Jumat, 07 April 2017

sukristiawan.com: Sejarah islam Indonesia yg ditutupi Barat dan Yahudi

Sejarah islam Indonesia yg ditutupi Barat dan Yahudi Mungkin anda tidak menyangka kalau sejarah Indonesia ternyata menjadi salah satu korban konspirasi Yahudi ? Tapi inilah kenyataannya, banyak fakta-fakta tentang Indonesia yang mereka (kolonial Belanda/VOC) gelapkan demi misi mereka mengkristenisasikan Indonesia. Tidak hanya lika-liku Islam di Indonesia, tetapi juga biodata tokoh pejuang yang mereka rahasiakan. Dalam kesempatan ini, saya ingin membeberkan kebenaran yang sebenarnya tentang Indonesia : Versi palsu : 1. Islam masuk ke Nusantara baru pada abad ke-13 Masehi yang dibawa para pedagang dari Gujarat, India. 2.Snouck Hurgonje merupakan peneliti Islam Belanda yang masuk Islam dan belajar di Mekkah, serta mengubah namanya dengan Abdul Ghaffar. 3. Kerajaan pertama di Nusantara adalah kerajaan Hindu Tarumanegara yang berdiri pada abad ke-4 Masehi di Jawa Barat. 4. Kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara merupakan kerajaan-kerajaan kecil yang tidak mempunyai pengaruh. 5. Invasi penjajah Portugis, Spanyol dan Belanda tidak ada kaitannya dengan misi Salib. Penyebaran agama Kristen dilakukan dengan damai dan penuh cinta kasih. 6. Kerajaan Aceh Darussalam tidaklah besar dan kekuasaannya tidak mencapai atau tidak sampai seluas melebihi wilayah Asia tenggara. 7. Maluku dan Ambon merupakan wilayah kristen. 8. Fatahillah adalah orang pertama yang mengislamkan Jakarta. 9. Nama asli Pattimura adalah Thomas Matullesy, lahir di Saparua dan beragama Kristen. 10. Si Simangaraja XII merupakan Raja Batak yang beragam Palbegu, agama leluhur orang batak. FAKTANYA : 1. Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-7 M, dibawa oleh para pedagang Arab, langsung dari Mekkah. Ada bukti yang sangat mendukung, salah satunya banyak temuan arkeolog yang menyebutkan di tahun 674 M telah berdiri satu kampung Islam di pesisir Barat Sumatera Utara yang bernama Barus. Bahkan salah satu raja Sriwijaya Budha yang bernama Sri Indrawarman yang masuk Islam. 2. Snouck Hurgonje tidak pernah masuk Islam. Dia hanya berpura-pura sebagai Muslim. Saat meninggal, ia dikubur dengan prosesi Kristen. 3. Kerajaan Nusantara pertama adalah kerajaan Salakanagara yang berdiri di pesisir Utara Jawa Barat pada abad ke-1 M. 4. Kerajaan Islam di Nusantara merupakan kerajaan-kerajaan besar, bahkan kekuasaanya lebih besar dari imperium kerajaan Hindu. Salah satunya adalah kerajaan Aceh Darussalam yang kekuasaannya hampir mencapai Turki. Kerajaan ini menyatukan diri dengan kerajaan Turki Utsmaniyah, buktinya bisa dilihat pada bendera Aceh tempo dulu yang tidak jauh dari bendera Turki Utsmaniyah. 5. Invasi penjajah Portugis, Spanyol dan Belanda tidak lepas dengan penyebaran misi salib. Dilakukan dengan jalan kekerasan, pembantaian, pemaksaan dll. Hal ini diakui oleh banyak sejarawan barat. 6. Kerjaan Aceh Darussalam sangat mendunia. Willfred Cantwell Smith dalam bukunya Islam in Modern History menyebutkan kalau Aceh merupakan 1 dari 5 kerajaan Islam yang merupakan tonggak Muslim saat itu. 7. Maluku merupakan wilayah Islam, daerah ini sudah di datangi pedagang Arab dua setengah abad lebih dulu dari katolik. Nama Maluku berasal dari bahasa Arab 'Al-Mulk' yang memiliki arti 'Tanah Para Raja. 8. Orang pertama yang mendakwahkan Islam di Jakarta adalah Syekh Quro, yang dibantu oleh ulama lain seperi Datuk Ibrahim. 9. Pattimura merupakan marga Muslim, dengan nama asli Ahmad Lussy, lahir di Bacan. Merupakan bangsawan dari kerajaan Islam Saluhau. 10. Si Simangaraja XII merupakan Islam tulen. Cap kerajaan dan benderanya sangat lengket dengan ornamen-ornamen Islam. by sukristiawan

sukristiawan.com: Keruntuhan Khilafah Turki Utsmani antara Skenario Allah dan Keterlibatan Yahudi.

Keruntuhan Khilafah Turki Utsmani antara Skenario Allah dan Keterlibatan Yahudi. Rasulullah Muhammad (Shallahu ‘alaihi Wa Salam) bersabda, Akan datang kepada kalian masa kenabian, dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Kemudian, Allah akan menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa Kekhilafahan ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah; dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang kepada kalian, masa raja menggigit (raja yang dzalim), dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa raja diktator (pemaksa); dan atas kehendak Allah masa itu akan datang; lalu Allah akan menghapusnya jika berkehendak menghapusnya. Kemudian, datanglah masa Khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian). Setelah itu, Beliau diam”. [HR. Imam Ahmad] peta_turki_utsmani Hadis diatas diriwayatkan Ahmad, 4/273, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 5). Hadits diatas menerangkan 5 fase yang telah dan akan dilalui Ummat Islam sejak zaman Rasulullah hingga hari kiamat kelak. Dari Informasi pada hadits tersebut diatas kita tahu sekarang kita telah memasuki fase ke 4 dari 5 fase yang ada, namun sekarang kita telah berada di akhir fase ke 4. Akhir fase ke 4 ini ditandai dengan telah dideklarasikannya Khilafah Islamaiyah pada tanggal 1 Ramadhan 1435 H. Jadi kini kita sudah ada kekhalifahan meskipun belum sepenuhnya ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah. Pada kesempatan ini akan dibahas bagaimana berakhirnya fase ke 3 dan beralih ke fase ke 4. Fase ke 3 ada fase masa raja menggigit (raja yang dzalim), yaitu sejak terbunuhnya Ali RA, sebagai khulafaur rasyidin, dan berdirinya Dinasti Umaiyah sampai runtuhnya Dinasti turki Utsmaniyah yang runtuh pada tahun 1924, fase ini cukup lama sekitar 13 abad.[1] Dari hadits di atas kita tahu fase ke 3 ini memang harus berakhir, artinyanya Allah sudah membuat skenario untuk berakhirnya fase ke 3 ini. Karena Hadits di atas sesungguhnya adalah skeanrio yang telah Allah tetapkan untuk Ummat Islam. Namun kalau kita membaca sejarah runtuhnya Dinasti Turki Utsmaniyah, sebagai kekhalifahan terakhir dari Ummat Islam yang sejak runtuhnya pada tahun 1924, baru tahun 2014 berdiri lagi kehalifahan kita, walau masih dalam proses menuju datangnya masa Khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian). Yahudilah yang terlibat untuk menghancurkan dan memusnahkan kekhalifahan Dinasti Turki Utsmaniyah. Untuk menghancurkan dan meruntuhkan Dinasti Turki Utsmaniyah Yahudi menugaskan kader yang kita kenal dalam sejarah sebagai Mustafa Kamel Ataturk. Siapa yang tidak kenal Mustafa Kamal? Pasti semua sudah pada kenal ya? Nama yang sempat menjadi inspirasi dunia. Banyak anak lahir menyandang nama ini-Mustafa Kemal. Namun beda dalam catatan Islam. Nama Mustafa Kemal tercatat sebagai pengkhianat besar. Mangapa? Mari kita simak sejarahnya di bawah ini: Kisah penghianatan terbesar dalam sejarah Islam modern ini,bermula ketika Sultan Abdul Hamid II menolak permintaan Theodore Herzl agar Khilafah Turki Utsmani menyerahkan Palestina sebagai wilayah baru untuk Yahudi. Sejak penolakan ini pula kekuatan lobi Yahudi bermain keras. Mereka mulai membangkitkan gerakan-gerakan anti Sultan Abdul Hamid II. Beberapa di antaranya yang kelak sangat vokal dan mengambil peran besar adalah al Ittihad wa at Taraqqiy dan Fatat Turk. Keduanya adalah gerakan dan organisasi yang di asuh dan di besarkan oleh gerakan Freemasonry di Turki. Agenda utamanya adalah menentang dan melakukan pemberontakan atas Sultan Abdul Hamid II. Partai ini untuk pertama kali terbentuk dan muncul tahun 1890. Di prakarsai oleh mahasiswa Akademi Militer dan Kedokteran Militer. Mereka banyak melakukan gerakan rahasia untuk menjatuhkan kekuasaan Sultan Hamid II dari dalam,terutama lini militer. Tahun 1897,gerakan ini terbongkar dan Sultan memerintahkan pembubaran. [2] Pada tanggal 4-9 Februari 1902, di Perancis di gelar sebuah konferensi besar dengan agenda meruntuhkan Utsmani. Konferensi ini di prakarsai oleh al Ittihad wa at Taraqqiy. Hasil dari konferensi ini adalah, mereka meminta agar negara-negara Eropa terlibat secara aktif untuk mengakhiri dan menyingkirkan Sultan Abdul Hamid II dari daulat Turki. Bahkan mereka mengklaim diri telah mengusai sebagian besar kekuatan militer di negeri Turki, termasuk pimpinan tertinggi militer, Mustafa Kamel Ataturk. Jadi dari sejarah yang terbentang kehadapan kita jelas Yahudilah yang menjalankan skenario Allah untuk mengakhiri fase ke 3 dari fase yang harus dilalui Ummat Islam. Lalu apakah Ibrah yang dapat kita ambil dari peristiwa tersebut? Akan perlu pembahasan yang cukup panjang untuk menemukan ibrah apa saja yang dapat kita ambil dari peristiwa runtuhnya Dinasti Turki Utsmaniyah. Yang jelas pada saat keruntuhkan itu telah terjadi banyak pergeseran dari nilai-nilai Islam yang Allah sampaikan ke pada kita melalui Rasulullah Muhammad SAW., sehingga Ummat Islam yang saat itu hingga kini telah banyak meninggalkan nilai-nilai Islam itu yang sebenarnya masih terpelihara secara utuh dalam Al Quran dan Sunnah Rasul. Realita Umat Islam Abad XII dan XIII Hijriyah Perjalanan sejarah umat Islam selama beberapa abad sebelum runtuhnya daulah ‘Utsmaniyah, terutama sekali abad XII dan XIII Hijriyah, diwarnai dengan penyimpangan aspek aqidah dan ilmiah (al-inhirafat al-‘aqdiyah wa al-‘ilmiyyah) yang sangat parah. Secara global, penyimpangan aqidah tersebut bisa disebutkan sebagai berikut [3] Penyimpangan Akidah dan Ilmiah Meliputi : Membatasi konsep ibadah hanya dalam ritual peribadahan (al-sya’a’ir al-ta’abudiyah) yang sempit. Pemikiran sekte sesat Murjiah menyebar luas di kalangan umat Islam. Lemahnya akidah al-wala’ dan al-bara’. Asingnya umat Islam dari aqidah shahihah. Bahkan, aqidah shahihah diperangi. Adanya program sekulerisasi dan westernisasi sebagai hasil infiltrasi Yahudi ke sistim kekhalifahan saat itu. Inilah sebagian hal yang menyebakan dan mengawali fase keruntuhan Daulah ‘Utsmaniyah. by sukristiawan

