Minggu, 22 Februari 2015

Hasil Retas Cybercaliphate Ungkap Skenario Perang Amerika Serikat di Indonesia PANJIMAS.COM – Ada hal yang menarik dalam aksi Cyber mujahidin yang mengaku sebagai Cybercaliphate dan telah meretas akun twitter dan youtube komando pusat koalisi salibis pimpinan Amerika Serikat. (Baca: Allahu Akbar! Pasukan Cyber Daulah Islamiyah, Cybercaliphate Bobol Akun Twitter & Youtube Pusat Komando Koalisi Salibis Amerika Serikat ) Tak hanya menguasai akun twitter dan youtube beberapa saat, tetapi mujahidin di dunia maya juga mengungkap data sejumlah tentara Amerika Serikat, dari mulai nama mereka, tempat tinggal, nomor kontak dan email masing-masing. Hal tersebut sebagaimana pengakuan peretas yang ditulis dalam kicauan twitter, sebagaimana berikut: “Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, The CyberCaliphate berada di bawah naungan ISIS akan melanjutkannya menjadi CyberJihad. Sementara AS dan satelitnya telah membunuh saudara-saudara kita di Suriah, Irak dan Afghanistan. Kami masuk ke jaringan Anda dan perangkat pribadi dan tahu segalanya tentang Anda. Anda akan melihat tidak ada belas kasihan bagi orang-orang kafir. ISIS sudah ada di sini, kita berada dalam PC Anda, di setiap pangkalan militer. Dengan izin Allah kita berada di CENTCOM sekarang. Kami tidak akan berhenti! Kami tahu segalanya tentang Anda, istri Anda dan anak-anak. Tentara AS! Kami mengawasi Anda!” Skenario Perang AS di Indonesia Tak hanya itu, mujahidin juga mengungkap sejumlah file milik tentara Amerika Serikat, terkait strategi, anggaran, termasuk skenario perang di sejumlah daerah yang telah dibidik oleh militer AS seperti, “China Scenario IPB and Collection Needs”, “North Korea Update”,”Caspian Scenario” , “SOCOM Africa Scenario” dan “SOCOM Indonesia Scenario”. Meski tahun dalam data tersebut terhitung lawas yakni berkisar antara tahun 2004 hingga 2008, namun tetap berguna untuk membaca sejauh mana pola pikir dan rencana militer AS, khususnya bagi negara Indonesia. Dalam slide “SOCOM Indonesia Scenario” misalnya, AS saat itu mengincar Jamaah Islamiyah di Indonesia dan mengaitkannya dengan GAM, berdasarkan laporan intelijen CIA dengan dalih keduanya akan melakukan aksi terorisme. Begitu ketakutannya Amerika, sampai- sampai militer AS menganalisa bahwa Strategi GAM dan JI dapat dirancang untuk mengambil keuntungan dari koalisi partai- partai politik Islam di Indonesia. Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah berkonsolidasi platform partai untuk Pemilu 2004. Ikrar untuk memerangi korupsi yang merajalela, terutama di tingkat lokal dan provinsi di mana para pejabat pemerintah dan militer menerima suap dari perjudian ilegal, prostitusi, dan bisnis narkoba. Ikrar untuk membangun sebuah “polisi agama” untuk menegakkan hukum Syariah. Demi menjaga kepentingan AS di Asia Tenggara dalam proyek Global War on Terrorism maka Amerika membuat serangkaian rencana sekenario perang di Indonesia dengan membuat pemetaan: 1. Ringkasan Regional 2. Kondisi Ancaman saat ini 3. Sasaran Keamanan Nasional AS 4. Struktur biru Pasukan 5. Struktur Pasukan Anggota ASEAN 6. Struktur Koalisi Pasukan 7. Kerja Pasukan Selain itu, AS menilai Indonesia sebagai negara yang selalu bergejolak sejak masa pemerintah Presiden Soekarno, Soeharto, BJ Habibi, Gus Dur, Megawati hingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kerusuhan itu, menurut pemetaan AS dari mulai Papua, Ambon (Maluku), Kalimantan, Bali hingga Aceh. Kemudian diantara alasan penting campur tangan AS di Indonesia, sehingga perlu menurunkan militer ke negeri Muslim terbesar di dunia tersebut, karena Indonesia merupakan daerah penting (vital) dalam jalur ekonomi dunia. Selat Malaka misalnya, memiliki panjang 600nm panjang, dengan kedalaman 17 sampai 54m. Menjadi jalur utama lalu lintas maritim untuk Indo-Eropa ke Asia. Hampir semua minyak Asia dikirimkan melalui Selat Malaka (36% dari semua lalu lintas kapal) Lebih dari $ 1100000000000 (AS) barang angkutan per tahun 000 kapal angkutan setiap tahun; 137 / hari 60% nelayan dari Malaysia / Indonesia menangkap ikan dari Selat Malaka Selain itu masih ada sejumlah selat, seperti selat Sunda, selat Lombok/Makassar yang juga telah dipetakan berdasarkan peran pentingnya dalam ekonomi dunia. Adapun tujuan AS seperti dikemukanan pada slide ke 31 terhadap negara-negara Asia Tenggara, khususnya di Indonesia adalah: Membantu upaya negara Asia Tenggara untuk mengidentifikasi dan menghapus ancaman teroris di perbatasan mereka Mencegah organisasi teroris Asia Tenggara dari penutupan jalur laut Indonesia dan menciptakan krisis ekonomi dunia Lindungi kapal komersial transit lalu lintas alur laut Indonesia dari serangan teroris sehingga meminimalkan kenaikan asuransi yang mahal Sementara strategi AS demi mengusung tujuannya tersebut ada pada slide berikutnya, yakni: Mendukung Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk menjaga alur laut terbuka Negara ASEAN memantau pelabuhan dan pantai akses menuju selat Mitra koalisi ASEAN (termasuk AS) bekerjasama dalam mengamankan jalan masuk ke selat Melalui perjanjian bilateral mendukung Indonesia, Thailand, dan Malaysia militer dan polisi dalam negeri negara tersebut dalam operasi kontra-terorisme yang terkoordinasi terhadap GAM & JI Bantuan ekonomi, bantuan penegakan hukum, dan kerjasama operasi kontra- teroris militer Terakhir, militer AS juga telah merancang penempatan pasukan, kapal induk, pesawan drone dan lain-lain di sejumlah wilayah di Indonesia. Hal ini bisa dilihat dalam peta yang dimuat dalam slide. Untuk lebih lengkapnya, silahkan mendownload berbagai file-file penting tersebut melalui link berikut: 1. http://depositfiles.com/files/usybptc71 2. http://depositfiles.com/files/njgg7yvbx [AW] MORE IN INTERNASIONAL Facebook Twitter RSS Feed Email

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sukristiawan.com:Tolak Perppu Ciptaker, Buruh Ancam Gelar Aksi Besar

Tolak Perppu Ciptaker, Buruh Ancam Gelar Aksi Besar Azhar Ferdian Senin, 02/01/2023 | 00:01 WIB Ilustrasi/Net INDOPOLITIKA.COM  – Partai Bur...