistan. Jutaan kaum Muslimin terbunuh. Setelah kaum Muslimin berhasil mengalahkan Soviet, pemimpin mereka saling berperang (terjadi perang saudara). Saddam Hussein di Irak memulai peperangan antara Iraq dan Iran, ratusan ribu kaum Muslimin terbunuh. 1982 M – Israel melakukan serangan ke Lebanon. Mereka membantu militer Kristen untuk membantai Sabra dan Shatila. Peperangan dan kelaparan mendominasi Afrika, disebabkan oleh kebijakan langsung yang dilaksanakan Barat, Rusia, PBB, IMF dan Bank Dunia. Ratusan ribu kaum Muslimin terbunuh. 1990 M – Terjadi perang teluk kedua yang dipersiapkan dengan matang oleh Amerika. Ratusan kaum Muslimin tewas. 1991 M – Konferensik Madrid ; Israel, PLO, Jordan, Syiria dan negara-negara lain melakukan pertemuan, melalui tekanan Amerika, bertujuan untuk countain Israel melalui proses damai. Kristen Serbia melakukan perang saudara di Bornia, pemerkosaan, penyiksaan dan pembantaian ribuan kaum Muslimin. Masalah baru tak terpecahkan ; Palestina, Kashmir, Afghanistan, Bosnia, Burma, Filiphina, Chechnya, China, India, Indonesia… 1992 M – Keruntuhan Uni Soviet, sebuah kepastikan kegagalan Marxisme. Amerika sukseskan dalam upayanya meruntuhkan Uni Soviet. 1993 M – Satu persetujuan telah di tanda tangani antara Israel dan PLO di Washington. 1994 M – Terjadinya pembantaian di Masjid Hebron ; seorang penduduk Yahudi membunuh kaum Muslimin saat mereka melakukan shalat. Israel dan Yordania menanda-tangani perjanjian menyerahkan hak-hak kaum Muslimin terhadap tanah air mereka. 1996 M – Israel menyerang Lebanon untuk menunda pelaksanaan perjanjian dengan PLO. Israel membuka terowongan di al-Aqsha, sebagai salah satu upaya menunda pelaksanaan perjanjiannya. Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan. Satu lagi, versi Islam yang keliru di tampakkan dihadapan dunia. 2001 M – Barat dikejutkan dengan dengan ledakan di Amerika. Sementara seruan mendirikan Khilafah semakin meluas ke seluruh negeri-negeri Kaum Muslimin dan negeri-negeri lainnya. 2007 M – Konferensi Khilafah Internasional. 2011 M – Diadakan Konfrensi Rajab dan International Khilafah Conference. Namun ummat masih kosong dan belum lagi memiliki institusi Khilafah. Khatimah Oleh karenanya, kaum Muslim harus segera menyingsingkan lengan bajunya untuk berjuang bersama-sama dengan mereka yang saat ini tengah memperjuangkan tegaknya khilafah. Seburuk-buruknya kondisi saat itu masih lebih baik jika dibandingkan dengan kondisi saat kaum Muslim tidak memiliki khilafah sebagaimana sekarang ini. Tanpa khilafah, kaum Muslim tidak memiliki pemimpin yang mempersatukan mereka, yang menjaga dan melindungi mereka. Yakinlah, hanya dengan perjuangan pertolongan Allah akan turun, dan hanya dengan pertolongan Allah tegaknya Islam akan bisa diwujudkan. Hanya dengan tegakknya Islam, kemaslahatan seluruh umat manusia akan bisa tercapai. Daftar Pustaka 1. As-Suyuthi. Târîkh al-Khulâfâ’. 2. Al-‘Usairi, Ahmad. 1999. At-Târîkh al-Islâmî. 3. Ash-Shalabi, Ali Muhammad. 2002. Ad-Dawlah al-‘Utsmâniyyah ‘Awâmil an-Nuhûdh wa Asbâb as-Suqûth. 4. An-Nabhani, Taqiyuddin. 1995. Al-Khilâfah. Khazanah Islam. Jakarta. 5. An-Nabhani, Taqiyuddin. 1996. Nizhâm al-Hukmi fî al-Islâm. 6. Pusat Pengkajian Islam Strategis. 1995. Al-Khilâfah al-Islâmiyyah. Sumber Bacaan: – Para Khalifah Dari Masa ke Masa, Majalah Al-Waie No. 43 – http://ashhabur-royi.blogspot.com by sukrist

sukristiawan.com: Urutan Khilafah Sepanjang Sejarah Islam

Urutan Khilafah Sepanjang Sejarah Islam Dengan wafatnya Rasulullah SAW pada tahun 623 M,umat Islam segera membaiat Abu Bakar ra sebagai pengganti beliau. Istilahpengganti ini dalam bahasa Arab adalah khalifah. Lengkapnya, khalifaturasulillah atau pengganti Rasulullah. Maksudnya bukan menggantikan posisikenabian Muhammad SAW, melainkan posisi beliau SAW sebagai pemimpin tertinggiumat Islam. Sebab nabi kita itu selain sebagi nabi, juga berperan sebagaipemimpin tertinggi umat Islam. Selain itu, ada juga sebutan lain buat posisitertinggi umat Islam sedunia, yaitu istilah Amirul Mukminin. Artinyaadalah pemimpin umat Islam. 1. Khilafah Rasyidah Khilafah Rasidah berdiri tepat di hari wafatnyaRasululllah SAW. Terdiri dari 4 orang atau 5 orang shahabat nabi yang menjadikhalifah secara bergantian. Mereka adalah: Abu Bakar ash-Shiddiq ra {tahun11-13 H/632-634 M} ‘Umar bin Khaththab ra {tahun13-23 H/634-644 M} ‘Utsman bin ‘Affan ra {tahun23-35 H/644-656 M} ‘Ali bin Abi Thalib ra {tahun35-40 H/656-661 M} dan Al-Hasan bin ‘Ali ra {tahun40 H/661 M} Masa berlakunya selama kurang lebih 30 tahun.Disebut juga sebagai khilafah rasyidah karena posisi mereka sebagai shahabatnabi yang mendapat petunjuk. Dan memang ada pesan dari nabi untuk mentaati parakhalifah rasyidah ini. 2. Khilafah Bani Umayyah Khilafah ini berpusat di Syiria, tepatnya di kotaDamaskus. Berdiri untuk masa waktu sekitar 90 tahun atau tepatnya 89 tahun,setelah era khulafa ar-rasyidin selesai. Khalifah pertama adalah Mu’awiyyah.Sedangkan khalifah terakhir adalah Marwan bin Muhammad bin Marwan bin Hakam.Adapun masa kekuasaan mereka sebagai berikut: Mu’awiyyah bin Abi Sufyan {tahun40-64 H/661-680 M} Yazid bin Mu’awiyah {tahun61-64 H/680-683 M} Mu’awiyah bin Yazid {tahun64-65 H/683-684 M} Marwan bin Hakam {tahun65-66 H/684-685 M} Abdul Malik bin Marwan {tahun66-86 H/685-705 M} Walid bin ‘Abdul Malik {tahun86-97 H/705-715 M} Sulaiman bin ‘Abdul Malik {tahun97-99 H/715-717 M} ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz {tahun99-102 H/717-720 M} Yazid bin ‘Abdul Malik {tahun102-106 H/720-724M} Hisyam bin Abdul Malik {tahun106-126 H/724-743 M} Walid bin Yazid {tahun 126H/744 M} Yazid bin Walid {tahun 127H/744 M} Ibrahim bin Walid {tahun 127H/744 M} Marwan bin Muhammad {tahun127-133 H/744-750 M} Sebenarnya khilafah Bani Ummayah ini punyaperpanjangan silsilah, sebab satu dari keturunan mereka ada yang menyeberang kesemenanjung Iberia dan masuk ke Spanyol. Di Spanyol mereka kemudian mendirikankhilafah tersendiri yang terlepas dari khilafah besar Bani Abbasiyah. 3. Khilfah Bani Abbasiyah Kemudian kekhilafahan beralih ke tangan Bani ‘Abasiyahyang berpusat di Baghdad. Total masa berlaku khilafah ini sekitar 446 tahun.Khalifah pertama adalah Abu al-’Abbas al-Safaah. Sedangkan khalifah terakhirnyaAl-Mutawakil ‘Ala al-Allah. Secara rinci masa kekuasaan mereka sebagai berikut: Abul ‘Abbas al-Safaah {tahun133-137 H/750-754 M} Abu Ja’far al-Manshur {tahun137-159 H/754-775 M} Al-Mahdi {tahun 159-169H/775-785 M} Al-Hadi {tahun 169-170H/785-786 M} Harun al-Rasyid {tahun170-194 H/786-809 M} Al-Amiin {tahun 194-198H/809-813 M} Al-Ma’mun {tahun 198-217H/813-833 M} Al-Mu’tashim Billah {tahun618-228 H/833-842M} Al-Watsiq Billah {tahun228-232 H/842-847 M} Al-Mutawakil ‘Ala al-Allah {tahun232-247 H/847-861 M} Al-Muntashir Billah {tahun247-248 H/861-862 M} Al-Musta’in Billah {tahun248-252 H/862-866 M} Al-Mu’taz Billah {tahun252-256 H/866-869 M} Al-Muhtadi Billah {tahun256-257 H/869-870 M} Al-Mu’tamad ‘Ala al-Allah {tahun257-279 H/870-892 M} Al-Mu’tadla Billah {tahun279-290 H/892-902 M} Al-Muktafi Billah {tahun290-296 H/902-908 M} Al-Muqtadir Billah {tahun296-320 H/908-932 M} Al-Qahir Billah {tahun320-323 H/932-934 M} Al-Radli Billah {tahun323-329 H/934-940 M} Al-Muttaqi Lillah {tahun329-333 H/940-944 M} Al-Musaktafi al-Allah {tahun333-335 H/944-946 M} Al-Muthi’ Lillah {tahun335-364 H/946-974 M} Al-Tha`i’ Lillah {tahun364-381 H/974-991 M} Al-Qadir Billah {tahun381-423 H/991-1031 M} Al-Qa`im Bi Amrillah {tahun423-468 H/1031-1075 M} Al-Mu’tadi Bi Amrillah {tahun468-487 H/1075-1094 M} Al-Mustadhhir Billah {tahun487-512 H/1094-1118 M} Al-Mustarsyid Billah {tahun512-530 H/1118-1135 M} Al-Rasyid Billah {tahun530-531 H/1135-1136 M} Al-Muqtafi Liamrillah {tahun531-555 H/1136-1160 M} Al-Mustanjid Billah {tahun555-566 H/1160-1170 M} Al-Mustadli`u Biamrillah {tahun566-576 H/1170-1180 M} Al-Naashir Lidinillah {tahun576-622 H/1180-1225 M} Al-Dhahir Biamrillah {tahun622-623 H/1225-1226 M} Al-Mustanshir Billah {tahun623-640 H/1226-1242 M} Al-Musta’shim Billah {tahun640-656 H/1242-1258 M} Al-Mustanshir Billah II {tahun660-661 H/1261-1262 M} Al-Haakim Biamrillah I {tahun661-701 H/1262-1302 M} Al-Mustakfi Billah I {tahun701-732 H/1302-1334 M} Al-Watsiq Billah I {tahun732-742 H/1334-1343 M} Al-Haakim Biamrillah II {tahun742-753 H/1343-1354 M} Al-Mu’tadlid Billah I Al-Mutawakil ‘Ala al-Allah I Al-Watsir Billah II {tahun785-788 H/1386-1389 M} Al-Musta’shim {tahun 788-791H/1389-1392 M} Al-Mutawakil ‘Ala al-AllahII Al-Musta’in Billah {tahun808-815 H/1409-1416 M} Al-Mu’tadlid Billah II {tahun815-845 H/1416- 1446 M} Al-Mustakfi Billah II {tahun845-854 H/1446-1455 M} Al-Qa`im Biamrillah {tahun754-859 H/1455-1460 M} Al-Mustanjid Billah {tahun859-884 H/1460-1485 M} Al-Mutawakil ‘Ala al-AllahIII Al-Mutamasik Billah {tahun893-914 H/1494-1515 M} Al-Mutawakil ‘Ala al-AllahIV Khilafah Bani Abbasiyah dihancurkan oleh pasukanTartar , sehingga umat Islam sempat hidup selama 3,5 tahun tanpa adanyakhalifah. Namun kurun waktnya hanya terpaut 3 tahun setengah saja dan segeraberdiri khilafah Utsmaniyah. 4. Khilafah Bani Utsmaniyyah Khilafah Bani Utsmaniyyah tercatat memiliki30 orangkhalifah, yang berlangsung mulai dari abad 10 Hijriyah atau abad ke enam belasMasehi. Nama-nama mereka sebagai berikut: Salim I {tahun 918-926H/1517-1520 M} Sulaiman al-Qanuni {tahun926-974 H/1520-1566 M} Salim II {tahun 974-982H/1566-1574 M} Murad III {tahun 982-1003H/1574-1595 M} Muhammad III {tahun1003-1012 H/1595-1603 M} Ahmad I {tahun 1012-1026H/1603-1617 M} Mushthafa I {tahun 1026-1027H/1617-1618 M} ‘Utsman II {tahun 1027-1031H/1618-1622 M} Mushthafa I {tahun 1031-1032H/1622-1623 M} Murad IV {tahun 1032-1049H/1623-1640 M} Ibrahim I {tahun 1049-1058H/1640-1648 M} Muhammad IV {tahun 1058-1099H/1648-1687 M} Sulaiman II {tahun 1099-1102H/1687-1691 M} Ahmad II {tahun 1102-1106H/1691-1695 M} Mushthafa II {tahun1106-1115 H/1695-1703 M} Ahmad III {tahun 1115-1143H/1703-1730 M} Mahmud I {tahun 1143-1168H/1730-1754 M} ‘Utsman III {tahun 1168-1171H/1754-1757 M} Musthafa III {tahun1171-1187 H/1757-1774 M} ‘Abdul Hamid I {tahun1187-1203 H/1774-1789 M} Salim III {tahun 1203-1222H/1789-1807 M} Musthafa IV {tahun 1222-1223H/1807-1808 M} Mahmud II {tahun 1223-1255H/1808-1839 M} ‘Abdul Majid I {tahun 1255H-1277 H/1839-1861 M} ‘Abdul ‘Aziz I {tahun1277-1293 H/1861-1876 M} Murad V {tahun 1293-1293H/1876-1876 M} ‘Abdul Hamid II {tahun1293-1328 H/1876-1909 M} Muhammad Risyad V {tahun1328-1338 H/1909-1918 M} Muhammad Wahiddin {th.1338-1340 H/1918-1922 M} ‘Abdul Majid II {tahun1340-1342 H/1922-1924 M}. Khalifah terakhir umat Islam sedunia adalah ‘AbdulMajid II. Semenjak tumbangnya khilafah terakhir ini, berarti umat Islam telahhidup lebih dari selama tanpa keberadaan lembaga yangmenyatukan. coba kita pikir kembali, kurang lebih 15 abad umat islam selalu hidup dalam sistem khilafah, dan baru kurang dari 1 abad aja kita hidup tanpa khalifah. kapankah khilafah akan dapat terbentuk kembali? atau... apakah kita emang berada pada puncak akhir zaman..... Wallahu a'lam by sukristiawan