sukristiawan.com:Detik-Detik Runtuhnya Khilafah Islam Pada 3 Maret 1924

Detik-Detik Runtuhnya Khilafah Islam Pada 3 Maret 1924 constantinope_seige_edirne_kusatma_ KHILAFAH Islamiyyah telah bermula sejak zaman selepas kewafatan Rasulullah SAW, sejak pemerintahan Khulafaur Rasyidin, dilanjutkan pemerintahan Bani Umayyah, Bani Abbasiyyah, serta beberapa kerajaan lain sebelum kejatuhan kerajaan Islam yang terakhir, yaitu kerajaan Turki Utsmaniyyah. Khilafah Islamiyyah merupakan kekuatan umat Islam yang amat menggetarkan pihak Barat. Khalifah adalah pengganti Rasulullah dalam mentadbir dan memerintah negara Islam, sekaligus sebagai pemimpin bagi umat Islam secara keseluruhan. Setelah beberapa abad menguasai dua pertiga dunia, Kerajaan secara resmi dibubarkan pada 3 Maret 1924 M bertepatan dengan 27 Rejab 1342 H oleh Mustafa Kemal Atartuk. Kerajaan Islam terakhir yang mampu bertahan sehingga jatuhnya Khilafah Islamiyyah ini adalah Kerajaan Utsmaniyyah. Siapa Mustafa Kemal Atartuk? Mustafa Kemal Atartuk merupakan dalang dan pengkhianat di balik kejatuhan kerajaan Utsmaniyyah dan pembubaran Khilafah Islamiyyah khususnya. Mustafa dilahirkan di Salonica pada 12 Maret 1881 Salonica merupakan kota orang Yahudi yang mempunyai penduduk sejumlah 140.000 orang. Sebanyak 20 000 dari mereka merupakan orang Yahudi Aldunama, yaitu kaum Yahudi yang berpura-pura memeluk agama Islam. Sewaktu kecil, Mustafa Kemal Atartuk sangat dibenci dan disisihkan oleh teman-temannya. Dia sering bertengkar dengan guru, dan merasa senang jika mampu menyakiti seseorang. Dia sangat membenci bangsa Arab. Ia mulai sekolah di Sekolah Fatimah, sebuah sekolah agama yang terkenal.Namun karena ayahnya membenci guru guru agama, Mustafa dipindahkan ke sekolah lain yang memasukkan Kurikulum Barat dalam pendidikannya. Pada usia dua belas tahun, Mustafa telah memasuki sekolah tentera di Salonica. Di sinilah guru-gurunya memberi gelar “Kemal” yang berarti pandai dalam pelajaran dan matematika. Pada tahun 1898 ketika berusia 17 tahun, Dia memasuki Sekolah Tentara Monaster dan pada 1899, dia masuk Sekolah Tentara Istanbul. Di sini dia mulai aktif di bidang politik dan memasuki gerakan – gerakan rahasia. Pada tahun 1902 dia mendapat pendidikan di Akademi Staf Komando Militer dan lulus pada tahun 1905. Mustafa Kemal Atartuk merupakan militer Turki yang melakukan konspirasi bersama pihak Barat untuk menjatuhkan Khilafah Islamiyyah dan menjadikan Turki sebuah Republik yang berdasarkan ideologi sekular. Dia meninggal dunia pada hari Kamis, 10 November 1938 karena mengidap berbagai penyakit, diantaranya Sirosis Hepatis karena mengkonsumsi alkohol yang banyak, penyakit kelamin (GO) serta beberapa penyakit lain yang mengerikan. Kemal-Atatürk-1 BANYAK peristiwa yang terjadi sebelum kejatuhan Khilafah secara rasmi pada 3 Maret 1924 M. Peperangan Yunani-Turki Peperangan antara Yunani dan Mustafa Kemal Atartuk merupakan peperangan yang telah lama diatur. Negara-negara Sekutu mendatangi Perdana Menteri Yunani, Venizelos untuk mendukung mereka agar Yunani menjalankan misi menjatuhkan Khilafah Islamiyyah. Dan Vinezelos setuju setelah mendapat dorongan dari pemuka pemuka agamanya dengan beberapa syarat, diantaranya penyerahan Kota Konstantinopel kepada Yunani jika mereka menang. Atas persetujuan ini, Perancis kemudian mengirim dua orang wakil ke Turki untuk menawarkan Konsep Freemasonary kepada Turki dan bantuan dari Perancis dalam bentuk peralatan perang yang cukup untuk 40,000 orang tentara dan bala tentara dari Syria sebanyak 8,000 orang. Amerika dan Italia ikut terlibat di dalam perdagangan senjata ini. Pertempuran Tentara Yunani dan Turki berlangsung beberapa kali dan akhirnya Yunani dikalahkan oleh tentara Turki. Perang pertama pada tanggal 10 Juli 1920 menyebabkan mundurnya Tentara Turki. Pertempuran kedua pada 23 Agustus 1921 juga menyebabkan kekalahan buruk bagi Turki. Namun pada 13 September 1921, peperangan yang berlaku di Saqoria menunjukkan kekuatan tentara Turki yang dipimpin oleh Mustafa Kemal Atartuk dengan mengalahkan tentara Yunani. Kemenangan Turki ini memberikan kepercayaan kepada kepimpinan Mustafa Kemal. Umat Islam mulai memberikan perhatian kepadanya dan tidak lagi mempedulikan Khalifah.Sikap Umat Islam ini sesuai dengan Konsep Freemason dan Barat untuk mengorbitkan nama Mustafa Kemal Atartuk. Muktamar Luzan I Muktamar ini diadakan pada tanggal 28 Oktober 1922 M. Muktamar ini mendatangkan perwakilan Kerajaan Sementara Ankara, perwakilan Kerajaan Utsmaniyyah serta negara-negara Sekutu. Undangan kepada perwakilan Kerajaan Utsmaniyyah hanyalah sebagai rasa keadilan semata. Dalam Muktamar ini, tidak dibicarakan masalah kepentingan bersama, tetapi secara bulat memutuskan bahwa Turki akan dibentuk menjadi sebuah negara Republik dan kerajaan Utsmaniyyah dihapuskan. Turki secara rasmi menjadi sebuah negara Republik pada tanggal 17 November 1922 oleh Majelis Kebangsaan Turki di Ankara. Akan tetapi, jabatan khalifah masih dipertahankan, namun hanya mengurusi hal hal yang berkaitan dengan agama saja. Mukmatar Luzan II Muktamar Luzan tidak hanya berhenti sampai disitu, selanjutnya diadakan muktamar yang kedua dengan beberapa rancangan sulit yang telah disampaikan oleh wakil Mustafa Kemal Atartuk yaitu Esmet Inono dan wakil Negara-negara Sekutu yaitu Lord Qiruzon. Rancangan sulit yang dibicarakan adalah: - Mustafa Kemal Atartuk harus membebaskan Turki dari pengaruh Islam. - Jabatan Khalifah harus dihapuskan. - Gaya hidup Islam harus diganti dengan gaya hidup Barat yang bertentangan dengan ajaran Islam. Perjanjian Esmut Inono dan Lord Qiruzon Perjanjian ini berlangsung lebih kurang delapan bulan setelah Muktamar Luzan II diadakan. Perjanjian yang ditandatangani adalah : Turki harus membebaskan Qobrus, Syam, Iraw, Al-Jazair, Tunis, Mesir dan Libya dari pemerintahannya.Tujuannya jelas bahwa Inggris berniat memperluas jajahannya setelah kejatuhan Khilafah Islamiyyah nanti. Muktamar Luzan 1923 M Muktamar Luzan 1923 M menetapkan beberapa syarat yang harus diterima oleh Turki. Syarat-syarat tersebut ialah: - Penghapusan semua hal yang berkaitan dengan Islam dari Turki Penghapusan Khalifah untuk selama-lamanya - Mengeluarkan Khalifah, para pendukungnya dan Islam dari negeri – Turki, serta mengambil harta Khalifah - Mengambil undang-undang sipil menggantikan undang-undang Turki yang lama Pembubaran Khilafah Islamiyah 3 Maret 1924 M Setelah lama merancang secara teliti dan mengadakan kesepakatan – kesepakatan rahasia, membawa masuk unsur-unsur negatif kepada kerajaan Utsmaniyyah, serta pengaruh individu – individu yang bermuka dua terutama Mustafa Kemal Atartuk sebagai dalang utama serta membawa harapan Barat.Mereka melaksanakan impiannya untuk menghapuskan Khilafah Islamiyyah yang menjadi nadi kekuatan umat Islam. Dan akhirnya pada 3 Maret 1924, secara rasminya Khilafah Islamiyyah dibubarkan. Pada tanggal ini juga Mustafa Kemal Atartuk dengan resmi telah melakukan beberapa perubahan drastik, di antaranya: - Mengumumkan pemisahan agama dari pemerintahan negara - Menutup mahkamah – mahkamah Syariah - Menghapus jabatan Menteri Syariah dan Menteri Auqaf - Mengusir Khalifah Abdul Majid II serta semua keluarganya dari Turki. khilafah KEJATUHAN Khilafah Islamiyyah, secara keseluruhan memberi dampak yang amat mendalam bagi umat Islam dari berbagai aspek, sejak detik kejatuhannya 88 tahun yang lalu, hingga hari ini. Diantaranya terhadap identitas umat Islam, agama, sosial, undang-undang, pendidikan, ekonomi, bahasa, kesatuan umat Islam, bahasa dan pemikiran. Hilangnya Identitas Umat Islam Dampak kejatuhan Turki Utsmaniyyah diantaranya adalah hilangnya identitas umat islam yang tidak memiliki sistem pemerintahan khilafah. Umat islam menjadi lemah sehingga mudah dijajah satu persatu dan umat islam mulai dikotak-kotakkan serta ditindas karena tiada ada pemerintah yang adil lagi bijak. Umat islam tidak mampu mengamalkan ajaran islam yang sebenarnya karena tidak ada pemimpin islam. Selain itu, umat Islam mengalami gejala perpecahan yang amat dahsyat yang semula berada di bawah satu khilafah Islamiyyah. Munculnya kerajaan – kerajaan kecil yang mempunyai sistem perundangan dan identitas sendiri.Kedatangan penjajah yang telah menghapuskan sistem Khilafah islamiyyah dan membagi Negara-negara umat islam menjadi kerajaan kerajaan kecil mengikuti identitas bangsa dan budaya negeri. Maka lahirlah Negara Mesir, Iran, Arab Saudi, Kuwait dan lain-lain. Agama Dari sisi agama, Mustafa Kemal Atartuk memerintahkan penerjemahan Al-Quran ke dalam bahasa Turki, sehingga kehilangan makna-makna dan cita rasa bahasanya. Hari libur umat islam yaitu hari Jumat diganti menjadi hari Ahad mengikuti hari libur orang Kristen. Perayaan hari raya Aidilfitri dan hari raya Aidiladha dihapuskan karena dianggap mengganggu ketenteraman rakyatnya. Kaum muslimin Turki dilarang menunaikan Haji. Kalendar Barat menggantikan Kalendar Hijriyyah. Kaum muslimin dipaksa menyerukan azan dengan bahasa Turki. Suatu ketika dia mendengar azan subuh dari masjid yang dekat dengan istananya, maka dia memerintahkan supaya tempat azan tersebut dirobohkan.Umat Islam dipaksa membaca Al-Quran dengan bahasa Turki bukan dengan bahasa arab. Selain itu, Dia terus menerus menghina masjid-masjid dan mengurangi jumlah khatib yang dibayar pemerintah sehingga berjumlah hanya 300 khatib. Dia juga memerintahkan mereka untuk membicarakan banyak perkara dalam khutbah Jumat antaranya masalah pertanian, industri, politik dan disertai dengan pujian ke atasnya. Sosial Dari segi sosial, Umat islam dilarang memakai Tarbus dan menggantikannya dengan topi yang menjadi simbol kekafiran dalam pandangan bangsa Turki Muslim. Mustafa Kemal memerintahkan tentaranya membuat tiang gantung di seluruh lapangan yang terdapat di Bandar. Mereka yang menolak memakai topi, akan digantung di lapangan tersebut. Pelarangan jilbab bagi wanita juga dilakukan. Kaum wanita diperintah menanggalkan jilbab termasuk di universitas dan sekolah. Ketika kaki dan tangan seorang wanita mengenakan penutup, maka mereka dianggap melakukan kesalahan dan dipecat dari jabatan. Dia juga melarang poligami, menyamakan hak dan kewajipan antara lelaki dan wanita. Pemerintah memaksa wanita keluar rumah untuk memegang jabatan kerajaan yang dulu wanita kebanyakan berperan sebagai ibu rumahtangga.Pemerintah mendorong diselenggarakan pesta-pesta tari dan drama-drama yang menggabungkan antara lelaki dan perempuan. Undang Undang Dari sisi undang – undang, Al-Quran tidak lagi dijadikan dasar utama dalam penyelenggaraan negara dan pembentukan undang-undang. Undang-undang Allah SWT dianggap kuno dan ketinggalan jaman. Undang-undang Syariah digantikan dengan undang-undang Sipil yang berdasarkan sekularisme dengan mengadopsi Undang-undang Swiss, Itali dan Jerman. Pendidikan Dari sisi pendidikan, kebanyakan sekolah agama diganti dengan sekolah sekuler, yang menerapkan sistem pendidikan sekular sebagai dasar sistem pendidikan negara. Sistem yang bertujuan memisahkan islam dari kehidupan dunia manusia. Mereka mendirikan sekolah yang mengajarkan Tarian Timur dan Tarian Barat supaya negara Islam terus mengalami kemunduran melalui hiburan dan berbagai bentuk maksiat yang meninggalkan syariat dan pertimbangan akal yang normal. Ekonomi Ekonomi Islam dihapus dan diganti dengan sistem ekonomi barat seperti Kapitalis, Sosialis, atau globalisasi ekonomi dan sebagainya. Bank-bank riba bebas bergerak dalam negara negara Islam. Penyelenggaraan ekonomi berbasis riba adalah hal biasa dalam kehidupan umat islam walaupun Islam dengan jelas mengharamkannya. Arak dan judi diperjualbelikan dan dijadikan sumber pemasukan utama bagi individu dan negara tanpa melihat dampak negatifnya dalam masyarakat. Bahasa Pemerintah juga mengganti bahasa Arab dan bahasa Turki dengan huruf Latin.Dengan cara tersebut, bangsa Turki dipisahkan secara total dari agama dan warisan mereka. Mereka yang tidak menguasai huruf latin dengan baik pada ketika itu dihukum dengan pengharaman kerja, menarik balik kewarganegaraan, pengusiran dari tanah air dan penjara. Selain itu, pengajaran bahasa arab dan bahasa Turki dihapuskan serta penggunaan bahasa arab dalam penulisan dan komunikasi diharamkan. Pemikiran Umat Islam Pemikiran umat islam mulai ditanamkan pemikiran sekulerisme yang meyakini bahwa kemajuan hanya dapat dicapai dengan mengikut cara barat. Pemikiran ini berbahaya karena masyarakat akan meninggalkan agama dan rusaklah tatanan masyarakat. Kekuatan umat Islam yang sebenarnya adalah Khilafah Islamiyyah. Ia merupakan sesuatu yang dianggap Barat sebagai kekuatan ancaman yang dapat menyatukan umat Islam di bawah pemerintahan yang satu Namun kejayaan Khilafah Islamiyyah yang telah bertahan lebih dari 1000 tahun lenyap begitu saja oleh kehadiran pihak Barat yang oleh orang orang munafik yang bermuka dua. Mereka rela membantu Barat untuk menghancurkan Khilafah Dampak kejatuhan Khilafah sangat merugikan umat Islam. Sebagai umat Islam, kita harus senantiasa mengambil pengajaran dan menyadari kelemahan kita sendiri dan sungguh sungguh mencari kekuatan untuk mengembalikan Khilafah Islamiyyah, agar umat Islam kembali bersatu padu seperti zaman Rasulullah s.a.w lebih 1400 tahun yang lalu. [kombi/ISLAMPOS/www.globalmuslim.web.id] by sukristiawan

sukristiawan.com: Masa Kemajuan Islam (650-1000 M) - Khilafah Rasyidah

Masa Kemajuan Islam (650-1000 M) - Khilafah Rasyidah Khilafah Rasyidah merupakan pemimpin umat Islam setelah Nabi Muhammad SAW wafat, yaitu pada masa pemerintahan Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib, dimana sistem pemerintahan yang diterapkan adalah pemerintahan yang demokratis. Selasa, 00 0000 Tulisan Terkait Tahun Hijriyah Nabi dan Rosul Kelahiran Muhammad Rosulullah SAW Ummul Mukminin Khilafah Rasyidah merupakan pemimpin umat Islam setelah Nabi Muhammad SAW wafat, yaitu pada masa pemerintahan Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib, dimana sistem pemerintahan yang diterapkan adalah pemerintahan yang demokratis. Nabi Muhammad SAW tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau nampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum muslimin sendiri untuk menentukannya. Karena itulah, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokoh Muhajirin dan Anshar berkumpul di balai kota Bani Sa'idah, Madinah. Mereka memusyawarahkan siapa yang akan dipilih menjadi pemimpin. Musyawarah itu berjalan cukup alot karena masing-masing pihak, baik Muhajirin maupun Anshar, sama-sama merasa berhak menjadi pemimpin umat Islam. Namun, dengan semangat ukhuwah Islamiyah yang tinggi, akhirnya, Abu Bakar terpilih. Rupanya, semangat keagamaan Abu Bakar mendapat penghargaan yang tinggi dari umat Islam, sehingga masing-masing pihak menerima dan membaiatnya. Sebagai pemimpin umat Islam setelah Rasul, Abu Bakar disebut Khalifah Rasulillah (Pengganti Rasul) yang dalam perkembangan selanjutnya disebut khalifah saja. Khalifah adalah pemimpin yang diangkat sesudah Nabi wafat untuk menggantikan beliau melanjutkan tugas-tugas sebagai pemimpin agama dan kepala pemerintahan. Abu Bakar menjadi khalifah hanya dua tahun. Pada tahun 634 M ia meninggal dunia. Masa sesingkat itu habis untuk menyelesaikan persoalan dalam negeri terutama tantangan yang ditimbulkan oleh suku-suku bangsa Arab yang tidak mau tunduk lagi kepada pemerintah Madinah. Mereka menganggap bahwa perjanjian yang dibuat dengan Nabi Muhammad SAW, dengan sendirinya batal setelah Nabi wafat. Karena itu mereka menentang Abu Bakar. Karena sikap keras kepala dan penentangan mereka yang dapat membahayakan agama dan pemerintahan, Abu Bakar menyelesaikan persoalan ini dengan apa yang disebut Perang Riddah (perang melawan kemurtadan). Khalid ibn Al-Walid adalah jenderal yang banyak berjasa dalam Perang Riddah ini. Nampaknya, kekuasaan yang dijalankan pada masa Khalifah Abu Bakar, sebagaimana pada masa Rasulullah, bersifat sentral; kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif terpusat di tangan khalifah. Selain menjalankan roda pemerintahan, Khalifah juga melaksanakan hukum. Meskipun demikian, seperti juga Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar selalu mengajak sahabat-sahabat besarnya bermusyawarah. Setelah menyelesaikan urusan perang dalam negeri, barulah Abu Bakar mengirim kekuatan ke luar Arabia. Khalid ibn Walid dikirim ke Iraq dan dapat menguasai al-Hirah di tahun 634 M. Ke Syria dikirim ekspedisi di bawah pimpinan empat jenderal yaitu Abu Ubaidah, Amr ibn 'Ash, Yazid ibn Abi Sufyan dan Syurahbil. Sebelumnya pasukan dipimpin oleh Usamah yang masih berusia 18 tahun. Untuk memperkuat tentara ini, Khalid ibn Walid diperintahkan meninggalkan Irak, dan melalui gurun pasir yang jarang dijalani, ia sampai ke Syria. Abu Bakar meninggal dunia, sementara barisan depan pasukan Islam sedang mengancam Palestina, Irak, dan kerajaan Hirah. Ia diganti oleh "tangan kanan"nya, Umar ibn Khattab. Ketika Abu Bakar sakit dan merasa ajalnya sudah dekat, ia bermusyawarah dengan para pemuka sahabat, kemudian mengangkat Umar sebagai penggantinya dengan maksud untuk mencegah kemungkinan terjadinya perselisihan dan perpecahan di kalangan umat Islam. Kebijaksanaan Abu Bakar tersebut ternyata diterima masyarakat yang segera secara beramai-ramai membaiat Umar. Umar menyebut dirinya Khalifah Rasulillah (pengganti dari Rasulullah). Ia juga memperkenalkan istilah Amir al-Mu'minin (Komandan orang-orang yang beriman). Di zaman Umar gelombang ekspansi (perluasan daerah kekuasaan) pertama terjadi; ibu kota Syria, Damaskus, jatuh tahun 635 M dan setahun kemudian, setelah tentara Bizantium kalah di pertempuran Yarmuk, seluruh daerah Syria jatuh ke bawah kekuasaan Islam. Dengan memakai Syria sebagai basis, ekspansi diteruskan ke Mesir di bawah pimpinan 'Amr ibn 'Ash dan ke Irak di bawah pimpinan Sa'ad ibn Abi Waqqash. Iskandaria, ibu kota Mesir, ditaklukkan tahun 641 M. Dengan demikian, Mesir jatuh ke bawah kekuasaan Islam. Al-Qadisiyah, sebuah kota dekat Hirah di Iraq, jatuh tahun 637 M. Dari sana serangan dilanjutkan ke ibu kota Persia, al-Madain yang jatuh pada tahun itu juga. Pada tahun 641 M, Mosul dapat dikuasai. Dengan demikian, pada masa kepemimpinan Umar, wilayah kekuasaan Islam sudah meliputi Jazirah Arabia, Palestina, Syria, sebagian besar wilayah Persia, dan Mesir. Karena perluasan daerah terjadi dengan cepat, Umar segera mengatur administrasi negara dengan mencontoh administrasi yang sudah berkembang terutama di Persia. Administrasi pemerintahan diatur menjadi delapan wilayah propinsi: Makkah, Madinah, Syria, Jazirah Basrah, Kufah, Palestina, dan Mesir. Beberapa departemen yang dipandang perlu didirikan. Pada masanya mulai diatur dan ditertibkan sistem pembayaran gaji dan pajak tanah. Pengadilan didirikan dalam rangka memisahkan lembaga yudikatif dengan lembaga eksekutif. Untuk menjaga keamanan dan ketertiban, jawatan kepolisian dibentuk. Demikian pula jawatan pekerjaan umum. Umar juga mendirikan Bait al-Mal, menempa mata uang, dan menciptakan tahun hijrah. Umar memerintah selama sepuluh tahun (13-23 H/634-644 M). Masa jabatannya berakhir dengan kematian. Dia dibunuh oleh seorang budak dari Persia bernama Abu Lu'lu'ah. Untuk menentukan penggantinya, Umar tidak menempuh jalan yang dilakukan Abu Bakar. Dia menunjuk enam orang sahabat dan meminta kepada mereka untuk memilih salah seorang diantaranya menjadi khalifah. Enam orang tersebut adalah Usman, Ali, Thalhah, Zubair, Sa'ad ibn Abi Waqqash, Abdurrahman ibn 'Auf. Setelah Umar wafat, tim ini bermusyawarah dan berhasil menunjuk Utsman sebagai khalifah, melalui persaingan yang agak ketat dengan Ali ibn Abi Thalib. Di masa pemerintahan Utsman (644-655 M), Armenia, Tunisia, Cyprus, Rhodes, dan bagian yang tersisa dari Persia, Transoxania, dan Tabaristall berhasil direbut. Ekspansi Islam pertama berhenti sampai di sini. Pemerintahan Usman berlangsung selama 12 tahun, pada paruh terakhir masa kekhalifahannya muncul perasaan tidak puas dan kecewa di kalangan umat Islam terhadapnya. Kepemimpinan Usman memang sangat berbeda dengan kepemimpinan Umar. Ini mungkin karena umumnya yang lanjut (diangkat dalam usia 70 tahun) dan sifatnya yang lemah lembut. Akhirnya pada tahun 35 H 1655 M, Usman dibunuh oleh kaum pemberontak yang terdiri dari orang-orang yang kecewa itu. Salah satu faktor yang menyebabkan banyak rakyat kecewa terhadap kepemimpinan Usman adalah kebijaksanaannya mengangkat keluarga dalam kedudukan tinggi. Yang terpenting diantaranya adalah Marwan ibn Hakam. Dialah pada dasarnya yang menjalankan pemerintahan, sedangkan Usman hanya menyandang gelar Khalifah. Setelah banyak anggota keluarganya yang duduk dalam jabatan-jabatan penting, Usman laksana boneka di hadapan kerabatnya itu. Dia tidak dapat berbuat banyak dan terlalu lemah terhadap keluarganya. Dia juga tidak tegas terhadap kesalahan bawahan. Harta kekayaan negara, oleh karabatnya dibagi-bagikan tanpa terkontrol oleh Usman sendiri. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa pada masanya tidak ada kegiatan-kegjatan yang penting. Usman berjasa membangun bendungan untuk menjaga arus banjir yang besar dan mengatur pembagian air ke kota-kota. Dia juga membangun jalan-jalan, jembatan-jembatan, masjid-masjid dan memperluas masjid Nabi di Madinah. Setelah Utsman wafat, masyarakat beramai-ramai membaiat Ali ibn Abi Thalib sebagai khalifah. Ali memerintah hanya enam tahun. Selama masa pemerintahannya, ia menghadapi berbagai pergolakan. Tidak ada masa sedikit pun dalam pemerintahannya yang dapat dikatakan stabil. Setelah menduduki jabatan khalifah, Ali memecat para gubernur yang diangkat oleh Utsman. Dia yakin bahwa pemberontakan-pemberontakan terjadi karena keteledoran mereka. Dia juga menarik kembali tanah yang dihadiahkan Utsman kepada penduduk dengan menyerahkan hasil pendapatannya kepada negara, dan memakai kembali sistem distribusi pajak tahunan diantara orang-orang Islam sebagaimana pernah diterapkan Umar. Tidak lama setelah itu, Ali ibn Abi Thalib menghadapi pemberontakan Thalhah, Zubair dan Aisyah. Alasan mereka, Ali tidak mau menghukum para pembunuh Utsman, dan mereka menuntut bela terhadap darah Utsman yang telah ditumpahkan secara zalim. Ali sebenarnya ingin sekali menghindari perang. Dia mengirim surat kepada Thalhah dan Zubair agar keduanya mau berunding untuk menyelesaikan perkara itu secara damai. Namun ajakan tersebut ditolak. Akhirnya, pertempuran yang dahsyat pun berkobar. Perang ini dikenal dengan nama Perang Jamal (Unta), karena Aisyah dalam pertempuran itu menunggang unta, dan berhasil mengalahkan lawannya. Zubair dan Thalhah terbunuh ketika hendak melarikan diri, sedangkan Aisyah ditawan dan dikirim kembali ke Madinah. Bersamaan dengan itu, kebijaksanaan-kebijaksanaan Ali juga mengakibatkan timbulnya perlawanan dari gubernur di Damaskus, Mu'awiyah, yang didukung oleh sejumlah bekas pejabat tinggi yang merasa kehilangan kedudukan dan kejayaan. Setelah berhasil memadamkan pemberontakan Zubair, Thalhah dan Aisyah, Ali bergerak dari Kufah menuju Damaskus dengan sejumlah besar tentara. Pasukannya bertemu dengan pasukan Mu'awiyah di Shiffin. Pertempuran terjadi di sini yang dikenal dengan nama perang shiffin. Perang ini diakhiri dengan tahkim (arbitrase), tapi tahkim ternyata tidak menyelesaikan masalah, bahkan menyebabkan timbulnya golongan ketiga, al-Khawarij, orang-orang yang keluar dari barisan Ali. Akibatnya, di ujung masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib umat Islam terpecah menjadi tiga kekuatan politik, yaitu Mu'awiyah, Syi'ah (pengikut) Ali, dan al-Khawarij (oran-orang yang keluar dari barisan Ali). Keadaan ini tidak menguntungkan Ali. Munculnya kelompok al-khawarij menyebabkan tentaranya semakin lemah, sementara posisi Mu'awiyah semakin kuat. Pada tanggal 20 ramadhan 40 H (660 M), Ali terbunuh oleh salah seorang anggota Khawarij. Kedudukan Ali sebagai khalifah kemudian dijabat oleh anaknya Hasan selama beberapa bulan. Namun, karena Hasan tentaranya lemah, sementara Mu'awiyah semakin kuat, maka Hasan membuat perjanjian damai. Perjanjian ini dapat mempersatukan umat Islam kembali dalam satu kepemimpinan politik, di bawah Mu'awiyah ibn Abi Sufyan. Di sisi lain, perjanjian itu juga menyebabkan Mu'awiyah menjadi penguasa absolut dalam Islam. Tahun 41 H (661 M), tahun persatuan itu, dikenal dalam sejarah sebagai tahun jama'ah ('am jama'ah)! Dengan demikian berakhirlah masa yang disebut dengan masa Khulafa'ur Rasyidin, dan dimulailah kekuasaan Bani Umayyah dalam sejarah politik Islam. Ketika itu wilayah kekuasaan Islam sangat luas. Ekspansi ke negeri-negeri yang sangat jauh dari pusat kekuasaannya dalam waktu tidak lebih dari setengah abad, merupakan kemenangan menakjubkan dari suatu bangsa yang sebelumnya tidak pernah mempunyai pengalaman politik yang memadai. Faktor-faktor yang menyebabkan ekspansi itu demikian cepat antara lain adalah: Islam, disamping merupakan ajaran yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, juga agama yang mementingkan soal pembentukan masyarakat. Dalam dada para sahabat, tertanam keyakinan tebal tentang kewajiban menyerukan ajaran-ajaran Islam (dakwah) ke seluruh penjuru dunia. Disamping itu, suku-suku bangsa Arab gemar berperang. Semangat dakwah dan kegemaran berperang tersebut membentuk satu kesatuan yang padu dalam diri umat Islam. Bizantium dan Persia, dua kekuatan yang menguasai Timur Tengah pada waktu itu, mulai memasuki masa kemunduran dan kelemahan, baik karena sering terjadi peperangan antara keduanya maupun karena persoalan-persoalan dalam negeri masing-masing. Pertentangan aliran agama di wilayah Bizantium mengakibatkan hilangnya kemerdekaan beragama bagi rakyat. Rakyat tidak senang karena pihak kerajaan memaksakan aliran yang dianutnya. Mereka juga tidak senang karena pajak yang tinggi untuk biaya peperangan melawan Persia. Islam datang ke daerah-daerah yang dimasukinya dengan sikap simpatik dan toleran, tidak memaksa rakyat untuk mengubah agamanya dan masuk Islam. Bangsa Sami di Syria dan Palestina dan bangsa Hami di Mesir memandang bangsa Arab lebih dekat kepada mereka daripada bangsa Eropa, Bizantium, yang memerintah mereka. Mesir, Syria dan Irak adalah daerah-daerah yang kaya. Kekayaan itu membantu penguasa Islam untuk membiayai ekspansi ke daerah yang lebih jauh. Mulai dari masa Abu Bakar sampai kepada Ali dinamakan periode Khilafah Rasyidah. Para khalifahnya disebut al-Khulafa' al-Rasyidun, (khalifah-khalifah yang mendapat petunjuk). Ciri masa ini adalah para khalifah betul-betul menurut teladan Nabi. Mereka dipilih melalui proses musyawarah, yang dalam istilah sekarang disebut demokratis. Setelah periode ini, pemerintahan Islam berbentuk kerajaan. Kekuasaan diwariskan secara turun temurun. Selain itu, seorang khalifah pada masa khilafah Rasyidah, tidak pernah bertindak sendiri ketika negara menghadapi kesulitan; Mereka selalu bermusyawarah dengan pembesar-pembesar yang lain. Sedangkan khalifah-khalifah sesudahnya sering bertindak otoriter . by sukristiawan

