Jumat, 29 Juli 2022

sukriatiawan.com:DITIPU HABIS HABISAN OLEH TAIPAN OLIGARKI, SEHARUSNYA MENYERAH DAN MUNDUR

DITIPU HABIS HABISAN OLEH TAIPAN OLIGARKI, SEHARUSNYA MENYERAH DAN MUNDUR

Gondol Rp54 Triliun Langsung Kabur ke Singapura

Gondol Rp54 Triliun Langsung Kabur ke Singapura, Said Didu Ungkit Kasus UAS : Saat Singapura Tampung Koruptor Mereka Bisu.
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu menyoroti tersangka kasus maling uang rakyat, bos Duta Palma Group Surya Darmadi alias Apeng yang kabur ke Singapura. Hal tersebut ditanggapi Said Didu melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Said Didu mengungkit soal Singapura yang tidak mengizinkan Ustadz Abdul Somad (UAS) untuk masuk ke dalam Singapura dengan alasan tertentu.

Said Didu juga mengatakan bahwa disaat yang bersamaan itu, para penguasa di Tanah Air justru dengan kompkanya dukung negara Singapura. "Saat Singapura mengusir ulama, penguasa dan akun2 NKRI kompak dukung Singapura," ucap Said Didu melalui akun Twitter pribadi miliknya pada Selasa (26/7). Lanjut, Said Didu menyebutkan bahwa banyak yang diam membisu saat Singapura justru menjadi tempat persembunyian para koruptor. "Saat menampung koruptor mereka semua diam. Makin jelas posisi siapa mereka,"* ungkap Said Didu.

Diketahui bahwa selain Apeng, ada beberapa nama lain yang terjerat kasus korupsi melarikan diri ke Singapura, seperti Hartawan Aluwi (buronan kasus Bank Century), Adelin Lis (kasus korupsi dan pembalakan liar), termasuk Sjamsul Nursalim yang terlibat kasus korupsi BLBI. Tak hanya itu, Singapura juga kerap dijadikan tempat bersembunyi bagi para pengemplang pajak. Dalam catatan Kementerian Keuangan, harta 7.997 wajib pajak bersembunyi di Singapura, dengan total mencapai Rp56,9 triliun.

Sementara itu, Said Didu pernah menerangkan bahwa betapa telah rusaknya pengelolaan negara yang tidak menjalankan amanat. Salah satunya yakni konstitusi. "Betapa rusaknya pengelolaan negara yang tidak menjalankan amanat konstitusi. Jika suara istana seperti ini, kita sdh bisa bayangkan betapa rusaknya pengelolaan negara," ungkap Said Didu.

Saat Singapura mengusir ulama, penguasa dan akun2 NKRI kompak dukung Singapura.Saat menampung koruptor mereka semua diam. Makin jelas posisi siapa mereka.

Betepa banyak Kekayaan Indonesia dikorupsi oleh pengusaha pendatang aseng dan asing yang korup, tidak peduli dengan nasib orang Indonesia. Kemudian sebagian kecil uang hasil korupsi itu dipakai oleh para pengusaha pendatang atau keturunan ini untuk menyogok pejabat negara, politisi dan petinggi partai politik dgn uang recehan....!!!

Dengan mendapatkan uang recehan dari TAIPAN hasil korupsi, para pejabat negara, politisi dan petinggi partai politik itu begitu bangga, senang berjingkrak-jingkrak dan terus kongkalikong dgn pengusaha aseng dan asing korup (TAIPAN) untuk merampok uang rakyat, dana APBN, BUMN dan SDA DAERAH...!!!

Modus operandi atau strategi Oligarki (9 naga aseng lokal dan aseng asing) para pengkhianat bangsa. Dengan suruhan satu orang untuk korupsi dan uangnya buat nyogok ketua Parpol, Legislator, Eksekutif, Yudikatif, KPU dan BAWASLU untuk mengatur PILPRES dan bikin Undang-Undang (UU) sesuai selera mereka.

1 (satu) orang Cina saja yakni Benny Tjokro mampu merampok dengan modus menjual surat berharga (SAHAM SAMPAH) di New York Stock Exchange di sebut Junk Bond. Cina Benny Tjokro mampu membobol 3 BUMN Assuransi sekaligus (Jiwasraya, ASSABRI & AJB Bumiputera 1912 ) senilai Rp.52,58 Triliun.

Dan akibat Jiwasraya dibobol Benny Tjokro, kemampuan memenuhi kewajiban/Hutang (Likuiditas) Jiwasraya jadi tidak mampu memenuhi kewajiban finansialnya (Illikuid dan Insolvable ). Akibatnya pemerintah menggelontorkan dana Penyertaan Modal Negara/PMN sebesar  Rp.22. Triliun. Total dana/uang negara/ BUMN yang dirampok  oleh satu orang Cina Benny Tjokro sebesar Rp.74,58 Triliun.

Jadi kalau 9 naga atau para Taipan membeli 9 partai politik masing masing Rp.1. Triliun, total Rp.9.triliun.Plus untuk membeli suara masing masing anggota DPR sebanyak 575 orang untuk mengegolkan UU, masing-masing anggota DPR RI minimal Rp.10. Milyar (dibeli suaranya oleh Taiphan) cuma Rp.5,75 Triliun, atau dibulatkan Rp.6. Triliun. Total para Taipan akan menguasai DPR-RI cuma Rp.15.triliun

Ditambah membeli CAPRES dengan membiayai dana pencapresan sebesar Rp.20 Triliun. Indonesia sudah bisa dikangkangi/dibeli/dikuasai para Taipan cuma bermodalkan Rp.35 Triliun, itupun didapat dari hasil korupsi juga. Jika itu patungan para Taiphan lebih ringan lagi beban para taiphan. Jika KPU, MK juga dikuasai/ dibeli para taiphan, total nggak sampai Rp.40 Triliun Indonesia dikuasai para Cukong/ Cina Cina Indonesia.

Patungan para Taipan menguasai Indonesia maksimal Rp.40 Triliun. Masih kalah dengan dana yang dirampok oleh Benny Tjokro (satu orang Cina) sebesar Rp.74,58 triliun. Itu fakta berbasis data, bukan opini yg dibangun....!!!
Begitu murahkah Indonesia yg kemerdekaan nya telah mengorbankan darah, nyawa, dan harta para pejuang kemerdekaan..?

Sangat pilu sekali, sekali salah pilih penguasa, habislah seluruh bangsa...!!!
Ayoo jangan salah lagi pilih pemimpin cari yg amanat dan dekat dengan ulama rakyat kecil bukan deket dng oligarki atau lingkaran setan pengusaha baik asing aseng dan lokal yg kebijakanya pro pemodal.dan oligarki.
salam waras.
#sukriatiawan.com#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sukristiawan.com:Tolak Perppu Ciptaker, Buruh Ancam Gelar Aksi Besar

Tolak Perppu Ciptaker, Buruh Ancam Gelar Aksi Besar Azhar Ferdian Senin, 02/01/2023 | 00:01 WIB Ilustrasi/Net INDOPOLITIKA.COM  – Partai Bur...