Selasa, 28 Oktober 2014

kabarnews.com:Bahaya oral seks

Bahaya Oral Seks

oral seks
Aktor “Liberace” Michael Douglas membuat berita mengejutkan bahwa kanker tenggorokan yang dia derita pada 2010 lalu disebabkan oleh kesukaannya melakukan oral seks.

Aktor kawakan tersebut ditanya apakah kanker tenggorokannya disebabkan karena kebiasaan minum alkohol dan merokok. Dia menjawab, penyakitnya disebabkan karena infeksi HPV (Human Papilloma virus).

Dia mengungkapkan kepada Guardian: “Tidak. Tanpa bermaksud terlalu spesifik, kanker ini disebabkan oleh HPV yang terjadi akibat seks oral.”

Pria berusia 68 tahun itu kemudian semakin membingungkan khalayak dengan menambahkan:

“Namun yah, itu adalah penyakit seksual menular yang menyebabkan kanker. Dan jika Anda juga menderita penyakit ini, seks oral juga merupakan obat terbaik untuk penyakit itu.”

Komentar Michael Douglas tersebut menimbulkan pertanyaan apakah seks oral memang terkait dengan kanker tenggorokan, dan berisiko HPV. Berikut kami mengungkapkan fakta tentang HPV yang Anda perlu ketahui:

1. HPV adalah penyakit menular seksual yang paling umum terjadi pada orang dewasa. Diyakini pada saat kita berusia 50 tahun, 80 persen dari kita akan terinfeksi setidaknya satu kali.

2. Virus HPV menjadi penyebab 99 persen kasus kanker leher rahim, kutil kelamin, dan beberapa jenis kanker yang tidak umum.

3. Tidak ada obat untuk virus HPV, sehingga pemeliharaan kesehatan dengan pencegahan — termasuk vaksinasi — sangat penting.

4. Di Inggris, jenis HPV biasanya dibagi menjadi dua kategori: berisiko rendah dan berisiko tinggi. Keduanya dapat menyebabkan pertumbuhan sel abnormal, namun hanya tipe berisiko tinggi yang dapat menyebabkan kanker.5. HPV ditularkan melalui kontak kelamin, biasanya saat berhubungan seks. Orang dengan sistem kekebalan yang lemah, atau orang-orang dengan HIV, lebih rentan terhadap infeksi HPV.



6. Sebagian besar kasus HPV tidak menunjukkan gejala atau masalah kesehatan, alasan mengapa penyakit itu mendapat julukan “infeksi diam.” Namun, beberapa jenis menyebabkan kutil kelamin dan perubahan sel lain.7. Faktor risiko utama untuk kanker mulut adalah minum alkohol dan merokok, tapi ada bukti yang berkembang bahwa infeksi HPV di mulut merupakan penyebab utama kanker mulut.8. Vaksin HPV, yang diberikan melalui suntikan, melindungi 70 persen risiko kanker serviks.9. Bagi siapa saja yang belum divaksinasi terhadap HPV, tes Pap atau cek kesehatan di klinik GUM dapat menguji untuk melihat apakah Anda telah terinfeksi.

10. HPV tidak menimbulkan kanker, tetapi menyebabkan perubahan sel-sel yang telah terinfeksi, dan itu adalah sel-sel yang dapat menjadi kanker.11. Dalam 90 persen kasus, infeksi HPV secara alami hilang di tubuh dalam waktu dua tahun. Orang yang merokok cenderung lebih sulit untuk bersih dari virus ini.

HPV dan kanker mulut:

1. Sekitar 25 persen dari kanker mulut dan 35 persen dari kanker tenggorokan berhubungan dengan HPV. Namun, karena berbagai tingkat merokok, faktor risiko lain dan sarana pengujian, angka persisnya tidak diketahui.

2. Jenis HPV yang ditemukan di mulut hampir seluruhnya menular secara seksual.3. Kanker orofaringeal yang terkait HPV dua kali lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Hal itu juga lebih umum terjadi pada laki-laki heteroseksual berusia 40 hingga 50-an.

Vaksin:Di Inggris, anak perempuan berusia sembilan sampai 15 tahun ditawarkan vaksin HPV, serta wanita usia 16 hingga 26 tahun. Anak laki-laki yang berusia 9-15 tahun juga bisa divaksinasi.Para peneliti mengatakan, diperlukan waktu bertahun-tahun sebelum kita melihat program imunisasi menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kanker leher rahim. Meski demikian, mereka menyarankan semua orang agar melakukan pemeriksaan leher rahim. Juga diyakini, tetapi belum dikonfirmasi, bahwa vaksin akan membantu melindungi pasangan dari kanker mulut karena HPV.

Sebagai bagian dari program imunisasi nasional di Inggris, Gardasil ditawarkan karena juga menawarkan perlindungan terhadap kutil kelamin.
Share this article :

kabarnews.com:cara aman melakukan seks oral

Cara Aman Melakukan Seks Oral

Cara Aman Melakukan Seks Oral
Seks oral terbukti mampu membuat aktivitas bercinta menjadi semakin menyenangkan. Namun perlu diingat, melakukan seks oral tidak menutup kemungkinan menimbulkan penyakit.

Baru-baru ini beredar kabar aktor Michael Douglas mengalami kanker tenggorokan karena melakukan seks oral. Meski Michael kemudian membantah bahwa kanker tersebut didapatnya dari seks oral.

Kita tidak tahu apa yang membuat Michael terkena kanker tenggorokan, namun seks oral yang tidak aman bisa memicu kanker tenggorokan. Sebab kanker tenggorokan tidak hanya disebabkan oleh kebiasaan minum minuman beralkohol dan merokok saja.


Berikut ini adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan agar seks oral aman dilakukan, seperti dikutip dari Health India, Jumat (14/6/2013):
  1. Pakailah Kondom

Kondom akan membuat seks oral bersama pasangan berlangsung aman, sebab istri yang melakukan seks oral pada suaminya tidak melakukan sentuhan langsung pada penis. Selain itu, dengan memakai kondom bisa mencegah penularan penyakit seksual. 
  1. 2. Pakai Kondom yang Memiliki Rasa

Saat ini di pasaran banyak tersedia kondom dengan aneka rasa seperti cokelat, stroberi, durian, pisang, dan jeruk. Nah, rasa-rasa pada kondom ini akan membuat seks oral terasa lebih 'lezat'. Rasa favorit akan membuat Anda dan pasangan tidak malas memakai kondom.
  1. 3. Dental Dam atau Lateks Penutup Gigi

Dental dam adalah lembaran penutup gigi yang bisa pula dikenakan oleh perempuan di alat kelaminnya saat sang suami akan melakukan seks oral. Dental dam tidak akan merusak seks oral dan malah melindungi Anda dari efek samping kesehatan.
  1. 4. Tes Penyakit Menular Seksual

Agar semakin nyaman melakukan seks oral, sebaiknya Anda dan pasangan melakukan pengecekan apakah memiliki penyakit menular seksual. Pastikan Anda dan pasangan sama-sama sehat sehingga saat berhubungan intim, baik melalui seks oral atau lainnya tidak akan tertular penyakit seksual.

kabarnews.com: kesalahan kesalahan dalam pemakian kondom

Kesalahan-Kesalahan Dalam Pemakaian Kondom

kondom
Selain untuk mencegah kehamilan, kondom juga terbukti mampu mencegah penularan penyakit, dengan efektifitas hingga 98 persen. Namun itu jika digunakan dengan secara benar.
Sayangnya masih banyak pria yang masih belum mengerti bagaimana menggunakan kondom yang benar.

Tim peneliti dari The Kinsey Institute Condom Use Research Team (CURT) menganalisis 50 artikel yang telah diterbitkan dari beberapa media antara tahun 1995-2011.


Para peneliti juga melibatkan berbagai partisipan mulai dari pasangan monogami hingga pekerja seks. Peneliti banyak menemukan bahwa kondom sering kali tidak digunakan sebagai pengaman saat berhubungan seks.

Para peneliti menyoroti sejumlah kesalahan termasuk penggunaan benda tajam untuk membuka kemasan kondom, menggunakan kondom terlambat atau terlalu cepat saat berhubungan seks dan kesulitan menggunakan kondom berbahan tambahan pelumas.

Telat pakai

Hasil pengamatan menunjukkan sekitar 17-51,1 persen orang dilaporkan memasang kondom beberapa lama setelah aktivitas bercinta dilakukan. Sedangkan 13,6-44,7 persen mengatakan menggunakan kondom sejak memulai berhubungan seks.

Kesalahan dalam pemakaian

Peneliti juga menemukan beberapa kesalahan saat pria dalam meletakkan kondom. Sekitar 45,7 persen orang yang diinterogasi peneliti mengaku mereka tidak memberikan ruangan untuk air mani saat menggunakan kondom. Sekitar Seperempat pria dilaporakan sudah membuka gulungan kondom sebelum memasangnya di penis. Sementara 4-30,4 persen pria dilaporkan melepaskan kondomnya saat masih melakukan hubungan seks.

Tidak teliti

Peneliti juga menemukan sekitar 74,5 persen pria dan 82,7 persen wanita tidak memeriksa kerusakan kondom yang mereka beli sebelum menggunakannya. Bahkan, setengah jumlah partisipan pria dan wanita mengaku tidak membuang udara dari dalam kondom sebelum digunakan di alat kelamin mereka.

Kondom rusak

Kondom sobek dan bocor merupakan masalah yang sering dialami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 0,8-4,7 persen pernah mengalami kondom sobek. Sementara 13,1-19,3 persen pernah mengalami kebocoran.

Profesor Crosby, seperti dilansir melalui Dailymail, Selasa (28/2) mengatakan, perlu edukasi dan instruksi mengenai cara penggunaan kondom yang benar, sehingga kehamilan yang tidak diinginkan dan penularan penyakit menular lainnya bisa diminimalisir.

kabarnews.com:menurunkan darah tinggi dengan alang alang

Menurunkan Darah Tinggi Dengan Alang-Alang

Alang-Alang

Nama latin: Impereta cylindrica (L) Beauv.var.mayor (Nees) C.E.Hubb

Khasiat alang-alang: Meluluhkan air seni, pereda rasa nyeri, menurunkan darah tinggi

Bagian yang digunakan untuk obat: akar atau rimpang

Cara pengobatan:

20-30 gram rimpang kering direbus dengan 4 gelas air sehingga tersisa 1,5 gelas. Setelah dingin disaring, diminum 3 kali sehari masing-masing setengah gelas.

kabarnews.com:efek samping obat sakit gigi

Efek Samping Obat Sakit Gigi

Orang kerap mengandalkan obat analgesik atau penghilang nyeri saat menderita sakit gigi. Padahal, seperti yang dituturkan dokter gigi, kebiasaan tersebut bukan hanya berpengaruh terhadap gigi, namun juga terhadap kesehatan organ tubuh lainnya.

"Jangankan painkiller (obat penghilang rasa nyeri)," ujar Prof Dr Drg Hj Melanie S. Djamil, MBiomed, Dekan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Trisakti. "Minum obat parasetamol yang tidak sesuai dengan dosisnya atau berlebihan pun juga berpengaruh buruk. Kebiasaan ini bisa mencederai organ vital seperti ginjal dan liver,"

Hal itu ia ungkapkan dalam konferensi pers Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2013 yang diselenggarakan di Gedung FKG Universitas Trisakti, Jl Kyai Tapa, Grogol, Jakarta Barat, pada Selasa (29/10/2013).

Sangat sedikit orang yang mau berkunjung ke dokter gigi rutin 6 bulan sekali untuk sekadar melakukan pemeriksaan. Jangankan begitu, saat sudah sakit pun menurut Prof Melanie mereka masih tidak mau ke dokter gigi. Nanti kalau sakitnya sudah benar-benar tidak tertahankan, baru akan datang ke dokter gigi.

"Itu pun mereka maunya yang penting sakitnya hilang dulu, tapi tidak dilanjutkan pengobatannya. Padahal jika biasanya dokter memang akan memberikan obat untuk menghilangkan rasa sakitnya dulu, cuma yang terjadi begitu sakitnya hilang terus lupa kembali," tutur Prof Melanie.

Pada akhirnya, orang-orang ini akan kebal terhadap obat tersebut saat kembali mengalami sakit gigi. Namun, Prof Melanie menyayangkan keadaan bahwa dalam kondisi ini pun mereka masih tetap enggan berkunjung ke dokter gigi lagi dan justru mencari obat lain. Nah, ini juga yang dikhawatirkan akan memperburuk kondisi organ-organ tubuh tadi.

"Jadi, jangan berusaha jadi dokter sendiri. Kita memang membutuhkan obat-obatan untuk kebutuhan emergency, tapi kita tekankan bahwa tetap harus kembali ke dokter gigi setelahnya," tegas Prof Melanie.

Kabarnews.com:ingin tau jumlah sperma anda?pakai alat ini

Ingin Tahu Jumlah Sperma Anda? Pakai Alat ini

sperma
Salah satu dikembangkannya alat penguji sperma ini adalah karena banyaknya pria yang masih enggan melakukan pengecekan di laboratoriun atau klinik untuk memeriksa spermanya. Dengan alat ini seorang pria bisa melakukan pengujian sendiri di rumah. Alat ini disebut SpermCheck kit.

Hanya butuh 10 menit untuk mencari tahu apakah spermanya di bawah normal atau memiliki jumlah rata-rata. Dilaporkan SkyNews, alat tersebut mirip dengan alat tes kehamilan rumahan yang banyak dijual di apotek. Konon tingkat akurasinya mencapai 98 persen.

Meskipun alat ini bisa mendeteksi jumlah sperma seorang pria, namun sayangnya tidak bisa menentukan kesehatan sperma. Akan tetapi pihak SpermCheck mengklaim alat tes ini dapat membantu pasangan yang memiliki masalah infertilitas. Sebab begitu tahu suami memiliki jumlah sperma yang kurang, bisa dilakukan tindakan untuk mengatasinya.

"Kebanyakan yang terjadi, perempuan adalah orang yang terbebani untuk mencari tahu apa yang salah. Namun faktanya 40-60 persen kasus, infertilitas pria adalah masalahnya," kata Kepala Eksekutif SpermCheck, Ray Lopez, seperti dikutip dari Mirror, Senin (28/10/2013).

Di Inggris, sekitar satu dari enam pasangan mengalami kesulitan untuk memiliki anak. Sekitar seperlima pria ditengarai memiliki jumlah sperma yang rendah. Inilah yang dituding penyebab infertilitas pada sekitar 20 persen pasangan.

Sperma yang normal adalah yang berjumlah 20 juta per mililiter. Bentuk, ukuran, dan penampilan 200 sel sperma tidak boleh ada satu pun yang cacat agar bisa disebut normal. Selain itu, satu jam setelah ejakulasi minimal harus ada 50 persen sel sperma yang bisa berenang maju dalam garis lurus, sehingga memiliki peluang besar untuk membuahi.


kabarnews.com:Anggur blueberry,apel menurunkan risiko kolesterol

Anggur, Blueberry, Apel Untuk Menurunkan Risiko Diabetes

anggur
Peneliti dari Harvard School of Public Health dalam laporan riset yang dimuat British Medical Journal (BMJ)edisi online edisi 29 Agustus menyatakan bahwa biasa mengkonsumsi buah-buahan secara utuh khususnya anggur, blueberry dan apel dapat menurunkan resiko diabetes tipe 2. Sebaliknya, mengkonsumsi jus buah justru dapat meningkatkan risiko terkena penyakit. 
"Temuan sebelumnya menunjukkan hasil yang bervariasi untuk konsumsi buah secara total. Riset kami menyediakan bukti baru yang mengidikasikan beberapa jenis buah tertentu yang mungkin memiliki manfaat khusus dalam menurunkan risiko diabetes," kata peneliti Qi Sun asisten profesor dari Departemen Nutrisi di Harvard School of Public Health.

Dalam risetnya, peneliti melakukan analisis terhadap 190 ribu responden yang mengikuti tiga penelitian terpisah antara 1984 sampai 2008. Responden ini tidak memiliki penyakit diabetes, kardiovaskuler, atau kanker. Pada akhir penelitian, sebanyak 7 persen dari responden didiagnosa menderita diabetes.

Menurut analisa peneliti, responden yang mengonsumsi blueberry, anggur, dan apel dua kali seminggu, berisiko 23 persen lebih kecil terkena diabetes 2 dibandingkan yang mengonsumsi buah tidak lebih dari sekali dalam sebulan. Responden yang mengonsumsi buah dalam bentuk jus sekali dalam sehari atau lebih, justru berisiko 21 persen lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dibandingkan yang lain.

Peneliti berkeyakinan, perbedaan ini mungkin disebabkan oleh faktor lain di luar konsumsi buah dan jus. Bisa jadi, responden yang memakan buah-buahan tertentu memiliki suatu kemiripan antara satu dengan yang lain, sehingga mempengaruhi risiko mereka untuk menderita diabetes.

"Data kami merekomendasikan lebih jauh untuk mengonsumsi buah-buahan bagi pencegahan diabetes, tetapi bukan jus," kata ketua tim peneliti, Isao Muraki, dari departemen nutrisi Harvard School of Public Health.

Muraki berharap, temuan baru dalam riset ini dapat membantu memperbaiki rekomendasi selama ini bagi upaya pencegahan penyakit diabetes tipe 2.

sukristiawan.com:Tolak Perppu Ciptaker, Buruh Ancam Gelar Aksi Besar

Tolak Perppu Ciptaker, Buruh Ancam Gelar Aksi Besar Azhar Ferdian Senin, 02/01/2023 | 00:01 WIB Ilustrasi/Net INDOPOLITIKA.COM  – Partai Bur...