sukristiawan.com:Mengarungi Sejarah Keemasan Daulah Islam Hingga Keruntuhannya

Mengarungi Sejarah Keemasan Daulah Islam Hingga Keruntuhannya Muqaddimah Kebanyakan kaum Muslim saat ini memang sudah tidak lagi mengenal sejarah panjang keemasan Islam. Sejarah Islam yang membentang selama 1.300 tahun itu seolah telah sirna dari ingatan mereka. Padahal, dalam sejarah peradaban manusia, belum pernah ada sebuah sistem kehidupan yang mampu bertahan sepanjang kurun itu. Sosialisme, misalnya, hanya mampu bertahan selama 74 tahun, yakni sejak ideologi tersebut eksis secara internasional tahun 1917 dengan berdirinya negara Uni Soviet hingga kehancurannya tahun 1991. Kebanyakan kaum Muslim juga tidak mengenal siapa saja para khalifah yang telah membawa Islam hingga menyebar ke seluruh penjuru bumi setelah Rasulullah saw. wafat. Kalaulah mereka mengenal, kebanyakan hanya sampai masa Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin al-Khaththab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib). Bahkan, banyak di antara mereka yang menyangka bahwa Kekhilafahan Islam berhenti hanya sampai pada masa itu. Karena itu, penting sekali untuk menyegarkan kembali ingatan kaum Muslim terhadap sejarah panjang masa Kekhilafahan Islam. Hal ini diperlukan untuk membangun kembali kesadaran umat terhadap kewajiban utama mereka memperjuangkan kembali tegaknya Kekhilafahan Islam. Secara garis besar setelah wafatnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alayhi wa alihi wa sallam, Islam berkembang dengan pesat ke seluruh penjuru dunia. Kekhilafahan bani Umayyah, Kekhilafahan bani Abbasiyyah dan Kekhilafahan Turki Utsmani sebagai pernyambung kekuatan Islam setelah pemerintahan Khulafaur Rasyidin (Khilafah Nubuwwah) senantiasa menyebarkan Islam dan meluaskan wilayah-wilayah kaum Muslimin. Kontinuitas Kekhilafahan Rasulullah saw. telah memerintahkan kaum Muslim untuk mengangkat khalifah, sepeninggal beliau. Khalifah inilah yang di-baiat secara syar‘î untuk memimpin kaum Muslim berdasarkan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya. Dia pula yang akan menerapkan syariat Allah sekaligus menyebarluaskan Islam ke seluruh penjuru dunia dengan dakwah dan jihad. Rasulullah saw. berwasiat kepada kaum Muslim agar jangan sampai mereka hidup tanpa memiliki khalifah. Apabila tidak ada khalifah, kerena berbagai sebab, maka tidak ada aktivitas yang patut dilakukan kaum Muslim kecuali segera mengangkat khalifah yang baru. Dialah yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan pada masa berikutnya. Rasulullah saw. bersabda: «وَمَنْ مَاتَ وَلَيْسَ فِي عُنُقِهِ بَيْعَةٌ مَاتَ مِيْتَةً جَاهِلِيَّةً» Siapa saja yang mati dalam keadaan tidak ada baiat di atas pundaknya, maka ia mati dalam keadaan Jahiliah (HR Muslim). Dari sinilah kita dapat memahami mengapa para sahabat r.a. memprioritaskan pemilihan khalifah, setelah Rasulullah saw. wafat, daripada memakamkan jenazah beliau terlebih dulu. Padahal, para sahabat tentu tahu, bahwa menyegerakan pemakaman jenazah adalah perkara yang wajib, apalagi jenazah Rasulullah saw. Namun, hal itu tidak dilakukan, karena mereka paham bahwa mengangkat khalifah—yang akan menggantikan Rasulullah saw. dalam hal kepemimpinan umat (bukan dalam urusan kenabian)—adalah kewajiban yang harus lebih didahulukan. Umat Islam generasi terdahulu telah menjaga wasiat Nabi Muhamad saw. itu, dengan tetap memiliki khalifah dalam kurun waktu yang amat panjang, yaitu selama 13 abad. Mereka bahkan tidak pernah membayangkan kaum Muslim akan hidup tanpa khalifah sebagaimana yang tejadi saat ini. Kaum Muslim waktu itu terus menjaga eksistensi khalifah. Apabila khalifah meninggal atau tidak ada karena satu dan lain sebab, maka Majelis Umat (Ahlul Halli wal ‘Aqd) segera mengangkat khalifah pengganti. Demikian seterusnya sehingga kaum Muslim senantiasa hidup dengan memiliki seorang khalifah atau imam. PERJALANAN DAKWAH RASULULLAH SAW. MEMBANGUN DAULAH ISLAMIYAH Peristiwa ini bermula ketika sang Utusan Allah (Penutup para Nabi) di lahirkan di bumi bertepatan tahun 570 M bersamaan dengan kekalahan tentara Abrahah dalam upaya memusnahkan Ka’bah. 610 M – Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul Allah dan mulai mendakwah Islam dengan membentuk kutlah (kelompok) di rumah al-Arqam bin Abi Arqam. 613 M – Dakwah secara terbuka, setelah Rasulullah menerima wahyu, فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ “Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik” (QS. Al-Hijr : 94) Dengan demikian, interaksi antara kaum Muslimin dan orang kafir telah dimulai. 619 M – Terjadi peristiwa Isra’ Mi’raj. سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Israa’ : 1) Mencari Nushrah (perlindungan) dari orang-orang yang berpengaruh serta memiliki kekuatan, suku-suku dan kaum-kaum dalam rangka menyebarkan dakwah Islam dan menerapkan Islam dengan syarat mereka memeluk Islam. 621 M – Dimulainya fase dakwah selanjutnya. Terjadinya bai’at Aqaba I ; Rasulullah telah di bai’at oleh suku al-Aus dan al-Khazraj yang berasal dari Yatsrib (Madinah). Proses pengirim Mus’ab bin Umair ke Yatsrib (Madinah) untuk mengajarkan Islam kepada suku-suku tersebut. Sebagian besar penduduk Madinah memeluk Islam. 622 M – Bertepatan dengan 1 H (terjadinya peristiwa Hijrah). Terjadinya bai’at Aqabag II ; Rasulullah menerima penyerahan pemerintahan Madinah dari al-Aus dan al-Khazraj. Bai’at Aqabah ke-II ini diberikan oleh 73 orang laki-laki dan 2 orang wanita. Mereka membai’at Rasulullah untuk memeluk Islam dan memberi perlindungan kepada beliau (Shallallahu ‘alayhi wa sallam). Perintah untuk berhijrah oleh Nabi kepada para sahabatnya. Kaum Quraiys merancang akan melakukan pembunuhan terhadap Nabi, namun upaya mereka gagal dan beliau melakukan hijrah. Kemudian membentuk negara Madinah. Nabi sebagai pemimpinnya. Kaum Muhajirin dan Anshar di persaudarakan. Membangun masjid sebagai pusat pengembagan agama dan politik negara Islam. Terjadinya penanda tanganan Piagam Madinah antara kaum Muslimin dengan orang-orang musyrik dan yahudi di Yatsrib. 624 M – Terjadinya perang Badar (313 kaum Muslimin VS 1000 kaum Kafir). Kaum Muslimin menang. Peristiwa ini merupakan peperangan yang sangat penting dalam sejarah Islam. 625 M – Terjadi perang Uhud ; kaum Muslimin mengalami kekalahan. Beberapa pasukan Islam mengabaikan perintah Rasulullah dengan meninggalkan posisi penting dalam medan perang hingga Rasul pun mengalami luka. 627 M – Perang Khandak (al-Ahzab). Kaum Muslimin menang dan kaum Quraisy selanjutnya tidak memiliki kemampuan untuk melancarkan serangan. 628 M – Terjadi peperangan Bani Quraydah, Islam menang. Perjanjian Hudaibiyah. Mengirim surat kepada para pemimpin dunia untuk mengajak mereka masuk Islam. Terjadi perang Khaibar dan Islam kembali menang. 629 M – Terjadi peparangan Mut’ah antara kaum Muslimin dan Romawi. 3000 kaum Muslimin VS 200.000 kaum Kuffar, dan kaum Muslimin mundur. 630 M – Pembebasan Mekkah, setelah Quraysh melanggagar perjanjian Hudaibiyah. Terjadi perang Hunain, Islam menang. Perang Taif, Islam menang. Perang Tabuk, pasukan Romawi di pukul mundur. 631 M – Tahun delegasi. Suku-suku Arab yang lain disemenanjung memberikan Bai’at kepada Nabi. 632 M – Peristiwa Haji Wada’ (11 H), dihadiri oleh 100.000 kaum Muslimin (sahabat). Nabi Muhammad menyiapkan pasukan Usamah bin Ziyad untuk menyerang Romawi. Pada tahun ini, Nabi Muhammad shallallahu ‘alayhi wa sallam wafat. Nabi Shallallahu ‘alayhi wa sallam pernah bersabda ; قال صلى الله عليه وسلم كانت بنو إسرائيل تسوسهم الأنبياء كلما هلك نبى خلفه نبى و إنه لا نبى بعدى و ستكون خلفاء فتكثر قالوا ما تأمرنا قال فوا ببيعة الأول فالأول و أعطوهم حقهم فإن الله سائلهم عما استرعاهم “Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda, dulu bani Israil diurus dan dijaga oleh para Nabi (الأنبياء), setiap seorang Nabi meninggal maka akan digantikan oleh Nabi yang lain, dan sesungguhnya tidak ada Nabi setelahku, yang akan ada adalah Khulafa’ (para Khalifah) dan jumlah mereka banyak, para sahabat bertanya, “lalu apa yang engkau perintahkan kepada kami ya Rasulullah ? Nabi bersabda, “penuhilah bai’at yang pertama, dan yang pertama, berikanlah kepada mereka yang menjadi hak mereka, maka sungguh Allah akan mempertanyakan kepada mereka atas apa yang mereka diminta untuk mengurusinya” [Hadits Riwayat Imam Muslim] ESTAFET KEPEMIMPINAN PARA KHILAFATUN NUBUWWAH (KHILAFAH RASYIDAH) Masa kekhilafahan kaum Muslim di awali dengan kepemimpinan Khulafaur Rasyidin yang berlangsung selama kurang lebih 30 tahun. Pada periode ini, kaum Muslim telah meraih masa keemasan, khususnya pada masa Kekhilafahan Abu Bakar ash-Shiddiq hingga separuh dari masa kepemimpinan Utsman bin Affan. Khalifah terakhir pada periode ini adalah Hasan bin ‘Ali, cucu Rasulullah saw. 632 M – Masih dalam tahun yang sama, Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq dibai’at menjadi Khalifah (pengganti Nabi), para sahabat membai’at beliau. Kemudian meneruskan misi sahabat Usamah bin Zayd memimpin ekspedisi ke Syiria. Memerangi golongan Murtad dan suku Arab yang enggan membayar zakat. 633 M – Terjadi perang Yamamah ; Islam berjaya membebaskan selatan Syiria. Penaklukan al-Hirah di Iraq oleh Khalid bin Walid. Mulai dilakukan pengumpulan al-Qur’an yang diketuai oleh Zayd bin Tsabit. 634 M – Terjadi peperangan Ajnadin di Palestina. Khalifah Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq wafat. Sayyidina Umar bin Khatthab dibai’at menjadi Khalifah. 635 M – Ekspansi pertama Kekhilafahan Umar bin Khatthab ke ibukota Syiria dan Damsyik 636 M – Barah dan Balabak akhirnya di bebaskan. Damsyik dan Hims dibebaskan. 637 M – Syiria dan Jordan dibebaskan. Terjadi peperangan Yarmuk yang dipimpin oleh Khalid bin Walid melawan Byzantium. Bandar al-Kufah di bangun. 638 M – Iraq dibebaskan oleh Islam. Terjadinya perang al-Qadisiah (sebuah kota didekat Hirah, Iraq) yang akhirnya takluk ditangan Islam. Jerusalem dibebaskan secara damai. Dari sana, futuhat berlanjut ke Ibukota Persia, yaitu Al-Madain. Terjadi peperangan Jalula’ dan Parsi jatuh ketangan Islam dan banyak lagi kota-kota di Syiria yang dibebaskan. 639 M – Proses penyusunan calendar Hijriyah. Para sahabat menetapkan permulaannya berdasarkan peritiwa yang paling penting dalam sejarah Islam yaitu hijrahnya Nabi dari Mekkah ke Madinah untuk mendirikan Darul Muhajirin (darul Islam). 640 M – Kawasan di Iraq dan Syiria yang masih tersisa dibebaskan. 641 M – Qaysariyyah dibebaskan. Ibukota Mesir yaitu Iskandaria akhirnya takluk. Mousul dapat dikuasai tentara kaum Muslimin. 642 M – Kaum Yahudi berpindah dari negari Arab ke Syiria. 643 M – Dinasti Persia runtuh dan Iran di bebaskan. Terjadinya perang Nawahand. 644 M – Bertepatan dengan 23 Hijriyah. Tripoli (Libya) dibebaskan. Azerbaijan, Hamazan, Asfahan dibebaskan. Khalifah Sayyidina Umar bin Khattab wafat karena di bunuh oleh salah seorang Majusi. Sayyidina Utsman bin ‘Affan dibai’at menjadi Khalifah. 645 M – Seruan ke Afrika Utara. Cyprus akhirnya takluk. 646 M – Seruan menentang Byzantium. 647 M – Tentara angkatan laut Islam dikembangkan dan dipimpin oleh Mu’awiyah bin Abi Sufyan. Terjadi peperangan dahsyat di laut menentang angkatan laut Byzantium. Pemerintahan Persia Sassanid berhasil di tumpas. 648 M – Terjadi pemberontakan (bughat) terhadap Kekhilafahan Sayyidina Utsman bin ‘Affan. Syapur dibebaskan dan Tripolitania juga dibebaskan. 652 M – Khurasan dan Naisapur di bebaskan. 653 M – Khalifah Utsman bin ‘Affan di bunuh, bertepan dengan tahun 35 H. Beliau berhasil merebut Armenia, Tunisia, Cyprus, Rhodes, dan bagian yang tersisa dari Persia, Transoxania dan Tabaristan. Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib dibai’at menjadi Khalifah. 657 M – Khalifah ‘Ali bin Abi Thalib memindahkan pusat Kekhilafahan dari Madinah ke Kufah. 658 M – Terjadinya perang Jamal ; peperangan antara Amirul Mukminin dan penentangnya. 659 M – Perang Shiffin ; peperangan antara Khalifah ‘Ali dan penentangnya yaitu Mu’awiyyah. Khalifah ‘Ali bin Abi Thalib kembali menguasai Hijaz dan Yaman dari Mu’awiyah. *Pasa masa ini hidup ulama yang sangat terkenal yaitu Imam Hasan al-Bashriy (643 – 732 M) 661 M – Khalifah ‘Ali bin Abi Thalib wafat dibunuh oleh kalangan Khawarij. Beliau 6 tahun menjadi Khalifah. Sayyidina Hasan bin ‘Ali dibai’at menjadi Khalifah, hanya sekitar enam bulan beberapa hari. Pada tahun 41 H, beliau mengundurkan diri dari jabatan khalifah. Selanjutnya pemerintahan di limpahkan ke Mu’awiyyah (gubernur Damaskus). Peristiwa penyerahan kekuasaan kepada Mu’awiyah ini dikenal dengan ‘Amul Jamaah, yang mana Khalifah Hasan bin ‘Ali menyatakan mundur dari jabatannya pada 25 Rabiul Awwal 41 H.Berakhirnya Kekhilafahan Hasan bin ‘Ali maka berakhirlah Khilafah an-Nubuwwah. Khilafah an-Nubuwwah yaitu Khilafah yang berjalan diatas thariqah kenabian. Sehingga, genaplah apa yang disabdakan Rasulullah bahwa Khilafah Nubuwwah adalah 30 tahun, dan 30 tahun itu adalah masa Khalifah Abu Bakar, Khalifah Umar bin Khaththab, Khalifah Utsaman bin ‘Affan, Khalifah ‘Ali bin Abi Thalib serta masa Khalifah Hasan bin ‘Ali. أخبرنا أحمد بن سليمان قال أنا يزيد قال أنا العوام قال حدثني سعيد بن جهمان عن سفينة مولى رسول الله صلى الله عليه و سلم قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم الخلافة في أمتي ثلاثون سنة ثم ملكا بعد ذلك قال فحسبنا فوجدنا أبا بكر وعمر وعثمان وعليا “al-Khilafah an-Nubuwwah yang ada pada umatku adalah 30 tahun kemudian setelahnya masa kerajaan”Al-Imam al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalaniy didalam kitab yang sudah masyhur yaitu Fathul Bariy syarah Shahih Bukhari (14/479) memberikan komentar, لِحَدِيثِ الْخِلَافَة بَعْدِي ثَلَاثُونَ سَنَة لِأَنَّ الْمُرَاد بِهِ خِلَافَة النُّبُوَّة وَأَمَّا مُعَاوِيَة وَمَنْ بَعْده فَكَانَ أَكْثَرُهُمْ عَلَى طَرِيقَة الْمُلُوك وَلَوْ سُمُّوا خُلَفَاء ، وَاَللَّه أَعْلَمُ “berdasarkan hadits (al-Khilafah ba’diy tsalatsuna sanah), sebab sesungguhnya yang dimaksud dengan hadits tersebut adalah Khilafah Nubuwwah (Khilafah yang berjalan diatas metode kenabian), adapun Mu’awiyah serta penguasa-penguasa setelahnya yang jumlah mereka sangat banyak berjalan diatas thariqah (tabi’at) al-muluk (raja-raja) walaupun semuanya dinamakan sebagai Khalifah. Wallahu a’lam.“ MASA KHILAFAH BANI UMAYYAH Kepemimpinan Bani Umayyah berlangsung selama kurang lebih 91 tahun, dari tahun 41 H sampai 132 H (661-749M), dengan pusat pemerintahan di Damaskus. Pada masa ini, banyak negeri yang berhasil ditaklukkan. Di antaranya, di sebelah timur sampai ke negeri Cina; di sebelah barat sampai ke Andalusia (Spanyol) dan selatan Perancis.Di antara Khalifah yang terkenal pada masa Bani Umayyah adalah Umar bin Abdul Azîz. Masa pemerintahannya diwarnai dengan banyak reformasi dan perbaikan. Dia banyak menghidupkan dan memperbaiki tanah-tanah yang tidak produktif, menggali sumur-sumur baru, dan membangun masjid-masjid. Dia juga mendistribusikan sedekah dan zakat dengan cara yang benar sehingga kemiskinan tidak ada lagi pada zamannya. Pada masa pemerintahannya tidak ada lagi orang yang berhak menerima zakat ataupun sedekah. Berkat ketakwaan dan kesalihannya, dia dianggap sebagai Khulafaur Rasyidin yang ke-5. 661 M – Mu’awiyah dibai’at menjadi Khalifah setelah Sayyidina Hasan bin ‘Ali memberikan bai’at dan mendeklarasikan Kekhilafahan Bani Ummayyah. 663 M – Burqaha (Libya) dan Kuwar (Sudan) dibebaskan oleh Khilafah. Banyak negeri-negeri di Asia yang dibebaskan. 670 M – Eskpansi ke Afrika Utara. Penaklukan Kabul. 677 M – Penawanan Samarkand dan Tirmiz. Serangan ke Konstantinopel. 680 M – Wafatnya Muawiyah. Yazid bin Mu’awiyyah dibai’at menjadi Khalifah dan menduduki tahta Kekhilafahan. Peristiwa pembunuhan Sayyidina Hussein bin ‘Ali bin Abi Thalib. *Sayyidina Husein bin Ali pindah dari Makkah ke Kufah atas permintaan golongan Syi’ah yang ada di Irak. Umat Islam di daerah ini tak mengakui Yazid bin Mu’awiyyah sebagai Khalifah. Mereka mengangkat Husein sebagai Khalifah. Dalam pertempuran yang sangat tak seimbang di Karbala, sebuah daerah dekat Kufah, tentara Sayyidina Hussein kalah, dan kepala sayyidina Husein dipenggal dan dikirim ke Damaskus, sedangkan tubuhnya dikubur di Karbala. 683 M – Mu’awiyyah bin Yazid (Mu’awiyyah II) di bai’at menjadi Khalifah. Kemudian, Abdullah bin Zubayr dibai’at menjadi Khalifah. Beliau di bunuh oleh golongan Umawiyyah. Dibai’at Khalifah Abdul Malik bin Marwan dan menjadikan Bahasa Arab sebagai bahasa resmi Kekhilafahan. 689 M – Perubahan mata uang Byzantium dan Persia yang di kuasai oleh Islam. Mencetak mata uang tersendiri dengan menggunakan kata dan tulisan arab. 691 M – Kubah Batu (Dome of The Rock) di bangun di Jerusalem, pertepatan tahun 72 H. 692 M – Dibai’at Khalifah Abdul Malik bin Marwan. 696 M – Banyak kota-kota di Romawi yang dibebaskan. 698 M – Seluruh Afrika Utara dibebaskan. 700 M – Seruan menentang bangsa Barbar di Afrika Utara. 705 M –Turkistan di bebaskan. Kekhilafahan Walid bin Abdul Malik. Kekhilafahan mengalami kemakmuran. 706 M – Terjadi perluasan Masjid Nabawi. Pembebasan Bukhara dan tempat-tempat lainnya. 711 M – Andalusia (Spanyol) dan sebagian Perancis dibebaskan. 712 M – Tentara Kekhilafahan bani Umayyah memasuki Spanyol. Sind dan Punjab (India) dibebaskan. Khawarizm dan Samarqand di bebaskan. 713 M – Kabul (Afghanistan) dibebaskan. 715 M – Tus dibebaskan. Wafatnya Khalifah Walid bin Abdul Malik, dan dibai’atnya Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik. * Aimmatul Muslimin yang hidup pada masa-masa ini ; Imam Zayd bin ‘Ali (700-742 M), Imam Abu Hanifah (700 – 768 M), Imam Jakfar (700 – 768 M), Imam Ibnu Ishaq (708 – 774 M) dan Imam Malik (713 – 797 M). 716 M – Futuhat ke Konstantinopel. 717 M – Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik wafat dan Umar bin Abdul Aziz dibai’at menjadi Khalifah. Perubahan besar-besar dilakukan, masa gemilang Islam dan penuh kemakmuran walaupun tidak lama. Pada masa ini, tidak ada kemiskinan di negara Islam, tiada orang yang layak menerima zakat. Dana dari zakat digunakan untuk membebaskan budak-budak di Eropa. 720 M – Khalifah Umar bin Abdul ‘Aziz wafat. Kemudian di bai’at Yazib bin Abdul Malik sebagai Khalifah. 724 M – Dibai’atnya Hisyam bin Abdul Malik sebagai Khalifah 725 M – Tentara kaum Muslimin menawan Nimes di Prancis. 732 M – Terjadi pertempuran Balat as-Syuhada di tengah Perancis. Kaum Muslimin dikalahkan. 740 M – Pemberontakan (bughat) oleh kaum Syi’ah dibawah pimpinan Zaid bin Ali. Bangsa Berber di Afrika Utara juga melakukan bughat. Terjadinya pertempuran Nobles. 742 M – Pemulihan aturan-aturan Islam di Qiarawan. 743 M – Khalifah Hisyam bin Abdul Malik wafat kemudian Walid bin Yazid di bai’at menjadi Khalifah. Kembali Syi’ah di Khurasan dibawah pimpinan Yahya bin Zaid melakukan bughat. 744 M – Peralihan kekuasaan dari Khalifah Walid bin Yazid kepada putranya yaitu Yazid (an-Naqis/berkurang) bin Walid dan di bai’at menjadi Khalifah, selanjutnya Ibrahim bin Walid dibai’at menjadi Khalifah. Dilakukan penterjemahan buku-buku filsafat Yunani (Hellenistic) ke bahasa Arab. Hal ini menyebabkan munculkan kalangan Mutakallimin, seperti Muktazilah, Jabariyyah, Ahlussunnah dan lain-lain. Kemudian dibai’at Khalifah Marwan (al-Himar/keledai) bin Muhammad. 745 M – Kufah dan Mousul diduduki oleh kalangan Khawarij. 746 M – Kufah dan Mousul kembali ketangan Khalifah Marwan bin Muhammad. 749 M – Kekalahan tentera Umayyah di Kufah, Iraq jatuh ke tangan tentara Abbasiyyah. 750 M – Pertempuran Zab dan Damaskus ditawan oleh tentera bani Abbasiyyah. Akhir dari Kekhilafahan bani Umayyah.Masa kepemimpinan Bani Umayyah berakhir pada tahun 132 H. Ini terjadi setelah Marwan bin Muhammad mengalami kekalahan dalam Perang Zab, melawan pasukan yang dipimpin Abu Abbas as-Saffah dari Bani Abbasiyah. Sejak saat itu kekhilafahan beralih ke Bani Abbasiyah. MASA KHILAFAH BANI ABBASIYAH Masa kepemimpinan Bani Abbasiyah berlangsung selama kurang lebih 783 tahun. Khalifah pertamanya adalah Abu Abbas as-Saffah dan yang terakhir adalah al-Mutawakkil ‘Alallah. Masa kepemimpinan Bani Abbasiyah dapat dibagi menjadi dua periode, yaitu periode Kekhilafahan Abbasiyah yang berpusat di Irak dan yang berpusat di Mesir. 750 M – Berdirinya Kekhilafahan bani Abbasiyah. Khalifah Abul Abbas as-Safah memerintah di Kufah. 754 M – Wafatnya Khalifah Abu Abbas as-Safah, kemudian di bai’at Abu Ja’far al-Mansyur sebagai Khalifah. 755 M – Pemberontakan Abdullah bin Ali. Pembunuhan Abu Muslim. Disamping itu Abdurrahman Ad-Dakhil memulai pemerintahan di Andalusia. 756 M – Abdur-Rahman I mendirikan Khilafah Bani Umayyah di Spanyol.sebagai kelanjutan Khilafa sebelumnya di Baghdad namun kekhilafahan ini dibiarkan saja. Pembangunan kota Baghdad. 763 M – Perkembangan yang sangat pesat terjadi di Baghdad. Kekalahan tentera Abbasiyyah di Spanyol. 772 M – Pertempuran di Afrika Utara. 775 M – Wafatnya Khalifah Abu Jakfar Al-Mansyur, dan dibai’atnya Al-Mahdi sebagai Khalifah. 767 M – Masa Imam Syafi’i (beliau hidup hingga tahun 820 M) 777 M – Terjadi pertempuran Saragosa di Spanyol. 785 M – Peralihan Khalifah dari Al-Mahdi ke Al-Hadi. 786M – Khalifah Al-Hadi wafat dan Harun Ar-Rasyid di bai’at menjadi Khalifah. Islam mencapai puncak kejayaan. Terjadi banyak penaklukan kawasan di Romawi. 781 M – Masa Imam Ahmad bin Hanbal (beliau hidup hingga 856 M). 792 M – Futuhat ke selatan Prancis. 800 M – Kaidah-kaidah ilmu pengatahuan di ciptakan. Al-Jabar diciptakan oleh Al-Khawarizmi. 805 M – Seruan menentang Byzantium. Penawanan Pulau Rhodes dan Cyprus. 809 M – Khalifah Harun Ar-Rasyid wafat. Al-Amin dibai’at menjadi Khalifah. 814 M – Terjadinya perang saudara di antara Al-Amin dan Al-Ma’mun. Al-Amin terbunuh dan Al-Ma’mun dibai’at menjadi Khalifah. 816 M – Syi’ah melakukan bughat di Mekkah. Pulau Corsica dikuasai oleh bani Umayyah di Spanyol. Lahir Imam Bukhari (beliau hidup hingga tahun 878 M) 819 M – Khalifah Makmun datang ke Baghdad. 824 M – Imam Abu Daud (beliau hidup hingga 897 M) 827 M – Aliran Muktazilah dijadikan paham Kekhilafahan oleh Al-Makmun. 831 M – Imam Ibnu Majah (beliau hidup hingga tahun 895 M) 833 M – Khalifah Al-Makmun wafat. Pada tahun ini dibai’atlah Al-Mu’tashim Billah sebagai Khalifah. 836 M – Pemberontakan (bughat) yang terjadi di Azerbaijan di hentikan. 837 M – Khalifah menyahut seruan seorang Muslimah yang meminta pertolongan karena ditawan oleh Romawi dan menyemalatkannya. Ammuriah dibuka. 30.000 Romawi terbunuh dan 30.000 lainnya ditawan. Masa Imam Nasaa’i (beliau hidup hingga tahun 925 M) 839 M – Tentara kaum Muslimin menempati wilayah selatan Italia. Menguasai kota Messina di Sisilia. 842 M – Wafatnya Khalifah Al-Mu’tashim Billah. Dibai’at Al-Wasiq billah. 847 M – Khalifah Al-Waqsit billah wafat dan Al-Mutawakkil ‘alallah dibai’at menjadi Khalifah. 850 M – Al-Mutawakkil mengembalikan kejayaan Islam. 861 M – Pembunuhan Khalifah dan dibai’at Al-Muntashir billah sebagai Khalifah. Setelah wafatnya Khalifah Al-Muntashir diganti oleh Khalifal Al-Musta’in billah. 864 M – Daulah Zaidiyyah didirikan di Tabaristan oleh Hasan bin Zaid. 866 M – Dibai’at Khalifah Al-Mu’taz billah. 869 M – Khalifah dipaksa lengser, dibai’at Khalifah Al-Muhtadi billah. 870 M – Al-Muhtadi melawan Turki, kemudian di bai’at Al-Muhtamid billah sebagai Khalifah menggantikan Al-Muhtadi.Pada abad ke 9 Hijriyah pintu ijtihad tertutup, setelah Imam al-Qaffal mengeluarkan fatwa melarang ijtihad, namun bagaimana pun faktanya masih terdapat banyak mujtahid di negara Islam. 892 M – Masa Khalifah al-Mu’tadid Billah. 899 M – Munculnya golongan Qaramita, yang kemudian di hancurkan pada tahun 458 Hijriyah. 902 M – Dibai’at Khalifah Al-Muktafi Billah. 908 M – Kemudian Khalifah Al-Muqtadir billah. 909 M – Berdiri pemerintahan Fatimiyyah di Afrika Utara. 912 M – Wafatnya penguasa Umayyah di Spanyol, kemudian digantikan oleh penerusnya. 913 M – Pembunuhan penguasa Samanid. Al-Hamra Qasr (Istana Hamra) dibangun di Seville, Andalusia. 918 M – Imam At-Tirmidzi wafat. 930 M – Qaramita menyerang Mekkah ketika musim dan Hajar Aswad di curi. 931 M – Pemulihan kekhilafahan Al-Muqtadir Billah setelah mengalami kegoncangan. 932 M – Dibai’at Khalifah Al-Qahir Billah setelah Al-Muatadir wafat dan juga wafatnya Imam Ath-Thabraniy. 934 M – Khalifah Al-Radli Billah. 940 M – Digantikan oleh Khalifah Al-Muttaqi Lillah, kemudian beliau mengalami kebutaan dan akhirnya dilengserkan. 944 M – Khalifah Al-Musaktafi al-Allah, 945 M – Khalifah Al-Muthi’ Lillah. 947 M – Sayf ad-Daulah mendidikan pemerintahan Hamadiyin di Aleppo. 969 M – Kota Kahirah (Kairo) di bangun. 970 M – al-Muiz membangun Universitas al-Azhar untuk menyebarkan paham Fathimiyyah. Shalahuddin al-Ayyubi kemudian membersihkan al-Azhar dari paham tersebut. 974 M- Dibai’at Khalifah Al-Thai’i Lillah. 987 M – Masjid Agung Cordoba di bangun. 994 M – Imam Ibnu Hazm lahir (beliau hidup hingga tahun 1064 M). 996 M – Dibai’at Khalifah Al-Qadir Billah. Al-Hakim bi-amri Syaithan (bukan bi-Amrillah) memerintah Mesir. 1000 M – Multan dan Ghur ditawan oleh pasukan Islam. 1031 M – Khalifah Al-Qa’im Bi Amrillah. 1037 M – Kaum Saljuk dipimpin oleh Tughril menaklukkan Khurasan, bertepatan dengan tahun 429 H. 1046 M – Paus (pope) Urban II memulai perang Salib pertama. 1055M- Baghdad ditawan oleh tentera Turki Saljuk. Pemerintahan Abbasiyyah dari Seljuk berdiri. 1060 M – Kepulauan Sisilia di bebaskan. 1070 M – Alb Arsalan mengalahkan Romawi. Rajanya di tawan dan dibebaskan setelah membayar tebusan. 1075 M – Khalifah Al Mu’tadi Biamrillah 1085 M – Tentera Kristen menawa Toledo (di Spanyol). 1090 M – Permulaan munculnya kelompok al-Bathiniyyah, bertepatan dengan 483 H (dihapuskan pada tahun 1256 M) 1091 M – Bangsa Norman tawan Sicily, pemerintahan Muslim di Sisilia berakhir. 1094 M – Khalifah Al Mustadhhir Billah 1099 M – Tentera Salib menawan Baitul Maqdis dan membunuh semua penduduknya. Keberhasilan tentara salib karena adanya bantuan dari golongan Fathimiyyah. Kelompok al-Bathiniyyah muncul di Asfahan. 1107 M – Kaum Salib menaklukkan Tripoli dan sebagian Syiria. 1109 M – Yusuf ibnu Tasfin al-Barbar mengalahkan kaum Salib di Andalusia. 1112 M – Imam as-Sarkasyi wafat. 