POLITIK EKONOMI SOSIAL BUDAYA MILITER BUDAYA KESEHATAN SEJARAH OLAHRAGA BISNIS TEKNOLOGI PARIWISATA HUKUM AGAMA EDUKASI SASTRA NASIONAL INTERNASIONAL
Sabtu, 25 April 2015
sukristiawan.com:Sejarah hari buruh 1 Mei
Hari Buruh
Pawai Hari Buruh 1 Mei 2003 di Jakarta
Hari Buruh pada umumnya dirayakan pada
tanggal 1 Mei , dan dikenal dengan sebutan May
Day . Hari buruh ini adalah sebuah hari libur (di
beberapa negara) tahunan yang berawal dari
usaha gerakan serikat buruh untuk merayakan
keberhasilan ekonomi dan sosial para buruh .
Sejarah Hari Buruh
May Day lahir dari berbagai rentetan perjuangan
kelas pekerja untuk meraih kendali ekonomi-
politis hak-hak industrial. Perkembangan
kapitalisme industri di awal abad 19
menandakan perubahan drastis ekonomi-politik,
terutama di negara-negara kapitalis di Eropa
Barat dan Amerika Serikat . Pengetatan disiplin
dan pengintensifan jam kerja, minimnya upah,
dan buruknya kondisi kerja di tingkatan pabrik,
melahirkan perlawanan dari kalangan kelas
pekerja.
Pemogokan pertama kelas pekerja Amerika
Serikat terjadi pada tahun 1806 oleh pekerja
Cordwainers. Pemogokan ini membawa para
pengorganisirnya ke meja pengadilan dan juga
mengangkat fakta bahwa kelas pekerja di era
tersebut bekerja dari 19 sampai 20 jam
seharinya. Sejak saat itu, perjuangan untuk
menuntut direduksinya jam kerja menjadi
agenda bersama kelas pekerja di Amerika
Serikat.
Ada dua orang yang dianggap telah
menyumbangkan gagasan untuk menghormati
para pekerja, Peter McGuire dan Matthew
Maguire , seorang pekerja mesin dari Paterson ,
New Jersey . Pada tahun 1872 , McGuire dan
100.000 pekerja melakukan aksi mogok untuk
menuntut mengurangan jam kerja. McGuire lalu
melanjutkan dengan berbicara dengan para
pekerja and para pengangguran, melobi
pemerintah kota untuk menyediakan pekerjaan
dan uang lembur. McGuire menjadi terkenal
dengan sebutan "pengganggu ketenangan
masyarakat".
Pada tahun 1881 , McGuire pindah ke St. Louis ,
Missouri dan memulai untuk mengorganisasi
para tukang kayu. Akhirnya didirikanlah sebuah
persatuan yang terdiri atas tukang kayu di
Chicago , dengan McGuire sebagai Sekretaris
Umum dari "United Brotherhood of Carpenters
and Joiners of America". Ide untuk
mengorganisasikan pekerja menurut bidang
keahlian mereka kemudian merebak ke seluruh
negara. McGuire dan para pekerja di kota-kota
lain merencanakan hari libur untuk Para pekerja
di setiap Senin Pertama Bulan September di
antara Hari Kemerdekaan dan hari Pengucapan
Syukur.
Pada tanggal 5 September 1882, parade Hari
Buruh pertama diadakan di kota New York
dengan peserta 20.000 orang yang membawa
spanduk bertulisan 8 jam kerja, 8 jam istirahat,
8 jam rekreasi. Maguire dan McGuire
memainkan peran penting dalam
menyelenggarakan parade ini. Dalam tahun-
tahun berikutnya, gagasan ini menyebar dan
semua negara bagian merayakannya.
Pada 1887 , Oregon menjadi negara bagian
pertama yang menjadikannya hari libur umum.
Pada 1894 . Presider Grover Cleveland
menandatangani sebuah undang-undang yang
menjadikan minggu pertama bulan September
hari libur umum resmi nasional.
Kongres Internasional Pertama diselenggarakan
pada September 1866 di Jenewa , Swiss, dihadiri
berbagai elemen organisasi pekerja belahan
dunia. Kongres ini menetapkan sebuah tuntutan
mereduksi jam kerja menjadi delapan jam
sehari, yang sebelumnya (masih pada tahun
sama) telah dilakukan National Labour Union di
AS: Sebagaimana batasan-batasan ini mewakili
tuntutan umum kelas pekerja Amerika Serikat,
maka kongres mengubah tuntutan ini menjadi
landasan umum kelas pekerja seluruh dunia.
Satu Mei ditetapkan sebagai hari perjuangan
kelas pekerja dunia pada Konggres 1886 oleh
Federation of Organized Trades and Labor
Unions untuk, selain memberikan momen
tuntutan delapan jam sehari, memberikan
semangat baru perjuangan kelas pekerja yang
mencapai titik masif di era tersebut. Tanggal 1
Mei dipilih karena pada 1884 Federation of
Organized Trades and Labor Unions , yang
terinspirasi oleh kesuksesan aksi buruh di
Kanada 1872 [1] , menuntut delapan jam kerja di
Amerika Serikat dan diberlakukan mulai 1 Mei
1886 .
Artikel utama Kerusuhan Haymarket
Peristiwa Haymarket, Polisi menembaki para
demonstran disusul dengan perlawanan dari
kaum buruh.
Pada tanggal 1 Mei tahun 1886 , sekitar 400.000
buruh di Amerika Serikat mengadakan
demonstrasi besar-besaran untuk menuntut
pengurangan jam kerja mereka menjadi 8 jam
sehari. Aksi ini berlangsung selama 4 hari sejak
tanggal 1 Mei.
Pada tanggal 4 Mei 1886 . Para Demonstran
melakukan pawai besar-besaran, Polisi Amerika
kemudian menembaki para demonstran tersebut
sehingga ratusan orang tewas dan para
pemimpinnya ditangkap kemudian dihukum
mati, para buruh yang meninggal dikenal
sebagai martir . Sebelum peristiwa 1 Mei itu, di
berbagai negara, juga terjadi pemogokan-
pemogokan buruh untuk menuntut perlakukan
yang lebih adil dari para pemilik modal.
Pada bulan Juli 1889, Kongres Sosialis Dunia
yang diselenggarakan di Paris menetapkan
peristiwa di AS tanggal 1 Mei itu sebagai hari
buruh sedunia dan mengeluarkan resolusi
berisi:
Sebuah aksi internasional besar harus
diorganisir pada satu hari tertentu dimana
semua negara dan kota-kota pada waktu
yang bersamaan, pada satu hari yang
disepakati bersama, semua buruh menuntut
agar pemerintah secara legal mengurangi
jam kerja menjadi 8 jam per hari, dan
melaksanakan semua hasil Kongres Buruh
Internasional Perancis.
Resolusi ini mendapat sambutan yang hangat
dari berbagai negara dan sejak tahun 1890,
tanggal 1 Mei, yang diistilahkan dengan May
Day , diperingati oleh kaum buruh di berbagai
negara, meskipun mendapat tekanan keras dari
pemerintah mereka.
Hari buruh di Indonesia
Jurnalis Juga Buruh, 1 Mei 2007 di Jakarta
Indonesia pada tahun 1920 juga mulai
memperingati hari Buruh tanggal 1 Mei ini.
Ibarruri Aidit (putri sulung D.N. Aidit) sewaktu
kecil bersama ibunya pernah menghadiri
peringatan Hari Buruh Internasional di Uni
Sovyet, sesudah dewasa menghadiri pula
peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei 1970
di Lapangan Tian An Men RRC pada peringatan
tersebut menurut dia hadir juga Mao Zedong,
Pangeran Sihanouk dengan istrinya Ratu
Monique, Perdana Menteri Kamboja Pennut, Lin
Biao (orang kedua Partai Komunis Tiongkok)
dan pemimpin Partai Komunis Birma Thaksin B
Tan Tein. [2]
Tapi sejak masa pemerintahan Orde Baru hari
Buruh tidak lagi diperingati di Indonesia, dan
sejak itu, 1 Mei bukan lagi merupakan hari libur
untuk memperingati peranan buruh dalam
masyarakat dan ekonomi. Ini disebabkan karena
gerakan buruh dihubungkan dengan gerakan
dan paham komunis yang sejak kejadian G30S
pada 1965 ditabukan di Indonesia.
Semasa Soeharto berkuasa, aksi untuk
peringatan May Day masuk kategori aktivitas
subversif , karena May Day selalu dikonotasikan
dengan ideologi komunis . Konotasi ini jelas
tidak pas, karena mayoritas negara-negara di
dunia ini (yang sebagian besar menganut
ideologi nonkomunis, bahkan juga yang
menganut prinsip antikomunis), menetapkan
tanggal 1 Mei sebagai Labour Day dan
menjadikannya sebagai hari libur nasional.
Setelah era Orde Baru berakhir, walaupun bukan
hari libur, setiap tanggal 1 Mei kembali marak
dirayakan oleh buruh di Indonesia dengan
demonstrasi di berbagai kota.
Kekhawatiran bahwa gerakan massa buruh yang
dimobilisasi setiap tanggal 1 Mei membuahkan
kerusuhan, ternyata tidak pernah terbukti. Sejak
peringatan May Day tahun 1999 hingga 2006
tidak pernah ada tindakan destruktif yang
dilakukan oleh gerakan massa buruh yang
masuk kategori "membahayakan ketertiban
umum". Yang terjadi malahan tindakan represif
aparat keamanan terhadap kaum buruh, karena
mereka masih berpedoman pada paradigma
lama yang menganggap peringatan May Day
adalah subversif dan didalangi gerakan
komunis.
Aksi May Day 2006 terjadi di berbagai kota di
Indonesia, seperti di Jakarta , Lampung ,
Makassar, Malang , Surabaya, Medan , Denpasar ,
Bandung , Semarang, Samarinda , Manado , dan
Batam .
Di Jakarta unjuk rasa puluhan ribu buruh
terkonsentrasi di beberapa titik seperti Bundaran
HI dan Parkir Timur Senayan , dengan sasaran
utama adalah Gedung MPR/DPR di Jalan Gatot
Subroto dan Istana Negara atau Istana
Kepresidenan. Selain itu, lebih dari 2.000 buruh
juga beraksi di Kantor Wali Kota Jakarta Utara.
Buruh yang tergabung dalam aksi di Jakarta
datang dari sejumlah kawasan industri di
Jakarta, Bogor , Depok , Tangerang, dan Bekasi
(Jabodetabek) yang tergabung dalam berbagai
serikat atau organisasi buruh. Mereka menolak
revisi Undang-undang Nomor 13 tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan yang banyak
merugikan kalangan buruh. [3]
Pawai Hari Buruh 1 Mei 2007 di Jakarta
Di Jakarta, ribuan buruh, mahasiswa, organisasi
kepemudaan, dan masyarakat turun ke jalan.
Berbagai titik di Jakarta dipenuhi para
pengunjuk rasa, seperti Kawasan Istana
Merdeka, Gedung MPR-DPR-DPD, Gedung Balai
Kota dan DPRD DKI, Gedung Depnaker dan
Disnaker DKI, serta Bundaran Hotel Indonesia.
Di Yogyakarta, ratusan mahasiswa dan buruh
dari berbagai elemen memenuhi Kota
Yogyakarta. Simpang empat Tugu Yogya
dijadikan titik awal pergerakan. Buruh dan
mahasiswa berangkat dari titik simpul Tugu
Yogya menuju depan Kantor Pos Yogyakarta. Di
Solo , aksi dimulai dari Perempatan Panggung
yang dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju
Bundaran Gladag sejauh 3 km untuk menggelar
orasi lalu berbelok menuju Balaikota Surakarta
yang terletak beberapa ratus meter dari Gladag.
Aksi serupa juga digelar oleh dua ratusan buruh
di Sukoharjo. Massa aksi tersebut mendatangi
Kantor Bupati dan Kantor DPRD Sukoharjo. Di
Bandung , para buruh melakukan aksi di Gedung
Sate dan bergerak menuju Polda Jawa Barat
dan kantor Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi (Dinaskertrans) Jawa Barat. Di
Serang , ruas jalan menuju Pandeglang, Banten,
lumpuh sejak pukul 10.00 WIB. Sekitar 10.000
buruh yang tumplek di depan Gedung DPRD
Banten memblokir Jalan Palima. Di Semarang,
ribuan buruh berunjuk rasa secara
bergelombang sejak pukul 10.00 WIB.
Mengambil start di depan Masjid Baiturrahman
di Kawasan Simpang Lima, Kampus Undip
Pleburan, dan Bundaran Air Mancur di Jalan
Pahlawan, lalu menuju gedung DPRD Jawa
Tengah. Sekitar 2 ribu buruh di kota Makassar
mengawali aksinya dengan berkumpul di
simpang Tol Reformasi. Dari tempat tersebut,
mereka kemudian berjalan kaki menuju kantor
Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo. Di kota
Palembang , aksi buruh dipusatkan di lapangan
Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera). Di
Sidoarjo, ratusan buruh yang melakukan aksi di
Gedung DPRD Sidoarjo, Jawa Timur. Ribuan
buruh di Pekalongan melakukan demo
mengelilingi Kota Pekalongan. Aksi dimulai dari
Alun-alun Pekauman Kota Pekalongan,
melewati jalur pantura di Jalan Hayam Wuruk,
dan berakhir di halaman Gedung DPRD Kota
Pekalongan. Longmarch dilakukan sepanjang
sekitar enam kilometer. Di Medan , sekitar 5 ribu
buruh mendatangi DPRD Sumut dan Pengadilan
Negeri Medan.
Pawai Hari Buruh 1 Mei 2008 di Jakarta
Sekitar 20 ribu buruh melakukan aksi
longmarch menuju Istana Negara pada
peringatan May Day 2008 di Jakarta. Mereka
berkumpul sejak pukul 10 pagi di Bundaran
Hotel Indonesia .
Sementara itu 187 aktivis Jaringan Anti
Otoritarian dihadang dan ditangkap dengan
tindakan represif oleh personel Polres Jakarta
Selatan seusai demonstrasi di depan Wisma
Bakrie, saat hendak bergabung menuju
bundaran HI [4] . Di Depok, 5 truk rombongan
buruh yang hendak menuju Jakarta ditahan
personel Polres Depok. Di Medan, polisi
melarang aksi demonstrasi dengan alasan hari
raya Kenaikan Isa Almasih . Aksi buruh di
Yogyakarta juga dihadang Forum Anti Komunis
Indonesia. [5]
Aksi ini dilakukan oleh pelbagai organisasi
buruh yang tergabung Aliansi Buruh Menggugat
dan Front Perjuangan Rakyat , serta diikuti
berbagai serikat buruh dan organisasi lain,
seperti Aliansi Jurnalis Independen (AJI)
Jakarta, Buruh Putri Indonesia, Kesatuan Alinasi
Serikat Buruh Independen (KASBI), Serikat
Pekerja Carrefour Indonesia, Serikat Buruh
Jabotabek (SBJ), komunitas waria, organ-organ
mahasiswa dan lain sebagainya. [6]
Pawai Hari Buruh 2009 di Jakarta
Belasan ribu buruh, aktivis dan mahasiswa dari
berbagai elemen dan organisasi memperingati
Hari Buruh Sedunia dengan melakukan aksi
longmarch dari Bundaran HI menuju Istana
Negara, Jakarta. Aksi ini tergabung dalam dua
organisasi payung, Front Perjuangan Rakyat
(FPR) dan Aliansi Buruh Menggugat (ABM).
Ribuan buruh yang tergabung dalam ABM,
tertahan dan dihadang oleh ratusan aparat
kepolisian sekitar 500 meter dari Istana. [7]
Bertepatan dengan Hari Buruh Internasional,
ribuan pengunjuk rasa melakukan unjuk rasa di
Bundaran Hotel Indonesia di Jalan M.H.
Thamrin, Jakarta Pusat. Dari Bundaran HI,
mereka kemudian bergerak ke depan Istana
Negara . [8] . Mereka menuntut akan jaminan
sosial bagi buruh. Kalangan buruh menganggap
penerapan jaminan sosial saat ini masih
diskriminatif, terbatas, dan berorientasi
keuntungan. [9]
Di depan Istana, sempat terjadi kericuhan yang
berlangsung sekitar 15 menit pada pukul 14.00
WIB. Petugas kepolisian mengamankan dua
orang pengunjuk rasa untuk dimintai
keterangan. Menurut Kadiv Humas Polri, Irjen
Pol Edward Aritonang , kedua demonstran
tersebut berasal dari salah satu lembaga
antikorupsi, KAPAK (Komite Aksi Pemuda Anti
Korupsi). Setelah insiden itu, secara umum
kondisi aksi unjuk rasa berjalan kondusif
kembali hingga selesainya aksi pada pukul
16.00 WIB. [10]
Ribuan buruh Indonesia merayakan Hari Buruh
Internasional atau May Day, Minggu (01/05) di
Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. Mereka
menyerukan adanya kepastian jaminan sosial
bagi para buruh di Indonesia sambil
meneriakkan yel-yel perjuangan eperti "Hidup
Buruh" dan "Berikan Hak-Hak Buruh," serta
mereka berpawai menuju Istana Negara. [11]
Kapolda Metro Jaya, Irjen Polisi DR. Untung
S.Rajab, Kamis 3 Mei 2012 menerima sejumlah
tokoh serikat buruh yang terlibat langsung
pengerakan aksi demo besar-besaran di ibukota
Jakarta menyambut May Day 2012 atau Hari
Buruh Internasional. Tokoh buruh yang
menemui Kapolda, diantaranya ketua aksi dan
koordinator Lapangan. Kemudian mereka
bersama Kapolda memberi keterangan pers.
Bari Silitonga selaku ketua aksi pada peringatan
Hari Buruh Internasioanl itu kepada wartawan
mengatakan, kedatangan mereka menemui
Kapolda Metro Jaya untuk memberi apresiasi
positif kepada Polda Metro Jaya dan jajarannya
yang telah mengawal aksi demo buruh pada
Sesala 1 Mei 2012, sehingga aksi buruh dapat
berjalan lancar, tertib dan aman, tanpa
mendapat gangguan sampai selesai.
Meskipun tuntutan serikat buruh hanya
sebagaian kecil mendapat tanggapan positif dari
Pemerintah, kami buruh merasa perlu memberi
apresiasi kepada jajaran Polda Metro Jaya yang
telah mengamankan aksi demo buruh sejak
awal hingga selesai pada 1 Mei 2012. Mengenai
tuntutan buruh yang belum tercapai, itu akan
terus diperjuangkan buruh dan tidak akan
pernah berhenti, kata Bari Silitonga.
Kedatangan sejumlah tokoh buruh ini, disambut
gembira oleh Kapolda Metro Jaya, Irjen Polisi
DR.Untung S.Rajab. Kepada wartawan
dikatakannya, jajaran Polda Metro Jaya juga
memberi apresiasi dan sangat berterima kasih
kepada seluruh anggota serikat buruh, dimana
selama melakukan aksi demonya pada May Day
2012 tetap tertib dan tidak melanggar hukum.
Menurut Irjen Polisi DR.Untung S.Rajab, buruh
maupun serikat buruh telah menunjukkan
kepada masyarakat suatu contoh positif, bahwa
untuk menyampaikan aspirasi melalui aksi
demo dapat dilakukan secara tertib dan damai.
Buruh telah memberi contoh, meskipun massa
yang diturunkan puluhan ribu, aksi demo
mereka tidak mengganggung keamanan dan
ketertiban masyarakat.
“Aksi buruh 1 Mei kemarin merupakan bukti,
bahwa aksi demo tidak identik dengan
kerusuhan. Saya selaku pimpinan Polda Metro
Jaya pada berterima kasih dan member
apresiasi kepada buruh. Saya juga berterima
kasih dan member apresiasi kepada mahasiswa
yang pada hari buruh internasional kemarin ikut
melakukan aksi demo, tapi tetap tertib”, kata
Kapolda Metro.
Lebih lanjut Kapolda Metro Jaya mengatakan,
bahwa buruh yang tergabung diberbagai serikat
buruh adalah aset negara. Mereka patut dihargai
dan berhak mendapat pelayanan yang baik dari
pemerintah, termasuk dari kepolisian. Oleh
karena itu, jajaran kepolisian pada peringatan
hari buruh kemarin mengawal aksi demo buruh
agar tidak mendapat gangguan dari pihak luar,
dan kerjasama buruh dengan Polri pada May
Day 2012 cukup baik. Apa yang telah
diperlihatan buruh melalui aksi demonya, patut
dicontoh, karena aksi demo tidak identik
dengan kekerasan atau kerusuham. (hais/m).
Pemerintah akan menjadikan Hari Buruh
Internasional yang diperingati setiap 1 Mei
sebagai hari libur nasional. Menurut rencana,
hal itu akan dimulai pada 2014. [12]
Referensi
1. ^ The History of May Day
2. ^ http://www.mediabersama.com/
index.php?
option=com_content&view=article&id=2100:
lawatan-ibarruri-terhempas-dari-negeri-
sendiri-karena-mewarisi-nama-besar-yang-
dikutuk-orde-
baru&catid=934:kisah&Itemid=147 Lawatan
Ibarruri
3. ^ Aksi Unjuk Rasa Berlangsung Tertib -
Kapanlagi.
4. ^ Ratusan Demonstran di Wisma Bakrie
Ditangkap - Berita VHR News
5. ^ Aksi May Day Dihadang Polisi & FAKI -
Berita VHR News
6. ^ May Day 2008 di Jakarta
7. ^ May Day 2009
8. ^ Ribuan Buruh Memadati Bundaran HI ,
Liputan6
9. ^ Hari ini ribuan buruh tuntut jaminan
sosial
10. ^ Hari Buruh Berlangsung Damai ,
Republika Online
11. ^ Demonstrasi hari buruh di Jakarta
12. ^ Hari Buruh, 1 Mei Akan Jadi Libur
Nasional , Kompas
Pranala luar
(Indonesia) Aksi Damai Sambut Hari Buruh
Internasional , Tempo 1 Mei 2005
(Indonesia) Hari Buruh Marak Dirayakan di
Berbagai Negara , Kompas 2 Mei 2005
(Indonesia) Aksi Hari Buruh Internasional ,
Indymedia Jakarta
(Indonesia) Fobia Hari Buruh
(Inggris) May Day 2006
(Inggris) Euro May Day
(Inggris) Galeri foto May Day 2006
(Indonesia) Blog May Day 2007
(Inggris) May Day 2007 - National
Mobilization to Support Immigrant Workers!
(Indonesia) Berita dan Foto May Day 2007 ,
Indymedia Jakarta
(Indonesia) Berita dan Foto May Day 2008 ,
Indymedia Jakarta
(Indonesia) Berita dan Foto May Day 2009 ,
Indymedia Jakarta
(Indonesia) Peristiwa Hari Buruh 1/5/2010 ,
Antara Foto
Baca dalam bahasa lain
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
sukristiawan.com:Tolak Perppu Ciptaker, Buruh Ancam Gelar Aksi Besar
Tolak Perppu Ciptaker, Buruh Ancam Gelar Aksi Besar Azhar Ferdian Senin, 02/01/2023 | 00:01 WIB Ilustrasi/Net INDOPOLITIKA.COM – Partai Bur...
-
Belajar Bareng Alie belajar menggemari belajar ...
-
Inilah Daftar Ribuan Nama Indonesia Di Panama Papers (Alphabetical Order) Inilah Daftar 2.961 Nama Indonesia Di “Panama Papers” (Alphabet...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar