Jumat, 09 Juli 2021

sukristiawan. com:AKHIRNYA KORBAN VAKSIN PADA BERJATUHAN

AKHIRNYA KORBAN VAKSIN PADA BERJATUHAN

(Pemerintah Terlihat Lepas Tangan Tidak Bertanggung Jawab..)

*DAMPAK VAKSIN* telah banyak memakan korban..
Masalahnya siapa yang paling bertanggung jawab dan yang berani menjamin VAKSIN aman?

VAKSIN telah banyak membawa korban berjatuhan dengan kelumpuhan dan kematian siapa yang akan bertanggung jawab?

Pemerintah dalam hal ini presiden lah orang yang paling bertanggung jawab atas kematian terhadap ratusan orang terkapar setelah di vaksin.

Karena presiden lah sebagai orang nomer satu pucuk pimpinan komando tertinggi yang memerintahkan, MEWAJIBKAN program VAKSIN kepada seluruh rakyat Indonesia.

Presiden HARUS bertanggung jawab dan menjamin kehidupan keluarganya atas kasus kewajiban vaksinasi masal kepada seluruh rakyat bila terjadi kelumpuhan dan kematian akibat vaksin yang diberikan dan jangan berlepas diri !

Vaksin itu BAIK ! Tapi masalahnya bila sel darah dan tubuh seseorang tidak dapat merespon masuknya vaksin dalam tubuh berakibat sebaliknya fatal.

VAKSIN adalah bibit virus yang menggunakan _whole body_ dari virus yang di _inactivated_ / di edit atau dilemahkan virusnya kemudian di suntikan harapannya adalah tubuh akan merespon seperti di inveksi virus yang masuk secara alami.

Masalahnya bila darah  _leukosit_ (Sel darah putih) yang ada dalam tubuh tidak dapat "welcome" atau merespon Vaksin yang masuk ke dalam tubuh akan beresiko penggumpalan darah dan penyumbatan pembuluh darah.

_Leukosit_ (Sel darah putih) adalah Sel darah putih ini berfungsi untuk menciptakan imun dan membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh (antibodi).

Akibatnya seorang bisa mengalami kelumpuhan atau kematian. Indikasinya sesak pernafasan, nafas tersengal-sengal, dada dan tenggorokan seperti terbakar.

Maka efek dari vaksin yang tidak direspon oleh darah dalam skala waktu 1 hari sd 1 minggu, 1 bulan sd 3 bulan dan 1 sd 3 tahun kedepan pasti akan memukul badan.

VAKSIN tidak menjamin tubuh seseorang sudah memiliki antibodi anti virus.  Dengan vaksin seseorang telah diberi kekebalan antibodi dari segala virus penyakit, ini TIDAK BENAR !

Karena banyak kasus yang sudah melakukan protokes berlapis-lapis secara super ketat tetap saja bisa dinyatakan (positif). Vaksin bukan solusi dan jaminan seseorang yakin tidak akan terinfeksi virus.

Karena hakekat Vaksin adalah pemberian virus yang sudah di _inactivated_ / di edit atau dilemahkan virusnya. Jadi wajar jika ada banyak kasus sudah di vaksin berkali-kali tetap saja positif, lumpuh atau meninggal.

Tiada ada satupun negara di bumi ini, boleh melakukan program penyuntikan Vaksinasi, dalam situasi emergency sekalipun, dengan paksaan ancaman hukuman dll pada rakyatnya. Sejak WHO berdiri tahun 1958, Vaksinasi itu Program
Sukarela, bukan program Mandatory (bukan program yang dipaksakan / wajib).

Tugas Pemerintah memberikan edukasi yang baik dan benar tentang kesehatan serta memberikan pemahaman terbaik tentang vaksin
bukan memberikan ANCAMAN apalagi HUKUMAN pada rakyatnya.

Alam sebenarnya telah memberikan rambu-rambu kepada manusia. Yaitu dengan _Nature Health Imunnity_ (Imunitas Kesehatan Alami) sebagai vaksin alami yang jauh kebih hebat dari vaksin buatan manusia.

Artinya ketika seseorang yang pernah terinfeksi atau terpapar sakit dan sembuh maka otomatis tubuh kita secara alami sudah memiliki antibodi sendiri dan jauh lebih hebat daripada *VAKSIN* itu sendiri.
_(KKI)_


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sukristiawan.com:Tolak Perppu Ciptaker, Buruh Ancam Gelar Aksi Besar

Tolak Perppu Ciptaker, Buruh Ancam Gelar Aksi Besar Azhar Ferdian Senin, 02/01/2023 | 00:01 WIB Ilustrasi/Net INDOPOLITIKA.COM  – Partai Bur...