1118 M – Khalifah Al Mustarsyid Billah. 1135 M – Khalifah Al-Rasyid Billah. 1136 M – Khalifah Al Muqtafi Liamrillah. 1148 M – Khayruddin az-Zinki mengalahkan kaum Salib di dekat Damsyik (Damaskus). 1160 M – Khalifah Al Mustanjid Billah. 1169 M – Sulthan Shalahuddin al-Ayyubi memerintah di Mesir. Kaum Fathimiyyah di kalahkan dan pembersihan al-Azhar dari paham Fathimiyyah. 1170 M – Khalifah Al Mustadhi’u Biamrillah. 1171 M – Sulthan Shalahuddin al-Ayyubi memberikan bai’at kepada Khalifah. 1177 M – Sulthan Shalahuddin al-Ayyubi membangun tembok di Kahirah (Kairo). 1179 M – Khalifah An Naashir Liddiinillah. 1187 M – Sulthan Shalahuddin Al-Ayyubi merebut Baitul Maqdis (Jerusalem) dari tentera Salib, Hittin (di Palestina). Syiria dibebaskan. Perang Salib terjadi. 1193 M – Imam Ibnu Asakir dan Sulthan Shalahuddin al-Ayyubi wafat. 1194 M – Tentera kaum Muslimin berhasil menguasai Delhi, India. 1217 M – Imam Ibnu Rusyd wafat. 1219 M – Kaum Salib mencaplok kawasan Dumiat (di Mesir). 1220 M – Genghis Khan (Tartar) menaklukkan Turkistan, Bukhara, Samarqand dan Khurasan. 1221 M – al-Malik al-Kami membebaskan Dumiat. 1223 M – Imam Nawawi dilahirkan (beliau hidup hingga tahun 1277 M). 1225 M – Khalifah Adh Dhahir Biamrillah dibai’at. 1226 M – Digantikan oleh Khalifah al Mustanshir Billah. 1228 M – Imam Ar-Razi wafat. 1229 M – Kaum Salib mengakuisisi Jerusalem untuk kedua kalinya. 1236 M – Tentera Kristen (Salib) merebut kota Cordoba (di Spanyol). 1242 M – Khalifah Al Mu’tashim Billah dan wafatnya Imam Ibnu Qudamah. 1244 M – Jerusalem dibebaskan, bertepatan dengan 642 Hijriyah. 1249 M – Kaum Salib melancarkan serangan ketujuh kalinya (terakhir) yang dipimpin oleh Louis IX, namun gagal. 1256 M – Kekalahan mutlak kaum al-Bathiniyyah di tangan bangsa Tartar. 1258 M – Tentera Mongol menyerang dan meluluh lantakkan kota Baghdad. Ribuan penduduk terbunuh, Khalifah di bunuh. Baghdad jatuh ketangan tentara Mongol. Dua pengkhianat yaitu Ibnu al-Alqami dan Nashiruddin at-Thusi membantu Tartar. Pada masa kepemimpinan al-Mu‘tashim Billah terjadi peristiwa tragis yang menimpa kaum Muslim. Peristiwa itu adalah serangan tentara Tartar, pada tahun 656 H, ke jantung Ibu Kota Negara Khilafah, di Baghdad. Tentara Tartar yang dipimpin Hulagu ini menyerang kaum Muslim secara biadab. Perang yang berlangsung selama 40 hari itu, selain berhasil membunuh Khalifah, juga membunuh anak-anak dan pamannya. Sebagian dari mereka ada yang ditawan. Dikisahkan, tidak seorang pun yang selamat dari pembantaian sadis tentara Tartar, kecuali mereka yang bersembunyi di sumur atau di kolong jembatan. Diperkirakan lebih dari satu juta penduduk menjadi korban kebiadaban pasuka Tartar. Akibat serangan ini, kaum Muslim tidak memiliki khalifah selama kurang lebih tiga setengah tahun. Imam Al-Hafidz Jalaluddin As-Suyuthiy juga menyatakan didalam Tarikh al-Khulafa’ (375-380) bahwa kaum Muslimin tidak pernah tidak memiliki Khalifah kecuali setelah jatuhnya Baghdad ketangan Tartar sehingga jabatan menjadi kosong selama 3 tahun. Pada tahun 658 H, tentara Tartar meyeberangi sungai Furat dan mereka sampai di Halb. Di tempat itu mereka menghunus pedang dan melanjutkan perjalanan ke Damaskus. Bersamaan dengan itu, kaum Muslim yang ada di Mesir tengah mengkosolidasikan kekuatan untuk menyongsong tentara Tartar dengan semangat jihad yang membara. Saat itu, kaum Muslim dipimpin oleh Saifuddin Quthuz al-Mu‘izzi, yang menjadi sultan di Mesir, dengan gelar al-Malik al-Muzhaffar. Al-Muzhaffar dan panglimanya, Ruknuddin Baybars al-Bandaqadari, memimpin pasukan Islam untuk menyambut serangan orang Tartar. Mereka bertemu di ‘Ayn Jalut. Kedua pasukan ini terlibat dalam pertempuran sengit pada hari Jumat, 15 Ramadhan. Tentara Tartar akhirnya kalah telak dalam pertempuran yang sangat monumental di dalam catatan sejarah kaum Muslim. Memasuki tahun 659 H, Dunia Islam belum juga memiliki seorang khalifah. Akhirnya, didirikanlah kekhilafahan di Mesir. Al-Muntanshir-lah yang diangkat sebagai khalifah pertama Bani Abbasiyah di Mesir. Dia adalah seorang keturunan Bani Abbasiyah, yang berhasil lolos dari pembantaian tentara Tartar, dan berhasil menyelamatkan diri ke Mesir. Sejak saat itu, pusat kekuasaan Islam berpindah ke Kairo. Pembaiatan al-Muntanshir sebagai khalifah berlangsung pada tanggal 1 Rajab 659 H. 1261 M – Khalifah al-Muntashir Billah (Khalifah terakhir di Baghdad). 1262 M – Khalifah al-Hakim Biamrillah I. Banyak kelompok-kelompok Tartar masuk Islam. 1263 M – Ibnu Taimiyyah lahir (beliau hidup hingga tahun 1328 M). 1265 M – Ibnu al-Ahmar mengalihkan kembali 32 kota di Andalusia (Spanyol). Hulaghu, raja Tartar meninggal dunia. 1281 M – al-Malik al-Mansyur Qalawun (dari Mesir) mengalahkan kaum Tartar di Syiria. Sulthan Qalawun membebaskan Tripoli (Syiria) dari kaum Salib setelah 150 tahun. 1293 M – Islam tersebar dikalangan tentara Tartar. 1299 M – Utsman I, Sulthan Utsmaniyyah yang pertama, beliau berperang melawan Romawi. 1300 M – Imam Ibnu Katsir dilahirkan (beliau hidup hingga tahun 1373 M) 1301 M – Khalifah al-Mustakfi Billah. 1326 M – Ourkhan I, Sulthan Utsmaniyyah kedua. Beliau menaklukkan Asia Kecil (Turki). 1339 M – Khalifah al-Wathiq Billah I. 1341 M – Khalifah al-Hakim Biamrillah. 1352 M – Murad I yang merupakan Sulthan Utsmaniyyah ketiga. Khalifah al-Mu’tadhid Billah pertama. 1361 M – Murad membebaskan Adranah. 1632 M – Khalifah al-Mutawakkil ‘Alallah I (Pengangkatan pertama). 1365 M – Taimurlink (Mongol) memulai peperangan terhadap kaum Muslimin. 1377 M – Khalifah al-Mu’tashim Billah I (pengangkatan pertama). Khalifah al-Mutawakkil Alallah I (pengangkatan kedua). 1383 M – Khalifah al-Wathiq Billah II. 1383 M – Murad membebaskan Sofia. 1386 M – Khalifah al-Mu’tashim Billah I (pengangkatan kedua). 1389 M – Khalifah al-Mutawakkil ‘Alallah I (pengangkatan ketiga). Perang Kosovo, Murad mengalahkan Serbia (Yugoslavia). Ba-Yazid I, Sulthan Utsmaniyyah ke empat. 1393 M – Bulgaria dibebaskan oleh Ba-Yazid. Perancis dan Jerman di kalahkan. Taimurlink menaklukkan Baghdad untuk pertama kalinya. 1401 M – Taimurlink kembali menaklukkan Baghdad kedua kalinya dan menaklukkan Syiria. 1402 M – Taimurlink menaklukkan Ankara. Ba-Yazid tertawan kemudian dibebaskan. Banyak kawasan kaum Muslimin di bebaskan. 1403 M – Muhammad al-Halabi, Sulthan Utsmani kelima. 1406 M –Khalifah al-Musti’in Billah. 1421 M – Murad II, Sulthan Utsmaniyyah ke-6. 1422 M – Murad menaklukkan kembali kawasan-kawasan yang di taklukkan oleh Taimurlink. 1430 M – Khalifah al-Mu’tadhid Billah II. 1431 M – Albania ditaklukkan oleh Murad II. 1441 M – Khalifah al-Mustakfi Billah II. 1450 M – Khalifah al-Qaim Billah. 1451 M – Muhammad II, Sulthan Utsmaniyyah Ke-7. 1453 M – Konstantinopel (Istanbul) dibebaskan oleh Muhammad II, kemudian diberi gelar dengan Al-Fatih (Muhammad Al-Fatih atau Muhamamd sang Pembebas). 1458 M – Serbia (Yugoslavia) dibebaskan. 1459 M – Khalifah al-Mustanjid Billah. 1462 M – Bosnia (Yugoslavia) dibebaskan. 1471 M – Imam As-Suyuthiy dilahirkan (beliau hidup hingga tahun 1533 M). 1474 M – Imam Ibnu Hajar wafat. 1479 M – Khalifah al-Mutawakkil Alallah II. 1480 M – Sebagian kepulauan Yunani ditaklukkan oleh Muhammad al-Fatih. 1481 M – Ba-Yazid II, Sulthan Utsmaniyyah ke-8. 1492 M – Jatuhnya Granada. Inquisisi Spanyol dan pemerintahan Islam di Spanyol berakhir. 1497 M – Khalifah al-Mustansik Billah (pengangkatan pertama). 1508 M – Khalifah al-Mutawakkil ‘alallah III (pengangkatan pertama). 1512 M – Salim I, Sulthan Utsmaniyyah ke-9. 1514 M – Tabriz (Iran) di taklukkan dan Syah Isma’il dikalahkan. 1516 M – Peperangan Marj Dabiq ; Syiria ditaklukkan oleh Bani Utsmaniyyah. Khalifah al-Mustansik Billah (pengangkatan kedua). 1517 M – Khalifah al-Mutawakkil ‘Alallah III (pengangkatan kedua).Masa kepemimpinan Bani Abbasiyah yang perpusat di Mesir berakhir tahun 918 H. Ini terjadi ketika kondisi politik saat itu sudah sangat tidak stabil. Di samping karena adanya konflik internal, yang menyebabkan persatuan khilafah lemah, juga karena adanya ancaman serangan orang-orang Portugis yang sudah sampai di Luat Merah. Pada saat itu, kekuatan Utsmani yang ada di Turki muncul di bawah pimpinan Sultan Salim. Akhirnya, khalifah Abbasiyah terakhir, al-Mutawakkil ‘Alallah (III) turun tahta dan menyerahkan kekuasaan kepada Sultan Salim. MASA KHILAFAH BANI UTSMANIYYAH Kepemimpinan Khilafah Utsmaniyah berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama, sekitar 424 tahun, dari tahun 918-1342 H (1512-1924 M). Khalifah pertamanya adalah Salim al-Ula dan yang terkahir adalah ‘Abdul Majid ats-Tsani. Banyak prestasi yang berhasil diraih Kekhilafahan Utsmaniah, di antaranya adalah penaklukan Konstantinopel. Mereka telah mendatangi Eropa sampai di Austria, lalu mengepungnya lebih dari dua kali. Negeri-negeri Eropa yang berhasil dikuasai antara lain Hungaria, Beograd, Albania, Yunani, Rumania, Serbia, dan Bulgaria. Mereka juga telah menguasai seluruh kepulauan di Laut Tengah dan menariknya ke dalam pangkuan Islam. 1517 M – Khalifah Salim I dibai’at setelah Khalifah al-Mutawakkil lengser. Terjadi peperangan al-Ahram ; Mesir di taklukkan oleh pasukan Utsmaniyyah. 1520 M – Sultan Sulaiman al-Qanuni dibai’at menjadi Sulthan (Khalifah). 1521 M – Yugoslavia jatuh ketangan Islam. Gereja terbesar diubah menjadi masjid, tempat Khalifah Sulaiman mendirikan shalat Jum’at. 1522 M – Rhodes di taklukkan. 1526 M – Perang Mohacs. Buda (sebagian dan Budapest, Hungaria) dibuka ; Raja Luis di bunuh. 1527 M – Austria meng-akuisisi Buda. 1529 M- Buda ditaklukkan kembali, Austria mundur. Serangan dan pengepungan ke wilayah Vienna dan Vienna akhirnya jatuh ke tangan Islam. 1532 M – Algeria dibebaskan oleh pasukan Khilafah Utsmaniyyah yang berasal dari Spanyol. 1534 M – Tabriz kembali di taklukkan. Khilafah Utsmani memerintah di Baghdad. 1535 M – Tunisia dibebaskan oleh pasukan Utsmaniyyah dari Spanyol. Pulau Crete juga di taklukkan. 1539 M – Perdamaian dengan Austria setelah Austria bersedia membayar jizyah. 1541 M – Pest (sebagian dari Budapest, Hungaria) ditaklukkan Khilafah Islam. Raja Austria akhirnya mundur. 1543 M – Niche (Selatan Prancis) dibebaskan dalam waktu yang sangat singkat. 1549 M – Khalifah Sulaiman meminta kepada Ibrahim al-Halabi untuk menulis sebuah kitab berkaitan dengan perundangan Islam yang berjudul Multaqa al-Abhur. Khalifah Sulaiman akhirnya di beri gelas dengan Sulaiman al-Qanuni. 1560 M – Angkatan laut Utsmaniyyah mengalahkan Spanyol. 1565 M – Pulau Malta di kepung. 1566 M – Szeged (Szigetve di Hungaria) ditaklukkan. Khalifah Sulaiman sakit dan wafat ketika di ambang kemenangan. Khalifah salim II diba’at menjadi Khalifah . 1568 M – Autria setuju untuk terus membayar Jizyah. 1571 M – Terjadi perang Lepanto. Pulas Cyprus di taklukkan pasukan Utsmaniyyah. Paus menggabungkan Vienna dan Spanyol untuk mengambil alih Cyprus. 1572 M – Spanyol meng-akuisisi Tunisia. 1573 M – Perdamaian dengan V ienna dan Cyprus kembali kepangkuan Islam. Vienna akhirnya membayar sanksi kemiliteran. 1574 M – Khalifah Murad III dibai’at jadi Khalifah. 1575 M – Polonia memilih untuk di tinggal dibawah perlindungan Khilafah Islamiyyah. 1577 M – Kargstan ditaklukkan oleh pasukan Utsmaniyyah. 1578 M – Portugis melakukan serangan ke Maghribi (Maroko) dan akhirnya dibebaskan oleh Portugis. 1583 M – Taghiston dibebaskan. 1590 M – Azebaijan, Luristan dan Sharwan di bebaskan dengan damai tanpa peperangan. 1595 M – Khalifah Muhammad III. 1596 M – Orlo (Hungaria) akhirnya berhasil dibebaskan. Sedangkan Austria kalah. 1603 M – Khalifah Ahmad I. 1606 M – Terjadi perdamaian dengan Austria dan Austria berhenti membayar jizyah. 1617 M – Khalifah Musthafa I (pengangkatan pertama sebagai Khalifah). 1618 M – Khalifah ‘Utsman II. 1622 M – Pasukan khusus Khilafah (Inkishari) menjadi sangat kuat dan memiliki pengaruh sehingga terjadi perubahan di Kekhilafahan sekehendak mereka. Khalifah Musthafa I diba’at kembali (pengangkatan kedua kalinya). 1623 M – Syah ‘Abbas menaklukkan Baghdad. 1625 M – Misionatis untuk pertama kalinya berada di Lebanon dan mulai meracunia pemahaman umat Islam. Inilah awal dimulainya serangan Misionaris. 1623 M – Khalifah Murad IV dibai’at. 1635 M – Tabriz di taklukkan kembali oleh Khilafah Islam. 1640 M – Khalifah Ibrahim I . 1645 M – Pulai Crete di rebut kembali. 1641 M- Kekhilafahan Sulthan Muhammad IV 1683 M – Kota Neohazel (Austria) ditaklukkan. 1672 M – Limburg ditaklukkan dengan cepat. Polonia dikalahkan dan setuju untuk membayar Jizyah. 1683 M – – Serangan dan pengepungan ke Vienna untuk kedua kalinya. Banyak kota-kotanya berhasil di buka, tetapi Paus memanggil negeri-negeri Eropa untuk membantu Austria mengalakah pasukan Khilafah Islamiyyah. 1686 M – Autria, Polonia, Vienna, Malta, Russia dan Paus telah membuat sebuah perjanjian suci dan berhasil merampas kembali Budapest dan Neohazel. 1687 M – Sultan Muhammad IV wafat, kemudian di bai’at Khalifah Sulaiman II . 1688 M – Samandriah, Qlumbaz dan Belgrade jatuh ketangan musuh. Kaum Muslimin kehilangan kendali atas kota Udine dan Nichea di Eropa. 1690 M – Somandriah, Belgrade, Udine dan Niche direbut dan dikuasai kembali. 1691 M – Khalifah Ahmad II. 1695 M – Khalifah Musthafa II . Khalifah melakukan serangan ke Russia dan seluruh negara Eropa menyerang Daulah Islam. 1703M – Pembaharuan kebudayaan di bawah pemerintahan Sulthan Ahmad III setelah beliau dibai’at. 1711 M – Pengepungan Tzar Rusia tetapi panglima pasukan kaum Muslimin melakukan pengkhianatan kepada Khalifah karena uang dan membebaskan Tzar dengan sebuah perjanjian. 1730 M – Khalifah Mahmud I. 1737 M – Russia dan Autria akhirnya dikalahkan oleh Islam. 1729 M – Perjanjian Belgrade dengan Rusia dan Austria ; Bergrade dan kawasan-kawasan lainnya diserahkan kepada Daulah Islam (Khilafah). 1754 M – Kemudian Khalifah “Utsman IlI. 1757 M – Khalifah Musthafa II. 1771 M – Armada laut Rusia ditumpas oleh Armada laut Islam. 1773 M – Khalifah ‘Abdul Hamid I. Rusia berhasil dikalahkan oleh kaum Muslimin dalam pertempuran darat. 1774 M – Rusia mengalahkan kaum Muslimin dan perjanjian damai di tanda tangani. 1782 M – Perjanjian Jassy. 1784 M – Rusia dan Autria kembali banyak merampas wilayah kaum Muslimin. 1789 M – Dibai’at Khalifah Salim III. Austria meng-akuisisi Belgrade dan Serbia. Rusia mengakuisisi Bandar. 1798 M – Napoleon mengambil alih Mesir dan membawa masuk kebudayaan Perancis. Perjanjian damai dengan Austria. Serbia kembali kepangkuan Daulah Islam. 1801 M – Napoleon ditundukkan di ‘Akka (Palestina). Napoleon di kalahkan di Iskandariah dalam pertempuran laut Abu Qir. Terjadinya perjanjian damai dengan Perancis. 1804 M – Pembentukan tentara Resmi, disamping adanya tentara Khusus (Inkishari). 1806 M – Rusia dan Inggris menyerang Islam. 1807 M – Khalifah Musthafa IV di bai’at. Inggris di kalahkan setelah mengepung Borporus. Muhammad Ali mengalahkan Inggris di Rashid. Inggris keluar (meninggalkan) Mesir. Terjadinya perjanjian damai antara Perancis dan Inggris terhadap Khilafah. 1808 M – Khalifah Mahmud II. 1815 M – Serbia melakukan bughat (pemberontakan). 1817 M – Serbia terpisah dari Khilafah. 1826 M – Yunani melakukan Revolusi namun gagal. Athena di taklukkan. Tentara elit Inkishari daulah Khilafah di bubarkan dan digantikan dengan tentara Resmi. Kekalahan angkatan laut Khilafah Utsmaniyyah di Navarino. 1828 M – Eropa membantu Yunani untuk memisahkan diri dari Khilafah Islam. Tentara Resmi Khilafah melawan Rusia. Rusia mengembalikan wilayahnya kembali ketangan kaum Muslimin setelah adanya perjanjian damai. 1830 M – Perancis mengambil alih Aljazair. Tahun-tahun selanjunyat, Khilafah mulai mengadopsi perundang-undangan Eropa. 1836 M – Khalifah ‘Abdul Majid I dibai’at. 1856 M – Terjadinya perang al-Qim ; Perancis dan Inggris melawan Rusia. 1860 M – Perancis mengambil alih Syiria untuk menolong kaum Nashrani. 1873 M – al-Imam asy-Syaukani wafat. 1861 M – Khalifah “Abdul ‘Aziz I.Perancis mundur dari Syiria. 1864 M – Serbia merdeka, akan tetapi masih berada dibawah perlindungan Khilafah. 1867 M – Serbia merdeka dan tentara kaum Muslimin mundur sepenuhnya. 1869 M – Perancis menggali terusan Suez. 1876 M – Khalifah Murad V, pada tahun yang sama kemudian di bai’at Khalifah ‘Abdul Hamid II menggantikan khalifah Murad V. Bulgaria melakukan Revolusi dengan bantuan dari Rusia namun gagal. Serbia menyerang kaum Muslimin dengan bantuan Rusia namun kaum Muslimin berhasil mengalahkan mereka dan mengambil alih Bulgaria serta seluruh Serbia. 1877 M – Rusia dan Rumania berhasil dikalahkan setelah melakukan penyerangan terhadap kaum Muslimin. Rusia dan Hungaria mengambil alih Pleven (Bulgaria Utara). Rusia dikalahkan dan Kaisar dibebaskan ; Rusia telah kalah sebanyak 6 kali. 1878 M – Rusia mengambil alih Sofia, Pleven dan Edrine (Turki). Terjadi perjanjian damai dengan Rusia. Kongres Berlin. Bulgaria, Montenegro dan Serbia merdeka. Edrine dan kawasan lain kaum Muslimin kembali kepangkuan Khilafah. Inggris mengambil alih Cyprus. Terjadi perjanjian Berlin, pihak Eropa membagi-bagi wilayah kaum Muslimin. 1908 M- Berdirinya gerakan Turki Muda. Austria menyerang Bosnia dan Herzegovina. 1909 M – Dibai’at Khalifah Muhammad Risyad V. Namun, Khilafah berada dibawah control kaum Nasionalis Turki. 1911 M – Umat Islam di Libya bertempur melawan Italia di Tripoli. 1912 M – Terjadi perang Balkan pertama melawan Yunani, Bulgaria dan Serbia. Mereka melakukan perampasan seluruh wilayah kaum Muslimin di Balkan. 1913 M – Pergerakan Sanusiyyah yang muncul di Libya melawan Italia. Perang Balkan kedua. 1914 M – Khilafah Turki Utsmani memasuki masa Perang Dunia I sebagai sekutu penguasa tengah. Kaum Muslimin mengalami kekalahan dalam beberapa peperangan dan wilayah Khilafah menyempit. Inggris merampas Palestina dan Trans-Jordan. 1917 M – Perjanjian Balfour, perdana menteri Inggris berjanji akan memberikan kaum Yahudi sebuah tanah air di Palestina. 1918 M – Khalifah Muhammad Wahiddin II. 1919 M – Mustafa Kemal Atatürk datang ke Samsun. 1920 M – Musthafa Kemal (pengkhianat) mengetuai pemerintahan di Turki. Pada saat yang sama, negara Islam dibagi-bagi diantara pihak-pihak yang bersekutu membangun pemerintahan nasionalisme Arab dan Turki diseluruh kawasan yang berhasil diduduki ; kebanyakan negeri-negeri kaum Muslimin menjadi koloni Barat. 1922 M – Khalifah Abdul Majid II namun kekuasaan Khilafah akhirnya ditiadakan dan Khalifah Abdul Majid tidak lagi memiliki kuasa. 1923 M – Musthafa Kemal mendeklarasikan Republik Turki dan melarang dikumandangkannya adzan dalam bahasa Arab. 1924 M- Khalifah dihapuskan dan ditiadakan secara mutlak oleh Musthafa Kemal dengan bantuan penjajah Barat. Khalifah terakhir umat Islam di asingkan dan asset-aset Khalifah dirampas. Sedangkan Turki berubah menjadi negara sekuler sengan system Republik buatan non-Islam. Dengan runtuhnya Khilafah, maka umat Islam tidak lagi memiliki institusi Khilafah. Namun perjuangan Umat Islam masih berlanjut walaupun ketiadaan Khilafah sudah cukup lama, karena Khilafah ‘alaa Minhajin Nubuwwah akan kembali, Khilafah dengan kualitasnya yang kembali Rasyidah sesuai dengan apa yang pernah Nabi sabdakan, تكون النبوة فيكم ما شاء الله أن تكون ، ثم يرفعها الله إذا شاء أن يرفعها ، ثم تكون خلافة على منهاج النبوة ، فتكون ما شاء الله أن تكون ، ثم يرفعها الله إذا شاء أن يرفعها ، ثم تكون ملكا عاضا ، فيكون ما شاء الله أن تكون ، ثم يرفعها الله إذا شاء أن يرفعها ، ثم يكون ملكا جبريا ، فتكون ما شاء الله أن تكون ، ثم يرفعها إذا شاء أن يرفعها ، ثم تكون خلافة على منهاج النبوة ، ثم سكت “Masa kenabian itu ada ditengah-tengah kalian, atas izin Allah ia tetap ada, lalu Allah akan mengangkatnya jika Dia berkehendak untuk mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian (Khilafah ‘alaa Minhajin Nubuwwah). Ia ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan (kerajaan) yang dlalim (Mulkan ‘Adhan) ; ia juga ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan (kerajaan) diktator yang menyengsarakan (Mulkan Jabariyah) ; ia juga ada dan atas izin Alah akan tetap ada. Kemudian akan ada kembali Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian (Khilafah ‘alaa Minhajin Nubuwwah), Beliau kemudian diam” [Hadits riwayat Al-Imam Ahmad dan Al-Bazar] Pada tahun yang sama muncul pergerakan untuk mengambalikan Khilafah di India. Sekulerisme di umumkan di Turki. Syarif Husein Mekkah, membentuk semacam dewan Khalifah yang terdiri dari 9 Sayyid dan ditambah 19 orang perwakilan daerah atau negara lain. SEJARAH MASIH BERLANJUT… 1925 M – Pakaian Islam untuk laki-laki dan perempuan diganti dengan pakaian Barat dan dilakukan upaya “modernisasi” di Turki. Hijab bagi wanita diharamkan. Kalendar dan hari cuti Islam di tiadakan. Perundang-undangan keluarga Islam diganti dengan produk Barat di Turki. Mushtafa kemal tewas akibat penyakit kelamin. Ketika saat kematiannya hampir tiba, dia menyarankan duta besar Inggris di Turki untuk menjadi Presiden Turki namun duta besar menolak.Dilakukan persiapan penyelenggaraan Kongres Khilafah yang akan diadakan di Kairo. 1926 M – Berlangsung Kongres Khilafah di Kairo namun tidak ada proses bai’at. 1928 M – Imam Hasan al-Banna mendirikan Ikhwanul Muslimin di Mesir. Sedangkan di Turki tulisan arab diganti dengan hufur latin. 1939 M – Meletusnya perang dunia II hingga tahun ’45. 1941 M – Pendirian Jami’at al-Islami oleh Maulana Abu ‘Ala al-Maududi. 1945 M – Indonesia diberi kemerdekaan oleh Barat. 1947 M – Negara Pakistan didirikan. 1948 M – Sebagian besar tanah kaum Muslimin di Palestina dirampas kaum Yahudi. 1949 M – Pengambil alihan kekuasaan Amerika yang pertama di Syiria. Husni az-Zaim berkuasa. 1952 M – Jamal Abdul Nashir berkuasa di Mesir melalui kekuasaan yang di rancang oleh Amerika. 1953 M – Imam Taqiyuddin an-Nabhani mendirikan partai politik (Hizbut Tahrir) yang dikhususkan untuk kembali melanjutkan kehidupan Islam melalui Khilafah Islam . 1956 M – Inggris, Perancis dan Israel menyerang Mesir. Sinai dan Gaza di kuasai oleh mereka. Mesir menerima Resolusi PBB untuk menerima pasukan PBB berada di Sinai. Hal merupakan bagian dari stategi Amerika. 1960 M – Jamal Abdul Nashir menyesatkan pemahaman umat Islam dengan menyerukan Nasionalisme Arab. 1967 M – al-Quds (Jerus Salem), Tepi Barat, Gaza dan Sinai di jajah oleh Israel. 1968 M – Pengambil alihan kekuasaan yang di rancang oleh Inggris di Iraq sehingga membawa Ahmad Hassan al-Bakar berkuasa. Awal kemunculan Saddam Hussein. 1969 M – Muammad Qadafi berkuasa di Libya melalui rancangan Inggris. 1970 M – Terjari peristiwa september hitam, pembantaian di Yordania, ribuan terbunuh dipihak angkatan bersenjata Raja Hussein Yordania dan pasukan bersenjata Arafat. 1978 M – Khamaini berkuasa di Iran melalui rancangan Amerika. Imam Taqiyuddin an-Nabhani wafat. 1979 M – Soviet Rusia menjajah Afghanistan. Jutaan kaum Muslimin terbunuh. Setelah kaum Muslimin berhasil mengalahkan Soviet, pemimpin mereka saling berperang (terjadi perang saudara). Saddam Hussein di Irak memulai peperangan antara Iraq dan Iran, ratusan ribu kaum Muslimin terbunuh. 1982 M – Israel melakukan serangan ke Lebanon. Mereka membantu militer Kristen untuk membantai Sabra dan Shatila. Peperangan dan kelaparan mendominasi Afrika, disebabkan oleh kebijakan langsung yang dilaksanakan Barat, Rusia, PBB, IMF dan Bank Dunia. Ratusan ribu kaum Muslimin terbunuh. 1990 M – Terjadi perang teluk kedua yang dipersiapkan dengan matang oleh Amerika. Ratusan kaum Muslimin tewas. 1991 M – Konferensik Madrid ; Israel, PLO, Jordan, Syiria dan negara-negara lain melakukan pertemuan, melalui tekanan Amerika, bertujuan untuk countain Israel melalui proses damai. Kristen Serbia melakukan perang saudara di Bornia, pemerkosaan, penyiksaan dan pembantaian ribuan kaum Muslimin. Masalah baru tak terpecahkan ; Palestina, Kashmir, Afghanistan, Bosnia, Burma, Filiphina, Chechnya, China, India, Indonesia… 1992 M – Keruntuhan Uni Soviet, sebuah kepastikan kegagalan Marxisme. Amerika sukseskan dalam upayanya meruntuhkan Uni Soviet. 1993 M – Satu persetujuan telah di tanda tangani antara Israel dan PLO di Washington. 1994 M – Terjadinya pembantaian di Masjid Hebron ; seorang penduduk Yahudi membunuh kaum Muslimin saat mereka melakukan shalat. Israel dan Yordania menanda-tangani perjanjian menyerahkan hak-hak kaum Muslimin terhadap tanah air mereka. 1996 M – Israel menyerang Lebanon untuk menunda pelaksanaan perjanjian dengan PLO. Israel membuka terowongan di al-Aqsha, sebagai salah satu upaya menunda pelaksanaan perjanjiannya. Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan. Satu lagi, versi Islam yang keliru di tampakkan dihadapan dunia. 2001 M – Barat dikejutkan dengan dengan ledakan di Amerika. Sementara seruan mendirikan Khilafah semakin meluas ke seluruh negeri-negeri Kaum Muslimin dan negeri-negeri lainnya. 2007 M – Konferensi Khilafah Internasional. 2011 M – Diadakan Konfrensi Rajab dan International Khilafah Conference. Namun ummat masih kosong dan belum lagi memiliki institusi Khilafah. Khatimah Oleh karenanya, kaum Muslim harus segera menyingsingkan lengan bajunya untuk berjuang bersama-sama dengan mereka yang saat ini tengah memperjuangkan tegaknya khilafah. Seburuk-buruknya kondisi saat itu masih lebih baik jika dibandingkan dengan kondisi saat kaum Muslim tidak memiliki khilafah sebagaimana sekarang ini. Tanpa khilafah, kaum Muslim tidak memiliki pemimpin yang mempersatukan mereka, yang menjaga dan melindungi mereka. Yakinlah, hanya dengan perjuangan pertolongan Allah akan turun, dan hanya dengan pertolongan Allah tegaknya Islam akan bisa diwujudkan. Hanya dengan tegakknya Islam, kemaslahatan seluruh umat manusia akan bisa tercapai. Daftar Pustaka 1. As-Suyuthi. Târîkh al-Khulâfâ’. 2. Al-‘Usairi, Ahmad. 1999. At-Târîkh al-Islâmî. 3. Ash-Shalabi, Ali Muhammad. 2002. Ad-Dawlah al-‘Utsmâniyyah ‘Awâmil an-Nuhûdh wa Asbâb as-Suqûth. 4. An-Nabhani, Taqiyuddin. 1995. Al-Khilâfah. Khazanah Islam. Jakarta. 5. An-Nabhani, Taqiyuddin. 1996. Nizhâm al-Hukmi fî al-Islâm. 6. Pusat Pengkajian Islam Strategis. 1995. Al-Khilâfah al-Islâmiyyah. Sumber Bacaan: – Para Khalifah Dari Masa ke Masa, Majalah Al-Waie No. 43 – http://ashhabur-royi.blogspot.com by sukrist

sukristiawan.com: Urutan Khilafah Sepanjang Sejarah Islam

Urutan Khilafah Sepanjang Sejarah Islam Dengan wafatnya Rasulullah SAW pada tahun 623 M,umat Islam segera membaiat Abu Bakar ra sebagai pengganti beliau. Istilahpengganti ini dalam bahasa Arab adalah khalifah. Lengkapnya, khalifaturasulillah atau pengganti Rasulullah. Maksudnya bukan menggantikan posisikenabian Muhammad SAW, melainkan posisi beliau SAW sebagai pemimpin tertinggiumat Islam. Sebab nabi kita itu selain sebagi nabi, juga berperan sebagaipemimpin tertinggi umat Islam. Selain itu, ada juga sebutan lain buat posisitertinggi umat Islam sedunia, yaitu istilah Amirul Mukminin. Artinyaadalah pemimpin umat Islam. 1. Khilafah Rasyidah Khilafah Rasidah berdiri tepat di hari wafatnyaRasululllah SAW. Terdiri dari 4 orang atau 5 orang shahabat nabi yang menjadikhalifah secara bergantian. Mereka adalah: Abu Bakar ash-Shiddiq ra {tahun11-13 H/632-634 M} ‘Umar bin Khaththab ra {tahun13-23 H/634-644 M} ‘Utsman bin ‘Affan ra {tahun23-35 H/644-656 M} ‘Ali bin Abi Thalib ra {tahun35-40 H/656-661 M} dan Al-Hasan bin ‘Ali ra {tahun40 H/661 M} Masa berlakunya selama kurang lebih 30 tahun.Disebut juga sebagai khilafah rasyidah karena posisi mereka sebagai shahabatnabi yang mendapat petunjuk. Dan memang ada pesan dari nabi untuk mentaati parakhalifah rasyidah ini. 2. Khilafah Bani Umayyah Khilafah ini berpusat di Syiria, tepatnya di kotaDamaskus. Berdiri untuk masa waktu sekitar 90 tahun atau tepatnya 89 tahun,setelah era khulafa ar-rasyidin selesai. Khalifah pertama adalah Mu’awiyyah.Sedangkan khalifah terakhir adalah Marwan bin Muhammad bin Marwan bin Hakam.Adapun masa kekuasaan mereka sebagai berikut: Mu’awiyyah bin Abi Sufyan {tahun40-64 H/661-680 M} Yazid bin Mu’awiyah {tahun61-64 H/680-683 M} Mu’awiyah bin Yazid {tahun64-65 H/683-684 M} Marwan bin Hakam {tahun65-66 H/684-685 M} Abdul Malik bin Marwan {tahun66-86 H/685-705 M} Walid bin ‘Abdul Malik {tahun86-97 H/705-715 M} Sulaiman bin ‘Abdul Malik {tahun97-99 H/715-717 M} ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz {tahun99-102 H/717-720 M} Yazid bin ‘Abdul Malik {tahun102-106 H/720-724M} Hisyam bin Abdul Malik {tahun106-126 H/724-743 M} Walid bin Yazid {tahun 126H/744 M} Yazid bin Walid {tahun 127H/744 M} Ibrahim bin Walid {tahun 127H/744 M} Marwan bin Muhammad {tahun127-133 H/744-750 M} Sebenarnya khilafah Bani Ummayah ini punyaperpanjangan silsilah, sebab satu dari keturunan mereka ada yang menyeberang kesemenanjung Iberia dan masuk ke Spanyol. Di Spanyol mereka kemudian mendirikankhilafah tersendiri yang terlepas dari khilafah besar Bani Abbasiyah. 3. Khilfah Bani Abbasiyah Kemudian kekhilafahan beralih ke tangan Bani ‘Abasiyahyang berpusat di Baghdad. Total masa berlaku khilafah ini sekitar 446 tahun.Khalifah pertama adalah Abu al-’Abbas al-Safaah. Sedangkan khalifah terakhirnyaAl-Mutawakil ‘Ala al-Allah. Secara rinci masa kekuasaan mereka sebagai berikut: Abul ‘Abbas al-Safaah {tahun133-137 H/750-754 M} Abu Ja’far al-Manshur {tahun137-159 H/754-775 M} Al-Mahdi {tahun 159-169H/775-785 M} Al-Hadi {tahun 169-170H/785-786 M} Harun al-Rasyid {tahun170-194 H/786-809 M} Al-Amiin {tahun 194-198H/809-813 M} Al-Ma’mun {tahun 198-217H/813-833 M} Al-Mu’tashim Billah {tahun618-228 H/833-842M} Al-Watsiq Billah {tahun228-232 H/842-847 M} Al-Mutawakil ‘Ala al-Allah {tahun232-247 H/847-861 M} Al-Muntashir Billah {tahun247-248 H/861-862 M} Al-Musta’in Billah {tahun248-252 H/862-866 M} Al-Mu’taz Billah {tahun252-256 H/866-869 M} Al-Muhtadi Billah {tahun256-257 H/869-870 M} Al-Mu’tamad ‘Ala al-Allah {tahun257-279 H/870-892 M} Al-Mu’tadla Billah {tahun279-290 H/892-902 M} Al-Muktafi Billah {tahun290-296 H/902-908 M} Al-Muqtadir Billah {tahun296-320 H/908-932 M} Al-Qahir Billah {tahun320-323 H/932-934 M} Al-Radli Billah {tahun323-329 H/934-940 M} Al-Muttaqi Lillah {tahun329-333 H/940-944 M} Al-Musaktafi al-Allah {tahun333-335 H/944-946 M} Al-Muthi’ Lillah {tahun335-364 H/946-974 M} Al-Tha`i’ Lillah {tahun364-381 H/974-991 M} Al-Qadir Billah {tahun381-423 H/991-1031 M} Al-Qa`im Bi Amrillah {tahun423-468 H/1031-1075 M} Al-Mu’tadi Bi Amrillah {tahun468-487 H/1075-1094 M} Al-Mustadhhir Billah {tahun487-512 H/1094-1118 M} Al-Mustarsyid Billah {tahun512-530 H/1118-1135 M} Al-Rasyid Billah {tahun530-531 H/1135-1136 M} Al-Muqtafi Liamrillah {tahun531-555 H/1136-1160 M} Al-Mustanjid Billah {tahun555-566 H/1160-1170 M} Al-Mustadli`u Biamrillah {tahun566-576 H/1170-1180 M} Al-Naashir Lidinillah {tahun576-622 H/1180-1225 M} Al-Dhahir Biamrillah {tahun622-623 H/1225-1226 M} Al-Mustanshir Billah {tahun623-640 H/1226-1242 M} Al-Musta’shim Billah {tahun640-656 H/1242-1258 M} Al-Mustanshir Billah II {tahun660-661 H/1261-1262 M} Al-Haakim Biamrillah I {tahun661-701 H/1262-1302 M} Al-Mustakfi Billah I {tahun701-732 H/1302-1334 M} Al-Watsiq Billah I {tahun732-742 H/1334-1343 M} Al-Haakim Biamrillah II {tahun742-753 H/1343-1354 M} Al-Mu’tadlid Billah I Al-Mutawakil ‘Ala al-Allah I Al-Watsir Billah II {tahun785-788 H/1386-1389 M} Al-Musta’shim {tahun 788-791H/1389-1392 M} Al-Mutawakil ‘Ala al-AllahII Al-Musta’in Billah {tahun808-815 H/1409-1416 M} Al-Mu’tadlid Billah II {tahun815-845 H/1416- 1446 M} Al-Mustakfi Billah II {tahun845-854 H/1446-1455 M} Al-Qa`im Biamrillah {tahun754-859 H/1455-1460 M} Al-Mustanjid Billah {tahun859-884 H/1460-1485 M} Al-Mutawakil ‘Ala al-AllahIII Al-Mutamasik Billah {tahun893-914 H/1494-1515 M} Al-Mutawakil ‘Ala al-AllahIV Khilafah Bani Abbasiyah dihancurkan oleh pasukanTartar , sehingga umat Islam sempat hidup selama 3,5 tahun tanpa adanyakhalifah. Namun kurun waktnya hanya terpaut 3 tahun setengah saja dan segeraberdiri khilafah Utsmaniyah. 4. Khilafah Bani Utsmaniyyah Khilafah Bani Utsmaniyyah tercatat memiliki30 orangkhalifah, yang berlangsung mulai dari abad 10 Hijriyah atau abad ke enam belasMasehi. Nama-nama mereka sebagai berikut: Salim I {tahun 918-926H/1517-1520 M} Sulaiman al-Qanuni {tahun926-974 H/1520-1566 M} Salim II {tahun 974-982H/1566-1574 M} Murad III {tahun 982-1003H/1574-1595 M} Muhammad III {tahun1003-1012 H/1595-1603 M} Ahmad I {tahun 1012-1026H/1603-1617 M} Mushthafa I {tahun 1026-1027H/1617-1618 M} ‘Utsman II {tahun 1027-1031H/1618-1622 M} Mushthafa I {tahun 1031-1032H/1622-1623 M} Murad IV {tahun 1032-1049H/1623-1640 M} Ibrahim I {tahun 1049-1058H/1640-1648 M} Muhammad IV {tahun 1058-1099H/1648-1687 M} Sulaiman II {tahun 1099-1102H/1687-1691 M} Ahmad II {tahun 1102-1106H/1691-1695 M} Mushthafa II {tahun1106-1115 H/1695-1703 M} Ahmad III {tahun 1115-1143H/1703-1730 M} Mahmud I {tahun 1143-1168H/1730-1754 M} ‘Utsman III {tahun 1168-1171H/1754-1757 M} Musthafa III {tahun1171-1187 H/1757-1774 M} ‘Abdul Hamid I {tahun1187-1203 H/1774-1789 M} Salim III {tahun 1203-1222H/1789-1807 M} Musthafa IV {tahun 1222-1223H/1807-1808 M} Mahmud II {tahun 1223-1255H/1808-1839 M} ‘Abdul Majid I {tahun 1255H-1277 H/1839-1861 M} ‘Abdul ‘Aziz I {tahun1277-1293 H/1861-1876 M} Murad V {tahun 1293-1293H/1876-1876 M} ‘Abdul Hamid II {tahun1293-1328 H/1876-1909 M} Muhammad Risyad V {tahun1328-1338 H/1909-1918 M} Muhammad Wahiddin {th.1338-1340 H/1918-1922 M} ‘Abdul Majid II {tahun1340-1342 H/1922-1924 M}. Khalifah terakhir umat Islam sedunia adalah ‘AbdulMajid II. Semenjak tumbangnya khilafah terakhir ini, berarti umat Islam telahhidup lebih dari selama tanpa keberadaan lembaga yangmenyatukan. coba kita pikir kembali, kurang lebih 15 abad umat islam selalu hidup dalam sistem khilafah, dan baru kurang dari 1 abad aja kita hidup tanpa khalifah. kapankah khilafah akan dapat terbentuk kembali? atau... apakah kita emang berada pada puncak akhir zaman..... Wallahu a'lam by sukristiawan

sukristiawan.com:AWAS!! Tanda-Tanda Kiamat yang Telah Terjadi di Tahun 2017

AWAS!! Tanda-Tanda Kiamat yang Telah Terjadi di Tahun 2017 Diposkan by sukristiawan. Hari kiamat sudah semakin dekat, namun manusia semakin cuek cuek saja. Memang, hari kiamat adalah rahasia Allah, namun tanda-tandanya sudah mulai terlihat dan bahkan semakin banyak. Beberapa tanda tanda hari kiamat berikut ini semoga bisa menjadi peringatan bagi kita untuk lebih mempersiapkan diri kita menghadapinya dengan memperbanyak amalan amalan yang shalih. 1. Penaklukan Baitul Maqdis. Dari Auf bin Malik ra, katanya, Rasulullah SAW telah bersabda,” Aku menghitung 6 perkara menjelang hari kiamat. Baginda menyebutkan salah satu di antaranya yaitu “Penaklukan Baitul Muqaddis” ( Shahih Bukhari ) Ini telah terjadi pada Baitul Maqdis, yang telah jatuh ke tangan Yahudi… 2. Zina meraja lela. “…Dan tinggallah manusia manusia buruk yang seenaknya melakukan persetubuhan seperti himar (keledai). Maka pada zaman mereka inilah kiamat akan datang. ( Shahih Muslim ) Ini juga telah nampak dan merebak. Banyak anak anak di bawah umur yang justru menjadi pelakunya. Lihat saja dideklarasikannya Forum pelindung dan pemerjuang hak persamaan gay dan lesbian yang mengesahkan dan melindungi pernikahan sejenis, legalisasi prostitusi di Jerman, video porno dalam berbagai versi bermunculan, panti pijat terselubung, Penghargaan Guinness untuk seks masal terbanyak di Jepang, dll. 3. Merajalelanya alat music. “… Pada akhir zaman akan terjadi tanah runtuh, kerusuhan dan perubahan muka. Ada yang bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, kapan ini akan terjadi?” Baginda menjawab,” Apabila telah merajalela bunyi bunyian ( musik ) dan penyanyi penyanyi wanita.” ( HR Ibnu Majah ) Silakan kita lihat di televisi kita. Dapat kita lihat banyaknya cara penganugerahan insan permusikan, pencarian bakat, dan menjamurnya band band yang kian marak, Korean girl band, dan lain lain. 4. Menghias Masjid dan membanggakannya. “ Di antara tanda tanda telah dekatnya kiamat adalah manusia bermegah megahan dalam mendirikan masjid.” (Riwayat Nasai) Tak usah jauh jauh. Lihatlah di sekitar kita, betapa banyak berdiri masjid masjid besar yang berdiri dengan kokohnya, lalu setiap RT berlomba lomba mendirikan langgar, tetapi semuanya sepi dari jamaah. Masjid masjid itu hanya menjadi lambing prestise saja. 5. Munculnya kekejian, memutuskan kerabat, dan hubungan dengan tetangga tidak baik. “ Tidak akan datang hari kiamat hingga banyak perbuatan dan perkataan keji, memutuskan hubungan silaturrahim dan sikap yang tidak baik dalam bertetangga.” (Riwayat Ahmad dan Hakim) Contoh sederhana saat ini adalah ada anak hingga artis yang tidak mengakui bapak atau ibunya karena malu, berita criminal berbeda, dan kasus kasus perceraian merebak dan hampir setiap hari menghias layar kaca. 6. Banyak orang sholeh yang meninggal dunia. “Tidak akan datang hari kiamat hingga Allah mengambil orang orang yang baik dan ahli agama di muka bumi. Maka tiada yang tinggal di dalamnya kecuali orang orang yang hina dan buruk yang tidak mengetahui yang ma’ruf dan tidak mengingkari kemungkaran.” ( Riwayat Ahmad ) Silakan kita hitung sendiri sudah berapa banyak alim ulama yang meninggalkan kita. Dan masih hangat dalam ingatan kita, kematian Ustadz Jeffry Al Bukhari baru-baru ini, dan lihatlah betapa banyak kemusyrikan yang mengikutinya dengan mengait ngaitkan dengan kematian beliau. 7. Orang yang hina mendapatkan kedudukan terhormat. “Di antara tanda semakin dekatnya hari kiamat adalah dunia akan dikuasai oleh Luka’ bin Luka’ ( orang yang bodoh dan hina ). Maka orang yang paling baik pada saat itu ialah orang yang beriman yang diapit oleh 2 orang yang mulia.” ( Riwayat Thabrani ) Contoh: George Bush, Ariel Sharon, dan lain lain. Untuk pejabat dalam negeri, silakan lihat perkembangan kasus korupsi di Negara kita dan silakan rilis sendiri para politisi politisi terpilih yang sudah kehilangan rasa malunya. 8. Mengucapkan salam hanya kepada orang yang dikenalnya saja. “ Sesungguhnya di antara tanda tanda makin dekatnya hari kiamat itu adalah manusia tidak mau mengucapkan salam kepada orang lain selain dari yang dikenalnya saja” ( Riwayat Ahmad ) Khusus untuk yang satu ini, mari kita tanyakan pada diri kita sendiri dan kita jawab sendiri. 9. Banyak wanita yang berpakaian, tetapi hakikatnya telanjang. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. “Di antara tanda tanda hari kiamat akan muncul ialah akan muncul pakaian wanita yang apabila mereka memakainya keadaannya seperti telanjang.” Contoh: G string , tube, spaghetti trap, festival bikini. dll 10. Bulan sabit kelihatan besar. “Di antara tanda tanda telah dekatnya hari kiamat adalah menggelembung ( membesarnya ) bulan sabit.” ( Riwayat Thabrani ) Mari kita tengok sendiri…. 11. Banyak dusta dan tidak tepat dalam menyampaikan berita. “ Pada akhir zaman akan muncul pembohong-pembohong besar yang akan datang kepadamu dengan membawa berita-berita yang belum pernah kamu dengar, dan belum pernah didengar oleh bapak bapak kamu sebelumnya. Karena itu jauhkanlah dirimu dari mereka agar mereka tidak menyesatkanmu dan memfitnahmu” (Shahih muslim) Silakan saja baca berita berita dan majalah majalah yang popular sekarang. Contoh tidak perlu disebutkan. Cukup banyak kenyataan di lapangan saat ini. 12. Banyak saksi palsu dan menyimpan kesaksian yang benar. “ Sesungguhnya sebelum kedatangan hari kiamat akan banyak kesaksian palsu dan disembunyikan kesaksian yang benar.” ( Riwayat Ahmad ) Silakan amati proses hukum di negara kita, dan negara negara lainnya. 13. Negara Arab menjadi padang rumput dan sungai. “ Tidak akan datang hari kiamat hingga Negeri Arab kembali menjadi padang rumput dan sungai.” (Shahih muslim) Contoh: Dubai telah turun salju, terjadi banjir di Mina. 14. Tersebarnya karya tulis. Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda, “Sesungguhnya pengkhususan salam hanya untuk orang-orang tertentu saja, maraknya perdagangan, (banyaknya) pemutusan tali silaturahmi, (banyaknya) persaksian palsu, (banyaknya) penyembunyian persaksian yang benar dan bermunculannya pena (tersebarnya karya tulis) akan terjadi menjelang terjadinya hari kiamat.” (HR. Imam Ahmad) Saat ini kita saksikan bersama pena (karya tulis) semakin marak, ilmu pengetahuan dan buku-buku tersebar luas melalui percetakan-percetakan, alat-alat fotokopi dan yang semisalnya, menjamurnya web page, blog, dan lain lain 15. Berdekatannya Pasar. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam bersabda,”Kiamat tidak akan terjadi hingga muncul fitnah-fitnah dan kedustaan, dan pasar-pasar semakin saling berdekatan”. (HR. Ahmad) Pada zaman ini, pasar-pasar sudah saling berdekatan. Dimana ditemukan dalam satu kampung ada beberapa pasar, sampai-sampai antara pasar yang satu dengan pasar yang lain saling berdampingan. 16. Gunung-Gunung Hilang Dari Tempatnya Dalam suatu hadits dari hadits-hadits Rasulullah Sallallahu ‘Alahi Wasallam disebutkan,“Kiamat tidak akan terjadi hingga gunung-gunung hilang dari tempatnya, dan kalian melihat perkara-perkara besar yang belum pernah kalian lihat” (HR. Thabrani) Pada zaman ini, banyak sekali gunung-gunung yang telah digusur dari tempatnya, lalu tempatnya dibangun apartemen-apartemen, baik di Makkah al-Mukarromah maupun di kota-kota lainnya serta dijadikan jalan-jalan. 17. Banyak lelaki yang berpakaian ala perempuan, dan perempuan yang berpakaian ala laki laki. Contoh : Bencong, transgender, lelaki beranting, perempuan perempuan tomboy memakai singlet dan celana pendek, dan lain lain. Dan kita melihat banyak sekali perkara yang belum pernah kita lihat di zaman Rasulullah Sallallahu ‘Alahi Wasallam. Sahabatku fillaah… Hari kiamat memang rahasia Allah. Tetapi, jika kita melihat pada gejala gejala yang tampak di atas, terlihat sekali bahwa pada tanda tanda tersebut, manusialah yang menciptakannya sendiri. Oleh karenanya, semuanya kembali kepada kita, apakah kita ingin mensegerakan kiamat itu, ataukah menundanya. Semoga bermanfaat bagi kita untuk segera bertaubatan nasuha dan lebih mendekatkan diri kita pada Allah. Aamiin. Sumber : Khazanah Trans TV

sukristiawan.com:Proposal KSPSI yang dibacakan jumhur hidayat di sidang ILO

Pada Sidang International Labour Organization (ILO) tahun 2024, **Jumhur Hidayat** (Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia...