POLITIK EKONOMI SOSIAL BUDAYA MILITER BUDAYA KESEHATAN SEJARAH OLAHRAGA BISNIS TEKNOLOGI PARIWISATA HUKUM AGAMA EDUKASI SASTRA NASIONAL INTERNASIONAL
Minggu, 01 Februari 2015
Rabu, 28 Januari 2015 12:34 WIB
Hasil Penelitian Arkeolog-
Antropolog China dan Turki, Kapal
Nabi Nuh Dibuat di Pulau Jawa, Ini
Buktinya
SITUS perahu Nabi Nuh AS menjadi perbincangan
hangat di dunia arkeologi sejak ditemukannya
oleh Angkatan Udara Amerika serikat, tahun 1949.
Situs mirip kapal itu ditemukan di atas Gunung
Ararat-Turki dari ketinggian 14.000 feet (sekitar
4.600 meter). Life Magazine pada tahun 1960
juga memuatnya, saat pesawat Tentara Nasional
Turki menangkap gambar sebuah benda mirip
kapal yang panjangnya sekitar 150 meter.
Penelitian dan pemberitaan tentang dugaan kapal
Nabi Nuh AS (The Noah’s Ark) terus berlanjut
hingga kini. Seri pemotretan oleh penerbang
Amerika Serikat, Ikonos pada 1999-2000 tentang
adanya dugaan kapal di Gunung Ararat yang
tertutup salju, menambah bukti yang memperkuat
dugaan kapal Nabi Nuh AS itu.
Kini ada penelitan terbaru tentang dari mana kapal
Nabi Nuh AS itu berangkat. atau di mana kapal
Nabi Nuh AS itu dibuat? Baru-baru ini, gabungan
peneliti arkeolog-antropolgy dari dua negara,
China dan Turki, beranggotakan 15 orang, yang
juga membuat film dokumenter tentang situs
kapal Nabi Nuh AS itu, menemukan bukti baru.
Mereka mengumpulkan artefak dan fosil-fosil
berupa; serpihan kayu kapal, tambang dan paku.
Hasil Laboratorium Noah’s Ark Ministries
International, China-Turki, setelah melakukan
serangkaian uji materi fosil kayu oleh tim ahli
tanaman purba, menunjukan bukti yang
mengejutkan, bahwa fosil kayu Kapal Nabi Nuh AS
berasal dari kayu jati yang saat itu hanya tumbuh
di Pulau Jawa.
Lembaga ini telah meneliti ratusan sample kayu
purba dari berbagai negara, dan memastikan,
bahwa fosil kayu jati yang berasal dari daerah
Jawa Timur dan Jawa Tengah 100 persen cocok
dengan sample fosil kayu Kapal Nabi Nuh AS.
Sebagaimana diungkap oleh Yeung Wing,
pembuat film documenter The Noah’s Ark, saat
melakukan konfrensi pers di Hongkong
(26/4/2010).
“Saya meyakini 99 persen, bahwa situs kapal di
Gunung Ararat, Turki, adalah merupakan fosil
Kapal Nuh yang ribuan tahun lalu terdampar di
puncak gunung itu, setelah banjir besar
menenggelamkan dunia dalam peristiwa
mencairnya gleser di kedua kutub” Jelas Yeung
Wing.
Pendapat National Turk, Dr.Mehmet Salih
Bayraktutan PhD, yang sejak 20 Juni 1987 turut
meneliti dan mempopulerkan situs Kapal Nabi
Nuh AS, mengatakan, “Perahu ini adalah struktur
yang dibuat oleh tangan manusia.” Dalam
artikelnya juga mengatakan, lokasinya di Gunung
Judi (Ararat) yang disebut dalam Al Qur’an, Surat
Hud ayat 44. Sedangkan dalam injil: Perahu itu
terdampar diatas Gunung Ararat (Genesis 8 : 4).
Menurut penelitian The Noah’s Ark, kapal dibuat
di puncak gunung oleh Nabi Nuh AS, tak jauh dari
desanya. Lalu berlayar ke antah beranta, saat
dunia ditenggelamkan oleh banjir yang sangat
besar. Berbulan-bulan kemudian, kapal Nabi Nuh
AS merapat ke sebuah daratan asing. Ketika air
sudah menjadi surut, maka tersibaklah bahwa
mereka telah terdampar di puncak sebuah
gunung. Bila fosil kayu kapal itu menunjukan
berasal dari Kayu jati, dan sementara kayu jati itu
hanya tumbuh di Indonesia pada jaman purba
hingga saat ini, boleh jadi Nabi Nuh AS dan
umatnya dahulu tinggal di Nusantara. Saat ini kita
dapat menyaksikan dengan satelit, bahwa gugusan
ribuan pulau itu (Nusantara), dahulu adalah
merupakan daratan yang sangat luas.
Sedangkan Dr. Bill Shea, seorang antropolog,
menemukan pecahan-pecahan tembikar sekitar 18
M dari situs kapal Nabi Nuh AS. Tembikar ini
memiliki ukiran-ukiran burung, ikan dan orang
yang memegang palu dengan memakai hiasan
kepala bertuliskan Nuh. Dia menjelaskan, pada
jaman kuno, barang-barang tersebut dibuat oleh
penduduk lokal di desa itu untuk dijual kepada
para peziarah situs kapal. “Sejak jaman kuno
hingga saat ini, fosil kapal tersebut telah menjadi
lokasi wisata,” ujarnya.
Temuan jika sesungguhnya kapal Nuh dan saat
rombongan Nabi Nuh a.s. berangkat itu dari Pulau
Jawa memang sangat mengejutkan. Namun
memang faktanya jika Nusantara menyimpan
kegemilangan jejak masa lampau yang saat ini
masih tertutupi kabut misteri yang sangat tebal.
Semoga suatu waktu sejarawan Indonesia bisa
menulis ulang sejarah Nusantara, bukan hanya
membebek buku-buku sejarah karya kaum
kolonialis yang tentu saja berkepentingan
menggelapkan keaslian sejarah Indonesia. ***
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
sukristiawan.com:Tolak Perppu Ciptaker, Buruh Ancam Gelar Aksi Besar
Tolak Perppu Ciptaker, Buruh Ancam Gelar Aksi Besar Azhar Ferdian Senin, 02/01/2023 | 00:01 WIB Ilustrasi/Net INDOPOLITIKA.COM – Partai Bur...
-
Inilah Daftar Ribuan Nama Indonesia Di Panama Papers (Alphabetical Order) Inilah Daftar 2.961 Nama Indonesia Di “Panama Papers” (Alphabet...
-
Belajar Bareng Alie belajar menggemari belajar ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar