Kamis, 05 Maret 2020

sukristiawan.com:REZIM JOKOWI MENGHITUNG BULAN

https://www.portal-islam.id/2020/03/jokowi-menghitung-bulan.html

REZIM JOKOWI MENGHITUNG BULAN

Defisit APBN Tahun 2019 Capai Rp 368,9 Trilliun Tertinggi Sepanjang Sejarah !!! , Bulan January 2020 saja Defisit 36 Trilliun !!!

Posisi Hutang Negara sudah Mencapai 5.975 Trilliun yang juga tertinggi Sepanjang Sejarah Indonesia Merdeka dengan Cicilan Untuk Bunganya saja  Per Tahun 300 Trilliun !!!

Mega Proyek kereta cepat Jakarta - Bandung resmi berhenti. Apa kabar MRT Jabotabek? Alasannya, amdal (analisa mengenai dampak lingkungan) dan menyebabkan banjir. Proyek prestisius menelan anggaran Rp 87 triliun tanpa amdal.

*Menyebabkan banjir. Masa' sih proyek sebesar itu tanpa amdal...Luar biasa*

Apa jadinya jika omnibus law RUU Cipta Kerja disahkan. Demi alasan investasi, amdal tidak diperlukan lagi. Rezim Jokowi terkesan tidak ramah lingkungan dan tidak bersahabat dengan alam.

Investasi telah menabrak banyak aturan ingin mendapat penbenaran hukum melalui omnibus law RUU Cipta Kerja.

*Kontradiksi antara keinginan rezim Jokowi memberi payung hukum tanpa amdal sementara mega proyek kereta cepat Jakarta - Bandung dihentikan.*

*Jangan-jangan alasan penyebab banjir hanya kamuflase untuk menutupi kondisi nyata keuangan negara.*

Negara tidak punya uang untuk menbiayai kereta cepat Jakarta - Bandung. Sedangkan ekonomi China mengalami pukulan telak. Uang proyek belum cair.

Kondisi ini nyambung bila kita hubungkan dengan statement Menteri Keuangan Sri Mulyani Inderawati. SMI 'mules' mendengar janji-janji Jokowi saat kampanye Pilpres 2019 kemarin.

Negara tidak punya uang untuk mendanai janji kampanye Jokowi. Ingkar janji lagi dong 🤭

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika makin jeblok. Hari ini dolar Amerika telah menyentuh level Rp 14.414.

Sedangkan indeks saham mengalami koreksi hingga ke level Rp 5.400-an akhir pekan ini

Bisa kita bayangkan bila ekonomi global mengalami krisis. Ekonomi China morat marit akibat virus corona yang dalam 6 tahun terakhir, Jokowi sangat tergantung pada China.

Krisis ekonomi 2020 mengancam posisi Jokowi ditengah-tengah pudarnya kepercayaan publik terhadap Jokowi. Apalagi Jokowi dan tim ekonominya belum punya formula yang tepat untuk memperbaiki terpuruknya ekonomi Indonesia.

Bukannya ekonomi Indonesia tumbuh makin baik. Malah makin terpuruk. Beberapa pengamat memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 hanya 4,7% dari sebelumnya 5,02% pada 2019.

Sebenarnya masalah terbesar Indonesia bukanlah pada terpuruknya ekonomi Indonesia. Lebih kepada *figur seorang Jokowi tidak mampu memikul beban dan tantangan Indonesia.*

*Jokowi bukanlah orang yang tepat pada posisi Presiden.*

*Kita tunggu dalam hitungan bulan kejatuhan Jokowi...* 😊

Jakarta, 7 Rajab 1441/2 Maret 2020

*_https://www.jawapos.com/ekonomi/19/02/2020/defisit-apbn-januari-2020-rp-361-triliun/_*

*Mengerikan !!! Defisit APBN Tahun 2019 Capai Rp 368,9 Trilliun , Bulan January 2020 saja Defisit 36 Trilliun!!!*

JawaPos.com – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, realisasi defisit Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir Januari 2020 sebesar Rp 36,1 triliun. Angka tersebut setara dengan 0,21 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, realisasi defisit ini sebenarnya lebih rendah secara tahunan (year on year) yang tercatat sebesar Rp45,1 triliun. Angka tersebut setara dengan 0,29 persen dari PDB.

Sri Mulyani menjelaskan, defisit APBN hingga akhir Januari 2020 didorong oleh pertumbuhan penerimaan yang lebih rendah dari laju pertumbuhan belanja negara. Sehingga, terdapat tekanan pada penerimaan negara imbas dari pelemahan ekonomi global.

Menurutnya, konsisten pelemahan ekonomi di tahun lalu terlihat pada PPh korporasi. “Mereka melakukan adjustment. Sehingga normalisasi kinerja 2019 akan tercermin di PPh korporasi,” tuturnya.

Sementara, penerimaan negara tercatat sebesar Rp 103,7 triliun, dimana angka ini sudah tercapai 4,6 persen dari target APBN 2020 yang sebesar Rp 2.333,2 triliun. Jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu, penerimaan negara mengalami penurunan 4,6 persen.

Sedangkan realisasi belanja negara tercatat mencapai Rp 139,8 triliun atau sudah mencapai 5,5 persen dari pagu APBN 2020 sebesar Rp 2.540,4 triliun. Angka tersebut turun 9,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu

“Pendapatan negara sudah terealisasi 4,6 persen dari target di tengah pelemahan situasi global. Belanja negara sudah terealisasi 5,5% dari target, memberikan stimulus ke perekonomian,” jelasnya.

Ia menambahkan, untuk realisasi pembiayaan anggaran hingga November 2019 tercatat sebesar Rp 68,2 triliun atau mencapai 22,2 persen dari pagu APBN 2020 yang sebesar Rp 307,2 triliun. Pembiayaan ini lebih tinggi 44,8 persen dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 123,7 triliun.

*_https://www.cnbcindonesia.com/news/20200219181445-4-139113/masih-januari-apbn-2020-sudah-defisit-rp-361-t_*

Anggota DPR Komisi XI Junaidi Auly menyatakan pengelolaan keuangan negara di tahun anggaran 2020 harus lebih baik dari tahun sebelumnya, mengingat beratnya tugas pemerintah menyehatkan keuangan negara saat ini.

“Masih ada persoalan defisit neraca perdagangan, utang dan pertumbuhan ekonomi yang tentunya membutuhkan keseriusan,” ujar Junaidi kepada Indopolitika.com, pada Jum’at (03/01/2020).

Legislator Fraksi PKS ini mengaku bahwa, kinerja pemerintah dinantikan oleh publik terlebih disaat situasi ekonomi global yang kurang kondusif. “Untuk itu, sejumlah masalah ekonomi harus segera diselesaikan melalui tindakan-tindakan yang tepat,” ungkapnya.

Menurut Junaidi, salah satu contoh pekerjaan rumah yang harus segera diatasi oleh pemerintah adalah defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dimana nilai defisit APBN tahun 2019 mencapai Rp. 368,9 triliun.

“Artinya sudah melampaui defisit yang ditetapkan sebelumnya yaitu Rp. 296 triliun,” tandasnya.

“Ini harus dipertanggung jawabkan kepada rakyat, kegagalan meminimalisir defisit dapat berimplikasi pada penambahan hutang ke depannya. Disini jelas bahwa perlu perbaikan yang signifikan khususnya terkait pengelolaan keuangan negara agar memiliki dampak yang lebih signifikan,” imbuh Junaidi menutup perbincangan.{asa}

*_https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200219182848-532-476209/baru-januari-defisit-apbn-sudah-capai-rp361-t_*

*Baru Bulan Januari, Defisit APBN Sudah Capai Rp36,1 Trilliun*

_CNN Indonesia | Rabu, 19/02/2020 19:23 WIB_

*_https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4906009/penerimaan-loyo-awal-2020-sudah-defisit-rp-36-t_*

Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Keuangan menyatakan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada Januari 2020 sebesar Rp36,1 triliun. Defisit tersebut sebesar 0,21 persen berasal dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Realisasi defisit lebih rendah dari posisi Januari 2019. Tercatat, awal tahun lalu defisit APBN sebesar Rp45,1 triliun atau 0,29 persen dari PDB.

*Penerimaan Loyo, Awal 2020 Sudah Defisit Rp 36 Trilliun*

*_https://money.kompas.com/read/2020/02/19/184200426/awal-2020-defisit-apbn-capai-rp-36-1-triliun_*

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan peningkatan defisit terjadi karena realisasi penerimaan negara lebih rendah belanja negara. Pada Januari 2020, penerimaan negara baru mencapai Rp103,7 triliun atau hanya 4,6 persen dari target di APBN 2020 yang sebesar Rp2.233,2 triliun.

Di sisi lain, belanja negara tercatat sebesar Rp139,8 triliun atau 6,5 persen dari target APBN 2020 yang sebesar Rp2.540,4 triliun. Dengan realisasi tersebut, belanja negara pada Januari 2020 turun dari periode yang sama tahun lalu sebesar 9,1 persen, sedangkan penerimaan negara turun 4,6 persen.

Lihat juga: Freeport Bakal Tarik Utang Rp39,2 T untuk Bangun Smelter
"Untuk awal tahun ini defisit sebesar Rp36,1 triliun, lebih rendah dari Januari 2019 yang Rp45,1 triliun," ungkap Sri Mulyani, Rabu (19/2).

Sri Mulyani menyatakan penurunan belanja negara awal tahun ini karena belanja bantuan sosial (bansos) tak sekencang seperti Januari 2019. Ia bilang pemerintah mengubah kebijakan penyaluran bansos tahun ini.

"Kalau tahun lalu ada tambahan bansos pada Januari saja kalau 2020 ini diubah menjadi rata 12 bulan," kata Sri Mulyani.

Lebih lanjut, keseimbangan primer minus Rp13,6 triliun pada Januari 2020. Walaupun masih minus, tapi bisa dibilang lebih baik dibandingkan dengan posisi Januari 2019 yang minus mencapai Rp22,1 triliun.

Lihat juga: Pengamat Sebut Dana Desa Tak Mempan Turunkan Kemiskinan
Sementara, pembiayaan anggaran tercatat sebesar Rp68,2 triliun pada Januari 2020. Angkanya jauh lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp123,7 triliun.

Pembiayaan anggaran pada awal tahun ini setara 22,2 persen dari asumsi APBN 2020 yang ditetapkan sebesar Rp307,2 triliun. Sementara, pembiayaan anggaran pada Januari 2019 sudah jauh lebih besar mencapai 41,8 persen dari asumsi APBN yang sebesar Rp296 triliun.

*Penerimaan Lesu, Defisit APBN Awal 2020 Tembus Rp36 Triliun*

Menurutnya, defisit APBN hingga akhir Januari 2020 didorong oleh pertumbuhan penerimaan yang lebih rendah dari laju pertumbuhan belanja negara. Menurut Sri Mulyani, hal ini disebabkan adanya tekanan pada penerimaan negara imbas dari pelemahan ekonomi global.

"Konsisten pelemahan ekonomi di 2019 terlihat pada PPh koorporasi. Mereka melakukan adjusment, sehingga normalisasi kinerja 2019 akan tercermin di PPh koorporasi," kata Sri Mulyani.

Penerimaan negara tercatat sebesar Rp103,7 triliun. Angka ini sudah tercapai 4,6% dari target APBN 2020 yang sebesar Rp2.333,2 triliun. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, penerimaan negara mengalami penurunan 4,6%.

Sedangkan realisasi belanja negara tercatat mencapai Rp139,8 triliun atau sudah 5,5% dari pagu APBN 2020 sebesar Rp2.540,4 triliun. Angka ini turun 9,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu

"Pendapatan negara sudah terealisasi 4,6% dari target di tengah pelemahan situasi global. Belanja negara sudah terealisasi 5,5% dari target, memberikan stimulus ke perekonomian," jelasnya.

Untuk realisasi pembiayaan anggaran hingga November 2019 tercatat sebesar Rp68,2 triliun atau mencapai 22,2% dari pagu APBN 2020 yang sebesar Rp307,2 triliun. Pembiayaan ini lebih tinggi 44,8% dari periode sama tahun lalu sebesar Rp123,7 triliun.

*SUMBER*

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200219182848-532-476209/baru-januari-defisit-apbn-sudah-capai-rp361-t

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4906009/penerimaan-loyo-awal-2020-sudah-defisit-rp-36-t

https://indopolitika.com/defisit-apbn-capai-rp-3689-triliun-pengelolaan-keuangan-2020-harus-lebih-baik/

https://nasional.kontan.co.id/news/januari-2020-apbn-defisit-rp-361-triliun

https://money.kompas.com/read/2020/02/19/184200426/awal-2020-defisit-apbn-capai-rp-36-1-triliun

https://www.liputan6.com/bisnis/read/4183078/defisit-apbn-januari-2020-capai-rp-361-triliun

https://economy.okezone.com/read/2020/02/19/20/2171050/penerimaan-lesu-defisit-apbn-awal-2020-tembus-rp36-triliun

https://www.vivanews.com/bisnis/ekonomi/37233-waduh-defisit-apbn-januari-2020-sudah-tembus-rp36-1-triliun

https://www.inews.id/finance/makro/sri-mulyani-laporkan-defisit-apbn-januari-2020-capai-rp361-triliun

https://www.merdeka.com/uang/defisit-apbn-januari-2020-capai-rp-361-triliun.html

https://www.jawapos.com/ekonomi/19/02/2020/defisit-apbn-januari-2020-rp-361-triliun/

https://indopolitika.com/defisit-apbn-capai-rp-3689-triliun-pengelolaan-keuangan-2020-harus-lebih-baik/

https://mediaindonesia.com/read/detail/291195-januari-2020-apbn-defisit-rp361-triliun


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sukristiawan.com:Tolak Perppu Ciptaker, Buruh Ancam Gelar Aksi Besar

Tolak Perppu Ciptaker, Buruh Ancam Gelar Aksi Besar Azhar Ferdian Senin, 02/01/2023 | 00:01 WIB Ilustrasi/Net INDOPOLITIKA.COM  – Partai Bur...