Rabu, 19 November 2014

Kabarnews.com:Tempatpariwisata dikulon progo

Tempat Wisata Kulonprogo; Pertama

Gunung Kelir Samigaluh Kulonprogo
Kulonprogo tak ubahnya porselen yang tertutup debu. Nilainya tinggi meskipun debu menutup tubuh dan wajahnya sehingga kusam tak bergairah. Apa jadinya jika dibersihkan, dipoles kemudian dipasang dengan sistematis sesuai pola yang apik. Pariwisata berbasis kearifan lokal akan menjadi kebanggaan. Yang memunculkan semangat kemandirian, keuletan bahkan kesadaran bahwa setiap pribadi adalah porselen yang perlu dibersihkan untuk menemukan kilaunya.
Apa saja porselen itu? Daftar ini menjadi petunjuk menuju rentetan porselen yang belum diusap. Daftar tempat wisata Kulonprogo yang layak dikunjungi. Daftar ini dibagi menjadi dua kilas tulisan. Mengapa hanya sekilas, karena keadaan sebenarnya lebih luar biasa. Bahkan seperti tak berhak menjabarkan bagaimana menariknya tempat ini jika tak datang langsung kepadanya.
Kilatan porselen
Kulonprogo tak akan lepas dari tuah Sungai Progo. Sungai yang namanya menginspirasi sang founding fathers sehingga nama Kulonprogo dipilih dengan makna sangat sederhana namun sejuk di hati. Sebuah kabupaten yang terletak di kulon atau barat aliran Sungai Progo. Kulon dalam bahasa Jawa berarti barat.
Sungai Progo adalah porselen dan potensi di dalamnya yakni kilatan yang coba ditangkap olh esekelompok masyarakat. Sungai Progo yang berbatasan dengan Sleman dan Bantul memiliki jeram deras sepanjang tahun. Terbentang dari Kalibawang hingga Galur aliran sungai seperti tak surut. Jeram ini dimanfaatkan dengan baik oleh pengelola wahana arung jeram Kulonprogo, Arus Progo namanya. Memiliki kantor di daerah Siwalan, Sentolo, Arus Progo dengan cekatan membawa pengunjung menuju sensasi arung jeram dengan sukacita dan aman. Hubungi nomor ini 085752166096 untuk mencoba serunya jeram di Sungai Progo.
Sungai Progo adalah lambang tak terpisahkan dari legenda Puncak Suroloyo, Samigaluh, Kulonprogo. Suroloyo merupakan puncak tertinggi di bukit Menoreh, mencapai 2000 meter dpl. Puncak Suroloyo dipercaya menjadi tempat bersemayamnya para dewa di cerita pewayangan. Lokasinya bisa ditempuh melalui jalan yang melewati arah kantor Kecamatan Samigaluh. Kerennya lagiGunung  Merapi, Sindoro, Sumbing, Merbabu bahkan terlihat jelas dari tempat yang hijau ini. Jikalau ingin heking, outbound dll nampaknya Suroloyo akan menjadi destinasi yang tepat. Coba tengok Sendang Keputren di daerah Suroloyo, pada bulan tertentu rutin diadakan jamasan pusaka pemberian Kraton Yogyakarta.
Dari sejuknya Suroloyo beralih ke sebuah curug bernama Curug Watu Jengger. Lokasinya tersembunyi di antara Embung Banjaroya, Kalibawang dan Puncak Suroloyo, Samigaluh. Cukup sulit menemukannya. Walau demikian pecinta wisata alam harus mencoba sensasi menembus hutan guna menemukan curug dengan kolam air di bawahnya.
Kokap selalu indah. Kecamatan yang dahulu kurang dilirik karena stigma ndesonya. Sekarang menjadi kecamatan dengan fungsi alam sebagai paru-paru Kulonprogo dan salah satu penyuport terbanyak produk lokal untuk dipasarkan ke luar Kulonprogo. Jika berkesempatan mengunjungi Kokap sempatkan pergi ke sebuah tempat berjuluk Gunung Ijo. Letaknya di Desa Kalirejo, Kokap. Spot wisata yang menawarkan kesejukan dan pemandangan pedesaan khas menorah. Jika hobi bersepeda coba kayuh sampai ke tempat ini.
Setelah dari Kokap mari kembali ke Girimulyo, Kulonprogo. Terdapat sebuah aliran sungai. Di dekatnya ada sebuah tebing tinggi. Tempat ini bernama Bendung Kayangan. Konon leluhur desa sekitarlah yang membangun tempat ini. Bendung Kayangan masih berkaitan dengan legenda pewayangan yang memiliki alur cerita yang sama dengan legenda yang berkembang di Goa Kiskendo dan Puncak Suroloyo. Pada saat tertentu di aliran sungai tepat di bawah tebing besar selalu diadakan upacara sebagai tanda penghormatan terhadap leluhur dan ucapan syukur kepada Tuhan.
Menginjakan kaki di Girimulyo bagai berdiri di daratan penuh potensi. Siapa sangka tanahnya yan berbukit-bukit menyimpan kenampakan alam yang eksotis. Porselen lain di Girimulyo, Kulonprogo, adalah Puncak Moyeng. Tak jauh dari Bendung Kayangan berdiri megah sebuah bukit yang dinamai Puncak Moyeng. Berbeda dengan bukit yang lain. Puncak Moyeng memiliki puncak yang landau dan dipenuhi rumput. Gunung Merapi, Sindoro, Merbabu Nampak jelas dari lokasi ini. Lokasinya terbuka dan menarik berminat mendiri camp kecil untuk sekedar melihat matahari terbenam atau terbit.
Embung waduk buatan
Masih di Girimulyo, Kulonprogo. Kecamatan ini memiliki waduk buatan bernama Embung Kleco. Sebuah waduk mini di atas bukit Girimulyo. Memiliki fungsi sebagai sarana pengairan, Embung Kleco dengan pemandangan hamparan tumbuhan hijau layak untuk dikunjungi selepas menulusuri lokasi wisata lain di Girimulyo. Embung Kleco adalah pemikiran cerdas mengenai bagaimana tetap menjadikan lahan di Girimulyo tetap basah meskipun musim kering sedang hinggap di bulan tertentu.
Selepas Embung Kleco. Kali ini perjalanan akan bergerak menuju sedikit ke timut. Kecamatan Kalibawang dikenal menjadi sentra penghasil buah durian kualitas wahid dari Kulonprogo, yakni Durian Menoreh Kuning dan Durian Menoreh Merah. Keduanya sudah menjadi varietas durian unggul di Yogyakarta. Untuk meningkatkan produksi dan kualitas durian dibangunlah Embung Banjaroya. Sebuah waduk buatan yang fungsinya sama dengan Embung Kleco di Girimulyo. Melimpahnya produksi durian yang menguntungkan warga Banjaroya dari segi ekonomis menjadikan pemkab merasa perlu membangun embung ini. Sempatkan mampir  ya.
Peminat wisata religi khususnya yang beragama Nasrani pasti tau Sendangsono. Sendangsono adalah mata air tempat ziarah umat Katolik dengan penataan tempat yang nyeni di Kalibawang, Kulonprogo. Komplek Sendangsono terbuka untuk umum bahkan pernah digunakan untuk lokasi shoting film berjudul 3 Hari Untuk Selamanya. Suasana  tenang dan teduh seketika muncul di lokasi yang dulunya dikeramatkan oleh warga sekitar. Baru setelah Romo Van Lith SJ datang dan menyebarkan agama Katolik disana, lokasi Sendangsono pelan-pelan dibangun menjadi tempat ziarah seindah saat ini. Selain Sendangsono, tempat wisata religi nasrani lainnya adalah Goa Maria Lawangsih. Lokasinya di Kecamatan Girimulyo. Dapat ditempuh dari Goa Kiskendo menyusuri jalan aspal halus ke arah Samigaluh.
Dari Kecamatan Kalibawang kembali menuju Kecamatan Kokap. Di Kokap terdapat sebuah bumi perkemahan kecil di belakang Wisma Sermo. Wisma ini bisa difungsikan sebagai tempat rapat, makrab dan lain lain. Di belakangya ada halaman yang sering pula digunakan untuk kemah. Ini adalah perkemahan paling bagus di Kulonprogo dari segi keadaan alam. Rute hikingnya masih alami. Peserta akan disuguhi pemandangan hutan pinus dari atas dan Waduk Sermo. Masuk ke hutan pinus pengunjung dapat menemukan air terjun unik tepat di rute hiking.
Kecamatan Samigaluh dengan sebagian besar lingkungannya masih asri memiliki puncak-puncak yang tak banyak orang tau. Salah satunya Puncak Watu Pikul. Puncak Watu Pikul berada di atas kebun teh Nglinggo, Samigaluh, Kulonprogo. Sebuah puncak dengan dua buah batu yang menjulang, mirip seperti ujung ketapel. Jika minta izin kepada seorang Bapak yang tinggal di bawah Watu Pikul mungkin bisa camping di samping batu dengan latar belakang Kabupaten Purworejo dan hamparan persawahan Kulonprogo. Tentu dengan tetap menjaga kebersihan dan bertingkah laku sopan jika ingin menghabiskan waktu disana. Kalau beruntung beberapa meter dari tempat ini akan ada beberapa warga yang sedang memancing burung. Hebat bukan?
Sebelum menuju Puncak Watu Pikul pengunjung sebenarnya bisa mampir terlebih dahulu di air terjun Nglinggo. Di dekat kebun teh Samigaluh terdapat sebuah air terjun yang bisa dinikmati sambil bersantai di gardu kecil. Cocok dijadikan tempat bersantai jika membawa makanan sendiri.
Objek wisata potensial selanjutnya adalah Watu Blencong, Girimulyo. Konon batu besar ini bisa menyala saat malam hari. Lokasinya persis di depan pintu masuk dusun ketika menuju Grojogan Sewu. Posisi Watu Blencong yang mingklik mingklik tetap tertahan tidak ambruk meskipun berulang kali gempa menggoyang tanah subur Kulonprogo.
Bergeser sedikit ke arah barat. Sebelum objek wisata alam lain ramai diceritakan, ada sebuah tempat bernama Tamanan sudah muncul terlebih dahulu menjadi buah bibir setidaknya di kalangan warga Kecamatan Kokap, Kulonprogo. Gardu pandang di atas bukit Menoreh ini terletak di deket Curug Sigembor, Girimulyo, di ruas jalan Kokap menuju Girimulyo. Saat cuaca cerah laut selatan terlihat dari tempat ini.
Tempat ini mengagumkan setidaknya bagi kami yang menemukannya dengan tidak sengaja. Sepulang dari Grojogan Sewu dan Watu Blencong rombongan memutuskan melewati jalur menuju Kokap. Tak disangka tidak lama berjala di sisi kanan persis di bahu jalan terlihat sebuah air terjun dengan debit air cukup besar. Inilah Curug Sigembor di Kecamatan Girimulyo, Kulonprogo. Letaknya cuma tiga kilometer dari Kiskendo. Sebelum dibersihkan Curug Sigembor ditutup tapi sekarang sudah bersih dan siapapun bisa mampir kesini.
Air terjuan lain yakni Curug Mbang Soka. Masih di Girimulyo, Kulonprogo. Ada dua curug yang airnya sangat jernih. Jika ingin mandi tempat ini cocok karena cukup aman, airnya bening bersih dan batuannya tidak terlalu licin.
Selanjutnya Grojogan Sewu, Girimulyo, Kulonprogo. Curug cantik dengan debit air melimpah. Ketika datang pertama kali ke tempat ini kagum rasanya dengan derasnya aliran air disini. Leteknya di Dusun Beteng, dekat dengan Goa Kiskendo. Jika kesini yang sopan yak karena melewati banyak rumah warga. Bahkan sebelum sampai di grojogan mata kita akan disuguhi derasnya aliran air di sebuah sungai yang sebenarnya tidak lebar dan dalam.
Air terjun terakhir yakni air Terjun Sidoharjo. Letaknya di Dusun Sidoharjo, Samigaluh, Kulonprogo. Tinggi air terjun sekitar  50 meter bahkan mungkin lebih, karena itu air terjun Sidoharjo menjadi air terjun tertinggi di Kulonprogo. Air terjun Sidoharjo pernah dijadikan tempat pengambilan iklan minuman energi beberapa tahun yang lalu. Sebelum mencapai air terjun pengunjung akan melewati pemandangan indah dari sebuah sekolah bernama MTSn Sidoharjo. Inilah sekolah dengan pemandangan terindah di Kulonprogo sejauh kami amati.
Menutup daftar tempat wisata Kulonprogo bagian pertama. Seberapa peduli kita kepada hewan sebagai makhluk hidup yang hidup berdampingan dengan kita? Baik adanya jika anak-anak diajarkan mengenal dan menghargai makhluk hidup serta lingkungan di Wild Resque Center (WRC). Sebuah tempat penangkaran hewan langka di Paingan, Nanggulan, Kulonprogo, yang di dalamnya terdapat perkemahan, rumah singgah, penginapan, outbound area dan lain lain. Ideal jika sejak dini anak anak diajarkan mengenai hewan di tempat ini. Selain itu anak-anak juga dapat belajar memberikan penanganan terhadap hewan. Dari sini mereka belajar menghargai lingkungan, Wild Rescue Center menutup jelajah wisata Kulonprogo bagian pertama.

Artikel Terkait :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sukristiawan.com:Tolak Perppu Ciptaker, Buruh Ancam Gelar Aksi Besar

Tolak Perppu Ciptaker, Buruh Ancam Gelar Aksi Besar Azhar Ferdian Senin, 02/01/2023 | 00:01 WIB Ilustrasi/Net INDOPOLITIKA.COM  – Partai Bur...