sukristiawan.com:AWAS!! Tanda-Tanda Kiamat yang Telah Terjadi di Tahun 2017

AWAS!! Tanda-Tanda Kiamat yang Telah Terjadi di Tahun 2017 Diposkan by sukristiawan. Hari kiamat sudah semakin dekat, namun manusia semakin cuek cuek saja. Memang, hari kiamat adalah rahasia Allah, namun tanda-tandanya sudah mulai terlihat dan bahkan semakin banyak. Beberapa tanda tanda hari kiamat berikut ini semoga bisa menjadi peringatan bagi kita untuk lebih mempersiapkan diri kita menghadapinya dengan memperbanyak amalan amalan yang shalih. 1. Penaklukan Baitul Maqdis. Dari Auf bin Malik ra, katanya, Rasulullah SAW telah bersabda,” Aku menghitung 6 perkara menjelang hari kiamat. Baginda menyebutkan salah satu di antaranya yaitu “Penaklukan Baitul Muqaddis” ( Shahih Bukhari ) Ini telah terjadi pada Baitul Maqdis, yang telah jatuh ke tangan Yahudi… 2. Zina meraja lela. “…Dan tinggallah manusia manusia buruk yang seenaknya melakukan persetubuhan seperti himar (keledai). Maka pada zaman mereka inilah kiamat akan datang. ( Shahih Muslim ) Ini juga telah nampak dan merebak. Banyak anak anak di bawah umur yang justru menjadi pelakunya. Lihat saja dideklarasikannya Forum pelindung dan pemerjuang hak persamaan gay dan lesbian yang mengesahkan dan melindungi pernikahan sejenis, legalisasi prostitusi di Jerman, video porno dalam berbagai versi bermunculan, panti pijat terselubung, Penghargaan Guinness untuk seks masal terbanyak di Jepang, dll. 3. Merajalelanya alat music. “… Pada akhir zaman akan terjadi tanah runtuh, kerusuhan dan perubahan muka. Ada yang bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, kapan ini akan terjadi?” Baginda menjawab,” Apabila telah merajalela bunyi bunyian ( musik ) dan penyanyi penyanyi wanita.” ( HR Ibnu Majah ) Silakan kita lihat di televisi kita. Dapat kita lihat banyaknya cara penganugerahan insan permusikan, pencarian bakat, dan menjamurnya band band yang kian marak, Korean girl band, dan lain lain. 4. Menghias Masjid dan membanggakannya. “ Di antara tanda tanda telah dekatnya kiamat adalah manusia bermegah megahan dalam mendirikan masjid.” (Riwayat Nasai) Tak usah jauh jauh. Lihatlah di sekitar kita, betapa banyak berdiri masjid masjid besar yang berdiri dengan kokohnya, lalu setiap RT berlomba lomba mendirikan langgar, tetapi semuanya sepi dari jamaah. Masjid masjid itu hanya menjadi lambing prestise saja. 5. Munculnya kekejian, memutuskan kerabat, dan hubungan dengan tetangga tidak baik. “ Tidak akan datang hari kiamat hingga banyak perbuatan dan perkataan keji, memutuskan hubungan silaturrahim dan sikap yang tidak baik dalam bertetangga.” (Riwayat Ahmad dan Hakim) Contoh sederhana saat ini adalah ada anak hingga artis yang tidak mengakui bapak atau ibunya karena malu, berita criminal berbeda, dan kasus kasus perceraian merebak dan hampir setiap hari menghias layar kaca. 6. Banyak orang sholeh yang meninggal dunia. “Tidak akan datang hari kiamat hingga Allah mengambil orang orang yang baik dan ahli agama di muka bumi. Maka tiada yang tinggal di dalamnya kecuali orang orang yang hina dan buruk yang tidak mengetahui yang ma’ruf dan tidak mengingkari kemungkaran.” ( Riwayat Ahmad ) Silakan kita hitung sendiri sudah berapa banyak alim ulama yang meninggalkan kita. Dan masih hangat dalam ingatan kita, kematian Ustadz Jeffry Al Bukhari baru-baru ini, dan lihatlah betapa banyak kemusyrikan yang mengikutinya dengan mengait ngaitkan dengan kematian beliau. 7. Orang yang hina mendapatkan kedudukan terhormat. “Di antara tanda semakin dekatnya hari kiamat adalah dunia akan dikuasai oleh Luka’ bin Luka’ ( orang yang bodoh dan hina ). Maka orang yang paling baik pada saat itu ialah orang yang beriman yang diapit oleh 2 orang yang mulia.” ( Riwayat Thabrani ) Contoh: George Bush, Ariel Sharon, dan lain lain. Untuk pejabat dalam negeri, silakan lihat perkembangan kasus korupsi di Negara kita dan silakan rilis sendiri para politisi politisi terpilih yang sudah kehilangan rasa malunya. 8. Mengucapkan salam hanya kepada orang yang dikenalnya saja. “ Sesungguhnya di antara tanda tanda makin dekatnya hari kiamat itu adalah manusia tidak mau mengucapkan salam kepada orang lain selain dari yang dikenalnya saja” ( Riwayat Ahmad ) Khusus untuk yang satu ini, mari kita tanyakan pada diri kita sendiri dan kita jawab sendiri. 9. Banyak wanita yang berpakaian, tetapi hakikatnya telanjang. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. “Di antara tanda tanda hari kiamat akan muncul ialah akan muncul pakaian wanita yang apabila mereka memakainya keadaannya seperti telanjang.” Contoh: G string , tube, spaghetti trap, festival bikini. dll 10. Bulan sabit kelihatan besar. “Di antara tanda tanda telah dekatnya hari kiamat adalah menggelembung ( membesarnya ) bulan sabit.” ( Riwayat Thabrani ) Mari kita tengok sendiri…. 11. Banyak dusta dan tidak tepat dalam menyampaikan berita. “ Pada akhir zaman akan muncul pembohong-pembohong besar yang akan datang kepadamu dengan membawa berita-berita yang belum pernah kamu dengar, dan belum pernah didengar oleh bapak bapak kamu sebelumnya. Karena itu jauhkanlah dirimu dari mereka agar mereka tidak menyesatkanmu dan memfitnahmu” (Shahih muslim) Silakan saja baca berita berita dan majalah majalah yang popular sekarang. Contoh tidak perlu disebutkan. Cukup banyak kenyataan di lapangan saat ini. 12. Banyak saksi palsu dan menyimpan kesaksian yang benar. “ Sesungguhnya sebelum kedatangan hari kiamat akan banyak kesaksian palsu dan disembunyikan kesaksian yang benar.” ( Riwayat Ahmad ) Silakan amati proses hukum di negara kita, dan negara negara lainnya. 13. Negara Arab menjadi padang rumput dan sungai. “ Tidak akan datang hari kiamat hingga Negeri Arab kembali menjadi padang rumput dan sungai.” (Shahih muslim) Contoh: Dubai telah turun salju, terjadi banjir di Mina. 14. Tersebarnya karya tulis. Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda, “Sesungguhnya pengkhususan salam hanya untuk orang-orang tertentu saja, maraknya perdagangan, (banyaknya) pemutusan tali silaturahmi, (banyaknya) persaksian palsu, (banyaknya) penyembunyian persaksian yang benar dan bermunculannya pena (tersebarnya karya tulis) akan terjadi menjelang terjadinya hari kiamat.” (HR. Imam Ahmad) Saat ini kita saksikan bersama pena (karya tulis) semakin marak, ilmu pengetahuan dan buku-buku tersebar luas melalui percetakan-percetakan, alat-alat fotokopi dan yang semisalnya, menjamurnya web page, blog, dan lain lain 15. Berdekatannya Pasar. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam bersabda,”Kiamat tidak akan terjadi hingga muncul fitnah-fitnah dan kedustaan, dan pasar-pasar semakin saling berdekatan”. (HR. Ahmad) Pada zaman ini, pasar-pasar sudah saling berdekatan. Dimana ditemukan dalam satu kampung ada beberapa pasar, sampai-sampai antara pasar yang satu dengan pasar yang lain saling berdampingan. 16. Gunung-Gunung Hilang Dari Tempatnya Dalam suatu hadits dari hadits-hadits Rasulullah Sallallahu ‘Alahi Wasallam disebutkan,“Kiamat tidak akan terjadi hingga gunung-gunung hilang dari tempatnya, dan kalian melihat perkara-perkara besar yang belum pernah kalian lihat” (HR. Thabrani) Pada zaman ini, banyak sekali gunung-gunung yang telah digusur dari tempatnya, lalu tempatnya dibangun apartemen-apartemen, baik di Makkah al-Mukarromah maupun di kota-kota lainnya serta dijadikan jalan-jalan. 17. Banyak lelaki yang berpakaian ala perempuan, dan perempuan yang berpakaian ala laki laki. Contoh : Bencong, transgender, lelaki beranting, perempuan perempuan tomboy memakai singlet dan celana pendek, dan lain lain. Dan kita melihat banyak sekali perkara yang belum pernah kita lihat di zaman Rasulullah Sallallahu ‘Alahi Wasallam. Sahabatku fillaah… Hari kiamat memang rahasia Allah. Tetapi, jika kita melihat pada gejala gejala yang tampak di atas, terlihat sekali bahwa pada tanda tanda tersebut, manusialah yang menciptakannya sendiri. Oleh karenanya, semuanya kembali kepada kita, apakah kita ingin mensegerakan kiamat itu, ataukah menundanya. Semoga bermanfaat bagi kita untuk segera bertaubatan nasuha dan lebih mendekatkan diri kita pada Allah. Aamiin. Sumber : Khazanah Trans TV

sukristiawan.com:Asal Usul dan ciri ciri Dajjal

Asal Usul dan Ciri-ciri Dajjal Dajjal adalah makhluk Allah yang masih dalam kategori keturunan Nabi Adam as alias manusia. Sehingga, teori-teori atau dugaan yang mengatakan bahwa Dajjal merupakan hewan, jin, kombinasi antara jin dan manusia ataupun teknologi terbantah dengan hadits ini: عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ صَحِبْتُ ابْنَ صَائِدٍ إِلَى مَكَّةَ فَقَالَ لِي أَمَا قَدْ لَقِيتُ مِنْ النَّاسِ يَزْعُمُونَ أَنِّي الدَّجَّالُ أَلَسْتَ سَمِعْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّهُ لَا يُولَدُ لَهُ قَالَ قُلْتُ بَلَى قَالَ فَقَدْ وُلِدَ لِي أَوَلَيْسَ سَمِعْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَدْخُلُ الْمَدِينَةَ وَلَا مَكَّةَ قُلْتُ بَلَى قَالَ فَقَدْ وُلِدْتُ بِالْمَدِينَةِ وَهَذَا أَنَا أُرِيدُ مَكَّةَ قَالَ ثُمَّ قَالَ لِي فِي آخِرِ قَوْلِهِ أَمَا وَاللَّهِ إِنِّي لَأَعْلَمُ مَوْلِدَهُ وَمَكَانَهُ وَأَيْنَ هُوَ قَالَ فَلَبَسَنِي Dari Abu Said Al-Khudri RA, ia berkata: Aku menemani Ibnu Shaid pergi ke Mekah, ia berkata kepadaku: Aku telah bertemu dengan beberapa orang yang menganggap bahwa aku adalah seorang Dajjal. Apakah kamu pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Dajjal itu tidak mempunyai anak. Aku jawab: Ya! Ia berkata lagi: Dan aku telah mempunyai anak. Bukankah kamu telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: Dajjal itu tidak akan memasuki Madinah dan Mekah. Aku menjawab: Ya! Ia berkata lagi: Dan aku telah dilahirkan di Madinah dan sekarang aku sedang menuju ke Mekah. Kemudian di akhir pertanyaannya dia berkata kepadaku: Demi Allah, sesungguhnya aku tahu waktu kelahirannya, tempatnya dan di mana dia. Ia berkata: Ia telah mengaburkanku tentang perkara itu. (HR Muslim) Dalam hadits lain, Rasulullah menerangkan mengenai Dajjal ini yang artinya: “Sesungguhnya Al-Masih Ad-Dajjal seorang laki-laki pendek…” [HR. Ahmad 23144, Abu Dawud 4320] Ciri-ciri Fisik Dajjal Sebagaimana yang sudah disebutkan di atas, bahwasannya Dajjal adalah manusia yang sama seperti kita. Ia mempunyai rambut, mata, wajah, tangan, badan dan sebagainya persis seperti manusia biasa. Akan tetapi, ada beberapa hal yang lebih spesifik mengenai ciri-ciri makhluk ini. Berikut ini adalah ciri-ciri fisik Dajjal yang dikumpulkan dari beberapa hadits Nabi Muhammad SAW. Rambutnya keriting. Di keningnya terdapat tulisan “Ka Fa Ra” atau “Kaafir” dalam tulisan Arab. Mata kanannya buta dan menonjol. Sebagian orang menganggap bahwa Dajjal hanya memiliki satu bola mata saja, anggapan ini adalah keliru. Yang benar, Dajjal memiliki dua bola mata akan tetapi satunya buta. Kulit badannya berwarna kemerah-merahan. Badannya gemuk dan pendek. Dalam riwayat lain, tubuhnya gemuk dan besar. Dadanya bidang. Kakinya bengkok. Dajjal tidak bisa memiliki keturunan alias mandul. Sumbernya adalah hadits-hadits berikut ini: “Tidak ada seorang Nabi pun kecuali telah memperingatkan ummatnya tentang Dajjal yang buta sebelah lagi pendusta. Ketahuilah bahwa Dajjal buta sebelah matanya sedangkan Allah tidaklah buta sebelah. Tertulis diantara kedua matanya; Kafir (yang mampu dibaca oleh setiap muslim).” [HR. Al-Bukhari 7131,7408, Muslim 2933] “Sesungguhnya Al-Masih Ad-Dajjal seorang laki-laki pendek, berkaki bengkok, keriting rambutnya, buta sebelah matanya, dan matanya kabur tidak menonjol dan tidak juga cekung, jika ia memperdayai kalian maka ketahuilah bahwa Tuhan kalian tidaklah buta sebelah.” [HR. Ahmad 23144, Abu Dawud 4320] Dari Abu Sa’id Al-Khudri, Rasulullah bersabda : “Dan tidaklah diutus seorang nabi yang diikuti itu, kecuali untuk memperingatkan kaumnya terhadap Dajjal. Aku telah menerangkan ciri-cirinya bahwa ia cacat, sedangkan Tuhan kalian tidaklah cacat. Mata kanannya menonjol dan tidak dapat disembunyikan, seolah-olah dahak yang berada di dinding kapur, sedangkan mata kirinya seperti planet yang bulat.“ Dalam hadits Anas, Rasulullah bersabda : “Dan diantara kedua matanya termaktub tulisan kafir“. Dan dalam satu riwayat disebutkan : “Kemudian beliau mengejanya -kaf fa’ ra’- yang dapat dibaca oleh setiap muslim“. Dan dalam satu riwayat lagi dari Hudzaifah, “Dapat dibaca oleh setiap orang mukmin, baik ia tahu tulis baca maupun tidak.“ Dalam hadits Abu Hurairah, Rasulullah bersabda : “Adapun Al-Masih Si Pendusta itu adalah buta sebelah matanya, lebar dahinya, bidang dadanya bagian atas dan bengkok (kakinya).” Lokasi, Kemunculan dan Tempat Persinggahannya Lokasi Ad-Dajjal pada Zaman Nabi SAW Tentang lokasi tempat dikurungnya Dajjal sekarang ini, telah dijelaskan dalam sebuah hadits dari Fathimah binti Qais r.a yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Hadits tersebut menceritakan kisah yang cukup panjang. Mari kita simak sejenak kisah yang dituturkan oleh Shahabiyah ini, “Saya mendengar juru panggil Rasulullah SAW menyeru: “Shalat Jama’ah! Shalat jama’ah!” (panggilan seperti ini biasanya hanya pada waktu shalat atau apabila ada sesuatu yang sangat penting). Fatimah binti Qais melanjutkan, “Maka saya pun pergi ke masjid dan shalat bersama Rasulullah SAW dan saya berada pada shaf pertama para wanita. Ketika Rasulullah SAW telah selesai sholat, beliau duduk di atas mimbar. Beliau tertawa kemudian berkata, ’Hendaklah masing-masing tetap di tempat! Tahukah Anda semua mengapa saya kumpulkan?’ Para Shahabat menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.’ Beliau SAW bersabda, ‘Bukan karena suatu kabar gembira, bukan pula karena suatu ancaman, tetapi karena Tamim ad-Dari yang tadinya seorang pemeluk Nasrani lalu dia datang menyatakan keislamannya dan menceritakan kepada saya kejadian yang sesuai dengan yang pernah saya sampaikan kepada kalian semua tentang al-Masih ad-Dajjal. Dia menceritakan kepada saya bahwa dia berlayar dengan tiga puluh orang dari Lakhm dan Juzam, lalu ombak besar membuat mereka terombang ambing di lautan sebulan lamanya hingga akhirnya mereka terdampar di sebuah pulau di arah timur matahari. Mereka pun turun dan duduk beristirahat dekat kapal mereka lalu memasuki pulau tersebut. Mereka kemudian bertemu dengan makhluk melata yang dipenuhi bulu. Saking banyaknya bulunya mereka tidak tahu mana bagian depan dan bagian belakangnya. Mereka berkata, ‘Makhluk apakah Engkau ini?’ Makhluk itu berkata, ‘Aku adalah Jassasah (Pengintai).’ Mereka bertanya, ‘Apa itu Jassasah?’ Makhluk tu menjawab, ‘Pergilah kalian menemui laki-laki yang ada digedung besar sana, dia sangat ingin mendengar berita dari kalian.’ ilustrasi dajjal yugioh.wikia.net Tamim berkata, ‘Ketika dia menyebut nama seorang laki-laki, kami takut bahwa makhluk itu adalah setan. Maka kami pun bergegas pergi sampai kami menemukan bangunan besar itu lalu masuk ke dalamnya. Di sana ada seorang manusia yang paling besar dan paling kuat yang pernah kami lihat. Kedua tangannya terbelenggu ke lehernya diantara kedua lutut dan sikunya. Kami berkata, ‘Celakalah engkau, makhluk apakah engkau ini?’ Dia menjawab, ‘Kalian mampu menemukanku, beritahu saya siapa kalian ini!’ Mereka (Tamim dan rombongan) menjawab, ‘Kami adalah orang-orang Arab, kami naik kapal laut, tiba-tiba ombak pasang dan kami pun terombang-ambing selama satu bulan sampai akhirnya terdampar di pulau Anda ini. Kami pun merapat dan memasukinya. Tiba-tiba kami bertemu dengan makhluk melata yang berbulu sangat lebat sehingga sulit mengetahui mana depan dan mana bagian belakangnya. Kami berkata kepadanya, ‘Celakalah engkau, makhluk apakah kau ini?’ Dia menjawab, Aku adalah jassasah (Pengintai).’ Kami pun berkata, Apakah jassasah itu?’ Dia berkata, ‘Pergilah temui laki-laki yang ada di bangunan besar itu karena dia sangat ingin mendengarkan berita dari kalian!’ Maka kami pun bergegas menemuimu, dan merasa takut dengan makhluk itu dan menyangka dia adalah setan.’ Laki-laki besar itu berkata, ‘Beritahukan kepada saya tentang kebun kurma Baisan!’ Kami berkata, ‘Tentang apanya yang ingin engkau ketahui?’ Dia berkata, ‘Tentang pohon-pohon kurmanya, apakah masih berbuah?’ Kami berkata, ‘Ya.’ Dia berkata, ‘Ketahuilah karma-karma itu hampir tidak lagi berbuah.’ ‘Beritakan kepadaku tentang danau Tiberias!’ Kami pun berkata, ‘Tentang apanya yang ingin engkau ketahui?’ Dia berkata, ‘Apakah di sana ada airnya?’ Kami menjawab, ‘Danau itu banyak airnya,’ Dia berkata, ‘Ketahuilah airnya tak lama lagi akan habis.’ ‘Beritahu saga tentang sumber air Zagar!’ Kami berkata, ‘Tentang apanya yang ingin engkau ketahui?’ Dia berkata, ‘Apakah masih banyak airnya? Apakah penduduk sekitarnya memanfaatkan airnya untuk bercocok tanam?’ Kami menjawab, ‘Ya, airnya banyak, penduduk sekitar memanfaatkannya untuk bercocok tanam.’ Dia berkata, ‘Beritakan kepada saya tentang Nabi kaum yang ummi, apa yang telah dilakukannya?’ Mereka menjawab, ‘Dia telah muncul di Mekkah dan tinggal di Yatsrib,’ Dia berkata, ‘Apakah orang-orang Arab memerangi mereka?’ Kami menjawab, ‘Ya.’ Dia berkata, ‘Apa yang dilakukannya kepada mereka?’ Maka kami pun memberitahurnya bahwa telah tampak para pengikutnya dari kalangan orang-orang Arab, mereka mematuhinya. Dia berkata, ‘Itu sudah terjadi?’ Kami menjawab, ‘Ya,’ Dia berkata, jika demikian maka yang terbaik bagi kalian ialah mematuhinya. Aku beritahukan kepada kalian siapa sesungguhnya aku ini. Aku adalah al-Masih, hampir datang waktunya aku diizinkan keluar, lalu akan berjalan mengelilingi bumi, tidak satu kampung pun yang tidak kusinggahi dalam waktu empat puluh malam kecuali Mekkah dan Taibah karena keduanya diharamkan atasku. Baca: Keutamaan Kota Madinah http://nettik.net/10-alasan-mengapa-kota-madinah-patut-kita-cintai/ Setiap kali aku berusaha untuk memasuki salah satu dari keduanya aku akan dihadang oleh Malaikat yang memegang pedang mengusir saya menjauhi kedua kota itu. Setiap celah kota itu dijaga oleh para malaikat.”‘ Fatimah binti Qais (perawi hadits) berkata, “Rasulullah SAW menghentakkan tongkat beliau ke mimbar dan berkata, ‘Inilah Taibah, inilah Taibah (maksud beliau Madinah). Bukankah saya pernah menyampaikannya hal seperti ini kepada kalian?’ Para hadirin menjawab, ‘Benar,’ Beliau SAW melanjutkan, ‘Sesungguhnya apa yang disampaikan oleh Tamim membuatku kagum karena sesuai dengan yang pernah saya sampaikan kepada kalian tentang Dajjal, Madinah dan Mekkah. Dia berada di laut Syam atau laut Yaman; bukan, tetapi dia ada di timur, dia ada di timur, dia ada di timur!’ Beliau pun memberi isyarat dengan tangannya ke arah timur. Fatimah melanjutkan, “Maka saya pun menghafalnya dari Rasulullah SAW.” Ilustasi pulau Dajjal Ilustrasi pulau Dajjal | mohdzopfan.wordpress.com Kemunculan Dajjal Munculnya Dajjal adalah dari sebuah daerah bernama Khurasan. Hal ini disimpulkan dari riwayat dari Sayyidina Abu Bakr Ash-Shiddiq r.a, bahwa Nabi SAW bersabda, الدَّجَّالُ يَخْرُجُ مِنْ أَرْضٍ بِالْمَشْرِقِ يُقَالُ لَهَا خُرَاسَانُ يَتْبَعُهُ أَقْوَامٌ كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَةُ “Dajjal itu keluar dari bumi sebelah timur yang disebut Khurasan. Dajjal akan diikuti oleh kaum yang wajah mereka seperti tameng yang dilapisi kulit”. Khurasan merupakan tempat awal Dajjal muncul dan belum berbuat kerusakan serta menebar fitnah. Ia di sana masih dalam tahap atau fase mengumpulkan para pengikutnya saja. Sedangkan, tempat awal dimana ia berbuat kerusakan dan menyebarkan fitnah adalah di sebuah tempat di antara Syam dan Irak. Dalam hadits An Nawas bin Sam’an yang marfu’ –sampai pada Nabi SAW– disebutkan, إِنَّهُ خَارِجٌ خَلَّةً بَيْنَ الشَّأْمِ وَالْعِرَاقِ فَعَاثَ يَمِينًا وَعَاثَ شِمَالاً يَا عِبَادَ اللَّهِ فَاثْبُتُوا “Dajjal itu keluar di antara Syam dan Irak. Dia lantas merusak kanan dan kiri. Wahai para hamba Allah, tetap teguhlah”. Tempat-tempat yang Tidak Bisa Dimasuki Dajjal serta Persinggahannya Ketika Dajjal berkeliling ke seluruh dunia, ternyata masih ada beberapa lokasi yang tidak bisa dimasuki oleh Dajjal dan para pengikutnya. Hal ini disebabkan lokasi-lokasi tersebut memiliki malaikat penjaga yang khusus diciptakan untuk melindungi tempat tersebut dari Dajjal. Dalam hadits Fathimah binti Qois r.a disebutkan bahwa Dajjal mengatakan, فَأَخْرُجَ فَأَسِيرَ فِى الأَرْضِ فَلاَ أَدَعَ قَرْيَةً إِلاَّ هَبَطْتُهَا فِى أَرْبَعِينَ لَيْلَةً غَيْرَ مَكَّةَ وَطَيْبَةَ فَهُمَا مُحَرَّمَتَانِ عَلَىَّ كِلْتَاهُمَا كُلَّمَا أَرَدْتُ أَنْ أَدْخُلَ وَاحِدَةً أَوْ وَاحِدًا مِنْهُمَا اسْتَقْبَلَنِى مَلَكٌ بِيَدِهِ السَّيْفُ صَلْتًا يَصُدُّنِى عَنْهَا وَإِنَّ عَلَى كُلِّ نَقْبٍ مِنْهَا مَلاَئِكَةً يَحْرُسُونَهَا “Aku akan keluar dan menelusuri muka bumi. Tidaklah aku membiarkan suatu daerah kecuali pasti aku singgahi dalam masa empat puluh malam selain Makkah dan Thoybah (Madinah). Kedua kota tersebut diharamkan bagiku. Tatkala aku ingin memasuki salah satu dari dua kota tersebut, malaikat menemuiku dan menghadangku dengan pedangnya yang mengkilap. Dan di setiap jalan bukit ada malaikat yang menjaganya.” Pada saat itu, peraturan suci kota Madinah telah dilanggar. Kota yang pada asalnya memiliki peraturan bahwa tidak ada yang boleh masuk kecuali orang yang beragama Islam ini telah dimasuki oleh orang-orang kafir. Sehingga pada saat Dajjal datang, orang-orang kafir dan munafik ini baru menunjukkan sikap asli mereka dengan mendatangi Dajjal. Diriwayatkan oleh Anas bin Malik bahwa Nabi SAW bersabda, “Ad-Dajjal akan datang dan berkemah di sebuah tempat dekat Madinah dan kemudian Madinah akan mengguncang tiga kali dimana setiap orang kafir dan munafik akan keluar (dari Madinah) menuju ke arahnya.” (Sahih Al-Bukhari no. 9.239 ) tempat persinggahan dajjal somalinet.com Tempat yang dilingkari itu disinyalir adalah tempat pemberhentian Dajjal ketika tidak bisa memasuki kota Madinah. Saat ini, tempat tersebut adalah sebuah istana milik keluarga kerajaan Saudi. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Dajjal akan datang (menuju kota Madinah), lalu ia akan memanjat (bukit) lalu menatap ke arah kota Madinah. Ia akan berkata kepada para pengikutnya, “Apakah kalian melihat tempat berwarna putih itu? Itu adalah Masjidnya Ahmad (maksudnya Nabi Muhammad).” (HR Hakim dalam Mustadrak-nya) Berikut ini gambar yang lebih jelasnya. Dajjal tidak bisa masuk madinah youtube.com istana raja saudi suaranetizen.com Selain kota Mekkah dan Madinah, ada 4 masjid yang juga tidak bisa dimasuki oleh Dajjal, yaitu: لاَ يَأْتِى أَرْبَعَةَ مَسَاجِدَ الْكَعْبَةَ وَمَسْجِدَ الرَّسُولِ والْمَسْجِدَ الأَقْصَى وَالطُّورَ “Dajjal tidak akan memasuki empat masjid: masjid Ka’bah (masjidil Haram), masjid Rasul (masjid Nabawi), masjid Al Aqsho’, dan masjid Ath Thur.” Para Pengikut Dajjal Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah SAW bersabda: “Bumi yang paling baik adalah Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal nanti ia dikawal oleh malaikat. Dajjal tidak sanggup memasuki Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal (di luar Madinah), kota Madinah bergegar tiga kali. Orang-orang munafik yang ada di Madinah (lelaki atau perempuan) bagaikan cacing kepanasan kemudian mereka keluar meninggalkan Madinah. Kaum wanita adalah yang paling banyak lari ketika itu. Itulah yang dikatakan hari pembersihan. Madinah membersihkan kotorannya seperti tukang besi membersihkan karat-karat besi.” “Dajjal akan diikuti oleh orang-orang Yahudi Ashfahan sebanyak 70.000 orang yang mengenakan jubah tanpa berjahit. ” [Shahih Muslim. Kitabul Fitan wa Asyrotis Sa’ah, Bab Fi Baqiyyah Min Ahaadiitsid Dajjal hadits No. 2944] Ashfahan adalah sebuah daerah di Iran. Menurut wikipedia, jumlah Yahudi Iran saat ini sekitar 80.000 – 100.000 jiwa yang tersebar di Iran, Israel, Amerika dan Eropa. Selain orang-orang Yahudi dan munafik, banyak diantara perempuan-perempuan yang terpesona dengan tipudaya Dajjal. Nabi SAW bersabda, “Dajjal akan turun di lembah air Murqonah’ ini, maka orang yang datang kepadanya kebanyakan kaum wanita, sehingga seseorang akan pergi menemui sahabat karibnya, ibunya, anak perempuannya, saudara perempuannya, dan kepada bibinya untuk meneguhkan hatinya karena kuatir mereka akan pergi menemui Dajjal.” [Musnad Ahmad 7: 190] Fitnah dan Kemampuan Dajjal kekeringan yang melanda di era dajjal perhiasantaqwa.blogspot.com Fitnah yang dimaksud di sini adalah fitnah berupa ujian keimanan dari Allah kepada manusia melalui munculnya Dajjal. Karena memang fitnah dalam bahasa Arab berarti ujian/cobaan. Fitnah ini merupakan fitnah terbesar yang akan dilalui umat manusia yang tidak ada lagi bandingannya sejak zaman Nabi Adam as hingga hari kiamat nanti sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah SAW, مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ مِنَ الدَّجَّالِ “Tidak ada satu pun makhluk sejak Adam diciptakan hingga terjadinya kiamat yang fitnahnya (cobaannya) lebih besar dari Dajjal.” (HR. Muslim no. 2946) Imam An-Nawawi radhiyallahu anhu menjelaskan, “Yang dimaksud di sini adalah tidak ada fitnah dan masalah yang lebih besar daripada fitnah Dajjal.” “Sesungguhnya aku memperingatkanmu dari Dajjal. Tidak seorang nabi pun kecuali dia memperingatkan kaumnya darinya. Demikian pula Nuh, dia memperingatkan umatnya darinya.”(Muttafaq alaihi dari Ibnu Umar. Mukhtashar Shahih al-Bukhari no. 1246 dan Mukhtashar Shahih Muslim no. 2044). 1. Dajjal yang membawa kebohongan dan fitnah tidak datang begitu saja, akan tetapi telah diawali dengan munculnya para penipu yang diberi amanah. Sehingga ketika itu, orang sudah ‘biasa’ berinteraksi kepada penipu dan terus saja mempercayainya. Dari Anas bin Malik, katanya Rasulullah SAW bersabda: “Menjelang turunnya Dajjal ada tahun-tahun tipu daya, yaitu tahun orang-orang pendusta dipercayai orang dan orang jujur tidak dipercayai. Orang yang tidak amanah dipercayai dan orang amanah tidak dipercayai.” 2. Fitnah Dajjal menjadi sangat mengerikan karena yang ia bawa adalah kebohongan-kebohongan yang bisa menjerumuskan orang-orang yang memiliki iman yang lemah sehingga menjadi kafir. Di awal-awal kemunculannya, ia hanya akan mengaku sebagai seorang nabi atau utusan Tuhan dengan menunjukkan hal-hal yang ia katakan sebagai mukjizat (padahal trik-trik semata). Nabi Muhammad telah memperingatkan mengenai hal ini dalam sabdanya, Dari An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu: Rasulullah S.A.W berkata: فَيَأْتِي عَلَى الْقَوْمِ فَيَدْعُوْهُمْ فَيُؤْمِنُوْنَ بِهِ وَيَسْتَجِيْبُوْنَ لَهُ فَيَأْمُرُ السَّمَاءَ فَتُمْطِرُ وَاْلأَرْضَ فَتُنْبِتُ “… Dia (Dajjal) datang kepada satu kaum untuk mendakwahi mereka. Maka mereka pun beriman kepadanya, menerima dakwahnya. Maka Dajjal memerintahkan langit untuk hujan dan memerintahkan bumi untuk menumbuhkan tanaman, maka turunlah hujan dan tumbuhlah tanaman….” (HR. Muslim no. 2937) 3. Ketika Dajjal berkelana ke penjuru dunia, ia akan berkata: “Akulah Tuhan sekalian alam, dan matahari ini berjalan dengan izinku. Apakah kamu bermaksud menahannya?” Katanya sambil ditahannya matahari itu, sehingga satu hari lamanya menjadi satu minggu atau satu bulan. Setelah dia tunjukkan kehebatannya menahan matahari itu, dia berkata kepada manusia: “Sekarang apakah kamu ingin supaya matahari itu berjalan?” Mereka semua menjawab: “Ya, kami ingin.” Maka dia tunjukkan lagi kehebatannya dengan menjadikan satu hari begitu cepat berjalan. 4. Dalam hadis agak panjang tentang Dajjal, diceritakan bahwa Dajjal itu akan menemui orang-orang. Dajjal mengajak mereka semua, maka orang-orang itu pun menurutinya. Dajjal terus melakukan ‘dakwah’nya dari satu negeri ke satu negeri. (Fath al-Bari jilid 13 ms 145 dan selepasnya, no hadis 7132) Ketika Dajjal hampir sampai ke Madinah dan hendak masuk, tiba-tiba didapatinya Malaikat menunggu di pintu masuk kota dengan pedang terhunus. Dajjal pun berhenti di luar Madinah lalu keluar kepadanya seorang lelaki pada hari itu dari Madinah. Lelaki itu adalah sebaik-baik lelaki, paling sholeh dan bertaqwa kepada Allah. Apabila ia melihat Dajjal di luar Madinah, ia berkata kepada Dajjal itu: ‘Hei Dajjal! Aku bersaksi bahwa engkau itu Dajjal yang diceritakan kepada kami oleh Rasulullah SAW.’ Dajjal berkata: ‘Hei laki-laki! Kamu harus menaatiku atau aku potong engkau menjadi dua.’ Lelaki itu berkata: ‘Wahai sekalian manusia! Inilah dia Dajjal yang pembohong. Maka ketika Dajjal mendengar perkataan itu, ia berkata kepada pengikutnya: ‘Apa pendapat kamu jika aku bunuh orang yang membantah aku ini, kemudian aku hidupkan dia kembali, adakah kamu masih ragu tentang pernyataan bahwa aku adalah tuhan?’ Jawab pengikut Dajjal: ‘Kami tidak akan ragu, bahkan kami makin yakin.’ Lalu Dajjal membunuh lelaki itu, kemudian dihidupkannya kembali. Inilah yang disabdakan oleh Nabi SAW: ‘…Kemudian Dajjal itu menyeru seorang lelaki yang sangat muda. Lelaki itu dipaksa untuk mengakui Dajjal bahawa dia adalah tuhan. Ia enggan, lalu dipancung dengan pedang, dipotong dua hingga mati. Kemudian lelaki yang mati itu dipanggil supaya bangkit, lalu ia pun hidup ketika itu juga dan ia dipanggil untuk datang kepadanya. Maka orang muda itupun datang dengan berseri-seri wajahnya. Dajjal itu berkata kepada lelaki itu: ‘Hei laki-laki! Adakah engkau percayakan aku?’ Jawab lelaki itu. ‘Demi Allah! Tidaklah engkau terlebih pandai dari aku pada hari ini.’ Kemudian dia berkata: ‘Tidak ada lagi seorang pun yang akan terbunuh selepas ku ini. Wahai sekalian manusia! Inilah Dajjal yang pembohong itu. Barangsiapa yang taatkannya, maka ia berkekalan di dalam api neraka, dan sesiapa yang tidak menurutinya, maka ia tinggal berkekalan di dalam syurga.’ Dajjal meninggalkan lelaki itu, dan kemudian ia masuk ke Syam, dalam keadaan Dajjal menyeru manusia menurutinya, ketika itulah Nabi Isa turun… (hingga akhir hadits) (Bahr al-Mazi juz 15 halaman 196) Kita tidak usah mencoba berusaha menjadi pemuda itu. Karena, di dalam hadits disebutkan juga bahwa ada orang yang merasa imannya sudah kuat lalu mendatangi Dajjal, dan ternyata ia malah menjadi pengikutnya. Selain itu, konon pemuda yang dimaksud dalam hadits tersebut telah lahir di Palestina. Berikut penjelasan seorang ulama Palestina mengenai hal tersebut. 5. Hendaknya seorang Muslim tetap memegang teguh akidahnya yang lurus dan imannya yang kokoh agar tidak tertipu oleh Dajjal. Berikut ini adalah salah satu misteri yang harus kita perhatikan. Dari Hudzaifah r.a, Rasulullah bersabda, “Apabila Dajjal muncul, dia mempunyai air dan api. Adapun yang dilihat orang-orang bahwa ia adalah api maka ia justru air yang dingin. Adapun yang dilihat orang-orang bahwa ia adalah air yang dingin maka ia justru api yang membakar. Barangsiapa dari kalian mendapatkan itu maka hendaknya dia masuk ke dalam apa yang dilihatnya api karena ia adalah air yang dingin.” (Muttafaq alaihi. Lafazh ini adalah lafazh al-Bukhari, Mukhtashar Shahih al-Bukhari no. 1375, Mukhtashar Shahih Muslim no. 2046). Kematian Dajjal Dajjal kelak akan mati dibunuh oleh al-Masih Isa bin Maryam. Nabi Isa akan diturunkan ke bumi seperti sedia kala, setelah sebelumnya diangkat ke langit, untuk ikut berperang bersama kaum muslimin dan membunuh Dajjal. Dalam hadits Abdullah bin Amru yang panjang Rasulullah mengatakan hal ini. Sabda beliau, “Lalu Allah mengutus Isa bin Maryam, wajahnya mirip Urwah bin Mas’ud. Isa kemudian memburu Dajjal dan membinasakannya.” (HR. Muslim) Dalam hadits an-Nawas bin Sam’an yang panjang Rasulullah juga menjelaskan, “Manakala dia dalam kondisi tersebut, Allah mengutus al-Masih putra Maryam, lalu Isa memburunya sehingga dia menangkapnya di pintu gerbang Lud -kota yang terletak di sebelah barat Baitul Maqdis-. Maka Isa membunuhnya.” (HR. Muslim) Cara Menangkal Fitnah Dajjal Dengan besarnya ujian yang diberikan Allah kepada kaum Muslimin lewat Dajjal ini, tentu saja Allah juga sudah menyediakan solusinya. Seperti kata pepatah, setiap ada penyakit pasti ada obatnya. Diantara amalan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW adalah doa yang dibaca setelah membaca doa tasyahud akhir. Doanya adalah sebagai berikut : do'a berlindung dari fitnah dajjal rumaysho.com اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِجَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شر فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ Dibaca: Allahumma innii a’uudzubika min ‘adzaabil qobri wa min ‘adzaabi jahannam wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min syarri fitnatil masiihid Dajjaal. Artinya : “Ya Alloh! Sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari adzab kubur, dari adzab jahannam, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnahnya Al-Masih Ad-Dajjal.” [HR. Bukhori] Selain itu, Nabi juga menganjurkan kita untuk merutinkan dan menghafal sebagian dari surat Al-Kahfi. Beliau bersabda, Dari Sammarah bin Jundab, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat dari surat Al-Kahfi, ia tidak akan terkena bahaya fitnah Dajjal, barangsiapa yang membaca seluruh ayatnya ia akan masuk surga.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 3: 242) Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadits dari al-Nawas bin Sam’an yang cukup panjang, yang di dalam riwayat tersebut Rasulullah SAW bersabda, “Maka barangsiapa di antara kamu yang mendapatinya (mendapati zaman Dajjal) hendaknya ia membacakan atasnya ayat-ayat permulaan surat al-Kahfi.” Dalam riwayat Muslim yang lain, dari Abu Darda’ r.a, bahwa Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat dari permulaan surat al-Kahfi, maka ia dilindungi dari Dajjal.” Imam Muslim berkata, Syu’bah berkata, “Dari bagian akhir surat al-Kahfi.” Dan Hammam berkata, “Dari permulaan surat al-Kahfi.” (Shahih Muslim) Imam Nawawi berkata, “Ini disebabkan, karena pada awal-awal surat al-Kahfi itu terdapat/ berisi keajaiban-keajaiban dan tanda-tanda kebesaran Allah. Maka orang yang merenungkan tidak akan tertipu dengan fitnah Dajjal. Demikian juga pada akhir suratnya, yaitu firman Allah: أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ يَتَّخِذُوا عِبَادِي مِنْ دُونِي أَوْلِيَاءَ “Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dap at) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku?” QS. Al-Kahfi: 102. (Lihat Syarah Muslim milik Imam Nawawi: 6/93) Zaman kita sekarang ini sudah semakin mendekati era keluarnya Dajjal. Oleh karena itu, mujahadah (usaha) kita untuk berlindung dari fitnah Dajjal harus lebih ekstra. Bacalah dan wajibkanlah bagi dirimu membaca surat al-Kahfi setiap kali sebelum tidur. Kalaupun kamu tidak mampu membaca semuanya, minimal bacalah 10 ayat pertama dan terakhir surat tersebut. Karena sesungguhnya 8 orang ulama dari Yaman telah bermimpi bahwa mereka melihat ikatan Dajjal telah dilepaskan oleh Allah dari tempat mereka dikurung. -Habib Umar bin Hafizh- Demikian dulu yang bisa kami sampaikan, apabila ada yang kurang atau mau dipertanyakan, silakan ditaruh pada kolom komentar di bawah ini. Jangan lupa untuk selalu menyimak Tags: by sukristiawan.

sukristiawan.com:Ciri ciri yajuj dan majuj

Mengenal Ya'juj dan Ma'juj 7:43 AM - Add Comment Kemunculan sebuah bangsa yang akan menciptakan kekacauan serta kerusakan di muka bumi telah ditakdirkan Allah subhanahuwata’ala sebagai salah satu penanda kiamat besar. Siapakah dan bagaimanakah mereka? Di dalam beberapa hadits tentang tanda-tanda hari kiamat kubra, disebutkan ada sepuluh tanda hari kiamat. Di antaranya adalah keluarnya Ya`juj wa Ma`juj. Berita tentang keluarnya Ya`juj wa Ma`juj bukan hanya mutawatir, bahkan disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya’ ayat 96-97: "Hingga apabila dibukakan (dinding) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah datangnya janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): “Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang dzalim.” Ibnu Katsir rahimahullahu menerangkan: mereka adalah dari keturunan Adam ‘alaihissalam dari keturunan Nabi Nuh ‘alaihissalam, dari anak keturunan Yafits yakni nenek moyang bangsa Turki yang terisolir oleh benteng tinggi yang dibangun oleh Dzulqarnain. Sedangkan makna “min kulli hadabin yansilun” diterangkan oleh Ibnu Katsir ahimahullahu: yakni turun dari tempat-tempat yang tinggi dengan cepat dengan membuat kerusakan. Demikian pula disebutkan dalam surat Al-Kahfi ayat 94: “Wahai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya`juj wa Ma`juj merusak di muka bumi, kami akan siapkan imbalan yang besar agar kiranya engkau membuatkan benteng antara kami dengan mereka.” Adapun kalimat yang menunjukkan bahwa runtuhnya benteng Dzulqarnain dan keluarnya Ya`juj wa Ma`juj sebagai tanda dekatnya hari kiamat adalah ucapan Allah subhanahuwata’ala pada ayat ke-98: “Ini adalah rahmat dari Rabbku…..” Ibnu Katsir rahimahullahu menyatakan: “Ini adalah dalil yang menunjukkan bahwa mereka tidak akan bisa melubanginya sedikitpun…” Sedangkan makna “Jika datang janji Rabbku” adalah: Jika telah dekat hari kiamat, Allah subhanahuwata’ala akan runtuhkan benteng tersebut. Demikian dikatakan oleh Ibnu Katsir rahimahullahu. Ya`juj wa Ma`juj dari keturunan Adam ‘alaihissalam Ya’juj wa Ma’juj adalah dari jenis manusia keturunan Adam. Tidak seperti yang digambarkan oleh sebagian orang bahwa mereka bukanlah dari keturunan manusia. Hanya saja mereka adalah orang-orang yang merusak serta memiliki sifat dan perangai yang Allah subhanahuwata’ala takdirkan kepada mereka tidak seperti manusia pada umumnya. Dalil yang menunjukkan bahwa mereka dari jenis manusia keturunan Adam ‘alaihissalam adalah apa yang diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dalam Kitabul Anbiya’ bab Qishah Ya’juj wa Ma’juj, dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu’anhu, bahwa Nabi Sallallahu’alaihiwassallam bersabda: ن أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِي اللَّهم عَنْهم عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى ا عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَقُولُ ا تَعَالَى يَا آدَمُ فَيَقُولُ لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ فِي يَدَيْكَ فَيَقُولُ أَخْرِجْ بَعْثَ النَّارِ قَالَ وَمَا بَعْثُ النَّارِ قَالَ مِنْ كُلِّ أَلْفٍ تِسْعَ مِائَةٍ وَتِسْعَةً وَتِسْعِينَ فَعِنْدَهُ يَشِيبُ الصَّغِيرُ ) وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ ا شَدِيدٌ ( قَالُوا يَا رَسُولَ ا وَأَيُّنَا ذَلِكَ الْوَاحِدُ قَالَ أَبْشِرُوا فَإِنَّ مِنْكُمْ رَجُلًا وَمِنْ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ أَلْفًا… Allah subhanahuwata’ala berfirman kepada Adam: “Wahai Adam.” Maka Adam menjawab: “Labbaika wa sa’daika wal khairu fi yadaika (Aku sambut panggilan-Mu dengan senang hati dan kebaikan semuanya di tangan-Mu).” Kemudian Allah subhanahuwata’ala berfirman: “Keluarkan pasukan penghuni neraka.” Maka Adam bertanya: “Apa itu pasukan penghuni neraka?” Allah subhanahuwata’ala berfirman: “Mereka dari setiap seribu orang, sembilan ratus Sembilan puluh sembilan orang!” Maka ketika itu anak kecil menjadi beruban, setiap yang hamil melahirkan apa yang dikandungnya, dan kamu lihat orang-orang seakan-akan mabuk padahal mereka tidak mabuk, tetapi karena adzab Allah subhanahuwata’ala yang sangat keras. Kemudian para sahabat bertanya: “Siapa yang satu itu, wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab: “Bergembiralah sesungguhnya penghuni neraka itu dari kalian satu dan dari Ya’juj wa Ma’juj seribu.” (HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari, juz 6 hal.382) Dari hadits di atas kita dapatkan beberapa faedah: Pertama: Ya’juj wa Ma’juj adalah calon penghuni neraka. Kedua: jumlah Ya’juj wa Ma’juj sangat besar. Ketiga: bahwa Ya’juj wa Ma’juj dari jenis manusia keturunan Adam. Sifat-sifat Ya’juj wa Ma’juj Walaupun mereka dari jenis manusia keturunan Adam, namun mereka memiliki sifat khas yang berbeda dari manusia biasa. Ciri utama mereka adalah perusak dan jumlah mereka yang sangat besar sehingga ketika mereka turun dari gunung seakanakan air bah yang mengalir, tidak pandai berbicara dan tidak fasih, bermata kecil (sipit), berhidung kecil, lebar mukanya, merah warna kulitnya seakan-akan wajahnya seperti perisai dan lain-lain. Disebutkan dalam riwayat Al-Imam Ahmad rahimahullahu, dari Ibnu Harmalah, dari bibinya, dia berkata: وَهُوَ عَاصِبٌ إِصْبَعَهُ مِنْ n خَطَبَ رَسُولُ ا لَدْغَةِ عَقْرَبٍ فَقَالَ: إِنَّكُمْ تَقُولُونَ لَا عَدُوَّ وَإِنَّكُمْ لَا تَزَالُونَ تُقَاتِلُونَ عَدُوًّا حَتَّى يَأْتِيَ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ عِرَاضُ الْوُجُوهِ صِغَارُ الْعُيُونِ شُهْبُ الشِّعَافِ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَةُ Rasulullah sallallahu’alaihi wassallam berkhutbah dalam keadaan jarinya tersengat kalajengking. Beliau bersabda: “Kalian mengatakan tidak ada musuh. Padahal sesungguhnya kalian akan terus memerangi musuh sampai datangnya Ya’juj wa Ma’juj, lebar mukanya, kecil (sipit) matanya, dan ada warna putih di rambut atas. Mereka mengalir dari tempat-tempat yang tinggi, seakan-akan wajah-wajah mereka seperti perisai.” (HR. Ahmad) Ya`juj dan Ma`juj Sudah Ada Sekarang Ya`juj dan Ma`juj sudah ada dan terus dalam keadaan turun-temurun (beranak pinak), tidak meninggal satu orang dari mereka, kecuali lahir seribu orang lebih. Sebagaimana disebutkan dalam riwayat Abdullah bin ‘Amr radhiallahuanhu yang diriwayatkan Al-Hakim rahimahullahu dalam Mustadrak-nya. Namun Alhamdulillah Allah subhanahuwata’ala telah bentengi mereka dari kita, yaitu dengan sebab menakdirkan munculnya Dzulqarnain yang dengan kemampuannya membuat benteng yang terbuat dari besi dan tembaga. Allah subhanahuwata’ala berfirman: “Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan keduanya, suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata: ‘Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya`juj dan Ma`juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan suatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?’ Dzulqarnain berkata: ‘Apa yang telah dikuasakan oleh Rabbku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi.’ Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulqarnain: ‘Tiuplah (api itu).’ Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: ‘Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atas besi panas itu.’ Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melubanginya. Dzulqarnain berkata: ‘Ini (dinding) adalah rahmat dari Rabbku, maka apabila sudah datang janji Rabb-ku Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Rabbku itu adalah benar’.” (Al-Kahfi:92-98) Kesombongan Ya’juj dan Ma’juj Ya`juj dan Ma`juj ketika keluar tidaklah melewati sesuatu kecuali dirusaknya. Tidaklah melewati danau kecuali meminumnya hingga habis. Tidaklah mendapati manusia kecuali dibunuhnya sampai ketika mereka merasa menang membantai seluruh penduduk bumi, dia menantang penduduk langit. Inilah kesombongan yang luar biasa dari Ya`juj wa Ma`juj. ثُمَّ يَسِيرُونَ حَتَّى يَنْتَهُوا إِلَى جَبَلِ الْخُمَرِ وَهُوَ جَبَلُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ فَيَقُولُونَ: لَقَدْ قَتَلْنَا مَنْ فِي الْأَرْضِ هَلُمَّ فَلْنَقْتُلْ مَنْ فِي السَّمَاءِ. فَيَرْمُونَ بِنُشَّابِهِمْ إِلَى السَّمَاءِ فَيَرُدُّ اللهُ عَلَيْهِمْ نُشَّابَهُمْ مَخْضُوبَةً دَمًا “Kemudian mereka berjalan dan berakhir di gunung Khumar, yaitu salah satu gunung di Baitul Maqdis. Kemudian mereka berkata: “Kita telah membantai penduduk bumi, mari kita membantai penduduk langit.” Maka mereka melemparkan panah-panah dan tombak-tombak mereka ke langit. Maka Allah subhanahuwata’ala kembalikan panah dan tombak-tombak mereka dalam keadaan berlumuran darah.” (HR. Muslim dalam kitab Al-Fitan wa Asyrathus Sa’ah) Yakni mereka mengira bahwa darah tersebut bukti kemenangan mereka melawan penduduk langit. Maka Allah subanauwata’ala binasakan seluruhnya pada saat puncak kesombongan mereka dalam waktu yang hampir bersamaan. Binasanya Ya’juj dan Ma’juj dengan doa Nabi Isa ‘alaihissallam Diriwayatkan dari An-Nawwas Ibni Sam’an dalam hadits yang panjang. Di antaranya sebagai berikut: إِذْ أَوْحَى اللهُ إِلَى عِيسَى إِنِّي قَدْ أَخْرَجْتُ عِبَادًا لِي لَا يَدَانِ لِأَحَدٍ بِقِتَالِهِمْ فَحَرِّزْ عِبَادِي إِلَى الطُّورِ وَيَبْعَثُ اللهُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ فَيَمُرُّ أَوَائِلُهُمْ عَلَى بُحَيْرَةِ طَبَرِيَّةَ فَيَشْرَبُونَ مَا فِيهَا وَيَمُرُّ آخِرُهُمْ فَيَقُولُونَ لَقَدْ كَانَ بِهَذِهِ مَرَّةً مَاءٌ وَيُحْصَرُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ حَتَّى يَكُونَ رَأْسُ الثَّوْرِ لِأَحَدِهِمْ خَيْرًا مِنْ مِائَةِ دِينَارٍ لِأَحَدِكُمُ الْيَوْمَ فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ فَيُرْسِلُ اللهُ عَلَيْهِمُ النَّغَفَ فِي رِقَابِهِمْ فَيُصْبِحُونَ فَرْسَى كَمَوْتِ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ ثُمَّ يَهْبِطُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى الْأَرْضِ فَلَا يَجِدُونَ فِي الْأَرْضِ مَوْضِعَ شِبْرٍ إِلَّا مَلَأَهُ زَهَمُهُمْ وَنَتْنُهُمْ فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى اللهِ فَيُرْسِلُ اللهُ طَيْرًا كَأَعْنَاقِ الْبُخْتِ فَتَحْمِلُهُمْ فَتَطْرَحُهُمْ حَيْثُ شَاءَ اللهُ ثُمَّ يُرْسِلُ اللهُ مَطَرًا لَا يَكُنُّ مِنْهُ بَيْتُ مَدَرٍ وَلَا وَبَرٍ فَيَغْسِلُ الْأَرْضَ حَتَّى يَتْرُكَهَا كَالزَّلَفَةِ ثُمَّ يُقَالُ لِلْأَرْضِ أَنْبِتِي ثَمَرَتَكِ وَرُدِّي بَرَكَتَكِ… Ketika Allah subhanahuwata’ala mewahyukan kepada Isa ‘alaihissalam: Sesungguhnya aku mengeluarkan hamba-hamba-Ku yang tidak ada kemampuan bagi seorang pun untuk memeranginya. Maka biarkanlah mereka hamba-hamba-Ku menuju Thuur. Lalu Allah subhanahuwata’ala keluarkan Ya’juj wa Ma’juj dan mereka mengalir dari tiap-tiap tempat yang tinggi. Kemudian mereka melewati danau Thabariyah1, dan meminum seluruh air yang ada padanya. Hingga ketika barisan paling belakang mereka sampai di danau tersebut mereka berkata: “Sungguh dahulu di sini masih ada airnya.” Ketika itu terkepunglah Nabiyullah Isa ‘alaihissallam dan para sahabatnya. Hingga kepala sapi ketika itu lebih berharga untuk mereka daripada seratus dinar kalian sekarang ini. Maka Isa dan para sahabatnya berharap kepada Allah subhanahuwata’ala. Maka Allah subhanahuwata’ala pun mengirim sejenis ulat yang muncul di leher mereka. Maka pagi harinya mereka seluruhnya binasa menjadi bangkai-bangkai dalam waktu yang hampir bersamaan. Kemudian turunlah (dari gunung Thuur) Nabiyullah Isa dan para sahabatnya, maka tidak didapati satu jengkal pun tempat kecuali dipenuhi oleh bangkai dan bau busuk mereka. Maka Nabi Isa ‘alaihissallam pun berharap (berdoa) kepada Allah subhanahuwata’ala. Maka Allah subhanahuwata’ala mengirimkan burung-burung yang lehernya seperti unta, membawa bangkai-bangkai mereka dan kemudian dilemparkan di tempat yang Allah subhanahuwata’ala kehendaki2. Kemudian Allah kirimkan hujan yang tidak menyisakan satu pun rumah maupun kemah, lalu membasahi bumi hingga menjadi licin. Kemudian dikatakan kepada bumi itu: ‘Tumbuhkanlah buahbuahanmu dan kembalilah berkahmu.” (HR. Muslim) Wajib Beriman dengan berita Ya`juj wa Ma`juj Berita tentang Ya`juj wa Ma`juj adalah berita dari Allah subhanahuwata’ala dan Rasul-Nya, sehingga seorang muslim yang beriman wajib menerimanya. Bukankah ciri-ciri orang yang bertakwa adalah beriman kepada hal ghaib yang dikabarkan oleh Allah subhanahuwata’ala dan Rasul-Nya? Dan termasuk hal yang ghaib adalah apa yang akan terjadi pada akhir zaman, termasuk berita akan keluarnya Ya`juj wa Ma`juj? Namun sebagian kaum muslimin, khususnya kaum Mu’tazilah dan para rasionalis atau orang-orang yang terpengaruh oleh mereka, menolak berita-berita hadits yang -menurut anggapan mereka- tidak masuk akal. Mereka menganggap hadits-hadits tersebut hanya akan membuat orang lari dari Islam. Ketika mereka mendengarkan hadits-hadits tentang diangkatnya Nabi Isa ‘alaihissallam dalam keadaan hidup, akan turunnya beliau pada akhir zaman, berita tentang Dajjal – yang sudah ada wujudnya dalam keadaan terbelenggu- atau tentang Ya`juj wa Ma`juj yang masih beranak-pinak dan terus menerus berupaya untuk keluar dari benteng yang dibuat oleh Dzulqarnain, dan lain-lainnya. Mereka benar-benar gelisah, panas dadanya seraya berkata: “Untuk apa hadits-hadits seperti ini disampaikan. Hadits-hadits ini akan menjadikan manusia semakin jauh dari Islam.” Mereka melontarkan olok-olok, celaan, dan berbagai macam ucapan penolakan terhadap hadits-hadits tersebut. Keadaan mereka ini persis seperti yang dikatakan oleh para ulama tentang ahlul bid’ah: Ahmad bin Sinan Al-Qaththan rahimahullahu berkata: ”Tidak ada di dunia ini seorang mubtadi’ (ahli bid’ah) pun kecuali akan membenci ahlil hadits. Jika seseorang mengada-adakan kebid’ahan niscaya akan dicabut kelezatan hadits dari hatinya.” (Aqidatussalaf wa Ashhabul Hadits hal. 300) Abu Nashr bin Sallam Al-Faqih rahimahullahu berkata: “Tidak ada sesuatu yang lebih berat dan lebih dibenci bagi orang-orang mulhid (sesat) daripada mendengarkan hadits dengan riwayat dan sanadnya.” (AqidatusSalaf Ashhabil Hadits hal. 302) Penutup Sebagai nasihat dan peringatan untuk kita dan seluruh kaum muslimin, kami nukilkan beberapa ucapan para ulama dalam masalah ini: Al-Imam Ahmad bin Hambal rahimahullahu menyatakan: “Barangsiapa yang menolak hadits Nabi salallahu’alaihiwassallam, maka dia berada di pinggir jurang kehancuran.” (Thabaqat Al-Hanabilah, 2/11 dan Al-Ibanah, 1/269; lihat Ta’zhimus Sunnah hal. 29) A l – I m a m A l – B a r b a h a r i rahimahullahu menegaskan: “Jika engkau mendengar seseorang mencela riwayat-riwayat (yakni riwayat hadits yang shahih), menolaknya atau menginginkan selainnya, maka curigailah keislamannya dan jangan ragu kalau dia adalah pengekor hawa nafsu, ahlul bid’ah.”(Syarhus Sunnah hal. 51) Abul Qashim Al-Ashbahani rahimahullahu menerangkan: Ahlus Sunnah dari kalangan salaf berkata: “Barangsiapa mencerca riwayat-riwayat hadits, maka sepantasnya untuk dituduh keislamannya.” (Al-Hujjah fi Bayanil Mahajjah 2/248. Lihat Ta’zhimus Sunnah, hal. 29) Al-Imam Az-Zuhri –imamnya para imam pada zamannya- berkata: “Dari Allah subanahuwata’ala keterangannya, Rasulullah sallallahu’alaihiwassalam yang menyampaikannya, maka kewajiban kita adalah menerimanya.” (Aqidatus Salaf Ashhabil Hadits, hal. 249) Beliau berkata juga: “Diriwayatkan dari salaf bahwa kaki Islam tidak akan kokoh, kecuali di atas fondasi at-taslim (yakni menerima dan tunduk pada seluruh ucapan Allah subhanahuwata’ala dan Rasul-Nya, pent.).” (Aqidatus Salaf Ashhabul Hadits hal. 200) Wallahu a’lam. Catatan kaki: 1 Danau Tiberias/Galilea, terletak di wilayah pendudukan Yahudi, tepatnya di barat daya Dataran Tinggi Golan. Merupakan sumber air tawar bagi warga Yahudi-Israel. 2 Dalam riwayat lain, dilemparkan ke laut. (HR. Hakim dalam Mustadrak-nya, dan Al-Imam Ahmad dalam Musnad-nya) Sumber : http://asysyariah.com/mengenal-yajuj-dan-majuj.html ********************* Ya’juj dan Ma’juj Sudah Muncul? Penulis: Al-Ustadz Abulfaruq Ayip Syafruddin Ya`juj dan Ma`juj, bangsa yang nanti akan muncul menjelang hari kiamat memang sudah ada sekarang di sebuah wilayah yang dipagari oleh sebuah “benteng”. Namun benarkah mereka telah berhasil menembus dinding besi dan tembaga yang mengisolir mereka selama ini kemudian mewujud dalam bangsa yang mendiami wilayah Rusia dan negara-negara pecahan Soviet di Asia Tengah dan sebagian Eropa? Dan benarkah mereka adalah bangsa Mongol (Tartar)? Asyrathus Sa’ah (أَشْرَاطُ السَّاعَةِ) mengandung pengertian asy-syarthu (الشَّرْطُ) yang bermakna tanda (al-‘alamah). Bentuk jamaknya asyrath (أَشْرَاطٌ). Tanda sesuatu adalah permulaannya. Misal, seorang komandan, berarti dia adalah orang yang di depan memimpin pasukan (bawahannya). Sedangkan kata as-sa’ah (السَّاعَةُ) secara bahasa memiliki makna satu bagian dari bagian-bagian malam dan siang. Bentuk jamaknya sa’at (سَاعَاتٌ) dan sa’a (سَاعَ). As-Sa’ah menurut istilah syar’i yaitu waktu terjadinya kiamat. Disebut kiamat lantaran cepatnya hisab pada hari itu, atau pada waktu itu manusia terkejut dalam hentakan sesaat, kemudian semua mengalami kematian dalam satu tiupan. (An-Nihayah fi Gharibil Hadits, Lisanul ‘Arab, dan Al-Qamus Al-Muhith. Lihat Asyrathus Sa’ah, karya Yusuf Al-Wabil) Maka, Asyrathus Sa’ah adalah tanda-tanda kiamat yang mendahului tibanya (hari kiamat) serta menunjukkan akan dekatnya. Tanda-tanda kiamat terbagi menjadi dua bagian, yaitu asyrath shughra, yaitu tanda-tanda yang mendahului kiamat dalam rentang waktu yang panjang, seperti pudarnya ilmu (di tengah kehidupan umat, pent.), berkembangnya kebodohan (terhadap agama), merebaknya minuman keras, banyaknya bangunan bertingkat, dan lain-lain. Adapun yang kedua, yaitu asyrath kubra. Ini merupakan tanda-tanda yang berupa kejadian-kejadian besar yang terjadi menjelang hari kiamat. Apa yang terjadi merupakan peristiwa-peristiwa yang luar biasa, seperti kemunculan Dajjal, turunnya Isa ‘alaihissalam, keluarnya Ya`juj dan Ma`juj, serta terbitnya matahari dari barat. (Asyrathus Sa’ah, karya Yusuf Al-Wabil) Al-Qur`an mengungkap fenomena kemunculan Ya`juj dan Ma`juj sebagai bagian dari kejadian-kejadian menjelang hari kiamat. حَتَّىٰٓ إِذَا فُتِحَتۡ يَأۡجُوجُ وَمَأۡجُوجُ وَهُم مِّن ڪُلِّ حَدَبٍ۬ يَنسِلُونَ (96 (97 وَٱقۡتَرَبَ ٱلۡوَعۡدُ ٱلۡحَقُّ فَإِذَا هِىَ شَـٰخِصَةٌ أَبۡصَـٰرُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ يَـٰوَيۡلَنَا قَدۡ ڪُنَّا فِى غَفۡلَةٍ۬ مِّنۡ هَـٰذَا بَلۡ ڪُنَّا ظَـٰلِمِينَ “Hingga apabila dibukakan (dinding) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari kiamat), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): ‘Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zhalim’.” (Al-Anbiya`: 96-97) Juga dalam surat Al-Kahfi ayat 92-99 dinyatakan pula perihal Ya`juj dan Ma`juj: ثُمَّ أَتۡبَعَ سَبَبًا (92 حَتَّىٰٓ إِذَا بَلَغَ بَيۡنَ ٱلسَّدَّيۡنِ وَجَدَ مِن دُونِهِمَا قَوۡمً۬ا لَّا يَكَادُونَ يَفۡقَهُونَ قَوۡلاً۬ (93 قَالُواْ يَـٰذَا ٱلۡقَرۡنَيۡنِ إِنَّ يَأۡجُوجَ وَمَأۡجُوجَ مُفۡسِدُونَ فِى ٱلۡأَرۡضِ فَهَلۡ نَجۡعَلُ لَكَ خَرۡجًا عَلَىٰٓ أَن تَجۡعَلَ بَيۡنَنَا وَبَيۡنَهُمۡ سَدًّ۬ا (94 قَالَ مَا مَكَّنِّى فِيهِ رَبِّى خَيۡرٌ۬ فَأَعِينُونِى بِقُوَّةٍ أَجۡعَلۡ بَيۡنَكُمۡ وَبَيۡنَہُمۡ رَدۡمًا (95 ءَاتُونِى زُبَرَ ٱلۡحَدِيدِ‌ۖ حَتَّىٰٓ إِذَا سَاوَىٰ بَيۡنَ ٱلصَّدَفَيۡنِ قَالَ ٱنفُخُواْ‌ۖ حَتَّىٰٓ إِذَا جَعَلَهُ ۥ نَارً۬ا قَالَ ءَاتُونِىٓ أُفۡرِغۡ عَلَيۡهِ قِطۡرً۬ا (96 فَمَا ٱسۡطَـٰعُوٓاْ أَن يَظۡهَرُوهُ وَمَا ٱسۡتَطَـٰعُواْ لَهُ ۥ نَقۡبً۬ا (97 قَالَ هَـٰذَا رَحۡمَةٌ۬ مِّن رَّبِّى‌ۖ فَإِذَا جَآءَ وَعۡدُ رَبِّى جَعَلَهُ ۥ دَكَّآءَ‌ۖ وَكَانَ وَعۡدُ رَبِّى حَقًّ۬ا (98 وَتَرَكۡنَا بَعۡضَہُمۡ يَوۡمَٮِٕذٍ۬ يَمُوجُ فِى بَعۡضٍ۬‌ۖ وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ فَجَمَعۡنَـٰهُمۡ جَمۡعً۬ا (99 “Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan keduanya, suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata: ‘Hai Dzulqarnain1, sesungguhnya Ya`juj dan Ma`juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan suatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?’ Dzulqarnain berkata: ‘Apa yang telah dikuasakan oleh Rabbku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka bantulah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kalian dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi.’ Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulqarnain: ‘Tiuplah (api itu).’ Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: ‘Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atas besi panas itu.’ Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melubanginya. Dzulqarnain berkata: ‘Ini (dinding) adalah rahmat dari Rabbku, maka apabila telah datang janji Rabbku Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Rabbku itu adalah benar.’ Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain, kemudian ditiup lagi sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya.” Kemunculan Ya`juj dan Ma`juj merupakan satu dari tanda-tanda kiamat besar. Ini sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Al-Imam Muslim rahimahullahu dari Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam muncul di hadapan kami di mana saat itu kami tengah berbincang-bincang. Maka beliau bertanya: “Apa yang kalian perbincangkan?” Mereka (para shahabat) menjawab: “Kami sedang berbincang tentang hari kiamat.” Lantas Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ، فَذَكَرَ الدُّخَانَ، وَالدَّجَّالَ، وَالدَّابَّةَ، وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا، وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَيَأْجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ، وَثَلاَثَةَ خُسُوفٍ: خَسْفٌ بِالْـمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْـمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ، وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنْ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ “Sesungguhnya tidak akan terjadi hari kiamat hingga kalian melihat sebelumnya sepuluh tanda. Kemudian Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan: Muncul Dajjal, binatang, matahari terbit dari barat, Isa bin Maryam turun (ke bumi), Ya`juj dan Ma`juj, tiga khusuf2, yaitu di timur, barat, dan jazirah Arab. Lantas akhir semua itu muncul api yang keluar dari Yaman yang menghalau manusia ke tempat berkumpul mereka.” (Shahih Muslim, Kitabu Al-Fitan wa Asyrathu As-Sa’ah) Bahkan dalam hadits yang berasal dari An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu (dalam Shahih Muslim) disebutkan kemunculan Ya`juj dan Ma`juj ini dalam satu rangkaian dengan kemunculan Dajjal, Isa bin Maryam, lantas muncul Ya`juj dan Ma`juj. Semua peristiwa tersebut adalah peristiwa-peristiwa yang akan mendahului terjadinya hari kiamat. Nampaklah bahwa peristiwa demi peristiwa jelang hari kiamat merupakan peristiwa yang tersusun bagai marjan dalam satu untaian tali. Al-Imam Ahmad rahimahullahu meriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: الْآيَاتُ خَرَزَاتٌ مَنْظُومَاتٌ فِي سِلْكٍ فَإِنْ يُقْطَعِ السِّلْكُ يَتْبَعْ بَعْضُهَا بَعْضًا “Tanda-tanda hari kiamat (bagaikan) marjan yang disusun dalam untaian tali. Bila tali itu putus, maka terikutlah sebagian pada sebagian (lainnya).” (Musnad Ahmad 12: 6-7, hadits no. 7040. Ahmad Syakir rahimahullahu berkata, “Sanadnya shahih.” Al-Haitsami rahimahullahu berkata, “Hadits ini diriwayatkan Ahmad dan di dalamnya terdapat Ali bin Zaid yang bagus haditsnya.” (Majma’uz Zawaid, 7/321. Lihat Asyrathu As-Sa’ah, Yusuf Al-Wabil, hal. 246) Ya`juj dan Ma`juj merupakan anak keturunan Nabi Adam ‘alaihissalam (manusia). Dalil yang menunjukkan mereka dari anak cucu Adam adalah hadits yang diriwayatkan Al-Imam Al-Bukhari rahimahullahu dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: يَقُولُ اللهُ تَعَالَى: يَا آدَمُ. فَيَقُولُ: لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ فِي يَدَيْكَ. فَيَقُولُ: أَخْرِجْ بَعْثَ النَّارِ. قَالَ: وَمَا بَعْثُ النَّارِ؟ قَالَ: مِنْ كُلِّ أَلْفٍ تِسْعَ مِائَةٍ وَتِسْعَةً وَتِسْعِينَ فَعِنْدَهُ يَشِيبُ الصَّغِيرُ ﭽ ﭣ ﭤ ﭥ ﭦ ﭧ ﭨ ﭩ ﭪ ﭫ ﭬ ﭭ ﭮ ﭯ ﭰ ﭱ ﭼ. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، وَأَيُّنَا ذَلِكَ الْوَاحِدُ؟ قَالَ: أَبْشِرُوا فَإِنَّ مِنْكُمْ رَجُلاً وَمِنْ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ أَلْفًا Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Wahai Adam.” Adam menjawab: “Aku sambut panggilan-Mu dan dengan bahagia aku penuhi perintah-Mu, segala kebaikan berada di tangan-Mu. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Keluarkanlah utusan (penghuni) neraka.” Adam bertanya, “Apa utusan (penghuni) neraka itu?” Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Dari setiap 1.000 orang ada 999 orang.” Maka, ketika itu anak-anak kecil rambutnya beruban, yang hamil melahirkan kandungannya, dan kamu lihat manusia mabuk padahal mereka tidak mabuk, akan tetapi karena adzab Allah Subhanahu wa Ta’ala yang teramat keras. Para shahabat bertanya, “Siapa satu yang selamat dari kita itu, wahai Rasulullah?” Beliau jawab, “Bergembiralah, karena kamu hanya seorang sedang dari kalangan Ya`juj dan Ma`juj seribu orang.” (Shahih Al-Bukhari, Kitab Al-Anbiya` Bab Qishshah Ya`juj wa Ma`juj) Berdasar hadits ini pula, Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullahu menyatakan bahwa Ya`juj dan Ma`juj adalah keturunan manusia. Kata beliau, “Hadits ini jelas sekali menyatakan bahwa Ya`juj dan Ma`juj adalah keturunan Adam.” Demikian pula Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullahu dalam Tafsiru Surati Al-Kahfi menyebutkan bahwa dengan hadits ini kita mengetahui kesalahan mereka yang berpendapat Ya`juj dan Ma`juj bukan berujud seperti manusia. Sebagian mereka sangat pendek dan sebagian lagi sangat tinggi tubuhnya. Sebagian telinganya terpentang dan yang lain berlipat. Semuanya merupakan dongeng Israiliyat. Tidak boleh kita membenarkan (begitu saja), bahkan harus dikatakan bahwa sesungguhnya mereka termasuk bani Adam (manusia), hanya saja mereka kemungkinan berbeda seperti perbedaan (di antara) manusia karena keadaan lingkungannya.” Demikian kata Asy-Syaikh Al-Utsaimin rahimahullahu. Karakteristik Ya`juj dan Ma`juj di muka bumi ini adalah melakukan kerusakan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: قَالُواْ يَـٰذَا ٱلۡقَرۡنَيۡنِ إِنَّ يَأۡجُوجَ وَمَأۡجُوجَ مُفۡسِدُونَ فِى ٱلۡأَرۡضِ فَهَلۡ نَجۡعَلُ لَكَ خَرۡجًا عَلَىٰٓ أَن تَجۡعَلَ بَيۡنَنَا وَبَيۡنَهُمۡ سَدًّ۬ا “Mereka berkata, ‘Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya`juj dan Ma`juj itu orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi...” (Al-Kahfi: 94) Kata Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullahu, yang dimaksud Al-Ifsad (membuat kerusakan) di muka bumi mencakup semua perbuatan yang tidak baik dan tidak memperbaiki. Merusak dengan membunuh, merampok atau merampas, penyimpangan, kesyirikan, dan dalam segala hal. Ibnu Katsir rahimahullahu saat memberi penjelasan pada ayat: حَتَّىٰٓ إِذَا فُتِحَتۡ يَأۡجُوجُ وَمَأۡجُوجُ وَهُم مِّن ڪُلِّ حَدَبٍ۬ يَنسِلُونَ “Hingga apabila dibukakan (dinding) Ya`juj dan Ma`juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.” (Al-Anbiya’: 96) disebutkan bahwa (mereka) orang-orang yang cepat dalam berjalan guna membuat kerusakan. Al-Imam Muslim rahimahullahu dalam Shahih-nya meriwayatkan dengan memberi tambahan (pada hadits An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu) setelah lafal “di danau ini pernah ada air” dengan sabda beliau yang artinya: “Kemudian mereka berjalan hingga Gunung Khumar, yaitu gunung di Baitul Maqdis, maka mereka (Ya`juj dan Ma`juj) berkata, ‘Sungguh kita telah membunuh penduduk bumi. Maka, marilah kita bunuh penduduk langit.’ Lalu mereka melepaskan anak panah mereka ke langit, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala kembalikan anak-anak panah mereka itu kepada mereka dengan berlumuran darah. (Shahih Muslim, tambahan hadits no. 2937) Begitulah laku lampah Ya`juj dan Ma`juj. Destruktif, membuat onar, berbuat kerusakan di muka bumi. Timbul pertanyaan, kapan Ya`juj dan Ma`juj muncul? Sudahkah Ya`juj dan Ma`juj muncul di era lalu atau bahkan di zaman sekarang ini? Ada beberapa kalangan yang berpendapat bahwa Ya`juj dan Ma`juj telah ada dewasa ini. Seperti dinukil Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullahu dalam kitabnya Ya`juj wa Ma`juj wa Fitnatu Ad-Dajjal (hal. 21), bahwa Al-Amir Syakib Arsalan dan selainnya berpandangan sesungguhnya Ya`juj dan Ma`juj adalah negara Soviet atau sebagian dari mereka. Tidak diragukan sesungguhnya mereka adalah bagian dari Ya`juj dan Ma`juj. Demikian diungkapkan Al-Amir Syakib Arsalan. Lain halnya dengan Sayyid Quthub. Dia berpendapat, secara tarjih, bukan yakin, bahwa janji Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk melubangi dinding telah terjadi serta Ya`juj dan Ma`juj telah keluar. Mereka adalah bangsa Tartar yang muncul pada abad ke-7 Hijriyah. Mereka telah menghancurkan kerajaan-kerajaan Islam dan menebar kerusakan di muka bumi. (Asyrathu As-Sa’ah, Yusuf Al-Wabil hal. 378) Dalam hadits An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu disebutkan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala memberitahukan kepada Isa ‘alaihissalam akan keluarnya Ya`juj dan Ma`juj yang tidak ada seorang pun mampu memerangi mereka, dan Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan Isa ‘alaihissalam menjauhkan kaum mukminin dari jalan yang ditempuh Ya`juj dan Ma`juj seraya berfirman: “Kumpulkan hamba-hamba-Ku ke gunung Ath-Thur.” (lihat Asyrathu As-Sa’ah, Yusuf Al-Wabil hal. 369) Berdasarkan hadits An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu dalam Shahih Muslim, maka akan nampak bahwa kemunculan Ya`juj dan Ma`juj bersamaan masa dengan kehadiran Isa ‘alaihissalam. Maka apabila Ya`juj dan Ma`juj dinyatakan telah muncul, tentu akan timbul pertanyaan, bagaimana dengan Isa ‘alaihissalam? Asy-Syaikh Muhammad Al-Amin bin Muhammad Al-Mukhtar Asy-Syinqithi rahimahullahu menyatakan setelah beliau rahimahullahu memaparkan hadits An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu yang panjang, “Berdasar hadits shahih ini, sungguh aku telah melihat penjelasan Nabi Shallallahu ‘alahi wa sallam: ‘Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mewahyukan kepada Isa bin Maryam perihal keluarnya Ya`juj dan Ma`juj setelah terbunuhnya Dajjal.’ Barangsiapa yang menyatakan bahwa mereka (Ya`juj dan Ma`juj) adalah Rusia, dan dinding itu telah roboh sejak dulu, maka pendapatnya tersebut menyelisihi apa yang telah dikabarkan Ash-Shadiqu Al-Mashduq (Rasulullah) Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka batil. Karena sesungguhnya, yang menentang kabar Ash-Shadiq adalah pendusta yang membahayakan, sebagaimana dimaklumi. Tidak ada sesuatu yang kuat dalam Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bisa memalingkan hadits (An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu, ed.) ini yang anda telah melihat keshahihan sanadnya serta memberi kejelasan dalil-dalilnya tentang maksud yang dituju. Pada hakekatnya, yang menjadi sandaran bagi orang-orang yang menyatakan bahwa Ya`juj dan Ma`juj adalah Rusia, dan sandaran orang-orang mulhid (atheis) bahwa Ya`juj dan Ma`juj itu tidak ada wujudnya, adalah alasan-alasan logika, yang telah menjadi keyakinan pemiliknya.” (Adhwa`u Al-Bayan fi Idhah Al-Qur`an bi Al-Qur`an, hal. 141-142) Menurut mereka, kalau Ya`juj dan Ma`juj itu sudah ada di balik benteng tersebut, tentu sudah ditemukan lokasinya. Apalagi dengan adanya kemajuan teknologi yang pesat dan alat-alat yang canggih untuk mendeteksi keberadaan mereka. Tapi, karena tidak ada orang yang menemukan mereka atau lokasi mereka, berarti Ya`juj dan Ma`juj belum pernah ada. Logika seperti ini dapat dibantah dengan realita bahwa banyak hal yang masih belum mampu diungkap hakekatnya, secanggih apapun teknologi yang dikuasai manusia. Ruh misalnya. Ruh, yang demikian dirasakan keberadaannya, selalu menyertai, tetapi belum pernah terungkap eksistensi dan substansinya. Maka, yang menjadi salah satu tanda-tanda datangnya hari kiamat besar, yaitu keluarnya Ya`juj dan Ma`juj pada akhir zaman, belum terjadi. Sebab, hadits-hadits yang shahih menunjukkan bahwa Ya`juj dan Ma`juj keluar setelah Isa ‘alaihissalam turun ke bumi. Dialah yang berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar membinasakan Ya`juj dan Ma`juj. Allah Subhanahu wa Ta’ala pun lantas membinasakan dan membuang bangkai mereka ke laut, serta mengamankan negara-negara dan hamba-hamba-Nya dari kejahatan Ya`juj dan Ma`juj. Wallahu ta’ala a’lam. ———————————————– 1 Lihat keterangan tentang Dzulqarnain di Kajian Utama 2 Lihat keterangan tentang khusuf di Kajian Utama Diambil dari Majalah Asy Syariah Vol.IV/No.37/1429/2008 YouTube Channel Lampu Islam: youtube.com/ArceusZeldfer Facebook Page: facebook.com/LampuIslam Label:Akhir Zaman Bagikan artikel di Facebookdi Twitterdi Google+ Disclaimer: Gambar dan video artikel pada website ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini. Situs yang menampilkan informasi dan pengetahuan menarik seputar dunia islam. Tujuan dari situs ini adalah untuk memberikan wawasan tambahan kepada para pembaca mengenai dunia islam. Artikel Terkait Pasukan Utama Dajjal Adalah Kaum Yahudi “Allah tidak menurunkan ke muka bumi -sejak penciptaan Adam as hingga hari Kiamat- fitnah yang lebih dahsyat dari … Konstantinopel Akan Ditaklukkan oleh Bani Ishaq di Akhir Zaman Salah satu isyarat dari Rasulullah s.a.w tentang akhir zaman adalah penaklukkan Konstantinopel untuk yang terakhir… Tanda-tanda Kiamat yang Harus Kita Waspadai Ada tiga tanda fenomenal dari tanda-tanda kiamat yang perlu diantisipasi dewasa ini oleh umat manusia pada umumnya… Apabila Imam Mahdi Diberitakan Sebagai Teroris Oleh: Ustad Ihsan Tanjung Sebagian orang masih bertanya-tanya apa perlunya seorang Muslim memahami tanda-tanda … Apakah ISIS (Daulah Islam Irak dan Suriah) Adalah Tanda Kiamat? Oleh Ustadz Ammi Nur Bait Khutbah Pertama: إِنَّ الحَمْدَ لِلَّهِ ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ … BERLANGGANAN ARTIKEL LAMPU ISLAM Dikirim melalui eMail by sukristiawan

sukristiawan.com:Proposal KSPSI yang dibacakan jumhur hidayat di sidang ILO

Pada Sidang International Labour Organization (ILO) tahun 2024, **Jumhur Hidayat** (Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia...