Jumat, 07 April 2017

sukristiawan.com:Ciri ciri yajuj dan majuj

Mengenal Ya'juj dan Ma'juj 7:43 AM - Add Comment Kemunculan sebuah bangsa yang akan menciptakan kekacauan serta kerusakan di muka bumi telah ditakdirkan Allah subhanahuwata’ala sebagai salah satu penanda kiamat besar. Siapakah dan bagaimanakah mereka? Di dalam beberapa hadits tentang tanda-tanda hari kiamat kubra, disebutkan ada sepuluh tanda hari kiamat. Di antaranya adalah keluarnya Ya`juj wa Ma`juj. Berita tentang keluarnya Ya`juj wa Ma`juj bukan hanya mutawatir, bahkan disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya’ ayat 96-97: "Hingga apabila dibukakan (dinding) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah datangnya janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): “Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang dzalim.” Ibnu Katsir rahimahullahu menerangkan: mereka adalah dari keturunan Adam ‘alaihissalam dari keturunan Nabi Nuh ‘alaihissalam, dari anak keturunan Yafits yakni nenek moyang bangsa Turki yang terisolir oleh benteng tinggi yang dibangun oleh Dzulqarnain. Sedangkan makna “min kulli hadabin yansilun” diterangkan oleh Ibnu Katsir ahimahullahu: yakni turun dari tempat-tempat yang tinggi dengan cepat dengan membuat kerusakan. Demikian pula disebutkan dalam surat Al-Kahfi ayat 94: “Wahai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya`juj wa Ma`juj merusak di muka bumi, kami akan siapkan imbalan yang besar agar kiranya engkau membuatkan benteng antara kami dengan mereka.” Adapun kalimat yang menunjukkan bahwa runtuhnya benteng Dzulqarnain dan keluarnya Ya`juj wa Ma`juj sebagai tanda dekatnya hari kiamat adalah ucapan Allah subhanahuwata’ala pada ayat ke-98: “Ini adalah rahmat dari Rabbku…..” Ibnu Katsir rahimahullahu menyatakan: “Ini adalah dalil yang menunjukkan bahwa mereka tidak akan bisa melubanginya sedikitpun…” Sedangkan makna “Jika datang janji Rabbku” adalah: Jika telah dekat hari kiamat, Allah subhanahuwata’ala akan runtuhkan benteng tersebut. Demikian dikatakan oleh Ibnu Katsir rahimahullahu. Ya`juj wa Ma`juj dari keturunan Adam ‘alaihissalam Ya’juj wa Ma’juj adalah dari jenis manusia keturunan Adam. Tidak seperti yang digambarkan oleh sebagian orang bahwa mereka bukanlah dari keturunan manusia. Hanya saja mereka adalah orang-orang yang merusak serta memiliki sifat dan perangai yang Allah subhanahuwata’ala takdirkan kepada mereka tidak seperti manusia pada umumnya. Dalil yang menunjukkan bahwa mereka dari jenis manusia keturunan Adam ‘alaihissalam adalah apa yang diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dalam Kitabul Anbiya’ bab Qishah Ya’juj wa Ma’juj, dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu’anhu, bahwa Nabi Sallallahu’alaihiwassallam bersabda: ن أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِي اللَّهم عَنْهم عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى ا عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَقُولُ ا تَعَالَى يَا آدَمُ فَيَقُولُ لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ فِي يَدَيْكَ فَيَقُولُ أَخْرِجْ بَعْثَ النَّارِ قَالَ وَمَا بَعْثُ النَّارِ قَالَ مِنْ كُلِّ أَلْفٍ تِسْعَ مِائَةٍ وَتِسْعَةً وَتِسْعِينَ فَعِنْدَهُ يَشِيبُ الصَّغِيرُ ) وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ ا شَدِيدٌ ( قَالُوا يَا رَسُولَ ا وَأَيُّنَا ذَلِكَ الْوَاحِدُ قَالَ أَبْشِرُوا فَإِنَّ مِنْكُمْ رَجُلًا وَمِنْ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ أَلْفًا… Allah subhanahuwata’ala berfirman kepada Adam: “Wahai Adam.” Maka Adam menjawab: “Labbaika wa sa’daika wal khairu fi yadaika (Aku sambut panggilan-Mu dengan senang hati dan kebaikan semuanya di tangan-Mu).” Kemudian Allah subhanahuwata’ala berfirman: “Keluarkan pasukan penghuni neraka.” Maka Adam bertanya: “Apa itu pasukan penghuni neraka?” Allah subhanahuwata’ala berfirman: “Mereka dari setiap seribu orang, sembilan ratus Sembilan puluh sembilan orang!” Maka ketika itu anak kecil menjadi beruban, setiap yang hamil melahirkan apa yang dikandungnya, dan kamu lihat orang-orang seakan-akan mabuk padahal mereka tidak mabuk, tetapi karena adzab Allah subhanahuwata’ala yang sangat keras. Kemudian para sahabat bertanya: “Siapa yang satu itu, wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab: “Bergembiralah sesungguhnya penghuni neraka itu dari kalian satu dan dari Ya’juj wa Ma’juj seribu.” (HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari, juz 6 hal.382) Dari hadits di atas kita dapatkan beberapa faedah: Pertama: Ya’juj wa Ma’juj adalah calon penghuni neraka. Kedua: jumlah Ya’juj wa Ma’juj sangat besar. Ketiga: bahwa Ya’juj wa Ma’juj dari jenis manusia keturunan Adam. Sifat-sifat Ya’juj wa Ma’juj Walaupun mereka dari jenis manusia keturunan Adam, namun mereka memiliki sifat khas yang berbeda dari manusia biasa. Ciri utama mereka adalah perusak dan jumlah mereka yang sangat besar sehingga ketika mereka turun dari gunung seakanakan air bah yang mengalir, tidak pandai berbicara dan tidak fasih, bermata kecil (sipit), berhidung kecil, lebar mukanya, merah warna kulitnya seakan-akan wajahnya seperti perisai dan lain-lain. Disebutkan dalam riwayat Al-Imam Ahmad rahimahullahu, dari Ibnu Harmalah, dari bibinya, dia berkata: وَهُوَ عَاصِبٌ إِصْبَعَهُ مِنْ n خَطَبَ رَسُولُ ا لَدْغَةِ عَقْرَبٍ فَقَالَ: إِنَّكُمْ تَقُولُونَ لَا عَدُوَّ وَإِنَّكُمْ لَا تَزَالُونَ تُقَاتِلُونَ عَدُوًّا حَتَّى يَأْتِيَ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ عِرَاضُ الْوُجُوهِ صِغَارُ الْعُيُونِ شُهْبُ الشِّعَافِ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَةُ Rasulullah sallallahu’alaihi wassallam berkhutbah dalam keadaan jarinya tersengat kalajengking. Beliau bersabda: “Kalian mengatakan tidak ada musuh. Padahal sesungguhnya kalian akan terus memerangi musuh sampai datangnya Ya’juj wa Ma’juj, lebar mukanya, kecil (sipit) matanya, dan ada warna putih di rambut atas. Mereka mengalir dari tempat-tempat yang tinggi, seakan-akan wajah-wajah mereka seperti perisai.” (HR. Ahmad) Ya`juj dan Ma`juj Sudah Ada Sekarang Ya`juj dan Ma`juj sudah ada dan terus dalam keadaan turun-temurun (beranak pinak), tidak meninggal satu orang dari mereka, kecuali lahir seribu orang lebih. Sebagaimana disebutkan dalam riwayat Abdullah bin ‘Amr radhiallahuanhu yang diriwayatkan Al-Hakim rahimahullahu dalam Mustadrak-nya. Namun Alhamdulillah Allah subhanahuwata’ala telah bentengi mereka dari kita, yaitu dengan sebab menakdirkan munculnya Dzulqarnain yang dengan kemampuannya membuat benteng yang terbuat dari besi dan tembaga. Allah subhanahuwata’ala berfirman: “Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan keduanya, suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata: ‘Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya`juj dan Ma`juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan suatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?’ Dzulqarnain berkata: ‘Apa yang telah dikuasakan oleh Rabbku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi.’ Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulqarnain: ‘Tiuplah (api itu).’ Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: ‘Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atas besi panas itu.’ Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melubanginya. Dzulqarnain berkata: ‘Ini (dinding) adalah rahmat dari Rabbku, maka apabila sudah datang janji Rabb-ku Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Rabbku itu adalah benar’.” (Al-Kahfi:92-98) Kesombongan Ya’juj dan Ma’juj Ya`juj dan Ma`juj ketika keluar tidaklah melewati sesuatu kecuali dirusaknya. Tidaklah melewati danau kecuali meminumnya hingga habis. Tidaklah mendapati manusia kecuali dibunuhnya sampai ketika mereka merasa menang membantai seluruh penduduk bumi, dia menantang penduduk langit. Inilah kesombongan yang luar biasa dari Ya`juj wa Ma`juj. ثُمَّ يَسِيرُونَ حَتَّى يَنْتَهُوا إِلَى جَبَلِ الْخُمَرِ وَهُوَ جَبَلُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ فَيَقُولُونَ: لَقَدْ قَتَلْنَا مَنْ فِي الْأَرْضِ هَلُمَّ فَلْنَقْتُلْ مَنْ فِي السَّمَاءِ. فَيَرْمُونَ بِنُشَّابِهِمْ إِلَى السَّمَاءِ فَيَرُدُّ اللهُ عَلَيْهِمْ نُشَّابَهُمْ مَخْضُوبَةً دَمًا “Kemudian mereka berjalan dan berakhir di gunung Khumar, yaitu salah satu gunung di Baitul Maqdis. Kemudian mereka berkata: “Kita telah membantai penduduk bumi, mari kita membantai penduduk langit.” Maka mereka melemparkan panah-panah dan tombak-tombak mereka ke langit. Maka Allah subhanahuwata’ala kembalikan panah dan tombak-tombak mereka dalam keadaan berlumuran darah.” (HR. Muslim dalam kitab Al-Fitan wa Asyrathus Sa’ah) Yakni mereka mengira bahwa darah tersebut bukti kemenangan mereka melawan penduduk langit. Maka Allah subanauwata’ala binasakan seluruhnya pada saat puncak kesombongan mereka dalam waktu yang hampir bersamaan. Binasanya Ya’juj dan Ma’juj dengan doa Nabi Isa ‘alaihissallam Diriwayatkan dari An-Nawwas Ibni Sam’an dalam hadits yang panjang. Di antaranya sebagai berikut: إِذْ أَوْحَى اللهُ إِلَى عِيسَى إِنِّي قَدْ أَخْرَجْتُ عِبَادًا لِي لَا يَدَانِ لِأَحَدٍ بِقِتَالِهِمْ فَحَرِّزْ عِبَادِي إِلَى الطُّورِ وَيَبْعَثُ اللهُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ فَيَمُرُّ أَوَائِلُهُمْ عَلَى بُحَيْرَةِ طَبَرِيَّةَ فَيَشْرَبُونَ مَا فِيهَا وَيَمُرُّ آخِرُهُمْ فَيَقُولُونَ لَقَدْ كَانَ بِهَذِهِ مَرَّةً مَاءٌ وَيُحْصَرُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ حَتَّى يَكُونَ رَأْسُ الثَّوْرِ لِأَحَدِهِمْ خَيْرًا مِنْ مِائَةِ دِينَارٍ لِأَحَدِكُمُ الْيَوْمَ فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ فَيُرْسِلُ اللهُ عَلَيْهِمُ النَّغَفَ فِي رِقَابِهِمْ فَيُصْبِحُونَ فَرْسَى كَمَوْتِ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ ثُمَّ يَهْبِطُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى الْأَرْضِ فَلَا يَجِدُونَ فِي الْأَرْضِ مَوْضِعَ شِبْرٍ إِلَّا مَلَأَهُ زَهَمُهُمْ وَنَتْنُهُمْ فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى اللهِ فَيُرْسِلُ اللهُ طَيْرًا كَأَعْنَاقِ الْبُخْتِ فَتَحْمِلُهُمْ فَتَطْرَحُهُمْ حَيْثُ شَاءَ اللهُ ثُمَّ يُرْسِلُ اللهُ مَطَرًا لَا يَكُنُّ مِنْهُ بَيْتُ مَدَرٍ وَلَا وَبَرٍ فَيَغْسِلُ الْأَرْضَ حَتَّى يَتْرُكَهَا كَالزَّلَفَةِ ثُمَّ يُقَالُ لِلْأَرْضِ أَنْبِتِي ثَمَرَتَكِ وَرُدِّي بَرَكَتَكِ… Ketika Allah subhanahuwata’ala mewahyukan kepada Isa ‘alaihissalam: Sesungguhnya aku mengeluarkan hamba-hamba-Ku yang tidak ada kemampuan bagi seorang pun untuk memeranginya. Maka biarkanlah mereka hamba-hamba-Ku menuju Thuur. Lalu Allah subhanahuwata’ala keluarkan Ya’juj wa Ma’juj dan mereka mengalir dari tiap-tiap tempat yang tinggi. Kemudian mereka melewati danau Thabariyah1, dan meminum seluruh air yang ada padanya. Hingga ketika barisan paling belakang mereka sampai di danau tersebut mereka berkata: “Sungguh dahulu di sini masih ada airnya.” Ketika itu terkepunglah Nabiyullah Isa ‘alaihissallam dan para sahabatnya. Hingga kepala sapi ketika itu lebih berharga untuk mereka daripada seratus dinar kalian sekarang ini. Maka Isa dan para sahabatnya berharap kepada Allah subhanahuwata’ala. Maka Allah subhanahuwata’ala pun mengirim sejenis ulat yang muncul di leher mereka. Maka pagi harinya mereka seluruhnya binasa menjadi bangkai-bangkai dalam waktu yang hampir bersamaan. Kemudian turunlah (dari gunung Thuur) Nabiyullah Isa dan para sahabatnya, maka tidak didapati satu jengkal pun tempat kecuali dipenuhi oleh bangkai dan bau busuk mereka. Maka Nabi Isa ‘alaihissallam pun berharap (berdoa) kepada Allah subhanahuwata’ala. Maka Allah subhanahuwata’ala mengirimkan burung-burung yang lehernya seperti unta, membawa bangkai-bangkai mereka dan kemudian dilemparkan di tempat yang Allah subhanahuwata’ala kehendaki2. Kemudian Allah kirimkan hujan yang tidak menyisakan satu pun rumah maupun kemah, lalu membasahi bumi hingga menjadi licin. Kemudian dikatakan kepada bumi itu: ‘Tumbuhkanlah buahbuahanmu dan kembalilah berkahmu.” (HR. Muslim) Wajib Beriman dengan berita Ya`juj wa Ma`juj Berita tentang Ya`juj wa Ma`juj adalah berita dari Allah subhanahuwata’ala dan Rasul-Nya, sehingga seorang muslim yang beriman wajib menerimanya. Bukankah ciri-ciri orang yang bertakwa adalah beriman kepada hal ghaib yang dikabarkan oleh Allah subhanahuwata’ala dan Rasul-Nya? Dan termasuk hal yang ghaib adalah apa yang akan terjadi pada akhir zaman, termasuk berita akan keluarnya Ya`juj wa Ma`juj? Namun sebagian kaum muslimin, khususnya kaum Mu’tazilah dan para rasionalis atau orang-orang yang terpengaruh oleh mereka, menolak berita-berita hadits yang -menurut anggapan mereka- tidak masuk akal. Mereka menganggap hadits-hadits tersebut hanya akan membuat orang lari dari Islam. Ketika mereka mendengarkan hadits-hadits tentang diangkatnya Nabi Isa ‘alaihissallam dalam keadaan hidup, akan turunnya beliau pada akhir zaman, berita tentang Dajjal – yang sudah ada wujudnya dalam keadaan terbelenggu- atau tentang Ya`juj wa Ma`juj yang masih beranak-pinak dan terus menerus berupaya untuk keluar dari benteng yang dibuat oleh Dzulqarnain, dan lain-lainnya. Mereka benar-benar gelisah, panas dadanya seraya berkata: “Untuk apa hadits-hadits seperti ini disampaikan. Hadits-hadits ini akan menjadikan manusia semakin jauh dari Islam.” Mereka melontarkan olok-olok, celaan, dan berbagai macam ucapan penolakan terhadap hadits-hadits tersebut. Keadaan mereka ini persis seperti yang dikatakan oleh para ulama tentang ahlul bid’ah: Ahmad bin Sinan Al-Qaththan rahimahullahu berkata: ”Tidak ada di dunia ini seorang mubtadi’ (ahli bid’ah) pun kecuali akan membenci ahlil hadits. Jika seseorang mengada-adakan kebid’ahan niscaya akan dicabut kelezatan hadits dari hatinya.” (Aqidatussalaf wa Ashhabul Hadits hal. 300) Abu Nashr bin Sallam Al-Faqih rahimahullahu berkata: “Tidak ada sesuatu yang lebih berat dan lebih dibenci bagi orang-orang mulhid (sesat) daripada mendengarkan hadits dengan riwayat dan sanadnya.” (AqidatusSalaf Ashhabil Hadits hal. 302) Penutup Sebagai nasihat dan peringatan untuk kita dan seluruh kaum muslimin, kami nukilkan beberapa ucapan para ulama dalam masalah ini: Al-Imam Ahmad bin Hambal rahimahullahu menyatakan: “Barangsiapa yang menolak hadits Nabi salallahu’alaihiwassallam, maka dia berada di pinggir jurang kehancuran.” (Thabaqat Al-Hanabilah, 2/11 dan Al-Ibanah, 1/269; lihat Ta’zhimus Sunnah hal. 29) A l – I m a m A l – B a r b a h a r i rahimahullahu menegaskan: “Jika engkau mendengar seseorang mencela riwayat-riwayat (yakni riwayat hadits yang shahih), menolaknya atau menginginkan selainnya, maka curigailah keislamannya dan jangan ragu kalau dia adalah pengekor hawa nafsu, ahlul bid’ah.”(Syarhus Sunnah hal. 51) Abul Qashim Al-Ashbahani rahimahullahu menerangkan: Ahlus Sunnah dari kalangan salaf berkata: “Barangsiapa mencerca riwayat-riwayat hadits, maka sepantasnya untuk dituduh keislamannya.” (Al-Hujjah fi Bayanil Mahajjah 2/248. Lihat Ta’zhimus Sunnah, hal. 29) Al-Imam Az-Zuhri –imamnya para imam pada zamannya- berkata: “Dari Allah subanahuwata’ala keterangannya, Rasulullah sallallahu’alaihiwassalam yang menyampaikannya, maka kewajiban kita adalah menerimanya.” (Aqidatus Salaf Ashhabil Hadits, hal. 249) Beliau berkata juga: “Diriwayatkan dari salaf bahwa kaki Islam tidak akan kokoh, kecuali di atas fondasi at-taslim (yakni menerima dan tunduk pada seluruh ucapan Allah subhanahuwata’ala dan Rasul-Nya, pent.).” (Aqidatus Salaf Ashhabul Hadits hal. 200) Wallahu a’lam. Catatan kaki: 1 Danau Tiberias/Galilea, terletak di wilayah pendudukan Yahudi, tepatnya di barat daya Dataran Tinggi Golan. Merupakan sumber air tawar bagi warga Yahudi-Israel. 2 Dalam riwayat lain, dilemparkan ke laut. (HR. Hakim dalam Mustadrak-nya, dan Al-Imam Ahmad dalam Musnad-nya) Sumber : http://asysyariah.com/mengenal-yajuj-dan-majuj.html ********************* Ya’juj dan Ma’juj Sudah Muncul? Penulis: Al-Ustadz Abulfaruq Ayip Syafruddin Ya`juj dan Ma`juj, bangsa yang nanti akan muncul menjelang hari kiamat memang sudah ada sekarang di sebuah wilayah yang dipagari oleh sebuah “benteng”. Namun benarkah mereka telah berhasil menembus dinding besi dan tembaga yang mengisolir mereka selama ini kemudian mewujud dalam bangsa yang mendiami wilayah Rusia dan negara-negara pecahan Soviet di Asia Tengah dan sebagian Eropa? Dan benarkah mereka adalah bangsa Mongol (Tartar)? Asyrathus Sa’ah (أَشْرَاطُ السَّاعَةِ) mengandung pengertian asy-syarthu (الشَّرْطُ) yang bermakna tanda (al-‘alamah). Bentuk jamaknya asyrath (أَشْرَاطٌ). Tanda sesuatu adalah permulaannya. Misal, seorang komandan, berarti dia adalah orang yang di depan memimpin pasukan (bawahannya). Sedangkan kata as-sa’ah (السَّاعَةُ) secara bahasa memiliki makna satu bagian dari bagian-bagian malam dan siang. Bentuk jamaknya sa’at (سَاعَاتٌ) dan sa’a (سَاعَ). As-Sa’ah menurut istilah syar’i yaitu waktu terjadinya kiamat. Disebut kiamat lantaran cepatnya hisab pada hari itu, atau pada waktu itu manusia terkejut dalam hentakan sesaat, kemudian semua mengalami kematian dalam satu tiupan. (An-Nihayah fi Gharibil Hadits, Lisanul ‘Arab, dan Al-Qamus Al-Muhith. Lihat Asyrathus Sa’ah, karya Yusuf Al-Wabil) Maka, Asyrathus Sa’ah adalah tanda-tanda kiamat yang mendahului tibanya (hari kiamat) serta menunjukkan akan dekatnya. Tanda-tanda kiamat terbagi menjadi dua bagian, yaitu asyrath shughra, yaitu tanda-tanda yang mendahului kiamat dalam rentang waktu yang panjang, seperti pudarnya ilmu (di tengah kehidupan umat, pent.), berkembangnya kebodohan (terhadap agama), merebaknya minuman keras, banyaknya bangunan bertingkat, dan lain-lain. Adapun yang kedua, yaitu asyrath kubra. Ini merupakan tanda-tanda yang berupa kejadian-kejadian besar yang terjadi menjelang hari kiamat. Apa yang terjadi merupakan peristiwa-peristiwa yang luar biasa, seperti kemunculan Dajjal, turunnya Isa ‘alaihissalam, keluarnya Ya`juj dan Ma`juj, serta terbitnya matahari dari barat. (Asyrathus Sa’ah, karya Yusuf Al-Wabil) Al-Qur`an mengungkap fenomena kemunculan Ya`juj dan Ma`juj sebagai bagian dari kejadian-kejadian menjelang hari kiamat. حَتَّىٰٓ إِذَا فُتِحَتۡ يَأۡجُوجُ وَمَأۡجُوجُ وَهُم مِّن ڪُلِّ حَدَبٍ۬ يَنسِلُونَ (96 (97 وَٱقۡتَرَبَ ٱلۡوَعۡدُ ٱلۡحَقُّ فَإِذَا هِىَ شَـٰخِصَةٌ أَبۡصَـٰرُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ يَـٰوَيۡلَنَا قَدۡ ڪُنَّا فِى غَفۡلَةٍ۬ مِّنۡ هَـٰذَا بَلۡ ڪُنَّا ظَـٰلِمِينَ “Hingga apabila dibukakan (dinding) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari kiamat), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): ‘Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zhalim’.” (Al-Anbiya`: 96-97) Juga dalam surat Al-Kahfi ayat 92-99 dinyatakan pula perihal Ya`juj dan Ma`juj: ثُمَّ أَتۡبَعَ سَبَبًا (92 حَتَّىٰٓ إِذَا بَلَغَ بَيۡنَ ٱلسَّدَّيۡنِ وَجَدَ مِن دُونِهِمَا قَوۡمً۬ا لَّا يَكَادُونَ يَفۡقَهُونَ قَوۡلاً۬ (93 قَالُواْ يَـٰذَا ٱلۡقَرۡنَيۡنِ إِنَّ يَأۡجُوجَ وَمَأۡجُوجَ مُفۡسِدُونَ فِى ٱلۡأَرۡضِ فَهَلۡ نَجۡعَلُ لَكَ خَرۡجًا عَلَىٰٓ أَن تَجۡعَلَ بَيۡنَنَا وَبَيۡنَهُمۡ سَدًّ۬ا (94 قَالَ مَا مَكَّنِّى فِيهِ رَبِّى خَيۡرٌ۬ فَأَعِينُونِى بِقُوَّةٍ أَجۡعَلۡ بَيۡنَكُمۡ وَبَيۡنَہُمۡ رَدۡمًا (95 ءَاتُونِى زُبَرَ ٱلۡحَدِيدِ‌ۖ حَتَّىٰٓ إِذَا سَاوَىٰ بَيۡنَ ٱلصَّدَفَيۡنِ قَالَ ٱنفُخُواْ‌ۖ حَتَّىٰٓ إِذَا جَعَلَهُ ۥ نَارً۬ا قَالَ ءَاتُونِىٓ أُفۡرِغۡ عَلَيۡهِ قِطۡرً۬ا (96 فَمَا ٱسۡطَـٰعُوٓاْ أَن يَظۡهَرُوهُ وَمَا ٱسۡتَطَـٰعُواْ لَهُ ۥ نَقۡبً۬ا (97 قَالَ هَـٰذَا رَحۡمَةٌ۬ مِّن رَّبِّى‌ۖ فَإِذَا جَآءَ وَعۡدُ رَبِّى جَعَلَهُ ۥ دَكَّآءَ‌ۖ وَكَانَ وَعۡدُ رَبِّى حَقًّ۬ا (98 وَتَرَكۡنَا بَعۡضَہُمۡ يَوۡمَٮِٕذٍ۬ يَمُوجُ فِى بَعۡضٍ۬‌ۖ وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ فَجَمَعۡنَـٰهُمۡ جَمۡعً۬ا (99 “Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan keduanya, suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata: ‘Hai Dzulqarnain1, sesungguhnya Ya`juj dan Ma`juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan suatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?’ Dzulqarnain berkata: ‘Apa yang telah dikuasakan oleh Rabbku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka bantulah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kalian dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi.’ Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulqarnain: ‘Tiuplah (api itu).’ Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: ‘Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atas besi panas itu.’ Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melubanginya. Dzulqarnain berkata: ‘Ini (dinding) adalah rahmat dari Rabbku, maka apabila telah datang janji Rabbku Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Rabbku itu adalah benar.’ Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain, kemudian ditiup lagi sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya.” Kemunculan Ya`juj dan Ma`juj merupakan satu dari tanda-tanda kiamat besar. Ini sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Al-Imam Muslim rahimahullahu dari Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam muncul di hadapan kami di mana saat itu kami tengah berbincang-bincang. Maka beliau bertanya: “Apa yang kalian perbincangkan?” Mereka (para shahabat) menjawab: “Kami sedang berbincang tentang hari kiamat.” Lantas Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ، فَذَكَرَ الدُّخَانَ، وَالدَّجَّالَ، وَالدَّابَّةَ، وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا، وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَيَأْجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ، وَثَلاَثَةَ خُسُوفٍ: خَسْفٌ بِالْـمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْـمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ، وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنْ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ “Sesungguhnya tidak akan terjadi hari kiamat hingga kalian melihat sebelumnya sepuluh tanda. Kemudian Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan: Muncul Dajjal, binatang, matahari terbit dari barat, Isa bin Maryam turun (ke bumi), Ya`juj dan Ma`juj, tiga khusuf2, yaitu di timur, barat, dan jazirah Arab. Lantas akhir semua itu muncul api yang keluar dari Yaman yang menghalau manusia ke tempat berkumpul mereka.” (Shahih Muslim, Kitabu Al-Fitan wa Asyrathu As-Sa’ah) Bahkan dalam hadits yang berasal dari An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu (dalam Shahih Muslim) disebutkan kemunculan Ya`juj dan Ma`juj ini dalam satu rangkaian dengan kemunculan Dajjal, Isa bin Maryam, lantas muncul Ya`juj dan Ma`juj. Semua peristiwa tersebut adalah peristiwa-peristiwa yang akan mendahului terjadinya hari kiamat. Nampaklah bahwa peristiwa demi peristiwa jelang hari kiamat merupakan peristiwa yang tersusun bagai marjan dalam satu untaian tali. Al-Imam Ahmad rahimahullahu meriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: الْآيَاتُ خَرَزَاتٌ مَنْظُومَاتٌ فِي سِلْكٍ فَإِنْ يُقْطَعِ السِّلْكُ يَتْبَعْ بَعْضُهَا بَعْضًا “Tanda-tanda hari kiamat (bagaikan) marjan yang disusun dalam untaian tali. Bila tali itu putus, maka terikutlah sebagian pada sebagian (lainnya).” (Musnad Ahmad 12: 6-7, hadits no. 7040. Ahmad Syakir rahimahullahu berkata, “Sanadnya shahih.” Al-Haitsami rahimahullahu berkata, “Hadits ini diriwayatkan Ahmad dan di dalamnya terdapat Ali bin Zaid yang bagus haditsnya.” (Majma’uz Zawaid, 7/321. Lihat Asyrathu As-Sa’ah, Yusuf Al-Wabil, hal. 246) Ya`juj dan Ma`juj merupakan anak keturunan Nabi Adam ‘alaihissalam (manusia). Dalil yang menunjukkan mereka dari anak cucu Adam adalah hadits yang diriwayatkan Al-Imam Al-Bukhari rahimahullahu dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: يَقُولُ اللهُ تَعَالَى: يَا آدَمُ. فَيَقُولُ: لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ فِي يَدَيْكَ. فَيَقُولُ: أَخْرِجْ بَعْثَ النَّارِ. قَالَ: وَمَا بَعْثُ النَّارِ؟ قَالَ: مِنْ كُلِّ أَلْفٍ تِسْعَ مِائَةٍ وَتِسْعَةً وَتِسْعِينَ فَعِنْدَهُ يَشِيبُ الصَّغِيرُ ﭽ ﭣ ﭤ ﭥ ﭦ ﭧ ﭨ ﭩ ﭪ ﭫ ﭬ ﭭ ﭮ ﭯ ﭰ ﭱ ﭼ. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، وَأَيُّنَا ذَلِكَ الْوَاحِدُ؟ قَالَ: أَبْشِرُوا فَإِنَّ مِنْكُمْ رَجُلاً وَمِنْ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ أَلْفًا Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Wahai Adam.” Adam menjawab: “Aku sambut panggilan-Mu dan dengan bahagia aku penuhi perintah-Mu, segala kebaikan berada di tangan-Mu. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Keluarkanlah utusan (penghuni) neraka.” Adam bertanya, “Apa utusan (penghuni) neraka itu?” Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Dari setiap 1.000 orang ada 999 orang.” Maka, ketika itu anak-anak kecil rambutnya beruban, yang hamil melahirkan kandungannya, dan kamu lihat manusia mabuk padahal mereka tidak mabuk, akan tetapi karena adzab Allah Subhanahu wa Ta’ala yang teramat keras. Para shahabat bertanya, “Siapa satu yang selamat dari kita itu, wahai Rasulullah?” Beliau jawab, “Bergembiralah, karena kamu hanya seorang sedang dari kalangan Ya`juj dan Ma`juj seribu orang.” (Shahih Al-Bukhari, Kitab Al-Anbiya` Bab Qishshah Ya`juj wa Ma`juj) Berdasar hadits ini pula, Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullahu menyatakan bahwa Ya`juj dan Ma`juj adalah keturunan manusia. Kata beliau, “Hadits ini jelas sekali menyatakan bahwa Ya`juj dan Ma`juj adalah keturunan Adam.” Demikian pula Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullahu dalam Tafsiru Surati Al-Kahfi menyebutkan bahwa dengan hadits ini kita mengetahui kesalahan mereka yang berpendapat Ya`juj dan Ma`juj bukan berujud seperti manusia. Sebagian mereka sangat pendek dan sebagian lagi sangat tinggi tubuhnya. Sebagian telinganya terpentang dan yang lain berlipat. Semuanya merupakan dongeng Israiliyat. Tidak boleh kita membenarkan (begitu saja), bahkan harus dikatakan bahwa sesungguhnya mereka termasuk bani Adam (manusia), hanya saja mereka kemungkinan berbeda seperti perbedaan (di antara) manusia karena keadaan lingkungannya.” Demikian kata Asy-Syaikh Al-Utsaimin rahimahullahu. Karakteristik Ya`juj dan Ma`juj di muka bumi ini adalah melakukan kerusakan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: قَالُواْ يَـٰذَا ٱلۡقَرۡنَيۡنِ إِنَّ يَأۡجُوجَ وَمَأۡجُوجَ مُفۡسِدُونَ فِى ٱلۡأَرۡضِ فَهَلۡ نَجۡعَلُ لَكَ خَرۡجًا عَلَىٰٓ أَن تَجۡعَلَ بَيۡنَنَا وَبَيۡنَهُمۡ سَدًّ۬ا “Mereka berkata, ‘Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya`juj dan Ma`juj itu orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi...” (Al-Kahfi: 94) Kata Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullahu, yang dimaksud Al-Ifsad (membuat kerusakan) di muka bumi mencakup semua perbuatan yang tidak baik dan tidak memperbaiki. Merusak dengan membunuh, merampok atau merampas, penyimpangan, kesyirikan, dan dalam segala hal. Ibnu Katsir rahimahullahu saat memberi penjelasan pada ayat: حَتَّىٰٓ إِذَا فُتِحَتۡ يَأۡجُوجُ وَمَأۡجُوجُ وَهُم مِّن ڪُلِّ حَدَبٍ۬ يَنسِلُونَ “Hingga apabila dibukakan (dinding) Ya`juj dan Ma`juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.” (Al-Anbiya’: 96) disebutkan bahwa (mereka) orang-orang yang cepat dalam berjalan guna membuat kerusakan. Al-Imam Muslim rahimahullahu dalam Shahih-nya meriwayatkan dengan memberi tambahan (pada hadits An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu) setelah lafal “di danau ini pernah ada air” dengan sabda beliau yang artinya: “Kemudian mereka berjalan hingga Gunung Khumar, yaitu gunung di Baitul Maqdis, maka mereka (Ya`juj dan Ma`juj) berkata, ‘Sungguh kita telah membunuh penduduk bumi. Maka, marilah kita bunuh penduduk langit.’ Lalu mereka melepaskan anak panah mereka ke langit, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala kembalikan anak-anak panah mereka itu kepada mereka dengan berlumuran darah. (Shahih Muslim, tambahan hadits no. 2937) Begitulah laku lampah Ya`juj dan Ma`juj. Destruktif, membuat onar, berbuat kerusakan di muka bumi. Timbul pertanyaan, kapan Ya`juj dan Ma`juj muncul? Sudahkah Ya`juj dan Ma`juj muncul di era lalu atau bahkan di zaman sekarang ini? Ada beberapa kalangan yang berpendapat bahwa Ya`juj dan Ma`juj telah ada dewasa ini. Seperti dinukil Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullahu dalam kitabnya Ya`juj wa Ma`juj wa Fitnatu Ad-Dajjal (hal. 21), bahwa Al-Amir Syakib Arsalan dan selainnya berpandangan sesungguhnya Ya`juj dan Ma`juj adalah negara Soviet atau sebagian dari mereka. Tidak diragukan sesungguhnya mereka adalah bagian dari Ya`juj dan Ma`juj. Demikian diungkapkan Al-Amir Syakib Arsalan. Lain halnya dengan Sayyid Quthub. Dia berpendapat, secara tarjih, bukan yakin, bahwa janji Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk melubangi dinding telah terjadi serta Ya`juj dan Ma`juj telah keluar. Mereka adalah bangsa Tartar yang muncul pada abad ke-7 Hijriyah. Mereka telah menghancurkan kerajaan-kerajaan Islam dan menebar kerusakan di muka bumi. (Asyrathu As-Sa’ah, Yusuf Al-Wabil hal. 378) Dalam hadits An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu disebutkan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala memberitahukan kepada Isa ‘alaihissalam akan keluarnya Ya`juj dan Ma`juj yang tidak ada seorang pun mampu memerangi mereka, dan Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan Isa ‘alaihissalam menjauhkan kaum mukminin dari jalan yang ditempuh Ya`juj dan Ma`juj seraya berfirman: “Kumpulkan hamba-hamba-Ku ke gunung Ath-Thur.” (lihat Asyrathu As-Sa’ah, Yusuf Al-Wabil hal. 369) Berdasarkan hadits An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu dalam Shahih Muslim, maka akan nampak bahwa kemunculan Ya`juj dan Ma`juj bersamaan masa dengan kehadiran Isa ‘alaihissalam. Maka apabila Ya`juj dan Ma`juj dinyatakan telah muncul, tentu akan timbul pertanyaan, bagaimana dengan Isa ‘alaihissalam? Asy-Syaikh Muhammad Al-Amin bin Muhammad Al-Mukhtar Asy-Syinqithi rahimahullahu menyatakan setelah beliau rahimahullahu memaparkan hadits An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu yang panjang, “Berdasar hadits shahih ini, sungguh aku telah melihat penjelasan Nabi Shallallahu ‘alahi wa sallam: ‘Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mewahyukan kepada Isa bin Maryam perihal keluarnya Ya`juj dan Ma`juj setelah terbunuhnya Dajjal.’ Barangsiapa yang menyatakan bahwa mereka (Ya`juj dan Ma`juj) adalah Rusia, dan dinding itu telah roboh sejak dulu, maka pendapatnya tersebut menyelisihi apa yang telah dikabarkan Ash-Shadiqu Al-Mashduq (Rasulullah) Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka batil. Karena sesungguhnya, yang menentang kabar Ash-Shadiq adalah pendusta yang membahayakan, sebagaimana dimaklumi. Tidak ada sesuatu yang kuat dalam Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bisa memalingkan hadits (An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu, ed.) ini yang anda telah melihat keshahihan sanadnya serta memberi kejelasan dalil-dalilnya tentang maksud yang dituju. Pada hakekatnya, yang menjadi sandaran bagi orang-orang yang menyatakan bahwa Ya`juj dan Ma`juj adalah Rusia, dan sandaran orang-orang mulhid (atheis) bahwa Ya`juj dan Ma`juj itu tidak ada wujudnya, adalah alasan-alasan logika, yang telah menjadi keyakinan pemiliknya.” (Adhwa`u Al-Bayan fi Idhah Al-Qur`an bi Al-Qur`an, hal. 141-142) Menurut mereka, kalau Ya`juj dan Ma`juj itu sudah ada di balik benteng tersebut, tentu sudah ditemukan lokasinya. Apalagi dengan adanya kemajuan teknologi yang pesat dan alat-alat yang canggih untuk mendeteksi keberadaan mereka. Tapi, karena tidak ada orang yang menemukan mereka atau lokasi mereka, berarti Ya`juj dan Ma`juj belum pernah ada. Logika seperti ini dapat dibantah dengan realita bahwa banyak hal yang masih belum mampu diungkap hakekatnya, secanggih apapun teknologi yang dikuasai manusia. Ruh misalnya. Ruh, yang demikian dirasakan keberadaannya, selalu menyertai, tetapi belum pernah terungkap eksistensi dan substansinya. Maka, yang menjadi salah satu tanda-tanda datangnya hari kiamat besar, yaitu keluarnya Ya`juj dan Ma`juj pada akhir zaman, belum terjadi. Sebab, hadits-hadits yang shahih menunjukkan bahwa Ya`juj dan Ma`juj keluar setelah Isa ‘alaihissalam turun ke bumi. Dialah yang berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar membinasakan Ya`juj dan Ma`juj. Allah Subhanahu wa Ta’ala pun lantas membinasakan dan membuang bangkai mereka ke laut, serta mengamankan negara-negara dan hamba-hamba-Nya dari kejahatan Ya`juj dan Ma`juj. Wallahu ta’ala a’lam. ———————————————– 1 Lihat keterangan tentang Dzulqarnain di Kajian Utama 2 Lihat keterangan tentang khusuf di Kajian Utama Diambil dari Majalah Asy Syariah Vol.IV/No.37/1429/2008 YouTube Channel Lampu Islam: youtube.com/ArceusZeldfer Facebook Page: facebook.com/LampuIslam Label:Akhir Zaman Bagikan artikel di Facebookdi Twitterdi Google+ Disclaimer: Gambar dan video artikel pada website ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini. Situs yang menampilkan informasi dan pengetahuan menarik seputar dunia islam. Tujuan dari situs ini adalah untuk memberikan wawasan tambahan kepada para pembaca mengenai dunia islam. Artikel Terkait Pasukan Utama Dajjal Adalah Kaum Yahudi “Allah tidak menurunkan ke muka bumi -sejak penciptaan Adam as hingga hari Kiamat- fitnah yang lebih dahsyat dari … Konstantinopel Akan Ditaklukkan oleh Bani Ishaq di Akhir Zaman Salah satu isyarat dari Rasulullah s.a.w tentang akhir zaman adalah penaklukkan Konstantinopel untuk yang terakhir… Tanda-tanda Kiamat yang Harus Kita Waspadai Ada tiga tanda fenomenal dari tanda-tanda kiamat yang perlu diantisipasi dewasa ini oleh umat manusia pada umumnya… Apabila Imam Mahdi Diberitakan Sebagai Teroris Oleh: Ustad Ihsan Tanjung Sebagian orang masih bertanya-tanya apa perlunya seorang Muslim memahami tanda-tanda … Apakah ISIS (Daulah Islam Irak dan Suriah) Adalah Tanda Kiamat? Oleh Ustadz Ammi Nur Bait Khutbah Pertama: إِنَّ الحَمْدَ لِلَّهِ ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ … BERLANGGANAN ARTIKEL LAMPU ISLAM Dikirim melalui eMail by sukristiawan

Rabu, 05 April 2017

sukristiawan.com: 31 Tanda akhir zaman

31 Tanda-tanda Akhir Zaman Menurut Al-quran ads Selama beribu-ribu tahun lamanya manusia telah hidup di dunia zaman telah berlalu dan mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan hidup manusia (baca perkembangan islam abad pertengahan) . Islam sendiri meyakini bahwa manusia saat ini tengah hidup di akhir zaman dan hari kiamat atau hari akhir dibangkitkannya manusia akan segera tiba. Meskipun tidak ada yang mengetahui kapan hari kiamat itu akan datang kecuali Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Setiap umat Islam tentunya harus mengimani hari akhir atau hari kiamat tersebut karena pada hari tersebut manusia yang sudah mati akan dibangkitkan kembali dan dihisab amal perbuatannya(baca fungsi iman kepada Allah SWT). Hari kiamat atau yang dikenal dengan hari akhir zaman atau yaumul akhir adalah hari dimana umat manusia akan dibangkitkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dan ditimbang amal perbuatannya. Tanda-tanda Akhir Zaman Meskipun tidak ada seorangpun yang tahu kapan akan datang hari kiamat ada beberapa hal yang menandai bahwa manusia saat ini tengah berada di akhir zaman atau yang dikenal dengan sebutan Asyrath as saah dan kejadiant tersebut terjadi sekali maupun berulang-ulang. Berikut adalah tanda tanda akhir zaman : Diutusnya Nabi Muhammad SAW Rasulullah SAW adalah Rasul penutup yang menandakan bahwa kaum manusia saat ini adalah kaun yang hidup di akhir zaman. Rasul bersabda (baca keutamaan cinta kepada Rasulullah SAW bagi umatnya) ‘(Masa) diutusnya aku dan (hari terjadinya) Kiamat seperti dua (jari) ini’.”(Anas Radhiyallahu ‘Anhu) berkata, “Dan beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam merapatkan jari telunjuk dengan jari tengahnya.” (HR. Muslim). Wafatnya Nabi Muhammad SAW Dalam suatu hadits Rasul bersabda ‘Hitunglah enam (tanda) menjelang datangnya hari Kiamat dan beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan diantaranya : ‘Kematianku’.” (HR. Al-Bukhari). Penaklukan Baitul Maqdis Penaklukan baitul maqdis atau yang dikenal dengan masjidil aqsa di Palestina adalah salah satu tanda akhir zaman khususnya yang terjadi pada tahun ke 16 H sebagaimana yang disebutkan dalam hadits (baca sejarah peradaban islam dan peninggalan sejarah islam) ‘Hitunglah enam (tanda) menjelang datangnya hari Kiamat dan beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan diantaranya : ‘Penaklukan Baitul Maqdis’.” (HR. Al-Bukhari). Mewabahnya Tha’un ‘Amwas Rasul bersabda : “Hitunglah enam (tanda) menjelang datangnya hari Kiamat dan beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan diantaranya : ‘Kemudian banyaknya kematian yang menimpa kalian bagaikan penyakit (qu’ash1) kambing’.” (HR. Al-Bukhari). Ibnu Hajar berpendapat bahwa wabah penyakit tha’un ‘amwas sudah merebak saat masa kekhalifahan ‘Umar bin Khatab atau pasca penaklukan baitul maqdis. Wabah tersebut terjadi pada tahun 18 H dan menewaskan lebih dari 25000 jiwa. Berlimpahnya Harta Hingga Tidak Ada Yang Menerima Sedekah Disebutkan dalam hadits rasulullah tanda akhir zaman yang lain adalah berlimpahnya harta dan sulitnya menemukan orang untuk diberi sedekah. (baca keutamaan bersedekah) “Tidak akan terjadi hari Kiamat hingga harta benda banyak pada kalian, lalu melimpah ruah, sampai-sampai menyusahkan pemilik harta (mencari) orang yang menerima sedekah darinya, dan seorang dipanggil (untuk) menghadapnya, lalu dia berkata, ‘Aku tidak memiliki keperluan terhadapnya’.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Munculnya Beragam Fitnah Fitnah yang dimaksud disini adalah cobaan atau ujian. Sebagaimana tanda ini disebutkan dalam suatu hadits “Sesungguhnya menjelang datangnya hari Kiamat (terjadi) banyak fitnah,bagaikan bagian malam yang gelap gulita. Seseorang yang di pagi hari dalam keadaan beriman, dan di sore harinya menjadi kafir. (Ada) yang di sore harinya dalam keadaan beriman, dan di pagi harinya menjadi kafir. Orang yang duduk di saat itu lebih baik daripada orang yang berdiri, orang yang berdiri di saat itu lebih baik daripada orang yang berjalan, dan orang yang berjalan saat itu lebih baik daripada orang yang berlari. Maka patahkanlah busur-busur kalian, putuskanlah tali-tali busur kalian, dan pukulkanlah pedang-pedang kalian ke batu. Jika (rumah) salah seorang dari kalian dimasuki (fitnah), maka jadilah seperti yang terbaik dari kedua anak Adam (Habil).” (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan al-Hakim) Banyaknya Nabi Palsu Bermunculannya nabi palsu adalah salah satu tanda akhir zama. Pada masa Rasulullah sendiri setelah Rasul wafat ada beberapa orang yang mengaku sebagai nabi diantaranya yaitu Musailamah al kazzab, Thulaihah bin Khuwailid al-Asadi,serta di masa ini juga muncul nabi palsu seperti Mirza ahmad al qadiyani yang berasal dari India. Rasul bersabda “Tidak akan terjadi hari Kiamat hingga dibangkitkan ‘para dajjal (pendusta)’ yang (jumlahnya) mendekati tiga puluh, semuanya mengaku bahwa mereka adalah utusan Allah (Rasulullah).” (HR Bukhari) Tersebarnya Stabilitas Keamanan Tanda akhir zaman yang lainnya adalah rasa aman dalam diri manusia dan keamanan yang terjamin disetiap negara. Rasul bersabda ‘Tidak akan terjadi Kiamat hingga seseorang pengendara (kendaraan)berjalan di antara Irak dan Mekkah tidak merasa takut kecuali (takut) tersesat di jalan’.” (HR Ahmad) Fenomena Api Hijaz Munculnya api Hijaz pada pertengahan abad ke 7 H yakni pada tahun 654 H adalah salah satu pertanda akhir zaman sesuai dengan sabda nabi Muhammad SAW “Tidak akan terjadi hari Kiamat sampai api keluar dari tanah Hijaz yang menerangi leher-leher unta di Bashra.” Peperangan dengan Bangsa Turki Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa Rasululullah SAW bersabda: “Tidak akan terjadi hari Kiamat hingga kaum muslimin memerangi bangsa Turki, yaitu kaum yang wajah-wajahnya seperti tameng yang dilapisi kulit, mereka memakai (pakaian) yang terbuat dari bulu, dan berjalan (dengan sandal) yang terbuat dari bulu.” (HR Muslim) (baca juga perkembangan islam di Eropa) Peperangan dengan Bangsa ‘Ajam Sesungguhnya rasul bersabda bahwa : “Tidak akan terjadi hari Kiamat sampai kalian memerangi bangsa Khuz dan bangsa Karman dari kalangan ‘Ajam, bermuka merah, berhidung-hidung pesek, bermata sipit, wajah-wajah mereka bagaikan tameng yang dilapisi kulit, dan sandal-sandal mereka terbuat dari bulu.” (HR. Al-Bukhari) Hilangnya Amanat Salah satu tanda akhir zaman adalah hilangnya amanat pada suatu kaum. Sesuai dengan hadits Rasulullah ‘Jika amanat telah disia-siakan, maka tunggulah Kiamat.’ (Abu Hurairah ra) bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana amanat itu disia-siakan?’ Beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, ‘Jika urusan diserahkan kepada selain ahlinya, maka tunggulah Kiamat!’.” (HR. Al-Bukhari) sponsored links Diangkatnya ilmu dan fenomena Kebodohan Wafatnya para ulama dan mereka yang berilmu adalah salah satu tanda akhir zaman dan kiamat sudah dekat. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits berikut (baca juga islam dan ilmu pengetahuan) “Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu langsung dari para hamba, tetapi mencabut ilmu dengan mewafatkan para ulama, sehingga ketika tidak tersisa lagi seorang alim, maka manusia akan menjadi orang-orang bodoh sebagai pemimpin, lalu mereka ditanya, kemudian mereka akan memberikan fatwa tanpa ilmu, maka mereka seat lagi menyesatkan orang lain.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim) Banyaknya Pasukan dan Pendukung Kezhaliman Makin maraknya orang dan pendukung kezhaliman adalah salah satu tanda akhir zaman. Rasul bersabda Dua kelompok manusia penghuni neraka yang belum pernah aku lihat, (yaitu) golongan orang-orang yang membawa cemeti seperti buntut sapi, mereka memukuli manusia dengannya ”(HR Muslim) Merebaknya Perzinaan Masalah zina saat ini bukan lagi jadi rahasia besar dan hal yang tabu khususnya di negara barat. Hal ini adalah salah satu pertanda bahwa akhir zaman telah tiba sebagaimana yang disebutkan dalam hadits rasulullah SAW bersabda : (baca juga cara bertaubat dari zina dan amalan penghapus dosa zina) ‘Sesungguhnya diantara tanda-tanda Kiamat adalah ………’ dan beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan diantaranya : ‘Merebaknya perzinaan’.” Merajalelanya praktek riba Riba adalah suatu perbuatan mengambil keuntungan dari harta yang dipinjamkan dan hal ini dilarang dalam islam. Merajalelanya praktek riba yang dilakukan oleh bank modern saat ini adalah salah satu tanda akhir zaman sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut (baca juga cara menghindari riba dan hukum riba dalam islam) Sungguh akan datang suatu zaman pada manusia, seseorang tidak peduli (lagi) dengan (status) kehalalan atau keharaman harta yang ia peroleh” (HR Bukhari) Fenomena anggapan alat musik adalah halal Tanda yang lain adalah musik yang semakin merebak dan orang menganggapnya halal. Sebagaimana disebutkan dalam hadits “Kelak terjadi dari umatku beberapa kaum yang menghalalkan zina, sutra, khamer dan alat-alat musik. Dan sungguh ada beberapa kaum yang akan singgah di suatu pegunungan yang tinggi, pada sore harinya (seorang pengembala) menjambangi mereka dengan membawa hewan ternaknya, mereka didatangi –oleh pengembala fakir itu- untuk suatu kebutuhan, lalu mereka berkata: ‘Kembalilah kepada kami besok.’ Maka di malam harinya Allah (membinasakan) mereka dan hancurlah gunung tersebut, dan merubah sebagian mereka menjadi kera dan babi sampai hari kiamat.” Maraknya peredaran Minuman Keras atau khamer Minuman keras atau minuman beralkohol haram hukumnya dan salah satu tanda akhir zaman adalah merebaknya khamer atau minuman keras tersebut. Sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut (baca juga minuman haram menurut islam) ‘Diantara tanda-tanda Kiamat adalah ………..dan beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan diantaranya : ‘(Maraknya) minuman khamer ’.” (HR Muslim) Berlomba-lomba Menghiasi Masjid Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA bahwa Rasul bersabda : “Sungguh kamu akan menghiasinya (masjid-masjidmu) sebagaimana bangsa Yahudi dan Nashrani menghias (tempat-tempat ibadah mereka).” (HR. Al-Bukhari) Berlomba-lomba Meninggikan Bangunan Saat ini setiap negara dan wilayah berlomba-limba mendirikan gedung yang tinggi dan hal ini adalah salah satu tanda akhir zaman. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits “Dan bahwa engkau (akan) menyaksikan orang yang bertelanjang kaki dan badan, lagi miskin yang mengembala domba, berlomba-lomba meninggikan bangunan.” (HR Muslim) Budak Wanita Melahirkan Tuannya Tanda selanjutnya adalah adanya seorang wanita yang melahirkan tuannya, maksudnya adalah sang ibu nantinya akan melayani anak yang ia lahirkan seperti tuannya. Seperti yang disebutkan dalam hadits “Aku kabarkan kepadamu tentang tanda-tandanya, (yaitu) jika seorang budak wanita melahirkan tuannya.” (Muttafaqun ‘Alaihi) Maraknya Pembunuhan Banyaknya kasus pembunuhan keji yang terjadi saat ini adalah salah satu pertanda akhir zaman yang disebutkan dalam hadits berikut “Tidak akan datang hari Kiamat hingga banyak al-harj.” Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah al-harj itu?” Beliau menjawab, “Pembunuhan, pembunuhan.” (HR. Muslim). Zaman Semakin Singkat Semakin cepatnya waktu berlalu adalah salah satu pertanda bahwa kiamat sudah semakin dekat/ Dari Abu Hurairah RA, “Rasulullah SAW bersabda : “Tidak akan terjadi hari Kimat hingga zaman semakin singkat, maka jadilah setahun bagaikan sebulan, sebulan bagaikan sepekan, sepekan bagaikan hari jum’at seperti sehari, sehari bagaikan sejam, dan sejam bagaikan seperti terbakarnya pelepah pohon kurma (cepat sekali, pent.).” (HR Ahmad, at-Tirmidzi, dan Al-Albani meshahihkannya). Pasar Semakin berdekatan Semakin merebaknya pasar atau tempat berjual beli adalah salah satu tanda akhir zaman. Rasul bersabda “Tidak akan terjadi hari Kiamat hingga muncul berbagai fitnah, banyaknya kebohongan dan berdekatannya pasar.” (HR. Ahmad) Fenomena Kemusyrikan Sesungguhnya rasul bersabda dan menyebutkan bahwa salah satu pertanda akhir zaman adalah banyaknya fenomena kemusyrikan atau orang yang menyekutukan Allah SWT sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut (baca syirik dalam islam) “Jika pada umatku pedang telah diletakkan, maka ia tidak akan pernah diangkat darinya sampai hari Kiamat, dan tidak akan terjadi hari Kiamat hingga beberapa kabilah dari umatku mengikuti kaum musyrikin, dan beberapa kabilah dari umatku menyembah berhala.” Sponsors Link Menjamurnya Perbuatan dan Ucapan Keji atau Fasha, Putusnya Silaturahmi, dan Buruknya Hubungan antar tetangga Tanda akhir zaman yang lainnya adalah orang semakin mudah berbuat dan berkata keji, semakin mudahnya memutus silaturahmi dan hubungan antar tetangga yang buruk, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits berikut “Tidak akan terjadi hari Kiamat hingga muncul (banyak) perbuatan dan perkataan keji, pemutusan silaturahmi, dan jeleknya hubungan bertetangga.” Orangtua Bergaya Anak Muda Tanda akhir zaman ini banyak kita temui saat ini, para orangtua yang berpakaian dan bertingkah laku seperti anak muda. Hal ini disebutkan dalam hadits berikut ‘Akan ada di akhir zaman satu kaum yang menyemir rambut mereka dengan warna hitam bagaikan dada burung merpati, mereka tidak akan pernah mencium harumnya surga’.” (HR. Ahmad). Maraknya kekikiran Semakin banyak orang kikir dan merebaknya kebakhilan adalah salah satu tanda akhir zaman yang disebutkan dalam hadits berikut “Zaman semakin berdekatan, amal berkurang dan kekikiran dilemparkan (ke dalam hati).” (HR. Al-Bukhari) Maraknya Perdagangan Perdagangan yang banyak dipraktekkan saat ini adalah salah satu tanda akhir zaman yang disebutkan oleh rasulullah SAW “Menjelang datangnya hari Kiamat, salam hanya diucapkan kepada orang-orang tertentu, dan merebaknya perdagangan hingga seorang wanita turut serta (bersama) suaminya dalam berdagang.” Banyaknya Peristiwa Gempa Bumi Bumi yang didiami oleh manusia semakin tua dan pergeseran lempeng benua yang menua membuat gempa semakin sering terjadi. Hal ini adalah salah satu tanda akhir zaman. Rasulullah SAW bersabda “Tidak akan terjadi hari Kiamat hingga terjadi banyak peristiwa gempa bumi.” (HR. Al-Bukhari) Banyaknya Orang-Orang yang Ditenggelamkan ke Dalam Bumi, Diubah Raut Wajahnya dan Dilempar Batu Tanda terakhir yang menjadi pertanda datangnya kiamat semakin dekat, disebutkan dalam hadits berikut ini “Akan ada pada akhir umatku (orang-orang) yang ditenggelamkan ke dalam bumi, dirubah rawut wajahnya, dan dilempari (batu).” Aisyah Radhiyallahu ‘Anha berkata: ‘Aku bertanya, (Wahai Rasulullah, apakah kami akan dibinasakan sementara masih ada orang-orang soleh ditengah-tengah kami?. Beliau menjawab, “Benar, ketika kemaksiatan telah merajalela.” Demikian tanda-tanda akhir zaman yang telah terjadi dan berlangsung hingga saat ini. Untuk itulah seorang umat muslim harus senantiasa waspada dan meningkatkan ibadahnya kepada allah SWT karena kiamat pasti akan datang meskipun tanda-tanda kiamat besar belum nampak. ads *Jika artikel ini bermanfaat, mohon di share by sukristiawan.

sukristiawan.com:Wasilah wasilah surat surat alquran

FADHILAH BEBERAPA SURAT DALAM AL-QUR`AN Pendahuluan Alhamdulillah, pada kesempatan ini kita diberi kesempatan oleh Allah untuk membahas keutamaan beberapa surat yang ada dalam al-Qur`an, kita telah mengetahui bersama bahwa Al-Qur’an yang di wahyukan Allah adalah terdiri dari 30 juz. Semua surat dari Al-Fatihah sampai An-Nas, jelas memiliki keutamaan yang setiap umat Islam wajib mengamalkannya. Alloh tidak membedakan tentang kelebihan dan keutamaan setiap surat atau ayat dalam Al-Qur’an. ” Tiadalah kami alpakan (diskriminasikan) sesuatupun didalam Al Kitab ( Al-Qur’an ) ” ( Al An’aam : 38 ). Hanya manusia yang belum mengkajinya secara mendalam. Tetapi ada beberapa surat dan ayat yang mempunyai keutamaan tertentu berdasarkan petunjuk dari Nabi. Oleh karena itu sangat dianjurkan agar umat Islam senantiasa membaca Al-Qur’an. Dan kalau sanggup hendaknya menghatamkan Al-Qur’an setiap pekan sekali, atau sepuluh hari sekali, atau dua puluh hari sekali atau khatam setiap bulan sekali. Sebelum melanjutkan pada pembahasan ini, perlu diketahui bahwa penulis dalam pembahasan ini hanya menulis mengenai keutamaan surat dan membacanya, dan akan membagikan antara hadits-hadits yang soheh dan yang lemah. Akan tetapi yang berkenaan dengan ayat akan dibahas pada pembahasan yang lain. Pengertian surat Surah adalah sejumlah ayat al-Qur’an yan mempunyai permulaan dan kesudahan, Jumlah surah al-Quran ada 114 surah. Adapun jumlah ayatnya sebanyak 6200 lebih namun kelebihanya ini masih diperselisihkan. Dan surah yang terpanjang adalah surat al Baqarah. Macam-macam surat Surat-surat Qur`an itu ada empat bagian: At Tiwal ada tujuh surah, yaitu baqarah, Ali Imran, an Nisa`, Al Maidah, An’am, A’raf dan yang ketujuh ad yang mengatakan anfal dan bara’ah sekaligus karena tidak dipisah dengan basmalah diantra keduanya. Dan dikatakan pula bahwa yang ketujuh adalah surah Yunus. Al mi’un, yaitu surah-surah yang ayat-ayatnya lebih dari seratus atau sekitar itu. Al Matsani, yaitu surah-surah yang jumlah ayatnya di bawah al Mi’un. Dinamakan masani karena surah itu di ulang-ulang bacaanya lebih banyak dari at tiwal dam al mi’un. Al mufasal, dikatakan bahwa surah–surah ini dimulai dari surah qof, ada pula yang mengatakan di mulai dari surat al hujurat, juga ada yang mengatakan dimulai dari surat yang lain. Mufasal di bagi menjadi tiga: Tiwal ,ausat dan qisar. Mufassal tiwal dimulai dari surat Qaf atau hujurat sampai dengan Amma atau buruj. Al mufasal ausat dimulai dari surah Amma atau buruj sampaidengan duha atau lam yakun. Dan mufasal qisar dimiulai dari dhuha atau lam yakun sampai dengan surah Qur’an terakhir. Dinamakan mufasal, karena banyaknya fasl (pemisah) diantara surah-surah tersebut dengan basmalah. Keutamaan surat, dengan dalil yang shoheh Surat Al-Fatihah Rasulullah bersabda: عن أبي سعيد بن المعلى قال كنت أصلي فدعاني النبي صلى الله عليه و سلم فلم أجبه قلت يا رسول الله إني كنت أصلي قال ( ألم يقل الله { استجيبوا لله وللرسول إذا دعاكم } . ثم قال ألا أعلمك أعظم سورة في القرآن قبل أن تخرج من المسجد ) . فأخذ بيدي فلما أردنا أن نخرج قلت يا رسول الله إنك قلت ( لأعلمنك أعظم سورة من القرآن ) . قال ( { الحمد لله رب العالمين } . هي السبع المثاني والقرآن العظيم الذي أوتيته ) Dari abu sa’id rafi’ bin al-Mu’alla ia berkata: Rasulullah bersabda kepadaku: “Maukah aku ajari kamu surat yang paling agung di dalam al-qur`an sebelum kamu belajar dari masjid?” lalu beliau belajar tanganku, dan ketika kami hendak keluar, aku berkata: “wahai rasulullah, tadi engkau mengatakan bahwa engkau akan mengajarkanku surat yang paling agung dalam al-qur`an?” beliau bersabda: I”Alhamdulillahi Rabbil ‘AlaminI yang serupa dan diulang-ulang serta al-qur`an yang agung yang diberikan kepadaku”.(HR. al-Bukhari). Surat Al-Baqarah Rasulullah bersabda: عن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال لا تجعلوا بيوتكم مقابر إن الشيطان ينفر من البيت الذي تقرأ فيه سورة البقرة Dari abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda: “janganlah kalian menjadikan rumah kalian bagaikan perkuburan. Sesungguhnya syaitah lari dari rumah yang sibacakan padanya surat Al-Baqarah.”(HR. Muslim). Surat Al-Kahfi Rasulullah bersabda: من حفظ عشر آيات من أول سورة الكهف عصم من الدجال “Barangsiapa yang menghafal 10 ayat dari surat al-kahfi akan dililndungi dari dajjal.” (HR. Muslim) Surat Al-Fath Rasulullah bersabda: أن رسول الله صلى الله عليه و سلم كان يسير في بعض أسفاره وعمر بن الخطاب يسير معه ليلا فسأله عمر عن شيء فلم يجبه رسول الله صلى الله عليه و سلم ثم سأله فلم يجبه ثم سأله فلم يجبه فقال عمر ثكلتك أمك نزرت رسول الله صلى الله عليه و سلم ثلاث مرات كل ذلك لا يجيبك قال عمر فحركت بعيري حتى كنت أمام الناس وخشيت أن ينزل في قرآن فما نشبت أن سمعت صارخا يصرخ بي قال فقلت لقد خشيت أن يكون نزل في قرآن قال فجئت رسول الله صلى الله عليه و سلم فسلمت عليه فقال ( لقد أنزلت علي الليلة سورة لهي أحب إلي مما طلعت عليه الشمس ) . ثم قرأ { إنا فتحنا لك فتحا مبينا } Bahwasanya Rasulullah SAW sedang berjalan ketika safar bersama Umar bin Khaththab pada malam hari, kemudian Umar bin Khaththab bertanya tentang sesuatu, dan tidak dijawab oleh Rasulullah, kemudian bertanya lagi, dan tidak dijawab, kemudian bertanya lagi dan tidak dijawab, kemudian umar berkata: duhai malangnya engkau wahai Umar(dia berkata pada dirinya sendiri) kamu telah bertanya kepada Rasulullah sebanyak tiga kali, tapi semuanya tidak dijawab, kemudian Umar berkata: kemudian aku menggerakkan tungganganku sampai pergi kedepan banyak orang dan aku takut dengan kejadisn itu akan turun al-Qur`an, dan tidak lama kemudian ada suara yang memanggilku, kemudian aku berkata: aku sangat hawatir dengannya akan turun al-Qur`an, kemudian aku mendatangi Rasulullah dan mengocapkan salam kepadanya kemudian beliau berkata: Tadi malam telah turun kepadaku satu surat yang mana lebih aku sukai dari terbitnya matahari, kemudian beliau membacakan: Inna fatahna laka fathan mubiina. (HR. Bukhari) Surat Al-Ikhlas Rasulullah bersabda: أن رجلا سمع رجلا يقرأ { قل هو الله أحد } . يرددها فلما أصبح جاء إلى رسول الله صلى الله عليه و سلم فذكر ذلك له وكأن الرجل يتقالها فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم ( والذي نفسي بيده إنها لتعدل ثلث القرآن ) Dari abu said al-hudri juga bahwa ada seseorang mendengar orang alian membaca surat al-ikhlas secara berulang-ulang. Keesokan harinya ia dating kepada rasulullah dan menceritakan kejadian tersebut seakan-akan ia menganggapnya remeh. Maka Rasulullah bersabda: “demi dzat yang diriku ada di tangan-Nya, sesungguhnya ia sebanding dengan sepertiga al-Qur`an.” (HR. al-Bukhari) Surat an-Nas dan al-Falaq Rasulullah bersabda: عن عقبة بن عامر قال: قال رسول الله صلى الله عليه و سلم ألم تر آيات أنزلت الليلة لم ير مثلهن قط ؟ قل أعوذ برب الفلق وقل أعوذ برب الناس Dari ‘Uqbah bin ‘Amir bahwa rasulullah bersabda: “Tidakkah kamu memperhatikan ayat-ayat yang baru diturunkan tadi malam yang tidak ada sesuatupun yang semisal dengannya? Qul A’uudzu bi rabbil Falaq, dan Qul A’uudzu bi rabbin Naas.” (HR. Muslim) Surat Al-A’raf Rasulullah bersabda: “… عن أبى عبد الله عليه السلام قال: مَن قرأ سورة الأعراف فى كل شهر كان يوم القيامة من الذين لا خوف عليهم ولا هم يحزنون، فإن قرأها فى كل جمعة كان ممن لا يُحاسَب يوم القيامة لأن فيها محكماً، فلا تدعوا قراءتها فإنها تشهد يوم القيامة لمن قرأها”. “Dari abi Abdullah ‘Alaihis Salam berkata: barangsiapa yang membaca surat al-a’raf pada setiap bulan maka pada hari kiamat dia tidak akan termasuk orang yang tidak memiliki rasa takut dan sedih, dan apabila dibaca pada setiap jum’at maka pada hari kiamat termasuk orang yang tidak dihisab karena didalamnya terdapat ayat yang muhkam, maka dari itu jangan kalian meninggalkan untuk membacanya, dikarenakan surat ini akan menjadi saksi pada hari kiamat bagi yang membacanya” (HR. bukhari) Surat al-Mulk ”Dari Abu Hurairah dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam, beliau bersabda:”Sesungguhnya ada satu surat yang berjumlah tiga puluh ayat yang memberikan syafa’at kepada yang menghafalkannya sampai ia diampuni, itu adalah surat atTabarak (Al Mulk).”Hadits di atas diriwayatkan oleh penyusun kitab Sunan yang empat dari hadits Syu’bah. Dan Imam at Tirmidzi berkata, “Hadits ini hasan shahih.” Berikut adalah beberapa dalil yang menunjukkan tentang keutamaan surat dalam al-Qur`an dengan dalil-dalil yang soheh, namun sekarang banyak sekali hadits-hadits yang berkenaan dengan keutamaan surat ini dengan dalil-dalil yang dho’if(lemah). Diantaranya adalah sebagai berikut: Bererapa hadits yang lemah mengenai keutamaan surat Surat Ali Imran, hadits ini adalah derajadnya maudhu’ dari Ubai bin Ka’ab من قرأ سورة آل عمران أعطي بكل آية منها أماناً على جسر جهنم “Barangsiapa yang membaca surat ali imran, maka setiap ayat akan memberi keamanan pada waktu melewati titian jahannam”(HR. Baidhowi) Surat al-A’raf, derajad haditsnya adalah maudhu’ مَنْ قرأ سورة الأعراف جعل الله يوم القيامة بينه وبين إبليس سداً، وكان آدم شفيعاً له يوم القيامة “Barangsiapa yang membaca surat al-A’raf maka Allah akan menjadikan diantaranya dengan iblis penghalang, dan adam akan member syafa’at pada hari kiamat” (HR. Baidhowi) Surat al-Jatsiyah, derajad haditsnya adalah maudhu’ مَنْ قرأ سورة حم الجاثية، ستر الله عورته، وسكّنَ روعته يوم الحساب “Barangsiapa yang membaca surat al-jatsiyah, niscaya allah akan menutup auratnya dan akan menghilangkan kepanikannya pada hari perhitungan(yaumul hisab)” (HR. Baidhowi) Surat Yasin, dalam masalah keutamaan surat yasin ini sebenarnya banyak sekali hadits dho’if yang menyebutkannya, diantaranya adalah: عن أبى هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ” من قرأ يس في ليلة أصبح مغفورا له، ومن قرأ الدخان ليلة الجمعة أصبح مغفورا له Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda: “Siapa yang membaca surat Yasin dalam suatu malam, maka ketika ia bangun pagi hari diampuni dosanya dan siapa yang membaca surat Ad-Dukhan pada malam Jum’at maka ketika ia bangun pagi hari diampuni dosanya.” (Ibnul Jauzi, Al-Maudhu’at, 1/247). Penutup Demikianlah yang dapat kami jelaskan mengenai beberapa keutamaan surat dalam al-Qur`an. Harapan kami hendaknya kita selalu membaca al-Qur`an secara keseluruhan, baik itu yang telah disebutkan keumamaannya ataupun tidak, dikarenakan membacanya adalah banyak pahala yang kita peroleh. Sebagaimana samda nabi: “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari al-Qur-an, akan mendapatkan suatu kebaikan. Sedang satu keba-ikan akan dilipatkan sepuluh kali lipat. Aku tidak berkata, Alif laam miim, satu huruf. akan tetapi alif satu huruf, laam satu huruf dan miim satu huruf. [HR. At-Tirmidzi (no. 2910). Lihat pula Shahih at-Tirmidzi (III/9) dan Shahih al-Jaami’ush Shaghir (no. 6469), dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu] Semoga tulisan ini bermanfaat, wallahu a’lam bis-showab. Advertisements Related Sebab Ditolaknya Do’aIn "AQIDAH" by sukristiawan.

sukristiawan.com:Surat Al Kahfi dan Terjemah Bahasa Indonesia

sukristiawan.com:Surat Al Mulk dan Terjemah Bahasa Indonesia

sukristiawan.com:Surat Al Waqiah dan Terjemah Bahasa Indonesia

sukristiawan.com:Surat Yasin dan Terjemah Bahasa Indonesia

sukristiawan.com:Surat Ar Rahman dan Terjemah Bahasa Indonesia

Selasa, 04 April 2017

sukristiawan.com:Rahasia dibalik shalat 5 waktu.

su

sukristiawan.com:Rahasia dibalik shalat 5 waktu.

su

sukristiawan.com:Rahasia dibalik shalat 5 waktu.

su

sukristiawan.com:Surat Al Waqi'ah Dan Terjemah Bicara Hari Kiamat

sukristiawan.com:Surat Al Waqi'ah Dan Terjemah Bicara Hari Kiamat

sukristiawan.com:Surat Al Mulk Dan Terjemah Bicara Siksa Neraka Sa'ir

sukristiawan.com:Surat Al Mulk Dan Terjemah Bicara Siksa Neraka Sa'ir

sukristiawan. com:Dr Zakir Naik mengungkapkan bahwa jumlah misionaris saat ini mencapai satu juta orang*. Di antara mereka, ada yang tugasnya berkeliling untuk mendangkalkan aqidah umat Islam. Salah satu caranya, memulai dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini.

Dr Zakir Naik mengungkapkan bahwa jumlah misionaris saat ini mencapai satu juta orang*. Di antara mereka, ada yang tugasnya berkeliling untuk mendangkalkan aqidah umat Islam.

Salah satu caranya, memulai dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini.

Pertanyaan Pertama

“Apakah dijelaskan dalam Al Quran bahwa Injil adalah firman Tuhan?”

Biasanya muslim yang ditanya demikian akan langsung menjawab, “Ya, disebutkan”

“Kalau begitu mengapa engkau tidak mengikuti Injil?”

Pertanyaan Kedua

“Berapa banyak nama Nabimu (Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam) disebutkan dalam Al Quran?”

Muslim yang tahu akan menjawab, “Lima kali. Empat kali dengan nama Muhammad dan satu kali dengan nama Ahmad”

“Berapa banyak nama Yesus Kristus (Isa ‘alaihi salam) disebutkan dalam Al Quran?”

Muslim yang tidak tahu, akan diberitahu oleh misionaris yang mempelajari Al Quran itu. Bahwa Isa disebutkan 25 kali.

“Mana yang lebih besar, Muhammad yang disebutkan lima kali atau Yesus yang disebutkan 25 kali dalam Al Quran?” demikian pertanyaan misionaris berikutnya.

Pertanyaan Ketiga

“Apakah Nabi Muhammad punya ayah dan punya ibu?”

“Ya”

“Apakah Isa (Yesus) dilahirkan dengan ibu dan ayah?”

“Isa memiliki ibu tetapi tidak memiliki ayah”

“Mana yang lebih hebat, orang yang dilahirkan dengan cara biasa dengan adanya ibu dan ayah atau yang terlahir tanpa ayah?”

Pertanyaan Keempat

“Apakah Nabi Muhammad memiliki mukjizat?”

“Ya”“Apakah Nabi Muhammad bisa menghidupkan orang mati?”

“Tidak” (Karena dalam Al Quran dan hadits tidak disebutkan mukjizat itu)

“Apakah Isa bisa menghidupkan orang mati?”

“Ya” (salah satu mukjizat Nabi Isa, dengan izin Allah, bisa menghidupkan orang mati)

“Mana yang lebih hebat, yang tidak bisa menghidupkan orang mati atau yang bisa menghidupkan orang mati?”

Pertanyaan kelima

“Apakah Nabimu Muhammad sekarang secara fisik meninggal atau hidup?”

“Meninggal”

“Apakah Yesus (Isa) sekarang meninggal atau masih hidup?”

“Masih hidup” “Mana yang lebih hebat, yang sudah meninggal atau yang masih hidup hingga sekarang?”

*Pertanyaan-pertanyaan itu membuat banyak muslim yang tidak memahami Al Quran menjadi bingung*. Namun, sebenarnya semuanya hanya pertanyaan licik misionaris.

*Jawabannya sudah ada dalam Al Quran.*

Jawaban atas Pertanyaan Misionaris (1)

Di antara cara untuk mendangkalkan aqidah, bahkan sampai memurtadkan, misionaris menggunakan sejumlah pertanyaan.

*Dr Zakir Naik membeberkan lima pertanyaan utama yang biasa dipakai para misionaris. Berikut ini pertanyaan tersebut dan jawabannya:*

Pertanyaan Pertama

“Apakah dijelaskan dalam Al Quran bahwa Injil adalah firman Tuhan?”

Biasanya muslim yang ditanya demikian akan langsung menjawab, “Ya, disebutkan”

“Kalau begitu mengapa engkau tidak mengikuti Injil?”

*Jawaban atas Pertanyaan Pertama*

Al Quran memang mengatakan Injil adalah kitab Allah sebagaimana Taurat juga kitab Allah. Al Quran membenarkan keduanya, sebagaimana tercantum dalam Surat Ali Imran ayat 3.

نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ

“Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil” (QS. Ali Imran: 3)

Jadi Injil dibenarkan Al Quran sebagai kitab yang telah diturunkan sebelumnya. Bukan berarti harus diikuti, sebagaimana Taurat juga dibenarkan sebagai kitab yang telah diturunkan sebelumnya tetapi tidak untuk diikuti.Bahkan seharusnya, orang yang percaya pada Taurat dan Injil, mereka mengikuti Al Quran sebagaimana orang yang berpegang pada sesuatu akan mengikuti update terbaru dari sesuatu itu.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ آَمِنُوا بِمَا نَزَّلْنَا مُصَدِّقًا لِمَا مَعَكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَطْمِسَ وُجُوهًا فَنَرُدَّهَا عَلَى أَدْبَارِهَا أَوْ نَلْعَنَهُمْ كَمَا لَعَنَّا أَصْحَابَ السَّبْتِ وَكَانَ أَمْرُ اللَّهِ مَفْعُولًا

“Hai orang-orang yang telah diberi Alkitab, berimanlah kamu kepada apa yang telah Kami turunkan (Al Quran) yang membenarkan kitab yang ada pada kamu...” (QS. An Nisa’: 47)

Selain itu, Injil yang dibenarkan Al Quran adalah Injil yang otentik. Injil pada zaman Nabi Isa sebelum diubah oleh para pemalsu. Adapun Injil yang ada sekarang, telah beberapa kali mengalami perubahan, misalnya pada Persidangan Nicea pada tahun 325 M. Pada tahun 1881 dirilis Injil King James Version (KJV) yang merevisi beberapa hal yang dianggap bertentangan. Pada tahun 1952 dirilis Revised Standard Version (RSV) atas dasar ditemukannya beberapa cacat pada KJV.

Pertanyaan Kedua

“Berapa banyak nama Nabimu (Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam) disebutkan dalam Al Quran?”

Muslim yang tahu akan menjawab, “Lima kali. Empat kali dengan nama Muhammad dan satu kali dengan nama Ahmad”

“Berapa banyak nama Yesus Kristus (Isa ‘alaihi salam) disebutkan dalam Al Quran?”

Muslim yang tidak tahu, akan diberitahu oleh misionaris yang mempelajari Al Quran itu. Bahwa Isa disebutkan 25 kali.

“Mana yang lebih besar, Muhammad yang disebutkan lima kali atau Yesus yang disebutkan 25 kali dalam Al Quran?” demikian pertanyaan misionaris berikutnya.

Jawaban atas Pertanyaan Kedua

Nabi Isa ‘alaihis salam memang disebutkan dalam Al Quran lebih banyak daripada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Namun, penyebutan yang lebih banyak itu tidak menunjukkan siapa yang lebih besar atau lebih agung.

Nabi Musa, bahkan disebutkan lebih banyak lagi. Nama Nabi Musa disebutkan sebanyak 124 kali dalam Al Quran. Di Surat Al Baqarah 13 kali, di Surat Ali Imran 1 kali, di Surat An Nisa’ 2 kali, di Surat Al Maidah 3 kali, di Surat Al An’am 2 kali, di Surat Al A’raf 18 kali, di Surat Yusuf 7 kali, di Surat Hud 3 kali, di Surat Ibrahim 3 kali, di Surat Al Isra’ 2 kali, di Surat Al Kahfi 2 kali, di Surat Maryam 1 kali, di Surat Thaha 16 kali, di Surat AL Anbiya’ 1 kali, di Surat Al Hajj 1 kali, di Surat Al MU’minun 2 kali, di Surat Asy Syu’ara’ 8 kali, di Surat An Naml 3 kali, di Surat Al Qashash 17 kali, di Surat AL Ankabut 1 kali, di Surat As Sajdah 1 kali, di Surat Al Ahzab 1 kali, di Surat Ash Shafat 2 kali, di Surat Ghafir 5 kali, di Surat Fushilat 1 kali, di Surat Az Zukhruf 1 kali, di Surat AL Ahqaf 2 kali, di Surat Adz Dzariyat 1 kali, di Surat An Najm 1 kali, di Surat Ash Shaf 1 kali, dan di Surat An Naziat 1 kali.Nah, jika karena disebutkan lebih banyak dalam Al Quran kemudian otomatis lebih agung, apakah orang-orang Nasrani mau mengakui bahwa Nabi Musa lebih agung daripada Nabi Isa?

Bahkan, jika karena disebutkan lebih banyak dalam Al Quran kemudian dianggap menjadi Tuhan, apakah orang-orang Nasrani mau mengakui bahwa Musa adalah Tuhan?

Satu hal lagi, Al Quran hampir selalu menyebut Nabi Isa lengkap dengan bin Maryam. Hanya 4 kali nama Nabi Isa disebut sendirian tanpa bin Maryam yaitu pada Surat Ali Imran ayat 52, Ali Imran ayat 55, Ali Imran ayat 59, dan Az Zukhruf ayat 63. Selebihnya selalu disebut Isa bin Maryam. Untuk menegaskan bahwa Isa adalah anak Maryam, bukan anak Tuhan sebagaimana klaim kaum Nasrani.

Pertanyaan Ketiga

“Apakah Nabi Muhammad punya ayah dan punya ibu?”

“Ya”

“Apakah Isa (Yesus) dilahirkan dengan ibu dan ayah?”

“Isa memiliki ibu tetapi tidak memiliki ayah”

“Mana yang lebih hebat, orang yang dilahirkan dengan cara biasa dengan adanya ibu dan ayah atau yang terlahir tanpa ayah?”

Jawaban atas Pertanyaan Ketiga

Nabi Isa memang tidak memiliki ayah. Namun, bukan berarti lebih hebat daripada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Apalagi jika kemudian dijadikan tuhan, sama sekali keliru.

Sekarang saya tanya, mana yang lebih hebat, Isa yang lahir tanpa ayah atau Adam yang tanpa ayah dan tanpa ibu? Jika Isa lahir tanpa ayah kemudian dijadikan tuhan, seharusnya Adam lebih berhak untuk dijadikan tuhan karena tidak memiliki ayah dan tidak memiliki ibu.

Al Quran menjelaskan penciptaan Isa dan Adam sebagai berikut:

إِنَّ مَثَلَ عِيسَى عِنْدَ اللَّهِ كَمَثَلِ آَدَمَ خَلَقَهُ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ

“Sesungguhnya misal (penciptaan Isa di sisi Allah adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seoang manusia), maka jadilah ia” (QS. Ali Imran: 59)

Karena lahir tanpa ayah, orang Kristen juga menyebut Yesus anak Tuhan. Dalam Yohanes 6:67-69, Yesus disebut anak tuhan oleh Petrus. Karena disebut anak tuhan, lantas dituhankan. Padahal ada banyak orang yang disebut “anak Tuhan” dalam Injil. Adam adalah anak Tuhan, Efraim adalah anak Tuhan, Ezra adalah anak Tuhan. Semua orang yang dituntun Tuhan adalah anak-anak Tuhan. Jadi anak Tuhan adalah kata yang digunakan dalam Injil yang artinya seseorang yang mengikuti ajaran Tuhan.Jika orang Kristen masih ngotot menjadikan Yesus sebagai Tuhan, carilah di Injil pernyataan Yesus yang mengatakan “Akulah Tuhan” atau “Sembahlah aku.” Niscaya tidak akan pernah ketemu.

Pertanyaan Keempat

“Apakah Nabi Muhammad memiliki mukjizat?”

“Ya”

“Apakah Nabi Muhammad bisa menghidupkan orang mati?”

“Tidak” (Karena dalam Al Quran dan hadits tidak disebutkan mukjizat itu)

“Apakah Isa bisa menghidupkan orang mati?”

“Ya” (salah satu mukjizat Nabi Isa, dengan izin Allah, bisa menghidupkan orang mati)

“Mana yang lebih hebat, yang tidak bisa menghidupkan orang mati atau yang bisa menghidupkan orang mati?”

Jawaban atas Pertanyaan Keempat

Salah satu mukjizat Nabi Isa ‘alaihis salam adalah menghidupkan orang mati. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَرَسُولًا إِلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنِّي قَدْ جِئْتُكُمْ بِآَيَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ أَنِّي أَخْلُقُ لَكُمْ مِنَ الطِّينِ كَهَيْئَةِ الطَّيْرِ فَأَنْفُخُ فِيهِ فَيَكُونُ طَيْرًا بِإِذْنِ اللَّهِ وَأُبْرِئُ الْأَكْمَهَ وَالْأَبْرَصَ وَأُحْيِي الْمَوْتَى بِإِذْنِ اللَّهِ وَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا تَأْكُلُونَ وَمَا تَدَّخِرُونَ فِي بُيُوتِكُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَةً لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

"Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (dia Isa berkata), "Aku datang kepadamu dengan sebuah tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuatkan bagimu (sesuatu) dari tanah berbentuk seperti burung, lalu aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan izin Allah. Dan aku menyembuhkan orang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit kusta. Dan aku menghidupkan orang mati dengan izin Allah, dan aku beritakan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu orang beriman." (QS. Ali Imran: 49)

Namun ingat, yang menghidupkan orang mati itu adalah Allah. Nabi Isa mengakuinya sendiri.Demikian pula dalam Injil, Yesus mengakui bahwa yang menghidupkan orang mati adalah Allah. Bukan dirinya.

Sahabatku Lazarus mati, maka kembalikanlah ruh kepadanya Tuhan “. Allah memperkenankan doanya dan berfirman, “Mintalah, sesungguhnya engkau akan memperoleh apa yang engkau minta”. Ketika Yesus menyeru Lazarus agar keluar kepadanya, ia berkata, “Bapa, Aku mengucap syukur kepadamu, karena engkau telah mendengarkan aku. Aku tahu, bahwa engkau selalu mendengarkan aku” (Yohanes 11: 41-42)

Lalu besar mana mukjizat Nabi Isa dengan mukjizat Nabi Muhammad? Jika dikatakan bahwa menghidupkan orang mati adalah mukjizat terbesar Nabi Isa, ternyata dalam Injil disebutkan ada lima orang yang bisa menghidupkan orang mati. Selain Nabi Isa (Yesus), mereka adalah Nabi Ilyas (Elia), Nabi Ilyasa (Elisa), Yehezkiel (seorang nabi di kalangan Nabi Israel menurut Injil), dan Petrus.
Apakah dengan begitu, mereka semua juga dianggap sebagai Tuhan karena menurut Injil bisa menghidupkan orang mati? Sungguh lucu.

Nah, berbeda dengan Nabi-Nabi sebelumnya yang mukjizatnya kadang serupa dengan Nabi yang lain, Rasulullah Muhammad memiliki banyak mukjizat dan yang terbesar adalah Al Qur’an. Jika mukjizat yang lain sudah tidak bisa dilihat lagi bekasnya, Al Quran tetap ada hingga hari kiamat.

Dan Al Quran sendiri menantang siapapun di dunia ini untuk menandinginya, dan hingga saat ini tidak ada yang bisa menerima tantangan ini.

وَإِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ وَادْعُوا شُهَدَاءَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ . فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا وَلَنْ تَفْعَلُوا فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ

“Jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang al-Qur’ân yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal al-Qur’ân itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allâh, jika kamu orang-orang yang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya), dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, (neraka itu) telah disediakan bagi orang-orang kafir.” (QS. Al Baqarah: 23-24)

Anda berani menerima tantangan ini, Pak Misionaris?

Pertanyaan Kelima

“Apakah Nabimu Muhammad sekarang secara fisik meninggal atau hidup?”

“Meninggal”

“Apakah Yesus (Isa) sekarang meninggal atau masih hidup?”

“Masih hidup”

“Mana yang lebih hebat, yang sudah meninggal atau yang masih hidup hingga sekarang?”

Jawaban atas Pertanyaan Kelima

Pertanyaan ini justru akan meruntuhkan doktrin terbesar Kristen.

Dalam Al Quran memang dinyatakan bahwa Nabi Isa ‘alaihis salam tidak disalib. Yang disalib adalah orang yang diserupakan dengan Nabi Isa.

وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا

Dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. (QS. An Nisa’: 157)

Jika orang Kristen mengatakan Yesus masih hidup, berarti yang disalib bukan Yesus. Sama seperti firman Allah dalam Al Quran tersebut. Namun jika Yesus tidak mati disalib, tidak ada konsep penebusan dosa sebagaimana yang dijadikan pijakan gereja saat ini.Jadi Anda meyakini yang mana? Yesus masih hidup karena tidak disalib atau Yesus mati disalib? Anda pasti akan bingung sendiri.

Adapun pertanyaan siapa yang lebih hebat, orang yang meninggal atau orang yang masih hidup, bukanlah pertanyaan yang tepat. Anda masih hidup, Nabi Musa telah meninggal. Siapa yang lebih hebat?

Khusus untuk Nabi Isa yang diangkat Allah dan nanti akan diturunkan menjelang hari kiamat, itu bukanlah kehebatan Nabi Isa atas Nabi Muhammad namun semata-mata atas kehendak Allah dalam rangka menegaskan kesalahan orang-orang yang menganggapnya sebagai Tuhan.

لَيْسَ بَيْنِى وَبَيْنَهُ نَبِىٌّ – يَعْنِى عِيسَى – وَإِنَّهُ نَازِلٌ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَاعْرِفُوهُ رَجُلٌ مَرْبُوعٌ إِلَى الْحُمْرَةِ وَالْبَيَاضِ بَيْنَ مُمَصَّرَتَيْنِ كَأَنَّ رَأْسَهُ يَقْطُرُ وَإِنْ لَمْ يُصِبْهُ بَلَلٌ فَيُقَاتِلُ النَّاسَ عَلَى الإِسْلاَمِ فَيَدُقُّ الصَّلِيبَ وَيَقْتُلُ الْخِنْزِيرَ وَيَضَعُ الْجِزْيَةَ

“Tidak ada nabi (yang hidup) antara masaku dan Isa. Sungguh, kelak ia akan turun, jika kalian melihatnya maka kenalilah. Ia adalah seorang laki-laki yang sedang (tidak tinggi dan tidak terlalu pendek), berkulit merah keputih-putihan, beliau memakai di antara dua kain berwarna sedikit kuning. Seakan rambut kepala beliau menetes meski tidak basah. Beliau akan memerangi manusia hingga mereka masuk ke dalam Islam, beliau akan menghancurkan salib, membunuh babi dan menghapus jizyah” (HR. Abu Daud; shahih)

Artikel: Tarbiyah

Selasa, 28 Maret 2017

sukristiawan. com:Tiga Keistimewaan Bulan Rajab

Tiga Keistimewaan Bulan Rajab

Ibnu Katsir menerangkan dalam Tafsir Al Qur’an Al ‘Adhim bahwa Rajab berasal dari tarjib yang artinya menghormat. Dari namanya saja, Rajab adalah bulan yang layak dihormati dan dimuliakan.

Bulan Haram

Bulan Rajab merupakan salah satu bulan dari empat bulan haram (arba’atun hurum). Karenanya bulan Rajab menjadi istimewa dibandingkan bulan-bulan lainnya.

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَخَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah itu ada 12 bulan. Seluruhnya dalam ketetapan Allah di hari Dia menciptakan langit dan bumi. Di antara (12 bulan) itu terdapat empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam bulan yang empat itu…” (QS. At Taubah : 36)

Ketika menjelaskan ayat ini, Ibnu Katsir mengatakan bahwa sanksi berbuat dosa di bulan-bulan haram jauh lebih berat dibandingkan bulan-bulan lainnya, selain bulan suci Ramadhan. Sebaliknya, amal shalih di bulan-bulan haram pahalanya lebih besar dibandingkan di bulan lainnya, kecuali Ramadhan.

“Sesungguhnya mengerjakan perbuatan zalim di bulan-bulan haram, maka dosa dan sanksinya jauh lebih besar dibandingkan melakukan perbuatan zalim di bulan-bulan lainnya,” kata Ibnu Abbas yang dikutip Ibnu Katsir dalam tafsirnya.

“Amal shalih di bulan haram pahalanya lebih besar, dan kezaliman di bulan ini dosanya juga lebih besar dibanding di bulan-bulan lainnya, kendati kezaliman di setiap keadaan tetap besar dosanya.”

Meskipun diterangkan amal shalih di bulan Rajab lebih besar pahalanya, tidak ada amal khusus di bulan Rajab ini. Baik berupa mandi awal Rajab, shalat malam maupun puasa yang dikhususkan pada tanggal-tanggal tertentu.

Bulan yang Dekat dengan Ramadhan

Rajab adalah bulan yang dekat dengan bulan Ramadhan. Antara Rajab dan Ramadhan hanya dipisahkan dengan Sya’ban. Di antara kebiasaan para ulama, mereka menyiapkan diri menyambut bulan Ramadhan sejak bulan Rajab. Hal ini bisa dilihat dari doa yang sangat populer:

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبَ وَ شَعْبَانَ وَ بَلِغْنَا رَمَضَانَ

“Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan”

Doa itu juga tercantum dalam riwayat Al-Baihaqi dan Thabrani, tapi derajatnya dhaif menurut Syaikh Al Albani. Namun, ada juga doa sejenis dengan matan berbeda dalam riwayat Ahmad.

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِى رَمَضَانَ

“Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta berkahilah kami dalam bulan Ramadhan” (HR. Ahmad)

Jika sebuah hadits diketahui dhaif, tidak boleh diyakini sebagai sabda Rasulullah. Namun, boleh saja berdoa dengan doa dalam berbagai bahasa. Dan banyak ulama yang membaca doa tersebut. Sebagai permohonan kepada Allah agar diberkahi di bulan Rajab, Sya’ban dan dipertemukan dengan bulan Ramadhan.

Bulan Isra’ Mi’raj

Kendati masih diperselisihkan oleh sejumlah ulama, termasuk Syaikh Shafiyurrahman Al Mubarakfury dalam Ar Rahiqul Makhtum, 27 Rajab diyakini sebagai tanggal terjadinya Isra’ Mi’raj, terutama oleh para ulama di Indonesia. Isra’ Mi’raj adalah perjalanan luar biasa yang melalui peristiwa itu Rasulullah mendapatkan perintah shalat lima waktu. Jika perintah yang lain diturunkan kepada Rasulullah melalui malaikat Jibril, khusus untuk shalat lima waktu ini, Rasulullah ‘dipanggil’ langsung oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Maka sepatutnya, di bulan Rajab ini kita memperbaiki kualitas shalat kita dan setelah itu kita memperbaiki kualitas jiwa dengan puasa wajib di bulan Ramadhan. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/bersamadakwah]

sukristiawan. com:Bacalah Al-Waqiah, Surat Pendatang Kekayaann


Bacalah Al-Waqiah, Surat Pendatang Kekayaann

Al-Waqiyah merupakan salah satu surat dalam Al-Qur’an yang memiliki keutamaan sebagai pembuka pintu rezeki. Surat ke-56 ini berisi kandungan iman dan tauhid, bukti kekuasaan Allah SWT serta  adanya hari kebangkitan. Rasulullah SAW pernah bersabda, bahwa siapa yang rutin membaca surat ini, akan terhindar dari kefakiran selama-lamanya.

Sebuah riwayat menceritakan kisah sahabat Nabi Muhammad SAW bernama Abdullah bin Mas’ud yang sangat miskin sedang menghadapi sakartul maut. Saat ditanya apa pemberian yang diinginkan untuk ditinggalkan kepada anak-anaknya, maka Abdullah menjawab, Ia tidak memerlukan hal tersebut karena sudah mewasiatkan mereka untuk membaca Surat Al Waqiah setiap hari agar terhindar dari kemiskinan. Menurutnya Rasulullah selalu mecontohkan hal tersebut sebagai amalan pembuka rezeki.


Al Waqiah memang menjadi surat yang terkenal dengan khasiatnya untuk mendatangkan rezeki. Hal ini berdasarkan banyak hadis Nabi Muhammad SAW. Sa’ad Al Mufti mengatakan, bahwa hadis-hadis tentang keutamaan Al Waqiah sebagai pembawa rezeki ini sahih. Berikut ini keutamaan dan khasiat Surat yang memiliki 96 ayat ini.

Keutamaan dan Khasiat Surat Al-Waqiah
1. Jika surat ini dibacakan setiap malam, maka Allah SWT akan menghindarkan manusia dari kefakiran dan kemiskinan selama-lamanya. Untuk itu Nabi Muhammad SAW menghimbau agar suami menyuruh istri dan anak-anaknya untuk membaca surat ini setiap malam.

 “Siapa yang membaca Surat Al Waqiah setiap malam maka dia tidak akan tertimpa kefakiran dan kemiskinan selamanya. Dan Surat Al Waqiah adalah surah

kekayaan, maka bacalah ia dan ajarkan kepada anak-anakmu semua.”

“Ajarkanlah Surat Al Waqiah kepada isteri-isterimu. Kerana sesungguhnya ia adalah surah Kekayaan.” (Hadis riwayat Ibnu Ady)

2. Sebagian ulama memfatwakan bahwa dengan membaca surat ini setiap hari dan malam dalam satu majlis sebanyak 40 kali, selama 40 hari pula, maka Allah akan memudahkan rezekinya dengan tanpa kesukaran dan mengalir terus dari pelbagai penjuru serta berkah pula.

3. Siapa yang mengamalkan untuk membaca surat ini sebanyak tiga kali ba’da Subuh dan Isya, maja tidak akan berlalu masa setahun itu melainkan ia akan dijadikan seorang yang hartawan lagi dermawan.

4. Jika surat ini dibacakan di sisi mayat atau orang yang sedang nazak, Insya’Allah di permudahkan untuk roh keluar dari jasadnya.  Surat ini juga dibaik dibcakan ketika menjenguk orang sakit, maka aka diringankan sakitnya oleh Allah.  Baik juga dibacakan kepada orang yang akan melahirkan, agar proses persalinanya menjadi lancar.

5. Al Waqiah juga mampu mendatangkan rezeki yang sangat berlimpah bagai air bah, jika  dalam amalannya diawali dengan berpuasa selama satu minggu yang dimulai pada hari Jumat. Selama menjalani ini harus rutin membaca surah ini setelah habis shalat hingga Jumat berikutnya. Setelah selesai amalan ini maka hendak memperbanyak sedekah, kemudian jadikan surat ini sebagai amalan rutin dari pagi hingga malam, insyaallah rezeki mengalir seperti air bah.

6. Jika menjadikan surat ini menjadi wirid, maka Allah SWT memberikan kemudahan dan kesenangan selama-lamanya.

Sudah siapkah Anda untuk mempraktikkan? Ayat-ayat Allah memang selalu memberikan keberkahan. Khusus untuk   Al Waqiah sudah banyak orang yang mempraktikan memperoleh kebenaran dari hadis-hadis yang menjadi sabda Nabi Muhammad ini.  Bacalah Surat Al Waqiah ini dengan hati yang ikhlas memohon rezki dari-Nya. Dalam niat kita dengan rezeki yang banyak kita dapat beribadat kepadaNya dan membuat amal jariah. Insyaallah Allah SWT memperkenankan doa-doa kita.




Jumat, 17 Maret 2017

sukristiawan. com:Hotel dan Penginapan di Gunungkidul

Hotel dan Penginapan di Gunungkidul

Berikut daftar hotel dan penginapan di Gunungkidul. Hotel dan penginapan di Gunungkidul terbagi menjadi hotel atau penginapan yang berada di pusat kabupaten dan hotel atau penginapan yang berada di sekitar tempat wisata.

Tarif hotel/penginapan dalam kisaran harga dari Rp 75.000,00 sampai dengan Rp 500.000,00 per kamar/malam. Berikut alamat lengkapnya:

1. Anggraeni  (Melati/6 kamar)

Jl. KH. Agus Salim 14, Wonosari. Tel (0274) 391135

2. Ganesha  (Melati/9 kamar)

Jl. Pangarsan, Purbosari, Wonosari. Tel (0274) 349363

3. Tilamsari (Melati/10 kamar)

Jl. Sumarwi, Wonosari. Tel (0274) 391219

4. Wisma Joglo Samiaji (Melati/12 kamar)

Jl. Mayang, Gadungsari, Wonosari. Tel 081 328 745 089

5. Dewi Ratih (Melati/7 kamar)

Jl. Sri Tanjung, Baleharjo, Wonosari. Tel (0274) 391758

6. Padma Hyasa (Melati/11 kamar)

Dsn. Ringinsari, Wonosari. Tel (0274) 391678

7. Sederhana (Melati/12 kamar)

Jl. Karangmojo Km. 2, Wonosari. Tel (0274) 393299

8. Permatasari (Melati/12 kamar)

Jl. Baron Km. 4,5 Mulo, Wonosari

9. Orchid Inn (Melati/28 kamar)

Jl. Baron, Mulo, Wonosari

\r\n

10. Cyka Raya (Melati/15 kamar)

Ring Road Selatan Wonosari (Barat Perempatan Tegalsari, Siraman, Wonosari). Tel (0274) 392030

Hotel/penginapan di sekitar destinasi Wisata Kabupaten Gunungkidul:

1. Bintang Baru (Melati/16 kamar)
Pantai Baron, Tanjungsari

2. Willy (Melati/7 kamar)
Jl. Baron Km. 20, Tanjungsari

3. Baronsari (Melati/9 kamar)
Pantai Baron, Tanjungsari. Tel 0817 9414 578

4. Pondok Wisata Kukup (Melati/11 kamar)
Pantai Kukup, Tanjungsari. Tel 081 328 712 673

5. Nature Inn (Melati/9 kamar)
Pantai Kukup, Tanjungsari

6. Harlois (Melati/20 kamar)
Pantai Krakal, Tanjungsari

7. Paradiso (Melati/8 kamar)
Pantai Krakal, Tanjungsari

8. Sembodro Cottages (Melati/8 kamar)
Pantai Krakal, Tanjungsari. Tel 082221934967

9. Puri Thalaso (Melati/9 kamar)

Pantai Watulawang, Tepus

10. Watulawang Resort (Melati/3 unit)
Pantai Watulawang, Tanjungsari

11. Rahayu II (Melati/14 kamar)
Girijati, Purwosari. Tel 081 578 865 005

12. Queen of The South (Melati/-)
Girijati, Purwosari

13. Anisa (Melati/10 kamar)  
Girijati, Purwosari. Tel 0816 426 477

14. Atas (Melati/10 kamar)
Girijati, Purwosari. Tel 0815 7882 9047

15. Mitra Wisata (Melati/5 kamar)
Girijati, Purwosari

16. Carolina (Melati/10 kamar)
Girijati, Purwosari

17. Sidodadi (Melati/4 kamar)
Girijati, Purwosari

18. Bukit Indah (Melati/11 kamar)
Girijati, Purwosari

19. Budi In (Melati/20 kamar)
Girijati, Purwosari. Tel (0274) 367781

20. Arjuna (Melati/12 kamar)
Girijati, Purwosari

21. Puncak Pertama (Melati/15 kamar)
Girijati, Purwosari

22. Putra Tanjung (Melati/10 kamar)
Girijati, Purwosari

23. Rukun (Melati/6 kamar)
Girijati, Purwosari

24. Amalia  (Melati/8 kamar)
Watugajah, Purwosari

25. Linda (Melati/8 kamar)
Watugajah, Purwosari

26. Surat (Melati/6 kamar)
Watugajah, Purwosari

27. Rahayu I (Melati/10 kamar)
Watugajah, Purwosari

28. Panorama (Melati/10 kamar)
Parangrejo, Purwosari

29. Djoni (Melati/7 kamar)
Parangrejo, Purwosari

30. Mawar Putih  (Melati/6 kamar)
Parangrejo, Purwosari

31. Candra  (Melati/8 kamar)
Parangrejo, Purwosari

32. Rahayu I (Melati/8 kamar)
Watugajah, Purwosari

33. Linda (Melati/8 kamar)
Watugajah, Purwosari

34. De Bambu Bungalow

Pantai Pulangsywal /Indrayanti, Tepus. Telp: 087738366177

Kamis, 16 Maret 2017

Sukristiawan. com:Tutorial Fake GPS No Detec

Tutorial Fake GPS No Detec  Syarat :*.Rooted Bahan : *.Root explorer [Download]*.Xposed Installer [Download]*.Moudule mock mock location [Download]*.Fake GPS/ Tuyul [Kumpulan Fake GPS MOD]Setelah syarat dan bahan sudah lengkap kita mulai, ikuti langkah langkah berikut :1.instal semua bahan yang sudah di downloadkecuali tuyul2.untuk instal xposed installer bisa lihat [disini]3.aktivkan / ceklis module mock mock location  4.buka Root explorer cari folder tempat tuyul di simpan (kalo susah nyarinya, pindahin dulu tuyul ke folder yang kira-kira mudah di cari ) 5.kalo udah ketemu move / copy (bebas) ke System - Priv app 6.waktu paste jangan lupa ubah mount R/O - R/W7.kemudian ubah permissionnya jadi rw-r-r  8.Reebot.bisa tanem lebih dari 1 loh :)Si tuyul udah otomatis terinstal dan siap bekerja, hehe  .ALL TIPSGPSBagikan :SubmitLike1Tweet+Next« Prev PostPreviousNext Post »Artikel Terkait:Tutorial Fake GPS No DetectTips GPS Cepat LockFake GPS - Cloning

sukristiawan. com:cara pasang aplikasi tuyul pada ojeg online

https://youtu.be/XHeGU_KAVwM

Senin, 06 Maret 2017

sukristiawan. com:Doa Nabi Muhammad Untuk Sembuhkan Bagian Tubuh yang Sakit, Sangat Mujarab

Doa Nabi Muhammad Untuk Sembuhkan Bagian Tubuh yang Sakit, Sangat Mujarab..!!!

Diposkan oleh Doa islami

Di Saat sakit tubuh menjadi lemah dan kosentrasi pun menjadi menurun sehingga semua pekerjaan menjadi terbengkalai. Semakin parah penyakit semakin menderita kita. Dan saat kita terbaring lemah di tempat tidur seperti itu, kita selalu berharap segera sehat kembali dan melanjutkan aktifitas-aktifitas yang tertunda.

Tapi sayangnya sakit tak bisa sembuh begitu saja, bahkan meski teknologi kedokteran sudah sangat canggih dan berkembang seperti saat ini, ada saja penyakit yang sulit disembuhkan.

Pada saat-saat seperti itulah manusia perlu semakin mendekatkan diri kepada Allah, sang maha pencipta, memohon dan berdoa agar penyakit bisa disembuhkan. Tentu saja dengan tetap berusaha menjalani pengobatan atau terapi dari dokter yang menangani.



letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">

Hal yang seperti ini juga dialami oleh Rasulullah ketika beliau sedang sakit. Selain berusaha dengan berobat beliau juga memanjatkan doa-doa khusus kepada Allah yang maha pemberi kesembuhan.

Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada kita melalui para sahabatnya, doa apa yang harus dibaca ketika tubuh mengalami kesakitan. Misalnya saja saat bagian dada (paru-paru dan jantung), kepala (sakit kepala atau migrain), sakit perut (lambung/maag), dan sejenisnya, maka Rasulullah menganjurkan untuk membaca doa berikut ini:

“Letakkan tanganmu pada tempat yang sakit dan bacalah Bismillah tiga kali, lalu bacalah “A’uudzu billahi wa qudrotihi min syarri maa ajidu wa uhaadziru” (Aku

berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya dari keburukan yang sedang aku rasakan dan yang aku khawatirkan)” (HR. Muslim)

Doa yang sama juga diajarkan Rasulullah kepada para sahabatnya, sebagaimana dijelaskan dalam Syarah Hisnul Muslim. Dikisahkan bahwa pada suatu hari seorang sahabat bernama Utsman bin Al Ash r.a datang kepada Rasulullah karena merasa sakit pada salah satu bagian tubuhnya.

Kemudian Rasulullah mengajarkan doa dan cara tersebut. Nabi memerintahkan Utsman bin Al Ash meletakkan tangan pada tempat yang sakit, kemudian membaca Bismillah sebanyak tiga kali dan membaca doa di atas sebanyak tujuh kali. Atas kehendak Allah, Utsman bin Al Ash sembuh dari penyakitnya.

Selain berupaya menyembuhkan penyakit dengan bantuan dokter. kita juga perlu membarenginya dengan doa kepada Allah. Karena semua obat dan dokter hanyalah perantara, sementara Allah lah yang memiliki ketetapan. Dan Atas Ijin Allah Sakit kita bisa hilang.

sukristiawan.com:Tolak Perppu Ciptaker, Buruh Ancam Gelar Aksi Besar

Tolak Perppu Ciptaker, Buruh Ancam Gelar Aksi Besar Azhar Ferdian Senin, 02/01/2023 | 00:01 WIB Ilustrasi/Net INDOPOLITIKA.COM  – Partai Bur...