Senin, 20 Oktober 2014

Kabarnews.com:sejarah dan kontroversi gerakan buruh

  • Kamis, 01 Mei 2014 15:14
  • Oleh:  Eman MG
Demo Buruh dari berbagai organisasi di Jakarta, Kamis (1/5) Demo Buruh dari berbagai organisasi di Jakarta, Kamis (1/5) Foto: Sayangi.com/Emil
Sayangi.com - Setiap tahun pada tanggal 1 Mei di seluruh dunia para buruh menggelar peringatan hari buruh sedunia. Tanggal 1 Mei seolah menjadi hari yang sakral bagi perjuangan para buruh sekaligus menjadi momok menakutkan bagi pengusaha. Namun demikian, tidak banyak yang tahu tentang sejah May Day dan mengapa harus diperingati sebagai hari buruh sedunia.

Tanggal 1 Mei ditetapkan sebagai hari perjuangan kelas pekerja dunia oleh Konggres Federation of Organized Trades and Labor Unions 1886 terinspirasi oleh kesuksesan aksi buruh di Kanada 1872 yang menuntut delapan jam kerja di Amerika Serikat.

Aksi buruh di Amerika yang dikenal sebagai peristiwa Hypermart adalah aksi demonstrasi oleh sekitar 400.000 buruh di Amerika Serikat mengadakan demonstrasi besar-besaran untuk menuntut pengurangan jam kerja mereka menjadi 8 jam sehari. Aksi ini berlangsung selama 4 hari sejak tanggal 1 Mei. Pada tanggal 4 Mei 1886. Para Demonstran melakukan pawai besar-besaran, Polisi Amerika kemudian menembaki para demonstran tersebut sehingga ratusan orang tewas dan para pemimpinnya ditangkap kemudian dihukum mati, para buruh yang meninggal dikenal sebagai martir.

Di Indonesia, Sejarah mencatat bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) lah yang memulai peringingatan 1 Mei sebagai hari buruh. Itulah alasan mengapa gerakan buruh lebih sering dikaitkan dengan gerakan komunis. Konotasi ini jelas tidak pas, karena mayoritas negara-negara di dunia ini (yang sebagian besar menganut ideologi nonkomunis, bahkan juga yang menganut prinsip antikomunis), menetapkan tanggal 1 Mei sebagai Labour Day dan menjadikannya sebagai hari libur nasional.

Di masa pemerintahan Orde Baru hari Buruh tidak lagi diperingati di Indonesia, dan sejak itu, 1 Mei bukan lagi merupakan hari libur untuk memperingati peranan buruh dalam masyarakat dan ekonomi. Ini disebabkan karena gerakan buruh dihubungkan dengan gerakan dan paham komunis yang sejak kejadian G30S pada 1965 ditabukan di Indonesia.

Semasa Soeharto berkuasa, aksi untuk peringatan May Day masuk kategori aktivitas subversif, karena May Day selalu dikonotasikan dengan ideologi komunis. Setelah era Orde Baru berakhir, walaupun bukan hari libur, setiap tanggal 1 Mei kembali marak dirayakan oleh buruh di Indonesia dengan demonstrasi di berbagai kota.
Kekhawatiran bahwa gerakan massa buruh yang dimobilisasi setiap tanggal 1 Mei membuahkan kerusuhan, ternyata tidak pernah terbukti. Sejak peringatan May Day tahun 1999 hingga 2006 tidak pernah ada tindakan destruktif yang dilakukan oleh gerakan massa buruh yang masuk kategori "membahayakan ketertiban umum". Yang terjadi malahan tindakan represif aparat keamanan terhadap kaum buruh.

Berkat perjuangan gigih kaum buruh, Pemerintah Indonesia kemudian menjadikan Hari Buruh Internasional yang diperingati setiap 1 Mei sebagai hari libur nasional dan hal itu dimulai pada 2014 ini. Selamat Hari Buruh!
Beri komentar Anda tentang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sukristiawan.com:Tolak Perppu Ciptaker, Buruh Ancam Gelar Aksi Besar

Tolak Perppu Ciptaker, Buruh Ancam Gelar Aksi Besar Azhar Ferdian Senin, 02/01/2023 | 00:01 WIB Ilustrasi/Net INDOPOLITIKA.COM  – Partai Bur...